Anda di halaman 1dari 19

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum

ikhtiologi yang berjudul “ SISTEM SYARAF DAN REPRODUKSI ” tepat pada

waktu yang telah ditentukan.

Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada asisten

pembimbing yang telah banyak membantu saya memberikan arahan-arahan,

saran, bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan dan semua pihak

yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan

baik dari segi penyusunan, bahasa serta materi yang terdapat di dalamnya, namun

dalam penulisan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam

penyelesaian laporan pratikum ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat diharapkan demi terciptanya laporan yang lebih baik.

Pekanbaru ,18 Mei 2016

Penulis
ii

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... v

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1


1.2. Tujuan dan manfaat ...................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Alat dan Bahan ............................................................................. 5


3.2. Bahan dan Metode........................................................................ 5
3.3. Metode Praktikum ........................................................................ 5
3.4. Prosedur praktikum ...................................................................... 5

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil ............................................................................................. 7


4.1.1. Identifikasi ikan Selar kuning ............................................... 7
4.1.2. Otak pada ikan ...................................................................... 8
4.1.3. System reproduksi ................................................................ 8
4.2. Pembahasan .................................................................................. 9

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .................................................................................. 11


5.2. Saran ............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA
iii

LAMPIRAN
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 1. Ikan Motan (Thynnichtys polylepis) .................................... 7


2. Gambar 2. Bagian otak........................................................................... 8
3. Gambar 3. system reproduksi ikan ........................................................ 8
v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lampiran 1. Alat yang digunakan ......................................................... 14


1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan adalah hewan vertebrata air yang berdarah dingin, bernafas dengan

insang, bergerak menggunakan sirip, dan hidup di air. ikan mendiami hampir

setiap bagian ekosistem akuatik di dunia.

Ikthiologi adalah ilmu yang khusus mempelajari tentang ikan dan segala

aspek kehidupan ikan yang meliputi taksonomi, biologi (morfologi, anatomi,

fisiologi, genetika, reproduksi, dll).

Otak merupakan salah satu organ yang sangat penting fungsinya bagi ikan.

Organ otak ini dibentuk pada saat ikan masih embrio sedangkan organ-organ

lainnya dibentuk kemudian. Bersamaan dengan pembentukan organ-organ

lainnya, otak berkembang menjadi lebih sempurna terlebih dahulu. Dengan otak

ikan dapat menerima rangsangan dari lingkungan melalui organ perasa (sense

organ) yaitu otak dan sumsum tulang belakang yang melalui impuls ke otak atau

kelenjar.

Syaraf adalah organ yang paling dulu dibentuk dari lapisan terluar

(exoderm) yang berfungsi sebagai penghubung. Sistem saraf pada ikan

mempunyai tiga macam peranan vital, yaitu: Orientasi terhadap lingkungan luar,

menerima stimulus dari luar dan meresponnya, mengatur agar kerja sekalian

membra dalam tubuh bersesuaian, dengan bantuan kerja kelenjar endokrin dan

tempat ingatan dan kecerdasan (khusus vertebrata tingkat tinggi). Peranan ini

semua disempurnakan oleh saraf, medulla spinalis, dan otak, dibantu oleh organ

indra sebagai reseptor, dan otot serta kelenjar sebagai efektor. Unit terkecil system
2

syaraf adalah sel syaraf atau neuron. Neuron merupakan sel fungsional pada

membra syaraf, yang bekerja dengan cara menghasilkan potensial aksi dan

menjalarkan impuls dari satu sel ke sel berikutnya. Pembentukan potensial aksi

merupakan cara yang dilakukan sel syaraf dalam memindahkan informasi.

