KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita hanturkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami sebagai penulis dapat
meyelesaikan laporan dengan judul “Sistem Syaraf dan Reproduksi Ikan Lele
Lokal (Clarias batrachus)” ini untuk memenuhi tugas Praktikum Iktiologi dengan
tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, rasa hormat dan terima kasih penulis
sampaikan terkhusus pada Dosen Pengampu mata kuliah Iktiologi dan Asisten
Laboratorium serta pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan laporan ini
baik moral maupun material.
Penulis mengharapkan laporan ini berguna bagi pembaca meskipun
penulis menyadari masih banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan ini dapat sempurna
dan bermanfaat bagi pembaca dimasa yang akan datang.
Erman
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii
DAFTAR TABEL ................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ..................................................................... 3
1.3 Manfaat Praktikum ................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Syaraf dan Reproduksi pada Ikan ................................. 4
2.1.1 Sistem Syaraf Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)........ 5
2.1.2 Sistem Reproduksi Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) 7
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................... 9
3.2 Bahan dan Alat Praktikum ........................................................ 9
3.3 Metode Penelitian .................................................................... 9
3.4 Prosedur Praktikum .................................................................. 10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .......................................................................................... 11
4.2 Pembahasan .............................................................................. 13
4.2.2 Sistem Syaraf Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) ........ 13
4.2.2 Sistem Reproduksi Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) 14
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 15
5.2 Saran ......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)..................................................... 11
2. Hasil Bedah Perut Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) ...................... 12
3. Testes Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) ......................................... 12
4. Otak Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) ............................................ 12
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Bahan dan Alat Praktikum .............................................................. 9
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Bahan Praktikum ............................................................................... 19
2. Alat Praktikum ................................................................................... 21
1
I. PENDAHULUAN
terdapat pada sistem syaraf ikan lele lokal adalah serotonin, dopamin,
noradrenalin, asetilkolin, dan GABA.
Sistem syaraf pada ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) juga terlibat dalam
berbagai perilaku seperti perilaku makan, renang, reproduksi, dan perlindungan
dari predator. Dalam situasi berbahaya, ikan lele lokal dapat melarikan diri atau
bahkan menyerang predator dengan bantuan sistem syaraf yang memungkinkan
koordinasi gerakan yang cepat dan akurat. Untuk memahami sistem syaraf pada
ikan Lele Lokal (Clarias batrachus), berbagai penelitian telah dilakukan dengan
menggunakan metode-metode seperti elektrofisiologi, histologi, dan
imunohistokimia. Hasil dari penelitian ini membantu dalam mengidentifikasi
struktur dan fungsi dari sistem syaraf pada ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)
dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara kerja sistem
syaraf pada ikan tersebut (Saputra et al., 2019).
Selain itu, penelitian juga dilakukan untuk mengembangkan teknologi
yang memanfaatkan sistem syaraf pada ikan Lele Lokal (Clarias batrachus).
Contohnya adalah pengembangan teknologi aquaponik yang menggabungkan
sistem budidaya ikan dan tanaman secara terpadu. Dalam teknologi ini, ikan lele
lokal berperan dalam menyediakan nutrisi untuk tanaman, sedangkan tanaman
berperan dalam menyaring air yang digunakan untuk menghidupi ikan. Dalam
pengembangan teknologi aquaponik ini, pengetahuan mengenai sistem syaraf
pada ikan lele lokal sangat penting untuk memahami bagaimana ikan tersebut
merespons lingkungan dan bagaimana cara memanipulasi sistem syaraf pada ikan
tersebut untuk meningkatkan produksi (Siregar et al., 2019).
Secara keseluruhan, sistem syaraf pada ikan Lele Lokal (Clarias
batrachus) sangat kompleks dan melibatkan berbagai macam sel syaraf yang
bekerja bersama untuk mengatur berbagai fungsi fisiologis dan perilaku pada ikan
tersebut. Penelitian mengenai sistem syaraf pada ikan Lele Lokal (Clarias
batrachus) sangat penting untuk memahami cara kerja sistem syaraf pada ikan
tersebut dan untuk mengembangkan teknologi-teknologi yang memanfaatkan ikan
tersebut secara optimal.
7
makanan yang cukup juga sangat penting dalam menjaga kesehatan ikan lele dan
mempengaruhi perilaku reproduksi ikan lele (Nurhayati et al., 2016).
Pada ikan Lele Lokal (Clarias batrachus), faktor lingkungan juga
mempengaruhi kemampuan reproduksi. Suhu air yang ekstrem, kualitas air yang
buruk, dan paparan zat kimia yang beracun dapat mengganggu fungsi reproduksi
ikan lele. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan
organ reproduksi, produksi sperma dan telur, dan kemampuan ikan lele untuk
melakukan kawin dan pembuahan.
Untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan Lele Lokal (Clarias
batrachus), beberapa teknik reproduksi telah dikembangkan. Salah satu teknik
yang umum digunakan adalah teknik penggunaan hormon untuk meningkatkan
produksi sperma dan telur pada ikan lele. Hormon-hormon yang digunakan antara
lain gonadotropin releasing hormone (GnRH), human chorionic gonadotropin
(hCG), dan luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH) (Yuliadi et al.,
2016).
Pemberian hormon secara tepat dosis dan waktu dapat meningkatkan
produksi sperma dan telur pada ikan lele. Namun, pemberian hormon yang
berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti
deformasi dan kematian embrio.
Penggunaan teknologi reproduksi modern juga dapat meningkatkan
produksi ikan Lele Lokal (Clarias batrachus). Teknik reproduksi modern meliputi
inseminasi buatan, pemijahan terkontrol, dan pembesaran benih. Dalam
inseminasi buatan, sperma jantan diambil dari testis dan dicampurkan dengan telur
betina secara manual. Metode ini memungkinkan para peternak untuk memilih
telur yang berkualitas dan meningkatkan persentase penetasan (Mustofa et al.,
2017).
9
4.2 Pembahasan
4.2.1 Sistem Syaraf Ikan Lele lokal (Clarias batrachus)
Sistem syaraf ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) terdiri dari sistem
syaraf pusat dan sistem syaraf tepi. Sistem syaraf pusat terdiri dari otak, batang
otak, dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem syaraf tepi terdiri dari syaraf
kranial, syaraf spinal, dan sistem syaraf otonom.
Otak ikan lele terdiri dari beberapa bagian, yaitu otak besar
(telencephalon), otak kecil (cerebellum), otak tengah (mesencephalon), dan otak
belakang (rhombencephalon). Otak ikan lele memiliki fungsi untuk mengatur
aktivitas tubuh dan berperan dalam kognisi, persepsi, dan pengambilan keputusan.
Selain itu, otak ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) juga terlibat dalam fungsi
motorik, seperti koordinasi gerakan dan postur.
Sistem syaraf tepi ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) terdiri dari syaraf
kranial dan syaraf spinal. Syaraf kranial terdiri dari 10 pasang syaraf yang masing-
masing memiliki fungsi yang berbeda, seperti penglihatan, penciuman,
pendengaran, dan motorik. Syaraf spinal terhubung dengan sumsum tulang
belakang dan berfungsi untuk mengirimkan sinyal-sinyal sensorik dan motorik
dari dan ke otak.
Selain struktur sistem syaraf, kegiatan yang melibatkan sistem syaraf ikan
Lele Lokal (Clarias batrachus) juga dapat dijadikan bahan praktikum biologi.
Misalnya, mahasiswa dapat melakukan beberapa percobaan untuk memahami
aktivitas syaraf ikan lele. Contohnya, mengamati respons ikan lele terhadap
rangsangan visual, suara, atau bau, atau melakukan pengukuran aktivitas syaraf
otak dengan menggunakan elektroensefalogram (EEG).
Mahasiswa juga dapat mempelajari hubungan antara sistem syaraf ikan
lele dengan perilaku dan fisiologi ikan lele. Misalnya, bagaimana sistem syaraf
ikan lele berperan dalam perilaku ikan lele, seperti pola gerak, respons terhadap
lingkungan, atau aktivitas reproduksi. Selain itu, mahasiswa juga dapat
mempelajari bagaimana kondisi lingkungan atau faktor stres dapat mempengaruhi
sistem syaraf ikan lele dan kesehatannya.
14
5.1 Kesimpulan
Praktikum tentang sistem syaraf dan reproduksi ikan Lele Lokal (Clarias
batrachus) menunjukkan bahwa ikan lele memiliki sistem syaraf yang kompleks
dengan otak yang cukup besar. Sistem syaraf ikan lele terdiri dari sistem syaraf
pusat dan sistem syaraf tepi yang terhubung dengan seluruh bagian tubuhnya.
Selain itu, praktikum juga menunjukkan bahwa ikan Lele Lokal (Clarias
batrachus) memiliki sistem reproduksi yang kompleks dengan beberapa organ
reproduksi yang berbeda. Ikan lele jantan memiliki testis yang berfungsi untuk
memproduksi sperma, sementara ikan lele betina memiliki ovarium yang
berfungsi untuk memproduksi telur. Selain itu, ikan lele juga memiliki organ
reproduksi eksternal seperti kloaka dan genitalia yang berfungsi untuk
menghasilkan dan membuahi telur.
