com
Mohon kebesaran hati dan kesadarannya untuk tidak menyebarluaskan
materi- materi dari belajartaaruf.com
www.belajartaaruf.com
Apa Itu Shalat Istikharah ?
Bismillah,.
Sahabat peserta pembelajaran kelas online belajar taaruf tentu sudah tidak asing lagi dengan
istilah istikharah ini. Saya yakin Kamu sudah sering sekali membaca atau mendengar
istilahnya seperti istilah yang cukup populer adalah :
Dan istilah yang semisal lainnya. Dalam proses pembelajaran di kelas online belajar taaruf
pun pertanyaan tentang istikharah adalah pertanyaan populer yang sangat sering ditanyakan :
“Uda, saya kan sudah melakukan shalat istikharah, sudah mimpi tuh ketemu sama si dia eh
tiba orangnya menghilang begitu. Itu gimana ya ?”
“Uda, saya sudah istikharah berkali-kali malah tetapi hati ini tidak yakin untuk memulai
taaruf, bagaimana ya ?”
Serta banyak lagi pertanyaan lainnya. Dari sini saya mengambil kesimpulan bahwa diantara
kita sudah cukup banyak yang tahu tentang istilah istikharah ini namun belum semua paham
secara detail dan jelas bagaimana istikharah itu yang sesungguhnya. Untuk itulah ebook ini
hadir, untuk menjawab segala pertanyaan sahabat semua tentang shalat istikharah. Saya tidak
bisa menjanjikan sempurna tetapi InsyaAllah saya berusaha memberikan yang terbaik lewat
ebook ini.
Mengkaji Istikharah tentu kita awali dari memahami apa makna dari istikharah itu sendiri.
Secara etimologi istikharah artinya meminta pilihan tentang suatu perkara. Secara
terminologi Istikharah adalah meminta pilihan, dalam artian seseorang mengalihkan
keinginan kepada pilihan terbaik dan terpilih di sisi Allah dengan shalat dan doa istikharah
sesuai tuntunan.
“Shalat istikharah itu disunnahkan dalam segala urusan, sebagaimana yang secara jelas
disampaikan oleh hadist shahih ini”
“Shalat istikharah ini mencakup urusan – urusan besar maupun kecil. Berapa banyak
masalah kecil menjadi sumber masalah besar?”
www.belajartaaruf.com
Apa hukum shalat istikharah ini? Para ulama sepakat bahwa hukumnya adalah sunnah.
Dalilnya disyariatkannya istikharah diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Jabri ra, ia berkata :
Rasulullah Saw mengajari istikharah kepada kami dalam semua urusan, sebagaimana beliau
mengajari kami suatu surat Al-qur’an. Nabi Saw bersabda,
“Jika salah seorang di antara kalian berniat melakukan suatu urusan, lakukanlah shalat
istikharah dua rakaat yang bukan shalat wajib, kemudian panjatkanlah do‟a :
“Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon
kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu.
Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau
yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia
dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah
hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau
mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau
baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan
palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan
jadikanlah aku ridha dengannya.
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan, shalat istikharah boleh berupa shalat sunnah
apa saja. Baik shalat sunnah rawatib, shalat sunnah tahiyatul masjid, maupun shalat sunnah
lainnya. Yang penting, setelah shalat sunnah dua rakaat, ia berdoa kepada Allah meminta
dipilihkan yang terbaik sebagai doa yang diajarkan Rasulullah seperti doa yang diatas.
2. Hukum shalat istikharah adalah sunnah sebab Rasulullah Saw sendiri yang
menganjurkan kita melakukannya.
3. Rasulullah Saw menganjurkan kita untuk shalat istikharah jika akan melakukan semua
urusan. Jadi shalat istikharah tidak hanya terbatas untuk urusan jodoh semata. Tetapi
setiap urusan. Semoga mulai saat ini hingga ke depannya kita bisa melakukan shalat
istikharah untuk segala urusan kita ya.
www.belajartaaruf.com
Kenapa Kita Harus Melakukan Shalat Istikharah
Kenapa sih kita harus melakukan shalat istikharah ? Mungkin pertanyaan seperti ini muncul
dari sahabat semua. Jika kita baca ulang do’a istikharah diatas maka kita bisa memaknai
kalau hakikat dari shalat istikharah ini berserah dirinya kita kepada Allah . Shalat istikharah
juga tentang kepasrahan kita pada Allah . Dan shalat istikharah adalah tentang keikhlasan
kita dalam menerima ketentuan dari Allah Swt.
Kita melakukan shalat istikharah sebab kita menyadari kita bukanlah siapa-siapa, kita tidak
pernah tau apa-apa bahkan yang akan terjadi satu detik yang akan datang saja kita tidak bisa
menebaknya. Jadi melalui istikharah kita berserah diri kepada Allah dengan total, kita
berbahagia ketetapan Allah.
Dalam suatu hadis juga disebutkan “Tidak akan merugi siapa saja yang beristikharah dan
tidak akan menyesal siapa saja yang meminta saran.”
Untuk menjawabnya tentu kita lihat sabda Rasulullah Saw yang menjelaskan tentang shalat
istikharah diatas.
Pada awal haditsnya Rasulullah Saw bersabda, “Idza hamma (Jika berniat melakukan)”
Ustadz Burhan Sodiq memberi penjelasan tentang hal ini dalam bukunya “Temukan Aku
Dalam Istikharahmu”
Kalimat Idza Hamma (jika berniat melakukan) memberikan indikasi bahwa istikharah
dilakukan ketika kehendak pertama timbul dalam hati : Sehingga hatinya yakin terhadap
barakah shalat dan doa yang wujudnya merupakan kebaikan.
Jadi disini kita pahami kalau istikharah itu dilakukan ketika kita sudah memilih, misal Kamu
dilamar oleh seorang setelah menjalani proses taaruf dari bertukar biodata, nazhar, penjajakan
dan musyawarah hatimu merasakan ada kecocokan dengan laki-laki yang melamar ini. Saran
dari kerabat yang lainpun menganjurkan kalau sebaiknya Kamu menerima lamaran tersebut.
Kondisinya hatimu sudah memilihnya maka baru dilakukan shalat istikharah. Jadi istikharah
dilakukan ketika hati sudah memilih.
Bagaimana cara meyakinkan hati ? Tentu jawabannya adalah dengan mengenali dulu siapa
calon kia dalam proses taaruf. Bagaimana prosesnya dari awal hingga akhir tentu Kamu
sudah paham.
www.belajartaaruf.com
Jadi alurnya adalah :
“Disunnahkan seseorang meminta saran dan nasihat sebelum istikharah. Yaitu kepada siapa
saja yang tahu persis keadaannya dan dimengerti kapasitas agama dan pengetahuannya.
Allah Swt berfirman, „...Dan bermusyawarahlah kepada mereka dalam urusan itu...‟
(Ali Imran : 159)
Agar kita mudah meminta saran dari sekarang bangunlah kedekatan dengan keluarga kita.
Ayah ibu kita. Libatkan mereka dalam setiap aktivitas kita khususnya dalam menemukan
jodoh. Selain itu bangun juga kedekatan dengan kerabat yang lainnya entah itu om, paman
atau tante. Sebab suatu saat mereka akan menjadi tempat-tempat bagi kita untuk meminta
saran.
Dan, jangan lupa juga menjalin hubungan baik dengan orang-orang shaleh. Sebab orang
berilmu lagi shaleh lebih bijak dalam melihat dan memberikan suatu masukan. Terlebih lagi
jika sudah berumur, istilahnya sudah makan asam garam kehidupan.
Untuk kekhusyukan tentu lebih dianjurkan untuk menunaikannya disepertiga malam setelah
melakukan shalat qiyamul lail.
Namun menurut Syaikh Wahbah az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu, disunnahkan
membaca surat Al Kafirun setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama dan
disunnahkan membaca surat Al Ikhlas setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat kedua.
www.belajartaaruf.com
Sebagian Ulama sepakat kalau niat itu letaknya di hati, tidak perlu dilafazhkan. Syaikh
Mushtafa Al Bugha dalam Fiqih Manhaji mazhab Syafi’i menerangkan “Caranya, hati harus
awas bahwa akan mengerjakan shalat ketika melafalkan takbir, sembari mengingat shalat
apa dan fardlu atau sunnah. Dalam hal ini tidak disyaratkan melafalkan niat secara lisan.”
Namun ada juga pendapat lain mengatakan kalau harus dilafazhkan, jika Kamu merasa niat
harus dilafazhkan berikut adalah niat shalat istikharah yang dilafazhkan.
Artinya: Aku niat shalat sunnah istikharah dua raka‟at karena Allah Ta‟ala
Mimpi adalah perkara yang sangat lemah, apalah kualitas mimpi kita apalagi kita bukan
manusia yang dijamin oleh Rasulullah SAW, Imam An-nawai juga menyampaikan mimpi
kita adalah buah dari hawa nafsu-hawa nafsu yang muncul dari alam bawah sadar kita maka
sesungguhnya janganlah kita meletakkan perkara yang haq ini pada perkara yang menduga-
duga seperti mimpi. Jadi mimpi tidak bisa dan jangan dijadikan sebagai patokan dari
Istikharah kita. Jadi yang bisa menjadi ukuran dari Istikharah kita adalah kemantapan serta
keyakinan hati terhadap hal itu.
www.belajartaaruf.com
Do’a – Do’a Terbaik Dari Manusia Terbaik Pilihan Allah Swt
Kemaren ada menanyakan tentang do’a dan amalan percepatan jodoh ? Nah berikut adalah
do’a – do’a dan amalan pilihan dari manusia terpilih. Mereka adalah Nabi Allah Swt. Mereka
melafazkan do’a-do’a ini ketika Allah beri ujian yang sangat berat bagi mereka (Tentunya
jauh lebih berat dari ujian-ujian yang kita rasakan sekarang)
Apa yang dilakukan oleh Nabi Adam As selama masa itu ? Hanya istigfar memohon ampun
pada Allah Swt. Do’a yang dibacanya tercatat dalam Al-qura’anul karim :
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak
mengampuni kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”(QS. Al-
A’raaf : 23)
Allah pun mengampuninya, Nabi Adam As diampuni dan diangkat menjadi Nabi pertama
dan Khalifah di bumi ini.
Berawal dari rasa putus asa karena dakwahnya tidak diterima, Nabi Yunus As pergi
meninggalkan kaumnya. Ia pergi naik kapal bersama suatu rombongan. Yang pada akhirnya
Nabi Yunus As dibuang ke laut karena disebut sebagai pengundang bencana setelah
dilakukan pengundian.
Kisahnya tidak berhenti disini, setelah dihempaskan ke ombak lautan yang besar Nabi Yunus
As pun ditelan oleh Ikan besar. Lengkap sudahlah penderitaannya, ia dicekam oleh 3
kegelapan. Gelapnya dalam perut ikan, gelapnya dalam lautan dan gelapnya malam.
Dalam keadaan seperti inilah beliau menyadari kesalahannya dan segera bertaubat serta
memohon ampunan pada Allah Swt. Beliau berdoa :
“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk
orang-orang yang zhalim.”(QS. Al-Anbiya : 87)
www.belajartaaruf.com
3. Do’a Nabi Sulaiman As
Nabi Sulaiman As terkenal dengan kekuasaannya, ia memiliki kerajaan yang begitu besar
dengan bala tentara tidak hanya dari kaum manusia tapi juga dari jin dan binatang. Semua
tunduk pada Nabi Sulaiman As, selain itu beliau juga memiliki kekayaan yang sangat
berlimpah yang tak tertandingi sampai saat ini.
Mau tau apa do’a Nabi Sulaiman As ? Do’anya Allah abadikan dalam Al-qur’an surah Shaad
ayat 35 :
“Rabbighfirlii wa Hablii Mulkal Laa Yambaghi Li Ahadim Mim Ba‟di, Innaka Antal
Wahhab.”
“ Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki
oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi.”
“Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhanya
lalu menyungkur sujud dan bertobat.”
“ Ya tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang engkau turunkan
kepadaku.”(Al-Qashas : 24)
Setelah berdo’a Allah turunkan karunianya, Nabi Musa As dipertemukan dengan 2 gadis
putri dari Nabi Syuaib As. Singkat cerita Nabi Musa AS menolong gadis itu lalu diberi
makan, mendapat pekerjaan dan menikah dengan salah satu putri Nabi Syuaib As.
“Wahai sekalian manusia. Tobatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku sellau bertobat
kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
www.belajartaaruf.com
Dalam hadist lain Rasulullah Saw juga bersabda :
“Barangsiapa yang senantiasa beristigfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari
setiap kesedihannya, dan kelapangan untuk setiap kesempitannya dan memberinya rezeki
dari arah yang tidak disangka-sangka.”(HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Itulah beberapa do’a dan amalan pilihan yang dilakukan manusia terpilih, para Nabi dan
Rasul Allah Swt. Yang tentunya do’a ini tentu juga bisa Kamu amalkan, tidak hanya untuk
persoalan jodoh tetapi juga untuk persoalan hidup lainnya seperti masalah rezeki, berbisnis,
pekerjaan dan lain sebagainya.
Oya setelah membaca do’a-do’a diatas apakah Kamu menemukan persamaan dari do’a – do’a
para Nabi diatas ?
Pasrah dan ikhlas pada Allah Swt, yakini apapun ketetapan Allah itulah yang terbaik untuk
kita. Memang pada awalnya ikhlas ini sulit tetapi kalau terus dilatih InsyaAllah akan Allah
beri kemudahannya.
www.belajartaaruf.com