Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

PENDUGAAN POPULASI DAN MORTALITAS IKAN LELE


LOKAL (Clarias batracharus)

OLEH :
MUHAMMAD ILHAMDI
2204113470
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
SENIN/SESI 3/15.00-17.00
KELOMPOK 3
UNENG RHAHMA SARI

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, saya dapat


menyelesaikan laporan praktikum Biologi Perikanan yang berjudul Pendugaan
Populasi Dan Mortalitas Ikan Lele Lokal (Clarias batracharus) tepat pada waktu
yang ditentukan.
Terima kasih kepada dosen pengampu yaitu Ibu Dr.Dra.Windarti M.Sc
yang telah mengajar mata kuliah Biologi Perikanan dan terima kasih kepada kak
Uneng rhama sari selaku asisten kelompok saya. Semoga apa yang di ajarkan
dapat terus bermanfaat untuk pembelajaran yang akan mendatang.
Saya sadar jika di penulisan laporan pratikum Biologi Perikanan ini masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menjadi lebih baik lagi. Akhir kata semoga laporan pratikum ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca sekalian.

Pekanbaru, 31 Oktober 2023

Muhammad Ilhamdi
DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mortalitas Ikan ....................................................................................... 3
2.2. Pendugaan Populasi ............................................................................... 4
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat.................................................................................. 5
3.2. Bahan dan Alat ....................................................................................... 5
3.3. Metode Praktikum ................................................................................. 6
3.4. Prosedur Praktikum ............................................................................... 6
3.4.1. Mortalitas Ikan .................................................................................... 6
3.4.2. Pendugaan Populasi ............................................................................ 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil ....................................................................................................... 8
4.1.1. Mortalitas Ikan ..................................................................................... 8
4.1.2. Pendugaan Populasi ............................................................................ 10
4.2. Pembahasan ........................................................................................... 11
4.2.1. Pendugaan Populasi ............................................................................ 11
4.2.2. Mortalitas Ikan ..................................................................................... 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 13
5.2. Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat dan Bahan Praktikum ................................................................... 5
2. Perhitungan Hasil Tangkapan Ikan Bertanda & Ikan Tidak Bertanda ... 9
3. Hasil Mortalitas Ikan ............................................................................. 10
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Gambar Utuh Ikan Lele Lokal (Clarias batracharus) ......................... 8
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat Praktikum ..................................................................................... 16
2. Bahan Praktikum ................................................................................... 17
3. Rumus Perhitungan ............................................................................... 18
2

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ikan ialah hewan berdarah dingin, ciri khasnya mempunyai tulang
belakang, insang dan sirip, terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai
medium dimana tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan di dalam air
untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan
tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan
oleh arah angin. Dalam keluarga hewan bertulang belakang/vertebrata, ikan
menempati jumlah terbesar, sampai sekarang terdapat sekitar 25.000 spesies yang
tercatat, walaupun perkirannya kisaran 40.000 spesies, yang terdiri dari 483
family dan 57 ordo (Burhanudin., 2008).
Jumlah spesies ikan yang telah berhasil diidentifikasi para ahli ichtyologi
ada sekitar 20.000-40.000 spesies. Puluhan spesies diantaranya telah memiliki
varietas atau stain yang mencapai puluhan dan ratusan varietas. Ikan adalah
hewan veterbrata (bertulang belakang) dan bernapas dengan insang, bergerak
dengan sirip, hewan berdarah dingin (poikiloterm) dan hidup dia air baik air tawar
maupun di air laut (Putra et al., 2022). Sebanyak 15% dari jumlah jenis ikan di
dunia terdapat di Indonesia yang dikelompokkan 84 famili dan 630 spesies
endemik (Hubert et al., dalam Irmawati., 2022).
Kematian ikan di perairan umum selain mengalami kematian secara alami
kini kematian individu ikan sebagian besar disebabkan oleh adanya penangkapan
terutama pada spesies ikan yang bernilai ekonomis tinggi, pencemaran yang
diakibatkan oleh adanya limbah industri, pertambangan, pertanian, pemangsaan
oleh predator dari hewan-hewan avertebrata, serangan hama dan penyakit serta
pengaruh gejala alam seperti elnino dan gelombang tsunami.
Angka mortalitas yang terjadi pada individu suatu spesies ikan sangat
sulituntuk ditetapkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Apabila
angkamortalitas terhadap individu suatu spesies ikan setiap tahunnya terus
meningkatmaka lama kelamaan dapat menyebabkan terjadinya kepunahan suatu
populasiikan yang menghuni suatu habitat tertentu.
Menduga populasi penting artinya dalam biologi perikanan sebagai upaya
mengelola sumber-sumber hasil perikanan dimasa yang akan datang. Metode
2

