Anda di halaman 1dari 22

TATA CARA PENYUSUNAN PERIZINAN

PEMBUANGAN AIR LIMBAH

Harni Sulistyowati
Direktorat Pengendalian Pencemaran Air
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
DASAR HUKUM
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup

 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air

 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik

 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian
Pencemaran Air

 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor


P.102/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2018
Tentang Tata Cara Perizinan Pembuangan Air Limbah Melalui Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik
P ermasalahan I zin
PERDA: Belum adanya PERDA yang menjadi
dasar Hukum
Muatan Izin: tidak sesuai dengan kaidah
yang berlaku sehingga tidak dapat dijadikan
acuan dalam pelaksanaan pengawasan dan
penerapan sanksi (debit, parameter, titik
penaatan, outfall, frekwensi pemantauan)
Masa Berlaku Izin: “beragam”
Cth: Pembaharuan setiap tahun, pada saat
belum ada perubahan yang signifikan baik
dari sisi peraturan, proses produksi,
teknologi, karakteristik air limbah, dan
ekosistem/lingkungan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan
Kehutanan Nomor
P.102/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2018

PEMBUANGAN
AIR LIMBAH MENTERI Pasal 2
KE LAUT

PEMBUANGAN GUBERNUR
AIR LIMBAH IZIN
PELAKU USAHA KE AIR PEMBUANGAN
PERMUKAAN AIR
LIMBAH
PEMMANFAATA
N AIR LIMBAH BUPATI/
SECARA WALI KOTA
APLIKASI KE
TANAH
RINGKASAN PROSES Dirjen/
Pemohon Lembaga OSS
Kepala Instansi/PTSP

N
N
Permohonan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup izin Y
Dan Kehutanan Nomor Izin dengan
Perubahan IL
P.102/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2018 &Komitmen
Komitmen
Tentang Tata Cara Perizinan Y
Pembuangan Air Limbah Melalui Permohonan Valid Bukti
Pemenuhan ? validasi
Pelayanan Perizinan Berusaha
Komitmen
Terintegrasi Secara Elektronik N

Bukti tidak
10 HK valid

N Veri-
Komitmen fikas
Waktu tdk i
Validasi terpenuhi
Y
dokumen

25 hari kerja *) Komitmen


terpenuhi

Penerbita Izin Izin


n izin Pembuangan Pembuangan
Air Limbah Air Limbah
*) tidak termasuk waktu yang diperlukan bagi pemohon  definitif
dalam melengkapi dokumen 
PERUBAHAN PARADIGMA
dalam Izin Pembuangan Air Limbah

BAR
LAMA
U Pemberian izin pembuangan air limbah
Pemberian Izin hanya sebagai bukan sekedar sertifikat, tapi dilengkapi
pelengkap izin bagi industri (berupa dengan persyaratan lain seperti sanksi,
sertifikat izin) larangan, dll
Pemberian izin tanpa dilakukan Pemberi izin harus sudah dapat
dengan evaluasi kinerja pengelolaan menghitung beban pencemaran yang
air limbah perusahaan dihasilkan perusahaan

