Ekologi Hewan
Prodi Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH
1. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Biologi Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Wasis Wuyung Wisnu Brata, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Negeri Medan
3. Ibu Dra. Martina Asiati Napitupulu, M.sc selaku Dosen mata kuliah Ekologi
Hewan dan kedua orangtua yang selalu mendukung dan memotivasi penulis untuk
konsisten menyelesaikan tugas kuliah
4. Seluruh teman-teman Kelas Pendidikan Biologi D 2017
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I. PENDAHULUAN
3. Jurnal II
1. Judul Artikel : Asosiasi Dan Relung Mikrohabitat Gastropoda
Pada Ekosistem Mangrove Di Pulau Sibu
Kecamatan Obat Utara Kota Tidore Kepulauan
Provinsi Maluku Utara
2. Nama Journal : Jurnal Enggano
3. e-ISSN : E-ISSN: 2527-5186. P-ISSN:2615-5958
A. Jurnal I
a. Pendahuluan
Cagar Alam (CA) Ulolanang Kecubung adalah salah satu cagar alam
yang ada di Jawa Tengah. Menurut Undang-Undang No 5 Tahun 1990 cagar
alam merupakan kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa, dan ekosistem karena kondisi alamnya, atau ekosistem tertentu yang
perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. CA
Ulolanang Kecubung terletak di Desa Gondang Kecamatan Subah Kabupaten
Batang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dalam Surat
Keputusan No. SK 106 / Menhut-II / 2004 tanggal 14 April 2004 dengan
luas 69,70 Ha (BKSDA 2009). Ciri khas CA Ulolanang Kecubung adalah
keseimbangan ekosistem masih terjaga dan terdapat tumbuhan khas yakni
pelalar (Dipterocarpus gracilis) yang hanya ada di CA Ulolanang Kecubung,
selain itu terdapat berbagai fauna salah satunya monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis Raffles, 1821). Monyet ekor panjang Di CA Ulolanang Kecubung
sering kali dijumpai mencuri dan merusak tanaman di ladang sekitar CA
Ulolanang Kecubung sehingga warga sering berjaga di ladang sepanjang hari.
Selain itu adar yang menangkapnya untuk di pelihara di rumah atau dijumpai
juga monyet ekor panjang yang ditembak. Menurut Kemp & Burnet (2003)
keberadaan monyet ekor panjang dianggap hama karena mereka sering
mengganggu ladang penduduk.
2 N (ad bc) 2
hit.
(a b)(c d )(a c)(b d )
(ad bc)
V
B = Lebar relung
A. KEUNGGULAN
a. Kegayutan antar elemen
Memiliki gambar dan grafik serta tabel penelitian serta penjelasan dari tabel tentang
jurnal I “Studi Awal Populasi dan Distribusi Macaca fascicularis Raffles di Cagar
Alam Ulolanang” Jurnal II “Perilaku Reptilia Ketika Gerhana Matahari Parsial di
PASTY Yogyakarta dan Jurnal III “Asosiasi Dan Relung Mikrohabitat Gastropoda
Pada Ekosistem Mangrove Di Pulau Sibu Kecamatan Oba Utara Kota Tidore
Kepulauan Provinsi Maluku Utara”.
b. Originalitas temuan
Temuan-temuan dalam penelitian ini memang dapat kita lihat dari mana kita dapatkan
sumbernya di mana sumber ataupun otak pemikirnyalah kita dapat melihat keaslian
penelitian seperti halnya saya mencari jurnal ini melalui berberapa sumber seperti
internet serta daftar pustaka. Temuan-temuan dalam penelitian cukup original dan
sederhana karena berbentuk sistematis terhadap teori sehingga pembaca mengerti
terhadap jurnal tersebut kemudia bukti untuk memuktahirkan hasil temuan materi
c. Kemutakhiran masalah
Hal kemutakhiran masalah-masalah yang ada dalam jurnal tersebut menjelaskan di
mana sangat membangun untuk peningkatan yang positif dalam meneliti dan dari
beberapa penjelasan permasalahan yang menganalisis : jurnal I “Studi Awal Populasi
dan Distribusi Macaca fascicularis Raffles di Cagar Alam Ulolanang” Jurnal II
“Perilaku Reptilia Ketika Gerhana Matahari Parsial di PASTY Yogyakarta dan
Jurnal III “Asosiasi Dan Relung Mikrohabitat Gastropoda Pada Ekosistem
Mangrove Di Pulau Sibu Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan Provinsi
Maluku Utara”.
