Analisa kekeruhan

Kekeruhan adalah atau yang biasa disebut dengan turbiditas, kekaburan dari suatu fluida yang
disebabkan oleh individu partikel ( endapan ) yang umumnya tidak terlihat oleh mata telanjang
,mirip dengan merokok di udara . Pengukuran kekeruhan adalah tes kunci dari kualitas air.
Namun air banyak mendapat pencemaran baik dari sumber domestik maupun non domestik.
Semua bahan pencemar tersebut secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi
kualitas air. Adanya pencemar ini dapat menyebabkan kekeruhan pada air.
Pada percobaan kali ini menguji kualitas air sungai cinambo berdasarkan parameter kekeruhan.
Kondisi sungai cinambo 2 pada saat pengambilan air sampel memiliki arus yang cukup deras
mengingat hal ini disebabkan musim yang telah memasuki penghujan sehingga potensi
kekeruhan pada air cukup tinggi hal ini karena arus air yang cukup deras sehingga
menyebabkan air menjadi turbulen dan membuat terkelupasnya lapisan kulit atau sedimen
yang ada pada dasar sungai. Selain itu dekatnya lokasi perumahan warga dengan badan air yang
hanya sekitar 5-10 meter membuat badan air menjadi pembuangan limbah domestic. Sungai
cinambo 2 mempunyai fungsi sebagai irigasi dan mengalirkan limpasan air hujan. Tidak terlihat
adanya timbulan sampah domestic pada badan air di titik pengambilan sampel
pengukuran turbiditas kemudian dilanjutkan dengan pembagian sampel air sungai menjadi dua
untuk pengamatan duplo untuk meningkatkan tingkat ketelitian. Pada percobaan ini
menggunakan zat bernama hydrazine sulfate dan hexamethylenetetramine. Fungsi zat ini
sebagai larutan standar formazin yang nantinya akan dicampurkan dan akan menghasilkan
larutan stock standar dengan kekeruhan 4000 ntu.
Lalu air sampel yang akan diuji dikocok terlebih dahulu dengan maksud agar mendispersikan
padatan selain itu untuk menghilangkan gelembung udara pada botol agar ketika pengukuran
mendapatkan hasil yang akurat. Lalu setelah dimasukan kedalam alat dan diukur menggukan
turbidimeter didapatkan hasil 1: 7,45 ntu 2: 7,36 ntu. Air sampel yang di uji tidak memerlukan
pengenceran hal itu karena hasil dari pengukuran tidak melebihi aturan prosedur yaitu melebihi
40 ntu.
Baku mutu
Kekeruhan menjadi parameter dalam pengukuran suatu kualitas air. Parameter kekeruhan pada
badan air di atur dalam pp82 tahun 2001. Pada kondisi standar parameter kekeruhan
mempunyai nilai maksimal 25 ntu. Itu artinya bahwa kekeruhan pada air sungai cinambo tidak
melebihi baku mutu, hal ini karena pada musim hujan air mempunyai volume yg cukup banyak,
maka air cepat berganti dan membawa sebagian partikel-partikel yang membuat kekeruhan ke
hilir sungai, hal ini dimungkinkan sungai cinambo dijadikan sebagai air baku.
Pengolahan
1. Screening dan filtrasi
Screening berfungsi untuk memisahkan air dari partikel-partikel dalam ukuran
besar. Contoh seperti sampah. Lalu ada filtrasi yang berfungsi samamemisahkan air dengan
partikel namun dengan ukuran yang halus.

2. Tangki sedimentasi
Tangki sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotoran berupa
lumpur dan pasir. Pada tangki sedimentasi terdapat waktu tinggal. Ke dalam
tangki sedimentasi ini diinjeksikan klorin yang berfungsi sebagai oksidator dan
desinfektan.

3. Klarifier (clearator)
Klarifier berfungsi sebagai tempat pembentukan flok dengan penambahan larutan
Alum (Al2(SO4)3
sebagai bahan. Pada klarifier terdapat mesin agitator yang
berfungsi sebagai alat untuk mempercepat pembentukan flok. Pada klarifier terjadi
pemisahan antara air bersih dan air kotor.

Air yang telah bercampur dengan koagulan membentuk ikatan flokulasi,

masuk melalui return floc zone dialirkan ke clarification zone. Sedimen yang
mengendap dalam concentrator dibuang. Air yang masuk
ke dalam clarification zone sudah tidak dipengaruhi oleh gaya putaran oleh
agitator, sehingga lumpurnya mengendap. Air yang berada dalam clarification
zone adalah air yang sudah jernih.
4. Sand Filter
Penyaring yang digunakan adalah rapid sand fliter (filter saringan cepat).
Sand filter jenis ini berupa bak yang beriisi pasir kwarsa yang berfungsi untuk
menyaring flok halus dan kotoran lain yang lolos dari klarifier (clearator). Air yang
masuk ke filter ini telah dicampur terlebih dahulu dengan klorin dan tawas.
Media penyaring biasanya lebih dari satu lapisan, yaitu pasir kwarsa dan
batu dengan mesh tertentu. Air mengalir ke bawah melalui media tersebut.Zat-zat
padat yang tidak larut akan melekat pada media, sedangkan air yang jernih akan
terkumpul di bagian dasar dan mengalir keluar melalui suatu pipa menuju
reservoir.

5. Reservoir
Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan air bersih yang telah
disaring melalui filter terakhir.

Gangguan
Wadah kotor, adanya gelembung udara dan getaran yang mengganggu ketenangan permukaan
sampel akan memberikan hasil yang salah
Adanya partikulat-partikulat dapat mengganggu cahaya yang disebarkan, sehingga
menyebabkan kekeruhan diukur menjadi rendah

Kesimpulan
1. Hasil percobaan kekeruhan didapatkan 1 : 7,45 ntu
2 : 7,36 ntu
2. Menurut pp 82 tahun 2001 nilai maksimum kekeruhan yaitu 25 ntu sehingga air sungai
cinambo 2 tidak melebihi baku mutu
3. Pengolahan dalam kekeruhan dapat dilakukan dengan cara
4. Screening dan filtrasi-sedimentasi-klarifier-sand filter-reservoir
5. Gangguan yang terjadi selama proses percobaan yaitu :
 Wadah kotor, adanya gelembung udara dalam jumlah minim dan getaran yang
mengganggu ketenangan permukaan sampel akan memberikan hasil yang salah
6. Tujuan percobaan telah tercapai yaitu
Untuk mengetahui tingkat kekeruhan pada sampel cinambo 2
Untuk membandingkan dengan baku mutu pp 82 tahun 2001 tentang kualitas air
Mengetahui sumber penyebab kekeruhan
Praktikan dapat melakukan pengukuran kekeruhan

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: ANDI, 2004
M, Khopkar S., Konsep Dasar Kimia Analitik, Jakarta: UIN-Press, 1984
Sugiyarto, Kristian H., Kimia Anorganik I. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2004
Alaerts, G. 1987. Metode Penelitian Air. Surabaya: Usaha Nasional.
Standard Methods for the Examination or water and Wastewater, APHA, AWWA, WPCF,
Washington, 15 th. Ed. 1980.