Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SOSIO-ANTRO

“DIABETES”

KELOMPOK 8
Bab I
A. definisi

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula
(glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal.

B. penyebab

berhubungan dengan proses degeneratif, gangguan proses metabolisme tubuh, dan diperberat oleh
gaya hidup (pola makan dan konsumsi makanan yang tidak seimbang gizi

C. penularan

Penyakit diabetes merupakan penyakit yang ).berhubungan dengan proses degeneratif, gangguan
proses metabolisme tubuh, dan diperberat oleh gaya hidup (pola makan dan konsumsi makanan
yang tidak seimbang gizi

D. pengobatan

Pasien diabetes diharuskan untuk mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah,
sayur, protein dari biji-bijian, serta makanan rendah kalori dan lemak. Pasien diabetes dan
keluarganya dapat berkonsultasi dengan dokter atau dokter gizi untuk mengatur pola makan sehari-
hari.

Untuk membantu mengubah gula darah menjadi energi dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap
insulin, pasien diabetes dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, setidaknya 10-30 menit tiap hari.
Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memilih olahraga dan aktivitas fisik yang sesuai.

Pada diabetes tipe 1, pasien akan membutuhkan terapi insulin untuk mengatur gula darah sehari-
hari. Selain itu, beberapa pasien diabetes tipe 2 juga disarankan untuk menjalani terapi insulin untuk
mengatur gula darah. Insulin tambahan tersebut akan diberikan melalui suntikan, bukan dalam
bentuk obat minum. Dokter akan mengatur jenis dan dosis insulin yang digunakan, serta
memberitahu cara menyuntiknya.

Pada kasus diabetes tipe 1 yang berat, dokter dapat merekomendasikan operasi pencangkokan
(transplantasi) pankreas untuk mengganti pankreas yang mengalami kerusakan. Pasien diabetes tipe
1 yang berhasil menjalani operasi tersebut tidak lagi memerlukan terapi insulin, namun harus
mengonsumsi obat imunosupresif secara rutin.
Pada pasien diabetes tipe 2, dokter akan meresepkan obat-obatan, salah satunya adalah metformin,
obat minum yang berfungsi untuk menurunkan produksi glukosa dari hati. Selain itu, obat diabetes
lain yang bekerja dengan cara menjaga kadar glukosa dalam darah agar tidak terlalu tinggi setelah
pasien makan, juga dapat diberikan.

Pasien diabetes harus mengontrol gula darahnya secara disiplin melalui pola makan sehat agar gula
darah tidak mengalami kenaikan hingga di atas normal. Selain mengontrol kadar glukosa, pasien
dengan kondisi ini juga akan diaturkan jadwal untuk menjalani tes HbA1C guna memantau kadar gula
darah selama 2-3 bulan terakhir.
Bab II
kepercayaan : orang-orang percaya jika penyakit diabetes adalah penyakit keturunan.

Nilai : penggunaan insulin dianggap baik karena dapat membantu mengatur gula
darah menjadi lebih stabil dalam tubuh bagi penderita diabetes.

Tradisi : meminum rebusan air kayu manis merupakan tradisi yang dianggap dapat mengobati
diabetes.

Status sosial : orang-orang berpendapat bahwa penderita diabetes adalah orang kaya.

Kebiasaan : penderita diabetes biasanya memiliki kebiasaan pola hidup tidak sehat yaitu
tidak memperhatikan kadar gula yang dikonsumsinya sudah melebihi batas yang dibutuhkan oleh
tubuh.
Bab III
1. Diabetes adalah penyakit dimana organ pankreas yang memproduksi hormon insulin dalam tubuh
manusia kurang efektif untuk menyerap glukosa dari dalam tubuh menjadi energi.

Hal tersebut karena tingginya kadar gula darah dalam tubuh penderitanya. Penyebabnya bisa karena
pola hidup yang tidak sehat, dan ternyata juga bisa karena faktor turunan.

Seseorang yang keluarganya memiliki riwayat mengidap penyakit diabetes, berpotensi untuk
mengidap penyakit diabetes turunan, baik diabetes tipe 1 dan juga tipe 2.

Mungkin masyarakat mengira hanya diabetes tipe 1 yang merupakan penyakit keturunan, tetapi
ternyata diabetes tipe 2 juga dipengaruhi oleh faktor genetik.

Meskipun begitu, belum tentu semua anak yang memiliki orangtua pengidap diabetes, dapat
mengembangkan penyakit yang sama di masa depan. Walaupun diketahui adanya pengaruh
keturunan dalam risiko seseorang menderita diabetes, namun mekanismenya sendiri sulit untuk
diketahui dan diteliti oleh para ahli di bidang kesehatan.

Hal tersebut tergantung dari bagaimana gaya hidup yang dijalani dan bagaimana lingkungan yang
berada di sekitar anak tersebut. Diabetes keturunan ini sangat memiliki persentase besar untuk
tertular. Maka mulai sekarang periksakanlah kadar gula anda, dan ketahui apakah anda mengidap
diabetes atau tidak.

2. Suntik insulin akan membantu mengambil alih fungsi insulin alami tubuh, sehingga mampu
mengatur kadar gula darah.Cara kerja insulin buatan hampir sama dengan hormon insulin alami
yaitu mengolah gula darah menjadi energi. Selain itu, insulin juga mencegah hati memproduksi kadar
gula berlebih.

Kondisi Diabetes yang Membutuhkan Suntik Insulin:

Suntik Insulin pada Diabetes

Suntik insulin dibutuhkan oleh penderita Jika tubuh penderita diabetes tipe 1 hanya bisa membuat
insulin dalam jumlah sangat sedikit atau bahkan tidak sama sekali, maka pada diabetes tipe 2, tubuh
mungkin masih bisa membuat insulin secara alami namun tidak cukup atau tidak dapat digunakan
secara efektif.
Pada diabetes tipe 2, umumnya tidak akan langsung diberikan rekomendasi suntik insulin. Penderita
diabetes tipe 2 akan diminta memperbaiki pola hidup, dan minum obat sesuai anjuran dokter.
Namun jika kondisi ini semakin memburuk seiring waktu, atau jika obat minum sudah tak lagi efektif,
kemungkinan dokter akan menyarankan pemakaian suntik insulin.

3. Efektivitas kayu manis sebagai penurun gula darah masih menjadi perdebatan. Meski demikian,
tak sedikit penelitian kecil yang menunjukkan bahwa kayu manis bisa dimanfaatkan untuk
menurunkan kadar gula darah dan membantu mengontrol diabetes.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Diabetes Care tahun 2003 membandingkan efek pemberian
1 gr, 3 gr, dan 6 gr kayu manis selama 40 hari. Hasilnya, pemberian kayu manis pada semua takaran
tersebut mampu menurunkan kadar gula darah sebesar 18-29%.

Penelitian lainnya yang dipublikasikan oleh Journal of Intercultural Ethnopharmacology tahun 2016
juga menemukan bahwa kayu manis bermanfaat untuk orang dengan diabetes yang tidak terkontrol.
Pada penelitian tersebut, partisipan diminta untuk mengonsumsi kayu manis sebanyak 1 gram per
hari selama 12 minggu. Hasilnya, terjadi penurunan kadar gula darah puasa.

Memang cukup banyak penelitian yang menunjukkan efektivitas kayu manis untuk menurunkan gula
darah. Anda mungkin bisa memanfaatkan kayu manis sebagai bahan alami untuk membantu
mengontrol diabetes. Kayu manis dalam jumlah sedikit saja mungkin membantu menurunkan kadar
gula darah.

Namun, hati-hati bagi Anda yang mempunyai masalah kerusakan hati. Mengonsumsi kayu manis
dalam jumlah tinggi (seperti dalam suplemen kayu manis) mungkin dapat membuat kondisi hati
Anda memburuk.

4. Biaya pengobatan tinggi

Bila telanjur mengidap penyakit diabetes, perawatannya bisa menguras kantung. Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat pengobatan diabetes menghabiskan
setidaknya 33 persen dari total biaya kesehatan pada 2015.
Sejak 2014 hingga 2016, obat diabetes di antaranya Mix Insulin Analog, Rapid Insulin Analog, dan
Basal Insulin Analog, mendominasi 10 obat kronis berbiaya terbesar, selain hipertensi.
Biaya pengobatan yang diklaim ke jaminan kesehatan ini juga dipengaruhi oleh tingginya peserta
yang mengidap diabetes.
Penelitian dari Sri Erawati soal komponen biaya rawat inap di RSUD Cilacap sejak 2011 hingga 2013
menunjukkan akomodasi dan obat menjadi komponen paling mahal dibandingkan dengan
pemeriksaan laboratorium, radiologi, serta perawatan lainnya.
Pada 2014, BPJS menggelontorkan Rp45,8 miliar untuk 120 ribu kasus diabetes yang diklaim.
Setahun kemudian, jumlah kasus meningkat lima kali lipat dengan total biaya Rp230 miliar.
Pada 2016, angka klaim tak jauh beda dari 2015, dengan total biaya pengobatan Rp241 miliar dan
795 ribu kasus.

Meski demikian, perlu dicatat total peserta BPJS dari tahun ke tahun pun meningkat, semula hanya
133,4 juta pada 2014, menjadi 171,9 juta peserta pada 2016.

Studi dari Ria Istamining Dyah dkk. pernah mengungkap korelasi antara faktor pasien dan jenis obat
terhadap biaya total, antara jenis pembiayaan dan kelas perawatan terhadap biaya medis langsung
pada pasien diabetes melitus rawat inap di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Penelitian dilakukan terhadap pasien kelompok 1 (JAMKESMAS, PKMS, dan pasien tidak mampu),
serta kelompok 2 (ASKES PNS, Umum, Kerja sama).

Hasilnya menunjukkan, tiap pasien mengeluarkan sekitar Rp4,12 juta untuk pengobatan rawat inap
di RSUP Dr Moewardi Surakarta. Komponen biaya terbesar adalah laborat (27,02 persen), biaya obat
(25,74 persen), dan biaya tindakan (17,20 persen).

Sementara pasien dari Asuransi Kesehatan PNS, umum, dan kerja sama, rata-rata membayar
setidaknya Rp3,8 juta untuk sekali menginap di rumah sakit yang sama. Komponen biaya terbesarnya
yakni obat (27,54 persen), biaya laborat (23,02 persen), dan biaya tindakan (19 persen).
Agar terhindar dari penyakit dan beban biaya pengobatan penyakit ini, masyarakat perlu mengubah
pola makan dan gaya hidup. Seperti diungkapkan Martalena tentang menyeimbangkan asupan
dengan kalori yang dibakar lewat aktivitas fisik.

Mengubah pola makan, misalnya dengan mengganti nasi putih menjadi nasi merah.
“Kalau beras merah, Glycemic Index (GI) lebih rendah, jadi makan sedikit tapi kenyang lebih lama
dibanding nasi putih. Tetapi kalori yang diasup lebih sedikit,” jelasnya.
Selain itu, masih banyak jenis pangan lokal yang tak kalah hebat dalam memberi asupan karbohidrat
lebih sehat. Misalnya kentang, singkong, atau ubi jalar. Cara ini, sekaligus bisa
menghindari ketergantungan terhadap beras.

5. pola hidup tidak sehat merupakan faktor penyebab diabetes yaitu :

1. Merokok Menurut sejumlah studi merokok membuat tubuh lebih kebal terhadap insulin, hormon
yang menjaga gula darah tetap normal.

2. Penggunaan obat-obatan rekreasional The Global Diabetes Community mencatat, stimulasi obat-
obatan rekreasional tertentu dapat meningkatkan level gula darah. Jika dikonsumsi rutin, level gula
darah yang tinggi bisa menyebabkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Amfetamin, komponen
MDxx dan obat-obatan ADHD bisa meningkatkan level gula darah dan membuat kita berisiko
mengalami diabetes tipe 2.

3. Pengobatan Menurut GlobalRPH, steroid, obat anti-adhd, anti-psikotik, beberapa obat asma, dan
obat-obatan lainnya bisa memicu peningkatan gula darah. Namun, obat-obatan tersebut digunakan
untuk keperluan kesehatan. Cobalah berkonsultasi dengan dokter dan apoteker untuk informasi
lebih lanjut. Baca juga: Banyak Orang Tak Sadar Derita Diabetes

4. Stres kronis Periode emosional dan stres fisik berkepanjangan bisa menyebabkan kenaikan level
gula darah. Menurut Pusat Belajar Diabetes di University of San Fransisco, ketika tubuh merespons
stres, gula dilepaskan ke dalam darah untuk membantu agar energi dalam tubuh mencukupi. "Stres
akan membuat gula darah naik dan lebih sulit untuk dikontrol," tulis organisasi tersebut.

5. Pola makan Konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi, termasuk karbohidrat, akan berdampak
signifikan terhadap berat bdan dan risiko diabetes. Batasi asupan karbohidrat sederhana seperti nasi,
mi, atau roti putih, dan gantilah dengan karbohdirat kompleks yang akan dicerna lebih lambat.

6. Kurang olahraga Seseorang yang jarang bergerak cenderung tak bisa mengontrol kenaikan gula
darah tubuhnya. Tipe olahraga yang dilakukan juga sangat berpengaruh. Disarankan untuk
menggabungkan olahraga ketahanan dengan olahraga resistensi. Olahraga interval intensitas tinggi
(HIIT) dinilai bisa mengurangi risiko diabetes yang dialami orang dewasa.

7. Kolesterol tinggi Level kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) yang tinggi memengaruhi
kontrol gula darah. Sementara itu, level kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) yang
rendah juga bisa meningkatkan risiko diabetes. Meskipun sejumlah studi juga melihat hasil yang
sebaliknya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengecekan kolesterol dan pastikan menjalani
pola hidup sehat agar kolesterol tetap pada angka normal.

8. Mengabaikan gejala pre-diabetes Pre-diabetes dapat didefinisikan sebagai kondisi dimana kadar
gula darah cukup tinggi atau di atas normal tetapi tidak menenuhi kriteria diabetes. Meskipun Mayo
Clinic menjelaskan minimnya gejala spesifik pre-diabetes, namun dalam beberapa kasus, mereka
yang masuk kategori pre-diabetes dapat mengalami intensitas buang air kecil yang lebih sering,
sering kehausan dan bercak kecokelatan pada kulit.

Jika kamu merasakan gejala ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Apalagi, meskipun
ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko diabetes, penyakit tersebut juga
disebabkan sejumlah faktor keturunan. Seperti ras, genetik, sejarah keluarga, serta kondisi medis
lainnya
Bab IV
Kepercayaan masyarakat bahwa penyakit diabetes dapat terjadi secara turun temurun belum
dapat dipastikan secara pasti namun banyak peneliti yang mengatakan bahwa besar
kemungkinannya terkena diabetes secara genetik atau turun temurun. Pemberian insulin pada
penderita diabetes merupakan hal baik untuk dilakukan karna dengan pemberian insulin dapat
mengontrol kadar gula darah agar lebih baik. Masyarakat selalu mencari cara alternatif bagi
penyembuhan suatu penyakit seperti diabetes ini,contoh alternatif adalah dengan meminum
rebusan kayu manis dapat menangani penyakit diabetes. Informasi tersebut didapatkan menurut
tradisi atau kebudayaan masyarakat yang diikuti nya. Hal-hal seperti itu dilakukan karena biaya
secara medis yang cukup mahal untuk masa penyembuhan,sehingga orang yg terkena diabetes dan
melakukan perawatan secara medis dianggap hanya orang-orang yang memiliki uang banyak agar
mendapatkan perawatan secara baik. Oleh karena itu untuk menghindari terkena nya penyakit
diabetes kita sebaiknya membiasakan diri dengan melakukan pola hidup sehat sejak dini dan
mengurangi pola hidup tidak sehat yang berakibat menjadi faktor penyebab penyakit diabetes.

Anda mungkin juga menyukai