Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

PENGENALAN MORFOLOGI SPESIES IKAN BERBEDA

Oleh :
FANNY FADHILLAH
2204110736
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
RINALDI DWI CAHYA
HARI/SESI/KELOMPOK : SELASA / SESI 1 08.00 – 10.00
KELOMPOK 4

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ikhtiologi
yang berjudul “Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda” tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Terimakasih saya ucapkan kepada asisten pembimbing saya yakni Rinaldi
Dwi Cahya yang telah banyak membantu, memberikan arahan, saran, bimbingan
serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan. Saya menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa serta
materi yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu saya menerima kritikan yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan praktikum di masa yang akan
datang. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 4 Maret 2023

Fanny Fadhillah
DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR............................................................................... iii

DAFTAR TABEL.................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ v

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)........................................ 3
2.2. Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)............................................. 4
2.3. Ikan Kurisi (Nemipterus hexodon)................................................. 4
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum....................................................... 6
3.2. Alat dan Bahan............................................................................... 6
3.3. Metode Praktikum.......................................................................... 6
3.4. Prosedur Praktikum........................................................................ 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)........................................ 7
4.2. Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)............................................. 7
4.3. Ikan Kurisi (Nemipterus hexodon)................................................. 8
4.2. Pembahasan.................................................................................... 8
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.................................................................................... 10
5.2. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)............................................... 7
2. Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus).................................................... 7
3. Ikan Kurisi (Nemipterus hexodon)........................................................ 8
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4. Alat yang digunakan............................................................................. 6
5. Bahan yang digunakan.......................................................................... 6
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Lokasi praktikum.................................................................................. 14
2. Alat dan bahan yang digunakan............................................................ 15
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Identifikasi merupakan kegiatan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri yang
beraneka ragam dari individu-individu. Kemudian mencari perbedaan-perbedaan
yang mantap sifatnya di antara individu-individu yang nampaknya sama.
Identifikasi ikan mungkin menjadi cukup sulit dilakukan oleh orang kebanyakan.
Saat identifikasi hanya mengandalkan pola warna ( colour pattern ) hal ini tidak
dapat dijadikan sebagai acuan, mengingat warna dapat saja berubah berdasarkan
atas umur individu,maupun kondisi phisiologis dari ikan tersebut. Karakter
penting untuk identifikasi ikan juga meliputi jumlah dari spine,dan rays pada sirip
yang berbeda, jumlah sisik sepanjang linea lateralis, bentuk kepala,bentuk sirip,
dan lain sebagainya (Taufik, 2011)
Deskripsi terhadap setiap jenis yang ditemukan dilakukan berdasarkan metode
konvensional. pengukuran menggunakan kaliper digital meliputi panjang standar
(SL), panjang total (TL) panjang sebelum sirip punggung, panjang sebelum sirip
perut, panjang sebelum sirip dubur, dan sebagainya. data meristik yang dihitung
meliputi jumlah sisik pada bagian tubuh tertentu dan jumlah jari-jari sirip,
diantaranya jumlah sisi pada gurat sisi, jumlah sisik sebelum sirip punggung,
jumlah sisik melintang badan, jumlah sisi pada pangkal ekor, jumlah jari-jari pada
sirip punggung, sirip dubur, sirip dada, dan yang lainnya (Haryono,2013)
Klasifikasi adalah satu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri
tertentu. semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk
mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur.
Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-
pasangkan dengan pengelompokan tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki
persamaan dalam kategori lain. Hal ini pertama kali diusulkan oleh John Ray yang
berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Van Linne (1707-
1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa
sekarang dengan Carolus Linneus. Sistem klasifikasi linneus tetap digunakan
sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu
organisasi baru tetap
dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. nama-nama yang
digunakan dalam sistem klasifikasi linnaeus ditulis dalam bahasa latin karena
pada zaman linnaeus bahasa latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan
resmi (Susanto,2013).
1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi suatu ikan tertentu dan
memberikan klasifikasi, dapat mengenal bentuk, bagian, ciri-ciri morfologi ikan
sehingga dapat membuat deskripsi tentang jenis ikan tertentu. Adapun manfaat
yang penulis dapatkan dari praktikum ini adalah mampu mengetahui tentang
morfologi spesies ikan pada tubuh ikan berdasarka hasil pengamatan langsung
sehingga praktikan dapat dengan mudah mengidentifikasi ikan dan melakukan
penggolongan terhadap ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)


