Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

PENGENALAN JENIS IKAN DAN IDENTIFIKASI,


SEKSUALITAS IKAN DAN TINGKAT KEMATANGAN GONAD

OLEH

RINETA KHAIRUNISSA
2104110010
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
SENIN/1/08.30-11.30
KELOMPOK 1
UNENG RHAHMA SARI

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr.wb.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala nikmat dan
rahmatnya sehingga dari praktikum hingga penyusunan laporan ini berjalan dengan
baik. Tak lupa pula kami kirimkan salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad
SAW, sebagai pengembang amanah seluruh umat manusia. Tidak lupa pula saya
ucapkan terima kasih kepada kak Uneng Rhahma Sari selaku asisten dosen yang
membantu saya dalam praktikum hingga membuat laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini, saya menyadari masih banyak terdapat kesalahan
dan keliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun teknik
pengetikan. Walaupun demikian, inilah usaha maksimal saya selaku penulis usahakan.
Semoga dalam laporan ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan dengan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum, wr.wb.

i
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii
DAFTAR TABEL ................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... v
I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................... 2
1.3 Manfaat .................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 3
2.1 Ikan Motan ............................................................................ 3
2.2 Pengenalan Jenis Ikan Dan Identifikasi ................................ 3
2.3 Seksualitas Ikan ..................................................................... 4
2.4 Tingkat Kematangan Gonad .................................................. 4
III. Metedologi Praktikum .............................................................. 6
2.1 Waktu dan Tempat ................................................................ 6
2.2 Bahan dan Alat Praktikum .................................................... 6
2.3 Prosedur Praktikum ............................................................... 6
2.4 Metode Praktikum ................................................................. 7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 8
4.1 Hasil ...................................................................................... 8
4.2 Pembahasan ........................................................................... 14
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 16
4.1 Kesimpulan............................................................................ 16
4.2 Saran ...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 17
LAMPIRAN ........................................................................................... 19

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Ikan motan........................................................................................ 8
2. Tingkat kematangan gonad .............................................................. 11
3. Saluran pencernaan .......................................................................... 13

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Hasil pengukuran morfometrik ikan motan ..................................... 9
2. Hasil pengukuran meristik ikan motan ............................................ 10
3. Hasil data tingkat kematangan gonad ............................................. 11

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat dan bahan..................................................................................... 20
2. Hasil .................................................................................................... 21

v
vi
I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan merupakan hewan beradarah dingin, ciri khasnya mempunyai tulang belakang,
insang, dan sirip, dan terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai medium dimana
tempat mereka tinggal. Informasi yang digunakan dalam mempelajari hubungan
evolusioner ikan berawal dari pengetahuan taksonomi terutama deskripsi ikan
(Burhanuddin, 2008). Ikan sebagai hewan air memiliki beberapa mekanisme fisiologis
yang tidak dimiliki oleh hewan darat (Anonim, 2006).
Perikanan menjadi salah satu sektor penyedia sumberdaya hayati yang mampu
memberikan sumbangsi terhadap kemajuan ilmu sains. Salah satu aspek yang
umumnya menjadi pusat kajian adalah aspek biologi perikanan. Biologi perikanan
merupakan kajian biologi ikan dalam konsep sumberdaya ikan yang dapat dipanen
(Effendie, 2002). Biologi perikanan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
keadaan ikan yaitu sejak ikan tersebut menetas (hadir ke alam) kemudian makan,
tumbuh, bermain, bereproduksi dan akhirnya mengalami kematian secara alami atau
karena faktor lain.
Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai
upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya (Yushita Fujaya, 2004). Untuk
melakukan reproduksi maka harus ada gamet jantan dan betina. Penyatuan gamet
jantan dan betina akan membentuk zigot yang selanjutnya berkembang menjadi
generasi baru. Terdapat dua factor yang mempengaruhi tingkat kematangan gonad
yaitu factor dalam dan factor luar (Habibi dkk., 2013).
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan praktikum laboratorium untuk
mengetahui sifat biologis ikan pada pengenalan jenis ikan dan identifikasi, seksualitas
ikan, serta tingkat kematangan gonad.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui pengenalan jenis
ikan dan identifikasi melalui pengukuran secara morfometrik dan meristik, mengetahui
seksualitas pada ikan motan, serta tingkat kematangan gonad pada ikan motan.

