Disusun oleh :
Kelompok 18/Perikanan C
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2018
IDENTIFIKASI IKAN BELANAK (Mugil cephalus)
Disusun oleh :
Beni Putra Alva Ivano Hulu 230110170154
Ayudya Primarini 230110170164
Kelompok 18/Perikanan C
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2018
JUDUL : IDENTIFIKASI BELANAK (Mugil cephalus)
Menyetujui:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan praktikum ikhtiologi ini. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat,
dan umatnya hingga akhir zaman.
Laporan praktikum Ikhtiologi yang berjudul Identifikasi Belanak
Kelompok 18
iii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... vii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................. 2
1.3 Manfaat ........................................................................................... 2
II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Ikan Belanak (Mugil cephalus) ....................................... 3
2.2 Klasifikasi Ikan Belanak .................................................................. 3
2.3 Morfologi Ikan Belanak ................................................................... 4
2.4 Anatomi Ikan Belanak ..................................................................... 4
III BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu ........................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan ................................................................................ 6
3.2.1 Alat-Alat Praktikum......................................................................... 6
3.2.2 Bahan Praktikum ............................................................................. 6
3.3 Prosedur Kerja ................................................................................. 7
3.3.1 Ciri Morfometrik .............................................................................. 7
3.3.2 Ciri Meristik ..................................................................................... 7
3.3.3 Sistem Integumen ............................................................................. 7
3.3.4 Sistem Pernapasan ............................................................................ 7
3.3.5 Sistem Pencernaan .......................................................................... 7
3.3.6 Sistem Pernapasan ............................................................................ 8
3.4 Analisis Data .................................................................................... 8
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Ciri Meristik..................................................................................... 9
4.2 Ciri Morfometrik ............................................................................. 10
4.3 Ciri Morfologi Khusus ..................................................................... 10
4.4 Sistem Integumen ............................................................................ 12
4.5 Sistem Otot ...................................................................................... 12
4.6 Sistem Pencernaan ........................................................................... 13
4.7 Sistem Pernafasan ............................................................................ 14
V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .......................................................................................... 16
5.2 Saran ............................................................................................. 17
iv
LAMPIRAN ............................................................................................. 21
v
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
2
BAB I
PENDAHULUAN
salah satu komoditas yang penting bagi para nelayan di Indonesia. Ikan belanak
ini dapat digunakan sebagai bahan olahan masakan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari didakannya praktikum mengenai IDENTIFIKASI
IKAN BELANAK (Mugil cephalus) adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari dan mengetahui ciri morfometrik dan meristik.
2. Mempelajari dan mengetahui sifat integumen.
3. Mempelajari dan mengetahui sistem pernapasan.
4. Mempelajari dan mengetahui sistem pencernaan.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari praktikum IDENTIFIKASI IKAN BELANAK
(Mugil cephalus) adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengethaui ciri morfometrik dan ciri meristik ikan belanak.
2. Dapat mengetahui sifat integument ikan belanak.
3. Dapat mengetahui sistem pernapasan ikan belanak.
4. Dapat mengetahui sistem pencernaaan ikan belanak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
Ikan kembung merupakan jenis ikan yang termasuk kedalam genus
Rastelliger dengan famili Scombridae. Ikan yang masih satu kerabat dengan ikan
tenggiri, tongkol, tuna, dan makerel ini digemari oleh masyarakat, karena rasanya
yang enak dan harganya yang ekonomis (Saanin 1984).
5
6
terdapat satu saluran (Yuwono 2001). Pada ikan kembung yang kita amati
terdapat dua saluran yang berasal dari kantung empedu dan berasal dari pankreas.
Ikan kembung termasuk jenis ikan yang dikelompokan kepada ikan karnivora
karena ikan kembung memakan plankton, copepoda, dan crustaceae (Moazzam
2005).
Kelenjar empedu merupakan organ yang terletak disekitar Hati dan memiliki
warna hijau kebiruaan.organ ini berfungsi sebagai penampung cairan emepedu.
Jika kekurangan cairan empedu dapat menurunkan kecernaan lemak dan
kekurangan vitamin – vitamin yang hanya larut lemak, seperti vitamin A,D, K
(Fujaya 2004)
c. Sistem Pernapasan
Sistem pernafasan ikan terdiri dari organ yang mengikat oksigen dan
mengeluarkan buangan karbondioksida hasil respirasi. Organ tersebut adalah
insang dan struktur yang berhubungan dengan insang seperti pembuluh darah,
sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida. Letak
insang berada di dua sisi tubuh ikan bagian depan, yang terdiri dari gill filament
terstruktur dan permukaan yang luas untuk menyerap oksigen. Transfer gas
pernafasan dilakukan melalui epitel khusus yaitu filamen insang dan lamella
insang yang disebut epithelium respiratorik, yang biasanya sangat tipis
disesuaikan dengan kebutuhan pertukaran gas (Erlangga 2007).