d. Kohesi dan koherensi isi penelitian
kalimat yang digunakan adalah baku dan mudah dipahami sehingga pembaca mudah
memahami dalam jurnal tersebut. Memiliki teori perkembangn anak yang sistematis
dan memiliki keterkaitan secara padu dan utuh.
B. KELEMAHAN
a. Kegayutan antar elemen
hanya sedikit kelemahan pada isi jurnal tersebut karena isi jurnal tersebut merupakan
penelitian yang dilakukan oleh sekelompok orang serta memiliki tabel-tabel dan
penejelesan yang berkaitan dan padu.
b. Originalitas temuan
Pada kelemahan di bagian Originalitas temuan tidak ada karena jurnal ini bersifat
Internasional dan memiliki website serta ISSN.
c. Kemuktahiran Masalah
Dalam kemukhtahiran masalah pada jurnal adalah hanya mencondong ke konsep teori
dan penemuan-penemuan. Tidak ada menjelaskan contoh permasalahan yang
sekarang ini
d. Kohesi dan Koherensi isi Penelitian
Dari jurnal tersebut memiliki gagasan yang mengacu pada penelitian saja konsep-
konsep
BAB V. PENUTUP
A. SIMPULAN
Jurnal I : Populasi monyet ekor panjang Di CA Ulolanang Kecubung cukup
rendah yaitu 33 ekor dengan kisaran populasi 30 – 36 ekor dan kerapatan populasi
0,47 ekor/ha (0-1 ekor/ha). Rendahnya jumlah monyet ekor panjang dipengaruhi
oleh distribusi kelas umur yang didominasi kelas umur prereproduktif, seks
rasio yang seimbang dan sumber makanan. Distribusi monyet ekor panjang di
CA Ulolanang Kecubung secara mengelompok di sekitar pal 31 dan 51.
Jurnal II : Perbedaan perilaku reptilia ketika gerhana matahari sebagian
ditentukan oleh jenisnya dan faktor lain yang berbeda-beda. Ular
cenderung memiliki pergerakan yang terbatas, sedangkan biawak dan kura-
kura diam sejenak.
Jurnal III : Komposisi jenis jenis gastropoda di Pulau Donrotu sebanyak 12 jenis
yaitu Littrorina scabra, Littorina undulata, Turbo agryrostoma, Turbo
chrysostoma, Turbo breneus, Nerita costata, Nerita planospira, Strombus
luhuanus,, Cerithiidea cingulata, Telescopium telescopium, Telebralia sulcata
dan Terebralia palustris.Pasangan jenis gastropda yang diperoleh memiliki tipe
asosiasi positif sebanyak 14 pasangan, asosiasi negatif sebanyak 11 pasangan
dan tidak ada asosiasi sebanyak 42 pasangan. Jenis gastropoda yang mempunyai
relung habitat terlebar adalah Terebralia sulcata dan tersempit adalah Turbo
chrysostomus.
DAFTAR PUSTAKA
Fakhri, Khasan.2012. Studi Awal Populasi dan Distribusi Macaca fascicularis Raffles di
Cagar Alam Ulolanang. Unnes Journal of Life Science , vol 1 (2): 1-5
Moro, Henro Kusumo EP. 2017. Perilaku Reptilia Ketika Gerhana Matahari Parsial di
PASTY Yogyakarta, jurnal biotropic, vol 1 (2): 37-40
Abubakar, Salim. 2018. Asosiasi Dan Relung Mikrohabitat Gastropoda Pada Ekosistem
Mangrove Di Pulau Sibu Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku
Utara. jurnal enggano, vol 3 (1): 22-38