Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Ornitologi

Tahun ajaran semester genap 2022/2023

MORFOLOGI TELUR BURUNG

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna


pelaksanan praktikum Ornitologi

Oleh :

CUT FATHIA LUTHAN


1908104010067

YUSFIDA MARIATUL HUSNA


2008104010008

M. HANIF
2008104010069

YANIS MAULANA
2008104010085

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
MARET, 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Burung termasuk dalam ordo Aves, sub phylum vertebrata dan termasuk
dalam phylum chordata, berasal dari hewan berkaki dua. Burung terbagi menjadi 29
ordo yang terdiri dari 158 famili yang mewakili suatu kelas vertebrata. Burung
berdarah panas dan bereproduksi dengan telur. Tubuhnya ditutupi bulu dan memiliki
berbagai adaptasi untuk terbang. Burung memiliki metabolisme yang cepat karena
terbang membutuhkan banyak energi. Suhu tubuhnya tinggi dan konstan, sehingga
membutuhkan banyak makanan (Darmawan, 2016).
Telur merupakan salah satu produk unggas yang mempunyai nilai gizi tinggi
yang lengkap, harga relatif murah serta merupakan pangan yang tidak ditolak oleh
hampir semua orang. Telur mengandung protein yang cukup tinggi yaitu 12%
dengan harga kompetitif dibanding dengan harga protein dari hewan ternak lain.
Menurut Yuwanta (2013) kerabang telur terdiri dari beberapa lapisan yaitu: Kutikula,
membran palisadik, membran cone (cone layer), membran malimer, dan membran
kerabang dalam. Kerabang telur merupakan lapisan luar telur yang melindungi telur
dari penurunan kualitas baik disebabkan oleh kontaminasi mikroba, kerusakan fisik,
maupun penguapan (Jazil et al., 2013).
Kuning telur merupakan bagian paling penting bagi isi telur, sebab pada
bagian inilah terdapat dan tempat tumbuh embrio hewan, khususnya pada telur yang
telah dibuahi. Bagian kuning telur ini terbungkus semacam selaput tipis yang sangat
kuat dan elastis yang disebut membran vetelina, kuning telur memiliki komposisi
gizi yang lebih lengkap daripada putih telur dan terdiri dari air lemak, karbohidrat,
mineral dan vitamin. Hal ini akan dilakukan praktikum yang akan diamati struktur
telur ayam mulai dari kerabang, selaput yang menempel pada kerabang, kuning telur,
putih telur, kalaza dan bakal embrio.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan mengamati bagian bagian
yang ada di dalam telur.

1.3 MANFAAT PRAKTIKUM


Manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat mempelajari bagian bagian
dari telur dan fungsinya, serta mahasiswa dapat mengamati langsung bentuk dan
struktur yang ada di dalam telur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3. 1 WAKTU DAN TEMPAT

3.2 ALAT DAN BAHAN

3.3 CARA KERJA


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Tabel 4.1 Data hasil pengamatan morfologi telur burung puyuh, telur bebek dan telur
ayam broiler.

