PENDAHALUAN
Material Fiberglass adalah salah satu jenis bahan fiber komposit yang memiliki keunggulan
yaitu kuat namun tetap ringan. Walaupun tidak sekaku dan seringan bahan carbon fiber,
fiberglass lebih ulet dan relatif lebih murah di pasaran. Fiberglass biasa digunakan untuk bahan
pembuatan pesawat terbang, perahu, bodi atau interior mobil, perlengkapan kamar mandi, kolam
renang, septic tank, tangki air, atap, perpipaan, dinding isolator, papan selancar, tong sampah dan
lain-lain. Material komposit itu sendiri adalah material yang terdiri dari dua komponen yaitu
penguat (reinforcement) berupa serat dan pengikat (matrix) berupa plastik, sehingga
menghasilkan kombinasi sifat yang kaku, kuat dan ringan.
CV. Pita Delapan Abadi memiliki usaha yang bergerak di bidang industry pembuatan
bahan dari fiberglass seperti pembuatan kapal, tempat sampah, kursi, seluncuran, tropi piala,
souvenir berbahan fiberglass serta pembuatan dinding panjat tebing. CV. Pita Delapan Abadi
beralamatkan di Jalan Industri, Kelurahan Cokromenggalan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten
Ponorogo dengan luas lahan 639 m2. Sesuai klasifikasi jenis kegiatannya yang mendasari pada
dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri
1
Negara Lingkungan Hidup RI nomor 05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan atau
kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Peraturan
Gubernur Jawa Timur nomor 30 tahun 2011 tentang Jenis Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi Dokumen UKL-UPL, maka usaha yang dilakukan oleh CV. Pita Delapan Abadi
tidak tergolong ke dalam usaha kegiatan wajib AMDAL tetapi tergolong kedalam usaha
kegiatan wajib menyusun Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL) serta diwajibkan memiliki ijin lingkungan sebagai syarat
mendapatkan ijin usaha dan atau kegiatan.
Dokumen UKL-UPL merupakan dokumen yang berisi informasi mengenai jenis dan
gambaran kegiatan atau usaha yang dilakukan pemrakarsa, kajian atas dampak lingkungan yang
ditimbulkan serta upaya pengelolaan dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh kegiatan
tersebut serta diartikan sebagai perjanjian tertulis dan komitmen pihak pemrakarsa dengan
lingkungan sekitar usaha yang terkena dampak baik secara lengsung maupun tidak langsung
untuk menjaga dan melindungi lingkungan hidup daerah sekitar kegiatan. Pedoman penyusunan
dokumen UKl-UPL milik CV. Pita Delapan Abadi adalah Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup
I. UNDANG-UNDANG
1. Undang-undang RI No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-undang RI No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
3. Undang-undang RI No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumbe Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya
4. Undang-undang RI No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek
5. Undang-undang RI No. 13 Tahun 2003 tentan Ketenagakerjaan
6. Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
7. Undang-undang RI No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
2
8. Undang-undang RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan
9. Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
10. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 tentang Baku
Mutu Tingkat Kebisingan
3. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997 tentang Indeks
Standar Pencemaran Udara
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku
Mutu Limbah Domestik
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2011 tentang Ambang Batas Faktor
Fisika dan Kimia di Tempat Kerja
4
VIII. SURAT KEPUTUSAN BUPATI KABUPATEN PONOROGO
1. Surat Keputusan Bupati Nomor 188.45/1398/405.25/2019 tentang Pembentukan
Tim Pemeriksa UKL-UPL dan Tim Pemeriksa SPPL di Kabupaten Ponorogo
Tujuan dilakukannya penyusunan Dokumen UKl-UPL milik CV. Pita Delapan Abadi
adalah :
1. Memberikan informasi mengenai jenis dan bentuk aktivitas CV. Pita Delapan Abadi
yang berlokasi di Jalan Industri, Kelurahan Cokromenggalan, Kecamatan Babadan.
2. Merumuskan langkah-langkah pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan pada
setiap kegiatan CV. Pita Delapan Abadi di Jalan Industri, Kelurahan Cokromenggalan,
Kecamatan Babadan.
3. Merumuskan langkah-langkah yang bisa diambil sebagai upaya untuk memantau
pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan agar dampak lingkungan
yang ditimbulkan oleh CV. Pita Delapan Abadi di Jalan Industri Kelurahan
Cokromenggalan, Kecamatan Babadan tidak memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan.
