Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANFIELDA SALSHA YOZINDA

NIM. : 200342616823
OFF. : BIOLOGI - H

SOAL SISTEM PENCERNAAN


Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi dari
internet yang dapat dipercaya kebenarannya. Tuliskan sumber yang Anda gunakan untuk
menjawab setiap pertanyaan.

1. Buatlah perbandingan struktur histologi antara esofagus, lambung, duodenum dan


kolon (untuk setiap tunika penyusunnya)!
Organ Struktur Histologi
Esofagus Lapisan Mukosa:
Epitelium: tediri atas epitel pipih berlapis banyak
Lamina Propria, relatis aseluler
Muskularis mukosa, terdiri atas otot polos
Lapisan Submukosa:
Merupakan jaringan ikat kendur yang mengandung serat elastin Lapisan
Muskularis:
Tersusun atas otot skelet sirkuler dan longitudinal
Lapisan adventitia
Tersusun dari jaringan ikat fibrosa.
Lambung Tunika Mukosa
Terdiri atas epitel silindris, lamina propria, dan muskularis mukosa
Tunika Sub Mukosa
Terdapat pembuluh darah
Muskularis Externa
Terdapat lapisan otot sirkular dan jaringan ikat
Lapisan Caroia
Duodenum Lapisan mukosa
Memiliki lipatan-lipatan yang disebut dengan plica circulares atau
kerckring
Valves berbentuk seperti daun. Vili tersebut terdiri atas sel-sel epitel
silinder, sel penyerapan dan sel goblet
Lapisan submukosa
Terdiri atas jaringan areoler, pada lapisan ini terdapat kelenjar Brunner.
Muskularis Mukosa
Terdiri atas 2 lapisan otot polos (lapisan dalam dan lapisan membujur
luar)
Kolon Tunika Mukosa
Terdiri atas jaringan ikat longgar, lemak, dan pleksus Meissner.
Lalu pada bagian luar terdapat tunika muskularis mukosa dan tunika
serosa. Terdapat banyak sel goblet. Pada kolon tidak memiliki vili.
Tunika submukosa
Terdapat jaringan ikat agak padat dan ditemukan jaringan limfoid
Tunika adventitia
( Sumber : Junqueira , 1980)
2. a. Apakah fungsi HCl lambung?
Asam Lambung (HCL) berfungsi untuk mengaktifkan enzim pepsin dan membunuh
mikroorganisme patogen yang masuk bersama makanan. Selain itu HCl lambung yang bersifat
asam juga dapat melunakkan makanan yang berwujud padat yang masuk ke dalam lambung
sehingga mudah untuk dicerna dan diserap oleh usu nantinya . Dinding lambung juga
menghasilkan lendir yang berfungsi untuk membasahi makanan dan melindungi lambung .
(Sumber : Daneen Scaudies , 2007)
b. Jelaskan mengapa dinding lambung tidak menjadi rusak oleh HCl yang dihasilkannya!
Pada dinding lambung (kardia) terdapat sel musigen yang menghasilkan musigen untuk
melindungi lambung dari HCl, sel ini berupa mukusa dan lendir yang melindungi permukaan
dinding lambung bagian dalam.
(Sumber: Diktat Struktur Perkembangan Hewan, 1990)
3. a. Apakah fungsi hati dalam pencernaan makanan?
Hati dalam proses pencernaan berguna untuk membantu sistem pencernaan untuk
mengekskresikan cairan untuk memecahkan lemak saat kita memakan makanan berlemak, maka
hati akan mengeluarkan cairan empedunya yang berguna untuk memcahkan lemak menjadi asam
lemak dan gliserol. Fungsi hati lainnya dalam proses pencernaan yaitu untuk membantu
menstabilkan kadar gula darah (glukosa). Jika kadar gula darah meningkat, hati menyaring gula
dari darah yang dipasok oleh vena portal (pembuluh vena dalam hati) dan menyimpannya dalam
bentuk glikogen. Jika kadar gula darah seseorang terlalu rendah, hati akan memecah cadangan
gula yang dimilikinya dan melepaskannya ke dalam darah. Begitu juga dengan gula, hati juga
menyimpan vitamin dan mineral (besi dan tembaga), untuk dilepaskan ke dalam darah jika
diperlukan.
(Sumber : Ulfa Naimah,2017)
b. Bila sel-sel hati mengalami kerusakan, bagaimanakah pengaruhnya terhadap
pencernaan makanan?
Hati merupakan organ yang menopang kelangsungan hidup hampir seluruh organ lain di dalam
tubuh. Oleh karena hati merupakan organ yang multi-dimensional maka hati akan rawan
mengalami kerusakan. Saat sel-sel hati mengalami kerusakan, hati akan merespon dengan
meradang. Dalam hal ini proses pencernaan makanan akan terganggu apabila sel-sel hati sedang
mengalami peradangan, pengeluaran zat untuk proses pencernaan akan sulit dan akan
mengganggu proses yang ada di lambung dalam pemecahan lemak. Sehingga akan membuat
organ-organ lainnya akan mengalami gangguan dalam proses pencernaannya serta dapat
mengakibatkan penyakit sembelit atau susah BAB. Empedu mengandung kolesterol, garam
mineral, garam empedu, pigmen bilirubin dan biliverdin. Zat-zat yang telah di proses dalam
empedu juga akan terhambat disalurkan ke seluruh tubuh apabila sel-sel hati ini rusak.
Hati memiliki sel unik bernama hepatosit uang dapat melakukan proliferasi. Kemampuan
hepatosit tidak dapat masuk ke dalam siklus sel, walaupun kehilangan sebagian massanya,
apabila terjadi fibrosis hati. Lintasan fibrosis yang tidak segera mendapatkan perawatan , lambat
laun akan berkembang menjadi sirosis hati dan mengharuskan penderitanya untuk menjalani
transplantasi hati atau hepatektomi demi kelangsungan hidupnya.
(Sumber : Novita Joseph, 2018)
4. Apakah absorpsi sari-sari makanan dapat terjadi di dalam lambung? Jelaskan jawaban
Anda!
Menurut Saya tidak, karena yang terjadi pada lambung merupakan proses pencernaan, terutama
pencernaan secara kimiawi. Dalam lambung, enzim-enzim untuk mencerna makanan akan
dikeluarkan dalam proses pemecahan lemak, protein dan karbohidrat agar nantinya setelah
makromolekul-makromolekul tersebut dapat dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana
akan lebih mudah penyerapannya pada dinding usus kecil. Lambung berfungsi sebagai
penghancur dan penghalus makanan. Dalam lambung akan dihasilkan HCl dan enzim yang
melanjutkan proses cerna makanan. Penyerapan sari-sari makanan utamanya terjadi di usus
halus. Dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi yang juga melibatkan enzim
pencernaan. Karbohidrat diolah menjadi glukosa. Lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Protein dicerna menjadi asam amino. Selanjutnya, proses absorbsi tersebut akan berlangsung di
usus kosong dan juga usus penyerap.
(Sumber : Noya Allert, 2015)
5. Jelaskan struktur dan fungsi lambung ruminansia! Bagian manakah dari lambung
ruminansia yang identik dengan lambung manusia? Jelaskan jawaban Anda!
Struktur dan fungsi lambung ruminansia
Makanan yang telah melewati esofagus kemudian akan menuju lambung. Proses pencernaan
pada lambung yang pertama untuk menampung makanan sementara sebelum dikeluarkan
kembali. Selain itu lambung berfungsi dalam proses pembusukan makanan dan menghasilkan
enzim selulase yang dapat mengurai selulosa. Berikut ini adalah bagian-bagian lambung hewan
ruminansia:
 Rumen (Perut Besar)
Rumen berfungsi sebagi tempat penyimpanan sementara bagi makanan yang telah ditelan,
setelah rumen terisi cukup makanan, ruminansia akan beristirahat sembari mengunyah kembali
makanan yang dikeluarkan dari rumen ini. Di dalam rumen, populasi bakteri dan Protozoa
menghasilkan enzim oligosakharase, hidrolase, glikosidase, amilase, dan enzim selulase. Enzim-
enzim ini berfungsi untuk menguraikan polisakarida termasuk selulosa yang terdapat dalam
makanan alami mereka. Enzim pengurai protein seperti enzim proteolitik dan beberapa enzim
pencerna lemak juga terdapat di sana.
 Retikulum (Perut Jala)
Di retikulum, makanan diaduk-aduk dan dicampur dengan enzim-enzim tersebut sampai menjadi
gumpalan-gumpalan kasar (bolus). Pengadukan ini dilakukan dengan bantuan kontraksi otot
dinding retikulum. Pada gumpalan makanan ini kemudian didorong kembali ke rongga mulut
untuk dimamah kedua kalinya sampai lebih sempurna saat sapi tersebut tengah beristirahat.
 Omasum (Perut Buku)
Begitu gumpalan makanan yang dikunyah lagi itu ditelan kembali, mereka akan masuk ke
omasum yang melewati rumen dan reticulum. Di dalam omasum, kelenjar enzim akan membantu
penghalusan makanan secara kimiawi. Kadar air dari gumpalan makanan juga dikurangi melalui
proses absorpsi air yang dilakukan oleh dinding omasum.
 Abomasum (Perut Masam)
Abomasums merupakan perut yang sebenarnya karena di organ inilah sistem pencernaan hewan
ruminansia secara kimiawi bekerja dengan bantuan enzim-enzim pencernaan. Didalm
abomasums, gumpalan makanan dicerna melalui bantuan enzim dan asam klorida. Enzim yang
dikeluarkan oleh dinding abomasums sama dengan yang terdapat pada lambung mamalia lain,
sedangkan asam klorida (HCI) selain membantu dalam pengaktifan enzim pepsinogen yang
dikeluarkan dinding abomasums, juga berperan sebagai desinfektan bagi bakteri jahat yang
masuk bersama dengan makanan. Seperti diketahui bahwa bakteri akan mati pada pH yang
sangat rendah. Abomasum pada ruminansia identik dengan lambung pada manusia, dimana pada
lambung ini terjadi proses pencernaan secara kimiawi dengan menggunakan HCl pada lambung
manusia dan ruminansia.
(Sumber : Dwi Adistiana, 2018)

Anda mungkin juga menyukai