Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keanekaragaman Hewan
yang dibina oleh Sofia Ery Rahayu, S. Pd., M. Si
Disusun oleh:
Syilfia Ayu Kurnia Romadhon
(200342616880)
Offering H-2020
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’alaa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dari dosen praktisi LIPI
yaitu membuat makalah hasil survei ikan di daerah sekitar saya. Pasar yang saya pilih adalah
Pasar Benjeng yang berlokasi di kecamatan Benjeng, kabupaten Gresik, provinsi Jawa Timur.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keanekaragaman
Hewan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai deskripsi,
klasifikasi, habitat, serta status pada beberapa ikan bagi pembaca dan penulis.
Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Sofia Ery Rahayu, S. Pd., M. Si selaku dosen
pengampu mata kuliah Keanekaragaman Hewan atas bimbingannya kepada saya. Tidak lupa
saya ucapkan terima kasih juga kepada Bapak Dr. Amir Hamidy, M.Sc. selaku dosen praktisi
dari LIPI yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Dalam penulisan makalah ini juga tidak lupa saya sampaikan ucapan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi lebih pada pengerjaan makalah ini. Saya selaku
penulis masih menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalahini. Maka dari itu,
saya membutuhkan saran dan koreksian agar makalah menjadi lebih baik. Sebagai penutup,
saya berharap makalah hasil survei ikan ini mampu menjadi pengetahuan dan inovasi yang
bermanfaat bagi masyarakat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
METODE
2
BAB III
3
Sub phylum: Vertebrata
Class: Pisces
Sub class: Teleostei
Ordo: Malacopterygii
Family: Chanidae
Genus: Chanos
Spesies: Chanos chanos
3.1.2. Habitat ikan Bandeng
Ikan bandeng dapat di jumpai di daerah air tawar, air payau, dan air laut. Ikan
bandeng menyukai hidup di air payau, atau daerah muara sungai. Ketika mencapai usia
dewasa, ikan akan kembali ke laut untuk berkembang biak (Purnomowati, dkk, 2007). Ikan
bandeng dewasa biasanya hidup diperairan littoral. Pada musim kawin induk ikan bandeng
biasanya hidup berkelompok dan tidak jauh hidup di pantai dengan perairan yang
mempunyai karakteristik perairan jernih, dasar pantai berpasir dan berkarang dengan
kedalaman air antara 10-30 meter (Bertani co.id).
3.1.3. Status Ikan Bandeng Berdasarkan Regulasi Nasional dan Internasional
Status konservasi ikan bandeng di Indonesia tergolong rendah. Dalam jurnal
Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Pada Perusahaan Pengolahan Ikan Bandeng di
Sidoarjo dijelaskan bahwa masih belum ada manajemen yang baik dalam mengelola dan
mengembangkan ikan bandeng dalam skala nasional. Gresik adalah salah satu sentra
produksi ikan bandeng utama di Indonesia, menjadi cuplikan dalam mengkaji
keberlanjutan pengelolaan ikan bandeng yang dianggap dapat mewakili pengelolaan
bandeng secara umum. Setiap tahun festival ikan bandeng di Kota Gresik menjadi ajang
terbesar. Dalam skala internasional sudah cukup baik seperti di luar negeri karena
menggunakan teknologi yang tepat dan canggih dalam pengelolaan dan pengembangan
ikan bandeng.
4
3.2 Ikan Pindang Sardinella (Sardinella aurita)
5
terbentuk bersama spesies lain, terdiri dari 100 sampai 5.000 ekor.
3.2.3 Status Ikan Pindang Saedinella Berdasarkan Regulasi Nasional dan
Internasional
Pemindangan ikan sebagai salah satu jenis pengolahan terbanyak di Indonesia. BPS
mencatat 10.919 unit pengolahan ikan pindang yang tersebar di seluruh Indonesia dan
sebagian besar terdiri dari UPI skala mikro dan kecil (BPS, 2018). Dengan demikian,
pindang menjadi salah satu bagian penting dalam pemberdayaan masyarakat.
6
berbentuk membulat kepalanya berukuran pendek. Mulut terlihat jelas dan berbentuk
runcing dan terdapat sayatan di bagian agak ke dalam hingga ke belakang mata. Rahang
bawahnya lebih pendek dibandingkan rahang atas. Memiliki gigi taring runcing untuk
memangsa makanan. Teri mempunyai sisik yang teksturnya tipis dan mudah lepas. Ukuran
tubuhnya mulai dari 1 cm sampai 5 cm, namun ada juga jenis teri dari famili Engraulidae
yang mencapai panjang hingga 23 cm.
Klasifikasi ikan Teri menurut Young (1962) dan De Bruin et al (1994) adalah
sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Subphylum:Vertebrae
Class: Actinopterygii
Ordo: Clupeiformes
Famili: Engraulididae
Genus: Stolephorus
Species: Stolephorus sp.
3.3.2 Habitat Ikan Teri
Ikan teri hidup di perairan pesisir. Habitatnya tersebar di kawasan pantai di samudra
Atlantik, Hindia dan Pasifik. Di Indonesia, ikan dengan nama latin Stolephorus sp. ini
populasinya melimpah di kawasan Selat Madura, perairan Sumatra Barat, Sulawesi
Tenggara, dan perairan lainnya. Pada umumnya, ikan teri hidup di perairan beriklim
sedang (Rimbakita.com).
3.3.3 Status Ikan Teri Berdasarkan Regulasi Nasional dan Internasional
Menurut laporan penelitian Resmiati, dkk. Tahun 2003 dengan objek penelitian
usaha ikan teri di Serang. Kabupaten Serang dikenal sebagai penghasil teri. Ikan ini
merupakan species ikan yang selalu tertangkap hampir sepanjang tahun dengan rata-rata
hasil produksi tangkapannya paling tinggi (rata-rata hasil produksi tangkapan 8610,14
ton/tahun) dibandingkan species lain hasil tangkapan. Ikan teri hasil tangkapan, umumnya
langsung dijual di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) sebagian lagi dijual langsung kepada
nelayan pembuat ikan asin. Ikan ini tidak mendekati kepunahan karena banyak sekali
masyarakat yang membudidayakan ikan ini.
7
3.4 Ikan Mujair (Oreocrhomis mossambicus)
8
payau karena memiliki ketahanan dan toleransi terhadap salinitas serta rentang suhu luas.
Menariknya, ikan yang juga dikenal sebagai ikan tropis ini jarang ditemukan di dataran
tinggi atau pegunungan (Rimbakita.com).
3.4.3 Status Ikan Mujair Berdasarkan Regulasi Nasional dan Internasional
Manajemen kawasan konservasi secara terintegrasi akan memberikan efek yang
lebih signifikan dalam konservasi untuk kepentingan pengembangan budidaya spesies
ikan endemik seperti mujair. Ikan mujair banyak diminati, sehingga jumlahnya berkurang.
Namun, karena adanya pembudidayaan di setiap wilayah Indonesia untuk pengembangan
ikan mujair agar tetap bisa dikonsumsi dan lestari.
3.5 Ikan Gabus (Channa Striata)
9
yang bervariasi. Bau amis ini berasal dari penguraian (dekomposisi), zat amonia dari
senyawa belerang dan bahan kimia amina yang berasal dari penguraian asam amino.
Klasifikasi ikan gabus sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actionopterygii
Ordo: Percformes
Famili: Channidae
Genus: Ophiocephalus
Spesies : Ophiocephalus striatus
3.5.2 Habitat Ikan Gabus
Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang berasal dari daerah tropis.
Ikan gabus ini banyak ditemukan di perairan umum, yang dapat tumbuh dan berkembang
dimuara-muara sungai, daun dan dapat juga berkembangbiak di perairan kotor rendah
kadar oksigen bahkan juga tahan terhadap kekurangan air.
