Anda di halaman 1dari 15

MAMALIA

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas :

Mata Kuliah : Zoologi Vertebrata

Dosen pengampu : Bunga Ihda Norra, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Enni Rodhiyah (1708086047)


2. Mukarromah Norjannah (1708086050)
3. Shela Delfia Ramadhana (1708086052)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO SEMARANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan
yang terdapat dimuka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom animalia tersebut
adalah mamalia. Mamalia merupakan salah satu kelompok bertulang belakang
(vertebrata), dimana tersebar luas diseluruh dunia yang memiliki habitat yang berbeda-
beda. Pada umumnya, semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya.
Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan spesies yang lain .
ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya
memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan
hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini
dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae
pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui
bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar
tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak
memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi
sebagaimana pada mamalia betina.
Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan
tertinggi pada kerajaan hewan . hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan oleh
mamalia lebih tinggi dari pada jenis animalia lainnya. Mulai dari system pencernaan,
pernapasan, peredaran darah, urogenital , hingga system sarafnya. Oleh karena itu
perlulah kita mengetahui tentang karakteristik , struktur tubuh, cara hidup, dan habitat
dari kelas mamalia beserta peranannya dalam kehidupan manusia guna menunjang
pengetahuan kita.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan karakteristik dari mamalia?
2. Bagaimana klasifikasi dari mamalia?
3. Bagaimana morfologi dan anatomi dari mamalia?
4. Bagaimana cara hidup dan habitat dari mamalia?
5. Apa saja manfaat mamalia?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik dari mamalia
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari mamalia
3. Untuk mengetahui morfologi dan anatomi dari mamalia
4. Untuk mengetahui cara hidup dan habitat mamalia
5. Untuk mengetahui manfaat mamalia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mamalia dan Karakteristik Mamalia


1. Pengertian Mamalia
Asal usul Mamalia adalah bangsa Reptil, muncul pada era
Mesozoikum. Mamalia merupakan kelompok hewan yang paling maju
tingkatannya diantara vertebrata lain. Nama mamalia diambil dari kata
mammary gland yang berarti kelenjar susu, hal ini dikarenakan semua induk mamalia
menyusui anak-anaknya. Mamalia merupakan kelas tertinggi dalam taksa hewan,
dapat hidup diberbagai tipe habitat dibelahan bumi, mulai dari kutub khatulistiwa, dari
dasar laut sampai hutan lebat dan gurun pasir. Ada 5.488 spesies mamalia yang
tersebar diseluruh dunia, 32% diantaranya merupakan endemik di Indonesia.
Berdasarkan ukuran dan berat tubuh, mamalia dibagi kedalam mamalia besar dan
kecil. Mamalia kecil berat tubuh individu dewasanya berkisar antara 2g-5kg. Yang
mana mamalia kecil ini mempunyai tingkat metabolisme dan juga reproduksi yang
tinggi, akan tetapi rentang usia hidupnya lebih pendek (Brotowijoyo, 1989).

