Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA

CLASSIS AVES (Columba livia)

Untuk Memenuhi Praktikum Mata Kuliah Zoologi Vertebrata

Dosen Pengampu : Dr. Hening Widiowati, M.Si dan Bapak suharno Zen, M.Sc

Disusun oleh:

Kelompok 4

Ahmad Ali Munawar 17320037


Ari Purnama Sari 17320003
Dian Indriyani 17320007
Fadilla Rizka Febriyana 17320035
Feni Septia Ningsih 17320010
Luluk Apriyanti 17320011
Nadiyah 17320014
Santy Fitriyani 17320017
Sri Wahyuningasih 17320018
Widyo Andre Pramono 17320026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
Juni 2019

i
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A LATAR BELAKANG .................................................................... 1


B AYAT DAN KAJIAN .................................................................... 2
C ACARA ........................................................................................ 2
D TUJUAN ..................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN ................................... 4

A. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 4


B. PEMBAHASAN ........................................................................... 5
1. Pengamatan Inspectio......................................................... 5
2. Sistem Integument .............................................................. 7
3. Sistem Skeleton ................................................................... 7
4. Sistem Circulatoria .............................................................. 9
5. Sistem Respiratoria ............................................................. 11
6. Sistem Urogenitalia ............................................................. 13
7. Sistem Digestoria ................................................................ 14
C. PERTANYAAN DISKUSI ............................................................. 16

BAB III KESIMPULAN ............................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal
epidermal), sedangkan hewan lainnya tidak ada yang berbulu.Aves adalah
vertebrata yang dapat terbang karena mempunyai sayap yang merupakan
modifikasi anggota gerak anterior.Sayap pada aves berasal dari elemen-
elemen tubuh tengan dan distal. (pada fosil pterodactyla=reptilia dan
criroptera=mammalia terbang, sayap berasal dari elemen-elemen tubh distal.)
kaki pada aves digunakan untuk berjalan, bertengkar, atau berenang(dengan
selaput interdigital).

Karakteristik tengkorak meliputi tuang-tulang tengkorak yang berfungsi


kuat, paruh berzat tanduk.Aves tidak bergigi.Mata besar.Kondil oksipetal
tunggal. Vertebrata sevikal berjumlah banyak dan mempunyai jumlah
persendian heteroselos (berpelana dua) vertebrata mengalami banyak fusi.
Pada kebanyakan burung, vertebrae kaudal terakhir berfusi menjadi
pigostil.Pada burung terbang, tulang sternum terjungkir, dan ada yang
berlunas.Sabuk pectoral terdiri dari scapula, klavikula, dan korakoit yang
besar.Klavikula dan interklavikula bersatu menjadi furkula.Rusuk anterior
mempunyai tonjolan unsinatus yang terarah ke posterior.Pada sayap terdapat
tiga buah jari yang merupakan benda vestigial dari karps dan lengan.Tibia dan
sebagian tarsus bersatu, demikian pula sisa-sisa tarsus dan metatarsus
bersatu.Akibatnya terdapat persatuan intertarsal. Jumlah jari-jari kaki mungkin
2,3 atau 4. Kaki bagian bawah dan jari-jari kulitnya berzat tanduk keras.

Telinga tengah mempunyai sebuah osikel auditori.Ada sebuah meatus


auditori eksternal.Mata berkembang baik, dengan kelopak mata dan membran
niktitans.Pada mata terdapat struktur vaskular yang disebut pekten yang
terletak dalam rongga humor vitreus.Mempunyai kelenjar air mata. Otak
mempunyai serebrum dan lobus optikusyang berkembang baik .mempunyai 12
pasang saraf kranial. Respirasi dengan paru-paru yang berhubungan dengan
sejumlah kantung-kantung udara sebagai alat pernafasan tambahan.Jantung
terbagi menjadi dua aurikel dan ventriel.ventrikel terpisah sempurna, sehingga

1
sirkulasi polmpner terpisah dari sirkulasi sistemik.Lengkung aorta hanya satu
buah dan terletak disisi kanan. Temperatus tubuh tinggi dan dipertahankan
tetap ( homoioterm) degan bantuan bulu. .