5
BAB II
URAIAN RENCANA USAHA DAN / ATAU KEGIATAN
6
C. GAMBARAN UMUM RENCANA KEGIATAN
1. Lokasi usaha / kegiatan CV. Pita Delapan Abadi sebagai berikut :
- Jalan : Industri
- Kelurahan : Cokromenggalan
- Kecamatan : Babadan
- Kabupaten : Ponorogo
2. Penggunaan Lahan
Pembangunan gudang direncanakan di atas lahan dengan luas lahan 639 m2 yang
didasarkan pada Sertifikat Hak Milik No. 1040 dan 1053, dengan rincian lahan yang
dipergunakan sebagai berikut :
RTH di lokasi usaha CV. Pita Delapan Abadi sudah memenuhi syarat RTH yaitu 30% dari
total luasan lahan. Saran dari Dinas supaya di tanami pepohonan untuk pelindung dan
suplai oksigen agar lokasi industry sehat dan segar serta membuat sumur resapan serta
biopori. Untuk lahan di sebelah barat di fokuskan untuk tempat parkir kendaraan serta
RTH. Untuk tempat parkir kendaraan dapat memuat 2 unit mobil serta 10 unit motor.
7
Gambar 2.1. Peta Satelite Usaha dan / Atau Kegiatan CV. Pita Delapan Abadi
8
Gambar 2.2. Denah Lokasi Rencana Usaha dan / Atau Kegiatan CV. Pita Delapan Abadi
Gambar 2.3. Layout Lokasi Rencana Usaha dan / Atau Kegiatan CV. Pita Delapan Abadi
9
10
Gambar 2.4. Peta Pemantauan Lokasi Rencana Usaha dan / Atau Kegiatan CV. Pita Delapan
Abadi
11
3. Batas-batas Lokasi Usaha
Batas-batas lokasi CV. Pita Delapan Abadi di Jalan.Industri, Kelurahan
Cokromenggalan, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur sebagai
berikut :
12
3. Mesin Las 1
4. Mesin Mixer 1
5. Kuas Roll dan Kuas Biasa 50
6. Perkakas Kayu 20
Sumber Data : Hasil Wawancara
14
mandi/WC dan dapat diperkirakan timbulan limbah cair domestik adalah
80% dari jumlah total kebutuhan air yaitu 0,29 m3/hari, jika dihitung adalah
Limbah Cair
WC/Toilet
16
a. Ketersediaan bahan
Proses yang pertama yaitu ketersediaan bahan, karena apabila kurang atau lupa salah
satu bahan saja dapat membuat kualitasnya berkurang yaitu kurang awet dan tidak
tahan terhadap bantingan. Bahan yang diperlukan seperti serat fiber, matt, pewarna
khusus, dan juga cetakan.
c. Tahap Pencampuran
Setelah bahan tersedia dan cetakan sudah siap maka selanjutnya masuk ke tahap
pencampuran. Dalam tahap ini bahan – bahan yang perlu digunakan ditambahkan satu
per satu, seperti serat fiber yang dicampurkan dengan pewarna yang diinginkan.
Tentunya sesuai takaran serta cetakan dengan terus mengaduk aduk campuran serat
fiber dengan pewarna. Untuk hasil yang lebih kuat dan tahan lama biasanya para
pemroduksi menambahkan bahan serbuk besi yang membuat produksi fibernya
terbukti kekuatannya.
d. Menempel Matt
Tahap selanjutnya merupakan tahapan setelah pencampuran warna serta serat fiber
yaitu dengan menempelkan matt pada campuran yang telah dibuat tersebut. Pada tahap
ini diperlukan ketelitian dan kehati- hatian dalam penanggananya.
e. Pengeringan
Pada pengeringan tahap ini, tidak membutuhkan waktu sangatlah lama, hanya dengan
pengeringan dalam penempelan matt dengan serat fiber yang telah tercampur selama
enam jam saja. Namun pastikan kering dan tidak dalam keadaan lembab.
17
f. Penguntingan cetakan
Kondisi kering maka cetakan siap untuk diangkat lalu selanjutnya digunting
dengan menggunakan gunting serta penghalus dengan gerinda. Pada tahap ini cukup
menguras tenaga pastinya, maka dari itu diperlukan keuletan dan ketelitian
untuk mendapat hasil yang maksimal.
- Tahap Prakonstruksi;
- Tahap Konstruksi;
- Tahap Operasi, dan
- Tahap Pasca Operasi
18
BAB III
INFORMASI LINGKUNGAN
Untuk mendukung penyusunan UKL-UPL CV. Pita Delapan Abadi tim penyusun telah
melakukan survey dengan hasil sebagai berikut :
Keadaan iklim di Kabupaten Ponorogo relatif sama dengan keadaan iklim di daerah lain
yaitu beriklim tropis yang terdiri dari musim penghujan dan musim kemarau. Curah hujan
bulanan tertinggi yang diukur tahun 2019 tertinggi jatuh pada bulan April yaitu sebesar 340 mm,
sedangkan rata-rata hujan tertinggi yang diukur tahun 2019 berada pada bulan April dan
Desember sebesar 17 hari.