Praktikum tersebut juga menunjukkan bahwa faktor lingkungan seperti
suhu dan cahaya dapat memengaruhi sistem reproduksi ikan Lele Lokal (Clarias
batrachus). Suhu dan cahaya yang ideal dapat meningkatkan aktivitas reproduksi
ikan lele dan meningkatkan produksi telur dan sperma. Dalam kesimpulan,
praktikum tentang sistem syaraf dan reproduksi ikan lele menunjukkan bahwa
ikan lele memiliki sistem syaraf yang kompleks dan sistem reproduksi yang
penting untuk reproduksi dan kelangsungan hidup spesies.
5.2 Saran
Praktikum sudah berjalan dengan baik. Baik dari segi properti, praktikan,
hingga asisten pembimbing yang menjelaskan cara mengidentifikasi yang benar
serta mendampingi mahasiswa pada saat penulisan hasil pengamatan dan
penggambaran objek Praktikum. Sedikit kekurangan mungkin di bagian
pemotretan objek penelitian, dimana hanya menggunakan nampan oleh sebab itu
hasil yang didapat juga kurang maksimal. Mungkin untuk mengatasinya bisa
dengan menambahkan meja kaca seperti Praktikum sebelumnya, dan mengatur
pencahayaan agar gambar yang diambil mendapatkan komposisi yang sempurna
.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hutabarat, D., dan Manalu, W. 2019. Studi Histologi dan Morfologi Sistem Syaraf
ikan lele (Clarias batrachus). Jurnal Biologi Universitas Andalas. 8(2).
121-131.
Mustofa, I. A., dan Damayanti, R. 2017. Kualitas dan perkembangan telur ikan
lele (Clarias batrachus) dengan perlakuan paparan cahaya berbeda. Jurnal
Akuakultur Rawa Indonesia. 5(1). 33-41.
Murniati, E., Muhidin, S dan Nuraini, D. 2018. Karakteristik dan Distribusi Ikan
di Perairan Teluk Jakarta. Jurnal Kelautan dan Perikanan. 11(2). 103-110.
Nurhayati, T., Setyawan, A. D., dan Oktavia, F. 2016. Efek paparan logam berat
terhadap sistem reproduksi ikan lele (Clarias batrachus). Jurnal Riset
Akuakultur. 11(3). 373-381.
Nurjanah, S., dan Putri, R. E. 2015. Sistem Syaraf dan Reproduksi pada Ikan:
Regulasi Hormon dan Pengaruhnya Terhadap Fungsi Reproduksi. Jurnal
Iktiologi Indonesia. 5(2). 57-64.
Purwati, E., Sulistiyani, Y., dan Pramono, A. 2019. Pengaruh Pemberian Ekstrak
Sargassum sp. pada Sistem Reproduksi Ikan Lele Lokal (Clarias
batrachus). Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 22(1). 53-
60.
Puspitasari, A. dan Wanda. 2018. Pengaruh pemberian pakan berbeda terhadap
pertumbuhan ikan lele (Clarias batrachus) pada sekala laboratorium.
Jurnal ilmu Pertanian indonesia. 26(1). 56-62.
Ridzwan, A. R., Nurzahidah, M. A., Zulkifli, S. Z dan Kamaruzzaman, B. Y.
2019. Keanekaragaman dan distribusi ikan air tawar di Indonesia.
Biodiversitas Jurnal Keanekaragaman Hayati. 20(10). 2809-2818.
Safitri, E. R., dan Nurhajati, T. 2020. Analisis Struktur Mikroskopik Otak dan
Jaringan Syaraf pada ikan lele (Clarias batrachus). Jurnal Ilmu Dan
Teknologi Kelautan Tropis. 12(2). 415-426.
Saputra, F. A., dan Kurniawan, W. 2019. Identifikasi Sistem Syaraf Pada ikan lele
(Clarias batrachus) Melalui Pendekatan Elektrofisiologi. Jurnal Perikanan
Dan Kelautan Tropis. 6(2). 99-105.
Sari, E. S., Zainuddin, M., dan Farida, N. 2018. Pengaruh Lama Perendaman
Ekstrak Air Daun Sirih (Piper betle) terhadap Gambaran Histologis Sistem
Reproduksi Ikan Lele lokal (Clarias batrachus). Jurnal Riset Akuakultur.
13(1). 1-12.
17
LAMPIRAN
19
Penghapus Penggaris