Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI PERBANDINGAN

SISTEM URINARIA

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Struktur Perkembangan Hewan I


Yang Dibina Oleh Dra. Hj. Nursasi Handayani, M.Si.
dan Ajeng Daniarsih, S.Si., M.Si.

Disusun oleh:
Kelompok 3 Offering I 2019
Daffa’ Rizal Dzulfaqaar Alauddin (190342621260)
La Arlan (190342621233)
Ladinna Amanda Sari (190342621251)
Rani Dwi Lestari (190342621253)
Yossyana Dian Ningroom (190342621234)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
April 2020
A. TUJUAN
Setelah melakukan pengamatan sistem urinaria pada pisces, amphibian,
reptile, aves, dan mamalia, mahasiswa memiliki kemampuan untuk:
1. Menderskripsikan struktur anatomi ginjal ikan, katak, kadal, merpati, dan
marmot.
2. Menyebutkan saluran pembuangan ikan, katak, kadal, merpati, dan
marmot.
3. memuat skema lintasan urin dari ginjal ke luar tubuh pada ikan, katak,
kadal, merpati, dan marmot.
B. TEORI DASAR
Proses-proses metabolism seluler menghasilkan zat-zat sisa beracun yang
harus dikeluarkan atau diekskresikan dari tubuh. Secara umum, sistem ekskresi
berkaitan dengan pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen yang dihasilkan dari
katabolisme asam amino, garam anorganik yang berlebih, dan air yang berlebih.
Pengontrol konsentrasi garam-garam dan zat-zat terlarut lainnya dalam jaringan
disebut osmoregulasi. Osmoregulasi merupakan fungsi utama sistem ekskresi. Zat-
zat metabolism berdifusi dari sel-sel memasuki peredaran darah, kemudian
dikumpulkan oleh sistem ekskresi, dan diekskresikan dari tubuh sebagai urin.
Pada vertebrata, sistem ekskresi terdiri atas sepasang ginjal (ren) dan saluran
pembuangan yang berupa saluran urin dalam ureter, kantung urin (vesika urinaria)
yang berfungsi untuk menampung urin sementara, dan saluran urin luar (uretra).
Untuk menjalankan fungsi sebagai organ osmoregulasi dan ekskresi, ginjal
dibangun menurut pola dasar yang terdiri atas tiga komponen, yaitu: glomerulus
untuk filtrasi, tubulus-tubulus ginjal untuk reabsorpsi dan sekresi, dan pembuluh
penampung untuk menampung dan menyalukan zat-zat yang diekskresikan dari
nefron.
Ginjal memiliki tiga tipe, yaitu: pronefros, mesonefros, dan metanefros.
Pronefros dibentuk paling awal, struktur paling sederhana. Pronefros terdapat di
larva anamniota. Pada embrio amniota pronefros segera berdegenerasi sebelum
sempat berfungsi. Kemudian dibentuk mesonefros, struktur mesonefros lebih
sempurna. Merupakan ginjal fungsional pada hewan-hewan anamniota. Metanefros
terbentuk paling akhir, strukturnya paling sempurna. Hanya terdapat pada amniota.
Ureter pada pisces dan amphibian umumnya merupakan saluran lurus dan
berdiameter kecil. Kantung urin atau vesika urinaria menerima urin dari ureter
sedikit demi sedikit tetapi terus menerus. Bila kantung urin terisi penuh, akan
timbul rangsangan saraf pada cincin otot yang berhubungan dengan uretra untuk
mengeluarkan isinya. Uretra merupakan sebuah saluran urin luar untuk
menyalurkan urin dari kantung urin keluar tubuh. Beberapa kelenjar seks asesori
dan struktur lain yang berhubungan dengan reproduksi, menyalurkan produk atau
kandungannya ke dalam uretra. Pada uretra prostatic terdapat muara-muara dari
kelenjar prostat, vasikula seminalis, dan duktus (vas deferens). Pada uretra
spongiosa terdapat muara kelenjar bulbouretra.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Hewan segar : ikan tombro (Cyprinus carpio), Katak (Rana sp.), Kadal
(Mabouya multifasciata), Merpati (Columba livia), dan Marmut (Cavia
cobaya)
2. Seperangkat alat bedah
3. Papan bedah
4. Penyungkup
5. Jarum pentul
6. Kapas
7. Larutan kloroform
8. ATK (Atlas, Buku Gambar, Pensil Warna)
D. CARA KERJA
Alat dan bahan disiapkan