pendugaan populasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu secara langsung, cara
ini dapat dilakukan pada suatu kolam yang luasnya terbatas, sebab kolam tersebut
dapat dikeringkan dan ikan-ikannya dapat di tangkap dan dihitung. Sedangkan
cara yang kedua yaitu secara tidak langsung, cara ini dapat dilakukan dengan
memperhatikan pengurangan “Catch per unit effort” (Putra et al., 2009).
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk belajar menduga populasi ikan lele
lokal (Clarias batracharus) disuatu perairan dan untuk melihat bias dari masing-
masing metoda dan mengetahui mortalitas ikan lele lokal (Clarias batracharus) .
Manfaat dari praktikum ini yaitu kita dapat menduga populasi ikan disuatu
perairan serta pengaruh mortalitas pada ikan.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Mortalitas Ikan


Mortalitas dapat didefinisikan sebagai jumlah individu yang hilang selama
satu interval waktu (Ricker., 1971). Dalam perikanan umumnya dibedakan atas
dua kelompok yaitu mortalitas alami (M) dan mortalitas penangkapan (F).
Mortalitas alami adalah mortalitas yang disebabkan oleh faktor selain
penangkapan seperti kanibalisme, predasi, stress pada waktu pemijahan, kelaparan
dan umur yang tua. Spesies yang sama biasanya mempunyai kemampuan yang
berbeda-beda ini tergantung pada kepadatan predator dan competitor yang
mempengaruhinya.
Mortalitas alami yang tinggi didapatkan pada organisme yang memiliki
nilai koefisien Iaju pertumbuhan yang besar dan sebaliknya. Mortalitas alami yang
rendah akan didapatkan pada organisme yang memiliki nilai Iaju koefesien
pertumbuhan yang kecil (Jarijah., 2016).
Mortalitas akibat penangkapan adalah kemungkinan ikan mati karena
penangkapan selama periode waktu tertentu, dimana semua faktor penyebab
kematian berpengaruh terhadap populasi. Kematian ikan di perairan umum selain
kematian secara alami kini kematian individu ikan itu sebagian besar disebabkan
adanya penangkapan terutama pada spesies ikan yang bernilai ekonomi tinggi,
pencemaran yang diakibatkan oleh adanya limbah industri, pertambangan,
pertanian, pemangsaan oleh predator dari hewan-hewan vertebrata dan
avertebrata, serangan hama dan penyakit serta pengaruh gejala alam seperti elnino
dan gelombang tsunami.
Lagler (2013) mengatakan bahwa sifat mortalitas tidak diwariskan oleh
induk, tetapi lebih banyak disebabkan oleh factor lingkungan seperti kualitas air,
makanan dan sebagainya. Oleh karena itu, mortalitas induk tidak dapat diketahui
secara pasti. Hal yang dapat dilakukan adalah mengeliminasi faktor-faktor yang
mempengaruhi mortalitas induk, terutama kualitas air.
2.2. Pendugaan Populasi
Dalam menentukan pendugaan populasi suatu jenis ikan digunakan 2
metode yaitu metode langsung dan metode tidak langsung, yang dilakukan pada
suatu kolam yang luasnya terbatas, sebab kolam tersebut dapat dikeringkan airnya
8

