Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM STRUKTUR SPOROFIT DAN GAMETOFIT PADA LUMUT (BRYOPHYTA), PAKU

(PTERYDHOPHYTA), DAN TUMBUHAN BERBIJI TERBUKA (GYMNOSPERMAE)


LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Struktur Perkembangan Tumbuhan 2 (SPT 2)


yang dibimbing oleh Umi Fitriyati, S.Pd., M.Pd. dan Dra. Sunarmi, M.Pd.

Oleh:
Syilfia Ayu Kurnia Romadhon
(200342616880)
Biologi Offering H 2020

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
SEPTEMBER 2021
A. Hari/ tanggal praktikum : 9 September 2021 dan 10 September 2021
Tujuan praktikum :
1) Untuk mengamati fase Sporofit dan alat reproduksinya pada Bryophyta, Pterydophyta,
Gymnspermae.
2) Untuk mengamati fase Gametofit dan alat reproduksinya pada Bryophyta, Pterydophyta,
Gymnspermae.

B. Hasil Pengamatan
TABEL HASIL PENGAMATAN
A. BRYOPHYTA
Hepaticopsida (Lumut Hati Anthoceropsida (Lumut Bryopsida (Lumut sejati/
Fase
Riccia Marchantia tanduk) lumut daun)
Sporofit Sporogonium yang terdiri dari
kaki, seta, kapsula

Alat
reproduksi
Gametofit Antheridium Antheridium Antheridium Spora→ protonema →Talus
tumbuhan lumut daun: ada bentukan
seperti akar (rizoid), seperti batang
(kaulokoid), seperti daun (filoida) →
anteridium & arkegonium.
+ Anterdidium → sperma; arkegonium
→ ovum

Alat Antheridium
kelamin Arkegonium Arkegonium
Arkegonium

Arkegonium
B. PTERYDOPHYTA
Paku homospor
Fase Paku Heterospor (Selaginella)
Homotalik (Nephrolepis) Heterotalik (Equisetum)
Sporofit Tumbuhan paku: akar, batang,
daun (sporofil → sporangium →
sporosit → spora)
+

Alat
reproduksi

Gametofit Spora → Protalium yang dapat


menghasilkan anteridium dan
arkegonium. Anterdidium →
sperma; arkegonium → ovum
+

Alat
kelamin
C. GYMNOSPERMAE
NO HAL CYCADOPSIDA GINCOPSIDA PINOPSIDA GNETOPSIDA
1 Habitus Palem, batang tidak Pohon, tinggi ± 30 m Pohon, tinggi > 20 m Pohon/liana
bercabang
2 Daun Dianggap majemuk, roset Daun lebar seperti kipas, Daun berbentuk jarum, Daun tunggal, berhadapan,
batang; kuncup daun muda pertulangan dikotom berkarang 1, 3, 5 pertulangan menyirip
menggulung (circinnatus)
3 Alat Dioseus (berumah dua) Dioseus (berumah dua) Monoecious (berumah Dioseus (berumah dua)
perkembang satu)
biakan
+Gambar:
a) Rumah
b) Sporofit Strobilus jantan = Strobilus jantan → struktur Strobilus jantan Strobilus jantan →
Jantan mikrostrobilus → longgar dengan poros berukuran kecil → mikrosporangium →
mikrosporofil → “sorus” 3-5 tengah bertangkai (panjang letaknya berkelompok di pembelahan meiosis
sporangium berkelompok → 2-3 cm) → mikrosporofil ujung cabang → Setiap menghasilkan mikrospora
1 mikrosporangium, banyak spiral → dua mikrosporofil memiliki 2
mikrosporosit mikrosporangia mikrosporangium →
mikrosporangium tidak
berkelompok membentuk
sorus
NO HAL CYCADOPSIDA GINCOPSIDA PINOPSIDA GNETOPSIDA

c) Sporofit Strobilus betina longgar → Strobilus betina → tangkai Storobilus betina → Strobilus betina →
Betina megastrobilus → panjang yang bercabang terdapat lembaran yang megasporofil →
megasporofil → 6-8 ovulum dua di puncaknya dan saling berpasangan → megaspongorium →
→ dalam nuselus (badan setiap cabang memiliki megasporangium terdapat megaspora
bakal biji = satu bakal biji sesil dalam bakal biji
megasporangium) →1
megasporosit
NO HAL CYCADOPSIDA GINCOPSIDA PINOPSIDA GNETOPSIDA

4 Gametofit Banyak mikrosporosit Serbuk sari dilepaskan dari Mikrospora (sel jantan)-> Mikrospora berkembang
Jantan meiosis →banyak spora → mikrosporangium → membelah menghasilkan → serbuk sari dihasilkan
serbuk sari: 1 sel protalium, 1 serbuk sari keluar melalui serbuk sari (bersel 4)
sel generatif, 1 inti sel buluh/ celah → masuk ke yang akan dilepaskan ke
1 sel buluh →serbuk sari arkegonium, menembus udara.
dilepas jaringan inti ovula →
→ buluh serbuk sari antheridium membelah
Sel generatif membelah menghasilkan sel batang
→sel tangkai + sel tubuh dan spermatogenous
(spermatogen);
Sel spermatogen → 2 sperma
NO HAL CYCADOPSIDA GINCOPSIDA PINOPSIDA GNETOPSIDA