1.3 Manfaat
Manfaat dari pratikum ini yaitu diharapkan kepada mahasiswa mampu mengetahui
jenis ikan dan identifikasi melalui pengukuran secara morfometrik dan meristik,
mengetahui seksualitas pada ikan motan, serta tingkat kematangn gonad pada ikan,
motan.

2
II.TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Ikan Motan

Menurut Saanin (1984) ikan ini dikenal dengan nama Kendie, Manangin, Lambak,
Ringan, Lumoh dan Pingan. Pada daerah Palembang ikan ini dinamakan Damaian atau
Lumopoko dan di Kalimantan ikan ini disebut juga Ketup atau Bau Ketup (Subardja et
al, 1995). Ikan motan ini selalu disenangi oleh masyarakat termasuk juga jenis ikan air
tawar yang memungkinkan untuk didomestik, karena jenis ikan motan ini selalu
dijumpai di kolam hidup bersama dengan ikan mas ataupun ikan kapiek atau jenis ikan
ari tawar lainnya di Sungai Kampar (Fauzi, 1978).

3.2 Pengenalan Jenis Ikan Dan Identifikasi

Salah satu bagian penting dari taksonomi adalah teknik identifikasi. Dalam
pelasanaannya, mengidentifikasi suatu jenis ikan bukanlah hal yang mudah karena
memerlukan suatu metode, perlatan tertentu (kaliper, kaca pembesar, misroskop, dan
lainnya), buku atau pustaka mengenai taksonomi, pengenalan jenis ikan, dan pustaka
terkaitnya (Haryono, 2009). Pengukuran menggunakan kaliper digital meliputi data
meristik dan morfometrik.

Meristik merupakan perhitungan jumlah bagian-bagian tubuh ikan, sedangkan


morfometrik adalah ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh. Data meristic
meliputi data perhitungan jumlah sirip-sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip
anus dan sirip ekor. Jari-jari yang dihitung meliputi jumlah jari-jari keras, jari-jari
lemah, dan jari-jari lemah mengeras. Data morfometrik yang diambil meliputi Panjang
total (TL), Panjang baku/standar (SL), Panjang fork (FL), Panjang kepala (HdL), lebar
badan (BdH). Pengukuran morfometrik dan meristic pada setiap individu ikan dari
spesies ikan tertentu dilakukan sesuai dengan petunjuk Lagler et al, (1977), Saanin
(1984) dan pulungan et al., (1985).

3
3.3 Seksualitas Ikan
Menurut Arizom (2006), pada prinsipnya seksualitas hewan terdiri dari dua jenis
kelamin yaitu jantan dan betina, begitu pula sekaligus pada ikan. Seksualitas ikan perlu
diketahui karena dapat digunakan untuk membedakan antara ikan jantan dengan ikan
betina. Ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan
ikan betina adalah ikan mempunyai organ penghasil telur suatu populasi terdiri dari
ikan. Penentuan seksualitas ikan disuatu perairan harus berhati-hati karena secara
keseluruhan terdapat macam-macam seksualitas ikan mulai dari heraprodit, sinkroni,
protansi, hingga genekorisme yang berdiferensiasi maupun yang tidak berdiferensiasi.
Menurut Wahyuningsih dan Temala (2006), sifat seksualitas pada ikan dibagi menjadi
2 yaitu sifat seksualitas primer dan sifat seksualitas sekunder.
Seksualitas primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung
berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuuhnya pada ikan
betina, dan testis dengan pembukuhnya pada ikan jantan. Penampakan ciri seksual
primer pada setiap individu ikan dilakukan beberapa cara yaitu membedah
tubuh,mengeluarkan gamet, mengambil gamet. Sedangkan seksualitas sekunder
adalah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk memebedakan ikan jantan dan ikan
betina, dengan cara memperhatikan bentuk,ukuran tubuh dan bagian-bagian tubuh
tertentu msupun organ pelengkapnya, serta warna pada permukaan tubuh dan organ-
organ pelengkapnya.
3.4 Tingkat Kematangan Gonad
Menurut Effendie (1979), yang dimaksud dengan tingkat kematangan gonad
adalah tahap tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan berpijah. Gonad
adalah bagian dari organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur pada ikan
betina dan sperma pada ikan jantan. Ikan pada umumnya mempunyai sepasang gonad
dan jenis kelamin umumnya terpisah (Sukiya, 2005:20). Gonad yang berkembang
didalam tubuh individu ikan akan mempengeruhi berat tubuh.
Nilai indeks kematangan gonad ( IKG) atau sering juga disebut Coeffisien
Kematangan Gonad atau Gonado Somatic Index, yaitu suatu nilai dalam persen sebagai
hasil dari perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk gonad dikali

4
dengan 100%. Sebagai acuan standar, umum digunkana ada 5 tahap TKG, yakni TKG
I (bebentuk benang halus), TKG II (benang mulai membesar tetapi bentuk seperti
benang), TKG III (belum sempurna tetapi sudah membulat), TKG IV (bentuk sudah
sempurna), TKG V (gonad sudah tua dan mengerut).

