Nama Kelompok :
1. Juni Rahayu
2. Nur Fatichah
kloroplas.
Gambar 1
Akhir (kiri) dan tahap awal (kanan) dari protonema lumut.
Fase singkat ini berkembang menjadi gametofit pada lumut hati
Struktur kapsul
Pada intinya, kapsul lumut hati sederhana, yang mengandung spora dan jenis sel
kedua yang disebut elaters. Kapsul lumut memiliki beberapa jaringan.
calyptra (cap)
operculum (lid)
annulus (ring)
peristome
columella
spores
air space
apophysis
seta(stalk)
Gigi peristom adalah struktur dua lapis segitiga yang beroperasi seperti perangkappintu. Satu lapisan cenderung mudah menyerap atau kehilangan kelembaban sementara yang
lain memiliki sedikit afinitas untuk air. Apakah ini berarti bahwa air yang hilang salah satu
sisi gigi peristom menyusut sementara yang lainnya tidak. Hal ini menghasilkan
pembengkokan gigi luar.
Lumut hati yang dibantu dalam penyebaran spora dengan struktur memanjang dengan
thickenings spiral disebut elaters. Ini menanggapi perubahan kelembaban, menyebabkan
dinding sel antara spiral kontrak, sehingga mengakibatkan memutar elaters dan liuk atau
lentur sel. Ketika elater mencapai titik tertentu ketegangan karena sisa Mengikuti air untuk
dinding pengeringan sel, tiba-tiba melepaskan air yang tersisa dan kembali
ke bentuk
terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. Ada
yang berumah satu dan ada yang berumah dua.
Pada lumut daun, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di tengah dan
dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Pada sporogonium muda, ruang sporanya diselimuti
oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang
berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru terbentuk. Di
bawah kapsul spora terdapat mulut kulit. Susunan kapsul yang telah masak sangat khusus.
Hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah sehingga spora terhambur keluar. Pada saat
spora disebarkan , sporofit memanjang secara cepat, karena pembentukan tangkai gametofit
yang berhubungan dengan sporofit disebut pseudopodium. Saat spora masak, mensekresikan
sekret untuk dinding, berwarna coklat dan jaringan steril dalam kapsul menjadi kekurangan
air. Saat spora masak, bagian luar kapsul menebal dan akan berwarna coklat. Lapisan sel-sel
sirkuler (bentuk cincin) yaitu annulus dekat ujung kapsul tetap tipis dindingnya dan robek
ketika bagian kapsul yaitu operkulum membuka dan spora akan disebarkan. Dengan bantuan
seta, kapsul dapat terangkat sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Selanjutnya
spora tumbuh menjadi protonema, menyerupai filamen alga.
Selain itu,penyebaran spora juga dapat melalui hewan, sehinga sangat jelas bahwa
dikarenakan ukuran Bryophyta yang kecil maka persebaran lumut dibantu oleh hewan
yang kecil juga yakni serangga. Persebaran yang kita tau biasanya hanya dari lalat yang
tidak sengaja hinggap di bagian spora, spora menempel pada bagian kaki lalat dan secara
tidak sengaja spora ikut terbawa dan tersebar saat lalat terbang dan hinggap di media lain.
Tetapi tidak hanya lalat yang dapat membantu persebaran spora, kumbang latridid juga
berperan penting dalam persebaran spora yaitu dengan memakan spora dan bagian
bagiannya, sehingga persebaran yang dilakukan kumbang latridid yaitu melalui fesesnya.
Walaupun tidak ada bukti secara langsung bahwa kumbang latridid membantu persebaran
spora, persebaran spora yang melalui feses juga dilakukan oleh siput, yang mana siput
memakan spora beserta bagian dari tanamannya dan menyebarkan spora tersebut melalui
saluran pembuangan akhir. Tetapi karena siput memiliki pergerakan yang sangat lambat
jadi spora tidak pernah tumbuh jauh dari tanaman induknya. Tidak hanya kumbang dan
siput yang membantu persebaran spora tetapi hewan-hewan lain juga membantu dalam
penyebaran spora, seperti: burung, semut, bebek, dan masih banyak lagi.
Persebaran spora yang memanfaatkan bantuan hewan rata-rata dilakukan oleh lumut
yang memiliki sifat menempel yang mana spora dikelilingi oleh zat pelekat yang dapat
melekatkan antar satu spora dengan spora yang lain. Pada hal ini persebaran spora lumut
biasanya dibantu oleh hewan Arthropods yang mana spora melekat pada pods dan ikut
terbawa saat hewan berpindah tempat (ignatov dan ignatova 2001)
(a)
(b)
Gambar: (a)spora yang melekat satu sama lain; (b)lumut jenis schistostega pennata
yang memiliki zat pelekat pada sporanya.