5 Gametofit Megasporosit dalam nuselus Megaspora berkembang → Megaspora membelah → Megaspora berkembang →
Betina meiosis →4 mega spora → 1 inti megaspore membelah terbentuk strobillus terbentuk strobillus betina
megaspora fungsional → inti membentuk inti bebas betina → serbuk sari → serbuk sari menempel
membelah bebas berkali-kali dalam jumlah yang banyak menempel pada strobilus pada strobilus betina.
→ jaringan megagametofit → inti dibatasi pada betina.
→ di kutub mikropil lapisan tipis membentuk
dibentuk 2 arkegonium vakuola yang besar →
→ovum pembentukan dinding sel
Ruang sari/polen dan ruang vakuola lenyap →
arkegonium gametofit menjadi seluler
dan terbentuk jaringan
endosperma yang bersifat
haploid dan sel yang
mengandung 2-3 inti
diubang menjadi sel
poliplod
C. Jawaban Pertanyaan
KERJAKAN SOAL DISKUSI DI BAWAH INI SECARA BERKELOMPOK!
1. Pada tumbuhan lumut terdapat pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan gametofit. Manakah diantara ke dua generasi
tersebut yang lebih dominan, jelaskan!
Jawab:
Pada tumbuhan lumut generasi gametofit lebih dominan karena dilihat dari siklus hidupnya generasi gametofit memiliki umur lebih
panjang daripada generasi sporofit. Pada siklus hidup lumut generasi gametofit dimulai dari spora yang keluar dari sporangium
kemudian tumbuh menjadi protonema dan berkembang meadi gametofit muda, gametofit muda tumbuh menjadi gametofit dewasa
yang memiliki sel gamet. Sel gamet tersebut akan mengalami fertilisasi yang berkembang menjadi embrio, embrio berkembang
menjadi zigot dan zigot berkembang menjadi sporofit muda. Sedangkan generasi sporofit dimulai dari sporofit muda yang terus
berkembang menjadi sporofit dewasa kemudian menghasilkan spora sebagai alat penyebarannya

2. Bagaimanakah struktur tubuh lumut hati, lumut tanduk, lumut daun? Gambar dan tunjukkan bagian-bagiannya.
Jawab:

3. Pada tumbuhan lumut, apa yang dimaksud dengan istilah: arkegonium, anteridium, protonema?
Jawab:
• Arkegonium: merupakan alat reproduksi jantan berupa gametangium yang terbentuk pada fase gametofit, arkegonium ini
menghasilkan gamet jantan (sperma) berflagel.
• Anteridium: alat reproduksi betina berupa gametangium yang terbentuk pada fase gametofit, anteridium ini menghasilkan gamet
betina (ovum) berukuran lebih besar dari sperma.
• Protonema: Protonema merupakan sifat khas fase gametofit dan berkembang melalui pembelahan sel apikal. Struktur lumut yang
berserabut, tampak seperti alga. Protonema ini kebanyakan dimiliki oleh lumut kecuali lumut tanduk.

4. Coba jelaskan pula tentang cara reproduksi tumbuhan lumut!


Jawab:
Tumbuhan lumut berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual, berikut penjelasannya:
a. Aseksual : reproduksi aseksual melalui fragmentasi dan pembentukan kuncup (gemma). Fragmentasi dimulai ketika bagian tua
dari lembaran talus mati, bagian talus yang muda berkembang dan kemudian terpisah-pisah membentuk beberapa individu baru.
Sedangkan pembentukan gemma terjadi di gemma cup. Saat air hujan turun maka akan membantu mematahkan gemma cup
tersebut dari talus sehingga menyebar ke berbagai tempat kemudian tumbuh menjadi gametofit melalui pembelahan mitosis.
b. Seksual : reproduksi secara seksual ini melibatkan gamet jantan dan betina yang dihasilkan oleh anteridium dan arkegonium.
Anteridum menghasilkan sel sperma berflagel yang akan menuju sel telur dengan medium air hujan. Setelah bertemu maka
terjadilah fertilisasi dan akan menghasilkan zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio yang merupakan sporofit. Sel-sel
sporofit mengalami deferensiasi dan membentuk sporosit. Dari sporosit ini akan dihasilkan empat sel haploid yang berkembang
menjadi spora melalui pembelahan meiosis. Spora yang dihasilkan ini merupakan cikal bakal generasi gametofit.

5. Bila dibandingkan dengan lumut, tumbuhan paku dapat beradaptasi lebih baik terhadap lingkungan darat. Mengapa demikian?
Jawab:
Lumut memerlukan kondisi tanah atau tempat tinggal lembab karena lumut hanya memiliki struktur sederhana seperti akar semu
(rhizoid) yang memiliki kemampuan air terbatas sehingga membutuhkan tempat lembab yang mengandung air. Sementara pada
tumbuhan paku sudah memilki struktur yang dapat dibedakan bagiannya. Tumbuhan paku memiliki pembuluh konduktif yang
mengumpulkan air dari tanah dan mengirimkannya ke bagian sel dalam tubuhnya.