5
III.METEDOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat


Waktu pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 12
September 2022 pukul 08.30 s/d 11.30 WIB yang membahas mengenai
“Pengenalan jenis ikan dan identifikasi, seksualitas ikan, dan tingkat kematangan
gonad”, bertempat di Laboratorium Biologi Perairan.
3.2 Bahan Dan Alat Praktikum

3.2.1 Bahan Praktikum


Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ikan motan.
3.2.2 Alat Praktikum

Alat yang digunakan adalah serbet, penggaris, pena, pensil, penghapus, gunting
bedah, tempat sampel gonad dan saluran pencernaan, plastic obat, tisu gulung, pinset,
nampan, dan buku penuntun praktikum biologi perairan.

3.3 Prosedur Praktikum

Ambil ikan lalu letakkan di atas nampan, beri nomor pada ikan lalu foto ikan
tersebut. Kemudian lakukan identifikasi dengan pengukuran morfometrik dan meristik
sesuai pada ketentuan. Timbang ikan tersebut,selanjutnya buat tabel hasil perhitungan
data morfometrik dan meristik ikan dan symbol setiap sirip ikan. Ikan yang ditimbang
dibedah dari lubang anus mengarah keatas sampai ke line literalis, lalu potong kekiri
sampai menuju dibelakang overculum, dan potong lurus kebawah. Keluarkan
gelembung udara, gonad, dan saluran pencernaan dari dalam tubuh ikan tersebut.
Amati dari gonad ikan tersebut apakah gonad berada pada tingkatan 1,2,3,4,atau 5.,
lalu timbang berat gonad pada TKG IV.

6
3.4 Metode Praktikum

Dalam melakukan praktikum, metode yang digunakan adalah menggunakan


metode pengamatan secara langsung terhadap objek yang dipraktikumkan, selain itu
praktikum ini berpedoman pada buku penuntun praktikum biologi perikanan dan buku-
buku literatur yang berhubungan dengan hasil pengamatan selama praktikum
berlangsung.

7
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Jenis Ikan Dan Identifikasi


Berikut adalah hasil praktikum pengenalan jenis ikan dan identifikasi yang
dipraktikumkan.

Gambar 1. ikan motan (Thynnichthys polylepis)


Nama lokal : ikan motan
Nama ilmiah : Thynnichthys polylepis
Nama secara nasional : motan
Nama perdagangan internasional : motan fish
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoidea

8
Family : Cyprinidae
Sub Family : Cyprininae
Genus : Thynnichthys
Spesies : Thynnichthys polylepis
Habitat : Air tawar
Tabel 1. hasil pengukuran morfometrik ikan motan
No Jenis Ikan Tl(Cm) Sl(Cm) HdL(Cm) BdH(Cm) Berat(Gr)
Ikan motan 16 12.4 3.7 4 60
1
Ikan motan 15.5 12.8 3.5 4 50
2
Ikan motan 16 13 3 4 50
3
Ikan motan 16 12.5 3 4 50
4
Ikan motan 14 11.5 2.5 3 30
5
Ikan motan 17.5 14 3.5 4 50
6
Ikan motan 13.5 10.5 2.5 3 20
7
Ikan motan 15 11.5 3 3.5 30
8
Ikan motan 17 13 3.5 4.5 75
9
Ikan motan 16.5 12.5 3.6 4.2 70
10
Ikan motan 15 12.5 3.6 4.5 75
11
Ikan motan 14.5 11.5 3.2 3.5 55
12
Ikan motan 12 10.5 3.5 4 30
13
Ikan motan 15.5 12 4 3.6 40
14

9
Ikan motan 15.5 12 3.5 4 50
15
Ikan motan 16 13 3.5 4.6 60
16
Ikan motan 13 10 3.5 3.5 30
17
Ikan motan 14 10.5 3.5 4 40
18
Ikan motan 15 12 3.2 4.5 50
19
Ikan motan 16 11.5 2.9 4 40
20
Ikan motan 16 11.5 2.7 4 40
21
Ikan motan 17.3 13.8 3.3 4.5 70
22
Ikan motan 14.5 12 3 4 30
23
Ikan motan 15.5 12.1 3 4 50
24
Ikan motan 14.5 12 3 4 30
25