Hewan amatan dimasukan ke dalam penyungkup lalu dibius dengan


kloroform

Dilakukan pembedahan ke lima hewan di atas papan bedah,


kemudian diamati warna, bentuk, dan posisi organ organ sistem
urinaria

Hasil pengamatan digambar!


E. HASIL PENGAMATAN
No Gambar Keterangan
1. Cavia sp (Mamalia) 1. Renal
2. Ureter
3. Kandung kemih
4. Uretra
5. Vena cava posterior
6. Aorta
7. Medula
8. Korteks
9. Pelvis renalis
10. Nefron
11. Glomerulus
12. Arteri aferen
13. Arteri eferen
14. Tubulus proksimal
15. Lengkung Henle
16. Tubulus Distal
17. Tubulus Kolektivus

2. Bufo sp (Amfibi) 1. Fat body


2. Ginjal
3. Kelenjar Adrenal
4. Ureter
5. Kloaka
6. Kandung kemih

3. Columba sp (Aves) 1. Ginjal


2. Ureter
3. Koprodeum
4. Urodeum
5. Proktodeum
6. Kloaka
4. Calotes sp (Reptilia) 1. Ginjal
2. Ureter
3. Kloaka

5. Labeo (Pisces) 1. Head kidney


2. Trunk kidney
3. Ureter
4. Kandung kemih
5. Urinary aperture
F. ANALISIS DATA
1. Pisces
a. Ginjal Tipe ginjal pronephros / mesonephros. Sepasang, warna merah
tua. Terletak di antara pneumatocyst dan vertebrae. Bentuk variasi,
memanjang dengan bagian yang membesar terjepit diantara kedua
bagian pneumatocyst (Soewasono, 1974). Sebagai besar genital
glands memiliki hubungan khusus dengan ductus wolffi yang
merupakan sebuah saluran kencing, (Macmillan,1987). di bagi
menjadi bagian anterior atau genital, yang menerima vasa efferentia
dalam laki-laki dari testis dandengan itu adalah pertama munculnya
phylogenetically dari epididymis dan bagian belakang atauginjal
(Macmillan1987). Beberapa ginjal ikan bertipe pronephros, tetapi
kebanyakan mesonephros. Hiu memiliki ginjal tipemesonephros
panjang dan sempit; beberapa teleostei ginjal pendek, besar, terletak
di bagianposterior cavitas peritoneal.. Mesonephros pada ikan jantan
lebih besar daripada betina (Montagna,1963).
b. Ureter Saluran keluar dari mesonephros, sepasang, berjalan ke
belakang di sebelah ventral tulangpunggung, kemudian ke dua ureter
kiri dan kanan bersatu dan agak melebar sebagai vesica
urinaria(Soewasono, 1974).
c. Vesica urinaria Merupakan persatuan ureter kanan dan kiri, dari
vesica urinaria ada saluran keluar yang sangat pendek, kemudian
bersatu dengan saluran gonad membentuk sinus urogenitalis
yangakhirnya akan bermuara menjadi porus urogenitalis, tipe vesica
urinaria pada ikan ialah vesica urinaria duplex yang tergolong tipe
vesica urinaria tubalis (Soewasono, 1974).
2. Amphibi
a. Ginjal Bertipe mesonephros dengan jumlah sepasang di kanan dan kiri
columna verterbralis dan memanjang sampai craniocaudal, berwarna
merah coklat (Soewasono, 1974).
b. Ureter (Ductus Mesonephric)Merupakan sepasang saluran halus,
masing-masing keluar dorso lateral menuju ke caudal danbermuara di
dorsal kloaka. Pada betina muara di sebelah medio caudal dari muara
uterus(Soewasono1974).
c. Vesica urinariaUntuk vesica urinaria, merupakan sebuah kantong tipis
sebagai tonjolan dari dinding cloaca(Soewasono, 1974).Amphibia
yang seperti ular-bentuk (Gymnophiona) menunjukkan susunan yang
sangat primitif daritubulus ginjal, masing-masing memiliki
nephrostome yang pendek .Anura Dewasa (katak dan kodok)terdapat
kantung kemih yang sebenarnya yang pertama terbentuk dari
divertikulum dari dindingventral cloaca, beberapa pendapat
menyebutkan bahwa mungkin terdapat bagian tersendiri, danbahkan
terkadang ganda (Gegenbaur, 1981).
3. Reptil
a. Ginjal Jumlah sepasang, berwarna merah-coklat, masing-masing
terdiri dari 2 lobi yaitu lobus anterior danposterior, agak pipih dan
berlekatan satu sama lain. Terletak retroperitoneal (di luar dan
belakang peritoneum), di daerah sacrum (Soewasono, 1974).
b. Ureter (Ductus Mesonephric) Jumlah sepasang, berwarna merah-
coklat, masing-masing terdiri dari 2 lobi yaitu lobus anterior
danposterior, agak pipih dan berlekatan satu sama lain. Terletak
retroperitoneal ( di luar dan belakang peritoneum ), di daerah sacrum
(Soewasono, 1974).
c. Vesica urinaria Sebagai kantung tipis, merupakan tonjolan dinding
ventral kloaka (Soewasono, 1974). Pada reptil dewasa memiliki ginjal
metanephros dan variable sisa mesonephros. Letaknya jauh
dibelakang cavitas peritoneal. Bentuknya panjang, berlobus, dan, pada
ular dan kadal, kadang-kadang berfusi satu sama lain. Ginjal pada
buaya dan kura-kura pendek dan lokasinya di pelvis.Ureter, panjang
pada ular dan kadal tetapi pendek pada buaya dan kura-kura,
membuka terpisah kecloaca. Pada kura-kura betina memiliki asesoris
bladder yang mana mereka isi dengan air untukmembasahi tanah
ketika menggali lubang untuk bertelur (Montagna, 1963).
4. Aves
a. Ginjal Bertipe metanephros dengan jumlah sepasang yang masing-
masing memiliki 3 lobi (Soewasono,1974).
b. Ureter (Ductus Mesonephric)Sepasang, menuju ke kaudal dan
bermuara langsung ke kloaka ( urodeum ). Pada aves
kebanyakantidak memiliki kloaka (Soewasono, 1974).
c. Vesica urinaria Merupakan ruangan tunggal, tempat bermuara
saluran-saluran kelamin, kencing, makanan. Kloaka.
5. Mammalia
a. Ginjal Sepasang, tipe metanephros, dibungkus kapsula renalis.
Korteks merupakan lapisan terluar ren, dimedulla terdapat saluran-
saluran ekskresi, menuju piramid malphigi. Piramid malphigi
hanyasebuah, ujungnya mengarah ke pelvis renis, pyramid adalah
tempat saluran urin bermuara . Piramidini bermuara ke pelvis renis.
Pelvis Renis merupakan suatu rangkaian yang berdinding tipis,
urinemenetes ke dalamnya yang kemudian mengalir ke ureter
(Soewasono, 1974 ).
b. Ureter (Ductus Mesonephric). Sepasang, warnanya agak pucat
dengan jalan peristaltic dapat mengalirkan urin ke sebelah kaudal
(Soewasono, 1974).
c. Vesica urinaria Tunggal, kedua ureter kanan dan kiri bermuara di
bagian ini, terdapat di bagian dorsal, tempat mengumpulkan urin
dengan tereatur ke dalam vesica urinaria (Soewasono, 1974).
d. Uretra Saluran keluar dari vesica urinaria, bermuara keluar sebagai
orificium urethra eksternum, padajantan urethra lebih panjang
(Soewasono, 1974).
G. PEMBAHASAN
1. Pisces
Pisces mempunyai sepasang ginjal yang memanjang sepanjang selom,
terletak retroperitoneal diantara gelembung renang dan tulang punggung.
Sistem ekskresi pada Pisces berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa
metabolism terutama yang mengandung nitrogen yang berasal dari
metabolisme protein di dalam tubuh ikan. Umumnya ginjal jantan lebih
panjang daripada betina. Pada jantan, tubulus mesonefross bagian anterior
mengalami modifikasi menjadi duktus mesonefros pada bagian anterior. Urin
dan sperma ditampung dalam sinus urogenitalia dan dikeluarkan dari tubuh
melalui porus urogenitalia. Pada betina, ujung duktus mesonefrosbermuara di
dalam sinus urinaria, dan urin dikeluarkan dari tubuh melalui porus urinaria.
Porus urinaria terpisah dari porus genitalia dan anus. Pada beberapa jenis ikan
terdapat kantung urin yang merupakan persatuan antara bagian posterior
duktus mesonefros kiri dan kanan, terletak di sebelah anterior sinus
urogenitalia.

Pada ikan berkembang dua tipe ginjal yaitu:

1. Pronefros merupakan tipe ginjal yang paling primitive, ginjal


terdapat pada perkembangan embrional.
2. Mesonefros memiliki fungsi seperti opistonefros yang terdapat
pada embrio amniota.

Urin atau zat-zat hasil eksreksi disalurkan keluar dari ginjal melalui
lintasan yaitu : ginjal – duktus mesonefros – sinus urinaria atau sinus
urogenitalia – keluar.
2. Amphibi
Ginjal berjumlah sepasang, terletak di retroperitoneal, hampir sepanjang
selom, pipih dorsoventral. Pada sisi ventral ginjal terdapat kelenjar adrenal,
yang merpakan bagian dari sistem endokrin. Pada hewan jantan, tubulus
mesonefros bagian anterior termodifikasi menjadi duktus eferens (vasa
eferensia). Yang menghubungkan antara testis dan duktus mesonefros.
Duktus mesonefros berfungsi sebagai ureter (penyalur urin), juga sebagai
duktus deferens (vasa deferensia/penyalur sperma), dan bermuara di dalam
kloaka.
Pada hewan betina, duktus mesonefros hanya berfungsi sebagai ureter,
yaitu sebagai penyalur urin. Muara saluran ini pada kloaka terpisah dari
muara saluran genital. Hewan-hewan amphibia mempunyai sebuah kantung
urin, yang merupakan evaginasi (penonjolan) dari kloaka, untuk menampung
urin sementara, sebelum dikeluarkan dari tubuh.
3. Reptil
Ginjal reptilia berjumlah sepasang, berukuran kecil, sepanjang setengah
rongga perut, permukannya berlobus, terletak retroperitoneal di daerah pelvis.
Dari sisi ventral masing-masing ginjal keluar ureter. Pada jantan, sebelum
bermuara ke kloaka, ureter bersatu dulu dengan duktus deferens. Sedangkan
pada betina bermuara langsung ke dalam kloaka. Golongan ular dan buaya
tidak mempunyai kantung urin. Golongan kadal dan kura-kura mempunyai
sebuah kantung urin. Kantung urin ini merupakan suatu kantung tipis,
tonjolan dari dinding ventral kloaka. Urin atau zat-zat hasil ekskresi
disalurkan keluar dari ginjal melalui lintasan sebagai berikut : ginjal – ureter
– kloaka (urin disimpan sementara dalam kantung urin) – keluar.
Perkembangan korpuskula renalis terhenti pada waktu lahir. Ginjal
metanefros pada reptile akan menyaring urin yang masuk. Urin pada reptile
akan masuk melalui pembuluh-pembuluh yang menuju ke metanefros.
Kemudian di sana urin akan disaring. Metanefros akan membuang asam urat
yang terkandung dalam urin.
Metanefros mengekskresikan sebagian besar metabolism reptile dalam
bentuk asam urat. Ini karena asam urat dapat berbahaya bila disimpan terus-
menerus dalam tubuh. Karena pembuangan dalam bentuk asam urat inilah
maka reptile tak memerlukan banyak air untuk membuang nitrogen dalam
darah.
Asam urat akan diproses terlebih dahulu dalam metanefros. Sehingga
asam urat yang keluar dalam tubuh reptile akan berwarna putih dan tak lagi