Mamalia tergolong kedalam sekelompok amniota yang dikenal sebagai


sinapsida (synapsid). Sinapsida nonmamalia awal tidak memiliki rambut, berjalan
mengangkang, dan bertelur. Karakteristik khas sinapsida adalah sebuah temporal
fenestra, lubang dibelakang rongga mata pada kedua sisi tengkorak. Sinapsida
berevolusi menjadi herbivore dan karnivor yang berukuran besar selama periode Perm,
dan untuk beberapa lama mereka menjadi tetrapoda yang dominan. Sinapsida yang
semakin mirip mamalia muncul pada penghujung Periode Trias 200 juta tahun lalu.
Walaupun bukan mamalia sejati, sinapsida-sinapsida ini telah memperoleh sejumlah
karakter turunan yang membedakan mamalia dari amniota lain. Mereka berukuran
kecil dan mungkin berambut, dan mereka mungkin memakan serangga di malam hari.
Tulang-tulangnya menunjukan bahwa sinapsida tersebut tumbuh lebih cepat daripada
sinapsida lain, menunjukkan bahwa mereka mungkin memiliki laju metabolik yang
relative tinggi, akan tetapi, mereka masih bertelur. Selama periode Jura, mamalia sejati
pertama muncul dan berdiversifikasi menjadi sejumlah garis keturunan, kebanyakan
diantaranya telah punah. Namun selama Era Mesozoikum, sebagian besar manuasi
tetap berukuran kira-kira sebesar celurut masa kini. Salah satu penjelasan yang
mungkin untuk ukuran yang kecil tersebut adalah bahwa dinosaurus telah menempati
relung-relung ekologis hewan yang bertumbuh besar. Pada awal Periode Kreta, ketiga
garis keturunan utama mamalia yang ada telah muncul: monotremata (mamalia
bertelur), marsupialia (mamalia berkantong), dan euteria (mamalia berplasenta)
(Sukiya, 2005).
2. Karakteristik
a. Menurut Jasin (1984) ciri-Ciri umum dari Mamalia yaitu :
1) Kulit tertutup oleh eksoskeleton rambut.
2) Memiliki dua pasang alat gerak pentadaktil.
3) Rongga tubuh terbagi menjadi dua bagian tubuh yang tidak sama oleh partisi
berotot disebut diafragma.
4) Mata dilengkapi kelopak mata yang dapat bergerak.
5) Telinga memiliki bagian eksternal yang disebut pinna (daun telinga)
6) Gigi tertanam pada rongga. Ada dua jenis gigi yang berkembang dalam masa hidup
mamalia, yaitu gigi susu dan gigi permanen
7) Memiliki berbagai jenis gigi
8) Respirasi mnggunakan paru-paru
9) Jantung tertidi atas empat ruang
10) Organ kelamin terpisah, gonad berpasangan, testes terletak pada kantong skrotum
di luar abdomen
11) Fertilisasi internal
12) Memiliki membran embrionik
13) Berkembang biak dengan cara melahirkan yang disebut vivipar.
b. Ciri Khusus
Spesialisasi mamalia berhubungan dengan sistem integument. Kelenjar susu,
kulit dan kelenjar kulit, rambut dan kelenjar rambut, tanduk, kuku, cakar dan kelenjar
kuku. Pada dasarnya merupakan bagian dari integument atau asessorisme. Integument
berupa kulit yang tersusun atas lapisan luar yang tipis disebut epidermis dan lapisan
tebal dinamakan dermis. Secara embriologis integument berasal dari lapisa ectoderm.
Sistem integument berfungsi untuk melindungi tubuh terutama agar tidak terjadi infeksi.
Rambut juga membantu memberikan keamanan bagi tubuh. Berkurangnya rambut pada
mamalia terrestrial biasanya akibat dari tebalnya kulit. Fungsi paling penting dari sistem
integumentum mamalia adalah membantu pengaturan suhu tubuh oleh karena fungsi
dari kelenjar keringat. Kulit juga berperan dalam perlindungan tubuh dari temperatur
tinggi dan radiasi sinar matahari. Mammalia gurun cenderung mempunyai pigmentasi
kulit lebih gelap daripada mamalia yang hidup di daerah lain (Sukiya, 2001).
B. Klasifikasi Mamalia
Terdapat sekitar 4000 spesies mamalia yang masih hidup hingga
sekarang, yang kini dikelompokkan atau di klasifikasikan dalam
beberapa ordo, diantaranya sebagai berikut (Sukiya,2001):

1) Monotremata (monotreme)
Spesies ini terdiri atas satu spesies platypus dan empat spesies ekidna (pemakan
semut berduri). Monotrema hanya dapat ditemukan di Australia dan Papua Nugini.
Monotrema bertelur, suatu nenek moyang yang tetap dipertahankan pada reptil.
Karakter lain dari monotrema yaitu berambut dan menghasilkan susu, namun mereka
tidak memiliki puting. Susu disekresikan oleh kelenjar-kelenjar diperut induk betina.
Setelah menetas, bayi mengisap susu dari rambut induknya.
https://vet02ugm.wordpress.com/2013/06/12/monotremata-mamalia-koq-bertelur/

2) Marsupialia (mamalia berkantung)


Opsum, kanguru dan koala adalah contoh dari Marsupialia (marsupial). Nama
Marsupialia berasal dari kata marsupium yaitu sebuah kantong maternal yang berguna
untuk menampung anaknya. Karakter lain dari spesies ini yaitu memiliki laju metabolik
yang lebih tinggi, puting yang menyediakan susu serta melahirkan anak. Marsupialia
terlahir sangat dini dalam tahap perkembangannya, sehingga menyelesaikan
perkembangannya didalam kantong maternal sambil menyusu. Marsupialia tersebar
diseluruh dunia selama Era Mesozoikum, namun kini hanya ditemukan diwilayah
Australia serta Amerika Utara dan Selatan.