Insang merupakan organ respirasi yang utama dan vital pada ikan. Epitel
insang ikan merupakan bagian utama untuk pertukaran gas, keseimbangan asam
basa, regulasi ion dan ekskresi nitrogen. Oleh karena itu, jika ikan tercemar oleh
polutan lingkungan seperti amonia, pestisida, logam, nitrit dan petroleum
hidrokarbon, fungsi vital ini dalam keadaan bahaya karena menghalangi
penerimaan oksigen misalnya terjadi fusi (Ersa 2008).
BAB III
BAHAN DAN METODE
8
9
Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan didapatkan data sirip dorsal
(D1) terdiri dari 7 sirip keras, dan 1 sirip lunak, sedangkan pada D2 terdiri dari 4
sirip mengeras dan 8 sirip lunak. Sirip pectoral terdiri dari 1 sirip keras, dan 19
sirip lunak. Sirip ventral terdiri dari 1 sirip keras dan 6 sirip lunak. Sirip anal
terdiri dari 1 sirip lunak mengeras dan 7 sirip lunak. Sirip caudal terdiri dari 5
sirip lunak mengeras dan 16 sirip lunak. Memiliki 1 linea lateralis yang terdiri
dari 79 buah, serta linea transversalis sebanyak 10 dan 6 buah. Selain itu terdapat
DOrgin 18cm, VOrigin 29cm, dan AOrigin 10cm.
Menurut Collins (1985) ikan belanak memiliki sirip dorsal V jari-jari keras
dan 8 jari-jari lunak. Sirip anal mempunyai III jari-jari keras dan 8 jari-jari lunak.
Sirip pectoral terdiri dari 16-17 jari-jari lunak, sedangkan sirip caudal teriri dari
18-20 jari-jari lunak. Jumlah sisik linea lateralis berjumlah 34-42, pola warna
ikan pada bagian dorsal berwarna abu-abu keperakan dan putih peraj pada bagian
ventral.
11
12
Dari praktikum kali ini didapatkan data ciri morfologi khusus bahwa ikan
kembung memiliki bentuk tubuh fusiform, bentuk mulut biasa dengan letak mulut
15
2 Kelenjar -
Beracun
Data sistem integumen pada praktikum kali ini menunjukkan bahwa ikan
kembung mempunyai bentuk sisik cycloid dan tidak memiliki kelenjar racun.
Bentuk, ukuran dan jumlah sisik ikan dapat memberikan gambaran bagaimana
kehidupan ikan tersebut. Sisik cycloid berbentuk bulat, pinggiran sisik halus dan
rata sementara sisik stenoid mempunyai bentuk seperti cycloid tetapi mempunyai
pinggiran yang kasar (Lalli 1993).
4.5 Sistem Otot
Berdasarkan hasil praktikum tentang sistem otot pada ikan kembung terdapat
bagian-bagiannya antara lain; myoseptum, epaxial, hypaxial, dan myomer. Daging
ikan cenderung berwarna merah muda dengan tekstur yang agak lembek, karena
ikan yang kami amati bukan ikan yang masih hidup.
16
memiliki satu lubang insang yang masing – masing terdapat dikedua sisi kepala
dibawah tulang tutup insang. Insang terletak pada belakang rongga mulut. pada
lengkung insang bagian depan terdapat insang tapis insang dan dibagian belakang
terdapat filament ikan. Tapis insang berfungsi sebagai pelindung filament. Jumlah
lengkung insang pada tulang sejati ada lima pasang (Salman dkk 2005).
BAB V
5.1 Simpulan
1. Ciri meristik pada ikan kembung terdiri dari sirip dorsal (D1) terdiri dari 7
sirip keras, dan 1 sirip lunak, sedangkan pada D2 terdiri dari 4 sirip
mengeras dan 8 sirip lunak. Sirip pectoral terdiri dari 1 sirip keras, dan 19
sirip lunak. Sirip ventral terdiri dari 1 sirip keras dan 6 sirip lunak. Sirip
anal terdiri dari 1 sirip lunak mengeras dan 7 sirip lunak. Sirip caudal
terdiri dari 5 sirip lunak mengeras dan 16 sirip lunak. Memiliki 1 linea
lateralis yang terdiri dari 79 buah, serta linea transversalis sebanyak 10
dan 6 buah. Selain itu terdapat DOrgin 18cm, VOrigin 29cm, dan AOrigin
10cm. Sedangkan ciri morfometrik ikan kembung terdiri dari SL 17,5 cm,
TL 21 cm, HL 5,5 cm, OD 2 cm, SntL 1,5 cm, DFL1 2,5 cm dan DFL2 2
cm , CPL 1,5 cm, BD 5,5 cm, CPD 6 cm, PFL 5 cm, VFL 2,5 cm, dan
AFL 2 cm.
