Anda di halaman 1dari 54

INTAKE

 Kapasitas intake harus dibuat berdasarkan perkiraan penggunaan air harian


untuk 50 tahun kedepan

Pertimbangan saat membangun intake


• Kehandalan
• Keamanan
• Biaya operasional serta perawatan minimum
INTAKE SUNGAI
Lokasi pemilihan untuk sistem intake sungai harus mempertimbangkan
beberapa hal dibawah ini :
1. Mendapatkan kualitas air yang terbaik tanpa mengotori sumber air
2. Memprediksi perubahan debit sungai
3. Mempunyai akses yang mudah bagi perbaikan dan perawatan
4. Menyediakan area untuk kendaraan bermanuver
5. Memperbolehkan untuk pertambahan unit-unit baru pada masa yang
akan datang
6. Menjaga kuantitas air yang mencukupi saat musim kering
7. Mengurangi efek dari fasilitas terhadap kehidupan akuatik
disekitarnya
8. Mendapatkan tempat yang mempunyai kondisi geografis yang baik
JENIS-JENIS INTAKE SUNGAI
JENIS-JENIS INTAKE SUNGAI (2)
JENIS-JENIS INTAKE SUNGAI (3)
JENIS-JENIS INTAKE SUNGAI (4)
INTAKE DANAU DAN RESERVOIR
Lokasi pemilihan untuk sistem intake harus mempertimbangkan beberapa
hal dibawah ini :
1. Perubahan karakteristik air karena adanya perubahan temperatur
2. Kualitas air , karakteristik pertubuhan alga dan siklus pertumbuhan
dari M.O lainna
3. Kondisi daerah tangkapan (potensi sumber polusi)
4. Tujuan reservoir tersebut (Pembangkit listrik, irigasi, rekreasi, sumber
air) dampak dari penggunaan bersama pada lokasi inlet
JENIS-JENIS INTAKE DANAU DAN RESERVOIR
PERHITUNGA INTAKE
Jenis intake yang akan digunakan adalah intake well :
VOLUME, LUAS DAN DIAMETER INTAKE WELL
(a) Kriteria desain :
Diameter : 5 – 10 m
Kedalaman : 4 – 10m
Kecepatan (v) : 0,6 – 0,9 m2/s
Jumlah unit : 1- 3
Free board : 1m

(b) Asumsi desain :


Waktu detensi : 10 menit
Tinggi : 4m

(c) Contoh Perhitungan desain :


Q = 0,15 m3/s
Volume = Q x t
Volume = 0,15 x 10 x 60 = 90 m3
Luas intake well : Vol/tinggi
= 90/4 = 22,5 m2
Diameter =
PEN STOCK
(a) Kriteria Desain :
Kecepatan melalui penstock : 0.6 – 1 m/sec
Diameter/lebar : < 1m
Jumlah penstock / intake well : 2

(b) Contoh Perhitungan :


Kecepatan : 0,75 (asumsi)
Debit melalui setiap penstock : 0.15/2 = 0.075
Luas Area penstock : 0.075/0,75 = 0,1m2
Diameter = 0,356 ~ 0,4 m
BELL MOUTH STRAINER
(a) Kriteria Desain
Kecepatan aliran : 0.2 – 0.3 m/s
Diameter lubang : 6 – 12 mm
Luas permukaan strainer : 2 x luas permukaan lubang

