Anda di halaman 1dari 56

PENGAMBILAN SAMPEL

KUALITAS AIR
Lokasi dan Titik Pengambilan
Sampel Air Sungai
Tujuan Pengambilan Sampel
• mengetahui kualitas air sungai sehingga dapat
ditentukan peruntukannya sebagai air minum,
air untuk rekreasi, air untuk industri, air untuk
perikanan, atau air untuk pertanian;
• pembuktian adanya pencemaran sehingga
dapat dilakukan pengendaliannya;
• dasar penetapan kebijakan pengelolaan air
sungai.
Penentuan Lokasi Pengambilan
Sampel Air Sungai
• Daerah hulu atau pada air sumber alamiah yaitu
lokasi yang belum terjadi pencemaran.
• Penentuan lokasi ini untuk identifikasi kondisi asal
atau base line dari sistem tata air;
• Daerah pemanfaatan air sungai yaitu suatu lokasi dimana air
sungai akan dimanfaatkan untuk bahan baku air minum, air
untuk rekreasi, industri, perikanan, pertanian dan lain-lain.

• Penentuan lokasi ini untuk mengetahui kualitas air


sebelum dipengaruhi suatu aktifitas;
Penentuan Lokasi Pengambilan
Sampel Air Sungai
• Daerah yang potensial sebagai penerima kontaminan
yaitu lokasi yang mengalami perubahan kualitas air
disebabkan setelah adanya aktifitas industri, pertanian,
domestik dan lain sebagainya. Penentuan lokasi ini untuk
mengetahui pengaruh aktifitas yang ada dengan
penurunan kualitas air sungai;
• Daerah pertemuan dua sungai atau lokasi masuknya anak
sungai. Penentuan lokasi ini diperlukan apabila antara
sungai dan anak sungai terdapat aktifitas yang masing-
masing mempunyai pengaruh terhadap penurunan
kualitas air sungai.
Penentuan Lokasi Pengambilan
Sampel Air Sungai
• Daerah hilir atau muara yaitu daerah pasang-surut
pertemuan antara air sungai dengan air laut.
• Penentuan lokasi ini untuk mengetahui kualitas air
sungai secara keseluruhan. Apabila data hasil
pengujian yang diperoleh pada daerah hilir
dibandingkan dengan daerah hulu maka evaluasi
tersebut dapat digunakan sebagai bahan kebijakan
pengelolaan kualitas air sungai terpadu (one river
one management).
Pertemuan Dua Sungai

• Penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan pada


daerah dimana dua air sungai diperkirakan telah terjadi
pencampuran sempurna  pengujian homogenitas
• Uji homogenitas dilakukan dengan cara mengambil
beberapa sampel sepanjang lebar dan kedalaman
sungai.
• Parameter yang diuji antara lain suhu, derajat keasaman
(pH), oksigen terlarut (DO), dan daya hantar listrik
(DHL).
• Bila hasil pengujian parameter pada beberapa titik
pengambilan sampel tersebut tidak berbeda nyata yaitu
kurang dari 10% maka dapat disimpulkan bahwa telah
terjadi pencampuran sempurna terhadap dua air sungai
Penentuan Jumlah & Titik
• Jumlah titik pengambilan sampel air sungai sangat
tergantung pada debit rerata tahunan dan
klasifikasi sungai.
• Semakin banyak jumlah titik pengambilan sampel
semakin dapat menggambarkan kualitas air sungai
yang sesungguhnya.
• Jika kualitas air sungai berdasarkan kedalamannya
ingin diketahui maka Tabel 2 memberikan ilustrasi
jumlah titik pengambilan  sampel
Lokasi dan Titik Pengambilan
Sampel Air Tanah
Tujuan Pemantauan Kualitas Air Tanah
– penduduk yang menggunakan air tanah/sumur
untuk keperluan sehari-hari termasuk untuk air
minum;
– penimbunan atau pembuangan akhir sampah
perkotaan;
– pertanian yang intensif menggunakan pestisida;
– kawasan industri atau kawasan pertambangan;
– wilayah pesisir dimana terjadi penyusupan air laut;
– tempat lain yang dianggap perlu.
Penentuan Lokasi
• Apabila salah satu sumur pantau telah
terindikasi adanya pencemaran maka arah
sebaran polutan harus diketahui dengan
melakukan pengambilan dan analisis sampel
air sumur lain di sekitarnya.
• Dengan mengetahui arah sebaran polutan
dalam air tanah maka pengendalian
pencemaran disertai dengan usaha pemulihan
dapat dilakukan.
Lokasi Sumur Pantau Sekitar TPS
• Tentukan koordinat sumur
Pengambilan Sampel Air pantau dengan GPS untuk
Tanah memudahkan identifikasi dan
pemetaan yang benar
Pengambilan Sampel Air Sumur
SUMUR GALI SUMUR BOR DENGAN POMPA
TANGAN ATAU MESIN

20 cm di bawah
permukaan air dan/atau
20 cm diatas dasar sumur
dengan memperhatikan
jangan sampai endapan
dasar sungai/sedimen
tidak terambil
Pengambilan Sampel Air Sumur
• untuk sumur gali, sampel diambil pada
kedalaman 20 cm di bawah permukaan air
dan/atau 20 cm diatas dasar sumur dengan
memperhatikan jangan sampai endapan dasar
sungai/sedimen tidak terambil;
• untuk sumur bor dengan pompa tangan atau
mesin, sampel diambil dari kran atau mulut
pompa tempat keluarnya air.
Pengambilan Sampel Air Tanah
• Bila memungkinkan, pengambilan sampel air sumur
dilakukan setelah air dalam sumur dikuras
secukupnya.
• Bila tidak memungkinkan, pengambilan air sumur
gali dilakukan pada pagi hari sedangkan untuk air
sumur bor setelah air dibuang selama lebih kurang
lima menit.
• Jangan sampai air permukaan masuk ke dalam air
sumur selama proses pengambilan sampel air tanah. 
Peralatan Sampling Air Sumur
Pengambilan Sampel Air Tanah
• Jika menggunakan peralatan bailer, maka
pastikan bahwa ketersediaan air sumur
mencukupi sehingga bailer tercelup
seluruhnya dan air dapat terambil.
• Sebelum pengambilan sampel dilakukan, ukur
kedalaman air sumur dengan water level
meter.
Pengambilan Sampel Air Tanah
• Bila pengambilan dilakukan dengan pompa,
maka sedapat mungkin kecepatan aliran
pompa sama dengan kecepatan aliran air
tanah.
• Sehubungan dengan hal tersebut, ukur
kedalaman air dengan menggunakan water
level meter.
Pengambilan Sampel Air Tanah
• Ambil sebagian air sumur dengan menggunakan
pompa kecepatan rendah (low flow), lalu catat volume
air yang terambil dan catat waktu yang dibutuhkan
kemudian hitung kecepatan alirnya.
• Tunggu air sumur terisi secara alamiah, jika air sumur
telah tersedia cukup, maka lakukan pengambilan
sampel dengan mempertimbangkan kecepatan alir
yang telah diperoleh (Gambar 2).
• Dengan demikian, kecepatan alir pompa sepadan
dengan kecepatan alir air tanah (aquifer).
Pengambilan Sampel Air Tanah
• Perhitungan volume air yang terambil gunakan
persamaan 1
• Perhitungan kecepatan alir pompa gunakan
persamaan 2
Gambar 2
Uji Homogenitas Sampel Air Tanah
• Parameter yang diuji antara lain; suhu, derajat
keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), dan
daya hantar listrik (DHL).
• Apabila hasil pengujian parameter tersebut
tidak berbeda nyata yaitu batas keberterimaan
sebagaimana dalam Tabel 1 dipenuhi, maka
dapat disimpulkan bahwa air tanah telah
homogen dan sampel air tanah siap diambil
untuk diukur kualitasnya sesuai tujuan.
Tabel 1: Batas keberterimaan homogenitas air sungai
0
Parameter DHL (μS/cm) pH Suhu ( C) DO (mg/L)
Syarat ± 5% ± 0,1 ± 0,2 ± 10%
Lokasi dan Titik Pengambilan
Sampel Air Waduk & Danau
Penentuan Lokasi Sampel Air Waduk/Danau

• Daerah masuknya air sungai ke danau/waduk.


Penentuan lokasi ini untuk mengetahui
kualitas air danau/waduk oleh masuknya air
sungai ke badan air danau/waduk;
• Bagian tengah danau/waduk untuk
mengetahui kualitas air danau/waduk pada
umumnya;
Penentuan Lokasi Sampel Air Waduk/Danau

• Daerah pemanfaatan air danau/waduk yaitu lokasi


tertentu dimana air danau/waduk dimanfaatkan untuk
bahan baku air minum, perikanan, pertanian, pembangkit
listrik tenaga air, dan lain sebagainya. Penentuan lokasi ini
untuk mengetahui kualitas air danau/waduk yang akan
dimanfaatkan untuk suatu aktifitas tertentu;
• Daerah keluarnya air danau/waduk. Penentuan lokasi ini
untuk mengetahui kualitas air danau/waduk secara
keseluruhan bila dibandingkan dengan daerah masuknya
air ke danau/waduk.
Penentuan Lokasi Sampel Air Waduk/Danau

• Minimum 1 meter di bawah permukaan air


danau/waduk.
• Sedangkan untuk pengambilan sampel di
dasar danau/waduk harus hati-hati sehingga
endapan atau sedimen danau/waduk tidak
terambil.
Penentuan Titik Pengambilan Sampel
• Apabila kualitas air danau/waduk ditentukan berdasarkan
kedalamannya maka perbedaan temperatur pada
kedalaman 1 meter di bawah permukaan dan 1 meter
diatas dasar danau/waduk harus diketahui terlebih
dahulu. 
• Jika perbedaan temperatur mencapai lebih dari 30C maka
penentuan titik pengambilan sampel didasarkan pada
stratifikasi temperatur.
•  Pada umumnya, danau/waduk dengan kedalaman rata-
rata kurang dari 10 meter tidak mempunyai perbedaan
temperatur yang nyata.
Stratifikasi Temperatur Waduk
• Epilimnion yaitu lapisan air danau/waduk berada
dibawah permukaan yang suhunya relatif sama;
• Metalimnion/termoklin yaitu lapisan air danau/waduk
yang mengalami penurunan suhu yang cukup besar
(lebih dari 10C/m) kearah dasar danau/waduk. 
• Hipolimnion yaitu lapisan bawah air danau/waduk
yang mempunyai temperatur relatif sama dan lebih
dingin dari lapisan atasnya. Biasanya lapisan ini
mengandung kadar oksigen yang rendah dan relatif
stabil.
Titik Pengambilan Sampel
Kedalaman Titik Sampel
kurang dari 10 meter 2 titik yaitu 0,2X dan 0,8X kedalaman air
danau/waduk;

10 – 30 meter sampel diambil pada titik di permukaan,


pada lapisan metalimnion dan di dasar
danau/waduk;

30 – 100 meter sampel diambil pada titik di permukaan,


pada lapisan metalimnion, pada lapisan
hipolimnion dan di dasar danau/waduk;

kedalamannya lebih sampel dapat ditambah sesuai dengan


dari 100 meter, tujuannya
Lokasi dan Titik Pengambilan
Sampel Air Muara & Air Laut
Pengambilan Sampel Sangat Komplek....

