Anda di halaman 1dari 19

NAMA : SUSANTI MARI YOSEFA SALU

NRP : C251160111

SOAL SOAL LATIHAN


MK-METODE PENELITIAN PENGELOLAAN
SUMBERDAYA PERAIRAN (SDP) 2016

A. Metode Penelitian
1. Suatu penelitian hasilnya adalah ilmu pengetahuan dan kebenaran. Untuk menghasilkan
suatu kebenaran penelitian harus dlakukan dengan metode penelitian y. Apa yang Sdr
ketahui tentang metode penelitian dan apa bedanya dengan metodologi penelitian?
Jawab
Metode Penelitian
Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang
hati-hati, teratur dan terus-menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana
seharusnya langkah penelitian harus dilakukan dengan menggunakan metode
penelitian. Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh,
mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder
yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian
menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan
sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh.
Metodologi penelitian
cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai
suatu tujuan.
Metodologi merupakan syarat yang harus dikuasai oleh peneliti bila ingin melakukan
penelitian, karena dengan penguasaan hal itu maka akan memudahkan peneliti dalam
melakukan penelitian karena dapat memberikan petunjuk, arah serta sasaran yang
jelas tentang apa yang akan diteliti.

2. Suatu penelitian menghasilkan ilmu, apa ciri-ciri penelitian dan apa syarat syarat hasil
penelitian dianggap sebagi ilmu?
Ciri-ciri penelitian :
Bertujuan (purposiveness). Tiap penelitian ilmiah harus ada tujuannya, baik untuk
menemukan jawaban atas suatu masalah tertentu yang berguna untuk
pengembangan ilmu maupun untuk pembuatan keputusan.
Sistematis (sistematic). Artinya, penyelidikan ilmiah tertata dengan cara tertentu
sehingga penyelidik dapat memiliki keyakinan kritis atas hasil penelitiannya
Empiris (Empirical). Ini berarti bahwa pendapat atau keyakinan subjektif harus
diperiksa dengan menghadapkannya pada realitas objektif atau melakukan telaah
dan uji empiris.
Objektivitas (objectivity). Seluruh proses penelitian, khususnya kesimpulan yang
ditarik melalui interpretasi hasil analisis data harus objektif, yaitu harus
didasarkan pada fakta yang dihasilkan dari data aktual, dan tidak pada subjektif
pribadi atau nilai-nilai emosional.
Kritis (critic). Hasil penelitian terbuka untuk dikritisi, diperiksa, atau diuji
terhadap realitas yang objektif melalui penelitian dan pengujian lebih lanjut. Oleh
karena itu, kritis berarti juga ada tolok ukur atau kriteria yang digunakan untuk
menentukan sesuatu yang dapat diterima secara eksplisit atau implisist.
Generalisabilitas (generalizability) adalah derajat sejauhmana temuan-temuan
spesifik dapat diterapkan ke satu kelompok yang lebih besar yang disebut
populasi atau derajat sejauhmana temuan dapat digeneralisasi ke populasi yang
lebih luas.
Replikabilitas (replicability), yaitu replikasi atau pengulangan penelitian oleh
peneliti lainnya untuk mengukuhkan penemuan-penemuan atau memeriksa
kebenarannya, baik untuk latar yang sama ataupun untuk layar yang berbeda. Hal
ini dapat dilakukan karena penyelidikan ilmiah memiliki suatu struktur. Untuk
dapat diulangi, data yang diperoleh dalam satu eksperimen harus reliabel, yaitu
hasil yang sama harus ditemukan jika studi diulangi. Jika observasi tidak dapat
diulangi, deskripsi dan penjelasan kita menjadi tidak reliabel dan karenanya tidak
berguna.

syarat syarat hasil penelitian dianggap sebagi ilmu :


Logis dan empiris.
Logis: dapat dinalar, masuk akal
Empiris : data dapat diamati dan diukur
Diperoleh melalui metode ilmiah
Memenuhi Metode Sains

3. Suatu penelitian juga harus menghasilkan ilmu yang baru atau suatu kebaruan (novelty).
Apa yang dimaksud kebaruan menurut pemahaman Sdr dan kebaruan tersebut dalam hal
apa saja sebutkan dan berikan contohnya.
suatu kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang mempunyai
tujuan untuk mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, atau cara baru untuk menerapkan sebuah ilmu pengetahuan dan teknologi
yang telah ada.
Contoh :
1. Kebaruan dalam ilmu pengetahuan (science)
penemuan varietas baru
penemuan proses biologis atau fisiologis
2. Kebaruan dalam konsep keilmuan
Model pengelolaan pesisir terintegrasi
Model perencanaan tata ruang pesisir
Model pengelolaan pesisir berbasis ekowisata
3. Kebaruan dalam metodologi
Estimasi daya dukung perairan pesisir bagi pengembangan pertambakan
udang
Restocking kerapu macan dengan pendekatan model bayesian di kawasan
Pengembangan model sistem perencanaan terpadu dalam pengelolaan DAS-
Pesisir (konrktivitas)
4. Kebaruan dalam teknologi
Teknologi pengelolaan kualitas air dalam pengelolaan tambak udang sistem
resirkulasi tanpa limbah (Zero waste technologi)
Rancang bangun robot bawah air bagi eksplorasi laut dalam
Rancang bangun akustik pendugaan populasi ikan demersal di laut dalam.

4. Apa bedanya kebaruan ilmu dari hasil penelitian strata S2 dan Strata S3 ? Jelaskan.
Penelitian S2
Bersifat kelanjutan atau penambahan teori, proses atau penerapan atau perbaikan
ilmu/metode yang telah ada.
Penelitian S3
Biasanya mempunyai kontribusi yang sangat mendasar, mempunyai keberlakuan
universal, atau mempunyai dampak luas pada perkembangan pengetahuan dan
teknologi.

B. Proses Penelitian
1. Jelaskan apa saja langkah langkah melaksanakan suatu penelitian dan jelaskan apa
maksud atau arti masing-masing langkah tersebut secara singkat.

Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah di
manasuatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu
masalah.Identifikasi masalah bertujuan agar kita maupun pembaca mendapatkan
sejumlah masalahyang berhubungan dengan judul penelitian.
Pemilihan Masalah
Setelah masalah diidentifikasi, belum merupakan jaminan bahwa masalah
tersebutlayak dan sesuai untuk diteliti. Biasanya, dalam usaha mengidentifikasi
atau menemukanmasalah penelitian diketemukan lebih dari satu masalah. Dari
masalah-masalah tersebutperlu dipilih salah satu yaitu mana yang paling layak
dan sesuai untuk diteliti. Jika yangdiketemukan sekiranya hanya satu masalah,
masalah tersebut juga harus dipertimbangkanlayak atau tidaknya serta sesuai atau
tidaknya untuk diteliti.
Latar Belakang Masalah
Dalam latar belakang masalah, kita harus menjelaskan alasan kita memilih
masalahpenelitian tersebut sesuai dengan apa yang sudah kita ketahui tentangnya
serta situasi yang melandasinya atau yang melatarbelakanginya.

2. Apa yang membedakan antara perumusan masalah atau permasalahan dan kerangka
pemikiran. Berikan contohnya (bisa dari proposal penelitian sdr)
Rumusan masalah merupakan suatu penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan
masalah. Dengan kata lain, rumusan masalah ini merupakan pertanyaan yang lengkap
dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi
masalah dan pembatasan masalah. Suatu perumusan masalah yang baik berarti telah
menjawab setengah pertanyaan atau dari masalah. Masalah yang telah dirumuskan
dengan baik, tidak hanya membantu memusatkan pikiran, sekaligus juga mengarahkan
cara berpikir kita.
Kerangka Berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi
objek permasalahan kita. Kerangka berpikir iini disusun dengan berdasarkan pada
tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini
merupakan suatu argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan
suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika deduktif (untuk
metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis premis
dasarnya. Kerangka berpikir ini merupakan buatan kita sendiri, bukan dari buatan orang
lain. Dalam hal ini, bagaimana cara kita berargumentasi dalam merumuskan hipotesis.
Argumentasi itu harus membangun kerangka berpikir sering timbul kecenderungan
bahwa pernyataan-pernyataan yang disusun tidak merujuk kepada sumber keputusan, hal
ini disebabkan karena sudah habis dipakai dalam menyusun kerangka teoritis. Dalam hal
menyusun suatu kerangka berpikir, sangat diperlukan argumentasi ilmiah yang dipilih
dari teori-teori yang relevan atau saling terkait. Agar argumentasi kita diterima oleh
sesama ilmuwan, kerangka berpikir harus disusun secara logis dan sistematis.