https://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-Struktur-Tubuh-
Sistem-Organ-Mamalia-Adalah.html
3) Euteria (Mamalia Berplasenta)
Euteria (Eutherian) lazim disebut mamalia berplasenta karena plasentanya jauh
lebih kompleks dari pada marsupialia. Euteria memiliki masa kehamilan yang lebih
lama daripada marsupialia. Anak euteria menyelesaikan perkembangan embrioniknya
didalam uterus, terhubung dengan induknya melalui plasenta.

4) Insectivor
Ciri khusus ordo ini adalah hewan yang suka memakan serangga, cacing, dan biji-
bijian. Hewan ini memiliki mata yang tertutup dan cakar yang besar dan telapak kaki
depan lebih lebar. Contohnya seperti tikus tanah.

5) Chiroptera
Mamalia ini dapat terbang dikarenakan memiliki membran interdigital diantara
kaki depan dan belakang. Ukuran kaki belakang lebih kecil. Hewan ini mencari makan
dimalam hari. Contohnya seperti kelelawar

6) Primata
Mamalia yang termasuk di ordo ini adalah mamalia yang termasuk herbivora,
karnivora, ataupun omnivora. Jari pada bagian tangannya dapat lebih besar yang
memudahkan untuk ia memanjat. Contohnya seperti kera, monyet, orang utan, dan
manusia.
C. Morfologi dan Anatomi Mamalia
a) Sistem Otot
Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah, mamalia memiliki Musculus segmen
pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih
banyak pada kepala, leher, dan ekstremitas berkembang baik. anggota tubuh terproyeksi
kearah ventral tidak seperti Amphibia dan Reptilia (kearah lateral) diantara musculus
yang penting bila kulit dibuka antara lain ialah (Rifai, 2004) :
1. Musculus Masetter: kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang bawah;
musculi ini kuat berguna untuk mengunyah
2. Musculus sterno cephalica: kanan kiri leher memanjang, menggandeng kepala dan
sternum.
3. Musculus pectoralis: berbentuk leher melekat pada sternum dan humerus terdiri atas
dua bagian
4. Musculus rectus abdominalis: ditengah-tengah perut, menghubungkan pelvicus
dengan sternum. menutup ruang perut pada ventral (bawah).
5. Musculus obligus abdominalis. terdiri atas dua bagian yaitu musculus oblicus
externa dan musculus obluqus interna; musculus tersebut menutup perut bagian
samping.
6. Musculus transverses abdominalis: terletak dibawah musculus obliqus interna.
7. Musculus intercostalis: terdiri atas dua bagian yaitu musculus intercostalis interna
dan musculus intercostalis externa terdapat diantara costae.
8. Musculus latissimus dorsi: terdapat diatas punggung, membujur dari leher hingga
tulang pelvicus.
9. Musculus-musculus yang terdapat pada tiap-tiap extremitas anterior dan posterior
berfungsi menggerakkan kaki dan bagian-bagiannya.
Salah saru ciri mamalia yaitu rongga tubuh terbagi atas dua bagian oleh oto daging
melintang diagfragma yang diliputi oleh peritoneum. coelom (rongga tubuh) yang terdiri
itu adalah cavum thoracalis (bagian anterior) yang berisi cordan pulmo dan cavum
abdominalis (bagian posterior) yang berisi vicera lainnya.

