Anda di halaman 1dari 5

Tutorial Desain Lumpur Aktif

Gambar 1. Diagram skema proses lumpur aktif (Metcalf Eddy., 2003)

Q=

So=

Xo=

S=

X=

V=

Qr =

X R=

Q w=

Xe=

BOD soluble (S) = BOD Total – BOD in SS or BOD in Particulate


BOD in SS = 63% SS
Tabel 1. Persamaan yang digunakan pada proses pertumbuhan tersuspensi

(Metcalf Eddy., 2014)


Tabel 2. Tipikal koefisien kinetik mikroorganisme pada lumpur aktif untuk penyisihan BOD dan
Nitrifikasi (suhu 20 °C)

Tabel 3. Tipikal koefisien kinetik mikroorganisme pada lumpur aktif dan hubungan dengan
kandungan solid dalam penyisihan BOD.
Tahapan perhitungan proses lumpur aktif untuk penyisihan bahan organic (BOD) dan
Nitrifikasi.

1. Analisa karakteristik air limbah, lengkapi semua parameter yang diperlukan kemudian
sajikan dalam satuan/unit yang seragam.
2. Tentukan konsentrasi BOD, NH4-N, dan TSS yang diharapkan di effluent. Sesuaikan
dengan baku mutu lingkungan atau kebutuhan lainnya.
3. Tentukan angka safety factor umur lumpur (SRT) untuk proses nitrifikasi berdasarkan
rasio beban puncak dan rerata TKN. Angka safety factor yang umum digunakan
bervariasi antara 1.3 hingga 2.0.
4. Tentukan konsentrasi oksigen terlarut (DO) minimum di tangka aerasi untuk proses
nitrifikasi. Konsentrasi DO yang umum digunakan sebesar 2.0 mg/L.
5. Hitunglah nitrification maximum specific growth rate (μm) berdaraskan nilai suhu dan DO
pada tangki aerasi, kemudian hitung nilai Kn.
6. Hitunglah laju pertumbuhan spesifik net specific growth rate μ dan SRT pada laju
tersebut agar mendapatkan konsentrasi NH4-N di effluent yang sesuai dengan baku
mutu.
7. Hitunglah SRT yang akan digunakan dengan mempertimbangkan safety factor seperti
pada langkah nomor 6.
8. Hitung produksi biomassa yang terbentuk
9. Hitung kesetimbangan nitrogen untuk menentukan konsentrasi NOx yang terbentuk dari
setiap NH4-N yang teroksidasi.
10. Hitunglah massa VSS dan TSS di dalam tangka aerasi.
11. Tentukan konsentrasi MLSS di dalam tangka aerasi, kemudian hitunglah volume tangka
aerasi dan waktu tinggal hidraulis (HRT) yang sesuai.
12. Hitung produksi lumpur (sludge production dan observed yield)
13. Hitung kebutuhan oksigen dalam sistem
14. Hitung kebutuhan alkalinitas jika diperlukan
15. Hitung dimensi bak pengendap
16. Tentukan sistem aerasi yang akan diterapkan
17. Pastikan kualitas effluent sesuai dengan baku mutu
18. Buatlah resume perhitungan dalam bentuk tabel.
Soal 1

Unit lumpur aktif akan digunakan untuk mengolah air limbah domestik dengan debit sebesar
12960 m3/hari dan kandungan BODs sebesar 84 mg/L. Unit tersebut harus mampu menyisihkan
kandungan bahan organic dalam air limbah dengan kualitas BOD total didalam effluent sebesar
30 mg/L. Tentukanlah volume tangki aerasi dan parameter operasional unit lumpur aktif
tersebut jika diketahui spesifikasi mikroorganisme yang akan diaplikasikan pada lumpur aktif
sebagai berikut:

μm = 2.5 d-1
kd = 0.05 d-1
ks = 100 BOD/L
Y = 0.5 mg VSS/mg BOD removed

Soal 2

Rencanakanlah unit lumpur aktif pada IPAL domestic di Kota Laukdaun berdasarkan informasi
berikut:

Jumlah Penduduk = 67000 Jiwa

Kuantitas Air Limbah


Debit rerata = 9820 m3/d
Debit max = 19212 m3/d
Debit min = 4003 m3/d

Kualitas Air Limbah


BOD = 341 mg/L
SS = 379 mg/L
TKN = 51 mg/L

BMAL
BOD = 20 mg/L
SS = 30 mg/L

Anda mungkin juga menyukai