3. Apa langkah langkah yang harus dilakukan dalam menyusun proposal. Jelaskan secara
singkat dalam versi pengalaman yang Sdr lakukan. Bagaimana prosesnya agar sdr
dapat menemukan topik penelitian yang akan menghasilkan kebaruan.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memuat gambaran tema permasalahan di lokasi Penelitian yang akan dibahas dan
berkaitan dengan penelitian yang akan dijalankan, diuraikan dari masalah yang luas
ke arah masalah yang khusus.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang tegas dan jelas,
serta menggambarkan arah hubungan antar dua variabel atau lebih.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah adalah pembatasan ruang lingkup yang dilakukan dalam penelitian,
dimana pembatasan tersebut meliputi: tema/topik, area atau wilayah yang diteliti,
sumber informasi, lokasi penelitian serta waktu penelitian
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian meliputi :
a. Tujuan Umum Meliputi tujuan yang akan dicapai secara menyeluruh yang dapat
menjawab tema / judul penelitian
b. Tujuan Khusus Meliputi jabaran atau rincian dari tujuan umum secara
operasional sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah. Tujuan khusus
akan menggambarkan hasil dan pembahasan yang akan diperoleh dari penelitian
ini.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian meliputi:
1. manfaat bagi pengguna (user),
2. pengembangan keilmuan dan
3. bagi peneliti, sehingga scara khusus hasil penelitian memberikan masukan bagi si
peneliti, masyarakat, instansi terkait dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta diharapkan dapat dijadikan pertimbangan sebuah kebijakan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan penelusuran kepustakaan untuk mengidentifikasi makalah dan buku yang
bermanfaat dan ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan serta merujuk pada
semua hasil penelitian terdahulu pada bidang tersebut. Tinjauan pustaka disusun
berdasarkan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian dan masalah yang akan dipecahkan.
Sumber yang dipakai dalam tinjauan pustaka harus disebutkan dengan mencantumkan
nama penulis dan tahun terbit dengan model Vancouver. Format penyajiannya dimulai
tinjuan teori untuk variabel independen, variabel dependen dan keterkaitan antar variabel
yang diteliti dengan mengacu pada penelitian sebelumnya.
A. Landasan Teori
Landasan teori menguraikan kerangka teori yang merujuk pada referensi berbagai ahli
tertentu maupun berbagai teori-teori yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan
pembahasan secara detail, dapat berupa definisi-definisi atau model matematis yang
langsung berkaitan dengan tema atau masalah yang diteliti. Teori-teori yang dirujuk
harus mengacu pada variabel-variabel yang diteliti. Dimulai dari penjelasan tema,
variabel independen dan variabel dependennya atau faktor-faktor yang diteliti serta
dijelaskan teori-teori tersebut untuk mendukung hipotesis yang akan diajukan.
B. Kerangka Teori
Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat di
dalamnya dan memberikan panduan pada saat peneliti membaca pustaka. Kerangka
teori tidak dapat dikembangkan kalau peneliti belum mempelajari pustaka dan
sebaliknya kalau peneliti belum mempunyai kerangka teori maka peneliti tidak akan
dapat membaca pustaka dengan efektif. Kerangka teori dalam skripsi disajikan dalam
bentuk bagan atau skema yang menggambarkan keterkaitan antar variabel langsung
dan tidak langsung dengan variabel yang akan diteliti. Kerangka teori harus merujuk
dari salah satu berbagai teori yang ada dalam landasan teori. Dicantumkan nama
pengarang dan tahun penerbitan bukunya.
C. Kerangka Konsep
Penelitian Kerangka konsep penelitian merupakan operasionalisasi keterkaitan antar
variabel-variabel yang berasal dari kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi pada
satu bagian dari kerangka teori. Kerangka konsep menggambarkan aspek-aspek yang
telah dipilih dari kerangka teori untuk dijadikan dasar masalah penelitiannya. Jadi
kerangka konsep timbul dari kerangka teori dan berhubungan dengan masalah
penelitian yang spesifik. Kerangka konsep lazimnya disajikan dalam bentuk bagan
atau skema yang berisi rangkaian konsep, definisi dan proposisi yang saling
berhubungan yang menyajikan pandangan sistematis tentang suatu fenomena dengan
mencirikan hubungan antara variabel-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan
memprediksikan fenomena tersebut. Oleh karena itu, kerangka teori harus jelas,
variabel independen dan variabel dependennya serta arah hubungannya/pengaruhnya.
Kerangka konsep penelitian juga dapat merupakan gambaran hubungan antar variabel
hasil sintesa dari pemikiran peneliti, dengan mengadaptasi dan atau memodifikasi
(menyesuaikan dengan tujuan penelitian) dari kerangka teori yang ada.
D. Hipotesis
Hipotesis memuat : pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau
tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi.
Hipotesis tidak selalu harus ada tergantung pada jenis dan tujuan penelitian. Oleh
karena itu hipotesis harus diuji kebenarannya dan pengujiaannya harus mendasarkan
pada kaidah-kaidah keilmuan (scientific methods) yang dapat dipertanggungjawabkan
Ciri-ciri hipotesis yaitu :
1. Dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan kalimat tanya
2. Hipotesis hendaknya berkaitan dengan bidang ilmu yang akan diteliti
3. Hipotesis harus dapat diuji yaitu terdiri dari variable yang dapat diukur dan dapat
dibanding-bandingkan sehingga diperoleh hasilyang obyektif
4. Hipotesis hendaknya sederhana dan terbatas ( tidak menimbulkan perbedaan
pengertian dan tidak terlalu luas sifatnya )

BAB III METODE PENELITIAN


Metode penelitian memuat : jenis penelitian , populasi dan sample penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, hubungan variable dan definisi operasional, instrumen penelitian,
pengumpulan dan pengolahan data, metode analisis data dan keterbatasan
a. Jenis Penelitian. Berisi langkah-langkah yang akan diambil untuk membuktikan
kebenaran hipotesis
b. Populasi dan Sampel. Berisi cara pengambilan sample, besar sample, cara
pengumpulan sample, teknik penarikan sample. Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian atau wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek maupun obyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi bukan hanya orang, tetapi semua benda
yang memiliki sifat atau ciri yang bisa diteliti sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
c. Lokasi dan Waktu Penelitian. Berisi mengenai tempat / lokasi penelitian beserta
waktu yang dipergunakan melakukan penelitian
d. Variabel. Berisi keterangan tentang variable atau factor yang diamati atau diteliti
dalam suatu penelitian
e. Teknik Pengumpulan Data. Berisi cara pengumpulan data yang dapat berupa data
primer maupun data sekunder. Berdasarkan caranya pengumpulan data dapat berupa
observasi, wawancara langsung, angket, pengukuran /pemeriksanaan
f. Instrument Penelitian. Instrument ( alat ukur ) penelitian dapat berupa kuesioner, cek
list yang digunakan sebagai pedoman observasi dan wawancara atau angket
g. Teknik Pengolahan Data. Berisi cara pengolahan data yang akan dilakukan peneliti
sehingga data hasil penelitian dapat menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
mengambil kesimpulan penelitian
h. Metode Analisis Data. Metode analisa data menjelaskan bagaimana seorang peneliti
mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
mengambil kesimpulan penelitian. Kegiatan analisa data ini meliputi : persiapan,
tabulasi dan aplikasi data. Pada tahap analisa data ini dapat menggunakan uji statistik
jika memang data dalam penelitian tersebut harus diuji dengan uji statistik
i. Keterbatasan. Dalam setiap penelitian pasti mempunyai kelemahan-kelemahan
dimana kelemahan tersebut ditulis dalam keterbatasan. Dalam bab ini disajikan
keterbatasan peneliti secara teknis yang mungkin mempunyai dampak secara
metodologis maupun substantif, seperti : keterbatasan pengambilan sampel,
keterbatasan jumlah sampel, keterbatasan instrumen penelitian, keterbatasan waktu
dan sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang dijadikan sebagai bahan
rujukan dari penulisan skripsi. Dalam daftar pustaka dapat dimasukkan tentang pustaka
dari buku teks, jurnal, artikel, internet atau kumpulan karangan lain.
LAMPIRAN
Lampiran memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan
penelitian seperti : peta, surat penelitian, kuesioner, atau data lain yang sifatnya
melengkapi usulan penelitian

3. Apa kriteria proposal penelitian yang dianggap baik ? Jelaskan pendapat Sdr jika perlu
tidak harus sama dengan yg tertulis, tetapi akan lebih baik jika ada tambahan kriteria
menurut pengalaman Sdr.
Ciri-ciri riset/penelitian yang baik menurut metode atau kaidah ilmiah adalah sebagai
berikut:
1. Bersifat kritis dan analitis.
2. Memuat konsep dan teori yang tepat.
3. Menggunakan istilah tepat.
4. Rasional (Masuk akal).
5. Obyektif.
6. Konsistensi dalam menguraikan, menjelaskan, kalimat singkat padat dan jelas.
7. Koherensi (saling kait mengkaitkan).
Syarat-Syarat Penelitian yang baik dan benar :
1. Tujuan dan masalah yang jelas.
2. Teknik dan prosedur yang rinci.
3. Obyektifitas penelitian akan sampel yang ingin digunakan.
4. Kekurangan dalam penelitian harus diungkapkan secara terbuka dan jujur.
5. Tingkat kevaliditas dan kehandalan data cermat.
6. Kesimpulan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
7. Obyektifitas atau fenomena sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan motivasi
peneliti.
C. Rancangan penelitian
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rancangan penelitian. Tujuan membuat rancangan
penelitian sebelum melakukan penelitian adalah untuk meningkatkan ketelitian dan
menghindari bias. Jelaskan bagaimana pengertian dan meningkatkan ketelitian dan
menghindari bias. (kalau perlu dengan contoh).
Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-
hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya
secara operasional sampai pada analisis akhir data yang selanjutnya disimpulkan dan
diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur masalah penelitian
maupun rencana penyelidikan yang akan dipakai untuk memperoleh bukti empiris
mengenai hubungan-hubungan dalam masalah.
2. Sebelum menentukan rancangan penelitian diperlukan rancangan perlakuan. Apa yang
dimaksud dengan rancangan perlakuan? Perlakuan yang bagaimana yang
pembandingn rata-rata perlkuan akan dilakukan dengan pembandingan orthogonal dan
perlakuan yang seperti apa yang analisnya akan dilakukan dengan respons surface?
Rancangan perlakuan adalah kajian mengenai penentuan kerangka dasar kegiatan
pengumpulan informasi terhadap objek yang memiliki variasi (stokastik), berdasarkan
prinsip-prinsip statistika. Bidang ini merupakan salah satu cabang penting dalam
statistika inferensial dan diajarkan di banyak cabang ilmu pengetahuan di perguruan
tinggi karena berkaitan erat dengan pelaksanaan percobaan (eksperimen). Perancangan
percobaan dapat dikatakan sebagai "jembatan" bagi peneliti untuk bergerak dari
hipotesis menuju pada eksperimen agar memberikan hasil yang valid secara ilmiah.
Dengan demikian, perancangan percobaan dapat dikatakan sebagai salah satu
instrumen dalam metode ilmiah.
Kontras Ortogonal
Metoda analisis ragam berguna dan merupakan alat yang handal untuk
membandingkan beberapa rata-rata perlakuan. Dalam membandingkan t perlakuan,
hipotesis null menyatakan bahwa semua rata-rata perlakuan tidak berbeda (H0: 1 =
2 = ... = t). Apabila uji F nyata, maka HA diterima, yang menyatakan bahwa tidak
semua rata-rata perlakuan sama atau adalah salah satu rata-rata perlakuan yang
berbeda dengan yang lainnya. Selanjutnya dilakukan perbandingan untuk menentukan
perlakuan mana yang berbeda dengan mengurai Jumlah Kuadrat Perlakuan untuk
pengujian F tambahan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang sudah direncanakan.
Metoda kontras atau orthogonal untuk memisahkan rata-rata memerlukan tingkat
pengetahuan tertentu yang bersifat a priori, baik berdasarkan pertimbangan keilmuan
tertentu atau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya. Hal inilah yang menyebabkan
metode ini disebut juga dengan Uji F yang terencana. Jika peneliti punya pertanyaan
spesifik yang perlu dijawab, perlakuan dirancang untuk menyediakan informasi dan uji
statistik yang akan menjawab pertanyaan tersebut. Peneliti yang berpengalaman akan
memilih perlakuan sehingga Jumlah Kuadrat Perlakuan bisa diurai untuk menjawab
beberapa pertanyaan bebas sesuai dengan nilai derajat bebas perlakuan yang terdapat
pada analisis ragam. Konsekuensinya, nama lain dari uji ini adalah uji derajat bebas
tunggal. Apabila perbandingan saling bebas, maka dikatakan orthogonal.
Ketika melakukan eksperimen faktorial yang pada pelaksanaannya terjadi keterbatasan
dalam melakukan pengacakan karena replikasi yang dilakukan tidak bisa dikondisikan
homogen untuk mengatasi hal ini replikasi dijadikan sebagai blok, sehingga
eksperimen faktorial yang digunakankan ada penyesuaian dalam desainnya yaitu tidak
lagi menggunakan desain acak lengkap tetapi menjadi desain blok acak dengan
pengacakan dilakukan dalam tiap blok, karena perubahan ini baik model matematis
maupun analisis variansnya ada penyesuaian, begitu juga dalam melakukan analisis
response surface ada penyesuaian dalam model matematisnya.
Tujuan utama dari metode response surface adalah mendapatkan komposisi taraf
perlakuan yang menghasilkan respon optimum. Secara umum, metode response
surface dapat digambarkan secara visual melalui response surface plot dan kontur plot.
Melalui plot tersebut dapat diketahui bentuk hubungan antara respon dengan variabel
bebasnya. (Bradley, 2007).

3. Dibawah ini disajikan beberapa contoh penelitian dan hasilnya. Sdr diminta melakukan
analisisnya :
1) Suatu percobaan untuk mengetahui pengaruh jenis pakan dan kombinasinya terhadap
pertumbuhan ikan lele. Percobaan dilakukan selama 4 bulan. Data yang di ukur
adalah rata-rata berat ikan pada saat panen. Data hasil pengamatan disajikan pada
tabel dibawah ini. Padat penebaran sama, sumber benih dari induk yang sama. (Data
dan nama perlukan hanya fiktip bukan yang sebenarnya.)

Stasiun1 Stasiun 2 Stasiun 3


Perlakuan (Parung) (Ciampea) Cianjur (kg)
Kg Kg
A 0.30 0.30 0.25
B 0.25 0.20 0.15
C 0.35 0.30 0.25
D 0.25 0.20 0.18
E. 0.25 0.20 0.15

Keterangan :
A. Pakan CP dari awal sampai panen
B. Pakan Sinta dari awal sampai panen
C. Pakan CP bulan 1, selanjutnya Sinta
D. Pakan Shinta bulan 1, selanjutnya CP
E. Pakan Goldcoin dari awal sampai pane
Pertanyaan:
a. Menurut Saudara dalam penelitian tersebut rancangan apa yang paling tepat,
lakukanlah analisis keragamannya.
RAK
Kelompok Total Rata-rata
Perlakuan Parun Cianju Perlakua Perlakua
g Ciampea r n n
A 0,30 0,30 0,25 0,85 0,28
B 0,25 0,20 0,15 0,60 0,20
C 0,35 0,30 0,25 0,90 0,30
D 0,25 0,20 0,18 0,63 0,21
E 0,25 0,20 0,15 0,60 0,20
Total Kelompok 1,40 1,20 0,98 3,58
Rata-rata
Kelompok 0,28 0,24 0,20 0,24
Faktor Koreksi
2total = 3,582 =0,8544
txr (5)(3)
Y ..2
FK = =
txr

JKTotal
JKT = Y 2ij FK =( 0,32+ 0,32 +0,252 ++0,15 2) 0,8544=0,90240,8544
ij
JKT =0,0480

JKKelompok
Y 2. j ( 1,42 +1,22 +0,982 )
j
JKK = FK = 0,8544=0,87210,8544
t 5
JKK =0,0177

JKPerlakuan
Y 2i . ( 0,852+ 0,62 +0,92 +0,632 +0,6 2)
i
JKP = FK = 0,8544
r 3
JKP =0,88310,8544=0,0287

JKSisa
JKS=JKT JKK JKP=0,04800,01770,0287=0,0016

Fhit perlakuan = KTP / KTS = 0,0072 / 0,0002 = 35,5868


Fhit kelompok= KTK / KTS = 0,0088 / 0,0002 = 43,7686

Tabel analisis keragaman


Sumber Db JK KT F hitung F tabel Hasil Keputusan
F hit > F
Perlakuan 4 0,0287 0,0072 35,5868 3,8379 tab Tolak H0
F hit > F
Kelompok 2 0,0177 0,0088 43,7686 4,4590 tab Tolak H0
Sisa 8 0,0016 0,0002
Total 14 0,0480
Kesimpulan :
Karena Fhit > Ftab maka kita menolak H0: 1 = 2 = 3 pada taraf nyata 95%. Hal
ini berarti bahwa kita percaya 95%, ada satu atau lebih dari rata-rata perlakuan
yang berbeda dengan yang lainnya. Atau dengan kata lain dapat diambil keputusan
tolak H0, artinya terdapat perbedaan pengaruh perlakuan terhadap respon yang
diamati.

b. Uji lanjut : Beda Nyata Terkecil / Least Significant Difference

LSD=t
2
,db

sisa
2 KT sisa
n
=2,3060
2 0,0002
3
=0,0267

Urutan rata-rata perlakuan dari terkecil


Perlakuan E B D A C
0,200 0,200 0,210 0,283 0,300
Rata-rata Perlakuan 0 0 0 0 0
0,226 0,226 0,236 0,309 0,326
Rata-rata Perlakuan+LSD 7 7 7 7 7
Tanda a a A b b

Kesimpulan :
Tidak terdapat beda nyata di antara perlakuan E, B dan D. Tidak terdapat
beda nyata di antara perlakuan A dan C. Terdapat beda nyata antar
perlakuan AC dan EBD.
Dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan CP pada 1 bulan awal
pemeliharaan menghasilkan bobot panen ikan yang lebih tinggi dibanding
pakan lain.

2) Suatu percobaan untuk menguji pengaruh Jenis pakan buatan Aa1 (kandungan
omega3 rendah), a2(kandungan omega3 sedang), a3 (kandungan omega3 tinggi)) dan
Salinitas B (b1(20 o/oo), b2(24 o/oo)) terhadap pertumbuhan udang pada stadia awal
(1 bulan). Penelitian dilakukan dengan menggunakan akuarium sebagai wadah dan
dilakukan dalam laboratorium yang kondisinya homogen Hasil pengamatan terhadap
rata-rata berat udang selama satu bulan sbb:
Kombinasi Perlakuan a1b1 a1b2 a2b1 a2b2 a3b1 a3b2
Total dari 4 ulangan 18.3 19.4 20.9 24.4 23.7 29.4
Pertanyaan:
a. Rancangan apa yang menurut saudara paling tepat utk penelitian ini.
Rancangan Faktorial
b. Lakukan analisis keragamannya jika diketahui JK Total = 27.81. Lakukan uji
lanjutan dan berikan kesimpulan dari hasil penelitian ini

Rancangan Faktorial
n=4 ,t=2 ,r=3
Pakan Buatan (A)
a1 a2 a3 total
b1 18,3 20,9 23,7 62,9
Salinitas (B) b2 19,4 24,4 29,4 73,2
total 37,7 45,3 53,1 136,1

Diketahui JKT = 27,81


Faktor Koreksi
Y ..2 136,12
FK = = =771,8004
ntr ( 4)(3)(2)

JKpakan
Y 2. j ( 37,72 + 45,32+ 53,12 )
j
JK pakan= FK = 771,8004=786,6238771,8004
nt ( 4) ( 2)
JK pakan=14,8233

JKsalinitas
Y 2i . ( 62,92 +73,22 )
i
JK salinitas = FK = 771,8004=776,2208771,8004
nr ( 4)(3)
JK salinitas =4,4204

JKinteraksi(pakanxsalinitas)
Y ij2
JK interaksi = ij FK JK pakan JK salinitas
n
( 18,3 2+20,92 +23,7 2+19,4 2 +24,42 +29,4 2 )
JK interaksi =
4
( 3169,4700 )
JK interaksi = 771,800414,82334,4204=1,3233
4

JKSisa
JK sisa=JK total JK pakan JK salinitas JK interaksi
JK sisa=27,8114,82334,42041,3233=7,2429

Tabel Analisis Ragam


Sumber db JK KT Fhit Ftab Hasil Keputusan
Fhit >
Pakan 2 14,8233 7,4117 18,4194 3,5546 Ftab Tolak H0
Fhit >
Salinitas 1 4,4204 4,4204 10,9856 4,4139 Ftab Tolak H0
Fhit <
Interaksi 2 1,3233 0,6617 1,6444 3,5546 Ftab Gagal Tolak H0
Sisa 18 7,2429 0,4024
Total 23 27,8100
Pengaruh Faktor Pakan: signifikan
Karena Fhitung>Ftabel, kita menolak H0 pada tingkat kepercayaan 95%, terdapat
perbedaan pengaruh faktor Pakan terhadap respon yang diamati.
Pengaruh Faktor Salinitas: signifikan
Karena Fhitung>Ftabel, kita menolak H0 pada tingkat kepercayaan 95%, terdapat
perbedaan pengaruh faktor Salinitas terhadap respon yang diamati.
Pengaruh interaksi: tidak signifikan
Karena FhitungFtabel, kita gagal menolak H0 pada tingkat kepercayaan 95%,
tidak terdapat perbedaan pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati.

3). Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kebutuhan mineral fosfor
dalam makanan ikan lele (Clarias batrachus L.) yang dapat memberikan
pertumbuhan tertinggi. Dibuatlah percobaan yang terdiri dari pakan dengan kadar
fosfor 0.15%, 0.30%, 0.45%, dan 0.60 %. Ikan dicobakan dalam total akuarium 12
buah (dengan ulangan sama). Padat penebarannya 15 ekor per akuarium. Data
yang diukur berupa bobot total ikan dilakukan 10 hari sekali.
a. Bila hasil pengolahan pertumbuhan bobot harian (%) diterakan dibawah ini,
lengkapilah anlisa ini.!
SK JK Db KT F F-tabel
Perlakua .
n . 3 . ..

Sisa 0.587067
.
Total 5.580092 .
Jika uji F signicant apa artinya? Dan selanjutnya akan diuji dengnan uji
yang mana?
Jawab :
a. Desain
Perlakuan (%Fosfor pakan)
Ulangan 0.15% 0.30% 0.45% 0.60 %
1
2
3

Tabel Analisis Ragam


SK JK db KT Fhit F-tabel
4,06618
Perlakuan 4.993025 3 1.66434167 22.6800901 1
Sisa 0.587067 8 0.07338338
Total 5.580092 11

Kesimpulan : Fhitun > Ftabel, maka H0 ditolak, pada tingkat kepercayaan


95%, terdapat perbedaan pengaruh faktor persentase fosfor pada pakan
terhadap respon yang diamati.
Selanjutnya dapat dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk
mengetahui presentase fosfor yang mana yang memiliki pengaruh berbeda
nyata.

4) Suatu percobaan untuk mengetahui perbedaan pengaruh makanan buatan dan


alami terhadap pertumbuhan anak ikan mas (gram). Dilakukan pada kolam-kolam
di empat lokasi dengan sumber air yang berbeda.
A = makanan alami (Daphnia)
B = makanan alami (Chironomous)
C = makanan buatan + vitamin Rajamix konsentrasi rendah
D = makanan buatan + vitamin Rajamix konsentrasi tinggi
Data yang diperoleh disajikan dalam tabel berikut:
Lokasi
Perlakua
n I II III IV Jumlah
A 32.3 34.7 29.4 30.5 126.9
B 33.1 36.9 30.1 31.3 131.4
C 29.4 30.1 29.8 29.4 118.7
D 31.7 32.4 31.2 30.7 126.0
Jumlah 126.5 134.1 120.5 121.9 503.0
JK 4008.15 4521.47 3631.85 3716.79

a. Buatlah analisis ragam untuk penelitian salahan di atas.

Analisis Ragam
SK JK db KT Fhit Ftab Hasil Keputusan
Perlakua Fhit <
n 20,7525 3 6,9175 3,8248 3,8625 Ftab Gagal Tolak H0
Fhit >
Lokasi 28,1675 3 9,3892 5,1917 3,8625 Ftab Tolak H0
Sisa 16,2775 9 1,8086
Total 65,1975 15
Faktor Koreksi = 15813,06

b. Dalam struktur perlakuan tersebut uji pembandingan apa yang akan sdr
gunakan?
Uji Pembandingan tidak dilakukan karena Fhit < Ftab sehingga Gagal Tolak
H0.
c. Apa kesimpulan Anda tentang penelitian tersebut?
Hanya terdapat beda nyata antar perlakuan C dengan B.
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata dari pemberian
pakan alami (Chironomous) dan pemberian makanan buatan + vitamin
Rajamix konsentrasi rendah.

5). Diketahui desain suatu percobaan adalah sebagai berikut:


I II III
a1b1 a3b2 a2b2 a3b a1b a2b a2b a3b a1b
1 2 1 2 2 1
a1b2 a3b1 a2b1 a3b a1b a2b a2b a3b a1b
2 1 2 1 1 2
Dilihat dari desainnya, jawablah pertanyaan berikut:
a. Apa nama rancangannya?
b. Apa perlakuannya? Berapa faktor? Berapa level? Tuliskan!
c. Hasil analisis ragam rancangan tersebut disajikan dibawah ini.
Lengkapilah .
d. Apa kesimpulan Anda
SK Db JK KT F F-
tabel
Kelompo 2 41.4
k
A 1 107.5
. ..
2 11.5
Sisa (a) .
B . 61.43 30.7
. ..
AB 2
.. . ..
Sisa (b) 4 10.4
.
Total 13 301.1

Jawab :
a. Rancangan Kelompok Faktorial
b. Perlakuan : A dan B
Jumlah Faktor :2
Jumlah Level :3

Data
Kelompok
A B
I II III
a1 b1 a1b1 a1b1 a1b1
b2 a1b2 a1b2 a1b2
a2 b1 a2b1 a2b1 a2b1
b2 a2b2 a2b2 a2b2
a3 b1 a3b1 a3b1 a3b1
b2 a3b2 a3b2 a3b2

c. Hasil analisis ragam


Keputusa
SK db JK KT F F-tabel Hasil
n
Kelompok 2 41,4 20,7
A 1 107,5 107,5 18,695 18,512 Fhit>Fta
7 8 b Tolak H0
Sisa (a) 2 11,5 5,75
B 2 61,43 30,7 11,8077 Fhit>Fta
6,9443 b Tolak H0
AB 2 68,87 34,43 13,244 Fhit>Fta
5 2 6,9443 b Tolak H0
Sisa (b) 4 10,4 2,6
Total 13 301,1

d. Pengaruh interaksi AB: signifikan


Karena Fhitung>Ftabel, kita menolak H0 pada tingkat kepercayaan 95%,
terdapat perbedaan pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati.

Pengaruh Faktor A: signifikan


Karena Fhitung>Ftabel, kita menolak H0 pada tingkat kepercayaan 95%,
terdapat perbedaan pengaruh faktor A terhadap respon yang diamati.

Pengaruh Faktor B: signifikan


Karena Fhitung>Ftabel, kita menolak H0 pada tingkat kepercayaan 95%,
terdapat perbedaan pengaruh faktor B terhadap respon yang diamati.

6). Pak Joko melakukan penelitian untuk mengetahui komposisi optimum


penggunaan jumlah tapioka dan garam dalam permentasi bakteri asam laktat
jeroan ikan tuna. Perlakuan yang diberikan adalah konsentrasi garam (0%, 2%,
4%, dan 6%) dan komposisi jeroan:tapioka (1:3, 1:1, dan 3:1). Masing-masing
diulang 2 kali. Diantara peubah yang diamati adalah total asam (%). Datanya
adalah:

Garam (%) Jumlah


0 2 4 6 Total Kuadrat
1:3 0.88 0.39 2.32 2.67 6.26 13.4378
0.98 0.45 1.99 2.88 6.3 13.4174
Jeroan:
1:1 1.11 1.01 2.43 2.94 7.49 16.8007
tapioka
1.09 0.99 2.36 2.45 6.89 13.7403
3:1 1.87 1.24 1.99 2.11 7.21 13.4467
1.98 1.31 2.41 1.95 7.65 15.2471
Total 7.91 5.39 13.5 15 41.8

a. Apa nama rancangan yang digunakan Pak Joko?


b. Tuliskan model beserta makna simbol yang Anda gunakan!
c. Sajikan analisis ragamnya!
d. Gunakan analisa respons untk uji lanjutannya jika F significant.
e. Apa kesimpulan yang Anda peroleh?

Jawab :
a. Rancangan yang paling tepat digunakan adalah Rancangan Faktorial
b. Model yang digunakan :

Yijk = + i + j + ()ij + ijk

Yijk = pengamatan faktor ke-A level ke-i, faktor B level ke-j, ulangan ke-k
= rataan umum
i = pengaruh faktor ke A level ke-i
j = pengaruh faktor ke B level ke-j
()ij = interaksi faktor ke A level ke-i dengan faktor B level ke-j
ijk = galat percobaan

c. Analisis keragaman
Garam (%) Jumlah
0 2 4 6
Jeroan: 1:0 1,86 0,84 4,31 5,55 12,56
tapioka 3
1:0 2,2 2 4,79 5,39 14,38
1
3:0 3,85 2,55 4,4 4,06 14,86
1
Jumlah 7,91 5,39 13,5 15 41,8
Faktor Koreksi = 72,8017
Keputusa
Sumber db JK KT F Ttab n
10,3433 3,44778 131,053 3,49029
Garam 3 7 9 1 5 Tolak H0
Tapiok 0,36803 0,18401 6,99461 3,88529
a 2 3 7 5 4 Tolak H0
Interak 2,26123 0,37687
si 6 3 2 14,3252 2,99612 Tolak H0
0,02630
Sisa 12 0,3157 8
13,2883
Total 23 3
Komposisi garam yang berbeda berpengaruh terhadap fermentasi bakteri asam
laktat jeroan ikan tuna secara signifikan pada taraf nyata 95%
Komposisi tapioka yang berbeda berpengaruh terhadap fermentasi bakteri asam
laktat jeroan ikan tuna secara signifikan pada taraf nyata 95%
Interaksi komposisi garam dan tapioka yang berbeda berpengaruh terhadap
fermentasi bakteri asam laktat jeroan ikan tuna secara signifikan pada taraf nyata
95%

d. Analisa Respon
Garam (%)
Rata-rata 0 2 4 6
Q Kr JK
perlakua 2,636 1,796
n 7 7 4,5 5
Linear -3 -1 1 3 9,7933 20 7,1932
Kuadrati
k 1 -1 -1 1 1,34 4 0,6734
Qubik -1 3 -3 1 -5,7467 20 2,4768

Analisa Keragaman
Keputusa
Sumber Db JK KT F F tab n
Perlakua 10,3433
n 3 7
7,19320 7,19320 48,8508 4,35124
Linier 1 3 3 3 3 tolak H0
Quadrati 4,57288 4,35124
k 1 0,67335 0,67335 7 3 tolak H0
2,47681 2,47681 16,8206 4,35124
Kubik 1 3 3 5 3 tolak H0
2,94496 0,14724
sisa 20 7 8
13,2883
total 23 3

Pengaruh dosis garam terhadap permentasi bakteri asam laktat jeroan ikan tuna
bersifat kubik. Dengan analisis regresi diperoleh model :
6

5 f(x) = - 0.12x^3 + 1.16x^2 - 2.26x + 2.64

0
0 2 4 6

e. Kesimpulan
Dosis garam mempengaruhi permentasi bakeri asam laktat jeroan ikan tuna bersifat
kubik dengan model persamaan :
y = -0,119x3 + 1,161x2 - 2,263x + 2,637

D. Rancangan
Suatu percobaan untuk melihat preferensi beberapa strain ikan grasscarp
(Ctenopharyngodon idella Val.) terhadap tiga jenis tanaman air (Hydrilla(H), Slvinia
(S) dan Eichornia (E). Ikan grass carp ada 4 strain: Strain A, B, dan C. Penelitian
dilakukan pada kolam berukuran 5000 m2 dan hanya tersedia 3 kolam percobaan.
Jumlah tanaman air yang dikonsumsi merupakan selisih berat awal dan akhir
percobaan. Kondisi kolam relatif sama baik kualitas tanah dan airnya.Dapatkah
penelitian ini dilakukan?Jika dapat, rancangan apa yang menurut Saudara tepat,
buatlah lay out percobaannya dan buatlah kerangka Analisis keragamannya lengkap
dengan derajat bebasnya. Saudara dapat membuat asumsiasumsi jika diperlukan dan
berikan argumentasinya seperlunya. Jika tidak dapat, jelaskan alasan

Jawab :
Tidak dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan ikan grasscarp terdapat empat strain
dengan tiga jenis tumbuhan air sedangkan kolam percobaan hanya tersedia sebanyak
tiga buah.

Anda mungkin juga menyukai