Arifin et al. (2017) mengemukakan bahwa Ikan Tambakan (Helostoma
temmincki) adalah salah satu dari beberapa jenis spesies ikan air tawar yang
ekonomis diindonesia.
Komoditas ini cukup digemari di beberapa wilayah Jawa, Sumatra, dan
Kalimantan. Oleh karena itu, prospek pengembangan budidaya ikan tambakan
merupakan hal yang penting, Ikan Tembakan berpotensi dibudidaya karena
memiliki keunggulan seperti kemampuan beradaptasi terhadap perairan dengan
kadar oksigen terlarut rendah dan golongan ikan dengan fekunditas yang tinggi
(Kristanto et al., 2017)
Ikan Tambakan (Helostoma temmincki) adalah ikan asli indonesia terdapat
dibeberapa sungai di Sumatera dan Kalimantan. Seperti daerah Nanggroe Aceh
Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Ikan tersebut
hidup di sungai, anak sungai dan daerah genangan kawasan hulu hingga hilir
bahkan dimuara-muara sungai yang berlubuk dan berhutan dipinggirnya. Ikan ini
mempunyai nilai ekonomi tinggi, memiliki prospek pengembangan budidaya
dengan peluang besar, harga jual cukup mahal, merupakan komoditas penting
dalam bisnis ikan air tawar namun ikan ini masih jarang ada yang
membudidayakan hingga saat ini (Alem, 2016).

Pertumbuhan populasi Ikan Tambakan di alam sangat tergantung pada


strategi reproduksi dan respon dari perubahan lingkungan. Selama musim hujan
(banjir), ikan ini pada umumnya memasuki perairan pedalaman hingga ke daerah
rawa-rawa untuk melakukan pemijahan. Penangkapan ikan di perairan umum
cenderung tidak terkendali, karena hasil tangkapan merupakan prioritas bagi
nelayan.Tidak jarang pada ikan yang matang gonad dan siap berpijah juga ikut
tertangkap dan sebagian masyarakat dimanfaatkan telur Ikan Tambakan ini dalam
acara adat. Hal ini yang menyebabkan telur Ikan Tambakan menjadi mahal,
harganya mencapai Rp 250.000/kg (Ubamnata et al. 2015).
4

Ikan Tambakan memiliki tubuh berbentuk pipih vertikal. Sirip punggung dan
sirip analnya memiliki bentuk dan ukuran yang hampir serupa. Sirip ekornya
sendiri berbentuk berlekuk tunggal, sementara sirip dadanya yang berjumlah
sepasang juga berbentuk nyaris bundar. Kedua sisi tubuhnya terdapat gurat sisi,
pola berupa garis tipis yang berawal dari pangkal celah insangnya sampai pangkal
sirip ekornya. Kurang lebih ada sekitar 43-48 sisik yang menyusun gurat sisi
tersebut. Ikan Tambakan diketahui bisa tumbuh hingga ukuran 30 cm. Salah satu
ciri khas dari ikan Tambakan adalah mulutnya yang memanjang. Karakteristik
mulutnya yang menjulur ke depan membantunya mengambil makanan semisal
lumut dari tempatnya melekat. Bibirnya diselimuti oleh semacam gigi bertanduk,
namun gigi-gigi tersebut tidak ditemukan di bagian mulut lain seperti faring,
premaksila, dentary, dan langit-langit mulut. Ikan Tambakan juga memiliki tapis
insang (gill rakers) yang membantunya menyaring partikel-partikel makanan yang
masuk bersama dengan air (Tafrani., 2012).
2.2. Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)
Lele lokal mempunyai dua alat penciuman yang letaknya berdekatan dengan
sungut hidung. Sungut/kumis ini berfungsi sebagai alat peraba. Alat pernapasan
tambahan yang biasa disebut organ arborescent tumbuh pada insang kedua dan
keempat. Karena itu ikan lele bisa mengambil langsung oksigen dari udara bebas
(Anoroga.2012)
Kondisi perairan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan. Ikan
lele lokal dapat ditemukan di Sungai Tapung Kiri dan Sungai Sail didapatkan dari
hasil tangkapan nelayan. Menurut Agustina et al. (2010) ikan lele memiliki nilai
ekonomis, yang digemari masyarakat lokal dan memiliki protein yang tinggi.
2.3. Ikan Kurisi (Nemipterus hexodon)
Ikan Kurisi (Nemipterus Hexodon) menurut Junaedi et al (2020) merupakan
salah satu ikan yang memiliki nilai ekonomis dengan pemanfaatan baik segar
maupun olahan Jumlah dan nilai produksi ikan kurisi mencapai 8:060,1 ton (Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur 2018) Nilai ini merupakan nilai
yang cukup besar sebagai indikasi tingginya minat masyarakat dalam
mengonsumsi ikan kurisi.
5

