Indonesia adalah negara lautan atau lazim disebut negara Maritim. Lautnya
merupakan sumber kekayaan alam yang melimpah dengan ikan yang beraneka ragam. Ikan
adalah bahan makanan dengan kandungan gizi yang tinggi dan kaya akan protein, dan juga
merupakan penghasilan pokok bagi rakyat Indonesia khususnya yang berdiam dipantai.
Karena banyaknya jenis-jenis Ikan diperairan Indonesia, baik laut maupun tawar,
maka diperlukan pengidentifikasian dan pengklasifikasian Ikan-ikan tersebut agar mudah
dikenali dan mudah dipelajari. Para ahli mengklasifikasikan dan mengidentifikasikan Ikan-
ikan tersebut berdasrkan adanya persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh Ikan tersebut.
Ikan adalah hewan vertebrata yang hidup di air, bernafas dengan insang, bergerak
dengan sirip, bersifat poikiloterm dan memiliki linnea lateralis.Pada bagian morfologi ikan,
dapat dilihat secara jelas dan dapat dibedakan langsung bagian-bagian tubuhnya.Ditinjau
dari morfologinya, tubuh ikan dibagi atas tiga bagian, yakni kepala (caput), badan (truncus)
dan ekor (caudal).Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga hingga
ujung operkulum (tutup insang) paling belakang. Perbedaan bentuk tubuh ini pada
umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya
Pengetahuan tentang pengenalan ikan merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dalam Ikhtiologi khususnya dalam kegiatan melaksanakan identifikasi, sehingga
berdasarkan data yang telah diuraikan dapat dengan mudah mengelompokkan jenis-jenis
ikan yang masih termasuk satu golongan ataupun pada ikan yang berlainan jenis maupun
golongan. Pengenalan tehadap ikan-ikan dapat juga dilihat pada morfometrik tubuh ikan.
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. Bentuk luar
merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme.
Bentuk luar ikan seringkalimengalami perubahan sejak ikan itu lahir hingga ikan itu mati
tua. Perubahan bentuk ini ada yang sangat mencolok dan ada yang tidak. Secara garis besar
bentuk tubuh ikan terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kepala, badan, dan ekor. Susanto
(1994), menyatakan bahwa ikan apabila ditinjau dari morfologinya dapat dibagi menjadi
tujuh bagian yaitu bentuk tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip, sungut, sisik, dan ciri-
ciri lainnya. Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat dibagi tiga bagian yaitu kepala
Secara garis besar ikan yang terdapat di alam tebagi atas dua group yaitu Agnatha (Ikan
yang tidak memiliki rahang) dan Gnathostomata (Ikan yang memiliki rahang). Kedua group ikan
tersebuat dikelompokkan ke dalam tiga kelas yaitu Kelas Cephalaspidomophi, Condrichthyes,
dan Osteichthyes (Buku Penuntun Praktikum Ikthiologi, 2012).
Ilmu pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu manusia dan
kebutuhan akan data base ikan bagi kepentingan perdagangan, industri maupun pariwisata. Ikan
telah mampu bertahan hidup seiring dengan perkembangan variasi dari tempat hidupnya. Mereka
hidup di air tawar yang bersih sampai pada air yang bersalinitas lebih tinggi pada air
laut. Mereka ada dalam air gunung yang mengalir deras, di dalam air yang sunyi dan gelap dan
tidak terdapat hewan vertebrata lainnya dan di lautan luas. Bagi ikan, air adalah media
komunikasi mereka, tempat beranak dan bertelur, tempat tidur, tempat bermain, toilet, panggung
kehidupan dan kuburan bagi mereka (Rajabnadia, 2009).
Secara garis besar ikan-ikan yang terdapat dialam terbagi atas dua grup yaitu aganatha
(ikan yang tidak berahang) dan gnathostomata (ikan yang memiliki rahang). Grup ikan tersebut
dibagi kedalam tiga kelas, yakni kelas cephalospidomophi, kelas condrichthyes dan kelas
osteichthyes ( Manda, 2013).
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang
merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis
ikan.Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan.(Wahyuningsih
dan barus, 2006).
Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke
titik lain tanpa melalui lengkungan badan. Panjang total (TL) diukur mulai dari bagian terdepan
moncong/bibir (premaxillae) hingga ujung ekor. Panjang standar (SL) diukur mulai dari bagian
terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga pertengan pangkal sirip ekor (pangkal sirip ekor
bukan berarti sisik terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya memanjang sampai ke sirip
ekor.Panjang kepala (HL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxilla) hingga
bagian terbelakang operculum atau membran operculum (Jeffri, 2010).
Rangka ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau atau menyokong
organ-organ tubuh.Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
Keterangan:
6.1 Kesimpulan
Pada beberapa bagian tubuh ikan sedikit memiliki kemiripan pada ukuran di tiap
tiap bagian morfometriknya, dan juga yang memiliki ukuran yang berbeda ditiaptiap
bagian morfometriknya. Ada beberapa jenis ikan yang tidak memiliki kriteria dari
pengukuran morfometrik tersebut, ini di sebabkan oleh bentuk-bentuk ikan-ikan tersebut
berbeda.
6.2 Saran
Sebelum melakukan praktikum, hendaknya praktikan sudah menguasai dan
memahami teori yang akan di praktikumkan atau cara untuk melakukan praktikum tersebut.
Dan dalam melakukan praktikum, praktikan hendaknya melakukan pengamatan secara
spesifik dan berhati-hati, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengidentifikasian dan dapat
memperoleh hasil yang sebenarnya
Saya menyadari masih memiliki banyak kekurangan dan memiliki banyak kendala
dalam mengerjakan laporan praktikum ini, hal ini karena kurangnya buku-buku yang
mendukung untuk kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan praktikum dan dalam
penyelesaian laporan praktikum. Oleh sebab itu saya mengharapkan kerja sama dari
asisten, untuk membimbing kami dalam pembuatan laporan praktikum