B. AYAT DAN KAJIAN

Artinya: “Dan tidaklah binatang-binatang yang ada dibumi dan burung-burung


yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti
kamu. Tidaklah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-kitab.Kemudian
kepada tuhanlah mereka dihimpunkan.” (Q.S. Al-An’am : 38)

Kajian Ayat :Tidaklah dipermukaan bumi binatang yang berjalan atau bururng
yang terbang dilangit dengan mengepakkan kedua sayapnya, kecuali
merupakan kelompok-kelompok makhluk yang saling memiliki keserupaan
sifat fisik degan sesama jenisnya, layaknya kalian. Tidak ada sesuatu yang
kami abaikan di lauhilmahfuzh, kami telah menuliskannya semua.
Kemudian mereka akan dihimpun ke hadapan Tuhan mereka pada Hari
Kiamat. Allah akan mengadakan perhitungan dengan masing-masing
makhluk sesuai dengan apa yang diperbuatnya. Setiap jenis dari hewan-
hean tersebut memiliki aturannya sendiri-sendiri, seperti
perkembangbiaknnya, cara hidup, interaksi, makanan, dan segala urusan
kehidupannya Allah-lah yang menciptakannya sebagaimana Dia
menciptakan kalian, memberinya rezeki sebagaimana member kalian
rezeki, yang mana hal itu berada dalam ilmu dan takdir Allah yang meliputi
segala sesuatu.

C. ACARA
ACARA I : Studi tentang bentuk luar tubuh Columba livia (kegiatan inspectio)
ACARA II : Studi tentang topografi alat-alat visceral Columba livia (Sectio)
D. TUJUAN
TUJUAN I : Agar dapat mengidentifikasi bentuk luar tubuh Columba livia

2
TUJUAN II : Agar dapat mengidentifikasi topografi alat-alat visceral Columba
livia dan menganalisis sistem organ integumentaria, respiratoria, circulatoria,
skeleton, disgestoria, musculatoria, urogenetalia pada hewan percobaan

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. KAJIAN PUSTAKA

Brotowidjoyo (1989:218) menyatakan bahwa aves adalah vertebrata dengan tubuh


yang di tutupi oleh bulu (asal epidermal), sedangkan hewan lainnya tidak ada yang
berbulu. Aves adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang
merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-
elemen tubuh tengah dan distal. Kaki pada aves di gunakan untuk berjalan, bertengger,
atau berenang (dengan selaput interdigital). Karakteristik tenggorokan pada aves meliputi
tulang-tulang tenggorokan yang berfungsi kuat, paruh berzat tanduk. Aves tidak bergigi,
matanya besar, kondil oksipetal tunggal. Suara burung berbeda-beda menurut jenisnya,
dan ada burung yang mampu menirukan suara. Burung bersuara atau menyanyi untuk
mengundang berkumpul, untuk menyatakan daerah sarangnya dan memanggil lawan
jenisnya, untuk panggilan antara yang muda dan tua dan untuk peringatan adanya
bahaya. Ada jenis-jenis burung yang menetap, tetapi banyak pula yang bermigrasi,
umumnya migrasi selatan utara dan ada yang naik turun. Daerah tujuan migrasi biasanya
tetap.

Hidayat (2017:696) menyatakan bahwa aves (burung) ialah sekelompok hewan


yang bertulang belakang (vertebrata) yang unik, karena pada sebagian besar aves adalah
binatang yang beradaptasi dengan kehidupan yang secara sempurna. Aves ialah hewan
berdarah panas sama saja seperti mammalia. Aves ini berkembang biak denagn ovipar
(bertelur). Sebagian besar hidup menetap, dan ada juga yang hidup berpindah-pindah
tempat. Seiring dengan perkembangan waktu, jumlah spesie burung yang terdapat di
dalam habitatnya semakin berkurang. Hal ini di sebabkan berbagai macam faktor seperti
pembukaan lahan yang menyebabkan habitat burung menjadi terancam, selain kegiatan
pemburuan yang di lakukan juga mengancam populasi burung di habitatnya, serta faktor-
faktor lain yang berpotensi mengganggu keberadaannya di alam.

Nasution (2013:1) menyatakan bahwa pada dasarnya semua hewan vertebrata


termasuk unggas, memiliki morfologi tubuh yang sama namun memiliki beberapa

4
perbedaan yang di pengaruhi oleh adaptasi hewan tersebut terhadap habitat dan perilaku
hidupnya di alam. Unggas yang dapat terbang dengan jarak jauh seperti merpati memiliki
beberapa perbedaan morfologi tubuh dengan unggas yang dapat terbang dalam jarak
pendek seperti ayam atau unggas yang sama sekali tidak dapat terbang seperti kalkun.
Perbedaan di antaranya terdapat pada mekanisme sistem respirasi, morfologi bulu, otot,
dan tulang dari unggas tersebut. Tulang merupakan struktur keras yang menunjang dan
melindungi jaringan lunak hewan. Morfologi tulang unggas diadaptasikan untuk terbang,
walaupun tidak semua dapat melakukan hal tersebut.

Sukiya (2001:64) kelas aves dan mammalia adalah vertebrata yang paling akhir
mendiami bumi diperkirakan 8700 spesies yang hidup tersebar di seluruh dunia, dari
arktik (kutub utara) hingga antartika (kutub selatan), baik di lautan maupun di daratan
bahkan di kepulauan yang paling terpencil sekalipun banyak yang memiliki avifauna
sendiri. Burung gagal beradaptasi terhadap kehidupan di air dan di bawah tanah, tidak
sebagian paus dan tikus mondok (mole). Sebagai satu kelas, burung – burung tersebut
memang sangat serupa ciri burung yanng paling utama dalah memiliki paruh dan bulu,
walaupun banyak ciri lain yang membedakan burung dari bentuk-bentuk kehidupan
binatang umumnya. Burung adalah endotermis atau berdarah panas yang menghasilkan
panas tubuhnya sendiri. Burung disebut juga hewan homoiotermis, karena burung
mampu mencapai dan hidup pada ketinggian tertentu sementara suhu tubuh konstan. Ini
bukan berarti suhu tubuh burung tidak pernah mengalami fluktuasi.

B. PEMBAHASAN
1. Pengamatan Insectio

Sistem inspectio burung merpati (Columba livia) terdapat caput, cervix,


truncus dan cauda. Caput (kepala) terdapat alat alat sebagai berikut yaitu: rostrum
(paruh), terbentuk dari maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.
Bagian dalam paruh dilapisi oleh lapiasab yang disebut cera, sedangkan sebelah
luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk nares (lubang hidunng) terdapat
lateral dari paruh bagian atas. Nares interna pada sebelah dalam dan nares
eksterna pada sebelah luar. Cera merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan
terdapat pada rostrum bagian atas. Organun visus (alat penglihatan/mata) pada
burung merpati relatif besar dan terletak sebelah lateral pada kepala dengan
kelopak mata yang berbulu. Porus acusticus eksternus (lubang telinga luar)

5
terletak disebelah dorso-caudal mata, sedangkan membran timpani yang terdapat
di sebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara.

Gambar inspectio Columba livia

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anatomi_burung

Bagian cervix (leher) pada burung merpati, leher ini biasanya pendek.
Bagian cervix ini merupakan perpanjangan caput sampai ke bagian truncus.
Truncus sebagian besar ditutupi oleh bulu. Pada vasies dorsalis uropygium
terdapat papila yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak (glandula
uropygialis). Pada bagian ekornya terdiri dari bulu-bulu yang di bawahnya terdapat
kloaka. Truncus (badan) pada burung merpati di bungkus oleh kulit yang seolah-
olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan
epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai pembungkus
tubuh yang sangat resisten. Cauda (ekor), burung merpatai mempunyai bulu-bulu
ekor yang terpangkal di uropygium. Ekstremitas anterior berupa sayap yang
skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius (tulang pengumpil), ulna
(tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan). Ekstremitas posterior terdiri
atas femus dan patella. Crus yang terdiri dari fibula yang pendek. Tarsus yang
merupakan persatuan dari tulang fibia. Pes (tulang cakar) terdiri atas nieta-tarsus
dan digiti yang mempunyai ruas jari-jari yang terdiri atas empat jari. Pada ujung
jari-jari terdapat fakula yaitu kuku untuk mencakar. Empat jari itu ada tiga yang
mengarah ke muka dan satu yang mengarah ke belakang.

6
2. Sistem Integument

Sistem Integumen Columba livia

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anatomi_burung

Tubuh merpati umumnya di tutupi oleh bulu, bagian tubuhnya lebih


besar dibanding bagian kepalanya. Jari-jari 3 di depan dan 1 di belakang.
Pada paruh terdapat penebalan dinding pada sisi dorsal pada dasarnya
yang disebut sera. Bulu mempunyai tiga tipe yang yang pertama ada bulu
kontur (plumae),yaitu bulu-buluyang besar, terletak dibagian sayap dan
ekor. Untuk terbang dan mengandung sebuah baling-baling (vane) yang
tersebar dengan pola tertentu yang disebut pteril. Jenis bulu kedua yaitu
bulu kapas (plumulae), bila diperiksa dengan seksama akan nampak terdiri
dari shaft yang ramping dan beberapa berbula dipucak. Tidak ada vane,
mengandung serabut-serabut yang tidak terikat satu dengan yang lainnya,
dan tersebar diseluruh tubuh. Bulu ketiga yaitu Filoplumae, kecil-kecil
dengan batang bentuk benang dan berakhir dengan beberapa serabut ,
tumbuh disekitar pangkal bulu kontur. Bulu-bulu itu diganti tiap tahun
sehabis musim perkawinan. Hanya ada sebuah kelenjar yang terdapat
pada kulit , yaitu kelenjar uropigeal ditungging.

3. Sistem Skeleton
Sistem rangka tubuh Burung memiliki bentuk unik.Secara umum
tulangnya ringan terutama pda spesies yang dapat terbang tulang besar
yang mengandung lubang berisi udara berkaitan dengan sisite
pernafasan.Tulang tengkorak, sebagaiian besar saling menyatu.Bagian

7
tulang tengkorak bersendi dengan tulang leher pertama disebut kondilus
oksipitalis. Rahang bagian atas dan bawah memanjang. Sebagai
penopang paruh.Gigi seluruhnya lenyap pada burung modern. Rahang
bawah terdiri dari 5 tulang dan bersambung pada tulang tengorak. Dengan
alat quadrat yang dapat bergerak.orbita sangat besar sangat besar dan
terpisah satu sama lain. Oleh septum interobital tipis sehingga otak
terdorong ke blakang.struktur palatum burung merupakan saah satu
karakter yang diguakan dalam diagnosis kategori taksonomi.
Kolumna verebralis burung mengalami banyak adaptasi. Vertebra
servikalis lebih bnyak dari kelompok vertebrata lain, dan jumlahnya sangat
bervariasi, fleksible terutama artikulasi permukaan persendia yang
memungkinkan gerakan bebas. Persendian ini disebut
herocoelous.Vertebra torakis amterior mampu bergerak.Bagian lumbar,
sacrum, dan atrterior kaudal, bersatu dengan pelvik.Membentuk
sinsakrum.Beberapa vertebra caudal bebas dan bagian distal bersatu
membentuk stuktur tunggal yang disebut tigostile sebagai ekor
pendek.Tulang iga burung mempunyai bentuk yang rata, dan semuaya
(selain iga pertama dan terakhir) membentuk processus uncinatus yang
sering terhubung dengan tulang iga berikutnya.Procesus uncinatus
berfungsi untuk memperkuat tpraks dan pergelangan otot.Sternum atau
tulang dada sangat rata dan lebar sehingga member permukaan cukup
untuk perlekatan otot-otot yang digunakan untuk terbang.Semua jenis
burung, kecuali ratite carina sterni (burung yang tidak dapat terbang),
adalah carinateyang artinya burung yang mempunyai carina sternitempat
letaknya otot-otot untuk terbang (pectoralis mayor dan pectoralis minor).
Sebagian besar tulang belakang menyatu, tulang dada
bersambung dengan perantaraan tulang iga ini memberikan kerangka
sangat kuat meskipun tulang itu sendiri relative ringan.Semua itu
merupakan keuntungan bagi makhuk yang harus bergerak diudara.Tulang
skapula panjang dan ramping, korakoid pendek dan kuat, klavikula
menyatu mem bentuk furkula.

8
Sistem Skeleton Columba livia

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anatomi_burung

Modifikasi kerangka yang paling mencolok terjadi pada anggota


badan depan. Hanya dua unsure karpal yang ditemukan yaitu radiale dan
ulnare yang masing-masing bersambung dengan radius dan ulna. Bagian
distal pergelangan adalah susunan tulang yang disebut karpometakarpus
yang menunjukkan beberapa unsure pangkal tangan dari vertebrata lain
dan metacarpal kedua, ketiga dan keempat. Empa tulamg-tulang kecil yang
merupakan bekas dari tiga jari yang berdekatan dengan karpometakarpus.
Meskipun anggota badan belakang tidak berubah seoerti pada
anggota badan depan, namun menunjukkan beberapa kehususan
menarik. Tulang betis (fibula) secara proporsional kecil dan sebagian
bersatu dengan tulang kering (tibia). Beberapa pergelangan tulang kaki
(tarsal) seperti bersatu dengan ujung distal tibia,disebut dengan tibiotarsus.
Sisa pergelangan kaki bersatu dengan metatarsal kedua, ketiga dan
keempat yang membentuk tulang yang disebut tarsometatrsus.Bekas
metatarsal pertama dihubungkan dengan tulang ligamentum. Tidak lebih
dari empat jari kakiyang ditemukan pada burung dan jumlah ini kadang
berkurang yaitu hanya tiga dan pada burung unta (ostrich) hanya dua.

4. Sistem Circulatoria

Sistem sirkulasi pada burung merupakan sistem peredaran


darah,tertutup. Darah yang dipompa oleh jantung dialirkan keseluruh tubuh

9
dan kembali ke jantung. Melalui pembuluh darah. Jantung merpati terdiri
dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 vertikel. Jantung merpati dengan 4 ruang
beserta sekatnya yang sempurna antara belahan jantung yang kanan dan
kiri.atrium dekster menerima darah yang sempurna antara belahan jantung
kiri dan kanan. Atrium dekster menerima darah yang sudah dipakai oleh
tubuh bagian atas maupun bawah meliputi lilep darah dan atrium dekster
dialikedalam ventrium dekster dan selanjutnya di pompakan ke paru-paru.

Sistem Sirkulasi Columba livia

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anatomi_burung

Darah yang mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru


masu ke dalam atrium sinister selanjutkan darah menuju ke vetrikulum
sinistra melalui klep, selanjutnya darah di pompa ke seluruh tubuh melalui
aorta,peredaran darah pada merpati disenut peredaran darah besar dan
darah kecil. Setelah dari ventrkel kiri darah yang mengandung oksigen
akan diedarkan menuju ke seluruh sel tubuh. Pada sel-sel tubuh ini
kandungan oksigen dalam darah di lepaskan. Sememtara gas karbon
dioksida sebagai sisa metabolism di ikat. Kemudian darah yang
mengandung karbondioksida ini dialirkan menuju jantung. Peristiwa ini
akan terjadi berulang-ulang dan dinamakan peredaran darah besar.

10
5. Sistem Respiratoria
Sistem pernapasan burung sangat efisien sehingga lebih rumit daripada
sistem pernapasan vertebrata lain. Celah suara pada burung seperti pada
mamal,terletak di dasar pangkal faring dan membuka ke dalam laring atau
memanjang di bagian dorsal trakea. Trakea burung bukan merupakan organ
penghasil suara, tetapi untuk memodulasi nada-nada yang dihasilkan dalam Sirink
yang terletak di Ujung bawah trakea.Larink membagi menjadi 2 membentuk
Cabang tenggorokan bronkus kanan dan kiri.
Ruang yang meluas pada Sirink disebut timpanum dan biasanya dikelilingi
oleh cincin-cincin rawan trakhea dan bronkhia. bagian yang kelihatan tulangnya
disebut pessulus merupakan tempat dimana selaput suara (membrana seminularis)
terletak. Membran-membran tambahan ada di ujung dorsal tiap bronkus yang
berhubungan dengan trakhea. Suara burung dihasilkan oleh masuknya udara dari
bronkus melalui celah yang terbentuk oleh membran-membran tympaniformis
kemudian mengantarkan membran semilunaris, struktur tersebut padako .burung-
burung penyanyi didukung otot-otot Sirink, sehingga suara yang dihasilkan
tergantung dari Getaran yang terjadi. ada beberapa spesies yang memiliki sebanyak
9 pasang otot Siringeal. Beberapa jenis burung seperti burung unta dan burung
hering, tidak memiliki Sirink. Anggota familia Anatidae ( itik angsa dan soang),
trakea sebagai tabung resonansi suara yang dihasilkan oleh Sirink. Kelompok
burung yang memiliki trakea yang panjang umumnya mampu meresonansi
frekuensi suara yang lebih rendah dari pada kelompok burung yang mempunyai
trakea lebih pendek. Angsa dan burung bangau trakea nya sangat ekstrem dan bisa
lebih panjang dari pada panjang lehernya, sebab trakea bagian distal berbelit
memanjang ke bagian lekungan sternum. Hal ini diduga sebagai adaptasi
fungsional karena frekuensi suara rendah, untuk komunikasi jarak jauh. Paru-paru
burung secara proporsional kecil dan tidak mampu melakukan ekspansi tidak
seperti pada karakteristik paru-paru Mamal. paru-paru burung dihubungkan
dengan 9 sakus udara yang terletak di berbagai bagian tubuh. Antara lain
sebuah kantung antar tulang selangka, sepasang pada tengkuk, sepasang pada
pangkal dada, sepasang pada posterior trorak, dan sepasang kantung perut.
Kantung-kantung udara ini tidak berkaitan secara esensial dengan epitelium paru-
paru, akan tetapi lebih berperan sebagai penyimpanan udara pernafasan. Udara
melewati sirkuit bronkial ke dalam kantung udara dan kemudian kembali ke
saluran kapiler udara dalam paru-paru. Banyak penelitian setuju bahwa ada

11
inspirasi, udara dari luar secara esensial lewat sirkuit bronkhial ke dalam kantung
udara bagian belakang terlebih dahulu baru kemudian kembali ke paru-paru. Ada
bukti bahwa hanya sedikit udara yang masuk ke kantung udara depan setelah
melalui paru-paru.
Saat burung terbang, pernafasan burung dibantu dengan pundi-pundi udara atau
kantung udara. pundi-pundi udara merupakan kantung dengan dinding yang sangat
tipis dan elastis, terletak diantara otot-otot tubuh dan tulang. terdapat 2 fase yang
terjadi pada sistem pernapasan burung merpati yakni, fase inspirasi dan fase
ekspiraasi.
fase inspirasi: udara masuk kedalam paru-paru dan pundi-pundi udara.
fase ekspirasi: udara mengalir dari pundi-pundi udara ke dalam paru-paru.

Sistem Respirasi Aves

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anatomi_burung

Saat ekspirasi udara didorong dari kantung udara melalui paru-


paru.Burung tidak memiliki otot diafragma sehingga pernapasan dipengaruhi
sepenuhnya oleh gerakan tulang iga dan stemum.Ketika burung sedang terbang
pernapasannya nampak selaras dengan aksi sayap.Banyak burung memiliki ruang
udara dalam tulang-tulang tertentu yang berhubungan dengan kantung kantung
udara. Tulang pneumatikus (yang berisi udara) yang penting adalah humerus,
stemun dan tulang belakang meskipun dalam beberapa spesies tulang-tulang lain
juga mungkin memiliki ruang udara.

12
6. Sistem Urogenitalia

Sistem urogenital burung dalam banyak hal mendekati reptil daripada


mamalia, kecuali pada mamalia monotrema. Ginjal bururng, seperti halnya
pada semua amniota, adalah dari jenis metanefros dan berpasangan.
Ginjal burung secara proposional besar, lobus tak teratur, bentuknya
menyesuaikan kedalam depresi sinsakrum. Setiap ginjal memiliki ureter
(saluran kencing) yang membuka langsung kedalam ruang kloaka,
sehingga urine bercampur dengan kotoran. Satu-satunya burung yang
diketahui memiliki kandung kemih adalah burung unta.

Studi tentang kelenjar supraorbital pada burung tertentu, terutama spesies


burung laut, seperti halnya pada beberapa reptil, menunjukkan bahwa
kelenjar tersebutdigunakan untuk ekskresi garam dari darah secara cepat.
Hal ini merupakan kemampuan adaptasi spesies burung laut karena
menelan air asin , agar tidak menyebabkan gangguan khusus pada ginjal.
Burung-burung pantai, seperti bururng camar laut, terlihat sering
meneteskan cairan berupa larutan garam pekat dari cuping hidungnya.
Kelenjar fugsional semacam itu tidak hanya ditemukan pada spesies
burung laut, tetapi juga ditemukan pada beberapa jenis spesies bururng air
di area Great Plains Amerika Utara, dimana alkalinitas air di kolam-kolam
dan daun-daun cukup tinggi. Burung padang pasir seperti burung unta,
kelenjar garam memberikan alat pengawet atau cadangan air untuk tutbuh,
dengan cara membuang garam dari sistem ekskresi sehingga penyerapan
air di dalam kloaka menjadi lebih intensif. Sangat sedikit burung yang
mampu hidup survive tanpa air minum, berarti harus mampu menekan
terbuangnya air melalui mekanisme penyerapan kembali di dalam kloaka.
Hal ini dilakukan oleh beberapa spesies bururng yang hidup dipadang pasir
dan spesies bururng rawa asin dengan menaikkan jumlah lekuk-lekuk
henle dalam ginjal. Lekuk-lekuk ini berfungsi untutk menyerap air kembali
dan demikian urine akan menjadi lebih pekat. Lekuk henle di lapisan
medula ginjal tersebut dapat mencapai dua atau tiga kali lipat pada spesies
yang menyimpan dicadangan daripada bururng yang meminum air secara
teratur.

13
Sistem Urogenital Aves

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anatomi_burung

Testis sepasang berada dorsal rongga perut. Sebagian besar bururng dari
testis ini pada tiap sisi membuka secara independen kedalam kloaka,
beberapa bururng seperti itik dan angsa, terdapat struktur seperti penis,
yang sama dengan struktur pada kura-kura dan buaya yang berasal dari
dinding anteroventral kloaka.

Kebanyakan burung, ovarium kanan dan oviduk kanan mereduksi


meskipun ada pada masa perkembangan embrio, sehingga hanya sistem
genital kiri yang berfungsi. Sepanjang saluran oviduk ada beberapa
kelenjar penghasil sekresi untuk membran-membran telur berupa lapisan
albumen, membran cangkang dan cangkang kapur.

Alat ekskresi merpati berupa ginjal yang terdiri dari 4 ruang, yang masing-
masing yaitu ventral kecil yang sempit menuju kearah cauda dan berakhir
pada kloaka.

7. Sistem Digestoria

Sistem pencernaan burung menunjukkan banyak perubahan


menarik, antara lain tidak adanya gigi. Oleh karena bibir tidak ada, maka
tidak ada kelenjar bibir (glandula labialis) dalam mulut ataupun kelenjar
intermaksialis, tetapi ada glandula labial sublingualis.Air liur unggas
mengandung enzim amilase dan ptialin, meskipun berperan sangat kecil

14
dalam merubah pati menjadi gula. Bagian akhir esophagus membesar
pada bururng granovora, menjadi kantong disebut tembolok yang
diggunakan untuk menyimpan makanan sementara. Tembolok secara
esensial tidak banyak mengandung kelenjar pencernaan, meskipun pada
burung pigeon dan sejenisnya mempunyai dua buah bangunan serupa
kelenjar yang mampu menghasilkan materi makanan yang disebut susu
merpati yag dimuntahkan oleh induk pada waktu memberi makan anaknya.
Aksi kelenjar tersebut dirangsang oleh hormon prolaktin dari kelenjar
pituitaria di pangkal inferior otak (kelenjar ini berada ada kelenjar hipofisa),
selama masa reproduksi.

Sistem Digesti Aves

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anatomi_burung

Lambung tersusun atas lambung kelenjaryang disebut


proventrikulus yang mensekresi getah lambung. Bagian posterior lambung
adalah bagian yang berdinding tebal dan berotot yang dikenal dengan
ventrikulus ( empedal = gizzard). Lapisan dalam ventrikulus memiliki
lapisan tanduk dan seringkali bergelombang.Disisnilah pasir halus dan
kerikil kecil yang dipatuk oleh buruung pemakan biji memainkan peran
dalam penggilingan makanan.Usus kecil (usus halus) bergulung dan
memutar.Banyak burung memiiliki satu atau dua caeca coli (usus buntu)
pada perbatasan usus kecil dan usus besar.Usus besar pendek dan lurus
dan membuka kedalam ruang kloaka.

Rongga mulut (paruh) → kekrongkongan → tembolok → lambung →


lambung pengunyah → usus halus → usus besar → kloaka.