Ikan Kurisi memiliki ciri meristik bentuk badan yang pipih dan memanjang
dengan warna tubuh agak kemerah mudaan. Beberapa ciri morfologi dan
morfometrik khusus yang menjadi faktor kunci dalam menentukan jenisnya yaitu
terdapat sebelas atau dua belas garis berwarna kuning keemasan yang memanjang
dari belakang kepala hingga ke dasar 4 sinp ekor serta adanya bercak merah
kekuningan dekat pangkal gans rusuk (lateral line) (FIHaweet, dalam Asri, 2020)
5

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa,28 Maret 2023 pukul 08.00-
10.00 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
3.2 Bahan dan Alat
N ALAT KETERANGAN
O
1. Nampan Untuk meletakkan ikan
2. Serbet Untuk mengelap meja saat selesai
praktikum
3. Tisu gulung Untuk mengelap tangan
4. Alat Tulis Untuk membuat gambar ikan dan
deskripsi
5. Kamera hp Memotret ikan yang sedang diamati
6. Buku Penuntun Sebagai buku petunjuk
7. Buku Kunci Identifiasi Buku panduan untuk menentukan
klasifikasi ikan
8. Buku Gambar Untuk menggambar ikan yang
Diamati

NO BAHAN
1. Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)
2. Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)
3. Ikan Kurisi (Nemipterus hexodon)
3.3. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah  pengamatan secara
langsung terhadap objek yang akan dipraktikumkan. Semua hal yang menyangkut
dan berhubungan dengan pengenalan ikan pada ikan yang tersedia harus
diperhatikan dan diamati.
3.4. Prosedur Praktikum
Melakukan pengamatan terhadap 3 jenis ikan berbeda. setelah itu melakukan
identifikasi dengan cara mengamati ikan tersebut lalu mencari klasifikasi dari
kelas sampai spesies pada ikan yang di amati. Setelah itu gambarkan pada buku
gambar, lalu membuat deskripsi tentang ikan yang di amati.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Setelah melakukan praktikum pengenalan morfologi spesies ikan yang
berbeda tubuh ikan maka diperoleh hasil sebagai berikut :
4.1.1 Ikan Tembakan ( Helostoma temmincki )

Gambar 1.Ikan Tembakan ( Helostoma temmincki )


4.1.2. Ikan Lele Lokal ( Clarias batrachus )

Gambar 2. Ikan Lele Lokal ( Clarias batrachus )


8

3.1.3 Ikan Kurisi ( Nemipterus hexodon )

Gambar 3. Ikan kurisi ( Nemipterus hexodon )


4.2 Pembahasan
4.2.1. Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)
Nama Lokal : Ikan Tambakan
Ordo : Anabantoide
Family : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Spesies : Helostoma temmincki
Ikan Tambakan (Helostoma temmincki) adalah ikan yang hidup di air tawar.
Posisi mulut nya satu garis lurus dengan sisi bawah mata, bentuk mullutnya
proctractile, memiliki ukuran mulut sempit, bibirnya tipis, bibir atas ikan
bersambung dengan bibir bawah, bentuk bibir atas tidak bergerigi, mempunyai
moncong yang tumpul, dan tidak mempunyai sungut. Letak sirip punggung berada
dibelakang kepala anterior badan, permulaan dasar sirip punggung persis sama
dengan permulaan sirip perut. Sirip perut berada dibawah sirip dada, sirip anus
menyatu dengan sirip ekor dan sirip ekor berpinggiran tegak.
9

4.2.2. Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)


