Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK PENGAMBILAN

CONTOH AIR LAUT

Oleh :
Drs. Misbachul Moenir, M.Si

Kementerian Perindustrian R.I


Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI
Jl. Ki Mangunsarkoro No. 6 Telp. (024) 8316315, Fax. (024) 8414811
SEMARANG - 50136

TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH AIR LAUT


Misbachul Moenir
BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI
E mailL : mismoen@yahoo.co.id
Pendahuluan

Air laut adalah air yang berada di laut atau samudera dan air laut tersebut
memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. kosistem air laut memiliki ciri-ciri abiotik memiliki
kadar garam (salinitas) yang tinggi, tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, habitat air
laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain, memiliki variasi
perbedaan suhu di bagian permukaan dengan di kedalaman laut dan terdapat arus laut,
yang pergerakannya dapat dipengaruhi oleh arah angin, perbedaan densitas (massa
jenis) air, suhu, tekanan air, gaya gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi. Seperti
halnya ekosistem air tawar, pada ekosistem air laut merupakan media internal dan
eksternal bagi organisme yang hidup didalamnya. Air merupakan zat yang mengelilingi
seluruh organisme laut. Air laut sekaligus juga merupakan bagian penyusun atau
pembentuk tuibuh tumbuh-tumbuhan dan binatang bianatang laut.
Pengambilan contoh air merupakan hal yang penting dalam uji kualitas air
karena contoh merupakan cerminan dari populasi yang ada dan harus mewakili
keadaan air di lokasi pengambilan contoh, karena akan berpengaruh terhadap hasil
analisis di Laboratorium. Keberhasilan metoda pengambilan contoh sangat tergantung
pada peralatan untuk pengambilan contoh, teknik atau cara pengambilan, pelaksanaan
dan penanganan serta penyempurnaan analisis Laboratorium.
Untuk mendapatkan contoh yang homogen dilakukan pengambilan contoh yang
representatif, yaitu contoh yang dapat mewakili pada daerah purposif sekitarnya.
Dengan

pengambilan

menggambarkan

contoh

kualitas

yang

lingkungan

representatif
yang

data

mendekati

hasil
kondisi

pengujian

dapat

sesungguhnya.

Pengambilan contoh yang telah direncanakan dengan baik akan mendukung


pelaksanaan yang optimal. Dengan demikian pengambilan sampel merupakan tahap
awal yang dilakukan dalam penentuan kualitas air, yang akan menentukan hasil
pekerjaan pada berikutnya.

Ada beberapa metode untuk pengambilan contoh air dan metode tersebut
meliputi persyaratan dan tata cara pengambilan contoh kualitas air untuk keperluan
pengujian kualitas air baik untuk pengujian fisika, kimia dan biologi. Pengambilan
contoh air laut/air muara sedikit lebih komplek dari pada pengambilan contoh air sungai
dan atau waduk. Hal ini disebabkan kualitas air vlaut.muara sangat dipengaruhi oleh
beberapa factor yang tidak dijumpai pada kualitas air sungai/waduk, yaitu pasang surut,
suhu, salinitas, arah angin dan arus laut.
Untuk memperoleh contoh yang mewakili keadaan yang sesungguhnya dapat
dipilih tiga metodeyaitu contoh sesaat (grap sample) , contoh gabungan waktu
(composite sample) dan contoh gabungan tempat (integreted sample)
a. Contoh Sesaat (Grap Sample)
Contoh sesaat mewakili keadaan air pada suatu saat dari suatu tempat. Apabila
suatu sumber air mempunyai karakteristik yang tidak banyak berubah didalam
suatu periode atau didalam batas jarak waktu tertentu maka contoh sesaat
tersebut cukup mewakili keadaan waktu dan tempat tersebut. Umumnya metode
ini dapat dipakai untuk sumber air alamiah tetapi tidak mewakili keadaan air
buangan atau sumber air yang banyak dipengaruhi oleh bahan buangan. Bila
suatu sumber atau air buangan diketahui mempunyai karakteristik yang banyak
berubah maka beberapa contoh sesaat diambil berturut-turut untuk jangka waktu
tertentu dan pemeriksaannya dilakukan sendiri-sendiri, tidak disatukan seperti
pada metode gabungan. Jangka waktu pengambilan contoh air berkisar antara 5
menit sampai 1 jam atau lebih, umumnya periode pengambilan contoh selama
24 jam. Pemeriksaan parameter tertentu memerlukan metode sesaat seperti
pengukuran suhu, pH, kadar gas terlarut, CO2, sulfida, sulfat, sianida dan klorin.
b. Contoh Gabungan Waktu (Composite Sample)
Contoh gabungan waktu adalah campuran contoh-contoh sesaat yang diambil
dari suatu tempat yang sama pada waktu yang berbeda. Hasil pemeriksaan
contoh gabungan menunjukkan keadaan merata dari tempat tersebut didalam
suatu periode. Umumnya pengambilan contoh dilakukan secara terus menerus
selama 24 jam tetapi dalam beberapa hari dilakukan secara intensif untuk
jangkan waktu yang lebih pendek. Untuk mendapatkan contoh gabungan waktu

(composite) perlu diperhatikan 2 agar setiap contoh yang dicampurkan


mempunyai volume yang sama. Apabila volume akhir dari suatu contoh
gabungan 1-5 Liter, maka untuk selang waktu 1 jam selama periode
pengambilan contoh 24 jam dibutuhkan volume contoh masingmasing sebanyak
200-220 mL.
c. Contoh Gabungan Tempat (Integreted Sample)
Merupakan campuran contoh-contoh sesaat yang diambil dari tempat yang
berbeda pada waktu yang sama. Hasil pemeriksaan contoh gabungan
menunjukkan keadaan merata dari suatu daerah atau tempat pemeriksaan.
Metode ini berguna apabila diperlukan pemeriksaan kualitas air dari suatu
penampang aliran sungai yang dalam atau lebar atau bagian-bagian penampang
tersebut memiliki kualitas yang berbeda. Metode ini umumnya tidak dilakukan
untuk pemeriksaan kualitas air danau atau air waduk karena pada umumnya
menunjukkan gejala yang berbeda kualitasnya karena kedalaman atau lebarnya.
Didalam hal ini selalu dipergunakan metode pemeriksaan terpisah.
Selang Waktu antara Sampling dan Analisa disarankan sesingkat mungkin dan semakin
pendek selang waktu antara pengambilan contoh dan analisa, hasil akan semakin baik.
Sebenarnya sukar untuk menentukan selang waktu tersebut karena tergantung dari
sifat contoh air, parameter yang akan diperiksa serta cara penyimpanan. Perubahan
yang diakibatkan oleh kegiatan organisme dapat dicegah dengan menyimpan dalam
tempat gelap dan temperatur yang rendah (lemari es) sampai pemeriksaan dilakukan.

Pengambilan Contoh Air


Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sebelum melakukan kegiatan
pengambilan contoh air, yaitu :
1. Peralatan pengambilan contoh
2. Volume contoh, wadah contoh dan pengangkutan contoh
3. Penentuan lokasi dan/atau titik pengambilan contoh, parameter yang akan diuji
4. Teknik atau cara pengambilan contoh (komposit dan/atau grabe)
5. QA/QC pengambilan contoh

1. Peralatan pengambilan contoh


Beberapa jenis alat pengambil contoh yang dapat digunakan meliputi :
a. Alat pengambil contoh sederhana berupa :

Botol biasa atau ember plastik yang digunakan pada permukaan air secara
langsung

Botol biasa yang diberi pemberat yang digunakan pada kedalaman tertentu

b. Alat pengambil contoh tipe mendatar, dipergunakan untuk mengambil contoh di


sungai atau di tempat yang airnya mengalir pada kedalaman tertentu, contoh alat
ini adalah tipe Wohlenberg
c. Alat pengambil contoh tipe tegak, dipergunakan untuk mengambil contoh pada
lokasi yang airnya tenang atau alirannya sangat lambat seperti di danau, waduk,
dan muara sungai pada kedalaman tertentu, contoh alat ini adalah tipe Ruttner
d. Alat pengambil contoh pada kedalaman yang terpadu, digunakan untuk
pemeriksaan zat padat tersuspensi atau untuk mendapatkan contoh yang
mewakili semua lapisan air, contoh alat ini adalah tipe USDH Alat Pengambil
Contoh Air Tipe Kedalaman Terpadu (Integrated Depth Sampler - USHD)
e. Alat pengambil contoh secara otomatis yang dilengkapi alat pengatur waktu dan
volume yang diambil, digunakan untuk contoh gabungan waktu dari air limbah
atau air sungai yang tercemar, agar diperoleh kualitas air rata-rata selama
periode tertentu,
f. Alat pengambil untuk pemeriksaan gas terlarut yang dilengkapi tutup, sehingga
alat dapat ditutup segera setelah terisi penuh ; contoh alat ini adalah tipe Cascila
g. Alat pengambil contoh untuk pemeriksaan bakteriologi adalah botol gelas yang di
tutup kapas/aluminium foil, tahan terhadap panas dan tekanan selama proses
sterilisasi ;
h. Alat pengambil contoh untuk pemeriksaan plankton berupa jaring yang berpori
173 mesh/inci, yang biasa digunakan adalah jaring plankton no.20/SI
Disamping itu peralatan pengambil contoh air harus memenuhi persyaratan yaitu :
a. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh (misalnya untuk
keperluan pemeriksaan logam, alat pengambil contoh tidak terbuat dari logam)
b. Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya

c. Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampungan tanpa ada sisa bahan
tersuspensi di dalammya
d. Kapasitas alat 1 - 5 L tergantung dari maksud pemeriksaan
e. Mudah dan aman dibawa.

2. Volume contoh , wadah/kemasan contoh dan pengangkutan contoh


Volume contoh air yang diambil haruslah memenuhi jumlah kebutuhan untuk
analisa semua parameter yang akan dianalisis baik untuk analisis lapangan maupun
di laboratorium. Sebagai pedoman umum yang harus diikuti minimal adalah :
a. Untuk pemeriksaan sifat fisik air diperlukan lebih kurang 2 L
b. Untuk pemeriksaan sifat kimia air diperlukan lebih kurang 5 L
c. Untuk pemeriksaan bakteriologi diperlukan lebih kurang 100 mL
d. Untuk pemeriksaan biologi air (khlorofil) diperlukan 0,5 - 20 L (bergantung pada
kadar khlorofil di dalam contoh).
Wadah yang digunakan untuk menyimpan contoh harus memenuhi
persyaratan sehagai berikut :
a.

Terbuat dari bahan gelas atau plastik

b.

Dapat ditutup dengan kuat dan rapat

c.

Mudah dicuci

d.

Tidak mudah pecah

e.

Wadah contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi harus dapat disterilkan

f.

Tidak menyerap zat-zat kimia dari contoh

g.

Tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam contoh

h.

Tidak menimbulkan reaksi antara bahan wadah dengan contoh.

Contoh yang telah dimasukkan ke dalam wadah, diberi label. Pada label tersebut
dicantumkan keterangan mengenai lokasi pengambilan, tanggal dan jam pengambilan,
cuaca, jenis pengawet yang ditambahkan, petugas yang mengambil contoh dan sketsa
lokasi. Wadah-wadah contoh yang telah ditutup rapat dimasukkan ke dalam kotak yang
telah dirancang secara khusus agar contoh tidak tertumpah selama pengangkutan ke
laboratoriurn.

3. Penentuan lokasi dan/atau titik pengambilan contoh, parameter yang akan diuji
Untuk mendapatkan kebenaran data harus diperhatikan bahwa data yang
digunakan terjamin kebenarannya sehingga dalam pemantauan kualitas air perlu
dipertimbangkan

pemilihan

lokasi

secara

berikut.

Tahap

pertama

dalam

perencanaan sistem pemantauan air adalah pengumpulan data mengenai keadaan


lingkungan serta karakteristik dan pemanfaatan sumber air. Berdasarkan data
tersebut dapat direncanakan lokasi pengambilan contoh yang tepat sesuai dengan
keperluannya.
Ada tiga dasar yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pengambilan
contoh.
a. Kualitas air sebelum adanya pengaruh kegiatan manusia yaitu pada lokasi
sebelum, terkena pengaruh kegiatan manusia dengan maksud untuk
mengetahui kualitas air secara alamiah sebagai base line station.
b. Pengaruh kegiatan manusia terhadap kualitas air dan pengaruhnya untuk
pemanfaatan tertentu. Lokasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh
kegiatan manusia yang disebut impact station.
c. Sumber-sumber pencemaran yang dapat memasukkan zat-zat yang berbahaya
kedalam sumber air. Lokasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sumber
penyebaran bahan-bahan yang berbahaya, sehingga dapat ditanggulangi.
Letak lokasi dapat di hulu ataupun di hilir sungai, bergantung pada sumber dan
jenis zat berbahaya tersebut apakah alamiah ataupun buatan.
Lokasi pengambilan contoh ditetapkan sedemikian rupa sehingga dapat diketahui
kualitas air alamiah dan perubahan kualitas air yang diakibatkan oleh kegiatan
manusia.. serta pola penyebarannya. Perubahan kualitas air yang terus menerus perlu
dipertimbangkan dalam penentuan waktu pengambilan contoh. Contoh air perlu diambil
pada waktu tertentu dan periode yang tetap sehingga data dapat digunakan untuk
mengevaluasi perubahan kualitas air, akan tetapi kualitas air pada saat tersebut
tidaklah menggambarkan kualitas air pada saat-saat yang lain.
Setelah diketahui keperluan dari pemantauan yang akan dilakukan maka
ditetapkan parameter-parameter yang akan dianalisis dan disesuaikan dengan baku
mutu air yang diacu.

4. Teknik atau cara pengambilan contoh (komposit dan/atau grabe)


Apabila suatu sumber air mempunyai karakteristik yang tidak berubah dalam
suatu periode atau dalam batas jarak tertentu maka contoh grabe (sesaat) cukup
mewakili keadaan waktu dan tempat tersebut. Namum apabila suatu sumber air
tersebut diketahui mempunyai karakteristik yang banyak berubah, maka beberapa
contoh

sesaat

diambil

berturut-turut

untuk

jangka

waktu

tertentu,

dan

pemeriksaannya dilakukan sendiri-sendiri tidak seperti pada metode contoh


gabungan. Jangka waktu pengambilan contoh tersebut berkisar antara 5 menit
sampai 1 jam atau lebih.
Untuk mendapatkan hasil analisis yang berkelanjutan (seri) pengambilan
contoh dapat dilakukan dengan contoh gabungan waktu atau contoh gabungan
tempat. Contoh gabungan waktu menunjukkan keadaan rata-rata dari suatu tempat
dalam suatu periode waktu tertentu. Umumnya pengambilan contoh dilakukan terusmenerus selama 24 jam, akan tetapi dalam beberapa hal dapat dilakukan dalam
jangka waktu yang lebih pendek, Untuk mendapatkan contoh gabungan waktu perlu
diperhatikan agar setiap contoh yang dicampurkan mempunyai volume yang sama.
Apabila volume akhir dari suatu contoh gabungan 2 liter sampai 3 liter, maka untuk
selang waktu 1 jam selama periode pengambilan contoh 24 jam dibutuhkan volume
contoh masing-masing sebanyak 100 sampai dengan 120 mL.
Contoh gabungan tempat menunjukkan keadaan rata-rata dari suatu
daerah atau tempat pemeriksaan. Metode pengambilan contoh gabungan tempat ini
berguna apabila diperlukan pemeriksaan kualitas air dari suatu penampang aliran
sungai yang dalam atau lebar, atau bagian-bagian penampang tersebut memiliki
kualitas yang berbeda. Metode pengambilan contoh gabungan tempat ini umumnya
tidak dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air laut, danau atau waduk, sebab pada
umumnya kualitas air laut, danau/waduk menunjukkan gejala yang berbeda
kualitasnya karena kedalaman atau lebarnya.
Pengambilan contoh dapat dilakukan secana manual maupun otomatis
tergantung dari tujuan pengambilan contoh. Pengambilan contoh secara manual
mudah diatur waktu dan tempatnya, serta dapat menggunakan bermacam-macam
alat sesuai dengan keperluannya. Apabila diperlukan volume contoh yang lebih

banyak, contoh dapat diambil lagi dengan mudah. Selain itu biayapemeliharaan alat
dengan cara ini tidak besar bila dibandingkan dengan cara otomatis. Akan tetapi
keberhasilan pengambilan contoh secara manual sangat tergantung pada
keterampilan petugas yang melaksanakannya. Pengambilan contoh secara manual
yang berulang-ulang dapat menyebabkan perbedaan perlakuan yang dapat
mengakibatkan perbedaan hasil pemeriksaan kualitas air.
Pengambilan contoh cara otomatis sesuai untuk pengambilan contoh
gabungan waktu dan contoh yang diambil rutin secara berulang-ulang. Contoh dapat
diambil pada interval waktu yang tepat secara terus-menerus dan secara otomatis
dapat dimasukkan ke dalam beberapa botol contoh secara terpisah atau ke dalam
satu botol untuk mendapatkan contoh campuran.

5. QA/QC pengambilan contoh


Jaminan mutu merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan validitas
data lapangan. Dengan jaminan mutu yang baik maka data yang dihasilkan dapat
dibuktikan secara teknis dan dapat dipertahankan secara legal. Jaminan mutu
pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan alat gelas bebas kontaminasi,
alat ukur yang terkalibrasi dan dikerjakan oleh petugas pengambil sampel. Untuk
menjamin kelayakan pengambilan sampel, dilakukan sebagai berikut :
o

sampel lapangan (satu lokasi)

o bila sampel diambil 1 sampai dengan 10 sampel, satu sampel duplikat harus
diambil, sampel duplikat diambil dari titik yang sama pada waktu yang hampir
bersamaan;
o

sampel blanko terdiri dari :

Blanko

media,

untuk

medeteksi

kontaminasi

pada

media

dalam

pengambilan sampel (peralatan pengambilan sampel, wadah), salah satu


wadah yang akan digunakan diambil secara acak, kemudian diisi dengan
aquabides dan dibawa ke lokasi pengambilan sampel, kemudian di analisis
di laboratorium.

Blanko perjalanan, Sekurang-kurangnya satu blanko perjalanan disiapkan


untuk setiap jenis sampel yang mudah menguap, Blanko dibawa ke lokasi

pengambilan sampel, ditutup selama pengambilan sampel dan dibawa


kembali ke laboratorium untuk di analisis.
Petugas pengambil contoh harus dilakukan personil yang memiliki latar belakang
pendidikan yang sesuai, dan telah mendapatkan pelatihan pengambilan sampel,
cukup

pengalaman,

serta

mampu

mendemonstrasikan

keahlian

serta

ketrampilannya.

DAFTAR RUJUKAN
Anonimius, 2012, Teknik Pengambilan Sampel Air, (online),
(http://dc195.4shared.com/doc/FcY99a5c/preview.html),
Anonimius, 2012, Cara Pengambilan Sampel Air Dan Limbah Cair,
(online),(http://terasibakar.wordpress.com/2012/04/07/cara-pengambilansampel-air-dan-limlim-cair/).
Lukman Wawan, Pengambilan Dan Pengiriman Sampel Air Untuk Pemeriksaan
Kimi, (online), (http://laboratoriumbpn.blogspot.com/2011/04/pengambilandan-pengiriman-sampel-air.html),
Anonimius, Tekhnik pengambilan sampel air, (online),
(http://www.scribd.com/doc/177102992/Teknik-Pengambilan-Sampel-AirSungai)
Agus, 2010, Tekhnik pengambilan Agus,2 010,sampel aur,
(http://agus34drajat.files.wordpress.com/2010/10/pedoman-pengambilanpemantauan-kualitas-air.pdf).

Anda mungkin juga menyukai