2. Sistem integumen pada ikan kembung mempunyai bentuk sisik cycloid
dan tidak memiliki kelenjar racun.
3. Sistem pernapasan pada ikan kembung menggunakan insang yang bentuk
filamennya panjang dan tidak rapat, selain itu ikan kembung tidak
memilik alat bantu pernapasan.
4. Sistem pencernaan pada ikan kembung dilengkapi dengan alat bantu yaitu
pyloric caeca yang berfungsi sebagai pengatur pengeluaran makanan
(chyme) dari lambung ke segmen usus.
19
20
5.2 Saran
Saat praktikum selanjutnya praktikan dapat lebih teliti dan berhati-hati
dalam melakukan pembedahan ikan khususnya. Dalam pembedahan harus
dilakukan dengan serius agar organ dalam ikan tidak hancur.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E. 1996. Kamus Istilah Perikanan. Kanisius. Bandung.
Burhannudin,Moelyanto R, Martosewoto S, Djamali A. 1984. Suku Scombridae.
Tinjauan Mengenai Tuna, Cakalang, dan Tongkol. LON-LIPI. Jakarta
Djuhanda, T., 1981. Dunia Ikan. Armico. 191 hal.
Erlangga. 2007. Efek Pencemaran Perairan Sungai Kampar Di Provinsi Riau
Terhadap Ikan Baung (Hemibagrus nemurus). Sekolah Pasca sarjana,
Institut Pertanian bogor, Bogor. 67 hlm.
Ersa, I.M. (2008). Gambaran Histopatologi Branchia, Usus dan Otot Pada Ikan
Mujair (Oreochromis mossambicus) di Daerah Ciampea Bogor. Bogor:
Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Fujaya, Yusinta. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknologi
Perikanan. PT Rineka Cipta, Jakarta. 179 hal
Haryono. 2009. Buku Panduan Lapangan: Ikan Perairan Lahan Gambut. Penerbit
LIPI Press. Jakarta.
Kriswanto. 1986. Mengenal Ikan Air Tawar. BP Karya Baru : Jakarta
Lalli, 1993. Biological Oceanography: An Introduction. Pergamon Press,
Columbia.
Mahardono, 1979. Anatomi Ikan. PT Inter Masa, Jakarta.
Muhammad, F. 2011. Penyuluhan Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
[Diakses Melalui http://kkp.go.id .Pada 10 April 2018].
Moazzam,M.,H.B.Osmany, and K.Zahra. 2005. Indian Mackerel (Rastelliger
branchysoma).some aspects of biology and Fisheries
Murniyati, A. S. 2004. Biologi 100 Ikan Laut Ekonomis Penting di Indonesia.
Departemen Kelautan dan Perikanan. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Perikanan. Jakarta.
Parin, N.V. 1999. FAO Species Identification Guide for Fishery Purposes. The
living Marine Resources of the Western Central Pacific. (Mugilidae to
Carangidae). Food and Agriculture Organization of the United Nations,
Rome. Bony Fishes 4(2).
Pough, F., Harvey, C. M., Jans, J. B., Heiser. 2005, Vertebrate Life Seventh
edition. Pearson Education Inc. US
Rahardjo. 2011. Iktiology. Lubuk Agung. Bandung.
Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. PT Bina Cipta.
Bandung.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta. Jakarta. Hal
520 .
21
22
Timbangan Mikroskop
24
Lampiran 2. Bahan
25
Lampiran 3. Prosedur Kerja
Prosedur praktikum mengenai identifikasi ikan mas antara lain:
1. Ciri Morfometrik
2. Ciri Meristik
26
3. Sistem Integumen
4. Sistem Pencernaan
27
Ikan yang telah diidentifikasi sistem pencernaannya
dilanjutkan dengan identifikasi sistem pencernaan.
28
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Praktikum
Kegiatan praktikum identifikasi ikan antara lain :
Struktur sisik di bawah Alat pernapasan pada ikan Pemisahan organ dalam
pada ikan
mikroskop
29