Tabel 3.1. Rata-Rata Curah Hujan Tiap Bulan Menurut Stasiun Penakar Hujan di Kabupaten
Ponorogo Tahun 2018
Lokasi Bulan
Penakar Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Hujan
Ponorogo 135 328 346 409 56 104 - - - 38 110 565
Babadan 120 321 262 248 29 73 - - - 26 97 477
Kesugihan 256 599 410 420 207 51 4 - - 19 493 843
Pulung 257 521 354 361 122 151 - - - 52 514 789
Pudak 280 415 394 482 123 220 8 10 - 60 575 611
Sooko 207 439 283 420 88 93 8 - - 25 319 716
Sawoo 73 200 212 179 44 24 - - - - - -
Slahung 62 274 316 339 48 29 - - - 171 61 363
Balong 72 170 235 201 10 78 - - - 87 153 334
Sungkur 75 170 256 320 - 99 - - - 110 130 404
Purwantoro 108 309 220 339 38 134 - - - 76 119 505
Ngebel 200 649 420 251 124 129 6 - - 35 416 748
Talun 177 618 414 746 117 117 - - - 7 399 728
Bollu 123 392 539 799 109 84 - - - 17 255 505
Wilangan 113 297 252 347 54 16 - - - 8 170 644
Ngilo-ilo 93 200 263 255 6 - - - - 90 96 411
Somoroto 112 225 185 195 27 69 - - - 120 103 377
Badegan 172 348 237 397 18 96 - - - 104 215 542
Pohijo 162 222 257 246 25 100 30 - - 61 79 369
19
Ngrayun - - 180 270 172 61 - - - 128 154 554
Rata-rata 147 357 302 340 75 91 10 10 - 65 235 552
Sumber Data : Ponorogo Dalam Angka 2018
Tabel 3.2. Rata-Rata Hari Hujan Tiap Bulan Menurut Stasiun Penakar Hujan di Kabupaten Ponorogo
Lokasi Bulan
Penakar Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Hujan
Ponorogo 20 14 14 19 9 1 - - - - 4 18
Babadan 17 10 13 16 8 3 - - - - 4 15
Kesugihan 20 15 11 20 12 - - - - - 4 13
Pulung 20 23 16 21 11 - - - - - 6 20
Pudak 24 21 12 21 16 3 - - - - 4 19
Sooko 23 19 13 20 12 - - - - - 6 21
Sawoo 13 17 16 21 13 - - - - - - 15
Slahung 17 16 11 16 4 1 - - - - - 13
Sungkur 17 17 9 15 4 - - - - - 3 14
Purwantoro 19 16 14 15 9 - - - - - - 7
Ngebel 14 16 11 12 6 - - - - - 1 11
Talun 22 18 12 20 16 3 - - - - 5 25
Bollu 21 19 10 18 17 2 - - - - 1 25
Wilangan 21 11 10 20 13 2 - - - - 5 22
Ngilo-ilo 14 10 12 15 5 - - - - - - 12
Somoroto 16 13 9 15 8 1 - - - - 6 13
Badegan 18 12 7 15 7 - - - - - - 12
Pohijo 16 18 13 12 7 - - - - - - 9
Ngrayun 12 10 7 10 5 1 - - - - - 11
Rata-rata 18 16 12 17 10 2 - - - - 4 16
Sumber Data : Ponorogo Dalam Angka 2018
Dari hasil tersebut dapat disampaikan bahwa di wilayah Kabupaten Ponorogo telah
mengalami penurunan baik curah hujan maupun hari hujan. Kejadian semacam ini juga dialami
daerah lain di seluru wilayah Indonesia.
Komunitas flora yang terdapat di dalam maupun diluar lingkungan Bengkel Fiberglass
CV. Pita Delapan Abadi adalah komunitas budidaya tanaman pelindung dan tanaman hias
(taman). Mengingat bahwa komunitas flora yag terdapat di lokasi maupun di lingkungan
Bengkel Fiberglass CV. Pita Delapan Abadi maka banyak dijumpai adanya jenis-jenis
tumbuhan yang bervariasi. Dengan adanya tanaman yang cukup membuat suasana hijau di
20
lingkungan hidup sekitar bengkel juga berfungsi untuk memulihkan cemaran udara yang
terjadi sehingga suasana di lingkungan bengkel udaranya bersih dan segar. Di lingkungan
Bengkel Fiberglass CV. Pita Delapan Abadi tidak ditemukan flora langka yang masuk dalam
daftar tanaman yang dilindungi. Secara rinci jenis flora di wilayah studi pada tabel 3.5.
