Anda di halaman 1dari 15

FLOW EQUALIZATION

• Prinsip:
Meredam variasi debit  debit konstan atau
mendekati konstan

• Aplikasi:
– In-line  seluruh aliran melalui kolam perataan
(TAR)
– Off-line  hanya aliran yang melebihi debit yang
ditetapkan yang akan dialirkan ke TAR
Gbr 1 Jenis sistem perataan dalam skema proses IPAL (Metcalf&Eddy, 1991)
Kegunaan
• Meningkatkan proses biologi : mencegah dan
mengurangi shock loading; mengencerkan
substansi inhibitor; menstabilkan pH.
• Meningkatkan kualitas effluen dan kinerja
pemekatan dari bak sedimentasi II : konstan solid
load.
• Meningkatkan kinerja filtrasi dan siklus backwash
yang teratur.
• Meningkatkan kontrol umpan dan keandalan
proses dalam pengolahan kimia
Perencanaan
• Lokasi Fasilitas Perataan
• Jenis sistem perataan : in-line atau off-line
• Volume TAR
LOKASI
• Lokasi optimum
– jenis pengolahan
– karakteristik sistem pengumpulan dan air limbah

• Lokasi umum :
– Pada lokasi IPAL atau sebelum IPAL
– Setelah primary treatment dan sebelum proses
biologi masalah sludge dan scum
– Sebelum primary treatment dan sebelum proses
biologi 
Desain:
– mixing  solid deposition dan varisi konsentrasi
– Aerasi  masalah bau
SISTEM
• In-line
– Efektif meredaman beban massa dan debit

• Off-line
– Sedikit meredam
– Sedikit kebutuhan sistem pemompaan
Volume
• Diagram massa
Contoh Soal
Tentukan volume TAR (in-line) dan pengaruhnya pada beban
massa BOD untuk data debit dan BOD seperti pada tabel.
1. Volume TAR
– Buat kurva massa kumulatif
– Plot volume kumulatif debit
– Tentukan volume yang dibutuhkan

2. Efek perataan
– Hitung volume cairan dalam tangki pada akhir periode waktu
Vsc = Vsp + Vic – Voc
– Hitung konsentrasi rata-rata yang keluar TAR
Xoc = ((Vic x Xic) + (Vsp x Xsp))/ (Vic + Vsp)
– Hitung beban massa per jam
– Effek TAR dilihat pada plot konsentrasi BOD per jam
Perancangan
Volume TAR akan lebih besar dari volume teoritis.
1. Operasi peralatan aerasi dan mixing yang menerus
tidak mengijinkan tangki benar-benar kosong
2. Volume harus dapat mengakomodasi resirkulasi
aliran bila IPAL menerima limbah yang pekat.
3. Faktor keamanaan untuk mengantisipasi perubahan
debit melebihi prediksi.

Penambahan volume berkisar 10-20% volume


teoritis.
Perancangan
1. Konstruksi kolam, mencakup pembersihan,
akses, keamanan
2. Mixing dan kebutuhan udara
3. Pemompaan dan kontrol pompa
Konstruksi Kolam (Tangki)
Material
• Material
• Tanah  relatif murah
• Beton
• Baja
• Slope sisi 3:1 – 2:1
• Perlu liner  kontaminasi air tanah
• Aerasi
• floating aerator : perlu Concrete scour pad
• Diffuse-air
• Kedalaman 1,5 – 2 m
• Freeboard  tergantung luas dan angin setempat  0,9 m
• Proteksi slope dari erosi angin (riprap, soil cement, partial gunite
liner)
• Pagar  membatasi akses publik
Konstruksi Kolam (Tangki)
Geometri
– Menjamin complete mix
– Hindari bentuk persegi panjang  apabila terpaksa
multiple inlet dan outlet
– Konfigurasi inlet-outlet  minimisasi short circuit

freeboard
Max surface area

Effective basin volume


Min req operating level
Min allowable operating level
To protect floating aerator Bottom slope to drainage sump
Concrete scour pad

Variabel
Konstruksi Kolam (Tangki)
Peralatan Operasional
• Fasilitas : flushing solid dan lemak
• Emergency overflow : bila ada kerusakan
pompa
• Peralatan untuk mengangkat material
terapung dan foam
• Water spray : mencegah akumulasi foam pada
sisi kolam
Kebutuhan Mixing dan Udara
• Mixing :  mengaduk dan mencegah deposisi
solid
• Dapat dikurangi bila TAR didahului dengan grit
chamber
• Untuk Air buangan middle strength: 220 mg/L
SS  0,004 – 0,008 kW/m3
• Untuk mencegah septik dan berbau aerasi
• 0,01-0,015 m3/m3.menit

Anda mungkin juga menyukai