• Kualitas air muara sangat dipengaruhi oleh: pasang-surut, arus,


musim, jenis kegiatan di sekitar muara dan debit air sungai.
• Kualitas air laut sangat dipengaruhi oleh: suhu, salinitas arah angin
dan arus laut.
• Pada lokasi yang sama, nilai salinitas air muara pada saat surut
dapat mencapai 0,5 PSU (practical salinity unit, ‰) sedangkan pada
saat pasang nilai salinitasnya 5 PSU.
• Perbedaan nilai salinitas ini dipengaruhi oleh seberapa besar air
sungai atau air laut yang dominan pada daerah muara.
• Semakin besar air laut yang masuk ke aliran sungai maka nilai
salinitasnya akan semakin besar, begitu juga sebaliknya.
Penetuan Lokasi
• Apabila pengambilan sampel dilakukan pada lokasi
yang sama namun mempunyai nilai salinitas yang
berbeda disebabkan waktu pasang-surut, maka data
kualitas air muara tersebut tidak dapat dibandingkan.
• Penentuan ordinat lokasi tersebut ditentukan
dengan Global Positioning System (GPS).
• Penentuan ordinat maupun nilai salinitas ini dapat
digunakan sebagai acuan dalam pengambilan sampel
air muara atau air laut selanjutnya, sehingga data yang
diperoleh dari waktu ke waktu dapat dibandingkan.
Penentuan Lokasi
• Bila lokasi pengambilan sampel dilakukan pada daerah
muara kearah pantai maka sebaran air sungai yang masuk
ke laut harus diketahui.
• Pada saat pasang, air sungai akan tersebar di sepanjang
pantai sedangkan pada saat surut air sungai akan terbawa
ke tengah laut.
• Selain dipengaruhi oleh pasang-surut air laut, pola sebaran
air sungai ke laut juga dipengaruhi oleh arah arus laut.
• Jika arah arus laut menuju barat maka aliran air sungai
yang masuk ke laut juga menuju kearah barat.
Titik Sampling Berdasarkan Kedalaman
Lokasi dan Titik Pengambilan
Sampel Air Limbah
Penentuan Lokasi Berdasarkan
Tujuan Pengukuran
• Mengetahui efisiensi proses produksi, sampel diambil pada bak
kontrol air limbah sebelum masuk ke pipa atau saluran
gabungan menuju  unit instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
• Pengambilan sampel pada lokasi ini dilakukan apabila dalam
suatu industri menghasilkan  berbagai jenis produk melalui
proses berbeda dan menghasilkan karakteristik limbah yang
berbeda pula.
• Data pengujian air limbah ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi efisiensi proses produksi. Semakin kecil nilai
konsentrasi air limbah yang dihasilkan dan beban
pencemarannya sedikit maka efisiensi proses produksi semakin
tinggi, begitu juga sebaliknya;
Penentuan Lokasi Berdasarkan
Tujuan Pengukuran
• keperluan evaluasi efisiensi IPAL, sampel diambil pada titik
sebelum (inlet) dan setelah (outlet) IPAL dengan
memperhatikan waktu retensi.
• Pengambilan sampel ini harus pada waktu proses industri
berjalan normal;
Penentuan Lokasi Berdasarkan
Tujuan Pengendalian Pencemaran Air
• Perairan penerima sebelum air limbah masuk
ke badan air.
• Pengambilan sampel pada titik ini untuk
mengetahui kualitas perairan sebelum
dipengaruhi oleh air limbah.
• Data hasil pengujian sampel yang diperoleh
pada titik ini biasanya digunakan sebagai
pembanding atau kontrol;
Penentuan Lokasi Berdasarkan
Tujuan Pengendalian Pencemaran Air
• Akhir saluran pembuang limbah (outlet)
sebelum air limbah disalurkan ke perairan
penerima.
• Pengambilan  sampel pada titik ini untuk
mengetahui kualitas effluent.
• Apabila data hasil pengujian effluent melebihi
nilai baku mutu lingkungan maka dapat
disimpulkan bahwa industri terkait melakukan
pelanggaran hukum;
Penentuan Lokasi Berdasarkan
Tujuan Pengendalian Pencemaran Air
• Perairan penerima setelah air limbah masuk
ke badan air namun sebelum menerima air
limbah lainnya.
• Pengambilan sampel pada titik ini untuk
mengetahui kontribusi air limbah terhadap
kualitas perairan penerima.
LOKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR

Sumber air yang


dimanfaatkan,
yaitu pada lokasi
tempat Sumber air alamiah, yaitu pada lokasi yang belum atau
penyadapan sedikit terjadi pencemaran
sumber air

Sumber air tercemar, yaitu pada lokasi yang


telah menerima limbah

Lokasi masuknya air ke


waduk atau danau

Anda mungkin juga menyukai