Anda di halaman 1dari 10

Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah Domestik Untuk Penyiraman

PT. Evans Lestari

1. DESKRIPSI KEGIATAN
1.1. Jenis Kegiatan Dan Kapasitas Kegiatan Utama

Jenis kegiatan utama adalah perkebunan Kelapa Sawit. Kegiatan perkebunan


kelapa sawit memerlukan tenaga kerja untuk operasional dengan jumlah tenaga kerja
sebanyak 1.770. karyawan operasional perkebunan PT. Evans Lestari terdiri dari 4
estate yang masing-masing memilki perumahan. Kegiatan operasional karyawan
akan memerlukan air bersih sebanyak141.600 liter dan berpotensi menghasilkan air
limbah sebesar 113.280 liter.

Sesuai dengan Surat Izin Lokasi Perkebunan dari Bupati Musi Rawas dengan
Keputusan Nomor SK Bupati No 578/KPTS/BPM-PTP/2012, tanggal 30 Oktober
2012 bahwa kebun PT. Evans Lestari merupakan kegiatan usaha dengan pola inti
plasma yang secara administratif lokasi usaha berada di dalam wilayah kecamatan
Muara Beliti (Desa Suro dan Muara Beliti Baru), Kecamatan Suku Tengah Lakitan
Ulu (Kelurahan Terawas, desa Srimulyo dan Babat), Kecamatan Selangit (Kelurahan
Selangit, Desa Lubuk Ngin, dan Lubuk Ngin Baru), Kecamatan Tiang Pumpung
Kepungut (Rantau Bingin dan Simpang Gegas Temuan), Kecamatan Tuah Negeri
(desa Remayu, Petunang dan Bamasco) Kabupaten Musi Rawas. Secara geografis
lokasi usaha PT. Evans Lestari terletak antara 102 0 55’ 50,5’ – 1030 02’ 33,1’ Bujur
Timur dan 030 08’ 29,8’ – 030 08’ 32,2’ Lintang Selatan. seluas ± 20.000 hektar.
Areal yang sudah memiliki Hak Guna Usaha (HGU) seluas 9.086,55 Ha dengan SK
HGU No. 62/HGU/KEM-ATR/BPN/IX/2020.

Desa/Kelurahan Lubuk Ngin, Babat, Remayu,


Alamat lokasi kegiatan Paduraksa, Suro, Simpang Gegas, Petunang, dan
Jaya Tunggal Kecamatan Selangit, STL Ulu
Terawas, Muara Beliti dan Tuah Negeri Kabuaten
Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan

No. telepon 0812 7120 391

Penanggung Jawab Lapangan Luhut Hisar Gultom

Jabatan Group Manager

Perumahan PT. EVL Desa Petunang Kecamatan

1
Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah Domestik Untuk Penyiraman
PT. Evans Lestari

Alamat Tuah Negeri Kabupaten Musi Rawas

Koordinat Lokasi S 3° 10’ 32.8’’ & E 103° 03’ 29.4’’

Aksesbilitas transportasi Darat

Gb 1 . Peta Lokasi PT. Evans Lestari Dalam Wilayah Peta Sumatera

Gb . Peta Lokasi Kegiatan Tamarind Estate

2
Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah Domestik Untuk Penyiraman
PT. Evans Lestari

Gb 2 . Peta Lokasi Kegiatan Meranti Estate

Gb 3. Peta Lokasi Kegiatan Kenanga Estate

3
Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah Domestik Untuk Penyiraman
PT. Evans Lestari

Gb 4. Peta Lokasi Kegiatan Tengkawang Estate


Kegiatan utama usaha dan/atau kegiatan adalaha perkebunan kelapa sawit yang
terdiri sebagai berikut :

1. Pembibitan

Tanaman kelapa sawit sebeum ditanam dilapangan, harus melalui tahapan


pembibitan dengan waktu ideal antara 10-12 bulan. Umunya pembibitan
dilakukan melalui dua tahap, yaitu pembibitan pre-nursery (3 bulan), dan main-
nursery (9 bulan). Selama pembibitan umunya bibit dirawat secara intensif,
dimana pemupukan dan pemberantasan hama penyakit akan lebih terjamin. Untuk
mendapatkan bibit yang layak tanam, maka selama di pembibitan juga dilakukan
seleksi.
Kegiatan pemupukan diberikan setelah bibit berumur 3 minggu dengan
menggunakan pupuk NPK 15:15:6:4. Sampai dengan umur bibittttt 13 minggu,
puuk diberian dengan cara dicarikan dan kemudian disiramkan. Mulai umur bibit
17 minggu, jenis pupuk yang digunakan adalah NPK 12:12:17:2 yang diberikan
dengan cara disebar merata diatas polybag dengan interval 2 minggu sekali.