beracun bagi tubuhnya. Sementara itu air yang masih dibutuhkan akan diserap
kembali oleh saluran metanefros dan diedarkan kembali ke tubuh
reptile. Beberapa anggota reptile seperti buaya juga mengeluarkan ammonia
dalam sisa metabolismenya. Buaya akan mengeluarkan asam urat dan
ammonia dalam fesesnya karena ginjalnya terletak berdekaatan dengan usus.
Sebenarnya zat sisa ini juga dapat digunakan oleh reptile sebagai alat untuk
berlindung dari musuhnya.
4. Aves
Seperti halnya manusia, aves juga memiliki ginjal yang berperan sebagai
sistem ekskresi pada aves. Sepasang ginjal yang terdapat pada burung
memiliki warna coklat serta bertipe metanefors. Ginjal yang bertipe
metanefros ini memiliki ciri khas yaitu tidak memiliki segmen khusus, tidak
terdapat inefrostoma serta memiliki glomerulus dalam jumlah yang banyak.
Hubungan antara ginjal satu dengan yang lainnya ini saling mempengaruhi
fungsi dan kinerjanya dalam tubuh burung. Adapun fungsi tugasnya adalah
untuk mengambil zat dari sisa yang berupa darah akan tetapi berbentuk urine.
Pada hewan aves tidak terdapat kandung kemih atau vesikaurinair, sehingga
saluran ureternya akan langsung menuju pada kloaka. Kloaka sendiri adalah
ujung dari 3 saluran pada burung, yaitu saluran urine, saluran kotoran serta
saluran reproduksi. Dengan demikian, burung hanya memiliki satu lubang
pembuangan dalam tubuhnya yang disebut kloaka tersebut. Hal ini bisa
dibilang praktis, akan tetapi apabila terjadi kerusakan pada saluran tersebut
maka hal tersebut tentunya dapat membuat kerugian dan bahkan kematian
pada burung.
Jadi, Sepasang ginjal aves terletak retroperitoneal, di daerah pelvis pada
lekukan tulang kelangkang. Ginjal umumnya terdiri dari tiga lonus. Sepasang
ureter pendek keluar dari ginjal, menuju ke kaudal dan bermuara langsung ke
dalam kloaka. Ginjal tidak berhubungan dengan gonad. Aves tidak memiliki
kantung urin, kecuali burung unta. Zat ekskresi berbentuk agak padat (seperi
pasta), dikeluarkan bersama feses.
5. Mamalia
Mamalia mempunyai sepasang ginjal yang terbentuk seperti bji kacang
buncis, terletak di retroperitoneal, melekat pada dinding tubuh bagian dorsal.
Permukaan ginjal relatif licin, tidak berlobus. Ginjal tidak berhubungan
dengan gonad.
Ureter sepasang, panjang, dan menyalurkan urin ke dalam kantung urin.
Urin keluar dari kantung urin ke dalam uretra. Otot sfingter pada perbatasan
kantung urin dan uretra mengatur jalannya urin. Pada hewan jantan, uretra
melintas di dalam penis, dan mengeluarkan urin melalui orifisium uretra
eksternum. Uretra juga berfungsi sebagai penyalur semen. Pada hewan betina,
uretra lebih pendek dan hanya berfungsi untuk menyalurkan urin keluar
tubuh.
H. JAWABAN DISKUSI
1. Bandingan struktur anatomi ginjal ikan, katak, kadal, marmut dan merpati!
Jawab:

