OLEH:
WAFIQ AZIZAH HARAHAP
2204113716
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
SENIN/SESI 2/10.30-12.30
KELOMPOK 6
ANNISA JULITA, S.Pi
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat
kesehatan dan kesempatan yang Ia berikan kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Ikhtiologi dengan judul “MORFOMETRIK
DAN PERHITUNGAN MERISTIK TUBUH IKAN BELIDA (Notopterus
borneensis), IKAN BAWAL PUTIH (Pampus argenteus), IKAN KAPIEK
(Barbodes schwanenfeldi)” dapat saya selesaikan tepat pada yang waktu yang
telah ditentukan.
Rasa terimakasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Kak
Annisa Julita S.pi selaku asisten laboratorium saya beserta kakak asisten lab.
Lainnya, Dosen pengampu mata kuliah Ikhtiologi dan juga rekan kelompok saya
serta semua pihak yang telah membantu saya dalam penulisan laporan ini, dan
tidak lupa juga terimakasih saya ucapkan kepada kedua orangtua saya yang selalu
mendo’akan saya dalam setiap langkah.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
kesalahan-kesalahan dalam penilisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat memperbaiki
kesalahan dalam penulisan laporan.
Selain itu, dengan laporan ini saya juga mengharapkan ada banyak
manfaat bagi kita semua untuk menambah ilmu pengetahuan dalam mata kuliah
ini, terutama yang berhubungan dengan morfologi tubuh ikan.Sekian kata
pengantar yang dapat saya tulis, jika ada kesalahan dalam penyebutan kata saya
minta maaf.
DAFTAR ISI
iii
Isi Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. iv
DAFTAR TABEL.................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ vi
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang......................................................................... 1
I.2 Tujuan Praktikum.................................................................... 3
I.3 Manfaat Praktikum.................................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Belida (Notopterus borneensis)....................................... 4
2.2 Ikan Bawal Putih (Pampus argenteus).................................... 5
2.3 Ikan Kapiek (Barbodes schwanenfeldi)................................... 7
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan tempat..................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan......................................................................... 8
3.2 Metode Praktikum.................................................................... 8
3.3 Prosedur Praktikum.................................................................. 9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum........................................................................ 10
4.1.1 Ikan Belida (Notopterus borneensis)............................... 10
4.1.2 Ikan Bawal Putih (Pampus argenteus)............................ 13
4.1.3 Ikan Kapiek (Barbodes schwanenfeldi............................ 16
4.2 Pembahasan Praktikum............................................................ 19
4.2.1 Ikan Belida (Notopterus borneensis)............................... 19
4.2.2 Ikan Bawal Putih (Pampus argenteus)............................ 20
4.2.3 Ikan Kapiek (Barbodes schwanenfeldi).......................... 22
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan............................................................................... 24
5.2 Saran......................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat .................................................................................................. 8
2. Bahan................................................................................................ 8
3. Morfometrik Ikan Belida.................................................................. 11
4. Meristik Ikan Belida......................................................................... 12
5. Morfometrik Ikan Bawal Putih........................................................ 14
6. Meristik Ikan Bawal putih............................................................... 15
7. Morfometrik Ikan Kapiek................................................................. 17
8. Meristik Ikan Kapiek....................................................................... 18
DAFTAR LAMPIRAN
vi
Lampiran Halaman
1. Alat...................................................................................................... 28
2. Bahan................................................................................................... 29
1
I. PENDAHULUAN
mulut serta bentuk sisik, secara umum ikan mempunyai sifat atau ciri-ciri serta
bentuk yang berbeda antara spesies yang satu dengan spesies yang lainnya.
Akan tetapi, ikan mempunyai bentuk-bentuk dan pola yang sama yaitu terdiri
dari tiga bagian utama, antara lain kepala, badan dan ekor.
1.2 Tujuan
Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mengetahui morfometrik dan
meristik pada ikan, serta mempelajari bagian tubuh ikan apa saja yang termasuk
ke dalam morfometrik dan meristik pada setiap tubuh ikan. Praktikum ini juga
merupakan bagian dari mata kuliah Ikhtiologi yang harus diikuti dan dilakukan
oleh semua Mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat di ambil dari praktikum ini adalah kita dapat
mempelajari morfometrik dan meristik ikan serta belajar bagaimana cara
mengukur dan menghitung setiap tubuh ikan. Sehingga kita dapat
mengidentifikasi ikan serta bagian tubuh ikan dengan baik dan benar.
4
bukaan mulut pada ikan belida besar karena ikan belida termasuk jenis ikan
karnivora. Pada ikan dewasa berwarna coklat merata dan bentuk punggung kepala
agak cekung, mempunyai pita warna gelap seluruh badannya; badan kepala
berwarna putih-perak dengan banyak titik-titik abu-abu kecil. Ikan ini memiliki
sisik disekeliling tubuhnya, dengan bentuk sisik cycloid (Mulyani & Budijono,
Vol. 7 No.2 Desember 2020)
Kisaran ukuran terpanjang ditemukan pada karakteristik panjang total (TL)
ikan betina yaitu 135-270 mm, dan yang terpendek pada karakteristik panjang
moncong (SNL) yaitu 1,3-1,8 mm pada ikan jantan. Dari beberapa data
pengamatan penelitian terdahulu pada ikan belida N. notopterus panjang total
(TL) yaitu 293 mm, 154-264 mm (Isa et al, 2010), panjang total ikan belida jantan
yaitu 120-232 mm dan panjang total belida betina yaitu 130-249 mm (Gustomi et
al, 2016) dan 154-261 mm (Kaushik et al, 2019).
Identifikasi unit populasi berdasarkan karakter morfologi diindikasikan oleh
scaterplot dua akar pertama kanonical variate (Gambar 2). Unit populasi
digambarkan sebagai kesatuan individual yang mengelompok dan berbeda dari
kelompok individual yang lain. Individual yang mengelompok divalidasi dengan
tingkat klasifikasi benar yang diestimasi dari prosedur validasi silang dan
perbedaan kelompok individual berdasarkan analisis kluster jarak euclidance.
Pengelompokkan dan pemisahan populasi ikan belida, terlihat memiliki pola
mengelompok pada ikan belida jantan, khususnya pada karakter,morfometrik.
(Wibowo, 2013)
2.2 Ikan Bawal Putih (Pampus argenteus)
Ikan bawal Putih ini merupakan salah satu ikan yang mampu berenang
cepat. Pada usia sekitar 10 hari bentuk tubuhnya sedikit lebih besar. tubuh ikan
Putih Ekor Pendek ketika berukuran kecil berwarna hitam dengan bintik-bintik
kuning pada bagian badan tertentu. Semakin bertumbuhnya ikan bawal Putih Ekor
Pendek maka warna tubuh berangsur berubah menjadi putih dengan bentuk badan
gepeng membulat (Febrianti et al. 2016)
Menurut Ahli perikanan yang bernama Saanin (1968, 1984), Ikan Bawal
pada umumnya hidup bergerombol di daerah yang aliran sungainya deras tetapi di
temukan pula di daerah yang airnya tenang, terutama saat masih menjadi benih.
6
Ikan bawal meruakan ikan introduksi dari Negara Brazil, ikan ini sudah menyebar
di berbagai Negara, seperti Asia Tenggara dan Amerika. Ikan ini mempunyai
panjang maksimal ± 90 cm.
Salah satu ikan yang banyak dibudidayakan atau ikan yang di pelihara
adalah ikan bawal. Ikan bawal ini biasanya berada di perairan air tawar. Dan di
Negara Indonesia, ikan bawal biasa ditemukan di beberapa tempat seperti Laut
Jawa, Selat Malaka, sepanjang perairan Kalimantan, Sulawesi Selatan, Laut
Arafuru, hingga utara yakni teluk Bengal.
Menurut Abbas (2002) Ciri-ciri ikan bawal yakni salah satunya bisa hidup
dengan berenang dan membentuk sebuah kelompok kecil. Bahkan terkadang
bergerombol dan bergabung dengan kelompok ikan yang lainnya di dasar air,
misalnya seperti udang maupun yang lainnya. Ikan bawal juga memiliki warna
tubuh yang bisa dibilang cenderung mengarah ke gelap. Di bagian sirip ekor ikan
bawal ada sebuh garis hitam yang ada di bagian pangka. Ikan bawal biasanya
cenderung herbivore, karnivora atau justru bersifat omnivore. Hal ini karena ikan
bawal memakan berbagai tumbuh-tumbuhan maupun tanaman dan daging.
Ikan Bawal adalah ikan yang memiliki warna tubuh yang bisa dibilang
cenderung mengarah ke gelap. Di bagian sirip ekor ikan bawal ada sebuh garis
hitam yang ada di bagian pangkal. Ikan bawal biasanya cenderung herbivore,
karnivora atau justru bersifat omnivore. Ikan Bawal juga menjadi salah satu ikan
yang banyak dibudidayakan atau ikan yang di pelihara.penelitin yang sudah di
lakukan (Salim, et al.,2020) mengenai model Bio-eksploitasi dan Bio-ecological
dari ikan bawal (Pampus argenteus) yang terdapat di pesisir kota tarakan, namun
penelitian mengenai Studi Morfometrik Dan MeristickIkan Bawal Putih Ekor
Pendek (Pampus chinensis) Ikan Bawal Putih Ekor Panjang (pampus argenteus)
Dan Ikan Bawal Hitam (parastromateus niger) Hasil Tangkapan Trawl Di Perairan
Pulau Bunyu jarang di lakukan.
ujung hidung sampai dengan ujung ekor. Kemudian mengamati bagian tubuh
meristik ikan atau bagian tubuh yang dapat di hitung seperti Panjang jari jari sirip,
jumlah linea lateralis, perhitungan jumlah sisik, dan sebagainya.
Gambarlah ikan sampel pada buku penuntun dan dibuat klasifikasinya dari
ordo hingga spesies serta habitat dan nama lokalnya. Selanjutnya, buatlah
deskripsi ikan meliputi morfometrik dan juga meristiknya, kemudian hasilnya di
masukan ke dalam tablel.
1 Panjang total 23 cm
2 Panjang Baku 20 cm
3 Panjang Kepala Bagian Dorsal 4 cm
4 Panjang kepala bagian lateral 4,5 cm
5 Panjang pre dorsal 8,5 cm
6 Panjang pangkal ekor-dorsal 9 cm
7 Panjang pangkal ekor-anal 11 cm
8 Panjang anal pelvik 3 cm
9 Tinggi kepala dimata 2 cm
10 Tinggi kepala ditengkuk 3 cm
11 Tinggi badan di pelvik 7,5 cm
12 Tinggi badan di awal dorsal 6 cm
13 Tinggi badan di akhir anal 5,5 cm
14 Tinggi batang ekor 2,5 cm
15 Tinggi dasar ekor -
16 Diameter bola mata 1,5 cm
17 Panjang dasar sirip pectoral 3 cm
18 Panjang dasar sirip dorsal 2,5 cm
19 Panjang sirip pelvik 1 cm
20 Panjang dasar sirip anal 9 cm
21 Panjang sungut -
22 P. jari-jari sirip dorsal terpanjang 2,5 cm
23 P. jari-jari sirip pectoral terpanjang 3 cm
24 P. cuping sirip ekor bagian atas 2 cm
25 P. cuping sirip ekor bagian atas 3 cm
Adapun hasil ciri meristik Ikan Belida (Notopterus borneensis) yang
diperoleh yaitu:
Tabel 4 : pengukuran meristik Ikan Belida
12
No Parameter Jumlah
3. Sisik
- Sisik didepan sirip punggung 40
- Sisik di pipi 9
- Sisik di keliling badan 120
- Sisik di batang ekor 15
- Sisik di garis rusuk 95
- Sisik di atas garis rusuk 25
- Sisik di bawah garis rusuk 35
1 Panjang total 12 cm
2 Panjang Baku 9 cm
3 Panjang Kepala Bagian Dorsal 2,5 cm
4 Panjang kepala bagian lateral 3,5 cm
5 Panjang pre dorsal 1,3 cm
6 Panjang pangkal ekor-dorsal 1 cm
7 Panjang pangkal ekor-anal 1 cm
8 Panjang anal pelvik - cm
9 Tinggi kepala dimata 3 cm
10 Tinggi kepala ditengkuk 4,5 cm
11 Tinggi badan di pelvik - cm
12 Tinggi badan di awal dorsal 5 cm
13 Tinggi badan di akhir anal 4 cm
14 Tinggi batang ekor 1 cm
15 Tinggi dasar ekor 1 cm
16 Diameter bola mata 1,5 cm
17 Panjang dasar sirip pectoral 3 cm
18 Panjang dasar sirip dorsal 4,5 cm
19 Panjang sirip pelvik - cm
20 Panjang dasar sirip anal 5 cm
21 Panjang sungut - cm
22 P. jari-jari sirip dorsal terpanjang 1 cm
23 P. jari-jari sirip pectoral terpanjang 6 cm
24 P. cuping sirip ekor bagian atas 3,5 cm
25 P. cuping sirip ekor bagian atas 1 cm
15
Adapun hasil ciri meristik Ikan Bawal Putih (Pampus argenteus) yang
diperoleh yaitu:
Tabel 6 : meristik Ikan Bawal Putih
No Parameter jumlah
Sirip D D.III. 21
Sirip C C. II.9
Sirip A A.II.22
Sirip P P.I.10
Sirip V -
1 Panjang total 13 cm
2 Panjang Baku 10 cm
3 Panjang Kepala Bagian Dorsal 1,6 cm
4 Panjang kepala bagian lateral 2,6 cm
5 Panjang pre dorsal 3,9 cm
6 Panjang pangkal ekor-dorsal 2,7 cm
7 Panjang pangkal ekor-anal 1,3 cm
8 Panjang anal pelvik 2 cm
9 Tinggi kepala dimata 0,5 cm
10 Tinggi kepala ditengkuk 2,1 cm
11 Tinggi badan di pelvik 3,6 cm
12 Tinggi badan di awal dorsal 3,9 cm
13 Tinggi badan di akhir anal 2,2 cm
14 Tinggi batang ekor 1,4 cm
15 Tinggi dasar ekor 1 cm
16 Diameter bola mata 1 cm
17 Panjang dasar sirip pectoral 0,8 cm
18 Panjang dasar sirip dorsal 1,6 cm
19 Panjang sirip pelvik 1 cm
20 Panjang dasar sirip anal 1 cm
21 Panjang sungut -
22 P. jari-jari sirip dorsal terpanjang 2,1 cm
23 P. jari-jari sirip pectoral terpanjang 2 cm
24 P. cuping sirip ekor bagian atas 3 cm
25 P. cuping sirip ekor bagian atas 3 cm
Adapun hasil ciri meristik Ikan kapiek (Barbodes schwanenfeldi) yang
18
diperoleh yaitu:
Tabel 8 : pengukuran meristik Ikan kapiek
No Parameter Jumlah
3. Sisik
- Sisik didepan sirip punggung 16
- Sisik di pipi 0
- Sisik di keliling badan 24
- Sisik di batang ekor 16
- Sisik di garis rusuk 34
- Sisik di atas garis rusuk 7
- Sisik di bawah garis rusuk 7
19
4.2 Pembahasan
4.2.1 Ikan Belida (Notopterus borneensis )
Pada praktikum yang dilakukan di lab biologi perairan mengenai
morfometrik dan meristik ikan dengan metode pengamatan dapat diketahui bahwa
morfometrik dari objek pertama yaitu ikan Belida adalah panjang total yaitu jarak
garis lurus yang diukur dari ujung hidung sampai ke ujung sirip ekor yang
disatukan dari ikan kapas adalah 13 cm untuk panjang baku yaitu jarak garis lurus
yang diukur dari ujung hidung sampai ke dasar sirip ekor ataupun permulaan
tulang adalah 20 cm panjang kepala bagian dorsal yaitu jarak garis lurus mulai
dari awal ujung mulut sampai ke akhir dari tengkorak kepala panjangnya 4 cm
panjang kepala bagian lateral yaitu jarak garis lurus mulai dari ujung mulut
sampai ke bagian terakhir dari operkulum panjangnya yaitu 4.5 cm panjang
predorsal yaitu jarak garis lurus mulai dari bagian akhir tengkorak kepala sampai
ke awal dasar sirip punggung panjangnya 8,5 cm panjang pangkal ekor dorsal
yaitu jarak garis lurus dari pangkal sirip ekor sampai ke dasar bagian belakang
sirip dorsal panjangnya 9 cm panjang anal pelvik yaitu jarak garis lurus dari
pangkal pelvik sampai ke dasar bagian awal sirip anal panjangnya 3 cm tinggi
kepala di mata yaitu jarak garis lurus dari sisi atas kepala sampai sisi bawah
kepala yang melewati mata yaitu 2 cm tinggi kepala ditengkuk yaitu jarak garis
lurus dari tengkuk sampai ke sisi bawah kepala panjangnya 3 cm, Tinggi badan di
pelvik yaitu jarak garis lurus dari bagian perut sampai ke bagian punggung
melalui dasar sirip pelvik panjangnya 7,5 cm tinggi badan di dorsal yaitu jarak
garis lurus dari awal dasar sampai ke bagian bawah badan panjangnya 6 cm tinggi
badan di akhir anal yaitu jarak garis lurus dari akhir anal sampai ke bagian atas
badan panjangnya 5,5 cm tinggi batang ekor yaitu jarak garis lurus pada bagian
tersempit dari batang ekor panjangnya 2,5 cm tinggi dasar ekor yaitu jarak garis
lurus pada bagian tersempit dari batang ekor tinggi dasar ekor jarak garis lurus
pada kedua sisi batang ekor panjangnya 0(tidak memiliki) cm. Diameter bola mata
yaitu panjang garis tengah bola mata yang diukur dari pinggir rongga mata
panjangnya 1,5 cm panjang dasar sirip pektoral yaitu panjang sirip terpanjang
menurut arah jari-jari sirip diukur dari bagian dasar yang paling ke muka sampai
ke puncak sirip panjangnya 3 cm panjang dasar sirip dorsal jarak garis lurus dari
20
awal sampai ke bagian akhir dari dorsal panjangnya 2,5 cm pada ikan belida tidak
ada ditemukan sungut .panjang jari-jari dorsal terpanjang yaitu jarak garis lurus
dari dasar sirip dorsal sampai ke ujung jari sirip yang terpanjang yaitu 2,5 cm
panjang jari-jari vektoral terpanjang yaitu jarak garis lurus dari dasar sampai ke
ujung jari sirip yang terpanjang panjangnya yaitu 3 cm panjang keping sirip ekor
bagian atas 2 cm dan panjang cuping ekor bagian bawah panjangnya 3 cm.
Meristik dari ikan belidan antara lain yaitu jari-jari sirip,jari jari sirip pada
ikan belida hanya memiliki jari jari lemah saja. jari-jari sirip dorsal atau sirip
punggung adalah jari sirip lemahnya ada 6 (D.16). Sirip pectoral atau sirip dada,
jari-jari sirip lemah yaitu 12 (P.12) , Jari-jari sirip ventralnya lemah ada 18 jari-
jari sirip (V.18) , Jari-jari sirip caudal jari-jari lemah yaitu 15 jari-jari sirip (C.15)
Perhitungan Meristik yang kedua yaitu pada linea latelaris nya yaitu untuk
susunan nya lengkap sempurna yang merupakan garis lurus atau melengkung
yang memanjang dari sudut atas operculum sampai ke batas pangkal sirip ekor .
Bentuk dari linear lateralisnya yaitu berbentuk garis lurus/horizontal dan jumlah
baris linear lateralisnya yaitu satu baris. Ikan ini mempunyai jumlah sisk di depan
sirip punggung yaitu10, sisik pipi ada 9, sisik disekeliling badan 120 sisik, sisik di
batang ekor ada 15, sisik pada rusuk 95, jumlah sisik pada bagian atas pada rusuk
ada 25 dan di bagian bawah ada 35 sisik.
4.2.2 Ikan Bawal Putih (Pampus argenteus)
Pada praktikum yang dilakukan di lab biologi perairan mengenai
morfometrik dan meristik ikan dengan metode pengamatan dapat diketahui bahwa
morfometrik dari objek yang ketiga yaitu ikan bawal putih ( Pampus argenteus )
yang pertama aadalah panjang total yaitu jarak garis lurus yang diukur dari ujung
hidung sampai ke ujung sirip ekor yang disatukan dari ikan kapas adalah 12
cm ,untuk panjang baku yaitu jarak garis lurus yang diukur dari ujung hidung
sampai ke dasar sirip ekor ataupun permulaan tulang adalah 9 cm, panjang kepala
bagian dorsal yaitu jarak garis lurus mulai dari awal ujung mulut sampai ke akhir
dari tengkorak kepala panjangnya 2,5 cm, panjang kepala bagian lateral yaitu
jarak garis lurus mulai dari ujung mulut sampai ke bagian terakhir dari operkulum
panjangnya yaitu 3,5 cm panjang predator yaitu jarak garis lurus mulai dari bagian
akhir tengkorak kepala sampai ke awal dasar sirip punggung panjangnya 1,3 cm,
21
panjang pangkal ekor dorsal yaitu jarak garis lurus dari pangkal sirip ekor sampai
ke dasar bagian belakang sirip dorsal panjangnya 1 cm, panjang anal pelviks yaitu
jarak garis lurus dari pangkal pelviks sampai ke dasar bagian awal sirip anal
panjangnya 1 cm tinggi kepala di mata yaitu jarak garis lurus dari sisi atas kepala
sampai sisi bawah kepala yang melewati mata yaitu 3 cm, tinggi kepala ditengkuk
yaitu jarak garis lurus dari tengkuk sampai ke sisi bawah kepala panjangnya 4,5
cm, tinggi badan di dorsal yaitu jarak garis lurus dari awal dasar sampai ke bagian
bawah badan panjangnya 4,5 cm, tinggi badan di akhir anal yaitu jarak garis lurus
dari akhir anal sampai ke bagian atas badan panjangnya 4 cm tinggi batang ekor
yaitu jarak garis lurus pada bagian tersempit dari batang ekor panjangnya 1
cm ,tinggi dasar ekor jatuh jarak garis lurus pada bagian tersempit dari batang
ekor tinggi dasar ekor jarak garis lurus pada kedua sisi batang ekor panjangnya 1
cm. Diameter bola mata yaitu panjang garis tengah bola mata yang diukur dari
pinggir rongga mata panjangnya 1,5 cm, panjang dasar sirip pektoral yaitu
panjang sirip terpanjang menurut arah jari-jari sirip diukur dari bagian dasar yang
paling ke muka sampai ke puncak sirip panjangnya 3 cm ,panjang dasar sirip
dorsal jarak garis lurus dari awal sampai ke bagian akhir dari dorsal panjangnya
4,5 cm , panjang jari-jari dorsal terpanjang yaitu jarak garis lurus dari dasar sirip
dorsal sampai ke ujung jari sirip yang terpanjang yaitu 1 cm panjang jari-jari
vektoral terpanjang yaitu jarak garis lurus dari dasar sampai ke ujung jari sirip
yang terpanjang panjangnya yaitu 6 cm panjang keping sirip ekor bagian atas
yaitu 3,5 dan panjang cuping ekor bagian bawah panjangnya 1 cm.
Meristik dari ikan kapas-kapas antara lain yaitu jari-jari sirip, jari-jari sirip
dorsal atau sirip punggung adalah sirip keras 3 dan sirip lemahnya ada 21
(D.III.21). Sirip pectoral atau sirip dada, memiliki jari-jari keras I dan jari-jari
sirip lemah yaitu 10 (P.I.10) , tidak memiliki sirip perut atau sirip ventral, Jari-jari
sirip caudal t memiliki jari-jari keras 2 (II) dan memiliki jari-jari lemah yaitu 9
jari-jari sirip (C.II.9 Jari – jari sirip anal , jari-jari keras 2 (II) dan jari-jari lemah
yaitu 9 (C.II.9) Perhitungan Meristik yang kedua yaitu pada linea latelaris nya
yaitu untuk susunan nya lengkap sempurna yang merupakan garis lurus atau
melengkung yang memanjang dari sudut atas operculum sampai ke batas pangkal
22
sirip ekor . Bentuk dari linear lateralisnya yaitu berbentuk garis lurus, dan jumlah
baris linear lateralisnya yaitu satu baris.
4.2.3 Ikan Kapiek (Barbodes schwanenfeldi)
ikan kapiek tidak ada ditemukan sungut .panjang jari-jari dorsal terpanjang yaitu
jarak garis lurus dari dasar sirip dorsal sampai ke ujung jari sirip yang terpanjang
yaitu 2,1 cm panjang jari-jari pectoral terpanjang yaitu jarak garis lurus dari dasar
sampai ke ujung jari sirip yang terpanjang panjangnya yaitu 2 cm panjang keping
sirip ekor bagian atas dan panjang cuping ekor bagian bawah panjangnya 3 cm.
Meristik dari ikan kapiek antara lain yaitu jari-jari sirip, jari-jari sirip dorsal
atau sirip punggung adalah sirip keras 1 dan sirip lemahnya ada 8 (D.I.8). Sirip
pectoral memiliki sirip keras 1 dan lemah (P.I.7), sirip ventralis terdapat jari jari
sirip keras 1 dan yang lemah ada 8(V.I.8), sirip di bagian anal sirip keras 1 dan
lemah 6 (A.I.6), dan terakhir pada sirip caudal terdapat sirip keras 1 dan lemah
ada 13(A.1.13) .
24
DAFTAR PUSTAKA
Batubara S. A., dkk. 2018. Morphometric variations of the Genus Barbonymus
(Pisces, Cyprinidae) harvested from Aceh Waters, Indonesia. Journal
Fisheries and Aquatic Life Vol: 26 Page: 231-237.
Fauziah P., Purnama A. A., Yolanda R., & Karno R. 2017. Keanekaragaman Ikan
(Pisces) Di Danau Sipogas Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Jurnal
Biologi Udayana Vol. 21 No.1 Hal: 17-20.
Mulyani, I., & Budijono. Vol. 7 No.2 Desember 2020. MORPHOMETRIC AND
MERISTIC ANALYSIS OF ASIAN KNIFEFISH (Notopterus notopterus)
IN SAIL RIVER, PEKANBARU RIAU PROVINCE. Jurnal Ilmiah
Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati, 59-64.
Rahman A., Mulya B. M., & Desrita. 2015. Studi Morfometrik dan Meristik Ikan
Lemeduk (Barbodes schwanenfeldii) di Sungai Belumai Kabupaten Deli
Serdang. Jurnal Aquacoastmarine Vol.3 No.1
Utarini A. A., Suryaningsih S., & Nuryanto A. 2021. Truss Morphometric and
Meristic Character of Male and Female Donkey Croaker (Pennalia anea
(Bloch 1973)) Taken From Asemdoyong Auction Centre Pemalang
Central Java. Journal Biota Vol. 7 No. 2
LAMPIRAN
28
Lampiran 1. Alat
Nampan Penggaris
29
Lampiran 2. Bahan