Anda di halaman 1dari 8

ISSN 1858-4667

JURNAL LINK Vol 17/No. 2/September 2012

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENCEMARAN LIMBAH PABRIK DI KABUPATEN SIDOARJO
Hersa Farida Qoriani Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama Surabaya hersafa@gmail.com

Abstrak Pengembangan sistem informasi geografis berbasis web untuk aplikasi pencemaran lingkungan saat ini masih sangat terbatas, khususnya di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo marupakan salah satu Kota industri di Jawa Timur, sehingga keadaan potensi alamnya telah tercemar oleh limbah-limbah perusahaan yang ada di daerahnya. Sampai saat ini, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Kabupaten Sidoarjo belum ada fasilitas untuk melakukan pencarian data perusahaan, pengolahan hasil survei pencemaran maupun pencatatan pencemaran tiap periode. Hal ini disebabkan karena data masih disimpan dalam bentuk arsip maupun komputer secara manual. Olehsebab itu Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui tingkat pencemaran limbah pabrik sangat diperlukan demi mengenfesiensi waktu dan mempermudah dalam input data. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ketentuan baku mutu limbah cair kawasan industri surat keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no: 03/MENLH/1998 tanggal 15-Januari-1998. Dengan perhitungan ini dapat diketahui tingkat pencemaran limbah cair yang dihasilkan pabrik dikawasan Sidoarjo. Dengan sistem informasi geografis ini petugas BAPEDAL dapat menginputkan data perusahaan, data hasil survei pencemaran limbah di lapangan dan laporan pencemaran tiap periode. Sehingga dengan aplikasi ini diharapkan dapat memepermudah dalam proses pendataan perusahaan yang dapat mencemarkan lingkungan di Kabupaten Sidoarjo. Kata Kunci : GIS, Pencemaran, Perusahaan, Limbah

2-1

Hersa, Sistem Informasi Geografis

Pendahuluan Pesatnya perkembangan teknologi, pada saat ini telah mendorong pergerakan dan perubahan kehidupan masyarakat, organisasi maupun perekonomian di suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat secara nyata dengan adanya pembangunan yang sangat cepat, contohnya perumahan, pertokoan maupun industri skala besar. Dari segi positif masyarakat dapat menikmati hasil produksi barang maupun jasa, namun dengan banyaknya pembangunan tersebut, otomatis juga muncul kendala baru yang dihadapi oleh alam sekitarnya yaitu kerusakan lingkungan, sebagai contoh adalah pencemaran lingkungan. Didalam Al-Qur`an tanggung jawab manusia untuk memelihara lingkungan hidup di ulang berkalikali, dan larangan merusak lingkungan dinyatakan dengan jelas. Manusia telah diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar jangan melakukan kerusakan di bumi, akan tetapi manusia mengingkarinya. Keingkaran manusia disebabkan karena kedholiman dan keserakahannya, dan mereka mengingkari petunjuk Allah SWT dalam mengelola bumi ini. Sehingga terjadilah bencana alam dan kerusakan di bumi karena ulah tangan manusia. Mengingat permasalahan di atas maka muncul kendala yang harus dihadapi masyarakat sekitar maupun instansi pemerintah, yang menangani hal tersebut. Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia. Setiap orang bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Dalam penelitian ini penulis mencoba memberikan alternatif metode untuk mengetahui dimana sumber pencemaran lingkungan dan daerahdaerah yang sudah mengalami pencemaran oleh limbah yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik, dengan menggunakan Geographical Information System (GIS). Berawal dari pengamatan penulis dari Badan Pengawasan Dampak Lingkungan (BAPEDAL), Sidoarjo termasuk daerah yang menarik untuk diamati persoalan lingkungannya. Keadaan potensi alamnya telah tercemar oleh limbah-limbah perusahaan yang ada di daerahnya. Yaitu kedaannya airnya yang tercemar sehingga produktivitas lingkungan menurun. Salah satu cara untuk mengetahui perusahaan yang dapat mencemarkan lingkungan dengan menggunakan sistem informasi geografis yang tersentralisasi, dimana kondisi pencemaran limbah pabrik yang ada di Sidoarjo sangatlah tinggi. Profil Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Batas Utara Kabupaten Sidoarjo adalah Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik, Sebelah Timur adalah Selat Madura, sebelah selatan adalah Kabupaten Pasuruan dan sebelah barat adalah Kabupaten Mojokerto. Sidoarjo dikenal sebagai penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk kawasan Gerbangkertosusila. Secara geografis Kabupaten Sidoarjo memiliki luas wilayah 6.256 Ha. Ditinjau dari topografi keadaan medan sidoarjo berada pada ketinggian antara 23-32 di atas permukaan air laut. Wilayah Kabupaten Sidoarjo berada di dataran rendah.Sidoarjo dikenal dengan sebutan Kota Delta, karena berada di antara dua sungai besar pecahan Kali Brantas, yakni Kali Mas dan Kali Porong. Kota Sidoarjo berada di selatan Surabaya, dan secara geografis kedua kota ini seolah-olah menyatu. Pencemaran Lingkungan Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam air atau udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air atau udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya. (Bruce Mitchell: 2000) Sistem Informasi Geografis GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan serta analisis statistic dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar tertentu.

2-2

Hersa, Sistem Informasi Geografis

Konsep GIS telah diperkenalkan di Indonesia sejak pertengahan tahun 1980-an., dan kini telah dimanfaatkan di berbagai bidang baik negeri maupun swasta. Kemampuan dasar dari GIS adalah mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti query, menganalisisnya, dan menyimpan serta menampilkannya dalam bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Inilah yang membedakan GIS dengan sistem informasi lain. Komponen GIS terdiri atas hardware, software, data, dan user. Dengan adanya GIS diharapkan tersedia informasi yang cepat, benar dan akurat tantang keadaan di lingkungannya. Baku Mutu Limbah Cair

Keterangan : BPM = Beban Pencemaran maksimum yang diperbolehkan, dinyatakan dalam kg parameter per hari. (Cm)j = Kadar maksimum parameter seperti tercantum dalam lampiran, Keputusan ini, dinyatakan dalam mg/l. Dm = Debit Limbah cair maksimum seperti tercantum dalam lampiran, dinyatakan dalam L limbah cair per detik per hectare. A = Luas lahan kawasan yang terpakai, dinyatakan dalam hectare (HA). = faktor konversi=
1 1.000.000 24 3600

Peraturan tentang baku mutu limbah cair bagi kawasan industry sudah ditetapkan pemerintah, berdasarkan surat keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no: 03/MENLH/1998 tanggal 15Januari-1998. Dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa batas maksimum limbah cair yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan hidup dari suatu Kawasan Industri tertera pada tabel 2.1 : Tabel 1.Ketentuan Baku Mutu Limbah Cair BEBAN KADAR PENCAMARAN PARAMETER MAKSIMUM MAKSIMUM (mg/l) (kg/hari.Ha) 50 4,3 BOD 100 8,6 COD 200 17,2 TSS 6,0 9,0 Ph Debit limbah cair maksimum 1liter per detik per hektar lahan kawasan yang terpakai Keterangan : COD, (Chemical Oxygen Demand), atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air. BOD (Biological Oxygen Demand), atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme. TSS (Total Suspended Solid) TSS adalah jumlah berat dalam mg/liter kering lumpur yang ada dalam limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron (Sugiharto: 1987)

Keterangan : BPA

BPA = (CA)j x (DA) x f

= Beban pencemaran sebenarnya, dinyatakan dalam kg parameter per hari (CA)j = Kadar sebenarnya parameter j, dinyatakan dalam mg/l. DA = Debit limbah cair sebenarnya, dinyatakan dalam liter/detik F = faktor konversi =
1 1.000.000

24 3600

= 0,086

a.

Data yang diambil dari lapangan untuk penerapan Baku Mutu Limbah Cair Kawasan Industri adalah : 1. Luas areal kawasan industri yang terbangun (A) [hectare, HA] 2. Kadar sebenarnya (CA) untuk setiap parameter [mg/l] 3. Debit limbah hasil pengukuran (DA) [liter/detik] Alur Proses Proses manual pengambilan sampel limbah dilakukan untuk memperoleh data jenis limbah ataupun kadar limbah pada perusahaan, adapun proses pengambilan sampel limbah perusahaan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bapedal mengumpulkan berkasberkas pengambilan sampel yang akan digunakan untuk pengambilan sampel.

b.

c.