Izin yang diterbitkan belum Pemberi izin sudah mampu mengevaluasi


menghitung beban yang dihasilkan kinerja kemampuan sarana pengolahan air
oleh industri limbah perusahaan
Izin pembuangan air limbah yang Pemberian izin pembuangan air limbah
diberikan tanpa menghitung daya harus disesuaikan daya tampung media
tampung media penerima penerima
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR
DAN ALOKASI BEBAN PENCEMARAN AIR
 KEPUTUSAN Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan No. SK.298/MenLHK/Sekjen/pkl.1/6/2017 tentang
PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR DAN ALOKASI BEBAN PENCEMARAN AIR SUNGAI
CILIWUNG
 KEPUTUSAN Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan No. SK.299/MenLHK/Sekjen/pkl.1/6/2017 tentang
PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR DAN ALOKASI BEBAN PENCEMARAN AIR SUNGAI
CISADANE
 KEPUTUSAN Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan No. SK.300/MenLHK/Sekjen/pkl.1/6/2017 tentang
PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR DAN ALOKASI BEBAN PENCEMARAN AIR SUNGAI
CITARUM
 KEPUTUSAN Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan No. SK.315/MenLHK/Sekjen/KUM.1/7/2017 tentang
PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR DAN ALOKASI BEBAN PENCEMARAN AIR SUNGAI
BENGAWAN SOLO
 KEPUTUSAN Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan No. SK.316/MenLHK/Sekjen/KUM.1/7/2017 tentang
PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR DAN ALOKASI BEBAN PENCEMARAN AIR SUNGAI
BRANTAS
 KEPUTUSAN Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan No. SK.317/MenLHK/Sekjen/KUM.1/7/2017 tentang
PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR DAN ALOKASI BEBAN PENCEMARAN AIR SUNGAI
KAPUAS
 KEPUTUSAN Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan No. SK.315/MenLHK/Sekjen/KUM.1/7/2017 tentang
PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR DAN ALOKASI BEBAN PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK
PROSEDUR PERMOHONAN PERIZINAN

PERSYARATAN:
a. NIB; Pasal 3
b. Izin Lingkungan definitif;
c. Izin Komersial/Operasional dengan Komitmen; dan
d. pernyataan pemenuhan Komitmen yang ditanda
tangani paling rendah setingkat manajer yang
membidangi urusan
• dilengkapi lingkungan.
dengan dokumen teknis sesuai dengan
kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air
Limbah yang dimohonkan
• Dokumen permohonan pemenuhan Komitmen
disampaikan dalam bentuk salinan cetak disertai
dengan dokumen asli.
• disusun dengan menggunakan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Kajian Pembuangan air limbah ke air permukaan

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010


Persyaratan administrasi

1) Formulir permohonan perizinan yang di dalamnya memuat informasi tentang:


a) Identitas pemohon izin. Dokumen
b) Ruang lingkup air limbah yang akan dimohonkan izin. teknis
c) Sumber dan karakteristik air limbah.
d) Sistem pengelolaan air limbah untuk memenuhi kualitas air limbah yang akan
dibuang.
e) Debit, volume dan kualitas air limbah.
f) Lokasi titik penaatan dan pembuangan air limbah.
g) Jenis dan kapasitas produksi bulanan senyatanya.
h) Jenis dan jumlah bahan baku yang digunakan.
i) Hasil pemantauan kualitas sumber air.
j) Sarana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat.
2) Melampirkan izin-izin lain yang berkaitan dengan pendirian usaha dan/atau kegiatan,
pendirian bangunan dan persyaratan lain yang terkait dengan pembangunan atau
operasional sistem pengelolaan air limbah  NIB
3) Melampirkan dokumen AMDAL, UKL-UPL atau dokumen lingkungan lain yang
dipersamakan dengan dokumen tersebut.  Izin Lingkungan
Persyaratan ini wajib dituangkan di dalam keputusan bupati/walikota
DOKUMEN TEKNIS
Pembuangan air limbah ke air permukaan
 kajian pembuangan Air Limbah ke air permukaan; Pasal 4
 informasi mengenai tata letak industri keseluruhan dan penandaan
unit yang berkaitan dengan pengelolaan Air Limbah;
 neraca air dan Air Limbah yang menggambarkan keseluruhan sistem
yang berkaitan dengan pengelolaan Air Limbah;
 informasi mengenai deskripsi sistem IPAL;
 informasi yang menjelaskan upaya yang dilakukan dalam melakukan
pengelolaan Air Limbah;
 informasi uraian penanganan kondisi darurat Pencemaran Air;
 prosedur operasional standar tanggap darurat IPAL; dan
 pakta integritas.

disusun dengan menggunakan format


sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
PERSYARATAN TEKNIS pembuangan air limbah ke air
permukaan
KAJIAN
 Kapasitas, proses dan diagram alir proses produksi;
(proses utama dan pendukung): bahan baku air sampai air limbah: neraca, sumber air limbah,
karakteristik (bukan dari baku mutu pada PUU)
 rona lingkungan pembuangan Air Limbah yang meliputi :
 identifikasi Badan Air penerima Air Limbah (nama badan air (sungai, danau, irigasi,
kanal, parit);
 arah dan kecepatan air di Badan Air (kuantitas air (upstream, rencana outfall,
downstream);
 kualitas sumber air (upstream, rencana outfall, downstream);
 Status Mutu dan Kelas Air (jika belum ditetapkan, gunakan perhitungan per segmen);
 daya tampung beban pencemaran (jika belum ditetapkan, gunakan perhitungan per
segmen) dengan mempertimbangkan morfologi Badan Air dan topografi;
 pemanfaatan Badan Air oleh masyarakat (MCK, air baku air minum, pertanian,
perikanan);
Neraca air
• LAYOUT • sumber dan volume pengambilan air
baku pada Titik Asupan (intake);
• Titik pengambilan air • proses pengolahan air bersih;
baku, • pemanfaatan air baku untuk proses
• unit proses pengolahan industri;
air baku; • pemanfaatan air baku untuk kegiatan
• proses produksi penghasil kegiatan pendukung yang
Air Limbah; menghasilkan Air Limbah;
• kegiatan pendukung yang • sistem pengolahan Air Limbah dan
menghasilkan Air Limbah; saluran pembuangan;
• IPAL; • sumber dan volume Air Limbah;
• titik penaatan; • debit Pembuangan Air Limbah
• Titik Pembuangan; dan (m3/detik); dan
deskripsi
dari sistem
IPAL
• desain dan uraian
mengenai teknologi upaya
pengolahan Air Limbah
yang digunakan; pengelolaan
• minimalisasi
Air Limbah Air Limbah;
• kapasitas IPAL terpasang;
• efisensi air;
• kapasitas IPAL sebenarnya;
• efisiensi energi; dan
• kualitas air limbah baik
inlet maupun outlet; • sumberdaya yang
dilakukan berkaitan
• lokasi dan titik koordinat
dengan pengelolaan Air
inlet dan outlet;
Limbah
• lokasi dan titik koordinat
outfall; dan
• tata letak saluran Air
• dokumen uraian penanganan kondisi darurat Pencemaran
Air,
• prosedur operasional standar tanggap darurat IPAL; dan
• pakta integritas yang meliputi:
• pernyataan bahwa dokumen yang disampaikan asli;
• data yang disampaikan benar dan menjadi tanggung
jawab pemohon; dan
• pernyataan bahwa dalam proses perizinan tidak
mengeluarkan biaya selain yang ditentukan dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Persyaratan Teknis

 Kajian dampak pembuangan air limbah terhadap


pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman, kualitas tanah
dan air tanah, dan kesehatan masyarakat.

 Upaya pencegahan pencemaran, minimalisasi air limbah,


efisiensi energi dan sumberdaya yang dilakukan
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang berkaitan
dengan pengelolaan air limbah.

 Kajian dampak pembuangan air limbah yang dapat diambil


dari dokumen AMDAL, UKL-UPL atau dokumen lingkungan
lain yang dipersamakan dengan dokumen dimaksud yang
telah mengkaji dampak pembuangan air limbah terhadap
pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman, kualitas tanah
dan air tanah, dan kesehatan masyarakat dengan lengkap.
REKOMENDASI
memuat Pasal 7 - 10
informasi:
a. sumber Air Limbah;
b. sistem pengelolaan Air Limbah;
c. debit Air Limbah, Baku Mutu Air Limbah dan beban
pencemaran yang diizinkan dibuang ke lingkungan;
d. koordinat dan nama lokasi:
1. titik penaatan,
2. Titik Pembuangan Air Limbah; dan
3. titik pemantuan kualitas air di badan air atau laut.
e. penanganan sarana dan prosedur penanggulangan keadaan
darurat;
f. prosedur operasional standar tanggap darurat tanggap
darurat IPAL; dan format surat rekomendasi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran V
g. kewajiban dan larangan.
Rekomendasi

 Memberikan persetujuan atau penolakan* rekomendasi hasil penilaian


persyaratan teknis perizinan pembuangan air limbah kepada:
1 Nama Badan Usaha dan/atau : .....
kegiatan
2 Bidang Usaha dan/atau Kegiatan : .....
3 Nama Penanggung Jawab Usaha : .....
dan/atau Kegiatan
4 Jabatan : .....
5 Alamat Kantor dan Lokasi Usaha : .....
dan/atau kegiatan  

Keterangan :
Agar yang dimasukkan adalah nama jabatan. Subyek hukum dapat diatur individu /
badan hukum (struktur organisasi).
 Sebutkan seluruh sumber air limbah yang akan dibuang yang akan
ditetapkan dalam izin pembuangan air limbah.
 Sebutkan lokasi pembuangan air limbah yang menggambarkan tata

letak usaha dan/atau kegiatan dan unit-unit yang berkaitan dengan


inlet, unit proses pengolahan air baku, proses produksi penghasil
air limbah, unit pengolahan air limbah, outlet, saluran pembuangan

(outfall) dan titik pemantauan kualitas air di laut / badan air.


 Deskripsi Lokasi pembuangan berupa peta dan tabel titik koordinat.

 Sebutkan dan gambarkan proses pengolahan air limbah merupakan


diagram atau skema dengan deskripsi yang menggambarkan aliran air
limbah, proses pengolahan air limbah sampai dengan titik pembuangan
untuk masing-masing jenis air limbah.
 Sebutkan kewajiban pelaku usaha dalam mengolah air limbah,
sebagai contoh:
 melakukan pengukuran debit air limbah,
 Mengatur ketentuan dalam pemantauan kualitas air limbah seperti :
penggunaan laboratorium yang terakreditasi dan baku mutu air limbah yang
ditentukan pada setiap titik penaatan.
 Mengatur ketentuan kewajiban pelaku usaha dalam melaksanakan
pembuangan air limbah, seperti:
a. membuang air limbah yang merupakan air limbah hasil pengolahan yang
telah memenuhi baku mutu air limbah;
b. membuang air limbah dengan debit air limbah paling tinggi harian yang
telah ditentukan;
c. menghitung beban air limbah bulanan dari titik koordinat penaatan
(outlet) air limbah
d. melakukan pengukuran kadar air limbah di titik inlet sebelum diolah di
unit pengolahan air limbah;
e. menghitung beban air limbah bulanan dari inlet air limbah;
f. menghitung efisiensi pengolahan air limbah;
g. dan ketentuan lainnya.
 Mengatur pelarangan pelaku usaha dalam:
a. melakukan pembuangan air limbah selain di koordinat penaatan
dan lokasi pembuangan yang telah ditetapkan;
b. melakukan pembuangan air limbah tanpa pengolahan;
c. melakukan pengenceran air limbah yang dibuang ke laut;
d. melampaui kadar baku mutu air limbah; dan
e. melampaui debit pembuangan air limbah.
 Mengatur pelaku usaha jika terjadi pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup.
 Mengatur pengawasan dalam pelaksanaan Izin Pembuangan Air
Limbah oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup.
 Mengatur sanksi kepada pelaku usaha jika dalam pengawasan
ditemukan pelanggaran terhadap Keputusan Menteri ini.
 Ditandatangani oleh pengolah data, atasan langsung pengolah
Hal-hal yang harus
21
DIPERHATIKAN
Debit: yang diperbolehkan dibuang
Baku mutu: konsentrasi & beban pencemaran,
disesuaikan dengan jenis kegiatan dan DTBP &
ABP
Titik penaatan: jelas jumlah dan lokasinya, titik
koordinat
Badan air penerima: jelas lokasinya,
disesuaikan dengan titik pembuangannya dan
outfall Parameter: sesuai dengan jenis kegaiatan

Frekwensi pemantauan: jelas frekwensi yang


ditetapkan dalam izin
Pelaporan: jelas waktu yang ditetapkan untuk melaporkan
pelaksanaan izinnya
Kewajiban &
Larangan
Masa berlaku izin
Semoga bermanfaat

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai