DAN VERTEBRATA
BAB I
PENDAHULUAN
4. Homeostasis
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.1 Ginjal
Struktur Ginjal
Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu,
99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus
kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea
pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih berguna seperti
glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah
kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin.
Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g
garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi
beberapa kali. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan
menghasilkan urin sekunder yang komposisinya sangat berbeda
dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masi.
2.2.2 Kulit
Merupakan lapisan terluar dari tubuh kita, yang tediri dari 2 lapisan
yaitu lapisan epidermis (luar) dan dermis (dalam). Epidermis,terdiri :
- akar rambut
- pembuluh darah
- syaraf
- menawarkan racun
- menghasilkan empedu
Ikan air tawar, sebagaimana hewan air tawar . Ikan mempunyai system
ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut
urogenital.Lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran
ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat dibelakang anus. Ginjal
pada umumnya terletak antara columna vertebralis dan gas bladder.
Ginjal terdiri dari dua bagian yaitu caput renalis anterior yang tersusun
atas jaringan hemapoeitik, limfoid dan endokrin serta trunkus renalis
posterior yang tersusun atas nefron-nefron dikelilingi jaringan limfoid
interstitial. Sisi kanan dan kiri dari trunkus renalis berfusi dan
membentuk lengkungan yang mengisi ruangan diantara kedua gas
bladder. Di bagian posterior dari lengkungan ini trunkus renalis menipis
menyesuaikan lekukan pada gas bladder. Caput renalis terpisah atas
bagian kana dan kiri, terletak di anterior dari lengkungan tersebut
memasuki daerah cranium. Cairan tubuh dari ikan air tawar memiliki
konsentrasi ion yang lebih tinggi dibanding dengan lingkungan
sekitarnya, kondisi ini disebut dengan hiperosmotik. Untuk
mempertahankan gradient konsentrasi tersebut dibutuhkan system
pembuangan dan konserbasi dari ion-ion disamping adanya proses
ekskresi air yang telah difiltrasi oleh ginjal. Proses filtrasi ini dilakukan
ginjal yaitu pada bagian nefron glomerulus yang terdiri dari corpus
renalis dan tubulus renalis. Corpus renalis terdiri atas glomerulus-
glomerulus yang diselubungi oleh capsula Bowman. Epitelia parietalis
dan visceralis membentuk Bowmans space yang memisahkan
glomerulus dengan bagian-bagian lain dari ginjal. Glomeruli berukuran
kecil dan avasculer dengan tubuli renalis yang mempunyai 6 regio
sitologis yang berbeda.
Ginjal amphibi sama denga ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk
mengeluarkan air yang berlebvih. Karea kulit katak permeable
terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak iar masuk ke
tubuh katak secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus
melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak
menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan
lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh
glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan
bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah
melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunkan kantung kemih
untuk konserfadsi air. Apabila sedang berada dia air, kantung kemih
terisi urin ynag encer. Pada saat berada di daarat air diserap kembali
ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit.
Hormon yang mengendalikan adalah hormon yang sama dengan ADH.
Saluran ekskresi pada katak yaitu ginjal, paru-paru,dan kulit. Saluran
ekskresi pada katak jantan & betina memiliki perbedaan, pada katak
jantan saluran kelamin & saluran urin bersatu dengan ginjal,
sedangkan pada katak betina kedua saluran itu terpisah. Walaupun
begitu alat lainnya bermuara pada satu saluran dan lubang
pengeluaran yang disebut kloaka.
.
2.3 Sistem Ekresi pada Manusia
1. Paru-paru,
2. Hati,
3. Kulit, dan
4. Ginjal
2.3.1 Paru-paru
5. Hindari Stress
Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak
tidak langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat
pengeluaran lainnya. Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan
dikeluarkan bersama-sama di dalam urin. Gangguan pada hati yang
umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah hepatitis
ataupenyakit kuning. Disebut demikian karena tubuh penderita
menjadi kekuningan, disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh
tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat
menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit
hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah
ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus
hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
2.3.3 Kulit
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita
tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini
mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut.
Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh
darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh
kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui
pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang
keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk
menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Kelainan pada kulit yang banyak dialami oleh para remaja adalah
jerawat. Ada tiga tipe jerawat, yaitu: 1. Komedo
2. Jerawat biasa
2.3.4 Ginjal
Fungsi ginjal
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme
tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan
oleh bagian tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan
mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan
augmentasi.
Penyaringan (filtrasi)
Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai
terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin
akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui
saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding
kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air
kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan
melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya
pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya adalah gagal ginjal dan batu
ginjal. Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal
sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring
dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme. Penyebab
terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh:
PENDAHULUAN
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf
tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol
aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom
mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut
jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-
saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu
saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
2. Saraf Otonom
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut
saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).Dendrit berfungsi mengirimkan
impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan
impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang.
Sebaliknya, dendrit pendek. Setiap neuron hanya mempunyai satu
akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma
sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang
merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel
Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh
serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut
neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi
nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus
Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls
MACAM-MACAM RESEPTOR
Eksteroseptor
Eksteroseptor memberi informasi kejadian-kejadian pada permukaan
tubuh hewan. Eksteroseptor adalah suatu alat penerima rangsang dari
luar, misalnya bila kita digigit nyamuk atau dihinggapi serangga. Kita
dapat mengetahui langsung tempat nyamuk itu menggigit dan
serangga hinggap. Dengan secara refleks kita akan melakukan respon
terhadap bekas gigitan tadi misalnya menggaruk bekasnya. Indra
peraba dan tekanan diketahui sebagai indera dirasakan oleh ujung-
ujung saraf pada folikel-folikel rambut yaitu ujung-ujung saraf Merkels
dan Paccini. Ujung saraf Paccini yang berbentuk ovale adalah reseptor
tekanan. Ujung saraf Merkel, Paccini dan Meisner disebut juga
mekanoreseptor karena bisa menyampaikan rangsang yang
disebabkan oleh rangsangan mekanis. Ujung-ujung saraf Ruffini
berguna sebagai reseptor panas. Dengan ujung saraf ini kita bisa
mengetahui perubahan temperatur pada permukaan kulit terutama
panas. Reseptor yang demikian disebut juga termoseptor. Reseptor
untuk merasakan sakit ini merupakan ujung-ujung saraf yang tersebar
di seluruh tubuh.
1. Pit organ
2. Gurat sisi
3. Rheotaksis
4. Anemotaksis
5. Indera pengecap
Proprioseptor
Informasi mengenai kedudukan tubuh dan lender dirasakan oleh
propriseptor. Proprioseptor terdapat pada empat otot (otot lurik), pada
tendon otot, pada selaput pembungkus otot berupa ujung saraf Paccini
dan pada sendi. Proprioseptor merupakan suatu mekanoseptor.
Proprioseptor penting untuk mengatur koordinasi aktifitas otot.
Interoseptor
Interoseptor menyampaikan informasi mengenai kejadian-
kejadian di dalam tubuh. Di dalam tubuh hewan banyak reseptor yang
secara konstan menyampaikan informasi tentang keadaan alat-alat
dalam seperti jantung, paru-paru, pembuluh darah dan informasi
tentang lingkungan dalam seperti kadar glukosa darah, konsentrasi
ion, dan PH kepada saraf pusat. Semua reseptor diatas termasuk
kedalam interoreseptor.
Selain interoseptor juga terdapat interoseptor khusus yang berfungsi
sebagai alat keseimbangan. Letaknya pada telinga dalam yang disebut
Labirin. Labirin terdiri atas alat keseimbangan untuk merasakan
gerakan kepala yaitu saluran-saluran semisirkuler dan alat untuk
mengetahui kedudukan kepala yaitu utrikulus dan sakulus.
Fotoreseptor
Hampir semua hewan mempunyai kapasitas untuk merespon
terhadap cahaya. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dan
organ visual dari hewan memperlihatkan perbedaan sensitifitas
terhadap gelombang cahaya yang berbeda. Disamping
memperlihatkan sensitifitas teerhadap cahaya, kebanyakan hewan
telah mempunyai organ penglihatan yang baik yaitu mata. Mata atau
titik mata ditemukan pada Platyhelminthes, Nematelminthes, Annelida,
Molluska, Arthropoda dan semua Vertebrata. Mata dibangun oleh sel-
sel fotoreseptor yang menerima kualitas cahaya tertentu seperti
intensitas dan warna.
Struktur mata Vertebrata
Struktur retina
Akomodasi
Akomodasi berarti memfokuskan atau memusatkan bayangan.
Pada hewan-hewan tertentu masalah akomodasi dipecahkan dengan
jalan menambah dan mengurangi panjang bola mata. Akomodasi
denganmengubah jarak lensa sebagai berikut:
INDERA PENDENGARAN
Selain memilki gurat sisi, ikan juga memiliki telinga dalam yang
berisi reseptor untuk keseimbangan (labirin) dan reseptor pendengar.
Sel-sel rambut pada gurat sisi ikan peka terhadap getaran dengan
frekuensi lebih dari 200 Hz.
a. Hipofisis
e. Pankreas
f. Ovarium
Estrogen
Progesteron
g. Testis
Coelenterata
Pada Coelenterata selurah sistem syaraf bekerja sebagai sistem
neurosekresi. Misalnya pada ubur-ubur syaraf cincin sirkum oral
dengan serabut radialnya mempunyai sel-sel neurosekresi.
Neurohormon belum diketahui strukturnya tapi mempunyai fungsi
penting misalnya untuk proses melepaskan gamet.
Platyhelminthes
Pada cacing pipih sel-sel neurosekresi terdapat pada ganglion otak.
Fungsinya belum diketahui tapi diduga belum mempunyai peranan
dalam proses regenerasi.
Annelida
Sel-sel neurosekresi pada annelida terdapat pada ganglion
supraoesofagus, ganglion suboesufagus dan ganglion ventral. Neuro
hormon pada cacing tanah banyak diselidiki peran neurohormon pada
annelida ialah dalam fungsi:
Mollusca
Sel neurosekresi terdapat pada gangloin otak molluska. Pada molluska
terdapat pula kelenjar endokrin seperti pada vertebrata. Kelenjar
tersebut misalnya kelenjar optik pada Octopus.Pada sejenis siput jika
tentakel dibuang hasilnya pembentukan telur pada ovotestis
dipercepat. Jika ekstrak tentakel disuntikkan merangsang produksi
sperma. Ekstrak ganglion otak merangsang produksi telur. Dari contoh
diatas menunjukkan bahwa baik otak maupun tentakel berisi sel-sel
neurosekresi yang menghasilkan hormon (neurohormon).
Neurohormon dari tentakel merangsang produksi sperma sedang dari
otak merangsang perkembangan telur. Pada octopus proses
kedewasaan juga diatur oleh sel-sel neurosekresi yang mempengaruhi
pertumbuhan ovarium dan testes. Jadi hubungan ganglion otak-
kelenjar optik-gonade pada octopus sama seperti hubungan
hipotalamus-hipofisisgonade pada vertebrata.
Crustacea (udang-udangan)
Insecta
Hampir semua hormon dihasilkan sel neurosekresi dari ganglion otak
dan ganglia lainnya yang dapat ditemukan pada protoserebrum,
tritoserebrum, ganglion suboesofagus dan ganglia ventral.
METABOLISME HEWAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembagian Metabolisme
2.1.1 Katabolisme
A. Respirasi Aerob
6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga
habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein
harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan
glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi
glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk
memperoleh energi.
Glikolisis
Glikolisis berlangsung di dalam sitosol semua sel. Lintasan katabolisme
ini adalah proses pemecahan glukosa menjadi:
Catatan:
Karena fruktosa 1,6-bifosfat yang memiliki 6 atom C dipecah menjadi
Gliseraldehid 3-fosfat dan dihidroksi aseton fosfat yang masing-masing
memiliki 3 atom C, dengan demikian terbentuk 2 molekul gula yang
masing-masing beratom C tiga (triosa). Jika molekul dihidroksiaseton
fosfat juga berubah menjadi 1,3-bifosfogliserat, maka dari 1 molekul
glukosa pada bagian awal, sampai dengan tahap ini akan
menghasilkan 2 x 3P = 6P. (+6P)
7. Energi yang dihasilkan dalam proses oksidasi disimpan melalui
pembentukan ikatan sulfur berenergi tinggi, setelah fosforolisis,
sebuah gugus fosfat berenergi tinggi dalam posisi 1 senyawa 1,3
bifosfogliserat. Fosfat berenergi tinggi ini ditangkap menjadi ATP dalam
reaksi lebih lanjut dengan ADP, yang dikatalisir oleh enzim fosfogliserat
kinase. Senyawa sisa yang dihasilkan adalah 3-fosfogliserat.
10. Fosfat berenergi tinggi PEP dipindahkan pada ADP oleh enzim
piruvat kinase sehingga menghasilkan ATP. Enol piruvat yang terbentuk
dalam reaksi ini mengalami konversi spontan menjadi keto piruvat.
Reaksi ini disertai kehilangan energi bebas dalam jumlah besar sebagai
panas dan secara fisiologis adalah irreversible.
piruvat + ATPFosfoenol piruvat + ADP
Catatan:
Karena ada 2 molekul PEP maka terbentuk 2 molekul enol piruvat
sehingga total hasil energi pada tahap ini adalah 2 x 1P = 2P. (+2P) 11.
Jika keadaan bersifat anaerob (tak tersedia oksigen), reoksidasi NADH
melalui pemindahan sejumlah unsure ekuivalen pereduksi akan
dicegah. Piruvat akan direduksi oleh NADH menjadi laktat. Reaksi ini
dikatalisir oleh enzim laktat dehidrogenase.
Kesimpulan:
Pada glikolisis aerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:
- hasil tingkat substrat :+ 4P
- hasil oksidasi respirasi :+ 6P
- jumlah :+10P
- dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P : 2P
+ 8P
Oksidasi Piruvat
Dalam jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi
Asetil-KoA, yang terjadi di dalam mitokondria sel. Reaksi ini dikatalisir
oleh berbagai enzim yang berbeda yang bekerja secara berurutan di
dalam suatu kompleks multienzim yang berkaitan dengan membran
interna mitokondria. Secara kolektif, enzim tersebut diberi nama
-ketokompleks piruvat dehidrogenase dan analog dengan kompleks
glutarat dehidrogenase pada siklus asam sitrat. Jalur ini merupakan
penghubung antara glikolisis dengan siklus Krebs. Jalur ini juga
merupakan konversi glukosa menjadi asam lemak dan lemak dan
sebaliknya dari senyawa non karbohidrat menjadi karbohidrat.
Rangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam lintasan oksidasi piruvat
adalah sebagai berikut:
Siklus Asam Sitrat, Siklus ini juga sering disebut sebagai siklus Krebs
dan siklus asam trikarboksilat dan berlangsung di dalam mitokondria.
Siklus asam sitrat merupakan jalur bersama oksidasi karbohidrat, lipid
dan protein. Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi yang
menyebabkan katabolisme asetil KoA, dengan membebaskan sejumlah
ekuivalen hidrogen yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan dan
penangkapan sebagaian besar energi yang tersedia dari bahan baker
jaringan, dalam bentuk ATP. KoA, asetatResidu asetil ini berada dalam
bentuk asetil-KoA (CH3-CO aktif), suatu ester koenzim A. Ko-A
mengandung vitamin asam pantotenat. Fungsi utama siklus asam
sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk oksidasi
karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam
lemak dan banyak asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau
intermediat yang ada dalam siklus tersebut.
Siklus asam sitrat sebagai jalur bersama metabolisme karbohidrat,
lipid dan protein
(dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)
Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Krebs,
akan dapat kita hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna
(aerob) akan menghasilkan energi dengan rincian sebagai berikut:
1. Glikolisis : 8P
2. Oksidasi piruvat (2 x 3P) : 6P
3. Siklus Krebs (2 x 12P) : 24P
Jumlah : 38P
Glikogenesis
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan
glukosa (glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi
menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian
siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.
Proses di atas terjadi jika kita membutuhkan energi untuk aktifitas,
misalnya berpikir, mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika
kita memiliki glukosa melampaui kebutuhan energi, maka kelebihan
glukosa yang ada akan disimpan dalam bentuk glikogen. Proses
anabolisme ini dinamakan glikogenesis. Glikogen merupakan bentuk
simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan analog dengan
amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati
(sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena
massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan
glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak.
-D-Glukosa yang bercabang.Seperti amilum, glikogen merupakan
polimer
Glikogen otot berfungsi sebagai sumber heksosa yang tersedia dengan
mudah untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri. Sedangkan
glikogen hati sangat berhubungan dengan simpanan dan pengiriman
heksosa keluar untuk mempertahankan kadar glukosa darah,
khususnya pada saat di antara waktu makan. Setelah 12-18 jam puasa,
hampir semua simpanan glikogen hati terkuras habis. Tetapi glikogen
otot hanya terkuras secara bermakna setelah seseorang melakukan
olahraga yang berat dan lama.
Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai
berikut:
Glikogen Glikogen
Glikogenolisis
Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen
harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi.
Proses ini dinamakan glikogenolisis. Glikogenolisis seakan-akan
kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian.
Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen
diperlukan enzim 4fosforilase. Enzim ini spesifik untuk proses
fosforolisis rangkaian 1 glikogen untuk menghasilkan glukosa 1-fosfat.
Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen
dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu
glukosa yang tersisa pada tiap sisi 6.cabang 1
Jalur Metabolik Utama Dari Asam Amino, Jalur metabolik utama dari
asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino dari
pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam
amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino.
Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi
melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil
sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein
dari asam-asam amino.
Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam
amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain
(karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino
sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam
amino memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian
dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.
Siklus glukosa-alanin
Biosintesis Tirosin
Biosintesis Serin