Penerapan baku mutu limbah cair pada pembuangan limbah cair melalui penetapan beban pencemaran maksimum sebagaimana tercantum pada tabel 1 diatas berdasarkan pada jumlah unsur pencemar yang terkandung dalam aliran limbah cair. Untuk itu digunakan perhitungan seperti pada rumus

BPM = (Cm)j x Dm x A x f

2-3

Hersa, Sistem Informasi Geografis

Berkas yang sudah dipersiapkan diberikan kepada petugas lapangan pengambilan sampel perusahaan. 3. Petugas langsung mensurvei ke lapangan dan mengambil sampel limbah yang selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diuji jenis maupun kadar limbah yang diperoleh. 4. Dari hasil pengujian sampel limbah di laboratorim nantinya dihasilkan data-data yang diperlukan, dan kemudian data tersebut disimpan di berkas yang telah dipersiapkan sebelumnya. Adapun proses-proses diatas dapat dilihat pada gambar 2
Bapedal Petugas Laboratorium

2.

Mulai

Input Profil perusahaan

Tidak Ada

Cek perusahaan

Ya

Ada

Simpan Data Perusahaan

Start

Berkas Pengambilan Sampel

Input Data lagi

Data Pengambilan Sampel

Tidak

Berkas Pengambilan Sampel

Pengambilan Sampel Limbah

Uji Laboratorium

Selesai

Data Pengambilan Sampel

Data Hasil Pengujian

Gambar 3.Flowchartinput data perusahaan b. Flow chart input hasil survei Proses ini berfungsi untuk memasukkan data hasil survei pencemaran kandungan limbah perusahaan, dengan urutan proses sebagai berikut: Memasukkan data hasil survei pencemaran limbah perusahaan, data ini diambil dari survei petugas lapangan Badan Pengendali Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Kabupaten Sidoarjo. Periksa kelengkapan data survei pencemaran limbah perusahaan. Apabila data hasil survei sudah lengkap, hitung kadar limbah perusahaan sesuai dengan beban pencemaran dan parameter tingkat pencemaran berdasarkan baku mutu limbah cair kawasan industri surat keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no: 03/MENLH/1998. Gambar Flow chart input hasil survei dapat dilihat pada gambar 3.3

Data Hasil Pengujian

Selesai

1. Gambar 2. Diagram Proses Manual PengambilanSampel Flow Diagram a. Flow chart input data perusahaan Proses ini berfungsi untuk memasukkan data dan profile perusahaan, dengan urutan proses sebagai berikut: Memasukkan data perusahaan yang belum disimpan dalam database. Kemudian data di cek apakah sudah lengkap atau belum, jika belum kembali inputkan data perusahaan secara lengkap. Setelah data perusahaan dimasukkan secara lengkap maka disimpan dalam tabel master perusahaan. Gambar Flow chart input data perusahaan dapat dilihat pada gambar 3 2. 3.

1. 2.

3.

2-4

Hersa, Sistem Informasi Geografis

Mulai

Input data hasil survei

Dari konteks diagram Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui tingkat pencemaran limbah pabrik di Kabupaten Sidoarjo, dapat dilihat sebagai berikut: 1. Petugas Petugas login dengan cara memasukkan username dan password, lalu sistem akan menampilkan halaman sysadmin, disinipetugas dapat memasukkan semua data, antara lain data master,data transaksi dan data hasil survei. Tetapi petugas disini dibatasi dengan tidak dapat menambahkannya username baru. 2. Kepala BAPEDAL Kepala Badan Pengawasan Dampak Lingkungan (BAPEDAL), disini hanya mendapatkan laporan-laporan, antara lain laporan perusahaan tiap periode, laporan perusahaan berpotensi pencemaran dan laporan hasil survei atau hasil uji laboratorium. 3. Administrator Seperti halnya petugas, administrator nantinya login dengan memasukkan username dan password dan masuk ke halaman sysadmin, selain dapat memasukkan semua data pencemaran namun administrator nantinya juga dapat menambahkan dan menghapus username pada sistem. Hasil dan Pembahasan Hasil implementasi interface pada halaman utama berdasarkan perancangan pada bab 3 seperti terlihat pada gambar 4.3 dibawah ini.

Belum Lengkap

Cek hasil survei

Lengkap

Input hasil survei

Ya

Hitung hasil survei

Simpan hasil survei

Input data lagi

Tidak

Selesai

Gambar 4.Flowchartinput hasil survei Context Diagram Context Diagram pencemaran lingkungan merupakan gambaran secara umum untuk mengidentifikasikan komponenkomponen sistem informasi yang ada di Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kabupaten Sidoarjo secara terinci. Pada sistem informasi geografis pencemaran lingkungan Kabupaten Sidoarjo, diagram arus datanya dapat dilihat pada gambar 5
diag ram pencemaran Data Hasil Survei Limbah Data Peng ambilan Sample Data Sarana Peng olah Limbah Data Peng elolaan Limbah Data Media Pembuang an Data Peng g unaan Air Data Master Sifat Komoditi Data Peng g unaan Energ i Data Ijin Perusahaan Data Master Nama Limbah Petug as Data Master Sumber Limbah Data Master Jenis Limbah Data Master Energ i Data Master Unsur Cemaran Utama Data Master Sifat Kimia Data Master Sumber Air Data Master Bahan Data Master Ijin Data Master Jenis Usaha Data Master Bentuk Badan Usaha Data Master Perusahaan 1 data petug as input petugas Administrator Laporan Perusahaan Tiap Periode Sistem Informasi Geografis Pencemaran Akses Halaman Web User

Gambar 6. Halaman Utama


Laporan Hasil Survei Laporan Perusahaan Berpotensi Pencemaran Kepala Bapedal

Halaman utama website ini adalah untuk menampilkan berbagai menu informasi yang ada dalam sistem informasi geografis untuk pencemaran lingkungan di Kabupaten Sidoarjo. Pada halaman ini terdiri dari beberapa menu utama antara lain: a. Home Halaman ini adalah halaman yang pertama kali muncul ketika user maupun admin mengakses website, yang berisi tentang tujuan dan manfaat dari sistem informasi

Gambar 5.Contex Diagram

2-5

Hersa, Sistem Informasi Geografis

geografis pencemaran kabupaten Sidoarjo. b.

lingkungan

di

Peta Sidoarjo Pada halaman ini memuat tampilan peta Kabupaten Sidoarjo, yang didalamnya terdapat semua informasi tentang profil perusahaan, letak perusahaan dan disini juga dapat diketahui mana perusahaan yang tercemar oleh limbah, ataupun tidak tercemar. Untuk membedakan perusahaan yang tercemar ataupun tidak dapat diketahui dari warna titik letak perusahaan tersebut, warna merah menunjukkan perusahaan tercemar dan warna hijau menunjukkan pabrik tersebut tidak tercemar, seperti pada gambar 7.dibawah ini.

Setelah diketahui data hasil pengujian kadar limbah perusahaan, maka dapat dilakukan uji coba berikutnya, Fase uji coba ini didapat beberapa level untuk proses pengujian diantaranya: Pengujian Sistem Secara Umum Sebelum memulai untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat, karena untuk uji coba aplikasi ini dijalankan di komputer lokal maka kita harus memastikan bahwa server lokal MapServer 2.2.7 telah aktif dan berjalan dengan normal. Hal ini sangat penting karena aplikasi hanya dapat jalan jika web sever lokal juga jalan (aktif). Setelah web server telah aktif, maka kita buka browser Internet Explore atau browser yang lainnya dan kita ketikkan alamat URL sebagai berikut : http://localhost:8080/sigsidoarjo. Jika setelah mengakses halaman tersebut didapatkan tampilan halaman utama, artinya sistem dapat berjalan dengan lancar, kemudian dapat dilanjutkan dengan pengujian program. Functional Testing Setelah dilakukan pengujian tehadap komponen-komponen yang mendukung jalannya aplikasi ini, selanjutya dilakukan pengujian terhadap fungsi atau kegunaan dari semua bagian dalam aplikasi. Pengujian ini dilakukan terhadap fungsi fungsi pemrosesan data yang sebelumnya telah dirancang dan dijabarkan dalam bab 3. Diantaranya adalah : 1. Fungsi Pemrosesan Input Hasil Survei Pada proses ini akan dilakukan uji coba terhadap fungsi input hasil survei yang kemudian disimpan dalam tebel kandungan limbah. Pengujian dilakukan dengan memasukkan variable yang telah disediakan, pada mulanya pilih variable beban pencemaran antara lain BPA dan BPM, apabila sudah dipilih maka secara otomasis rumus perhitungan akan muncul sesuai dengan variable, setelah itu pilih nama perusahaan, media penampungan limbah perusahaan dan parameter limbah, kemudian masukkan data hasil survei pada rumus perhitungan yang telah disediakan, inputkan juga tanggal bulan dan tahun survei lapangan yang telah dilakukan, kemudian klik tombol Simpan untuk menyimpanya. Proses input hasil survei dapat dilihat pada gambar 8. dibawah ini.

Gambar 7. Peta Sidoarjo Uji Coba Sistem Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Sebelum melakukan uji coba sistem, terlebih dahulu mengumpulkan data-data hasil survey di lapangan yang selanjutnya dilakukan pengujian di laboratorium untuk diketahui kadar limbahnya. Berikut adalah tabel datadata hasil pengujian kadar limbah perusahaan setelah diolah di laboratorium. Tabel 2.Hasil Uji Air Limbah Perusahaan PG Candi Paramete r BOD COD TSS Satua n mg/l mg/l mg/l Kadar Maksimu m (CM) 50 100 200 Kadar di Lapanga n (CA) 30 30 60 Debit Limba h Cair (DA) 20 30 40

2-6

Hersa, Sistem Informasi Geografis

Gambar 8. Input Hasil Survei Setelah data tersebut dimasukkan, maka tampilan data kandungan limbah baru akan muncul seperti gambar 9 dibawah ini Data hasil perhitungan pada tabel 10 merupakan data setelah diolah di aplikasi sistem informasi geografis dengan menerapkan rumus baku mutu limbah cair yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Data yang diambil dari lapangan untuk penerapan baku mutu limbah cair adalah luas kawasan industry yang terbangun, kadar parameter limbah sebenarnya dan debit limbah hasil lapangan. Fungsi Pemrosesan Grafik Perhitungan Setelah menginputkan data hasil survei kandungan limbah, maka pada pengujian ini akan diperoleh grafik hasil perhitunganya, yaitu dengan cara memilih nama perusahaan dan tipe pemfilteran berdasarkan bulan dan tahun. Proses ini dapat dilihat seperti gambar 11 dibawah ini. Gambar 11. Input Data Grafik 2.

Table 9. Input Hasil Survey Uji Coba Input Beberapa Hasil Survey Pada uji coba ini dilakukan untuk mengetahui performa aplikasi sitem informasi geografis untuk mengetahui tingkat pencemaran limbah pabrik di Kabupaten Sidoarjo secara keseluruhan, data ini diperoleh dari form input hasil survey pada halaman sysadmin, data input hasil survey dapat di lihat pada tabel 10 di bawah ini. Setelah data tersebut dipilih, maka akan tampil grafik baru yang muncul seperti gambar 12 dibawah ini 1.

2-7

Hersa, Sistem Informasi Geografis

Nuryadin, Ruslan. 2005. Bandung: Informatika.

Panduan

MapServer.

Pendit, Nyoman S. 2003. Ilmu Pariwisata sebuah pengantar perdana. Jakarta: PT. Pradnya Pramita. Prahasta, Eddy. 2002. Tutorial ArcView. Bandung: Informatika. Prahasta, Eddy. 2006. Membangun Aplikasi Web-based GIS Dengan MapSever. Bandung: Informatika. Sidik, Betha. 2001. Pemprograman Web Dengan PHP. Bandung:Informatika. Soemarwoto, Otto. 1997. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan. Hal. 59. Gambar 12. Grafik Perhitungan Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan di Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (KANPEDAL) Kabupaten Sidoarjo, bahwa dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Geografis ini, akan mempermudah untuk menginformasikan daerah-daerah yang tercemari oleh limbah pabrik. Karena dengan peta digital dalam bentuk database akan lebih mudah diolah dari pada peta digital yang dalam bentuk gambar digital biasa Dari aplikasi ini nantinya dapat ditampilkan peta Kabupaten Sidoarjo, yang didalamnya terdapat semua informasi tentang profil perusahaan, letak perusahaan dan disini juga dapat diketahui mana perusahaan yang tercemar oleh limbah, ataupun tidak tercemar. Saran Dalam aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui tingkat pencemaran limbah pabrik di Kabupaten Sidoarjo ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan untuk penelitian selanjutnya sistem ini dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Abdullah bin Muhammad. 2006.Tafsir Ibnu Kasir. Jakarta: Pustaka Imam Syafi`i Allamah Kamal Faqih dan Tim Ulama. 2004. Tafsir Nurul Quran: Sebuah Tafsir Sederhana Menuju Cahaya Al-Quran. Jakarta: Al-Huda Mitchell, Bruce, 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Syafii, M, 2005. Aplikasi Database Dengan PHP 5 MySQL PostgreSQL Oracle. Yogyakarta: Andi Offesed. Tim Penyusun. 2005. Apliksi Postgresql. Jakarta:Dian Rakyat Server Database

Utami, Ema. 2006. RDBMS dengan PostgreSQL di GNU/Linux. Yogyakarta: Andi Offsed.

2-8

Anda mungkin juga menyukai