Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN PENGELOLAAN SAMPAH

Oleh :
Agistira Pratama
2014330117

MATA KULIAH PENGANTAR TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

1. PENDAHULUAN

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang


sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah
pembuangan sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan
dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa di apaapakan lagi. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar
dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah yang membusuk akan menjadi bibit
penyakit di kemudian hari. Diantaranya yang menyebabkan rusaknya lingkungan
hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia
adalah pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah
yang berbahaya dan sulit dikelola. Di dalam dunia modern ini muncul berbagai
bentuk ancaman yang tidak terdeteksi oleh panca indera kita, yaitu berbagai jenis
racun yang dibuat oleh manusia sendiri. Lebih dari 75.000 bahan kimia sintetis telah
dihasilkan manusia dalam beberapa puluh tahun terakhir. Banyak darinya yang tidak
berwarna, berasa dan berbau, namun potensial menimbulkan bahaya kesehatan.
Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan
baik, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana
bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat.
Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam menanganinya dan juga kesadaran dari masyarakat untuk
mengelolanya.
2. ISI
Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian
maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas
kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga
menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit. Dampak bagi kesehatan Lokasi
dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat

dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.


Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya
adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui
makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

Prinsip Pengolahan Sampah


Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.
Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:

Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)


Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.
Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang
dihasilkan.

Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)


Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari
pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris:
disposable).

Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)


Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi.
Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri
tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

Mengganti (bahasa Inggris: replace)


Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya
bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan


alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai,
karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan

alternatif-alternatif

tersebut

harus

bisa

menangani

semua

permasalahan

pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang


kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan
terhadap sumberdaya alam.
3. PENUTUP
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam
tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan
kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain
itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai
lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan
yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para
perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.

Anda mungkin juga menyukai