Tabel 3.5. Jenis Flora di Bengkel Fiberglass CV. Pita Delapan Abadi
No Nama Lokal Nama Ilmiah
1 Rumput Jarum Andropogon aciculatus
2 Alang-alang Imperata cylindrical
3 Bayam duri Amaranthus spinosus
Sumber : Pengamatan secara langsung
b. Fauna
Fauna merupakan salah satu komponen penting dalam rona awal dan perlu diinformasikan
adalah dari golongan aves (burung). Habitat fauna di sekitar lokasi usaha Bengkel Fiberglass
sangat terbatas. Hal ini dikarenakan fauna yang mempunyai interaksi kuat dengan lokasi sebagai
habitat maupun mencari nutrisi sangat terbatas. Burung-burung yang ditemukan di sekitar lokasi
merupakan satwa liar. Jenis burung yang terlihat di sekitar lokasi adalah burung gereja. Data
inventarisasi fauna dapat dilihat pada tabel 3.6.
Jenis-jenis fauna yang dijumpai pada lokasi kegiatan apabila dilihat berdasarkan
Peraturan Pemerintah RI No 7 tahun 1999 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang
dilindungi tidak ditemukan jenis satwa yang berstatus dilindungi atau langka.
21
C. SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA
1. Demografi dan Kependudukan
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data Kecamatan Babadan Dalam Angka 2018 yang diterbitkan oleh Badan
Pusat Statistik berdasarkan data Kecamatan Babadan, Kelurahan Cokromenggalan memiliki
jumlah penduduk 3.329 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.655 jiwa dan perempuan 1.674 jiwa.
Dengan luas wilayah 107 Ha yaitu 4,82 % dari luas wilayah Kecamatan Babadan, maka
kepadatan penduduk adalah 3.097 jiwa/km2. Kelurahan Cokromenggalan memiliki 2 Dusun, 6
RW dan 21 RT.
Tabel 3.7. Jumlah Penduduk menurut mata pencaharian
No Jenis pekerjaan Jumlah
1 Pertanian 321
2 Pertambangan dan Penggalian -
3 Industri Pengolahan 43
4 Konstruksi 55
5 Perdagangan 947
6 Jasa 730
7 Transportasi 66
Sumber/Source : Kecamatan Babadan Dalam Angka 2018
b. Pendidikan
Fasilitas pendidikan dan jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Kelurahan
Cokromenggalan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8. Fasilitas Pendidikan
No Jenis Sekolah Jumlah Guru Murid
1 SD Negeri 1 8 58
2 SD Swasta - - -
3 MI Negeri - - -
4 MI Swasta - - -
5 SMP Negeri - - -
6 SMP Swasta 1 35 478
7 MTS Negeri - - -
8 MTS Swasta - - -
9 SMA Negeri - - -
10 SMA Swasta - - -
13 MA Negeri - - -
14 MA Swasta 1 12 32
Sumber/Source : Kecamatan Babadan Dalam Angka 201
22
c. Agama
Pada umumnya masyarakat di wilayah studi memeluk agama islam, sedangkan yang
pemeluk agama lain seperti Katolik, Protestan, Hindu dan Budha jumlahnya cukup kecil.
Kehidupan antar umat beragama di wilayah ini dapat dikatakan cukup harmonis. Oleh karena
peranan para tokoh masyarakat / agama dan petugas. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Sarana ibadah yang dimiliki Kelurahan Cokromenggalan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
2. Sosial
Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Cokromenggalan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.12. Fasilitas Kesehatan
No Jenis fasilitas Jumlah
1 Rumah Sakit -
2 Puskesmas -
3 Puskesmas pembantu 1
4 Balai Pengobatan -
6 Dokter praktek swasta -
7 Bidan praktek swasta 2
8 Polindes -
9 Posyandu 4
Jumlah 7
23
Tabel 3.13. Petugas Kesehatan
No Tenaga ahli Jumlah
1 Tenaga Medis -
2 Tenaga Keperawatan 1
3 Tenaga Kebidanan 2
4 Tenaga Kefarmasian 1
Jumlah 4
Daftar 10 Penyakit terbanyak di wilayah Puskesmas Ponorogo sama Puskesmas Babadan Tahun
2019 pada Tabel 3.14 dan 3.15
24
3. CSR
CSR yang telah diberikan oleh CV. Pita Delapan Abadi ialah dengan
memberikan bantuan untuk Kelurahan Cokromenggalan dan di lingkungan sekitar
Bengkel yaitu Jl. Industri, Kelurahan Cokromenggalan, Kecamatan Babadan,
Kabupaten Ponorogo untuk kegiatan lingkungan dan hari besar agama. Serta menjaga
hubungan baik dengan tetangga yang berbatasan, sehingga di kemudian hari terjalin
hubungan yang kondusif. Peran serta pemrakarsa terhadap kerusakan jalan yaitu
mengurangi beban tonase truk pengangkut hasil produksi Fiberglasss dan serta membantu
dalam perbaikan jalan di sekitar Bengkel Fiberglass.
