Anda di halaman 1dari 36

DESAIN TEKNIK

LINGKUNGAN I
INTAKE

INTAKE
Intake Terdiri dari :
1.

Bar screen

2.

Saluran Intake

3.

Pintu Air

4.

Bak Pengumpul

5.

Sistem Transmisi

INTAKE
BAR SCREEN

INTAKE
BAR SCREEN
Data Perencanaan :
1.

Debit rencana : 0,424 m3/s

2.

Jarak antar batang, b : 2

3.

Tebal batang, w : 1

4.

Kecepatan aliran melalui batang, v = 0,5 m/s

5.

Kemiringan batang, = 60o

6.

Batang berbentuk bulat dengan faktor Kichmer, = 1,79

7.

Perbandingan lebar dan kedalaman saluran, L : h = 2:1

INTAKE
BAR SCREEN
Perhitungan :
1.

Kapasitas intake, q: 0,212 m3/s

2.

Luas Penampang Saluran, A : 0,424 m2

3.

Dimensi saluran :

h = 0,46 m ; L = 0,92 m

Panjang saluran untuk kisi, p = 1 m

Freeboard = p x tan h = 1,24 m

4.

Jumlah batang, n : 12

5.

Jumlah bukaan, s : 13 = (n+1)

INTAKE
BAR SCREEN
Perhitungan :
6.

Lebar bukaan koreksi, b : 0,05 m

7.

Luas bukaan, Ab : 0,345 m2

8.

Kecepatan melalui batang, Vb : 0,61 m/s

9.

Head kecepatan melalui batang, hv : 0,02 m

10.

Kehilangan tekan melalui batang, HL : 1,23 cm

11.

Tunggi muka air setelah batang, Y- HL : 0,3377 m

* Yavg= 0,35 m (hasil pengukuran dilapangan)

SALURAN INTAKE

INTAKE

Kriteria Desain :
1.

Kecepatan dalam saluran = 0,6-1,5 m/s (untuk mencegah sedimentasi


pada saluran intake)

2.

Kecepatan aliran pada kedalaman minimum harus lebih besar dari 0,6
m/s

3.

Kecepatan aliran pada kedalaman maksimum harus lebih kecil dari 1,5
m/s

INTAKE
SALURAN INTAKE
Data Perencanaan :
1.

Qperencanaan = 0,212 m3/s

2.

Saluran dari beton, n = 0,013

3.

Panjang saluran intake, P = 5 m

Panjang antara mulut saluran dengan barscreen, P1, = 1 m

Panjang antara bar screen dengan pintu air, P2, = 2 m

Panjang antara pintu air dengan bak pengumpul, P3, = 2m

4.

Tinggi muka air dalam berbagai kondisi (hasil pengukuran dilapangan) :


Y min = 0,2 m
Y max = 0,7 m
Y avg = 0,35 m

INTAKE
SALURAN INTAKE
Perhitungan :
1.

Jari-jari hidrolis :

R pada saat Ymin, Rmin : 0,14 m

R pada saat Yavg, Ravg : 0,2 m

R pada saat Ymin, Rmin : 0,28 m

2.

Kemiringan saluran, S : 1,14 x 10 -3

3.

Kontrol Aliran :

V saat Ymax, Vmax : 1,23 m3/s

V saat Yavg, Vavg : 0,98 m3/s

V saat Ymin, Vmin : 0,78 m3/s

INTAKE
SALURAN INTAKE
Perhitungan :
4.

Kehilangan tekan antara mulut saluran dan barscreen


= S x P1 = 0,114 cm

5.

Kehilangan tekan antara barscreen dan pintu air = S x


P2 = 0,228 cm

6.

Kehilangan tekan pada saluran setelah pintu air = S x


P3 = 0,228 cm

INTAKE
PINTU AIR
Kriteria Desain :
1.

Lebar pintu air, Lp < 3 m

2.

Kecepatan Aliran, Vp < 1 m/s

Data Perencanaan :
3.

Qperencanaan : 0,212 m3/s

4.

Lebar pintu air, Lp : 0,92 m

5.

Kecepatan aliran, Vp : 0,6 m/s

INTAKE
PINTU AIR
Perhitungan :
1.

Tinggi bukaan pintu air, hf : 0,384 m

2.

Kehilangan tekan, HL : 0,16 m

INTAKE
BANGUNAN PENGUMPUL
Kriteria Desain :
1.

Jumlah bak minimum : 2 buah

2.

Td maksimum : 20 menit

3.

Dasar bak pengumpul minimum 1 m dibawah dasar


sungai atau 1,52 m dibawah tinggi muka air minimum

4.

Dinding dibuat kedap air dan konstruksinya terbuat


dari beton

INTAKE
BANGUNAN PENGUMPUL
Data perencanaan:
1.

Jumlah bak = 2

2.

Qperencanaan = 0,424 m3/s

3.

Td = 30 detik

4.

Elevasi muka sungai pada berbagai kondisi (hasil pengamatan) :

H max = +737,57 m

Havg = +737, 22 m

Hmin = +737,07 m

5.

Dasar bak ditetapkan 1,5 dibawah tinggi muka air minimum

6.

Perbanding P dan L = 3:1

INTAKE
BANGUNAN PENGUMPUL
Perhitungan:
1.

Debit tiap bak : 0,212 m3/s

2.

Volume : 12,72 m3 (dua bak)

3.

Elevasi dasar bak, Edb: 735,57 =hmin-1.5

4.

Kedalaman efektif, h = Hmax-Edb = 2 m

5.

Luas permukaan bak, A : 6,36 m2 = vol/2 p:L=3:1

6.

Dimensi Bak :

Panjang = 4,36 m

Lebar = 1,45 m

Freeboard 1 m

=q x td

SISTEM TRANSMISI
Kriteria Desain
1.

Kecepatan dalam pipa hisap 1-1,5 m/s

2.

Beda ketinggian antara tinggi air minimum dan pusat


pompa tidak lebih dari 3,7 m

3.

Jika pompa diletakan lebih tinggi dari tinggi air


minimum, jarak penyedotan harus lebih kecil dari 4 m

4.

Lebih diutamakan peletakan pompa di bawah timggi


air minimum, apabila memang lebih ekonomis

SISTEM TRANSMISI
Data Perencanaan :
1.

Debit perencanaan, Q = 0,424 m3/s

2.

Pompa yang digunakan adalah sebanyak 6 buah (4


beroperasi, 2 cadangan). Pemasangan dilakukan
paralel yang terdiri dari 2 bagian, yaitu pipa hisap dan
pipa tekan.

3.

Kecepatan aliran pada pipa hisap adalah 1,3 m/s

SISTEM TRANSMISI
Perhitungan :
1.

Kapasitas pompa, q : 0,106 m3/s = Q/4 (karena terbagi


4)

2.

Luas penampang pipa hisap dan tekan, A : 0,0815 m2


(A= Q/v hisap)

3.

Diameter pipa hisap dan pipa tekan, d : 0,322 m (12


inchi ) diameter pasaran (A=phi r2)

4.

Cek Kecepatan melalui pipa hisap dan tekan, V : 1,45


m/s =Q/A

SISTEM TRANSMISI
5.

Luas penampang pipa transmisi, At : 0,146 m2

6.

Diameter pipa transmisi, d : 0,432 (16 Inchi)

7.

Kecepatan melalui pipa transmisi, Vt : 1,6 m/s

SISTEM TRANSMISI
Perhitungan H pada pipa hisap dan tekan dan kebutuhan Pompa Pipa Transmisi
F(l/d)(v2/2g)
1.

Kehilangan tekan pada pipa hisap, Hh : 0,368 m

2.

Kehilangan tekan pada pipa tekan, Ht : 1,9 m

3.

Kebutuhan Pompa Transmisi

Head Statis, Hh : Elevasi Instalasi Elevasi Bak pengumpul = 786,51 m


735,57 m = 50,94 m

Kehilangan tekan selama pemompaan, Hs : 2,268m

Head pompa yang dibutuhkan : 53,3 m (hilang tekan pompa+beda elevasi)

BAK PENENANG
Kriteria Desain :
1.

Dapat berbentuk bulat atau persegi panjang

2.

Adanya pipa overflow, harus dapat mengalirkan


minimum 1/5 x debit inflow\

3.

Freeboard sekurang-kurangnya 60 cm

4.

Td : > 1,5 menit

5.

Kedalaman 3-5 m

6.

Dilengkapi dengan V-notch

BAK PENENANG
Data Perencanaan :
1.

Jumlah bak : 1

2.

Qperencanaan : 0,212 m3/s

3.

Bak berbentuk persegi panjang, Rasio P:L = 3:1

4.

Qof = Qperencanaan = 0,053 m3/s

5.

Kecepatan aliran pada pipa overflow = kecepatan aliran yang


masuk ke dalam inflow , Vof:1,6 m/s

6.

Freeboard = 0,6 m

7.

Td = 120 s

8.

Kedalaman, H = 3

9.

Pada akhir bak penenang dilengkapi dengan V-notch 90 o

BAK PENENANG
Perhitungan :
1.

Volume bak, Q x td = 25,44 m3

2.

Luas permukaan, As = 8,48 m2

3.

Dimensi bak penenang : 3:1

Panjang = 6 m

Lebar = 2 m

4.

Ukuran pipa overflow :

Luas permukaan pipa overflow, Aof : 0,033 m3/s (1/5 x Qinflow)

Diameter pipa overflow, dof : 0,2 m (Aof/vof)

5.

Tinggi muka air di atas V-notch, H : 1,54 ft = 47 cm

6.

Freeboard = 0,6 m

7.

Lebar bukaan V-notch, b : 134 cm

vol/h

PRE-KLORINASI
Kriteria Desain :
1.

Gradien kecepatan, Gtd = 104-105 (Reynold, 1982)

2.

Waktu Detensi, td = 20 detik 60 detik (Reynold,


1982)

Td (detik)

G (/detik)
20

1000

30

900

40

790

50

700

PRE-KLORINASI
Kriteria Desain :
3.

Headloss, hL 0,6 m (Kawamura, 1991)

4.

Ketinggian pencampuran, Hp 0,3 m (Schulz dan


Okun, 1984)

5.

Bilangan Froud, Fr 2 (Schulz dan Okun, 1984)

6.

Rasio kedalaman, Y2/Y1 > 2,83 (Schulz dan Okun,


1984)

PRE-KLORINASI
Data perencanaan :
1.

Jumlah bak, n = 1

2.

Tinggi terjunan, H = 1,5 m

3.

Lebar terjunan, b = 1 m

4.

Lebar bak, w = 1 m

5.

Gradien kecepatan, G = 1000/detik

6.

Waktu detensi, Td = 20 detik

PRE-KLORINASI
Perhitungan :
1.

Debit perencanaan, Q = 0,212 m3/s

2.

Headloss, hL = 1,83 m

3.

Bilangan Terjunan, D = 13,57 x 10 -4

4.

Panjang terjunan, Ld = 1m

5.

Kedalaman air dibeberapa titik :

Kedalaman di titik 1, Y1 = 0,05

Kedalaman titik 2, Y2 = 0,42

6.

Kontrol aliran :

Y2/Y1 = 8,4 cek kriteria desain

Bilangan Froud, F = 6,3 cek kriteria desain

PRE-KLORINASI
Perhitungan :
7.

Panjang loncatan, L : 2,6 m

8.

Panjang bak setelah loncatan, Lb : 8,1 m

Asumsi waktu loncatan hidraulis, t2 = 2 detik

Waktu terjunan, t1 = 2 detik

9.

Panjang bak untuk penyisihan besi, L min : 11,7 m

10.

Freeboard = 0,2 cm

11.

Kedalaman bak = 0,6 m

PRE-KLORINASI
Saluran menuju bangunan penyisihan besi
Data perencanaan ;
1.

Saluran dari beton, n = 0,013

2.

Lebar saluran, L = 30 cm

3.

Panjang saluran 3 m

PRE-KLORINASI
Perhitungan:
1.

Tinggi muka air diatas saluran, hsal = 0,75 m

2.

Freeboard saluran = 20 cm

3.

Kedalaman saluran, Hsal = 0,95

4.

Kecepatan pada saluran, Vsal = 0,942 m/s

5.

Jari-jari hidrolis, R = 0,125 m

6.

Kemiringan saluran, S = 2,4 x 10-3

7.

Headloss pada saluran, HL = 0,72 cm

PRE-KLORINASI
Bak pembubuh kaporit
Data perencanaan :
1.

q=0,212 m3/s

2.

Oksidator yang gunakan adalah kaporit

3.

Pembubuhan ke dalam bak pembubuh dilakukan 24 jam


sekali

4.

Jumlah bak adalah 2 (1 operasional, 1 cadangan) bentuk


silinder

5.

Dosis kaporit 20 mg/l

6.

Berat jenis kaporit = 0,86 kg/liter

7.

Konsentrasi kaporit, C = 10%

PRE-KLORINASI
Perhitungan :
1.

Kebutuhan kaporit = 366,34 kg/hari

2.

Debit kaporit, Qkpr = 426 liter/hari

3.

Volume kaporit tiap pembubuhan, Vkpr = 0,426 m3

4.

Volume pelarut, V air = 3,3 m3

5.

Volume larutan, 3,73 m3

PRE-KLORINASI
6.

Dimensi bak pembubuh :

Diameter bak pembubuh, d = 2m

Luas bak pembubuh, A = 3,14 m2

Ketinggian bak pembubuh, h = 1,1 m

Freeboard = 20 cm

PRE-KLORINASI
Pompa pembubuh
Data perencanaan:
1.

Jumlah pompa adalah 2 (1 operasional, 1 cadangan)

2.

Efisiensi pompa, = 0,85%

3.

Head pompa disediakan, H = 10 m

4.

Qkpr = 426 liter/hari

PRE-KLORINASI
Pompa pembubuh
Perhitungan:
1.

Masa jenis larutan, 1 = 982 kg/m3

2.

Daya pompa, P = 0,56 watt

REFERENCES

1. Fair, Geyer, Okun, Water & Wastewater EngineeringVolume II : Water Purification and Wastewater Treatment
and Disposal , John Wiley & Sons Inc, Toronto, 1968.

2. Kawamura, Susumu, Integrated Design of Water


Treatment Facilities, John Willey & Sons, Inc. New York,
1991.

3. Al Layla, M.Anis, Shamim Ahmad and E.Joe


Middebrooks. 1980. Water Supply Engineering
Design-Arbor Science, Michigan.

4. Al Layla, M.Anis, Shamim Ahmad and E.Joe


Middebrooks, Water Supply Engineering Design, AnnArbor Science, Michigan, 1978.

Anda mungkin juga menyukai