b) Sistem Pencernaan
Umumnya mamalia mempunyai gigi, bibir yang dapat digerakkan kecuali pada
monotremata dan paus. Kelenjar oral atau mulut khususnya berhubungan dengan sekresi
atau pengeluaran lender. Oleh karena itu, umumnya mammalia hidup terrestrial dimana
kelenjar oral tersebut untuk menjaga kelembaban mulut, tunas rasa atau kecap di lidah
dan membantu menelan makanan beberapa kelenjar yang ada dioral antara lain kelenjar
parotis, submaksilaris dan kelenjar sublingual dikhususkan kelenjar saliva. Lidah pada
sebagian mammalia kecuali paus berkembang sangat baik dan bisa bergerak menjulur dan
ditarik kembali, karena adanya sejumlah otot intrinsik esophagus mudah dibedakan dari
lambung kelenjar dan panjangnya tergantung panjang leher. Lambung mamalia
menunjukkan berbagai macam bentuk dan ukuran yang berhubungan dengan kebiasaan
makan dari yang relatif sederhana sampai yang sangat kompleks (Sukiya, 2001).
Lambung yang sangat kompleks ditemukan pada ruminansia (Pemamah biak),
paus, dan sirenia (mamalia berplasenta). Lambung hewan pemamah biak terdiri atas
empat bagian : Pertama, Rumen yaitu Ruang penyimpanan temporer. Kedua, Retikulum
yaitu tempat dimana makanan dibasahi dan diaduk sampai berkali-kali. Ketiga, Omasum
atau Platerium yaitu tempat pengadukan kembali setelah makanan dimuntahkan dari
Retikulum. Keempat, Abomasum yaitu tempat terjadinya gerak peristaltik terhadap
makanan yang sebelumnya telah diaduk didalam omasum.
Usus kecil secara proposional panjang dan bergulung-gulung. Usus kecil hewan
herbivor cenderung lebih panjang dari pada insektivora atau karnivora. Pada sambungan
antara usus kecil dan kolon terdapat usus buntu. Usus buntu umumnya kecil pada hewan
karnivora tetapi cukup panjang pada hewan herbivora.
c) Sistem Sirkulasi
Jantung berbilik empat pada mamalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel
yang terpisah sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner).
Pengiriman oksigen keseluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada
pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih
smpurna dai reptile. Sebaai hewan endotermik, mamalia memerlukan lebih banyak
oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran
tubuh yang sama (Sukiya,2001).

d) Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan pada mamalia tidak sekompleks pada burung. Didepan celah
pada dasar faring terdapat katup tulang rawan yang dikenal sebagai epiglottis. Udara
masuk melewati glottis ke laring dan kemudian masuk dalam trakea. Gerakan udara
didalam trakea didorong masuk oleh cincin tulang rawan. Udara ditrakea, melewati
pasangan bronkus utama kemudian kedalam cabang bronkus dan bronkeolus yang lebih
kecil, dan akhirnya berhenti dalam alveoli dimana terjadi pertukaran gas (Sukiya,2001).
Beberapa mamalia yang hidup diperairan terjadi modifikasi pada bagian-bagian
tertentu dari sistem pernafasannya. Modifikasi ini terjadi akibat adanya adaptasi dari
sistem respirasinya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan perairan, terutama
berupa perkembangan katup untuk menutup lubang saluran pernapasan didinding luar
tubuh (Susanti,2010).
e) Sistem Urogenital
Kedua ovaria pada mamalia biasanya fungsional dalam menghasilkan ovum, ada
sepasang oviduk (tuba fallopi). Saluran ini pada Monotremata, hanya bagian kiri saja
yang berfungsi kemudian telur masuk ke kloaka. Bagian distal tuba fallopi pada hewan
marsupiallia dan plasenalia diperluas sampai uterus menjadi tempat perkembangan
embrio. Uterus hewan marsupialia tinggal sebagian, tetapi hewan plasentanya ada
bermacam-macam tingkat penggabungan dari uterus rangkap sampai sederhana. Embrio
mamalia seperti pada reptil dan burung dilindungi oleh membran vetal disebut amnion
(Sukiya,2001).
Testis mamalia terletak jauh diposterior tubuh. Testis tersebut ada yang berada
didalam rongga tubuh, atau diluar rongga tubuh, yaitu didalam kantung yang disebut
skrotum. Testis pada spesies mamalia tertentu, turun dalam kantung scrotal hanya selama
musim breeding. Mamalia jantan hanya memiliki satu penis. Penis pada monotermata
terletak didasar kloaka, tetapi pada mamalia tingkat tinggi , terletak dalam sarung yang
dibagian eksternalnya membuka keluar. Mamalia dewasa, seperti amniota lain memiliki
ginjal metanefros dan mempunyai kantong kemih. Ginjal mamalia tidak hanya
berhubungan dengan eliminasi sisa sisa nitrogen dalam bentuk urea hasil metabolisme
protein, tetapi juga untuk mengatur keseimbangan air tubuh. Fungsi lain dari ginjal sangat
bervariasi tergantung dari lingkungan, habitat dan tingkah laku (Brotowijoyo, 1989).
f) Sistem Saraf
Sistem saraf mamalia berkembang lebih kompleks disbanding vertebrata lain.
Belahan cerebrum (otak besar) berasal dari telencefalon, terdapat lekukan dan tonjolan di
permukaannya sehingga ada ridge atau gryi dan depresi atau sulci. Lapisan luar cerebrum
penyusunnya sebagian besar berupa sel-sel saraf, sehingga tampak berwarna abu-abu.
Belahan otak besar sebelah kiri dan kanan digabungkan satu dengan yang lain oleh
komisura putih disebut carpus callosum. Lobus olfaktori pada mammal, relatif lebih kecil
bila dibandingkan dengan vertebrata yang lebih rendah (Sukiya,2005).
Diencefalon bagian dorsal disebut epitalamus, dilateral di sebut talamus dan di
bagian ventral disebut hipotalamus. Talamus menjadi pusat penyebaran respon yang
penting. Hipotalamus mengontrol sebagian besar fungsi dalam tubuh termasuk tekanan
darah ketika tidur, kandungan air, lemak dan metabolisme karbohidrat, temperature tubuh
dan aktifitas ritmis seperti mengganti rambut atau kulit dan sekresi kelenjar pituitaria.
hipotalamus (Sastrodinpto,1998).
g) Organ Indera
Meskipun lobus olfaktori tidak begitu besar disbanding pada vertebrata yang lebih
rendah, indera penciuman mamalia berkembang bagus. Indera penciuman tidak hanya
untuk mendeteksi sesama anggota spesies, tetapi juga untuk mendeteksi musuh dan
makanan. Mata mammalia pada dasarnya mirip vertebrata lain, walaupun tentu ada
modifikasi sehubungan tingkah laku. Mamalia darat memiliki kondisi emetropik diudara
tetapi menjadi hipermetropik diair. Telinga mamalia memiliki cuping dengan corong
suara memancar kekanan luar auditori. Diakhir kanal tersebut gelombang suara
menyentuh gendang pendengaran atau membran timpani kemudian ditransmisikan
menyebrang ketelinga tengah atau ruang timpani yang dihubungkan oleh tulang kecil ke
koklea (telinga dalam) Sel (Sastrodinoto,1998).
h) Kelenjar Endokrin
Puncak perkembangan kelenjar endokrin terjadi pada mamalia. Sejumlah hormon
dihasilkan oleh berbagai bagian dari kelenjar ini. Beberapa hormon untuk mengatur
aktivitas kelenjar endokrin lain misalnya kelenjar tiroid, adrenal, dan kelenjar gonad,
menghasilkan sekresi hormon tirotrofik, adrenokortikotrofik, dan gonadotrofik. Kelenjar
endokrin yang berfungsi mengatur aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme
lemak, karbohidrat dan sekresi urin (Sukiya,2001).
D. Habitat Mamalia
Mamalia hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari habitat teresterial sampai
habitat akuatik, mamalia teresterial tersebar luas mulai dari kutub sampai kekawasan
tropis. Mamalia teresterial dapat menempati tipe habitat yang beraneka ragam, baik hutan
maupun bukan hutan seperti kawasan pertanian, perkebuna, gua dan padang rumput.
Kebanyakan jenis mamalia di Indonesia hidup dihutan hujan dipetrocarpacea, dengan
agak lebih sedikit spesies dihutan rawa dan hutan kerangas. banyak spesies mampu
bertahan hidup dihabitat yang berubah-ubah, dan sering mudah terlihat dihutan yang
baru ditebang dan hutan sekunder bahkan perkebunan, dimana vegetasinya lebih jarang.
mamalia juga banyak menggunakan lahan pertanian sebagai habitat, sehingga dapat
menjadi hama pertanian karena mencari makan dilahan pertanian dan berlindung di
hutan-hutan sekitarnya. Kawasan pinggiran hutan yang berbatas dengan perkebunan atau
lahan pertanian penduduk sering mendukung berbagai spesies binatang dengan kepadatan
yang relative lebih tinggi (Susanti,2010).
Hewan vertebrata dari golongan mamalia yang hidup didalam air tetapi bernafas
dengan paru-paru. hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. setiap saat
paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai paru-
parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu, paus akan menyelam kembali
kedalam air. Pada saat muncul kembali dipermukaan air, hasil oksidasi biologi
dihembuskan melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini
berupa karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan.