No. Kelas Struktur Anatomi Ginjal


Sepasang ginjal yang memanjang sepanjang
selom, terletak retroperitoneal, diantara
1. Pisces (Ikan) gelembung renang dan tulang punggung.
Umumnya ginjal hewan jantan lebih panjang
daripada betina.
Ginjal berjumlah sepasang, terletak di
retroperitoneal, hampir sepanjang selom, pipih
2. Amphibi (katak) dorsoventral. Pada sisi ventral ginjal terdapat
kelenjar adrenal, yang merupakan bagian dari
sistem endokrin.
Ginjal reptilia berjumlah sepasang, berukuran
kecil, sepanjang setengah rongga perut,
3. Reptilia (kadal) permukaannya berlobus, terletak retroperitoneal di
daerah pelvis. Dari sisi ventral masing-masing
ginjal keluar ureter.
Ginjal berjumlah sepasang, terletak
retroperitoneal, di daera pelvis pada lekukan
tulang kelangkang. Ginjal umumnya terdiri dari
4. Aves (Merpati) tiga lobus. Sepasang ureter pendek keluar dari
ginjal, menuju ke kaudal dan bermuara langsung
ke dalam kloaka. Ginjal tidak berhubungan dengan
gonad.
Sepasang ginjal yang terbentuk seperti biji kacang
buncis, terletak di retroperitoneal, melekat pada
Mamalia
5. dinding tubuh bagian dorsal. Permukaan ginjal
(marmot)
relatif licin, tidak berlobus. Ginjal tidak
berhubungan dengan gonad.
2. Buatlah skema lintasan urine yang melalui saluran pembuangan dari ikan, katak,
kadal, merpati, dan marmut!
Jawab:
a) Ikan

b) Katak

c) Kadal
d) Merpati

e) Marmut

3. Jelaskan bagaimana muara saluran pembuangan pada ikan, katak, kadal,


merpati, dan marmot!
Jawab: Pada pisces, amfibi, reptile, dan aves muara pembuangan berakhir
pada kloaka, muara pembuangan pada mamalia berakhir pada uretra.
I. KESIMPULAN
1. Pada setiap kelas vertebrata memiliki perbedaan struktur anatomi pada gnjal,
tipe ginjal yang dimiliki ikan dan katak yaitu mesonefros pada hewan jantan
tubulus mesonefros bagian anterior mengalami modifikasi menjadi duktus
eferens, yang menghubungkan testis dengan duktus mesonefros di bagian
anterior, sedangkan pada hewan betina ujung duktus mesonefros bermuara di
dalam sinus urinaria, dan urin dikeluarkan dari tubuh melalui porus urinaria.
Tipe ginjal pada kelas kadal dan metanefros, dimana ginjal kadal dan merpati
berjumlah sepasang, berukuran kecil sepanjang setengah rongga perut ,
permukaannya berlobus, terletak retropeitoneal di daerah pelvis dan ginjal tidak
berhubungan dengan gonad. Yang terakhir pada mamalia yaitu marmot juga
metanefros, ginjal berjumlah sepasang berbentuk seperti biji kacang buncis,
terletak retroperitoneal, melekat pada dinding tubuh bagian dorsal, permukaan
ginjal relative licin, tidak berlobus, ginjal tidak berhubungan dengan gonad.
2. Saluran pembuangan pada ikan dan katak ada ureter (duktus mesonefros), pada
kadal terdapat ureter dan kantung urin, pada merpati terdapat ureter dan yang
terakhir pada mamalia terdapat ureter, kantong urin serta uretra
3. Pada Pisces : ginjal duktus mesonefros sinus urina atau sinus
urogenitalia keluar
Pada Amphibi : ginjal duktus mesonefros kloaka (urin disimpan
sementara dalam kantung urin) keluar
Pada Reptilia : ginjal ureter kloaka (urin disimpan sementara dalam
kantung urin) keluar
Pada Aves : ginjal ureter kloaka keluar
Pada mamalia : ginjal ureter kantung urin uretra keluar
DAFTAR PUSTAKA

Tenzer, dkk amy. 2014. Struktur Perkembangan Hewan (SPH 1) (Bagian 2).
Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang. 04 April 2020.

Tim Asistensi. 1990. Diktat Asistensi Anatomi Hewan-Zoologi. Yogyakarta.


Jurusan Zoologi UGM. 04 April 2020.

Vergleich Anatomi der Wirbeltiere. 1987. Leipzig : Deutschland Macmillan. 04


April 2020.
Text Box of Zoology. 1963. English: London Montagna, William. 04 April 2020.
Anatomy Comparative. 1974. John Wiley : New York Soewasono, R. 04 April
2020.
Anatomi Comparative. Gadjah Mada University Press. 04 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai