Anda di halaman 1dari 3

SOAL SISTEM PENCERNAAN

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memanfaatkan sumber-sumber


informasi dari internet yang dapat dipercaya kebenarannya. Tuliskan sumber
yang Anda gunakan untuk menjawab setiap pertanyaan.

1. Buatlah perbandingan struktur histologi antara esofagus, lambung, duodenum dan


kolon (untuk setiap tunika penyusunnya)
2. a. Apakah fungsi HCl lambung?
b. Jelaskan mengapa dinding lambung tidak menjadi rusak oleh HCl yang
dihasilkannya!
3. a. Apakah fungsi hati dalam pencernaan makanan?
b. Bila sel-sel hati mengalami kerusakan, bagaimanakah pengaruhnya terhadap
pencernaan makanan?
4. Apakah absorpsi sari-sari makanan dapat terjadi di dalam lambung? Jelaskan
jawaban Anda!
5. Jelaskan struktur dan fungsi lambung ruminansia! Bagian manakah dari lambung
ruminansia yang identik dengan lambung manusia? Jelaskan jawaban Anda!

JAWAB
1. Perbandingan struktur
 Lapisan submukosanya terdapat kelompokan kelenjar –
kelenjar esofagea yang mensekresikan mukus.
 Diselimuti oleh jaringan epitel berlapis gepeng tanpa
tanduk.
Esofagus
 Ujung distal esofagus, lapisan ototnya hanya terdiri dari
sel – sel otot polos, pada bagian tengah, terdiri dari
campuran sel –sel otot lurik dan polos, sedangkan pada
ujung proksimal hanya terdiri dari sel –sel otot lurik.
 Invaginasi epitel pembatas lipatan – lipatan tersebut
menembus lamina propia, membentuk alur mikroskopis
(gastric pits).
Lambung  Epitel pembatas ketiga bagian ini terdiri dari sel –sel
toraks yang mensekresi mukus.
 Lambung secara struktur histologis terdapat 4 bagian
yaitu, kardia, korpus, fundus, dan pilorus
 Sel-sel goblet terletak terselip diantara sel-sel absorpsi,
jumlahnya lebih sedikit dalam duodenum dan bertambah
Duodenum bila mencapai ileum.
 Sel goblet menghasilkan glikoprotein asam yang fungsi
utamanya melindungi dan melumasi mukosa pembatas
usus halus.
 Submukosa pada bagian permulaan duodenum
terdapat kelenjar-kelenjar tubulosa bercabang,
bergelung yang bernuara ke dalam kelenjar intestinal
yang disebut kelenjar duodenum (Brunner).
 Tunika mukosa kolon dibalut oleh epitel kolumner simplek,
dengan banyak sel mangkok dan kelenjar intestinal, tidak
ditemukan adanya villi yang merupakan ciri khas usus
besar.
Kolon  Pada submukosa kolon tersusun oleh jaringan ikat
longgar yang di dalamnya terdapat arteriola, venula dan
lemak
 Tunika muskularis tersusun oleh dua lapisan otot polos
yang berjalan sirkular dan longitudinal.
(Sumber : Staff. Bab 1 Sistem Pencernaan Digesti. (Online).
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb1-Digesti.pdf )

2. A. Karena HCl sifatnya sangat asam, HCl dapat melawan infeksi dan membantu
sistem kekebalan tubuh. HCl membunuh pathogen, partikel penyebab penyakit
yang mungkin ada pada makanan yang dimakan. HCL juga berguna untuk
meng-aktivasi enzim, yaitu salah satu protein dalam HCl digunakan untuk
mengubah enzim pepsinogen menjadi pepsin. (Sumber : Daneen Scaudies –
https://www.livestrong.com/article/419261-role-of-hydrochloric-acid-in-the-stomach/)
B. Dinding lambung dilapisi lapisan lendir yang melindunginya dari asam lambung.
Lendir yang membentuk lapisan pelindung itu sendiri bersifat basa sehingga
mampu ke lapusan tersebut. Makanan yang ada dalam lambung akan
mengurangi kepekatan asam hidroklorat tersebut. (Sumber : Dr. Albert M. Hutapea,
2006, Keajaiban-Keajaiban dalam Tubuh Manusia, (Online))
3. A. Fungsi hati dalam proses pencernaan adalah untuk membantu menstabilkan
kadar gula darah (glukosa). Jika kadar gula darah meningkat, hati menyaring
gula dari darah yang dipasok oleh vena portal (pembuluh vena dalam hati) dan
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jika kadar gula darah seseorang terlalu
rendah, hati akan memecah cadangan gula yang dimilikinya dan
melepaskannya ke dalam darah. Begitu juga dengan gula, hati juga menyimpan
vitamin dan mineral (besi dan tembaga), untuk dilepaskan ke dalam darah jika
diperlukan.(Sumber : Ulfa. 2017. Fungsi Hati dalam Sistem Pencernaan. Online.
https://dosenbiologi.com/manusia/fungsi-hati-dalam-sistem-pencernaan)
B. Hati menghasilkan empedu, yaitu zat yang diperlukan untuk mencerna makanan.
Empedu bertugas untuk memecah sari-sari makanan. Apabila sel hati rusak
akan menjadikan proses dalam empedu terhambat, dan pencernaan makanan
akan terganggu sehingga dapat menyebabkan penyakit sembelit atau susah
BAB. Empedu mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, pigmen
bilirubin dan biliverdin. Zat-zat yang telah di proses dalam empedu juga akan
terhambat disalurkan ke seluruh tubuh apabila sel-sel hati ini rusak. (Sumber :
Novita Joseph, 2018, https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hepatitis/cara-kerja-fungsi-
hati-adalah/)
4. Dalam lambung dapat terjadi proses absorbsi, namun sangat kecil terjadinya.
Lambung berfungsi sebagai penghancur dan penghalus makanan. Dalam
lambung akan dihasilkan HCl dan enzim yang melanjutkan proses cerna
makanan. Penyerapan sari-sari makanan utamanya terjadi di usus halus. Dalam
usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi yang juga melibatkan enzim
pencernaan. Karbohidrat diolah menjadi glukosa. Lemak menjadi asam lemak
dan gliserol. Protein dicerna menjadi asam amino. Selanjutnya, proses absorbsi
tersebut akan berlangsung di usus kosong dan juga usus penyerap. (Sumber :
Noya Allert, 2015. Pencernaan dan Penyerapan dalam Tubuh (Online),
https://www.alodokter.com/seperti-apa-proses-pencernaan-dan-penyerapan-makanan-
di-dalam-tubuh)
5. Struktur dan fungsi lambung ruminansia
Makanan yang telah melewati esofagus kemudian akan menuju lambung. Proses
pencernaan pada lambung yang pertama untuk menampung makanan sementara
sebelum dikeluarkan kembali. Selain itu lambung berfungsi dalam proses
pembusukan makanan dan menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai
selulosa. Berikut ini adalah bagian-bagian lambung hewan ruminansia:

Bagian lambung ruminansia yang identik dengan lambung pada manusia adalah
bagian Abomasum. Struktur pada abomasum memiliki stuktur penyusun yang
sama dan juga enzim pencernaan (Pepsin dan Renin), menghasilkan HCl yang
berfungsi untuk membunuh bakteri. Proses pencernaan dalam Abomasum sama
dengan lambung manusia. (Sumber : Dwi Adistiana, K. 2018. Organ Pencernaan Hewan
Ruminansia beserta Fungsinya. (Online). https://blog.ruangguru.com/organ-pencernaan-
hewan-ruminansia-beserta-fungsinya)

Anda mungkin juga menyukai