E. Peranan Mamalia
Setiap elemen kehidupan tentunya memiliki peranan yang dapat memberikan
kontribusi yang positif bagi lingkungannya. Mamalia memiliki peranan yang penting
dalam kelestarian. Mamalia sangat berperan dalam kehidupan manusia karena
dimanfaatkan untuk memenuhi banyak kebutuhan. Manusia dapat memenuhi kebutuhan
dengan memakan daging sapi, kambing, kerbau, unta atau babi. Kulit sapid an kambing
merupakan bahan baku sandang, baik pakain maupun sapatu. gajah dapat digunakan
untuk mengangkut batang pohon atau balok kayu yang besar. Anjing atau sipanse telah
dijadikan bahan penilitian untuk eksplorasi angkasa luar. Selain itu, beberapa jenis
mamalia lainnya bermanfaat pula untuk penelitian dibidang kesehatan. Kemampuan indra
penciuman anjing juga dimanfaatkan pihak kepolisian untuk menangani masalah criminal
misalnya pembunuhan atau perampokan. Mamalia memiliki peran yang penting dalam
kelestarian ekosistem hutan. Antara lain sebagai penyubur tanah, penyerbuk bunga,
pemencar biji, serta pengendali hama secara biologi. selain peranannya secara ekologis,
mamalia juga memiliki peran dalam bidang kesehatan, ekonomi, serta estetika
(Rifai,2004).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mamalia merupakan kelompok hewan yang paling maju
tingkatannya diantara vertebrata lain. Nama mamalia diambil dari kata
mammary gland yang berarti kelenjar susu, hal ini dikarenakan semua induk mamalia
menyusui anak-anaknya. Spesialisasi mamalia berhubungan dengan sistem
integument. Kelenjar susu, kulit dan kelenjar kulit, rambut dan kelenjar rambut,
tanduk, kuku, cakar dan kelenjar kuku. Fungsi paling penting dari sistem
integumentum mamalia adalah membantu pengaturan suhu tubuh oleh karena fungsi
dari kelenjar keringat. Terdapat sekitar 4000 spesies mamalia yang
masih hidup hingga sekarang, yang kini dikelompokkan atau di
klasifikasikan dalam beberapa ordo, diantaranya monotremata,
marsupilia, euteria, insektivor, chiroptera, primate.
Adapun morfologi dan anatomi dari mamalia diantaranya juga
terdapat sistem organ yaitu sistem otot, sistem pencernaan, sistem
sirkulasi ,kelenjar endokrin, urogenital, sistem pernapasan, sistem
saraf dan organ indera. Mamalia hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari
habitat teresterial sampai habitat akuatik, mamalia teresterial tersebar luas mulai dari
kutub sampai kekawasan tropis. Mamalia memiliki peranan yang enting dalam
kelestarian. Mamalia sangat berperan dalam kehidupan manusia karena dimanfaatkan
untuk memenuhi banyak kebutuhan. Manusia dapat memenuhi kebutuhan dengan
memakan daging sapi, kambing, kerbau, unta atau babi

B. Kritik dan Saran


Pada penyusunan makalah ini,kami menyadari masih banyak kekurangan yang
terdapat didalamnya untuk itu,kritik dan saran dari pembaca guna menciptakan
penyusunan makalah yang lebih baik untuk selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA

Brotowijoyo, M.D.1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

Jasin, M.1984. Sistematika Hewan Vertebrata dan Avertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.

Rifai, M.A.2004. Kamus Biologi. Jakarta : Balai Pustaka.

Sastrodinoto.1998.Biologi Umum.Jakarta :Erlangga.

Sukiya.2001.Biologi Vertebrata.Yogyakarta: Jica.

Susanti,dkk.2010.Pengantar Zoologi Vertebrata.Jakarta : UIN Jakarta.

https://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-Struktur-Tubuh-Sistem-Organ-
Mamalia-Adalah.html. Diakses pada 10 September 2018 pukul 06:15 WIB.
https://vet02ugm.wordpress.com/2013/06/12/monotremata-mamalia-koq-bertelur/. Diakses pada
10 September 2018 pukul 06:16 WIB.

Anda mungkin juga menyukai