6. Apakah tumbuhan paku telah memiliki akar, batang dan daun? Bandingkan dengan rizoid, caulid (kaulokoid) dan philoid (filoida)
pada lumut daun!
Jawab:
Iya, tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun. Pada lumut daun terdapat bagian seperti akar semu yang dsiebut rizoid, batang
semu yang disebut kaulokoid, dan daun semu yang disebut filoida. Berbeda dengan paku yang mana struktur akar, batang, dan
daunnya sejati. Paku termasuk tumbuhan berkormus (cormophyta) karena telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Lumut
merupakan tumbuhan peralihan dari thallophyta ke cormophyta karena, memiliki struktur akar, batang, dan daun semu. Namun,
sudah bisa dibedakan, tetapi masih belum sempurna dan masih sangat sederhana.

7. Dalam siklus hidup tumbuhan paku fase manakah yang lebih dominan, fase sporofit ataukah gametofit? Jelaskan jawaban Anda.
Jawab:
Fase Sporofit lebih dominan pada tumbuhan paku. Tumbuhan paku baik sporofit ataupun gametofitnya sama-sama tidak parasit atau
bisa melakukan fotosintesis. Hanya saja yang berumur lebih panjang atau generasi yang dominan adalah generasi sporofitnya.
Sedangkan gametofitnya berumur pendek namun tidak parasit (bisa melakukan fotosintesis).
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah protalium, sporofil, tropofil, sorus, sporangium, spora!
Jawab:
• Protalium adalah gametofit pada tumbuhan paku yang terbentuk karena adanya proses di mana sebagian spora jatuh di tempat yang
lembab.
• Sporofil pada tumbuhan paku adalah daun yang berperan dalam fotosintesis dan dapat menghasilkan spora.
• Tropofil adalah daun yang steril artinya daun ini berperan hanya dalam fotosintesis. Tropofil tidak menghasilkan spora.
• Sorus merupakan bagian dari alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang memiliki peranan penting untuk melindungi kotak-kotak
spora tumbuhan paku sampai spora itu siap untuk dilepaskan.
• Sporangium adalah bagian tubuh dari paku yang berfungsi sebagai tempat penghasil sprora.
• Spora adalah sel reproduksi yang mempu berkembang menjadi individu baru tanpa fusi atau peleburan gamet sehingga disebut agen
reproduksi vegetatif (aseksual).

9. Pada tumbuhan biji terbuka, apa yang dimaksud dengan strobilus jantan, strobilus betina? Bagaimana bentuknya pada pakis haji,
Pinus, dan Gnetum?
Jawab:
Strobilus jantan adalah organ reproduksi yang menghasilkan gamet jantan (mikrosporangium) pada tumbuhan gymnospermae.
Strobilus betina adalah alat reproduksi yang menghasilkan gamet betina (megasporangium). Pada tumbuhan pakis haji, strobilus
jantan berbentuk kerucut dengan permukaan bersisik yang mengandung mikrosporofil sedangkan strobilus betina berbentuk seperti
lekukan keris dengan tepi carpellum memiliki 2 bulatan ovulum. Pada tumbuhan pinus, strobilus jantan berbentuk lonjong, kecil,
kekuningan serta berjumlah banyak sedangkan strobilus betina berbentuk kerucut, ditiap sisinya memiliki intergumen luar berbentuk
seperti sisik yang melindungi makrosporofil. Pada tumbuhan gnetum, strobilus jantan berbentuk bulatan kecil dan melingkar pada
sumbu utamanya sedangkan strobilus betina berbentuk lebih lonjong dan lebih besar daripada strobilus jantan.

10. Pada tumbuhan biji terbuka, jelaskan istilah berikut: serbuk sari, buluh serbuk sari, ovulum dan jaringan gametofit?
Jawab:
Serbuk sari adalah alat penyebaran dan perbanyakan generatif dari tumbuhan berbunga yang berisi sel jantan.
Buluh serbuk sari adalah saluran masuknya inti sel serbuk sari menuju bakal biji pada tumbuhan berbunga.
Ovulum adalah struktur pada tumbuhan berbiji yang melindungi dan menjadi tempat bersemayamnya sel telur.
Jaringan gametofit adalah jaringan pada tumbuhan yang berfungsi sebagai alat reproduksi seksual untuk menghasilkan keturunan.

11. Pada tumbuhan biji terbuka, pada saat kapan dan dimanakah terjadinya peristiwa meiosis?
Jawab:
Pada tumbuhan biji terbuka saat terjadinya peristiwa meiosis terjadi untuk pembentukan gamet. Pada gamet betina terjadi di bakal
biji (ovule) atau kantung lembaga. Sedangkan pada gamet jantan terjadi di dalam kepala sari (antera).

Anda mungkin juga menyukai