(b) Asumsi Desain


v = 0,25 m/s
Diameter lubang : 10 mm

(c) Contoh Perhitungan desain


Luas setiap lubang : 𝜋𝑑 2 = 0.7853 m2
4
Jumlah lubang strainer = Debit / (v * jumlah strainer * luas lubang)
Jumlah lubang strainer = 3820
Luas strainer = 2 x luas lubang x jumlah lubang = 5999,69 m2
𝜋𝑑 2
Diameter strainer = = 87.4 = 0.874m ~ 0.9m
4
INTAKE SCREEN
PIPA INTAKE
Diameter pipa ekonomis
Diameter ekonomis = 0.97 𝑄 - 1.22 𝑄 (didapat dari
perbandingan antara diameter pipa dengan besarnya
cost dan kehilangan energi )
contoh
Q = 0.15 m3/s
D = 0.97 0.15 - 1.22 0.15 = 0.375 – 0.472 ~ 0.45
PEMOMPAAN INTAKE
Kriteria Desain
• Kecepatan aliran : 0.7 – 1.5
• Head suction < 10m
(a) Asumsi desain
Tinggi lokasi : 24m
Tinggi IPAM : 40m
H pompa : 30m
(b) Perhitungan desain
• Head suction
Hss = -3 (asumsi air di dalam intake well 3m)
Hps = 0 (Lokasi intake berada pada ruangan terbuka sehingga tekanan sama dengan
tekanan atmosfir)
Hfs = 0 (bisa dilihat pada pipe friction chart)
• Head Discharge
Hsd = 20 m
Hpd = 0
Hf = 0
Head total = Hd – Hs = 23m
Daya Pompa p= gqH 997.5 kg / m 3  9.81 m / det 2  0.15 m 3 / det 23 m
  39717.5watt
 0.85
PEMILIHAN DIAMETER PIPA
BAR SCREEN
• Bar Screen berfungsi untuk menyisihkan benda-benda kasar dan terapung agar tidak
ikut terbawa ke dalam unit pengolahan air minum
(a) Kriteria Desain :
Lebar batang, w = 0.8 – 1 inch
Jarak antar batang, b = 1 – 2 inch
Kemiringan batang, θ = 30° - 60°
Kecepatan aliran sebelum melalui batang, v = 0.3 – 0.75 m/det
Head loss maksimum, hL = 6 inch

(b) Data Perencanaan :


Kapasitas total, Q = 0.30 m3/det
Lebar batang, w = 1 inch = 2.54 cm
Jarak antar batang, b = 2 inch = 5.08 cm
Kemiringan batang, θ = 60°
Kecepatan aliran sebelum melalui batang, v = 0.6 m/det
Bukaan batang berbentuk bulat dengan faktor Kirschmer, β = 1.79
Perbandingan L:h = 2:1
 Kapasitas setiap intake, q :
` q=
Q 0.30m3 / det
  0.15 m3 / det
2 2
 Luas penampang saluran, A :
Q 0.15m3 / det
A=   0.25 m2
v 0.6 m / det

 Dimensi saluran
Kedalaman saluran, h :

h= 0.5 A  0.5  0.25 m 2  0.353 m ~ 0.5 m

Lebar saluran, L :

L = 2h = 2 x 0.5 m = 1 m

Panjang saluran untuk kisi direncanakan, p = 1 m

Freeboard = p  tan   h  1 m  tan 60  0.5 m  1.20 m

 Jumlah batang, n :
L = nw + (n+1)b

100 = 2.54n + (n+1)5.08

n = 12.46 ~ 13 buah
 Jumlah bukaan = n + 1 = 13 + 1 = 14
 Luas bukaan batang, Ab :
h 0.5 m
Ab = (n  1)b   (13  1)  0.0508 m   0.41 m2
sin  sin 60

 Kecepatan melalui batang, vb :


Q 0.15 m3 / det
vb =  2
 0.37 m / det
Ab 0.41 m

 Head kecepatan melalui batang, hv :


vb2 (0.37 m / det) 2
hv =   0.0069 m  0.69 cm
2 g 2  9.81 m / det 2

 Kehilangan tekan melalui batang, HL :


4 4

 w 3  2.54 cm  3
HL =    hv sin   1.79     0.69 cm  sin 60  0.42 cm  OK
b  5.08 cm 
PINTU AIR
• berfungsi untuk mengatur jumlah aliran air yang akan masuk ke saluran pipa
pembawa.

