OLEH :
TARI KUMALASARI
2104111107
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
RABU/SESI 2/ 10.30-12.30
KELOMPOK 5
LULU MAYNA NABILLA
Tari Kumalasari
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................... iv
I. PENDAHULUAN................................................................. 1
I.1 Latar Belakang..................................................................... 1
I.2 Tujuan dan Manfaat praktikum............................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 3
III. METODELOGI PRAKTIKUM........................................ 3
3.1 Waktu dan Tempat................................................................ 3
3.2 Bahan dan Alat..................................................................... 3
3.3 Metode Praktikum................................................................ 3
3.4 Prosedur Praktikum.............................................................. 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................... 5
4.1 Hasil...................................................................................... 5
4.2 Pembahasan.......................................................................... 9
V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................ 12
5.1 Kesimpulam.......................................................................... 12
5.2 Saran..................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Alat...........................................................................................................
11
2. Bahan........................................................................................................
12
iv
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
suatu jenis ikan melalui tulang otolith. Sedangkan manfaat dari pratikum ini
adalah untuk mengetahui umur ikan berdasarkan pengamatan tulang otolith
dan untuk mengenal lebih jauh tentang bagaimana menentukan umur suatu
ikan baik melalui sisik, tulang vertebrate, tulang operculum, pangkal duri
sirip dada dan tulangotholit.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Ratih (2019), penelitian tentang umur dari suatu individu ikan
yang berasal dari perairan sudah dilakukan sekitar 100 tahun yang lalu.
Penentuan umur suatu ikan dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu secara
langsung, cara ini hanya dapat dilakukan pada individu spesies ikan budidaya.
Secara tidak langsung yaitu pada individu spesies ikan yang hidup di perairan
alami.
Penentuan umur ikan yang mungkin untuk dipraktekkan saat ini adalah
dengan menggunakan metode frekuensi panjang (metode petersen) yang
tergantung pada sifat reproduksi dan pertumbuhan ikan. Umur merupakan
salah satu penduga terbaik dalam menentukan tingkat pertumbuhan relatif
pada ikan, walaupun pertumbuhan sebenarnya sangat dipengruhi oleh faktor-
faktor lingkungan (Sumantadinata, K. 2020).
3
Bagian-bagian tubuh yang keras untuk dapat dipedomani dalam
pembacaan umur individu ikan menurut Lagler (1970) dan Ricker (1971)
adalah: sisik kunci, tulang vertebrae, tulang operculum, pangkal duri sirip
dada, dan tulang otolith. Sisik kunci pada ikan bersisik cycloid terletak di atas
garis linea lateralis 3 baris sisik di depan pangkal dasar sirip punggung bagian
depan dan pada ikan bersisik ctenoid terletak di bawah garis linea lateralis
dibelakang ujung dasar sirip dada, arah ke posterior tubuh.
4
III. METODELOGI PRAKTIKUM
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah baki atau
nampan, buku pratikum, timbangan sartorius untuk mengukur berat otolith,
penggaris danalat tulis, cawan petri, tali counter, pinset, hot plate, gunting
bedah, objek glass,cover glass, mikroskop. Sedangkan bahan yang
digunakan selama praktikum ini adalah batu asahan, crystal bon, tulang
otolith ikan tambakan (Helostoma temminckii) dan air aquades.
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
6
4.3 Pembahasan
Pada saat proses pengasahan, batu asah harus diletakkan dalam nampan
plastik dan nampan tersebut diisi air sehingga batu asah terendam. Jadi
pengasahan dilakukan dalam air. Proses ini dilakukan untuk menjaga agar
goresan baru asah pada otolith/ ruas tulang punggung menjadi halus/ tidak
telihat.
Bila batu asah tidak direndam maka permukaan otolith/ ruas tulang
punggung yang diasah menjadi kasar dan lingkaran pertumbuhan tidak
terlihat. Untuk mengatur posisi otolith pada objek glass digunakan jarum jahit
yang diberi tangkai. Pada saat digunakan jarum harus dalam kondisi panas
(dipanaskan pada Setrika atau lampu bunsen), sehingga Cystal bond tidak
lengket pada jarum tersebut.
7
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penentuan umur suatu ikan dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu secara
langsung, cara ini hanya dapat dilakukan pada individu spesies ikan budidaya.
Secara tidak langsung yaitu pada individu spesies ikan yang hidup di perairan
alami. Penentuan umur secara tidak langsung dapat dilakukan melalui 2 cara
(Sirculus) pada bagian tubuh yang keras, dengan metoda frekuensi panjang
(Metoda persen) yaitu melalui pengukuran panjang tubuh ikan, metoda ini
tropis.
5.2 Saran
terbesar saat praktikum. Semoga dikemudian hari jumlah alat dan bahan dapat
berlangsung.
8
DAFTAR PUSTAKA
Kilambi, R.V. Age, Growth and Reproductive Strategy of The Snake head
(Ophiocephalus striatus) from Srilangka. J. Fish. Biol. (29) : 13-22.
Lagler, K.F. 1970. Freshwater Fishery Biologi. WMC Brown Comp.
Dubuque,Lowa.
9
LAMPIRAN
10
Lampiran 1. Alat
Crystal Bond
Setrika
11
Lampiran 2. Bahan
Otolith
12