Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

PENENTUAN UMUR IKAN

OLEH :

TARI KUMALASARI
2104111107
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
RABU/SESI 2/ 10.30-12.30
KELOMPOK 5
LULU MAYNA NABILLA

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan hidayahnya,


sehingga laporan hasil praktikum yang berjudul “ Penentuan Umur Ikan “ dapat
diselesaikan pada waktunya.

Laporan praktikum ini disusun berdasarkan hasil pengamatan pada


praktikum yang dilakukan pada hari Rabu 05 Oktober 2022 di laboratorium
Biologi Perairan, laporan ini dibuat untuk melengkapi rangkaian pelaksanaan
praktikum Biologi Perikanan yang telah dilaksanakan dan juga sebagai salah satu
syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari


berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin berterima kasih
kepada Para assisten yang telah memberikan pengarahan-pengarahan supaya
praktikum dapat berjalan dengan baik, kemudian kepada teman sekelompok yang
telah bekerja sama dengan baik sampai akhir praktikum, dan masih banyak lagi
pihak - pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan laporan praktikum ini penulis menyadari bahwa dalam


penyusunan laporan praktikum masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendukung dari semua pihak
untuk kesempurnaan penulisan laporan pratikum berikutnya. Semoga laporan
pratikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, September 2022

Tari Kumalasari
DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................... iv
I. PENDAHULUAN................................................................. 1
I.1 Latar Belakang..................................................................... 1
I.2 Tujuan dan Manfaat praktikum............................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 3
III. METODELOGI PRAKTIKUM........................................ 3
3.1 Waktu dan Tempat................................................................ 3
3.2 Bahan dan Alat..................................................................... 3
3.3 Metode Praktikum................................................................ 3
3.4 Prosedur Praktikum.............................................................. 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................... 5
4.1 Hasil...................................................................................... 5
4.2 Pembahasan.......................................................................... 9
V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................ 12
5.1 Kesimpulam.......................................................................... 12
5.2 Saran..................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)................................................ 6


2. Otolith Horizontal................................................................................... 6
3. Otolith Vertikal........................................................................................ 6

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Halaman
1. Alat...........................................................................................................
11
2. Bahan........................................................................................................
12

iv
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Biologi perikanan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari


keadaan ikan, yaitu sejak individu ikan tersebut menetas kemudian
makan,tumbuh, bermain, bereproduksi, dan akhirnya mengalami kematian
secara alami atau oleh karena faktor lain. Pengetahuan itu akan menguraikan
tentang aspek-aspek biologi individu dari spesies ikan. Sehingga pengetahuan
biologi perikanan ini merupakan pengetahuan dasar ketika mendalami
pengetahuan dinamika pupulasi ikan, pengembangan spesies ikan untuk
dikelola menjadi ikan budidaya dan upaya pelestarian spesies ikan yang akan
mengalami kepunahan di perairan alaminya ( Yunus,2018 ).

Penentuan umur ikan merupakan sesuatu yang sangat penting terutama


untuk menunjang keperluan penelitian di bidang Biologi perikanan. Data
umur yang dihubungkan dengan panjang dan berat ikan dapat memberikan
informasi mengenai komposisi populasi, umur ikan pada saat gonadnya
masak pertama kali, lama hidup mortalitas, pertumbuhan dan reproduksi
(Pinkan,2017).

Ikan tropis walaupun mengalami hidup di dua musim. kenyataannya


suhu lingkungan sekitar tidak begitu mempengaruhi pertumbuhan sirkulasi
pada bagian tubuh yang keras Jadi tanda tahunan dan hasil susunan sirkuli
yang rapat tidak begitu nyata bentuknya Penentuan umur ikan yang mungkin
untuk dipraktekkan saat ini adalah dengan menggunakan metode frekuensi
panjang (metode petersen) yang tergantung pada sifat reproduksi dan
pertumbuhan ikan (Zainal,2019).