Data Perencanaan :

 Kapasitas, Q = 0.15 m3/det


 Lebar pintu air, Lp = 0.9 m
 Tinggi bukaan pintu air, hf = 0.7 m

Perhitungan :

Kehilangan tekan melalui pintu air, HL :

Q 0.15 m3 / det
hL =   0.076 m  7.6 cm
2.746 h 2f 3 L p 2.746  (0.7 m) 2 3  0.9 m
V
BAK PENGUMPUL
• Bak pengumpul berfungsi untuk menampung air baku sebelum ditransmisikan.
Kriteria Desain :
Waktu detensi, td = 1 – 2 menit
Dasar bak minimal 1 m di bawah dasar sungai atau 1.52 m di bawah muka air minimum
Data Perencanaan :
Kapasitas, Q = 0.30 m3/det
Jumlah bak = 1 buah
Waktu detensi, td = 1.5 menit
Elevasi muka air sungai pada berbagai kondisi yaitu :
Tinggi muka air maksimum : +710 dpl
Tinggi muka air rata-rata : +709.5 dpl
Tinggi muka air minimum : +709.3 dpl
Elevasi muka tanah : +710.3 dpl
Perhitungan :

 Volume bak, V :
V = Q x td = 0.30 m3/det x 90 detik = 27 m3

 Dasar bak ditetapkan 1.5 m di bawah muka air minimum sehingga elevasi dasar bak adalah +707.9 dpl
 Kedalaman efektif, h :
h = Elevasi muka air maksimum – Elevasi dasar bak

= 710 – 707.9 = 2.1 m

 Luas permukaan bak, AS :


V 27 m3
AS =   12.85 m2
h 2.1 m

 Dimensi bak :
Panjang, p = 5 m

Lebar, L = 3 m

Freeboard = 1 m

Pada bagian tengah bak diberi sekat setebal 10 cm untuk menjaga kontinuitas air baku apabila dilakukan
pengurasan bak.

 Pengurasan dilakukan dengan menggunakan pompa dengan head = 10 m. Pipa penguras berukuran 6 inch.
PIPA TRANSMISI
• Pipa transmisi digunakan untuk mengalirkan air dari bak penenang ke unit
prasedimentasi di lokasi instalasi pengolahan air minum.
Kriteria Desain :

 Kecepatan aliran melalui pipa transmisi, v = 1 – 2 m/det


 Kapasitas pipa transmisi adalah kapasitas maksimum satu hari, Qm.
Data Perencanaan :

 Kapasitas pipa transmisi, Qm = 300 L/det ~ 0.3 m3/det


 Kecepatan aliran melalui pipa, v = 2 m/det
 Jenis pipa yang digunakan adalah pipa CIP dengan nilai koefisien Hazen William, C = 110.
 Panjang pipa transmisi adalah 240 m.
 Aksesoris pipa yang digunakan adalah :
- Gate valve : 2 buah, k = 0.12
- Fleksible joint : 6 buah, k = 0.026
- Elbow 90° : 3 buah, k = 0.3
Perhitungan

 Luas penampang pipa, A :


Q 0.30m3 / det
A=   0.15 m2
v 2 m / det

 Diameter pipa, d :
4A 4  0.15m2
d=   0.437 m  ~ 18 inch
 
 Kecepatan aliran sebenarnya, vt :
Q 0.15 m 3 / det
Vt =   1 m / det
0.25d 2 0.25 0.437 m 2

 Kemiringan energi, S :
1 0.54
 
1 0.54
 Q  0.15m3 / det
S=  2.63 
  
2.63 
 0.00297
 0.2785Cd   0.2785  110  0.437  
 Kehilangan tekan melalui pipa transmisi, Hmayor :
Hmayor = S x L = 0.00297 x 240 m = 0.7128 m = 71.28 cm

 Kehilangan tekan melalui aksesoris, Hminor :


Aksesoris Hminor (m)
Gate valve 0.0116
Fleksible joint 0.0076
Elbow 90° 0.0436
Hminor = 0.0628 m = 6.28 cm

 Kehilangan tekan melalui sistem transmisi, H :


H =HmayorHminor = 71.28 cm + 6.28 cm = 77.56 cm
POMPA TRANSMISI
Kriteria Desain :
• Kecepatan aliran melalui pipa hisap, v = 1 – 1.5 m/det
• jumlah pompa yang diperlukan adalah 4 buah dengan ketentuan 3 buah operasi
dan 1 buah cadangan
Perhitungan :

 Kapasitas tiap pompa, q :


Q 0.15m3 / det
q=   0.05 m3 / det
3 3
 Luas penampang pipa hisap dan tekan, A :
q 0.05 m3 / det
A=   0.0333 m2
v 1.5 m / det

 Diameter pipa hisap dan tekan, d :


4A 4  0.0333 m 2
d=   0.206 m
 
 Kecepatan melalui pipa hisap dan tekan, v :
q 0.05 m3 / det
  1.5 m / det
v=

A 0.25 0.206 m2 m2 
Pipa Hisap

Pipa hisap direncanakan memiliki peralatan sebagai berikut :

 Pipa lurus :  = 10 inch, L = 6 m, f = 0.0224


 1 buah strainer :  = 10 inch, k = 2.5
 1 buah elbow 90° :  = 10 inch, k = 0.3
 1 buah reducer 10”-6” : k = 0.26
 1 buah inlet pompa :  = 6 inch, k = 0.25

Kehilangan tekan melalui pipa hisap adalah :

 Kehilangan tekan melalui pipa lurus, Hmayor :

Hmayor = f
L v2
 0.0224
6m 1.5 m / det   0.06068 m  6.06 cm
2

d 2g 0.254 m 2  9.81 m / det 2

 Kehilangan tekan melalui aksesoris, Hminor :


Aksesoris Hminor (m)
Strainer 0.1412
Elbow 90° 0.0169
Reducer 0.0986
Inlet pompa 0.1089
Hminor = 0.3657 m = 36.57 cm

 Kehilangan tekan melalui pipa hisap, Hh :


Hh = Hmayor +Hminor = 6.06 cm + 36.57 cm = 42.63cm
Pipa Tekan

Pipa tekan direncanakan memiliki peralatan sebagai berikut :

 Pipa lurus :  10 inch, L = 6 m, f = 0.0224


 1 buah outlet pompa :  6 inch, k = 0.25
 1 buah pembesaran 6”-10” : k = 0.42
 1 buah fleksible joint :  10 inch, k = 0.026
 1 buah check valve :  10 inch, k = 2.3
 1 buah gate valve :  10 inch, k = 0.2
 4 buah elbow 90° :  10 inch, k = 0.3
 2 buah tee :  10 inch, k = 1.5
 1 buah pembesaran 10”-18” : k = 0.44

Kehilangan tekan melalui pipa tekan adalah :

 Kehilangan tekan melalui pipa lurus, Hmayor :

L v2 6m 1.5 m / det  2

Hmayor = f  0.0224  0.0606 m  6.06 cm


d 2g 0.254 m 2  9.81 m / det 2

 Kehilangan tekan melalui aksesoris, Hminor :


Aksesoris Hminor (m)
Outlet pompa 0.1089
Pembesaran 6-10 0.1593
Check valve 0.1299
Flexible joint 0.0015
Gate valve 0.0113
Elbow 90° 0.2032
Tee 90° 0.1694
Pembesaran 10-18 0.0604
Hminor = 0.8439 m = 84.39 cm

 Kehilangan tekan melalui pipa tekan, Hh :


Hh = Hmayor +Hminor = 6.06 cm + 84.39 cm = 90.45 cm
PRASEDIMENTASI
• Bak prasedimentasi merupakan bak yang berfungsi untuk mengendapkan partikel
pengotor yang memiliki spesifik gravity tertentu (misalkan kerikiil dan pasir) dengan
bantuan gravitasi
• Tujuan dari adanya bak prasedimentasi adalah untuk melindungi peralatan mekanis
(pompa dan mixer) dan mengurangi akumulasi dari partikel pengotor pada proses
pretreatment.
• Pertimbangan yang harus diambil ketika akan membuat bak prasedimentasi adalah:
• Lokasi
• Jumlah bak yang diperlukan
• Bentuk bak
• Ukuran partikel pengotor yang harus dihilangkan di bak prasedimentasi
Kriteria Desain :
Jumlah bak : minimal 2 buah
Beban ambang pelimpah : 1.4 – 40 L/det
Kecepatan aliran rata-rata : 3 – 4.5 m/menit
Waktu detensi : 6 – 15 menit
Beban permukaan : 10 – 25 m/jam = 0.00278 – 0.00694 m/det
Rasio panjang : lebar = 4 : 1 sampai 8 : 1