Reproduksi pada ikan seperti halnya pada mahluk hidup lainnya, adalah

suatu proses alamiah dalam rangka pengelakan spesies. Reproduksi adalah suatu

proses makhluk hidup dalam usaha pengabdian spesies dan proses pemunculan

spesies dengan ciri atau sifat yang merupakan kombinasi perubahan genetik. Ikan

mengembangkan berbagai strategi reproduksi untuk mencapai keberhasilan

reproduksi. Disini organ-organ yang terkait dengan proses reproduksi sangat

berperan. Hal ini berhubungan dengan kondisi lingkungan perairan tempat hunian

ikan. Perubahan lingkungan akan memberikan efek yang berbeda pada spesies

ikan yang berbeda. Beberapa jenis ikan bahkan melakukan perjalanan ruaya yang

jauh untuk memijah. Pemijahan yang tepat tempat dan tepat waktu

untuk kepastian keberhasilan reproduksi terkait erat dengan peran sistem

endoktrin.

1.2. Tujuan dan manfaat

Tujuan praktikum “Sistem Saraf dan Reproduksi” ini agar kita dapat

mengamati organ-organ pada system syaraf dan system reproduksi, yang terdapat

pada tubuh ikan.

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah praktikan mampu untuk

mengetahui serta memahami system syaraf dan system reproduksi pada ikan, serta

organ dan fungsinya yang terdapat pada masing-masing system ikan tersebut, bisa

menambah wawasan praktikan tentang ikan yang dipraktikumkan.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu kebutuhan bagi makhluk hidup dan seekor ikan ialah adanya

oksigen yang cukup di alam atau supply oksigen yang cukup dalam jaringan

(Manda et al, 2005).

Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf periferi.

Sistem saraf pusat terdiri otak dan medulla spinalis. Sistem saraf periferi terdiri

dari saraf cranial dan spinal beserta cabang-cabangnya. Sistem saraf otonom

merupakan bagian dari sistem perifera, mempengaruhi otot polos dan kelenjar

(Renta, 2008).

Sistem saraf pada ikan dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem cerebro

spinal dan sistem autonomik. Sistem cerebro spinal terdiri dari bagian pusat,

mencakup otak dan spinal cord serta bagian perifer, meliputi syaraf spinal, syaraf

cranial dan organ sensori (Manda et al, 2011).

Menurut Manda et al (2011) otak pada ikan terbungkus oleh kotak otak

terletak di daerah kepala. Kotak otak berperan sebagai pelindung otak, karena otak

merupakan organ yang lunak dan lembut. Otak yang terdapat dalam tengkorak

kepala dibedakan menjadi cerebellum (otak kecil) dan cerebrum (otak besar).

Bagian-bagian otak ikan yaitu medulla spinalis (sumsum tulang belakang),

medula oblongata, cerebellum (otak kecil), mesecephalon ( lobus opticus) sebagai

tonjolan yang bulat, epiphyse (kelenjar), cerebrum di depannya terdapat lobusol

foktorices yang memberi syaraf ke hidung yaitu nevus olfaktorious (Surahdi,

2011).
4

Sistem ini akan nampak dengan cara mengangkat bagian-bagian pada

sistem digestoria. Bagian-bagian yang nampak adalah berupa organ genital seperti

gonat, sinus urogenitalis dan porus urogenitalis (Lina, 2009).

Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari

satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan.

 Panjang total (TL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir

(premaxillae) hingga ujung ekor.

 Panjang standar (SL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir

(premaxillae) hingga pertengan pangkal sirip ekor (pangkal sirip ekor bukan

berarti sisik terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya memanjang sampai

ke sirip ekor.

 Panjang kepala (HL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir

(premaxilla) hingga bagian terbelakang operculum atau membran operculum

(Jeffri, 2010).
5

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Alat dan Bahan

Praktikum ikhtiologi mengenai “sistem syaraf dan sistem reproduksi pada

ikan” dilaksanakan pada senin, 13 Mei 2016 pukul 08:00 WIB sampai dengan

pukul 11.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM.12,5 Simpang

Baru, Panam, Pekanbaru.

3.2. Bahan dan Metode

Adapun bahan yang digunakan dalam pratikum ini yaitu Ikan Motan

(Thynnichtys polylepis). Kemudian peralatan yang digunakan ialah alat tulis, buku

penuntun, penggaris, pisau, gunting bedah, dan nampan sebagai tempat ikan.

3.3. Metode Praktikum

Dalam melakukan praktikum, metode yang digunakan adalah

menggunakan metode pengamatan secara langsung terhadap objek yang

dipraktikumkan, selain itu praktikum ini berpedoman pada buku penuntun

praktikum iktiologi dan buku-buku literatur yang berhubungan dengan hasil

pengamatan selama praktikum berlangsung serta arahan dari para assisten.

3.4. Prosedur praktikum

Ambillah ikan yang telah dibawa oleh pratikan yang memenuhi syarat

untuk melakukan praktikum. Kemudian letakkan ikan diatas nampan yang telah

disediakan. Letakkan dengan posisi perut (ventral) di sebelah bawah dan kepala di

sebelah kiri. Gambarlah ikan semirip mungkin dengan ikan yang asli kemudian

lakukanlah pengukuran morphometrik terhadap tubuh ikan untuk mengetahui


6

panjang total (TL), panjang baku (SL), tinggi badan (BdH), dan panjang kepala

(HdL).

kepala ikan mas dipotong sedemikian rupa, lalu kulit dan tengkorak

disingkirkan untuk mengambil otak dan hipofisa ikan, dengan cara membelah

bagian rahang bawah mulut sampai ke belakang tengkorak kemudian dibelah juga

pada bagian atas tengkorak, otak kemudian dikeluarkan secara hati-hati agar

hipofisa ikan tidak pecah, selanjutnya otak dan hipofisa ikan tersebut digambar.

Untuk mengamati gonad ikan terlebih dahulu perut ikan dibelah dengan

hati-hati agar gonad tersebut tidak pecah, kemudian perhatikan dan gambar serta

pada gonad tersebut diberi keterangan.

Setelah gambar selesai beri keterangan dan deskripsikan ikan tersebut

sesuai dengan di buku penuntun praktikum. Jika praktikum sudah selesai

bersihkan meja praktikum sampai bersih seperti pada saat sebelum praktikum.
7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Identifikasi ikan motan

Gambar 1. Ikan Motan (Thynnichtys polylepis)

Klasifikasi :

Kelas : Pisces

Ordo : Cypriniformes

Family : Cyprinidae

Genus : Thynnichtys

Species : Thynnichtys polylepis

Ukuran Morphometrik : 1. TL = 12,5 cm

2. BdH = 2,5 cm

3. SL = 10

4. HdL = 2 cm
8

4.1.2. Otak pada ikan

Gambar 2. Otak ikan

4.1.3. System Reproduksi

Gambar 3. System reproduksi


9

4.2 Pembahasan

Ikan Motan (Thynnichtys polylepis) mempunyai ciri tubuh lebih besar dari

pada tinggi tubuhnya, kepala meruncing. Mulut dianterior dan kecil, tidak ada

bibir atas dan rahang bawah, mempunyai lipatan bibir yang kecil pada sudut

rahang. Moncong dapat ditonjolkan ke depan dan mempunyai gelembung renang

yang terbagi dalam dua bagian,bagian belakang lebih kecil dari pada bagian

depan.

Otak terdapat pada susunan saraf pusat. Otak ikan dapat dibagi menjadi

lima bagian yaitu telencephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon

dan myelencephalon.

Telencephalon adalah otak bagian depan yang dibentuk oleh serebral

hemisfer dan rhinecephalon sebagai pusat hal-hal yang berhubungan dengan

pembauan. Saraf utama yang keluar dari daerah ini adalah saraf olfactory (saraf

cranial I).

Diencephalon merupakan komponen otak yang penting. Terletak pada

bagian belakang telencephalon. Bagian ventral dari dienchephalon adalah

hypothalamus, bagian dorsalnya epithalamus dan bagian lateralnya dinamakan

thalamus.

Mesencephalon Otak bagian tengah pada semua vertebrata memiliki atap

berupa sepasang lobus opticus yang bertindak sebagai pusat refleks penglihatan,

menerima serabut aferent dari retina. Mesencephalon pada ikan relatif besar dan

berfungsi sebagai pusat penglihatan.

Cerebellum merupakan bagian yang menonjol pada metencephalon.

Fungsi utama cerebelum adalah mengatur keseimbangan tubuh dalam air.


10

Myelencephalon Bagian otak paling belakang (posterior), dengan medula

oblongata sebagai komponen utamanya. Komponen ini merupakan pusat untuk

menyalurkan rangsangan keluar melalui saraf cranial.

Ovari pada ikan terdpat pada rongga tubuh ikan. Bentuknya juga

bergantung pada rongga pada tubuh yang tersedia. Tetapi pada umumnya

mempunyai bentuk tubuh yang memanjang.

Ovarium terdiri dari oogonia dan jaringan penunjang atau stroma. Mereka

tergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaraan mesovaria, di

bawah atau di samping gelembung renang (jika ada. Ukuran dan

perkembangannya pada rongga tubuh bervariasi dengan tingkat kematangannya.

Pada keadaan matang , ovarium bisa mencapai 70 % dari berat tubuhnya.

Sebagian besar pada waktu masih muda warna keputih-putihan dan menjadi

kekuning-kuningan pada saat matang.


11

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Otak terdapat pada susunan saraf pusat. Otak ikan dapat dibagi menjadi

lima bagian yaitu telencephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon

dan myelencephalon.

Sistem reproduksi ikan terdiri atas alat-alat kelamin dan alat-alat

pengeluaran, testes pada ikan terdapat di dalam tubuh, bentuknya sangat bergantung

padarongga tubuh yang tersedia, tetapi pada umumnya berbentuk memanjang,

jumlah sepasang menggantung disepanjang mesenteris pada bagian atas rongga

tubuh.warnanya bervariasi mulai dari transparan sampai warna putih susu. Ovary

pada ikan terdaat di dalam rongga tubuh, warna mulai dari transparan sampai

kuning emas atau abu-abu.

5.2. Saran

Agar pratikum ikhtiologi ini dapat berjalan dengan lancar dan baik maka

praktikan diharapkan mempersiapkan alat dan materi sebaik mungkin, dan

semoga untuk selanjutnya dapat terpenuhi laporan dengan baik demi

kesempurnaan penulisan berikutnya diharapkan para asisten untuk dapat

mendampingi pratikan dalam melakukan pratikumnya supaya apabila terjadi

kekeliruan langsung dapat dibantu oleh asisten tesebut.. Tentunya arahan dan

masukan dari paraassisten juga sangat saya butuhkan untuk mempermudah dan

memperlancar jalannya pratikum selanjutnya


12

DAFTAR PUSTAKA

Manda et al. 2005. Penuntun Praktikum Ikhtiologii. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Renta. 2008. sistem-syaraf-pada-hewan. http://gurungeblog. wordpress.com/


2008/11/23/ sistem – syaraf – pada - hewan/.(diakses tanggal: 29 mei
2014).

Jeffri. 2010. Morfologi Ikan, Universitas Sriwijaya, Palembang.

Manda et al. 2011. Penuntun Praktikum Ikhtiologii. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Suardi. 2011. Sistem syaraf pada ikan. Iktiologi

Lina. 2009.sistem syaraf pada ikan. http://www.bloggaul.com/


meitanisyah/readblog/99696/ sistem-syaraf-ikan.(diakses tanggal: 29 mei
2014).
13

LAMPIRAN
14

Lampiran 1. Alat yang digunakan

Kater gunting bedah

Serbet penggaris

Alat tulis tissu gulung

Anda mungkin juga menyukai