Nama : Ikan Lele Lokal
Ordo : Siluriformes
Family : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias batrachus
Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) adalah jenis ikan yang hidup di air tawar.
Bentuk tubuh ikan compressed (pipih) dan kepala picak, posisi mulut dekat
dengan ujung hidung dan sedikit agak kebawah (Sub terminal), moncongnya
pendek, ukurannya lancip, diujung moncongtidak ada tonjolan dan ukuran
muluitnya lebar. Bibir bawah dan bibir atas tidak bergerigi. Letak sungut berada
dirahang atas dengan ujung hidung, ukurannya pendek tebal dan berkait,
jumlahnya lebih dari 3 pasang, posisi mata berada disisi kanan kiri kepala diatas
sudut mulut, sirip ekor membulat, tidak bergabung dengan sirip punggung
maupun anus, sirip anus membulat dan panjangnya mencapar sirip ekor dan sirip
ekor membulat.
4.4.3. Ikan Kurisi (Nemipterus hexodon)
Nama Lokal : Ikan Kurisi
Ordo : Percomorphi
Family : Nemipteridae
Genus : Nmipterus
Spesies : Nemipterus hexodon
Ikan Kurisi (Nemipterus hexodon) adalah jenis ikan yang hidup di air tawar .
Memiliki bentuk tubuh compressed (pipih), bentuk mulutnya terminal yaitu posisi
mulut berada tepat diujung hidung, kondisi bibir berbentuk tumpul dan tidak
memiliki bentuk bunder, memiliki garis yang lurus dan terletak disisi tubuh
disekitar mata hingga ekor, sirip perut nya thorcic yaitu berada dibawah sirip dada
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Ikan
Tambakan (Helostoma temmincki) hidup di air tawar, termasuk spesies
Helostoma temmincki, genus Helostoma, famili Helostomatidae, ordo
Anabantoide. Ikan Lele Lokal (Claria batrachus) hidup di air tawar, termasuk
spesies Clarias batrachus, genus Clarias, famili Clariidae, ordo Siluriformes. Dan
terakhir Ikan Kurisi (Nemipterus hexodon), hidup di air tawar, termasuk spesies
Nemipterus hexodon, genus Nemipterus, famili Nemipteridae, Ordo Percormophi,
5.2. Saran
Dianjurkan pada saat melakukan praktikum, seorang praktikan harus berhati-
hati dalam mengklasifikasikan seekor ikan. Karena pada nyatanya hanyak terdapat
hewan yang hampir sama, namun pada saat mengidentifikasi seekor hewan ada
beberapa hal yang mesti dipertimbangkan. Jika salah maka hasil klasifikasinya
pun juga akan salah.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, O.Z., Cahyanti, W., Subagja, J., & Kristanto, A.H. (2017). Keragaan
fenotipe ikan tambakan (Helostoma temminkii, Cuvier 1829) jantan dan
betina generasi kedua hasil domestikasi. Media Akuakultur, 12(1), 1-9.
Alem, Rachimi, dan Raharjo, E. 1 2016. Pengaruh Pemberian Pakan Alami Yang
Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan
Biawan (Helostoma Temmincku). Jurnal Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Anoraga.2012.http://www.mycatfish.com/2012/07/morfologi-lelelokal-
clariasbatracus.html#ixzz2ZnKk0U1y
Agustina, Z., F. Muntamah, B. Lusianti, Fajri dan F. Maulana. 2010. Perbaikan
Kualitas Daging Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) melalui Manipulasi
Media Pemeliharaan. Laporan Akhir Penelitian. Institut Pertanian Bogor.
Bogor. 25 Hal.
Asri, Fidiah Larasaty (2020) Kebiasaan Makanan Ikan Kurisi, Nemipterus
Japonicus (Bloch, 1791) Didaratkan Di Pangkalan Pendaratan Ikan Maccini
Baji', Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan Skripsi
Makkasar Universitas Hasanuddin
Haryono, 2013. buku panduan lapangan ikan perairan lahan gambut. LIPI press :
Jakarta
Junaedi, Abu Salam (2020) Kualitas Daging Ikan Kurisi (Nemipterus japonicus)
Hasil Tangkapan Nelayan Di Pelabuhan Perikanan Branta, Pamekasan
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(2) 303-319
Kristanto, A.H., Subagja, J., Cahyanti, W., & Arifin, O.Z. (2017). Evaluasi variasi
fenotipe dan genotipe populasi ikan tambakan dari Kalimantan Tengah,
Jawa Barat, dan Jambi dengan truss morfometrik dan random amplified
polymorphic DNA (RAPD). Jurnal Riset Akuakultur, 12(3), 241-251.
Susanto, 2013. Budidaya Ikan Konsumsi. Buana Pustaka : Bandung
Taufik, 2011 Teknik Identifikasi spesies Ikan.
Tafrani. 2012. Makanan dan Reproduksi Ikan Tambakan (Helostoma temminckii
C.V 1829) Di Perairan Lubuk Lampam, Sungai Lempuing Sumatera
Selatan.
12

[Skripsi] Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. IPB (ID), Institut Pertanian
Bogor.
Ubamnata, B., Diantari, R., dan Hasani, Q. 2015. Kajian Pertumbuhan Ikan
Tambakang (Helostoma temmincka) Di Rawa Bawang Latak Kabupaten
Tulang Bawang, Lampung Jurusan Budidaya Perairan. Universitas
Lampung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 15(2): 90-99
-LAMPIRAN
14

Lampiran 1. Lokasi praktikum

Laboratorium Biologi Perairan


15

Lampiran 2. Alat dan Bahan yang digunakan


Alat :

Buku penuntuk Buku Taksonomi Serbet


Ikhtiologi

Alat Tulis Tisu gulung


Bahan :

Ikan Tambakan Ikan Lele Lokal Ikan Kurisi


(Helostoma temmincki) (Clarias batrachus) (Nemipterus hexodon)

Anda mungkin juga menyukai