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah untuk menentukan


umur suatu spesies ikan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

1
suatu jenis ikan melalui tulang otolith. Sedangkan manfaat dari pratikum ini
adalah untuk mengetahui umur ikan berdasarkan pengamatan tulang otolith
dan untuk mengenal lebih jauh tentang bagaimana menentukan umur suatu
ikan baik melalui sisik, tulang vertebrate, tulang operculum, pangkal duri
sirip dada dan tulangotholit.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

Pembacaan umur adalah suatu pengetahuan yang cukup menarik dalam


bidang perikanan terutama pembacaan umur pada spesies-spesies ikan yang
hidup secara pasti kapan suatu individu ikan itu menetas dari telur, yang
dapat kita ketahui adalah berapa panjang tubuh individu ikan itu ketika
tertangkap oleh nelayan. Lain halnya dengan spesies ikan yang
dibudidayakan kita dapat mengetahui kapan individu ikan itu menetas dari
telurnya. (Manda, 2018).

Menurut Ratih (2019), penelitian tentang umur dari suatu individu ikan
yang berasal dari perairan sudah dilakukan sekitar 100 tahun yang lalu.
Penentuan umur suatu ikan dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu secara
langsung, cara ini hanya dapat dilakukan pada individu spesies ikan budidaya.
Secara tidak langsung yaitu pada individu spesies ikan yang hidup di perairan
alami.

Menurut Manda (2018), penentuan umur secara tidak langsung dapat


dilakukan melalui 2 cara yaitu dengan mempelajari tanda-tanda
tahunan(Annulus) dan harian (Sirculus) pada bagian-bagian tubuh yang keras,
dengan metoda frekuensi panjang (Metoda petersen) yaitu melalui
pengukuran panjang tubuh ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada
individu-individu spesies ikan yang hidup didaerah tropis.

Penentuan umur ikan yang mungkin untuk dipraktekkan saat ini adalah
dengan menggunakan metode frekuensi panjang (metode petersen) yang
tergantung pada sifat reproduksi dan pertumbuhan ikan. Umur merupakan
salah satu penduga terbaik dalam menentukan tingkat pertumbuhan relatif
pada ikan, walaupun pertumbuhan sebenarnya sangat dipengruhi oleh faktor-
faktor lingkungan (Sumantadinata, K. 2020).

3
Bagian-bagian tubuh yang keras untuk dapat dipedomani dalam
pembacaan umur individu ikan menurut Lagler (1970) dan Ricker (1971)
adalah: sisik kunci, tulang vertebrae, tulang operculum, pangkal duri sirip
dada, dan tulang otolith. Sisik kunci pada ikan bersisik cycloid terletak di atas
garis linea lateralis 3 baris sisik di depan pangkal dasar sirip punggung bagian
depan dan pada ikan bersisik ctenoid terletak di bawah garis linea lateralis
dibelakang ujung dasar sirip dada, arah ke posterior tubuh.

4
III. METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum mengenai “Penentuan Umur Ikan” di laksanakan pada hari


Rabu, 05 Oktober 2022 pada pukul 10.30-12.30 WIB. Praktikum dilakukan
di Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan,
Universitas Riau, Pekanbaru.

3.2 Bahan dan Alat

Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah baki atau
nampan, buku pratikum, timbangan sartorius untuk mengukur berat otolith,
penggaris danalat tulis, cawan petri, tali counter, pinset, hot plate, gunting
bedah, objek glass,cover glass, mikroskop. Sedangkan bahan yang
digunakan selama praktikum ini adalah batu asahan, crystal bon, tulang
otolith ikan tambakan (Helostoma temminckii) dan air aquades.

3.3 Metode Praktikum

Metode yang dipergunakan pada praktikum ini adalah metode


langsungdimana objek diteliti dan diamati secara langsung oleh praktikan
guna diambildatanya sesuai dengan tuntunan yang terdapat didalam buku
penuntun praktikum.

5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun klasifikasi dari ikan tambakan adalah Phylum: Chordata,


Kelas: Actinopterygii, Ordo: Perciformes, Sub ordo: Anabantoidei, Famili:
Helostomatidae, Genus: Helostoma, Spesies: Helostoma temminckii.

Gambar1 1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

Gambar 2. Otolith Horizontal Gambar 3. Otolit Vertikal

Keterangan : 1. Anterior 4. Dorsal 7. Posterior


2. Eostra 5. Rostra
3. Ventral 6. Primordium

6
4.3 Pembahasan

Untuk melihat lingkaran pertumbuhan pada otolith yang berukuran


kecil,otolith diasah dengan cara meletakkan Crystal bond. Objek glass ini
dipanaskan dengan menggunakan setrika dengan suhu sekitar 80ºC sampai
Crystal Bond meleleh. Otolith diletakkan pada Crystal bond dibiarkan
mendingin dan mengeras. Otolith diasah secara horizontal menggunakan batu
asah halus. Setelah lingkaran tampak jelas bila diamati dibawah mikroskop,
objek glas dipanaskan kembalisampai Crystal bond meleleh. Lelehan Cystal
bond ini digunakan untuk menutupi otolith yang sudah diasah. Selanjutnya
sampel diamati dibawah mikroskop.

Pada saat proses pengasahan, batu asah harus diletakkan dalam nampan
plastik dan nampan tersebut diisi air sehingga batu asah terendam. Jadi
pengasahan dilakukan dalam air. Proses ini dilakukan untuk menjaga agar
goresan baru asah pada otolith/ ruas tulang punggung menjadi halus/ tidak
telihat.

Bila batu asah tidak direndam maka permukaan otolith/ ruas tulang
punggung yang diasah menjadi kasar dan lingkaran pertumbuhan tidak
terlihat. Untuk mengatur posisi otolith pada objek glass digunakan jarum jahit
yang diberi tangkai. Pada saat digunakan jarum harus dalam kondisi panas
(dipanaskan pada Setrika atau lampu bunsen), sehingga Cystal bond tidak
lengket pada jarum tersebut.

7
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penentuan umur suatu ikan dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu secara

langsung, cara ini hanya dapat dilakukan pada individu spesies ikan budidaya.

Secara tidak langsung yaitu pada individu spesies ikan yang hidup di perairan

alami. Penentuan umur secara tidak langsung dapat dilakukan melalui 2 cara

yaitu dengan mempelajari tanda-tanda tahunan (Annulus) dan harian

(Sirculus) pada bagian tubuh yang keras, dengan metoda frekuensi panjang

(Metoda persen) yaitu melalui pengukuran panjang tubuh ikan, metoda ini

biasanya diterapkan pada individu-individu spesies ikan yang hidup didaerah

tropis.

5.2 Saran

Keterbatasan jumlah alat dan bahan yang digunakan merupakan kendala

terbesar saat praktikum. Semoga dikemudian hari jumlah alat dan bahan dapat

diperbanyak hingga praktikum Biologi Perikanan khususnya tentang

Penentuan Umur Ikan dapat dilakukan sendiri-sendiri, bukan satu

perkelompok lagi mengingat banyaknya waktu yang tersisa saat praktikum

berlangsung.

8
DAFTAR PUSTAKA

Effendie. 2019. Penuntun Praktikum Biology Perikanan .Universitas Riau,


Pekanbaru.

Ezenwa, B.I.O and K. Ikusemizu. 1981. Age and Growth Determination In


Catfish, (Crysichthyes nigrodigittatus, Lecepede) by Used of the
Dorsaltin. J. Fisa. Biol (19) : 345-351.

Kilambi, R.V. Age, Growth and Reproductive Strategy of The Snake head
(Ophiocephalus striatus) from Srilangka. J. Fish. Biol. (29) : 13-22.
Lagler, K.F. 1970. Freshwater Fishery Biologi. WMC Brown Comp.
Dubuque,Lowa.

Manda 2019. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Fakultas


Perikanandan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Pulungan, C.P., M. Ahmad dan Y.I. Siregar. Morphometrik IkanTambakan


dari Perairan Kecamatan Kampar Kiri, Kampar  . Pusat Penelitian
Universitas Riau, Pekanbaru.

Ricker, W.E. 1971. Methods for Assesment of Fish Production in Freshwater


.Blackwell Scientific Publication, Oxford and Edinberg

9
LAMPIRAN

10
Lampiran 1. Alat

Mikroskop Batu Asahan


Pinset

Cover Glass Jarum Nampan

Crystal Bond
Setrika

11
Lampiran 2. Bahan

Otolith

12

Anda mungkin juga menyukai