dan ikannya dapat dihitung dan akan ditangkap satu persatu. Dan metode yang
kedua adalah secara tidak langsung, dalam metode ini dilakukan dengan
memperhatikan pengurangan catch per unit effort. Dalam hal pendugaan populasi
ini dilakukan metode penandaan yang fungsinya sebagai parameter populasi yang
terdiri atas kepadatan, mortalitas, recruitment dan laju ekploitas, kecepatan dan
arah ruaya, penentuan umur dan pertumbuhan, tingkah laku dan juga daerah
penyebaran (Effendie., 2002).
Metode penandaan itu dibagi atas marking yaitu berupa penandaan tanda
pada tubuh ikan tanpa mennggunakan benda-benda asing, tanda yang diberikan
berupa pemotongan sirip dan pembuatan tato. Sedangkan tagging yaitu pemberian
tanda pada tubuh ikan dengan memberikan benda-benda asing. Benda yang
digunakan adalah yang tidak mudah berkarat seperti perak, aluminium, plastik,
nikel, elbonit dan selloid. Pada tag diberikan tanggal pelepasan, nomor seri dan
kode-kode lain. Adapun bagian-bagian tubuh yang diberi tag adalah pada bagian
kepala meliputi tulang rahang bawah dan tutup insang dan pada bagian tubuh
yang meliputi bagian depan depan sirip punggung bagian belakang sirip
punggung, bagian tengah badan, sirip lemak dan batang ekor (Pulungan., 2001).
Dalam menghitung pendugaaan populasi ada 3 metoda yang dapat
dilakukan, yakni: (Manda et.al., 2012)
1. Metode Petersen (Sensus Tunggal), menghitung populasi dalam satu kali
pengambilan sampel.
2. Metode Zoe Scehnebel (Sensus Ganda), menghitung populasi dengan
melakukan penangkapan berulang-ulang kali.
3. Metode Schumecher dan Eschmeyer.
9

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi Perikanan dengan judul materi “Pendugaan Populasi
Dan Mortalitas Ikan Lele Lokal (Clarias Batracharus)” selesai di laksanakan
dilaboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas
Riau di hari Senin, 16 Oktober 2023 di pukul 15.00-17.00 WIB.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan saat praktikum ini adalah :
No. Alat dan Bahan Kegunaan