3.5.3 Status Ikan Gabus Berdasarkan Regulasi Nasional dan Internasional
Ikan gabus dikembangbiakan secara terkontrol dengan teknologi yang sederhana
dapat diaplikasikan oleh masyarakat. Pengembangan teknologi pengembangbiakan ikan
gabus dengan tujuan konservasi sumberdaya perairan dan budidaya perlu terus
ditingkatkan, mengingat potensi lahan rawa yang cukup luas.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ikan yang saya amati di pasar Benjeng, kecamatan Benjeng diantaranta ikan bandeng,
ikan pindang, ikan teri, ikan mujair, dan ikan gabus. Kelima ikan tersebut merupakan ikan
konsumsi yang berhabitat di air tawar dan air laut. Ikan konsumsi sebagai ikan yang
dijadikan bahan lauk pauk. Jenis dari ikan konsumsi ini bisa dibagi lagi menjadi beberapa
bagian, yakni ikan yang berasal dari daerah perairan di darat maupun ikan yang ada di laut.
Ikan konsumsi sangat tinggi kandungan proteinnya. Maka dari itu, banyak sekali
permintaan masyarakat terkait ikan konsumsi ini. Akibatnya, jika tidak dilakukan
pemberdayaan konservasi serta pengelolaan maka bisa punah.
4.2 Saran
Makalah penelitian ini masih banyak kekurangan. Dari segi status regulasinya masih
kurang data dan referensi yang tepat. Maka dari itu, diperlukan saran untuk kebaikan dan
kemajuan makalah penelitian ini ke depannya.
11
DAFTAR RUJUKAN
Bertani.co.id. Tanpa Tahun. Online, (Morfologi dan Klasifikasi Ikan Gabus (Channa Striata)
(bertani.co.id)), diakses pada tanggal 10 November 2021.
De Bruin, G.H.P., B.C. Russel, and A. Bogusch. 1994. The Marine Fishery Resources of Sri
Lanka. FAO Species Identification Field Guide for Fishery Purpose. Rome. M-43. ISBN
92-5-103293, 400 pp.
Djunaidi, I. S. 2017. Tingkat Konsumsi Ikan di Indonesia: Ironi di Negeri Bahari. Jurnal
Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 11 (1): 12-24.
Keenleyside, M. H. A. 1979. Zoophysiology. Volume 11: Diversity and Adaptation in Fish
Behaviour. ISBN 3-540-09587-X Springer-Verlag Berlin Heidelberg. New York 208 pp.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku dan
Volume Produk Olahan Pindang Tahun 2019.
Pamijiati. 2009. Pengaruh Ekstrak Daun Selasih (Ocimum Basilicum Linn) Terhadap Mutu
Kesegaran Ikan Bandeng Selama Penyimpanan Dingin (Chanos Chanos Forsk). Skripsi.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Pasaribu, A. M. (2004). Kajian Sistem Mudular Pada Usaha Tani Ikan Bandeng (Chanos
chanos) di Sulawesi Selatan. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian, 7(-): 187-192.
Resmiati, T., Diana, S., dan Astuty, S. 2003. Laporan Penelitian: Pengasinan Ikan Teri
(Stolephorus sp.) dan Kelayakan Usahanya di Desa Karanghantu, Serang. Bandung:
Universitas Padjajaran.
Rimbakita.com. Tanpa Tahun. Ikan Mujair – Penemu, Taksonomi, Morfologi, Ciri, Habitat &
Manfaat. Online, (Ikan Mujair - Penemu, Taksonomi, Morfologi, Ciri, Habitat &
Manfaat (rimbakita.com)), diakses pada tanggal 10 November 2021.
Rimbakita.com. Tanpa Tahun. Ikan Teri Taksonomi, Morfologi, Habitat, Sebaran dan
Jenisnya. Online, (Ikan Teri - Taksonomi, Morfologi, Habitat, Sebaran dan Jenisnya
(rimbakita.com)), diakses pada tanggal 10 November 2021.
Wibowo, S. 1999. Industri Pemindangan Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Young, J. Z. 1962. The Life of Vertebrates. Second eds. Oxford University Press. New York
and Oxford. 820 pp.
12