Data Perencanaan :
Unit prasedimentasi direncanakan berbentuk rektangular dengan efisiensi
penyisihan, h=0.6 dan performance bak, n = 1/8 (sangat baik). Jumlah bak adalah 4
buah. Kecepatan pengendapan partikel diskrit, v = 0.00232 m/det.
Rasio antara p:L = 4:1
Perhitungan :

 Kapasitas tiap bak, q :


Q 0.15 m3 / det
q=   0.038 m3 / det
4 4
 Beban permukaan, Q/AS :
1
y  nv  n
 1  1  
y0  Q / AS 

1 / 8  0.00232 m / det 
8

0.6  1  1  
 Q / AS 

Q/AS = 0.0024 m/det  OK

 Luas penampang bak, AS :


Q 0.038 m3 / det
AS =   15.83 m2
Q / AS 0.0024 m / det

 Dimensi bak :
Lebar bak, L :

L = 0.5 A  0.5 15.83 m2  1.98 m ~ 2 m

Panjang bak, p :

p = 4L = 4 x 2 m = 8 m

Kedalaman bak, h = 1.5 m

Freeboard = 0.3 m
Kontrol aliran

 Volume bak, V :
V = p x L x h = 8 m x 2 m x 1.5 m = 24 m3

 Waktu detensi, td :
V 24 m3
td =   631.5 det ik  10.52 menit  OK
Q 0.038 m3 / det

Jari-jari hidrolis, R :

Lh 2 m  1.5 m
R=   0.6 m
L  2h 2 m  2  1.5 m 

 Luas penampang, Across :


Across = L x h = 2 m x 1.5 m = 3 m2

 Kecepatan horizontal, vh :
Q 0.038 m3 / det
vh =   0.0126 m / det
Across 3 m2

 Bilangan Reynold, NRE :


v hR 0.0126m / det 0.62 m
NRE = =  8345  sedang
 9.41 10 7 m 2 / det

 Bilangan Froude, NFR :

NRE =
vh2

0.0126 m / det   2.69  105  OK
2

gR 9.81 m / det 2  0.6 m


Ruang Lumpur
Ruang lumpur direncanakan berbentuk limas terpancung dengan dimensi :
Panjang, p = 8.4 m
Lebar, L = 2.1 m
Kedalaman ruang pengumpul lumpur, h1 = 1 m
Ketinggian limas terpancung, h2 = 0.5 m
Ruang underdrain = 0.5 m
Debit lumpur, qL = 0.5 ml/L
Debit pengolahan, q = 0.038 m3/det
Volume lumpur, V :

V = qL x q = 0.5 ml/L x 0.038 m3/det x 1000 L/m3 x 86400 det/hari

= 1641600 ml/hari = 1642L/hari = 1.642 m3/hari

Volume limas, VP :

VP = 0.5(1/3)2pLh1 = 0.5 x (1/3) x 2 x 8.4 m x 2.1 m x 2 m = 11.76 m3

Volume limas terpancung, VTP :

VTP = 0.5(1/3)p(L/2)h2 = 0.5 x (1/3) x 8.4 m x (2.1/2) m x 1 m = 1.47 m3

Volume ruang lumpur, VL :

VL = VP – VTP = 11.76 m3 – 1.47 m3 = 10.29 m3

Periode pencucian, t :

VL 10.29 m3
t=   6.26hari ~ 6hari
V 1.642 m3 / hari

Anda mungkin juga menyukai