1. Nampan Tempat menaruh sampel

2. Buku Penuntun Praktikum Sebagai petunjuk melakukan praktikum

3. Laporan Sementara Kelompok Menggambar hasil praktikum

4. Pena Menulis data hasil praktikum

5. Pensil Menggambar hasil pratikum

6. Handphone Dokumentasi

7. Penghapus Menghapus gambar yang salah

8. Kain Serbet Membersihkan meja selesai praktikum

9. 3 Toples Meletakkan ikan yang diamati

10. Timbangan digital Menimbang berat deterjen

11. Tangguk kecil Mengambil ikan lele lokal

12. Stopwatch Mengetahui waktu pasti pengamatan

13. Gunting Bedah Membedah tubuh ikan

14 Ikan Lele Lokal Sampel yang diamati

15.. Deterjen Bahan Pencemar

Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum


10

3.3. Metode Praktikum


Pelaksanakan praktikum mortalitas ikan, metode yang digunakan yaitu
melakukan pengamatan langsung terhadap sampel yang akan diamati. Untuk
praktikum pendugaan populasi menggunakan Metode petersen, Metode zoe
schehnebel (sensus ganda) dan Metode schumecher.
3.4. Prosedur Praktikum
3.4.1. Mortalitas Ikan
1. Mempersiapkan 3 buah wadah sebagai tempat percobaan.
2. Individu ikan yang dijadikan sebagai hewan uji dimasukkan kedalam
wadah percobaan.
3. Pada wadah pertama (Kontrol) dimasukkan 4 ekor ikan dengan wadah
yang tidak diberi bahan pencemar.
4. Wadah ke 2 (Toples A) dimasukkan 3 ekor ikan dengan wadah diberi
deterjen sebanyak 5 gr.
5. Wadah ke 3 (Toples B) dimasukkan 3 ekor ikan dengan wadah diberi
deterjen sebanyak 10 gr.
6. Setelah itu, amati pergerakan ikan sevelum dan menjelang kematian dan
atur juga waktunya menggunakan stopwatch.
7. Bandingkan gerakan sirip, potong mulut,permukaan tubuh, operculum,
denyut jantung, warna insang, warna jantung, lender tubuh, warna tubuh.
Serta catat tingkah laku ikan antara 5 menit pertama, 5 menit kedua dan 5
menit terakhir. Perhatikan dan catat ciri-ciri yang timbul menjelang
kematian ikan.
3.4.2. Pendugaan Populasi
1. Menyiapkan 10 ekor ikan yang ditempatkan di toples besar dan diisi air
dengan ketinggian 10 cm.
2. Biarkan beberapa menit untuk ikan beradaptasi dengan lingkungannya.
3. Lakukan sampling menggunakan tangguk kecil.
4. Ikan tang ditangkap pada penangkapan pertama diberi tanda seperti
pemotongan sirip atau pembuatan tato.
5. Individu ikan yang telah diber tanda dimasukkan kembali ke wadah
aslinya dan biarkan ikan bertanda berbaur dengan ikan yang tidak
bertanda.
6. Selang beberapa menit, dilakukan penangkapan kembali.
11

7. Apabila di pengambilan kedua ini terdapat ikan bertanda, jumlahnya


dinyatakan dengan r, sedangkan ikan yang tidak bertanda dinyatakan
dengan u.
8. Masukkan ikan kembali ke wadah, dan kembali lakukan penangkapan
hingga kesepuluh kali.
9. Pendugaan populasi dihitung dengan :
m(u+r)
 metode petersen dengan rumus: P = r
Σm(u+r)
 metode zoe scehnebel dengan rumus Pˆ = Σr
Σm2 (u+r)
 metode scumecher dengan rumus : Pˆ = Σmr
P− Pˆ
8. Kemudian hitung bias dengan rumus : Bias = x 100%
P
12

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Pendugaan Populasi

Gambar 1. Ikan Lele Lokal (Clarias batracharus)

 Nama Lokal Ikan : Lele Lokal


 Kingdom : Animalia
 Filum : Chordata
 Kelas : Pisces
 Sub Kelas : Teleostei
 Ordo : Ostariophysi
 Famili : Clariidae
 Genus : Clarias
 Spesies : Clarias batracharus
 Habitat : Air tawar
13

Hasil praktikum pendugaan populasi :


No. u+r u r m m (u+r) m₂ (u+r) m.r p=
𝑚 ( 𝑢+𝑟)
𝑟

1. 1 1 0 0 0 0 0 0

2. 1 1 0 1 0 0 0 1

3. 2 1 1 2 1 4 2 4

4. 4 2 2 3 12 36 6 6

5. 1 1 0 5 0 0 0 0

6. 2 0 2 6 0 0 12 0

7. 1 0 1 6 0 0 6 0

8. 2 0 2 6 0 0 12 0

9. 1 0 1 6 0 0 6 0

10. 3 1 2 6 18 108 12 9

Σ 18 6 11 41 31 158 56 20

Tabel 2. Perhitungan Hasil Tangkapan Ikan Bertanda & Ikan Tidak Bertanda
Keterangan:
u : jumlah ikan tertangkap yang tidak bertanda
r : jumlah ikan yang bertanda yang tertangkap
m : jumlah ikan tertangkap yang sudah diberi bertanda
14