15
C. PERTANYAAN DISKUSI
1. Berikan alasan sebab merpati berada dalam susunan sistematika
seperti yang tertuang di atas. Jelaskan masing-masing alasannya?
2. Buatlah klarifikasi sistem-sistem organ tubuh merpati, sesuai temuan
organ ketika pengamtan struktur tubuhnya
3. Adakah perbedaan sistem-sistem organ tubuh merpati dengan aves
lainnya? Jelaskan!
4. Adakalah persamaan sistem-sistem organ tubuh merpati dengan
aves lainnya? Jelaskan!

Jawaban:

1. Klasifikasi
 Kingdom: Animalia, karena dapat bergerak dan tidak dapat
menghasilkan makanannya sendiri
 Phylum: Chordata, karena memiliki corda dorsalis yang memanjang
dari anterior hingga posterior
 Sub phylum: Vertebrata, karena memiliki ruas ruas tulang belakang
 Classis: Aves, karena memiliki sayap dan bulu yang menutupi
seluruh tubuhnya
 Sub classis: Neornithes, karena termasuk burung yang masih ada
dan mudah dijumpai
 Ordo: Columbiformes, karena termasuk bangsa merpati
 Familia: Columbidae, karena termasuk dalam keturunan merpati
 Genus: Columba, karena termasuk dalam keturunan merpati
 Species: Columba livia, karena termasuk dalam merpati yang jinak

2. Klarifikasi sistem-sistem organ tubuh merpati


 Inspectio: caput, servix,truncus dan cauda.
 Integumet: berbulu yang terdiri dari plumae, plumulae dan
filoplumae.
 Digesti:paruh, kerongkongan, tembolok, lambung (lambung
kelenjar dan lambung pengunyah), usus halus, usus besar dan
kloaka.
 Respirasi: paru-paru dan kantung udara/ pundi-pundi udara.
 Sirkulasi: jantung yang terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel.

16
 Urogenital: sepasang ovarium (betina) dan sepasang testis (jantan)
yang berkembang pada bagian kiri.
 Skeleton: terdiri dari tulang sejati

3. Ada, pada susunan bulunya terdapat aves yang tidak dapat


terbang. Contoh: pinguin.
4. Terdapat persamaan sistem organ tubuh merpati dengan aves
lainnya, yaitu:
 Adanya sayap dan bulu, contoh: ayam, elang, dll
 Memiliki kantung udara, contoh: burung dara, burung pipit,
dll
 Berkembang biak dengan bertelur, contoh: bebek, ayam, dll

17
BAB III

KESIMPULAN

Aves adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang


(Vertebrata) yang memiliki paruh bulu dan sayap. Aves mempunyai sistem
inspectio dan sectio. Dimana pada bagian inspectio tubuh yang memiliki 4
bagian yaitu caput, cervix, truncus, dan cauda. Sedangkan pada sistem
sectio terbagi atas 7 sistem, yaitu sistem integument berupa bulu, ada 3
jenis bulu yang dimiliki oleh merpati (bulu kontur (pulmae), bulu kapas
(plumulae), dan Filoplumae), sistem digesti (pencernaan = Rongga mulut
(paruh) → kekrongkongan → tembolok → lambung → lambung pengunyah
→ usus halus → usus besar → kloaka). Sistem respiratoria (pernapasan)
berupa paru-paru dan kantung udara, sistem sirkulatoria (peredaran darah)
berupa jantung yang terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel, sistem urogenital
(reproduksi) yang terdiri dari sepasang ovarium (betina) dan sepasang
testis (jantan) yang berkembang pada bagian kiri, sistem musculatoria
(perototan), dan sistem skeleton (pertulangan atau rangka) yang terdiri dari
tulang sejati.

18
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjojo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Yogyakarta : UGM.

Hidayat, Riyan. 2017. Studi Keanekaragaman Jenis Burung Diurnal Hutan Sekadal
TamanNasional Gunung Palung Kabupaten Kayong Utara. Jurnal Hutan
Lestari. Vol. 5. No. 3:696-703. Pontianak. Universitas Tanjung Pura.

Nasution, Idowati. 2013. Rasio Ketebalan Dinding Terhadap Diameter Tulang


Humerus Ayam Kampung Callus domesticusI dan Burung Merpati
Columba domestica. Jurnal Mestika Velenmana. ISSN:0853-1943. Banda
Aceh Universitas Syiah Kuala.

Sukiya. 2001. Zoologi Vertebrata. Yogyakarta: UNY.

19

Anda mungkin juga menyukai