2. Penanaman

Sebelum penanaman kelapa sawit, lahan perlu diajir dan dibuat lubang.
Pengajiran disesuaikan dengan jarak tanam dengan desain blok. Desain blok 30
Ha (300 m x 1000 m). jarak 9,15 m x 7,92 m dengan segitiga sama sisi, sehingga
populasi perhektar 136 pohon.
Pembuatan lubang dilakukan 2 minggu sebelum penanaman dengan ukuran 30 cm x
60 cm x 60 cm pada ajir yang telah ditentukan. Pada waktu penggalian lubang, tanah atas
(Top Soil) dipisahlan dengan tanah bawah (Sub Soil). Sebelum ditanam, lubang tanah
dipupuk RP sebanyak 600 gram/lubang atau TSP 400 gram/lubang untuk tanah mineral,
sementara untuk areal rendahan adalah pupuk TSP 300 gram/lubang + CuSO4 15
gram/lubang. Penanaman dilakukan pada saat musim hujan dan kering (jika ketersediaan
air cukup), dalamnya penanaman kelapa sawit tepat pada leher akar dan tanah penutup
lubang dipadatkan.

3. Pemeliharaan Tanaman Sebelum Menghasilkan TBM

4
Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah Domestik Untuk Penyiraman
PT. Evans Lestari

a. Penyisipan Tanaman
Tanaman kelapa sawit yang mati dan kurang baik pertumbuhannya harus
diganti dengan tanaman yang baru. Kematian tanaman disebabkan oleh
tergenang air, kekeringan atau terserang Hama dan penyakit. Bibit yang
digunakan diusahakan seumur dengan tanaman yang disulam.

b. Pemeliharaan Saluran Drainase


Saluran drainase dibersihkan setiap 1 tahun sekali tergantung dengan kondisi
agar fungsinya tetap baik.

c. Pemeliharaan Tanaman Penutup Tanah


Penyiangan gulma dilaksanakan 2 minggu sekali hingga tanah tertutup dengan
Legum Cover Crop (LCC), selanjutnya penyiangan dilakukan 1 bulan sekali,
dan setelah tanaman berumur 4-6 bulan dilakukan pemupukan dengan RP
sebanyak 100kg/Ha.

d. Penyiangan Piringan
Penyiangan (membuka) piringan dilakukan dengan cara menggaruk selebar 1-
2,5 m sesuai dengan perkembangan tanaman. Gulma di piringan disiang
dengan rotasi 1 bulan sekali. Mulai TBM-2 Penyiangan dapat dilakukan secara
kimia.

e. Penyiangan Gawangan
Penyiangan secara selektif di gawangan, yaitu lalang tingkat Wiping, anakan
kayu dan gulma lainnya.

f. Pemupukan
Pemupukan tanaman kelapa sawit secara tepat didasarkan pada potensi fisik
dan kimia tanah dan vegetasi penutup tanmah serta pertumbuhan tanaman.
Menjelang tanaman masuk ke tanaman menghasilkan (TM) dilakukan analisis
daun untuk rekomendadi pemupukan. Secara umum kriteria pemupukan kelapa
sawit di tanah podsolik dengan penutup tanah LCC adalah seperti dalam tabel
berikut:

Tabel 1. Standar Pemupukan TBM


Umur Jenis dan Dosis Pemupukan (kg/Ha)

5
Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah Domestik Untuk Penyiraman
PT. Evans Lestari

(Bulan) ZA RP MOP Kleserte HGF Borate


0 - 0,50 - - -
1 0,10 - - - -
3 0,25 - 0,15 0,10 -
5 0,25 0,50 0,15 0,10 -
8 0,25 - 0,35 0,25 0,20
12 0,50 0,75 0,35 0,25 -
16 0,50 - 0,50 0,50 0,30
20 0,50 1,00 0,50 0,50 -
24 0,50 - 0,75 0,50 0,05
28 0,75 1,00 0,75 0,75 -
32 0,75 - 1,00 0,75 -
Jumlah 4,35 3,75 4,50 3,75 0,10
Sumber: Pusat penelitian kelapa sawit medan

g. Pengendalian Hama dan Penyakit


Hama yang biasanya menyerang pada tanaman kelapa sawit yang masih muda
adalah tikus dan babi, dimana tikus pada areal pertanaman yang banyak gulma
akan memakan pangkal pelepah, sedangkan hama babi akan mendongkel
pokok tanaman muda untuk mengambil umbut dan juga cacing yang ada
disekitar perakaran. Untuk mengatasi hal ini biasanya diberi umoan beracun
dengan bahan aktif yang biasa digunakan yaitu Zink-Phospit. Sedang hama
lain yang kadang timbul adalah ulat api (family limacudidae) dan ulat kantong
(family psychidae), pengendalian dilakukan degan cara biologi, yaitu dengan
cara penanaman beneficial plant yang merupakan tanaman inang musuh alami
ulat api dan ulat kantong kastrasi.

Kastrasi dimulai pada umur tahapan 14 bulan dan dihentikan pada saat
tanaman berumur 20 bulan. Pembuangan bunga muda (kastrasi) bertujuan
merangsang pertumbuhan vegetative serta menghilangkan sumber hama dan
penyakit.

h. Penunasan

6
Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah Domestik Untuk Penyiraman
PT. Evans Lestari

Tanaman kelapa sawit akan menghasilkan 18-20 pelepah daun setiap tahunnya,
dimana antara 8-22 buah pelepah akan terdapat buah sawit. Pelepah-pelepah
yang tidak terdapat buah sawit ini harus dipotong pada saat panen. Keuntungan
penunasan ini adalah:

o Keberhasilan tanaman guna mencegah serangan cendawan maramius dan


hama tikus disamping untuk menghindari tumbuhnya pakis.
o Mempermudah terjadinya penyerbukan alami.
o Menghindari tersangkutnya brondolan.
o Memudahkan pengamatan terhadap buah yang sudah masak.

4. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan TM

Pemeliharaan TM dilakukan dengan cara intensif, termasuk kepentingan


pengawasan yang terus menerus atas keberadaan hama dan penyakit.
Pemeliharaan dikelompokkan berdasarkan umur tanaman : tanaman muda (umur
2- 5 tahun), tanaman remaja (umur 6 – 12 tahun) dan tanaman tua (umur 13 – 25
tahun).
Tingkat instensitas pemeliharaan pada ketiga kelompok tersebut adalah sama,
kecuali dalam dosis pemupukan. Pada tanaman tua, dosis pemupukan mulai
dikurangi bahkan dihentikan dua tahun menjelang penanaman ulang. Pekerjaan
pemeliharaan tanaman menghasilkan yang perlu dilakukan antara lain mencakup :
a. Perawatan Gawangan
Perawatan gawangan meliputi : pemberantasan alang – alang, dongkel anak
kayu dan sambung rambat. Cara pelaksanaannya pada dasarnya sama dengan
perawatan tanaman penutup tanah pada tanaman belum menghasilkan.
b. Pemeliharaan Pirigan
Dilakukan dengan cara kimiawi menggunakan larutan herbisida dengan
atomizer sprayer. Rotasi pekerjaan ini relative lebih lama karena efek dari
herbisida tersebut sehingga rotasinya 3 – 4 kali dalam satu tahun.
c. Pemupukan
Pada pemeliharaan tanaman, pemupukan adalah pekerjaan yang sangat penting
bagi tanaman kelapa sawit. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan disesuaikan
dengan anjuran balai penelitian dan disesuaikan dengan umur tanaman. Pada

7
Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah Domestik Untuk Penyiraman
PT. Evans Lestari

tanaman menghasilkan (TM) dosis pemupukan didasarkan pada hasil analisis


daun. Jenis pupuk yang akan dipakai antara lain adalah : urea, TSP, dolomit,
MOP/KCL dan Borate. Selain itu saat ini banyak jenis pupuk majemuk berupa
NPK dan lain-lain yang penggunaannya dapat menghemat tenaga kerja karena
hanya diberikan sekali mencakup tiga unsur hara tanaman. Waktu pemupukan
akan dilaksanakan pada awal musi hujan (September – Oktober ) untuk
pemupukan pertama. Pemupukan kedua dilakukan pada akhir musim hujan
( Maret – April). Pelaksanaan pemupukan ini dilakukan setelah turun hujan
cukup teratur agar tanah cukup lembab. Pemberian pupuk phosphate
dilaksanakan empat minggu sebelum pemberian pupuk lainnya. Untuk
terlaksananya pemupukan secara baik akan disusun organisasi yang baik
terutama dalam pengaturan tenaga pelaksana pemupukan dan distribusi pupuk
yang digunakan.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
Early Warning System untuk mencegah eksplosif hama dan penyakit sangat
disarankan dalam pelaksanaannya. Hama ulat api dan ulat kantong untuk
serangan tahap awal dapat diatasi dengan cara dikutip. Pemakaian insektisida
dibatasi untuk menjaga kemusnahan musuh alami ulat tersebut.
Hama tanaman yang sering menyerang TM antara lain kumbang tanduk, ulat
api, ulat kantong, penggerek tandan buah, tikus dan babi. Sedangkan penyakit
yang sering muncul antara lain : penyakit busuk pangkal/batang, penyakit
tajuk, penyakit busuk buah.
Pemeberantasan hama dan penyakit sifatnya hanya berupa pengendalian atau
tergantung pada serangan yang terjadi. Hama yang umum menyerang tanaman
sawit adalah hama tikus, ulat api dan hama babi. Pengendalian yang efektif
terhadap serangan hama dan penyakit adalah pembasmian sedini mungkin
sebelum serangan berat untuk itu perlu pemantauan secara rutin terhadap
kemungkinan serangan hama dan penyakit tersebut.
e. Penunasan daun
Dilakukan dengan rotasi 6 – 8 bulan seklai dengan system songgo dua yang
berarti dua pelepah dibawah buah tertua ditinggalkan dan merata keliling
pohon. Tunasan harus merapat ke batang dan berbentuk tapak kuda. Pada

8
Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah Domestik Untuk Penyiraman
PT. Evans Lestari

waktu menunans, pakis, tanaman lain yang tumbuh di batang dan buah busuk
dibuang. Pelepah hasil pemotongan diletakkan digawangan yang bukan
digunakan sebagai jalan panen.

5. Pemanenan dan Pengangkutan Hasil TBS

Kegiatan pemanenan hasil berupa TBS dilakukan oleh tenaga – tenaga kerja
harian lepas yang dikerjakan secara periodik. Umumnya tanaman kelapa sawit
mulai produksi setelah berumur 2,5 -3 tahun. Panen TBS dapat dilakukan pada
saat buah benar-benar telah masak yaitu pada saat tandan buah telah kuning
kecoklatan. Pemetikan buah dilakukan secara manual dengan tenaga kerja
manusia. Alat panen yang digunakan adalah chisel dan pisau yang ujungnya
membengkok pada tanaman muda sedangkan untuk tanaman tua menggunakan
chisel yang dipasang pada gala/pipa logam.
Tandan buah segar (TBS) yang telah dipetik dikumpul ditempat pengumpulan
buah (TPH) pada muara gawangan hidup selanjutnya akan diangkut ke lokasi
pabrik dengan jarak ke pabrik menggunakan alat pengangkut.

1.2. Kegiatan Pendukung/Penunjang

Kegiatan penunjang operasional perkebunan kelapa sawit PT. Evans Lestari terdiri
dari :

1. Operasional kantor
Kegiatan operasional kantor untuk mendukung kegiatan perkebunan kelapa
sawit akan menghasilkan air limbah dari aktifitas karyawan
2. Operasional Kebun
Kegiatan operasional kebun tidak menghasilkan air limbah domestik karena
karyawan operasional kebun tidak menginap
3. Kegiatan Workshop (Bengkel) dan Pemukiman
Kegiatan workshop atau bengkel dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
utama. Kegiatan bengkel meliputi perakitan alat atau mesin dan perawatan
mesin pabrik yang masih bisa ditangani. Kegiatan perkantoran merupakan
pendukung untuk melakukan hal yang berkaitan dengan administrasi.
Selain kegiatan diatas terdapat kegiatan pemukiman pegawai PT. Evans

9
Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah Domestik Untuk Penyiraman
PT. Evans Lestari

Lestari. Berikut pegawai PT. Evans Lestari :

Tabel 2. Rekap Data Pegawai Juli 2022

Status Karyawan TWE TNE KNE MRE Total

BHL 91 28 195 29 343

PKWT 382 344 332 273 1331

SKU-H 45 1 28 12 86

SKU-B 2 3 4 1 10

Grand Total 520 376 559 315 1770

Sumber : PT. Evans Lestari, 2022

10

Anda mungkin juga menyukai