4.1.2. Mortalitas Ikan


Hasil praktikum mortalitas ikan :
Time gr Jantung Insang Tubuh Tingkah Laku
5 (1) 5 Warna: Merah Warna: Wadah A :
Merah Hitam Berenang tak fokus
Denyut: Lendir: Wadah B :
72/menit Sedikit Diam
10 Warna: Merah Warna:
Merah Hitam pucat
Denyut: Lendir:
47/menit Banyak
5 (2) 5 Warna: Merah Warna: Wadah A :
Merah pucat Abu Mabuk
segar Lendir: Wadah B :
Denyut: Banyak Mabuk
60/menit
10 Warna: Merah Warna:
Merah pucat Abu pucat
Denyut: Lendir:
39/menit Banyak
5 (3) 5 Warna: Pucat Warna: Wadah A :
Merah Abu pudar Mati
Denyut: Lendir: Wadah B :
31/menit Sangat Mati
banyak
10 Warna: Pucat Warna:
Merah Pucat
Denyut: Lendir:
0 Banyak
Kontrol Warna: Merah Warna: Bergerak aktif bebas.
Merah Hitam pucat
segar sekali Lendir:
Denyut: Normal
23/menit
Tabel 3. Hasil Mortalitas Ikan
4.2. Pembahasan
4.2.1. Mortalitas Ikan
Dari tabel diatas didapatkan bahwa pengaruh pencemaran limbah deterjen
berpengaruh atas mortalitas ikan. Namun pengaruh tersebut terjadi secara
bertahap sehingga mortalitas terjadi tidak secara menyeluruh.
15

Individu ikan sebelum mengalami kematian akibat terkena limbah


biasanya akan memperlihatkan pergerakan atau tingkah laku yang berbeda ketika
lingkungan hidupnya sudah tercemar. Gerakan renang selalu tidak beraturan dan
arahnya tidak menentu. Ada kalanya pergerakan ikan itu akan membentur dinding
aquarium atau tempat dimana ikan itu berada yang akan mengakibatkan timbul
luka pada permukaan tubuh sehingga keadaan itu membantu mempercepat proses
kematian individu ikan dalam aqauarium, keramba atau jaring apung. Karena pada
saat itu kemampuan ikan untuk mengikat oksigen sudah sulit dan sebagian bahan
pencemar sudah terbawa darah ke otak & sistem syaraf (Ridwan et al.,2009).
Kematian individu ikan didalam populasi pada habitat tertentu dapat
terjadi mulai dari telur ikan yang baru dilepas keperairan atau yang lelah di buahi,
dimasa larva, ikan dewasa dan ikan yang tua siap untuk mati secara alami.
Perubahan pada masih dalam bentuk telur selalu terjadi pada telur-telur ikan
ovipar yang bersifat pelagis.. Angka mortalitas yang tinggi selalu terjadi pada
tahap tahap larva sampai individu ikan menjadi dewasa.
Adapun penyebab mortalitas secara masal yang berada disuatu habitat
tertentu adalah predasi, penyakit, pencemaran, pemusnahan secara fisik oleh
mesin atau manusia dan gejala alam yang berpengaruh secara langsung.
Sedangkan pengaruh yang tidak langsung adalah faktor makanan, kondisi
lingkungan yang kurang menyenangkan untuk individu ikan, beberapa jenis
parasit dan tekanan sosial (Pulungan et al., 2006).
4.2.2. Pendugaan Populasi
Berdasarkan hasil pengamatan selama praktikum pendugaan populasi
yakni dengan dilakukan penangkapan ikan sebanyak 10 kali, dimana jumlah ikan
yang bertanda sebelumnya berjumlah 4 ekor dan tidak yang tidak bertanda
selebihnya berbeda tergantung kepada penangkapan yang dilakukan.
Pada praktikum pendugaan populasi ini metode yang digunakan ialah
Metode Petersen serta Scumecher dan Eschemeyer. Populasi ikan lele lokal
(Clarias batracus) yang disediakan adalah 10 ekor. Setiap kali melakukan
penangkapan terdapat ikan yang bertanda dan ikan yang tidak bertanda dengan
jumlah yang berbeda, ada juga pada saat melakukan penangkapan tidak tertangkap
ikan yang tidak bertanda sebanyak 1 kali. Ini akan berpengaruh kepada hasil
perhitungan terhadap pendugaan populasi
16

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang dilaksanakan tentang mortalitas ikan didapatkan
kesimpulan bahwa kematian ikan bisa disebabkan oleh bahan pencemar seperti
deterjen. Bahan pencemar ini bisa merusak sel darah merah sehingga sel darah
merah dalam insang menjadi berkurang yang menyebabkan ikan menjadi
kekurangan oksigen. Selanjutnya bahan pencemar juga dapat merusak sistem saraf
yang menyebabkan kerja tubuh menjadi tidak stabil dan mempengaruhi
pergerakan ikan.
5.2. Saran
Saran saya yaitu kertas kuis dan laporan pratikum dikembalikan agar kami
tahu nilai kami yang sebenarnya dan jadi tahu kesalahan pembuatan maupun
jawaban.
17

DAFTAR PUSTAKA

Effendie, M.I. 2002. Metoda Biologi Perikanan. Cetakan Pertama. Study Natural
History. Yayasan Dewi Sri, Bogor. 112 hlm. Dalam Nasution, S.H,
Sulistiono, D.S Sjafei dan G.S
Jarijah, A. A. 2016. ’Budidaya Ikan Lele’. Kanasius. Yogyakarta. 90 hal.
Lagler, K.F. 2013. Freshwater Fishery Biologi. WMC Brown Comp. Dubuque,
Lowa.
Manda et al. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.
Murniyati. 2022. Fisiologi Ikan. Bogor: Rineka Cipta.
Nelson, J.S. 2001. Fisher Of The World. New York 524 p: John Wiley And Sons.
Pulungan et, al. 2010. Kumpulan Hand Out Kuliah. Mata Ajaran Biologi
Perikanan. Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan
Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru.
Pulungan, C. P. 2006. Penuntun Praktikum Biology Perikanan. Universitas Riau,
Pekanbaru.
Ridwan M. Putra. 2009. Diklat Kuliah Biologi Perikanan Universitas Riau,
Pekanbaru. 72 hal.
Saanin, H.1984. Kunci Identifikasi Ikan, Bina Cipta. Jakarta 520 Hal.
18

LAMPIRAN
14

Lampiran 1. Alat Praktikum

Penghapus Pensil

Buku Penuntun Praktikum Pena

Penggaris Buku Gambar


15

Serbet Tangguk kecil

Toples Nampan

Timbangan Digital Gunting Bedah

Deterjen Stopwatch
16

Lampiran 2. Bahan praktikum

Anak Ikan Lele Lokal (Clarias batracharus)


17

Lampiran 3. Hasil Perhitungan


Σm(u+r) 31
Zoe Schenebel : Pˆ = = = 2,8
Σr 11
P− Pˆ 0 − 2,8
1. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 1 − 2,8
2. Bias = x 100% = x 100% = -1,8
P 1
P− Pˆ 4 − 2,8
3. Bias = x 100% = x 100% = 0,3
P 4
P− Pˆ 6 − 2,8
4. Bias = x 100% = x 100% = 0,5
P 6
P− Pˆ 0 − 2,8
5. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 0 − 2,8
6. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 0 − 2,8
7. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 0 − 2,8
8. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 0 − 2,8
9. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 9 − 2,8
10. Bias = x 100% = x 100% = 0,7
P 9

Σm2 (u+r) 158


Schumecher : Pˆ = = = 2,8
Σmr 56
P− Pˆ 0 − 2,8
1. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 1 − 2,8
2. Bias = x 100% = x 100% = -1,8
P 1
P− Pˆ 4 − 2,8
3. Bias = x 100% = x 100% = 0,3
P 4
P− Pˆ 6 − 2,8
4. Bias = x 100% = x 100% = 0,5
P 6
P− Pˆ 0 − 2,8
5. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 0 − 2,8
6. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 0 − 2,8
7. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 0 − 2,8
8. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 0 − 2,8
9. Bias = x 100% = x 100% = 0
P 0
P− Pˆ 9 − 2,8
10. Bias = x 100% = x 100% = 0,7
P 9

Anda mungkin juga menyukai