Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

PENGAMATAN MORFOMETRI, IDENTIFIKASI, TINGKAT


KEMATANGAN GONAD DAN FEKUNDITAS IKAN NILA
(Oreochromis niloticus)

Oleh :
Nama : Sri Alya Rullyanta
NIM : 211071322001
Prodi : Perikanan Tangkap
Kelompok : 02 (Dua)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
taufik dan hidayah-nya saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan
baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan judul “Pengamatan
Morfometri, Identifikasi, Tingkat Kematangan Gonad Dan Fekunditas Ikan
Nila (Oreochromis niloticus)”. Saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Biologi Perikanan :
1. Bapak Dr. Ir. Suhaili Asmawi, M.S.,
2. Bapak Siswanto, S.Pi., M.P.,
3. Ibu Dr. Ir. Hj. Herliawati, M.Si.,
4. Ibu Dr. Ir. Hj Rizmi Yunita, M.Si.,
5. Ibu Dr. Dini Sofarini, S.Pi., M.S.
Yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua, saya menyadari bahwa laporan ini belum sempurna oleh karena itu saya
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan
ini. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga laporan ini bermanfaat bagi
kita semua dan dapat dijadikan bahan kajian.

Banjarbaru, Oktober 2022

Praktikan

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1. Latar Belakang....................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................... 3
BAB 2. METODE PRAKTIKUM ....................................................... 4
2.1. Waktu Dan Tempat................................................................ 4
2.2. Alat Dan Bahan...................................................................... 4
2.3. Prodesur Praktikum ............................................................... 5
2.3.1. Menentukan Jenis Sisik Ikan ....................................... 5
2.3.2. Pengamatan Bentuk Sirip Ekor Ikan ........................... 5
2.3.3. Menentukan TKG ........................................................ 7
2.3.4. Menganalisis Jenis Makanan Yang Ada Didalam
Lambung Ikan ............................................................. 7
2.3.5. Menghitung Fekunditas Ikan ....................................... 7
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 8
3.1. Hasil ...................................................................................... 8
3.1.1. Morfologi Ikan............................................................. 8
3.1.2. Pengamatan Organ Dalam Tubuh Ikan Nila
(Oreochromis niloticus).............................................. 9
3.1.3. Perhitungan Fekunditas ............................................... 10
3.2. Pembahasan........................................................................... 12
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 13
4.1. Kesimpulan ............................................................................ 13
4.2. Saran....................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR

Nomor Halaman
2.1. Alat-alat yang digunakan .......................................................... 4
2.2. Bahan yang digunakan .............................................................. 4
3.1. Ukuran Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus).................... 8
3.2. Ukuran Telur Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ..................... 11

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
3.1. Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Secara Utuh ............ 8
3.2. Sirip Ekor Ikan Nila (Oreochromis niloticus) .......................... 9
3.3. Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ................................... 9
3.4. Organ Dalam Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus).......... 9
3.5. Usus Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ................................... 10
3.6. Lambung Ikan Nila (Oreochromis niloticus)............................ 10

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman
1. Lampiran Dokumentasi Kegiatan ..............................................
2. Daftar Nama-nama Kelompok 2 ................................................
3. Gambar Laporan Sementara.......................................................

iii
BAB 1.

1.1. Latar Belakang

Biologi Perikanan adalah dasar dari ilmu tentang semua aspek-aspek


yang berhubungan dengan biologi ikan. Setiap makhluk hidup mengalami
pertumbuhan selama hidupnya dan melakukan reproduksi untuk menjaga
kelangsungan hidupnya. Begitu juga yang terjadi pada ikan, pertumbuhan tersebut
dapat diamati secara fisik atau melalui pengamatan perkembangan. Biologi
merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari seluk beluk dan cara
pertumbuhan ikan. Biologi perikanan itu sendiri terbagi lagi menjadi dua bagian
yakni biologi ikan dan dinamika populasi ikan.Biologi ikan khusus mempelajari
tentang kehidupan ikan-ikan yang berupa pertumbuhan ikan, tentang bagaimana
ikan-ikan dalam suatu populasi melakukan pemijahan, tumbuh dan makan.
Dinamika populasi ikan khusus mempelajari perubahan populasi ikan, tentang
bagaimana kecepatan populasi ikan tumbuh, mati dan memperbanyak keturunan.
Biologi Perikanan adalah studi mengenai ikan sebagai sumberdaya yang
dapat dipanen oleh manusia. Kadang pengertian istilah Biologi ikan ditujukan
kepada pengertian fisiologi, reproduksi, pertumbuhan, kebiasaan makanan,
tingkah laku, dan sebagainya. Usaha mengembangkan dan memajukan perikanan,
pengetahuan mengenai habitat, penyebaran dan aspek biologi dari ikan menjadi
dasar utama dalam usaha ini, dimana kematangan gonad sangat berhubungan
dengan pemijahan. Tak terkecuali dengan fekunditas yang juga memegang
peranan penting dalam penentuan kelangsungan populasi dan dinamika
kehidupan. Hubungan panjang berat akan bermanfaat dalam menentukan nilai
faktor kondisi dan sifat pertumbuhan ikan.
Perikanan menjadi salah satu sektor penyedia sumberdaya hayati yang
mampu memberikan sumbangsi terhadap kemajuan ilmu sains. Salah satu aspek
yang umumnya menjadi pusat kajian adalah aspek biologi perikanan. Dalam
memahami aspek biologi perikanan, seringkali dilakukan analisis dan pengamatan
terhadap organisme yang termasuk dalan disiplin ilmu perikanan. Dalam analisa
dan pengamatan tersebut, berbagai parameter berupa kebiasaan makan, fekunditas

1
2

dan kematangan gonad dapat diukur dengan tujuan untuk mengetahui kebiasaan
hidup dan kebutuhan organisme tersebut.
Ikan adalah hewan berdarah dingin (poikiloterm) yang hidup di dalam
air, memiliki sisik, dan bergerak dengan sirip. Untuk memudahkan bergerak, ikan
mensekresikan lender agar tubuhnya menjadi licin dan meminimalkan gesekan
dengan air. Umumnya ikan bernapas dengan insang, namun ada juga beberapa
ikan yang bernapas dengan paru-paru sehingga perlu keluar air untuk mengambil
udara bebas. Ikan merupakan hewan yang biasanya hidup di dalam air, ikan
bernapas dengan insang. Ikan bernapas dengan cara membuka dan penutup
insang. Secara umum organ-organ internal (dalam tubuh ikan) meliputi alat
pencernaan (osophagus, lambung dan usus halus), hati dan pangkreas, jantung,
gonad, kandung urin dan ginjal. Alat pencernaan ikan terdiri atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada umumnya, saluran pencernaan ikan
berturut-turut dimulai dari segmen mulut, rongga mulut, faring, esophagus,
lambung, pylorus, usus, dan anus. Sedangkan sel atu kelenjar pencernaan terdapat
pada lambung, hati, dan pancreas. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim yang
dibutuhkan dalam proses pencernaan pada ikan.
Hubungan panjang-berat hampir mengikuti hukum kubik yaitu berat ikan
sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Tetapi hubungan yang terdapat pada ikan
sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan berbeda-beda. Melihat
besarnya potensi sumberdaya hayati khususnya yang berasal dari air tawar di
Indonesia maka perlu dilakukan suatu usaha untuk dapat mengetahui berbagai
aspek biologi perikanan, hal tersebut dapat dimulai dengan melakukan praktikum
yang membahas mengenai aspek biologi perikanan tersebut. Atas dasar tersebut
praktikum biologi perikanan dilaksanakan dengan komposisi materi meliputi
analisa klasifikasi dan morfologi, pertumbuhan ikan, analisa hubungan panjang
berat, reproduksi ikan, tingkat kematangan gonad. Ikan yang digunakan adalah
ikan nila.
Ikan merupakan hewan vertebrata dimana menggunakan air sebagai
media tempat hidupnya, bergerak menggunakan sirip, bernafas dengan insang dan
merupakan hewan poikiloterms atau berdarah dingin atau sederhananya
merupakan suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungan tempat hidupnya.
3

1.2. Tujuan praktikum

Tujuan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui TKG ikan
2. Mengetahui kebiasaan makan ikan (food and feeding habits)
3. Mengetahui sifat dari ikan (karnivora, herbivora, dan omnivora)
4. Mengetahui jenis ikan (jantan atau betina)
5. Mengetahui jenis dari sisik ikan
6. Mengetahui isi lambung ikan
7. Indeks Kematangan Gonad (IKG) Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
BAB 2. METODE PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum biologi perikanan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Oktober


2022 Pukul 09.00-12.30 WITA bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas
Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

2.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Alat yang digunakan
No. Alat Kegunaan
1 Gabus / Styrofoam Alas ikan
2 Pisau / Cutter Memotong ikan
3 Jarum Pentul Menahan ikan saat diletakkan di atas
gabus
4 Alat Tulis Menulis hasil pengamatan

5 Penggaris Mengukur tubuh ikan

6 Tissue Membersihkan yang kotor


7 Lembar Laporan Sementara Sebagai penuntun praktikum
8 Jas Lab Syarat masuk lab
9 Mikroskop Untuk mengamati sisik dan isi
lambung ikan
10 Benang Untuk mengikat lambung ikan
11 Buku Gambar Untuk menggambar dan mencatat
hasil praktikum

Tabel 2.2. Bahan yang digunakan


No Bahan Kegunaan
1 Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Sebagai objek pengamatan pada
praktikum

4
5

2.3. Prosedur Kerja

Prosedur praktikum yang dilakukan pada pengamatan Tingkat


Kematangan Gonad pada ikan nila adalah sebagai berikut :
1. Foto ikan/gambar diatas buku gambar
2. Ukur berat, panjang baku dan panjang total
3. Lakukan pengamatan terhadap bentuk sirip ekor ikan
4. Ambil sisik pada bagian punggung diatas linea lateralis
5. Lakukan pembedahan, yang dimulai dari kepala sampai bagian ekor
membentuk (butterfly)
6. Foto bagian dalam perut ikan
7. Ambil bagian ususnya kemudian ukur panjangnya, tentukan apakah ikan
termasuk karnivora, herbivora dan omnivora
8. Pada bagian atas dan bawah lambung diikat, kemudian ambil lambung
tersebut dengan cara memotong bagian atas dan bawah lambung
9. Lakukan pengamatan isi lambung dengan menggunakan mikroskop

2.3.1. Menentukan Jenis Sisik Ikan

1. Ambil salah satu dari sisik ikan tersebut, kemudian sisik yang tertanam
pada daging ikan diamati dibawah mikroskop dan gambar diatas buku
gambar
2. Lakukan pengamatan terhadap bentuk sisil tersebut apakah termasuk
jenis sisik sikloid, stenoid dan lain-lain
2.3.2. Pengamatan Bentuk Sirip Ekor Ikan

1. Amati bagian ekor pada ikan yang telah tersedia


2. Kemudian tentukan bentuk sirip pada ekor ikan tersebut

2.3.3. Menentukan TKG

1. Amati bagian dari gonad ikan


6

2. Lakukan pengamatan dengan cara membandingkan dengan TKG


menurut Kesteven :
1. Dura
Organ seksual sangat kecil berdekatan di bawah tulang punggung,
testis dan ovarium transparan, dari tidak berwarna sampai berwarna
abu-abu. Telur tidak terlihat dengan mata biasa

2. Dara berkembang
Testis dan ovarium jernih, abu-abu merah panjangnya setengah
atau lebih sedikit dari panjang rongga bawah, telur satu persatu dapat
terlihat dengan kaca pembesar.

3. Perkembangan I.
Testis dan ovari bentuknya bulat telur berwarna kemerahan
dengan pembuluh kapiler. Gonad mengisi kira-kira ½ ruang ke bagian
bawah, telur dapat terlihat seperti serbuk putih.

4. Perkembangan II.
Testis berwarna putih kemerahan. Tidak ada sperma kalau bagian
perut ditekan. Ovarium berwarna orange kemerah-merahan. Telur jelas
dapat dibedakan, bentuknya bulat telur. Ovarium mengisi kira-kira dua
pertiga dari ruang bawah.

5. Bunting.
Organ seksual mengisi ruang bawah. Testis berwarna putih,
keluar tetesan sperma kalau ditekan perutnya.

6. Mijah.
Telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan ke perut.
Kebanyakan telur berwarna jernih dengan beberapa yang berbentuk
bulat telur tinggal di dalam ovarium.

7. Mijah/salin.
Gonad belum kosong sama sekali tidak ada telur yang bulat telur
7

8. Salin.
Testis dan ovarium kosong dan berwarna merah. Beberapa telus
sedang ada dalam keadaan dihisap kembali.
9. Pulih salin.

Telur dan ovarium berwarna jernih, abu-abu sampai merah.

2.3.4. Menganalisis Jenis Makanan Yang Ada Didalam Lambung Ikan

1. Ambil lambung ikan, kemudian buka isi lambung dengan cara


membasahi isi lambung tersebut dengan air agar mudah mengambil isi
lambungnya
2. Taruh isi lambung tersebut di atas kaca preparat yang sudah disediakan
kemudian amati dibawah mikroskop

2.3.5. Menghitung Fekunditas Ikan

1. Ambil satu gonad ikan yang berisi telur, ukur berat dan diameter (ujung
dan tengah) dari telur tersebut
2. Pilih salah satu metode yang bisa digunakan untuk menghitung
fekunditas
3. Perhitungan Fekunditas dan Tabel Van
Bayer Rumus Fekunditas :
Fekunditas = w𝑡
n ( )
w𝑠

n = jumlah telur
wt = berat gonad
ws = berat telur
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

3.1.1. Morfologi Ikan

Adapun hasil yang didapat dalam praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:

Gambar 3.1. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Secara Utuh.


Keterangan :
1. Mulut
6. Sirip dada (pectoral fin)
2. Mata
7. Sirip perut (ventral fin)
3. Hidung
8. Sirip ekor (caudal fin)
4. Tutup insang (Operculum)
9. Sirip dubur (anal fin)
5. Sirip punggung (dorsal fin)
10. Linea lateralis

Tabel 3.1. Ukuran Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


No Nama Ikan Berat ikan Panjang total Panjang baku
(BI) (PT) (PB)
1 Ikan Nila (Oreochromis 190 gram 22 cm 8 cm
niloticus)

Keterangan :
1. BT : Berat Ikan
2. PT : Panjang Total
3. PB : Panjang Baku

8
9

Gambar 3.2. Sirip Ekor Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Bundar atau Membundar

Gambar 3.3. Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Ctenoid

3.1.2. Pengamatan Organ Dalam Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Gambar 3.4. Organ Dalam Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Jantung
6. Kandung urine
2. Hati
7. Kantung renang
3. Empedu (pankreas)
8. Ginjal
4. Esophagus
9. Usus buntu
5. Usus halus
10. Anus
1

Gambar 3.5. Usus Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Herbivora

Gambar 3.6. Lambung Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Keterangan :
1. Lambung

3.1.3. Perhitungan Fekunditas

Perhitungan fekunditas pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :


Diketahui :
n (jumlah telur) : 1,5067 butir
wt (berat gonad) : 6 gram
ws (berat telur) : 6 gram
1

Tabel 3.2. Ukuran Telur Ikan Nila (Oreochromis niloticus)


Q Telur V Telur Z Telur

Mm inc g Kg qi Tabel Hitung

6 6 6 0,006 0,006 × 2506310 × 22.556


2,54 1,5067 0,0090
= 0,2362
= 0,0090 = 22.556,
79
Catatan :
Mm = jumlah gonad dalam 1 cm
Inc = +25,4
Qi = x 1,5067 rumus
Perhitungan fekunditas pada praktikum ini sebagai berikut :
Diketahui :
n (jumlah telur) : 22.556 butir
wt (berat gonad) : 4 gram
ws (berat telur) : 1 gram

Fekunditas = n
w𝑡
(w𝑠)
6 g𝑟𝑎𝑚
= 1,5067 butir ( )
6 g𝑟𝑎𝑚

= 22.556 butir
Jadi, hasil penghitungan fekunditas telur Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
adalah 22.556 butir

Indeks Kematangan Gonad (IKG)

Perhitungan IKG (Indeks Kematangan Gonad) sebagai berikut :


Wg = 6 gram
W = berat tubuh − berat gonad
= 190 gram – 6 gram = 184

gram IKG= 𝖶𝐺 × 100 %


𝖶

6 g𝑟𝑎𝑚
= 184 g𝑟𝑎𝑚 × 100%
= 3,260 atau 3,3%
1

3.2. Pembahasan

Praktikum ini dalam melakukan pengamatan ikan nila (Oreochromis


niloticus) mempunyai seluruh tubuh yaitu mulut, mata, hidung, tutup insang
(operculum), sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut
(ventral fin), sirip ekor (caudal fin), sirip dubur (anal fin), linea lateralis. sirip
ekor ikan yaitu bundar atau membundar. sisiknya berbentuk yaitu ctenoid.
Organ dalam tubuh ikan nila (Oreochromis niloticus) yaitu mempunyai
jantung, hati, empedu (pankreas), esophagus, usus halus, kandung urine, kantung
renang, ginjal, usus buntu, anus. Organ dalam ikan serta diameter telur ikan. Ikan
adalah hewan air atau aqualitik, suhu badan tetap dan tidak berubah-ubah
tergantung dari suatu keadaan suhu luar. Ikan yang diamati kali ini adalah ikan
nila (Oreochromis niloticus). Ikan Nila (Oreochromis niloticus) berat badan ikan
nila 190 gram, panjang total ikan 22 cm, panjang baku ikan 8 cm.
Pada pengamatan lambung dan usus panjang usus ikan nila 203 cm,
panjang lambung 4 cm. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada
praktikum ini diperoleh bahwa jenis makanan utama ikan nila adalah fitoplankton
dan juga ditemukan beberapa potongan tumbuhan. Ikan nila termasuk herbivora
(pemakan tumbuhan) karena memiliki usus yang panjang. Tetapi ikan nila juga
bisa termasuk omnivora karena menyesuaikan tempat habitatnya..
Ukuran telur ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dilakukan praktik yaitu
berat total telur 6 gram, dengan per 1 cmnya terdapat 6 butir telur yang mana 1 butir
telur berukuran 0,2362, Q Telur ; mm 6, inch 0,2362, V Telur ; 6 g, 0,006 kg, Z
Telur ; Tabel dan hitung 22.556,78. Dan untuk IKG dari telur ikan nila ini yaitu
0,032%. Sedangkan Indeks Kematangan Gonad (IKG) ikan nila (Oreochromis
niloticus) dapat diperoleh dari: IKG = Wg W x 100%, di mana Wg adalah berat
gonad dan W adalah berat tubuh ikan dikurangi berat gonad. Sehingga IKG ikan nila
(Oreochromis niloticus) adalah = 6 gram (190 gram - 6 gram) × 100% = 3,260 atau
dibulatkan menjadi 3,3%.
BAB 5.

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah


sebagai berikut :
Tubuh ikan nila umumnya berwarna hitam sampai keabu-abuan pada
bagian atas dan coklat muda sampai keputih putihan pada bagian perut. Ikan nila
lebih mudah berkembang biak. Memiliki bentuk tubuh yang berukuran sedang
dan pipih, terdapat gurat pada sisi ikan, mata yang menonjol, memiliki suri pada
tubuh. Sirip punggung memanjang dengan sirip ekor membulat di bagian
ujungnya. ukuran panjang bobot ikan yaitu 22 cm. Bentuk sirip ekor ikan yaitu
bundar atau membundar dan sisik ikan ini termasuk sisik Ctenoid.
Organ dalam tubuh ikan nila yaitu mempunyai jantung, hati, empedu
(pankreas), esophagus, usus halus, kandung urine, kantung renang, ginjal, usus
buntu, anus. Organ dalam ikan serta diameter telur ikan. Ikan nila yang diamati
pada praktikum kali ini termasuk herbivora karena jenis makanan utama ikan nila
adalah fitoplankton dan juga ditemukan beberapa potongan tumbuhan, tetapi ikan
nila juga bisa disebut omnivora tergantung dari habitatnya.
Untuk mengamati fekunditas ukuran telur ikan nila dilakukan praktik
yaitu berat total telur 6 gram, dengan per 1 cmnya terdapat 6 butir telur, Q Telur ;
mm 6, inch 0,2362, V Telur ; 6 g, 0,006 kg, Z Telur ; Tabel dan hitung 22.556,78.
Dan untuk IKG dari telur ikan nila ini yaitu 3,3%.

5.2. Saran

Dalam melaksanakan praktikum sebaiknya asisten dosen harus


memperhatikan pada saat pemberian ikan yang ingin dipraktikan. Dan juga perlu
diperhatikan di saat praktikan ada sampah-sampah yang kurang menyadari. Disaat
praktikum mohon di tegur agar lancarnya jalan praktikum dan juga tidak
menggangu temannya disaat praktium.

13
DAFTAR

Aidah, Siti Nur, and Tim Penerbit KBM Indonesia. Mudahnya Budidaya
Ikan Nila. Vol. 37. PENERBIT KBM INDONESIA, 2021.
Alfia, Mdan Fahmi, 2009. Panduan Penelitian Untuk Ikan Laut. Jakarta :
Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI.
Dewi, 2006. Biologi Dasar. Media Press. Jakarta.
Habibi, 2013. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila. Jurnal Perikanan dan
Kelautan. Yogyakarta.
Ngalemi Ginting, 2014. Anatomi dan Sistem Pencernaan. Universitas
Jambi.
Saanin H, 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Penerbit Binajipta.
P.D Grafika Unit II. Bandung.
Zainuddin, Wina Pratiwi. 2017. Anatomi Ikan Nilen dan Ikan Lele. Jurnal
Perikanan dan Kelautan. Jakarta.
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Berat Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Organ Dalam Ikan Nila (Oreochromis Sisik Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
niloticus)
Lambung Ikan Nila (Oreochromis
Usus Ikan Nila (Oreochromis niloticus) niloticus)

Isi Lambung Ikan Nila


Telur Ikan Nila (Oreochromis niloticus) (Oreochromis niloticus)
Daftar Nama-nama Ikan Kelompok 2

Sri Alya Rullyanta (2110713220001) Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Nurul Isna Ismawati Ikan Kurisi (Nemipterus


(2110713120001) nematophorus)

Dalwa Mukarom (2110713110006) Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)


Rizky Awaluddin Izaaz Ikan Baung (Bagrus nemurus)
(2110713310004)

Muhammad Adria Noufal Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)


(2010713210018)

Muhammad Afif Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus


(2110712210021) bleeker)
Anisa Ramadani (2110713220002) Ikan Kihung (Channa lucius)

Syaiful Rakhman (2110713110003 Ikan Bandeng (Chanos chanos)

Muhammad Nasir (2110713310003) Ikan Puyau (Osteochilus vittatus)

Anda mungkin juga menyukai