25
BAB IV
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya suatu kegiatan.
Perubahan tersebut mempengaruhi kondisi rona lingkungan hidup di area kegiatan dan
sekitarnya. Dampak dapat pula dinyatakan sebagai hubungan sebab akibat atau timbal balik
antara kegiatan terhadap rona lingkungan hidup di sekitarnya. Hubungan sebab akibat tersebut
dapat bersifat saling mendukung ataupun berlawanan pada setiap tahapan kegiatan dan pada
setiap rincian kegiatan.
Kajian dampak yang mungkin terjadi akibat adanya suatu kegiatan hendaknya dapat
dikelola secara tepat sehingga dampak negatif yang timbul bisa dicegah, diminimalisir atau
ditanggulangi dan dampak positifnya dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Kegiatan Pembangunan Bengkel Fiberglass oleh CV. Pita Delapan Abadi yang terletak di
Jalan Industri ini secara administrasi terletak di Jalan Industri, Kelurahan Cokromenggalan
Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo saat ini berada pada tahap awal pembangunan,
sehingga setiap tahap kegiatan baik Prakonstruksi, konstruksi , Operasi dan Pasca Operiasi
memerlukan tinjauan dampak kegiatan.
Dampak yang terjadi pada tahap prakonstruksi dan tahap konstruksi diperlukan
pengelolaan dan pemantauan selama tahapan tersebut agar dampak yang terjadi tidak menganggu
lingkungan sekitar bengkel Fiberglass. Sedangkan dampak yang terjadi pada tahap operasional
memerlukan pengelolaan dan pemantauan secara periodic dalam jangka waktu yang cukup
panjang dan berkesinambungan karena tahap operasional merupakan tahapan yang paling lama
memberikan dampak terhadap masyarakat sekitar Bengkel fiberglass. Dan pada tahap pasca
operasional memerlukan waktu + 2 (dua) bulan sejak penetapan tanggal pasca operasional.
Kegiatan konstruksi dan operasional akan memberikan dampak baik dampak positif
maupun dampak negatif, sehingga dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pula upaya
pengelolaan lingkungan sehingga dapat diidentifikasi dampak-dampak yang kemungkinan akan
terjadi beserta cara pengelolaan maupun pemantauannya.
26
Institusi pengelola terhadap upaya pengelola dan pemantau lingkungan hidup perlu
ditetapkan dalam dokumen ini agar dapat dipastikan mengenai pelaksana, pengawas dan
penerima laporan. Identifikasi dampak lingkungan yang akan terjadi beserta besaran dampaknya
dari kegiatan konstruksi dan operasional bengkel Fiberglass seperti pada penjelasan dan matrix
sebagai berikut:
c. Besaran dampak : Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, Intensitas arus lalu
lintas, Tingkat kebisingan dan gas, Menyesuaikan data
yang ada (limbah B3), Volume sampah domestik, Debit
limbah cair domestik, Insidentil kebakaran, Insidentil
kecelakaan kerja
29
b. Jenis Dampak : Peningkatan kecelakaan kerja dan penurunan kesehatan
Pekerja
c. Besaran Dampak : Kecelakaan sejumlah pekerja akibat operasonal bengkel
d. Tolak Ukur Dampak : Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja dan Undang –Undang Nomor 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. Potensi Limbah B3
a. Sumber Dampak : Pengoperasian Bengkel Fiberglass CV. Pita Delapan
Abadi
b. Jenis Dampak : Potensi Limbah B3
c. Besaran Dampak : Banyaknya limbah B3 bekas Kaleng Cat dan Thinner
d. Tolak Ukur Dampak : Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
30
Cokromenggalaan, Kecamatan Babadan, Kabupaten
Ponorogo
c. Periode : selama tahap Prakonstruksi
31
- Membuat pengelolaan limbah cair domestik,
septictank dan sumur resapan
b. Lokasi : Bengkel Fiberglass, Jalan Industri, Kelurahan
Cokromenggalan, Kecamatan Babadan, Kabupaten
Ponorogo
c. Peridoe : setiap 6 bulan sekali
3. Potensi Limbah B3
a. Bentuk Pengelolaan : Membuat tempat penyimpanan sementara / TPS B3 dan
melengkapi kegiatan dengan izin TPS Limbah B3
b. Lokasi : Area Bengkel Fiberglass
c. Periode : 3 bulan sekali
32
cetakan (matt) di tempat khusus limbah cetakan (matt)
b. Lokasi : Tempat Penyimpanan Limbah Sisa Produksi
c. Periode : 3 bulan sekali
33
2. Gangguan Lalu Lintas / Kemacetan
a. Bentuk Pemantauan : Pengamatan tingkat kemacetan lalu lintas di lapangan
b. Lokasi : Jalan keluar masuk Bengkel Fiberglass CV. Pita Delapan
Abadi
c. Periode : selama tahap Konstruksi
34
2. Peningkatan Limbah Sisa Produksi
a. Bentuk Pemantauan : Pengecheckan limbah cetakan (matt) di area
penyimpanan limbah cetakan (matt)
b. Lokasi : Tempat penyimpanan Limbah Sisa Produksi
c. Periode : 3 bulan sekali
8. Bahaya Kebakaran
a. Bentuk Pemantauan : Pengawasan secara ketat potensi kebakaran dan
kedisiplinan pekerja
b. Lokasi : Area kerja Bengkel Fiberglass
c. Periode : Setiap 1 bulan sekali
b. Periode Pelaporan
Secara tertulis akan dilaksanakan 6 (enam) bulan sekali kepada Dinas Lingkungan
Hidup Kab. Ponorogo.
38
Tabel Matrik Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) Bengkel Fiberglass CV. Pita Delapan Abadi
39
Penerima
laporan :
DLH Kab.
Ponorogo
Peningkatan Jumlah limbah Menyediakan Penempatan TPS Selama tahap Visual dan Area TPS di Selama tahap Pelaksana :
limbah padat TPS sampah di area Bengkel Konstruksi pengukuran Bengkel Konstruksi CV. Pita Delapan
padat domestik yaitu domestik Fiberglass sampah Fiberglass Abadi
domestik 0,0036 dengan domestik di
Pengawas :
m3/hari kapasitas dan area TPS
DLH Kab.
jumlah yang sampah
Ponorogo
memadai domestik di
lokasi Penerima
Laporan :
DLH Kab.
Ponorogo
Gangguan Intensitas Pengaturan Jalan keluar Selama tahap Pengamatan Jalan keluar Selama tahap Pelaksana :
arus lalu kemacetan kegiatan masuk Bengkel Konstruksi tingkat masuk Bengkel Konstruksi CV. Pita Delapan
lintas dengan baik Fiberglass kemacetan lalu Fiberglass Abadi
sehingga lintas di
Pengawas :
tidak lapangan
DLH Kab.
menimbulkan
Ponorogo
kemacetan
Penerima
Laporan :
DLH Kab.
Ponorogo, Dinas
Perhubungan
Kab. Ponorogo
Mobilisasi Penurunan Kadar debu Pemagaran Bengkel Fiberglass Selama tahap Pengambilan Bengkel Saat Pelaksana :
peralatan & kualitas dan parameter area proyek CV. Pita Delapan Konstruksi sample udara Fiberglass CV. mobilisasi CV. Pita Delapan
material udara dan kualitas udara kegiatan dan Abadi Jl. Industri ambient untuk Pita Delapan peralatan dan Abadi
debu penyiraman Cokromenggalan selanjutnya Abadi Jl. Industri material
Pengawas :
lahan Ponorogo dianalisa di Cokromenggalan
DLH Kab.
40
laboratorium Ponorogo Ponorogo
Penerima
Laporan :
DLH Kab.
Ponorogo
Gangguan Intensitas Pengaturan Jalan keluar Selama tahap Pengamatan Jalan keluar Selama tahap Pelaksana :
arus lalu kemacetan kegiatan masuk Bengkel konstruksi tingkat masuk Bengkel Konstruksi CV. Pita Delapan
lintas dengan baik Fiberglass kemacetan lalu Fiberglass Abadi
sehingga lintas di
Pengawas :
tidak lapangan
DLH Kab.
menimbulkan
Ponorogo
kemacetan
Penerima
Laporan :
DLH Kab.
Ponorogo, Dinas
Perhubungan
Kab. Ponorogo
Kerusakan Jumlah Segera Jalan keluar Selama tahap Memeriksa Jalan keluar Selama tahap Pelaksana :
jalan kerusakan memperbaiki masuk Bengkel Konstruksi tingkat masuk Bengkel Konstruksi CV. Pita Delapan
jalan yang jalan yang Fiberglass kerusakan Fiberglass Abadi
dilewati rusak akibat sekitar jalan
Penerima
kegiatan ini kegiatan ini keluar masuk
Laporan :
tempat proyek
DLH Kab.
Ponorogo, Dinas
Perhubungan
Kab. Ponorogo,
Dinas PUPR Kab.
Ponorogo
Pekerjaan Debu dan Kadar debu Penyiraman Bengkel Pengelolaan Mengawasi Bengkel Selama tahap Pelaksana :
pembangunan penurunan dan parameter lahan Fiberglass CV. Pita dilakukan tingkat kadar Fiberglass CV. Konstruksi CV. Pita Delapan
kantor, area kualitas kualitas udara Delapan Abadi Jl. selama debu di sekitar Pita Delapan Abadi
kerja dan udara Industri pekerjaan masyarakat Abadi Jl. Industri
Pengawas :
41
gudang Cokromenggalan urugan Cokromenggalan DLH Kab.
Ponorogo Ponorogo Ponorogo
Penerima
Laporan :
DLH Kab.
Ponorogo
C. Tahap Operasi
Pengoperasian Polusi Tingkat Penghijauan Area bengkel 6 bulan sekali Mengawasi Area Bengkel 6 bulan sekali Pelaksana :
usaha jasa kebisingan kebisingan & di sekitar Fiberglass secara cermat Fiberglass CV. Pita Delapan
bengkel dan gas bau gas gudang, dan ketat Abadi
fiberglass CV. melakukan tingkat polusi
Pengawas :
Pita Delapan pekerjaan kebisingan dan
DLH Kab.
Abadi pada jam-jam gas
Ponorogo
kerja,
menggunakan Pengambilan Penerima
peralatan sample udara Laporan :
yang tidak ambient dan DLH Kab.
menimbulkan analisa di Ponorogo
kebisingan laboratorium
Peningkatan Intensitas arus Pengaturan Pintu keluar 3 bulan sekali Mengawasi Pintu keluar 3 bulan sekali Pelaksana :
arus lalu lalu lintas kendaraan masuk Bengkel kelancaran masuk Bengkel CV. Pita Delapan
lintas keluar masuk Fiberglass arus lalu lintas Fiberglass Abadi
di sekitar
Pengawas :
bengkel
DLH Kab.
Ponorogo
Penerima
Laporan :
Dinas
Perhubungan
Kab. Ponorogo
Timbulnya Kecelakaan Menerapkan Area Bengkel 3 bulan sekali Mengawasi Area Bengkel 3 bulan sekali Pelaksana :
kecelakaan sejumlah sistem Fiberglass, jalan secara cermat Fiberglass CV. Pita Delapan
kerja pekerja akibat Keselamatan industry, dan ketat Abadi
42
operasonal dan Kelurahan tingkat
Pengawas :
bengkel Kesehatan Cokromenggalan, keselamatan
DLH Kab.
Kerja (K3), Kecamatan pekerja
Ponorogo
mendaftarkan Babadan,
semua kabupaten Penerima
pekerja ke Ponorogo Laporan :
BPJS Dinas Sosial dan
Ketenagakerj Tenaga Kerja
aan dan Kab. Ponorogo
Kesehatan,
Penyediaan
Kotak
Pertolongan
Pertama
(P3K),
Melengkapi
pekerja
dengan Alat
Pelindung Diri
(APD) seperti
: masker,
sarung
tangan,
sepatu boat,
kacamata las
dll, pekerjaan
dilaksanakan
sesuai dengan
SOP yang
berlaku.
Kesempatan Jumlah tenaga Rekruitmen Bengkel Fiberglass 6 bulan sekali Menginformasi Bengkel 6 bulan sendiri Pelaksana :
kerja kerja yang tenaga kerja, CV. Pita Delapan kan kepada Fiberglass CV. CV. Pita Delapan
dibutuhkan menginforma Abadi Jl. Industri masyarakat Pita Delapan Abadi
sikan kepada Cokromenggalan sekitar bengkel Abadi Jl. Industri
Pengawas :
43
masyarakat Ponorogo Cokromenggalan DLH Kab.
sekitar Ponorogo Ponorogo
bengkel
Penerima
Laporan :
Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja
Kab. Ponorogo
Potensi Banyaknya Membuat Area Bengkel 3 bulan sekali Pengechekan Area Bengkel 3 bulan sekali Pelaksana :
limbah B3 limbah B3 tempat Fiberglass dan pendataan Fiberglass CV. Pita Delapan
bekas Kaleng penyimpanan potensi limbah Abadi
Cat dan sementara B3 di lapangan
Pengawas :
Thinner limbah B3, dan tempat
DLH Kab.
melengkapi penyimpanan
Ponorogo
kegiatan kaleng bekas
dengan izin cat dan thinner Penerima
TPS limbah B3 Laporan :
DLH Kab.
Ponorogo
Potensi Banyaknya Mengumpulk Tempat 3 bulan sekali Pengecheckan Tempat 3 bulan sekali Pelaksana :
Limbah Sisa limbah sisa an limbah sisa penyimpanan limbah cetakan penyimpanan CV. Pita Delapan
Produksi produksi produksi limbah sisa (matt) di area limbah sisa Abadi
berupa berupa bekas produksi penyimpanan produksi
Pengawas :
cetakan (matt) cetakan limbah sisa
DLH Kab.
(matt) di produksi
Ponorogo
tempat
khusus Penerima
limbah sisa Laporan :
produksi DLH Kab.
Ponorogo
Timbulnya Insidentil Menerapkan Area kerja 1 bulan sekali Pengawasan Area kerja 1 bulan sekali Pelaksana :
potensi SOP dengan Bengkel secara ketat Bengkel CV. Pita Delapan
kebakaran ketat, Fiberglass potensi Fiberglass Abadi
penempatan kebakaran dan
Pengawas :
APAR di kedisiplinan
44
sekitar area pekerja DLH Kab.
kerja bengkel, Ponorogo
penyimpanan
Penerima
sementara
Laporan :
limbah B3 &
DLH Kab.
ruang kantor
Ponorogo, Dinas
Sosial dan
Tenaga Kerja
Kab. Ponorogo,
Dinas PUPR Kab.
Ponorogo
Kegiatan Sampah Volume Menyediakan Penempatan TPS 3 bulan sekali Visua dan Area TPS di area 3 bulan sekali Pelaksana :
domestik domestik sampah TPS sampah di area Bengkel pengukuran Bengkel CV. Pita Delapan
dan domestik yaitu domestik Fiberglass sampah Fiberglass Abadi
perkantoran 0,0036 dengan domestik di
Pengawas :
m3/hari kapasitas dan area TPS
DLH Kab.
jumlah yang sampah
Ponorogo
memadai, domestik di
pengelolaan lokasi Penerima
sampah Laporan :
domestik DLH Kab.
secara Ponorogo
mandiri,
misalnyaa 3R
Reduce,
Recycle,
Reuse
Limbah cair limbah cair Menyediakan Pembuatan 6 bulan sekali Pengambilan Di area saluran 6 bulan sekali Pelaksana :
domestik domestik yaitu sanitasi septictank dekat sample air limbah cair CV. Pita Delapan
0,23 m3/hari dengan baik, WC/KM dan limbah domestik Abadi
membuat sumur resapan di domestik dari
Pengawas :
septictank area Bengkel lokasi saluran
DLH Kab.
dan sumur Fiberglass pembuangan
Ponorogo
resapan limbah
45
domestik dan
Penerima
analisa di
Laporan :
laboratorium
DLH Kab.
Ponorogo
D. Tahap Pasca Operasi
Penyelesaian Pemutusan Sejumlah Pemberian Bengkel Fiberglass 2 bulan pasca Melakukan Bengkel 2 bulan pasca Pelaksana :
pengoperasian hubungan tenaga kerja pesangon CV. Pita Delapan operasi koordinasi dan Fiberglass CV. operasi CV. Pita Delapan
bengkel kerja yang di PHK sesuai Abadi Jl. Industri musyawarah Pita Delapan Abadi
fiberglass peraturan Cokromenggalan dengan Abadi Jl. Industri
Pengawas :
yang berlaku Ponorogo Disnaker dan Cokromenggalan
DLH Kab.
serikat pekerja Ponorogo
PonorogoPeneri
ma Laporan :
DLH Kab.
Ponorogo
Pembersihan Penurunan Kadar debu Pembersihan Bengkel Fiberglass 2 bulan pasca Mengawasi Bengkel 2 bulan pasca Pelaksana :
lahan kualitas dan parameter lahan dengan CV. Pita Delapan operasi tingkat kadar Fiberglass CV. operasi CV. Pita Delapan
udara dan kualitas udara semaksimal Abadi Jl. Industri debu di sekitar Pita Delapan Abadi
debu mungkin dan Cokromenggalan masyarakat Abadi Jl. Industri
Pengawas :
seaman Ponorogo Cokromenggalan
DLH Kab.
mungkin Ponorogo
Ponorogo
sehingga
tidak Penerima
menimbulkan Laporan :
penurunan DLH Kab.
kualitas udara Ponorogo
sekitar
lingkungan
bengkel
46
BAB V
SURAT PERNYATAAN PEMRAKARSA
47
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
4. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Jenis Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. Peraturan Bupati ponorogo Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) serta Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
7. Kep. Men. LH No. 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
9. SK Menaker No. 51 Tahun 1999 Untuk Kebisingan Didalam Ruangan. 10. PP No. 18
Tahun 1999 Jo. PP No. 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3.
10. PP No. 18 Tahun 1999 Jo. PP No. 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3
11. Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
48
LAMPIRAN
49
STANDART PROSEDUR PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN
50
- Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan memasuki daerah kebakaran
guna penyelidikan dari pihak kepolisian
- Melokalisir, membatasi area kebakaran dengan police line
51