Tabel 2. Hasil Pengukuran Meristik Ikan Motan

No Meristik K L

1 Sirip Punggung (D) VI 8

2 Sirip Perut (V) - 17

3 Sirip Dada (P) - 10

4 Sirip Anus (A) - 6

5 Sirip Ekor (C) - 23

10
4.1.2 Seksualitas Ikan Motan

Gambar 2. tingkat kematangan gonad

4.1 3 Tingkat Kematangan Gonad

Tabel 3. Hasil Data Tingkat Kematangan Gonad Ikan Motan

No Berat Ikan (Gr) TKG Berat Gonad (Gr)

1 60 IV 6.13

2 50 IV 4.08

3 50 IV 6.13

4 50 IV 7.43

5 30 II -

6 50 III -

7 20 I -

8 30 I -

11
9 75 II -

10 70 II -

11 75 III -

12 55 I -

13 30 I -

14 40 I -

15 50 I -

16 60 II -

17 30 III -

18 40 III -

19 50 II -

20 40 I -

21 40 I -

22 70 II -

23 30 I -

24 50 II -

25 30 I -

12
4.1.4 Saluran Pencernaan

Gambar 3. saluran pencernaan


4.1.5 Perhitungan Nilai Indeks Kematangan Gonad Ikan Motan
𝐵𝐺
Rumus: IKG= 𝐵𝑇 ×100%

IKG : Indeks Kematangan Gonad


BG : Berat Gonad (gram)
BT : Berat Tubuh (gram)
1. Berat Gonad: 6.13 gram
Berat Tubuh: 60 gram
𝐵𝐺 6.13
IKG= 𝐵𝑇 ×100% = ×100% = 0.10
60

2. Berat Gonad: 4.08 gram


Berat Tubuh: 50 gram
𝐵𝐺 4.08
IKG= 𝐵𝑇 ×100% = ×100% = 0.08
50

3. Berat Gonad: 6.13 gram


Berat Tubuh: 50 gram
𝐵𝐺 6.13
IKG= 𝐵𝑇 ×100% = ×100% = 0.12
50

4. Berat Gonad: 7.43 gram

13
Berat Tubuh: 50 gram
𝐵𝐺 7.43
IKG= 𝐵𝑇 ×100% = ×100% = 0.15
50

4.2 Pembahasan

Ikan motan merupakan air tawar yang banyak terdapat di sungai-sungai dan
perairan umum lainnya serta merupakan ikan asli yang banyak terdapat di sungai-
sungai Indonesia (Alamsyah, 1982). Pada saat praktikum, identifikasi ikan motan yang
dilakukan meliputi pengukuran morfometrik yaitu panjang total tubuh 16 cm, Panjang
baku 12.4 cm, Panjang kepala 3.7 cm, dan tinggi badan ikan motan 4 cm. Identifikasi
ini dinamakan morfometrik dimana dilakukan pengukuran bagian terluar umum ikan
motan. Menurut Omar (2011), yang menjelaskan bahwa morfometrik adalah ukuran
bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan. Menurut Widiyanto (2008), yang
menjelaskan bahwa studi morfometrik secara kuantitatif memiliki tiga manfaat yaitu,
membedakan jenis kelamin dan spesies, mendeskripsikan pola-pola keragaman
morfologis antar populasi atau spesies, serta mengklasifikasikan dan menduga
hubungan filogenik.

Adapun pengukuran meristik ikan motan yang diukur pada saat praktikum
meliputi, a) jumlah sirip punggung (D), jumlah sirip keras 6 dan jumlah sirip lemah 8;
b) jumlah sirip perut (V), jumlah sirip keras tidak ada dan jumlah sirip lemah 17; c)
jumlah sirip dada (P), jumlah sirip keras tidak ada dan jumlah sirip lemah 10; d) jumlah
sirip anus (A), jumlah sirip keras tidak ada dan jumlah sirip lemah 6; e) jumlah sirip
ekor (C), jumlah sirip keras tidak ada dan jumlah sirip lemah 23.

Pebedaan ciri-ciri seksual sekunder pada ikan motan adalah ukuran kepala ikan
jantan lebih kecil dari ikan betina, bentuk kepala ikan jantan agak lancip dan pada ikan
betina agak membulat, permukaan tengkorak kepala ikan jantan lebih besar dari ikan
betina, bentuk dan ukuran lubang pelepasan alat kelamin ikan jantan agak lonjong dan
kecil sedangkan pada ikan betina membulat dan lebih besar (Sukendi et al, 1992)

14
Pada hasil praktikum sebanyak 25 ekor ikan motan terdapat 4 ekor ikan yang berada
pada Tingkat Kematangan Gonad IV. Menurut Murtini (2006), ikan motan melakukan
pemijahan secara parsial dan berkala karena mengalami kematangan gonad secara
bertahap dari bulan ke bulan berikutnya.

15
V.KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan dalam laporan ini, dapat disimpulkan bahwa untuk mengenal
jelas jenis ikan yang diamati dapat melakukan pengukuran secara morfometrik dan
meristik. Morfometrik adalah bagian tubuh luar ikan yang dapat diukur, sedangkan
meristik adalah bagian tubuh luar yang dapat dihitung.

Pada seksualitas ikan, terdapat 2 penampakan ciri seksual, yaitu penampakaan


ciri seksual primer dan penampakan ciri seksual sekunder. Penampakan ciri seksual
primer dapat dilakukan dengan cara membedah tubuh, mengeluarkan gamet, dan
mengambil gamet. Sedangkan penampakan ciri seksual pada sekunder dapat dilakukan
dengan memperhatikan bentuk, ukuran tubuh dan bagian-bagian tertentu maupun pada
organ organ pelengkapnya, serta warna pada permukaan tubuh dan organ-organ
pelengkapnya.

Gonad adalah organ reproduksi yang terdapat dalam tubuh individu ikan, pada
ikan gonad bedara disamping kiri dan kanan gelembung renang, dibawah vertebrae dan
aiatas saluran pencernaan. Gonad uyang berkembang didalam tubuh individu ikan akan
mempengaruhi pertambahan berat tubuh.Tingkat kematangan gonad mencapai pada
tingkat V.

5.2 Saran
Untuk kedepannya pada pembahasan mengenai praktikum ini lebih dijelaskan
lagi, dan asisten diharapkan dapat lebih membantu, membimbing, dan memberikan
arahan yang lebih baik dari sebelumnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sanofel, D. 2006. Studi keberadaan ikan motan (Thynnichthys polylepis C. V.) di

waduk pembagkit listrik tenaga air Kotopanjang di sekitar Desa Gunung

Bungsu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Skripsi. Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru.

Murtini, S. 2006. Biologi Reproduksi Ikan Motan (Thynnichthys polylepis) secara

Histologi di Waduk Kotopanjang, Kabupaten Kampar, Riau. Manajemen

Sumber Daya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas

Riau.

Anonimus, 2007. Pemeriksaan Gonad Ikan. Diunduh Tanggal 23 Nopember 2009.

http://jlcome,blogspot.Come/2007/05.

Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta. 163

halaman

Putra. R. M., C.P. Pulungan dan Windarti 2012. Buku Penuntun Prakttikum Biologi

Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau.

Pekanbaru.

Tutupoho, S.N.E 2008. Pertumbuhan Ikan Motan (Thynnichthystynnoides Bleeker,

1852) Di Rawa Banjir Sungai Kampar Kiri, Riau, Institut Pertanian Bogor.

17
Bogor.

Uva. r. 2014. Identifikasi jenis Ikan Di Danau Pinang Luar Desa Bulu Cina Kecamatan

Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Universitas Riau. Pekanbaru.

Sukendi, R. M. Putra dan Yurisman 2007. Pengembangan Teknologi Pembenihan

dan Budidaya Ikan Motan (Thynnichthys thynnoides Blkr) dalam Rangka

Menjaga Kelestariannya dari Alam. Penelitian Hibah Kompetensi Tahun

II (2010). Universitas Riau Pekanbaru.

Umar, M. T., Suwarni., R. Salam, dan S. a. Omar. 2012. Kajian Pertumbuhan Ikan

Bonti-bonti (Paratherina striata Aurich,1953) di danau Towuti, Sylawesi

Selatan.

Burhanudin et al 1984 in Astuti 2007. Morfologi perikanan. Edisi IV. Gadjah Mada

University press, Yogyakarta.

18
LAMPIRAN

19
Lampiran 1. Alat dan bahan

serbet alat tulis

nampan tempat sampel

20
gunting bedah
buku penuntun
Lampiran 2. Hasil

ikan motan ikan dibedah

21

Anda mungkin juga menyukai