4.2 PEMBAHASAN
Praktikum pengamatan jenis-jenis telur burung dilakukan di Laboratorium
Histologi Jurusan Biologi FMIPA USK pada tanggal 04 Maret 2023 dengan
mengamati bentuk serta morfologi telur puyuh, telur ayam buras, dan telur bebek.
Menurut Singh dan Kennedy (2019) Telur adalah sebuah benda bulat atau oval yang
biasanya dihasilkan oleh hewan betina untuk tujuan reproduksi. Telur ini terdiri dari
bagian dalam yang disebut kuning telur atau yolk dan bagian putih telur atau
albumen, yang dilindungi oleh lapisan tipis kulit. Telur merupakan sumber protein
dan nutrisi penting yang banyak dikonsumsi oleh manusia. Hosseini dan Mirzaei
(2018) menambahkan bahwa telur adalah sebuah objek bulat atau oval dengan
lapisan kulit tipis yang melindungi isi dalamnya. Telur dihasilkan oleh hewan betina
untuk tujuan reproduksi, seperti burung, reptil, dan mamalia. Dalam konteks
konsumsi manusia, telur ayam adalah yang paling umum dikonsumsi sebagai sumber
protein yang bergizi. Selain itu, telur juga digunakan dalam industri makanan sebagai
bahan tambahan untuk kue, pasta, dan produk lainnya. Telur memiliki kandungan
nutrisi yang penting seperti protein, vitamin B, zat besi, dan lemak sehat.
Telur aves adalah sel telur yang dihasilkan oleh burung betina untuk tujuan
reproduksi. Telur ini biasanya berbentuk oval atau bulat dan memiliki lapisan kulit
tipis yang melindungi isinya. Telur aves merupakan sumber protein yang penting dan
sering dikonsumsi sebagai makanan di berbagai negara. Berdasarkan praktikum yang
telah dilakukan mengenai pengamatan morfologi pada telur puyuh, telur ayam broiler
(ayam potong) dan telur bebek maka dapat dilihat perbandingan panjang dan lebar
kuning telur (yolk), tekstur putih telur (albumin), bentuk telur, corak telur serta
warna cangkang telur. Telur puyuh memiliki panjang 3,1 cm dan lebar 2,6 cm.
Diameter yolk telur puyuh yaitu 2,5 cm. Fisik yolk puyuh baik serta yolk dan
albumin tidak bersatu. Albumin telur puyuh ada bagian yang cair dan ada bagian
yang kental. Membran vitellin pada telur puyuh kuat dan mampu melindungi yolk
dengan baik. Kalaza pada telur puyuh bagus ditandai dengan kalaza yang menyatu
dengan yolk. Telur puyuh memiliki pori-pori telur yang halus dan memiliki warna
kerabang yang bercorak dan berspot, dimana hanya spot (bagian) tertenstu saja yang
terdapat warna hitam. Telur puyuh didominasi oleh warna krem dan selebihnya
warna hitam pada spot-spot tertentu.
Telur puyuh adalah telur yang dihasilkan oleh burung puyuh dan umumnya
berukuran lebih kecil daripada telur ayam. Ahmad et al. (2020) memaparkan telur
puyuh memiliki bentuk oval simetris dengan ujungnya sedikit meruncing di kedua
sisi. Kulit luar telur puyuh biasanya berwarna coklat keabuan atau coklat muda
dengan bintik-bintik kecil. Bagian dalam telur puyuh terdapat kuning telur atau yolk
yang lebih gelap daripada kuning telur telur ayam, serta bagian putih atau albumen
yang lebih transparan dan cair. Selain itu, telur puyuh memiliki rasa yang lebih kaya
dan creamy dibandingkan telur ayam, sehingga sering digunakan sebagai bahan
tambahan dalam hidangan gourmet dan makanan khas. Berbagai sifat fisik dan kimia
dari telur puyuh telah diteliti, dan dapat digunakan sebagai acuan dalam
menghasilkan telur berkualitas tinggi. Hidayah et al. (2021) menambahkan bahwa
ukuran yolk atau kuning telur pada telur puyuh bervariasi tergantung pada ukuran
telur secara keseluruhan. Panjang yolk telur puyuh berkisar antara 1,5 hingga 2,0 cm,
dan lebarnya sekitar 1,2 hingga 1,5 cm.
Ukuran yolk pada telur puyuh dapat berbeda-beda tergantung pada berbagai
faktor seperti umur dan nutrisi dari burung puyuh yang menghasilkan telur tersebut.
Cufadar dan Yalinkilinc (2019) menambahkan kerabang atau kulit luar telur puyuh
umumnya berwarna coklat keabuan atau coklat muda dengan bintik-bintik kecil.
Warna ini dapat bervariasi tergantung pada ras atau jenis burung puyuh yang
menghasilkan telur serta faktor-faktor lain seperti usia dan kondisi nutrisi burung
tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa warna kerabang telur puyuh
dipengaruhi oleh pigmen warna yang terdapat pada makanan yang dikonsumsi oleh
burung puyuh. Misalnya, pemberian pakan yang mengandung pigmen seperti
xanthophylls dapat meningkatkan kualitas warna kerabang pada telur puyuh. Tekstur
dari yolk dan albumin pada telur puyuh berbeda satu sama lain. Yolk pada telur
puyuh umumnya lebih kental dan kaya akan lemak dibandingkan dengan albumin.
Kandungan lemak pada yolk telur puyuh dapat memengaruhi teksturnya menjadi
lebih kental dan kremi. Sementara itu, albumin pada telur puyuh memiliki tekstur
yang lebih cair dan kenyal. Ketika telur puyuh direbus, albumin akan mengalami
pengembangan dan menjadi lebih kenyal, sementara yolknya akan tetap kental.
Tekstur dari yolk dan albumin telur puyuh juga dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti suhu dan waktu pemasakan, umur telur, dan nutrisi dari burung puyuh
yang menghasilkan telur.
Telur ayam broiler memiliki panjang 4,95 cm dan lebar 4,2 cm. Diameter
yolk ayam yaitu 3 cm. Fisik yolk ayam broiler kurang baik karena yolknya telah
pecah, walaupun demikian yolk dan albumin tidak bersatu. Kekentalan dari albumin
dapat dilihat dengan bagian-bagiannya yang tepisah jelas antara yang cair dan kental.
Membran vitellin pada telur ayam broiler kurang kuat karena tidak mampu
melindungi yolk dengan baik. Kalaza pada telur ayam broiler bagus ditandai dengan
kalaza yang menyatu dengan yolk. Telur ayam broiler memiliki pori-pori telur yang
lumayan besar dan bertekstur seperti terdapat butiran-butiran pasir halus di bagian
kerabangnya. Telur ini memiliki warna kerabang yang borred rock. Simeonova et al.
(2014) menambahkan bahwa telur ayam memiliki ukuran yang bervariasi, namun
umumnya memiliki panjang sekitar 5-6 cm dan lebar sekitar 4-5 cm. Ukuran tersebut
tergantung pada jenis ayamnya, usia ayam, dan faktor nutrisi serta kondisi
lingkungan tempat ayam tersebut hidup.
Ukuran telur ayam juga dapat memengaruhi kualitas dan nilai gizi telur
tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa telur dengan ukuran besar
memiliki lebih banyak kandungan nutrisi seperti protein dan vitamin B12
dibandingkan dengan telur berukuran kecil. Telur ayam broiler umumnya memiliki
warna kerabang putih. Warna tersebut disebabkan oleh kekurangan pigmen warna
dalam makanan ayam broiler, yang membuat kerabang telur tidak memiliki warna
cokelat yang biasa terdapat pada telur ayam ras petelur (Takemura et al., 2017).
Selain itu, telur ayam broiler juga memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan
dengan telur ayam petelur. Meskipun tidak memiliki pigmen warna pada kerabang
telurnya, telur ayam broiler tetap memiliki nilai gizi yang baik dan menjadi salah
satu sumber protein hewani yang populer di masyarakat. Telur dari ayam ras Barred
Rock memiliki kerabang berwarna cokelat atau kecokelatan tua. Warna tersebut
terbentuk akibat adanya pigmen protoporfirin dan biliverdin pada kerabang telur
(Lilja et al., 2017). Telur ayam ras Barred Rock juga memiliki ukuran yang relatif
besar dan memiliki kandungan nutrisi yang baik. Telur tersebut dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi lainnya dalam diet sehari-hari.
Telur bebek diukur memiliki panjang 6,3 cm dan lebar 4,5 cm. Diameter yolk
telur bebek yaitu 5,5 cm. Fisik yolk telur bebek baik karena yolknya tidak pecah.
Yolk dan albumin terpisah. Kekentalan dari albumin dapat dilihat dengan bagian-
bagiannya yang tepisah jelas antara yang cair dan kental. Membran vitellin pada telur
bebek sangat kuat karena mampu melindungi yolk dengan sangat baik. Kalaza pada
telur ayam bebek bagus ditandai dengan kalaza yang menyatu dengan yolk. Telur
bebek memiliki pori-pori telur yang rapat dan kecil. Kerabang telur bebek ini
berwarna putih. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, jika diurutkan telur
bebek merupakan telur dengan kondisi paling baik dibandingkan telur puyuh dan
ayam buras. Kusriningrum et al. (2020) menyatakan bahwa telur bebek memiliki
morfologi yang berbeda dengan telur ayam. Telur bebek memiliki bentuk bulat telur
dengan ujung agak runcing di salah satu ujungnya. Selain itu, telur bebek juga
memiliki ukuran yang lebih besar daripada telur ayam, serta memiliki warna yang
berbeda-beda tergantung pada jenis dan varietas bebek. Kerabang telur bebek
memiliki tekstur yang lebih kasar dan pori-pori yang lebih besar dibandingkan
dengan telur ayam. Hal ini disebabkan oleh kandungan kalsium yang lebih tinggi
pada telur bebek (Kusriningrum et al., 2020). Di dalam telur bebek, terdapat albumin
atau putih telur yang berbentuk lebih kental dan padat daripada albumin telur ayam.
Sedangkan kuning telurnya atau yolk telur bebek lebih besar dan berwarna lebih
cerah dibandingkan dengan yolk telur ayam.
Telur bebek memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan telur
ayam. Rata-rata panjang telur bebek adalah sekitar 7,5-8,5 cm, sedangkan lebarnya
sekitar 5,5-6,5 cm (Kusriningrum et al., 2020). Diameter yolk telur bebek biasanya
sekitar 4,5-5 cm (Jayasena et al., 2015). Yolk telur bebek memiliki ukuran yang lebih
besar dan berwarna lebih cerah dibandingkan dengan yolk telur ayam. Selain itu,
kandungan nutrisinya juga lebih tinggi, terutama pada kandungan protein dan lemak.
Oleh karena itu, telur bebek sering digunakan sebagai sumber protein dan nutrisi
dalam diet sehari-hari. Ukuran telur bebek yang lebih besar ini juga berdampak pada
kandungan nutrisinya. Telur bebek memiliki kandungan protein yang lebih tinggi
dibandingkan dengan telur ayam, sehingga sering digunakan sebagai sumber protein
dalam diet sehari-hari (Kusriningrum et al., 2020). Selain itu, kandungan vitamin dan
mineral pada telur bebek juga lebih tinggi daripada telur ayam.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Kondisi telur burung yang paling baik jika diurutkan yaitu telur burung
bebek, telur burung puyuh dan telur burung ayam.
2. Telur bebek diukur memiliki panjang 6,3 cm dan lebar 4,5 cm. Diameter
yolk telur bebek yaitu 5,5 cm.
3. Telur puyuh memiliki panjang 3,1 cm dan lebar 2,6 cm. Diameter yolk
telur puyuh yaitu 2,5 cm.
4. Telur ayam broiler memiliki panjang 4,95 cm dan lebar 4,2 cm. Diameter
yolk yaitu 3 cm.

5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat kami berikan terhadap praktikum mengenai
keanekaragaman burung di kampus Universitas Syiah Kuala yaitu penyediaan
fasilitas berupa jangka sorong dengan kualitas baik agar tidak terjadi salah hitung
Ketika mengukur ukuran telur ayam, telur bebek dan telur puyuh.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ahmad, R., Tariq, M., Jaspal, M. H., & Kamran, Z. (2020). Production and Health
Aspects of Quail: A Comprehensive Review. Journal of Animal Health and
Production, 8, 1-12.
Darmawan, M. P. 2006. Keanekaragaman Jenis Burung Pada Beberapa Tipe Habitat
di Hutan Lindung Gunung Lumut Kalimantan Timur. Skripsi. Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Hosseini, S. A., & Mirzaei, H. (2018). Health benefits of eggs: A review. Journal of
the American College of Nutrition, 37, 355-362
Jazil, N., A. Hintono, S. Mulyani. 2013. Penurunan kualitas telur ayam ras dengan
intensitas warna coklat kerabang berbeda selama penyimpanan Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan 2(1):43-47.
Lilja, C., Silverin, B., & Jensen, P. (2017). Corticosterone and egg production in
chickens of two breeds laying eggs differing in shell color. Poultry Science,
96, 1620-1628.
Simeonova, M., Pavlov, A., Pavlova, V., & Lalev, M. (2016). Quality of chicken
eggs
depending on their weight category. Bulgarian Journal of Agricultural
Science, 22, 426-430.
Singh, R. R. B., & Kennedy, J. F. (2019). Poultry eggs: Production, consumption,
and
quality. Academic Press.
Takemura, T., Mohri, M., & Hanafusa, M. (2017). Color measurement of chicken
eggshell using RGB digital images. Asian-Australasian Journal of Animal
Sciences, 30, 833-837.
Yuwanta, T. 2013. Dasar Ternak Unggas. Yogyakarta: Kanisius.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai