Anda di halaman 1dari 72

STANDAR TEKNIS

PEMANFAATAN AIR LIMBAH UNTUK APLIKASI KE TANAH


(Permohonan Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah)

PT. MADA KENCANA RAYA

KLINIK KECANTIKAN ESTETIKA


“HAQIRA RAYA”
KELURAHAN PURWOKERTO KULON
KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN
KABUPATEN BANYUMAS

BANYUMAS, 2022
BAB I
PENAPISAN MANDIRI PERSETUJUAN TEKNIS PEMANFAATAN
AIR LIMBAH UNTUK APLIKASI KE TANAH (PEMENUHAN BAKU
MUTU AIR LIMBAH)

1.1. Identitas Pemrakarsa dan Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Nama pemrakarsa : PT Mada Kencana Raya


Alamat : Jl. S. Parman No. 1574, RT. 005 RW. 004 Kel.
Purwokerto Kulon, Kec. Purwokerto Selatan, Kab.
Banyumas 53141
Penanggungjawab : Ahmad Fauzi
Jabatan : Direktur
Nama rencana usaha/kegiatan : Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya”
Lokasi rencana usaha/kegiatan : Jl. S. Parman No. 1574, Kel. Purwokerto Kulon,
Kec. Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas 53141
Kode KBLI : 86105 – Aktivitas Klinik Swasta

1.2. Penapisan Mandiri Persetujuan Teknis Pemanfaatan Air Limbah Untuk Aplikasi
Ke Tanah

Usaha dan/atau kegiatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” telah memiliki
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL – UPL) dengan izin lingkungan yang diterbitkan oleh Bipati Banyumas melalui
Keputusan Bupati Banyumas Nomor 70 Tahun 2014 tentang Izin Lingkungan Atas
Kegiatan Klinik Kecantikan Estetika Shakira di Jl. S. Parman Kelurahan Purwokerto
Kulon Kecamatan Purwokerto Selatan. Sesuai dengan ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka usaha dan/atau kegiatan Klinik Kecantikan
Estetika “Haqira Raya” wajib merubah Persetujuan Lingkungan khususnya terkait
dengan perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Lebih lanjut,
salah satu syarat untuk merubah Persetujuan Lingkungan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 adalah menyusun atau memiliki Persetujuan
Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah. Berdasarkan hal terebut disusunlah
disusunlah Persetujuan Teknis ini.

Persetujuan Teknis merupakan persetujuan dari Pemerintah berupa standar


perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Salah satu upaya perlindungan dan

1
pengelolaan lingkungan hidup adalah pencegahan pencemaran air yaitu dengan
mengelola air limbah. Sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku, usaha
dan/atau kegiatan yang menimbulkan air limbah wajib mengelola air limbah dan
memperoleh Persetujuan Teknis dengan mengajukan Permohonan Persetujuan
Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah.

Merujuk Pasal 4 huruf a Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan
Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, disebutkan untuk
mendapatkan persetujuan teknis penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
pembuangan dan/atau pemanfaat air limbah harus melakukan penapisan secara
mandiri dan permohonan persetujuan teknis. Lebih lanjut, Pasal 5 ayat (5) Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun 2021, dinyatakan tata cara
penapisan secara mandiri tercantum dalam Lampiran 1 yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri tersebut.

Usaha dan/atau kegiatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” oleh PT Mada
Kencana Raya yang menghasilkan air limbah berencana untuk memanfaatkan air
limbah untuk penyiraman tanaman atau aplikasi ke tanah. Pemanfaatan air limbah
untuk aplikasi ke tanah tersebut dikarenakan kedalaman muka air tanah di tapak
usaha dan/atau kegiatan sekitar 7 – 8 meter atau jauh dari kedap air. Sesuai dengan
Lampiran I Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun
2021, bagan alir penapisan mandiri Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah
sebagaimana disajikan pada Gambar 1.

Usaha dan/atau Kegiatan


PENAPISAN PERSETUJUAN TEKNIS
PEMANFAATAN AIR LIMBAHUNTUK APLIKASI KE TANAH

Y
Apakah air
Susun Kajian Teknis
Imbah infeksius?

Y T

Untuk Untuk menambah T


Untuk proses T Untuk T T Untuk penyiraman
produk nutrisi tanah
utama? penunjang? dan pencucian?
samping? untuk budidaya?

Y
Y Y Y
Tidak diperlukan persetujuan
teknis, pengelolaan terintegrasi Susun Standar Teknis
dalam dokumen lingkungan

Gambar 1. Diagram penapisan mandiri persetujuan teknis pemanfaatan air limbah untuk
aplikasi ke tanah.

2
Berdasarkan Gambar 1 tersebut untuk tahapan penapisan untuk usaha dan/atau
kegiatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” sebagai berikut:

1. Pertanyaan 1: Apakah air limbah yang akan dimanfaatkan mengandung polutan


infeksius?
Jawaban: Tidak. Air limbah yang dihasilkan berupa air limbah domestik berasal
dari aktivitas pengunjung dan staff/karyawan.

2. Pertanyaan 2: Apakah air limbah akan dimanfaatkan untuk proses?


Jawaban: Tidak. Air limbah tidak dimanfaatkan untuk proses.

3. Pertanyaan 3: Apakah air limbah akan dimanfaatkan untuk penunjang?


Jawaban: Tidak. Air limbah tidak dimanfaatkan untuk penunjang.

4. Pertanyaan 4: Apakah air limbah akan dimanfaatkan untuk produk samping?


Jawaban: Tidak. Air limbah tidak dimanfaatkan untuk produk samping.

5. Pertanyaan 5: Apakah air limbah akan dimanfaatkan untuk menambah nutrisi


pada tanah untuk budidaya?
Jawaban: Tidak. Air limbah tidak dimanfaatkan untuk menambah nutrisi pada
tanah untuk budidaya tanaman.

6. Pertanyaan 6: Apakah air limbah akan dimanfaatkan untuk penyiraman dan


pencucian?
Jawaban: Ya. Air limbah domestik yang sudah diolah di IPAL akan digunakan
untuk penyiraman tanaman atau taman. Sehingga berdasarkan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun 2021 di Lampiran I
tentang Tata Cara Penapisan Secara Mandiri Pemanfaatan Air Limbah untuk
aplikasi ke tanah, maka penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
menyusun standar teknis. Dalam rangka penyusunan standar teknis, pedoman
yang digunakan adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 5 Tahun 2021 di Lampiran III tentang Tata Cara Penyusunan Standar
Teknis, huruf C. Pemanfaatan Air Limbah untuk Aplikasi ke Tanah tentang
Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah untuk Penyiraman atau Pencucian.

3
BAB 2
STANDAR TEKNIS PEMANFAATAN AIR LIMBAH UNTUK
APLIKASI KE TANAH (PEMENUHAN BAKU MUTU AIR LIMBAH)

2.1. Deskripsi Kegiatan

1. Jenis dan kapasitas usaha dan/atau kegiatan

Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” yang berlokasi di Jl. S. Parman No.
1574, Kel. Purwokerto Kulon, Kec. Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas jenis
usahanya adalah klinik swasta atau klinik kecantikan. Kapasitas usaha dan/atau
kegiatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” sebanyak pengunjung atau
customer yang datang dan ditangani secara profesional tiap harinya. Adapun
jenis dan kapasitas usaha dan/atau kegiatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira
Raya” disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Jenis dan kapasitas usaha dan/atau kegiatan.


No Deskripsi Jenis/Kapasitas Keterangan
1 Luas lahan 529 m2 Sertifikat No. 02017
2
2 Luas bangunan 394,4 m 2 lantai
3 Jumlah pengunjung 100 orang/hari -
4 Jumlah karyawan 14 orang -
4 Jenis layanan a. Konsultasi Konsultasi perawatan
kulit atau kecantikan
maupun produk
kecantikan
b. Perawatan kulit - Medical facial
- Microdermabration
- Mesotherapy
- Mesotherapy Modern
- Jet peel
- Photodynamic Therapy
(PDT)
- Intense Pulse Light
(IPL)
- Micro Needle Therapy
- Elektrocouter
c. Penjualan produk - Sunblok
kecantikan - Derma moist
- Radiance white night
- Glow booster
- Facial wash NTD
- Micellar water

4
No Deskripsi Jenis/Kapasitas Keterangan
- Pore serum
- Rose essence
- Acne night cream

2. Jenis dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong

Jenis bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan oleh usaha dan/atau
kegiatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” khususnya layanan perawatan
sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Jenis layanan usaha dan/atau kegiatan.


Jenis Layanan Istilah Bahan Yang Peralatan Yang
No
Perawatan Umum Digunakan Digunakan
1 Medical facial Perawatan Sabun wajah, Unna
kulit milk cleanser
2 Microdermabration Perawatan - Microdermabrasi
kulit
3 Mesotherapy Perawatan Serum Spuit,needle
kulit
4 Mesotherapy Perawatan Serum Alat
modern kulit mesotherapy
5 Jet peel Perawatan NaCl Alat jetpeel
kulit
6 Photodynamic The Perawatan - Alat PDT
rapy (PDT) kulit
7 Intense Pulse Light Perawatan Gel USG Alat IPL
(IPL) kulit
8 Micro needle Perawatan Serum, Needle,spuit
therapy kulit antiseptik, NaCl
9 Elektrocouter Perawatan Anastesi, Alat couter
kulit antiseptik, kapas

Tabel 3. Jenis bahan baku dan/atau bahan penolong usaha dan/atau kegiatan.
Jenis Bahan Baku dan/atau
No Kandungan
Bahan Penolong
1 Serum Aqua, Glutation, Ascorbin acid, Sodium
hidroxide
2 Anastesi Lidocain, Tetracain
3 Sabun Aqua, Sodium laurethsulfate, Cocamide
DEA, Decyl glucoside, Cocamidopropyl
betain, Salicylic acid, Sodium PCA, PEG-
12 dimethicone, Phenoxyethanol, PEG-
150 distearate, Mmelaleuca alternifolia
leaf oil, Laureth 10, Sodium chloride,
Glycol distearate, Tetrasodium EDTA,
Decylene glycol, Parfum, Potassium

5
Jenis Bahan Baku dan/atau
No Kandungan
Bahan Penolong
hydroxide, Cocamide MEA,1,2-hexanediol,
Cl 19140, Cl 42090
4 Milk cleanser Aqua, Isohexadecane, Propylene glycol,
Cetearyl alcohol, PEG-20 stearate,
Ceteareth-20, Glyceryl stearate SE,
Tocopheryl acetate, Methylparaben,
Propylparaben, Allatoin, BHT,
Imidazolidinyl urea
5 Antiseptik Povidone iodine 10%
6 NaCl NaCl
7 Gel USG Water soluble, Hypoallergernic

Jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan oleh usaha
dan/atau kegiatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” tergantung dari
jumlah dan jenis layanan perawatan setiap harinya. Penggunaan air untuk
pelayanan perawatan sekitar 5 – 10 L/hari (kegiatan yang sama milik pelaku
usaha atau pemrakarsa di lokasi/daerah lain), dimana tidak semua layanan
perawatan tidak semua menggunakan air bersih. Air bersih pada kegiatan
pelayanan perawatan umumnya hanya menggunakan tisu basah untuk
digunakan membersihkan kulit setelah treatment, tetapi beberapa juga
dibersihkan dengan cara mencuci muka.

Selain untuk layanan perawatan, air bersih digunakan untuk kebutuhan domestik
yaitu aktivitas pengunjung/customer dan karyawan/staff. Kebutuhan air bersih
untuk operasional usaha dan/atau kegiatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira
Raya” sudah tentunya menghasilkan air limbah, dimana air limbah yang
dihasilkan adalah air limbah domestik mengingat air limbah yang dihasilkan dari
kegiatan layanan perawatan pengunjung/customer sangat kecil.

3. Proses usaha dan/atau kegiatan

a. Proses utama dan proses penunjang usaha dan/atau kegiatan

Bangunan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” hampir selesai atau


dalam tahap penyelesaian/finishing. Setelah finishing bangunan klinik
selesai, selanjutnya Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” akan operasi
sebagaimana klinik kecantikan pada umumnya. Garis besar uaraian kegiatan
operasi Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” yaitu rekuitmen tenaga
kerja, pemasaran dan operasional sebagai berikut:

6
1) Rekuitmen tenaga kerja

Operasional Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” akan memerlukan


tenaga kerja seperti analisis kesehatan, perawat, beatucian administrasi,
customer service, logistic atau bagian umum, office boy dan security.
Perekrutan tenaga kerja akan disesuikan dengan kebutuhan dan
kompetensi. Tenaga kerja tersebut akan direkrut dari tenaga kerja lokal
sekitar tapak kegiatan khususnya Kelurahan Purwokerto Kulon
Kecamatan Purwokerto Selatan.

2) Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu ujung tombak keberlangsungan,


perkembangan dan kesuskses suatu usaha dan/atau kegiatan.
Pemasaran Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” akan dilakukan
melalui brosur-brosur yang dibagikan kepada masyarakat serta melalui
media cetak dan elektronik seperti sosial media. Pemasaran ini ditujukan
seluruh masyarakat dengan target umur 16 – 60 tahun ingin tampil untuk
kesehatan maupun untuk penampilannya atau kecantikan.

3) Operasional

Operasional Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” sama halnya


dengan klinik kecantikan pada umumnya yaitu melayani pengunjung atau
customer bidang kecantikan estetika penampilan baik berupa layanan
konsultasi, khususnya layanan perawatan kulit dan penjualan produk
kecantikan. Layanan konsultasi yang dimaksud adalah layanan konsultasi
medis (dokter) terkait dengan kecantikan dan/atau perawatan kulit
maupun produk-produk kecantikan.

Untuk layanan perawatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” yang


disediakan atau sebagaimana telah dijelaskan adalah perawatan kulit
diantaranya Medical facial, Microdermabration, Mesotherapy,
Mesotherapy modern, Jet peel, Photodynamic Therapy (PDT), Intense
Pulse Light (IPL), Micro needle therapy dan Elektrocouter. Garis besar
prosedur langkah layanan perawatan tersebut sebagai berikut:

 Medical facial
 Membersihkan wajah secara menyeluruh
Tahap ini dikenal juga dengan istilah depp cleansing. Pada
tahap deep cleansing, wajah dibersihkan secara menyeluruh dari

7
debu, sisa make up, atau produk perawatan kulit. Deep
cleansing umumnya dilakukan menggunakan cairan pembersih
khusus wajah.
 Melembutkan kulit wajah dengan uap
Tahap ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang dapat
memberi uap pada wajah dengan suhu tidak terlalu panas sehingga
tidak melukai kulit wajah. Prosedur penguapan wajah bertujuan
untuk melebarkan pori-pori kulit dan melembutkan debu atau
kotoran yang menyumbat pori-pori agar mudah dikeluarkan.
 Melakukan prosedur eksfoliasi kulit wajah
Eksfoliasi adalah proses pengelupasan kulit wajah untuk
mengangkat sel kulit mati dan kotoran yang dapat menyumbat pori-
pori. Dengan demikian, jaringan kulit dapat memperbaiki diri dan
membuat lapisan kulit baru yang sehat. Tahap eksfoliasi umumnya
dilakukan menggunakan produk dengan kandungan scrub di
dalamnya. Kandungan scrub tersebut juga disesuaikan dengan
jenis kulit dan keluhan yang dialami pengunjung/cusromer. Selain
kandungan scrub, beberapa jenis facial wajah juga ada yang
memanfaatkan metode chemical peeling.
 Melakukan pencabutan komedo
Dokter atau terapis akan mengeluarkan komedo dari pori-pori
dengan menggunakan alat pencabut komedo. Jika komedo yang
pengunjung/customer miliki cukup banyak, mungkin diperlukan
lebih dari satu sesi facial wajah untuk membersihkan komedo
hingga tuntas.
 Menggunakan masker wajah
Setelah tahap pencabutan komedo selesai, dokter atau terapis
kecantikan akan memberi masker pada wajah pengunjung atau
customer. Jenis masker yang digunakan akan ditentukan dari jenis
kulit dan masalah kulit yang dialami.
 Menggunakan toner wajah atau astringen
Jika kulit pengunjung/customer kering dan sensitif, dokter atau
terapis mungkin akan memberi toner ke kulit wajah setelah facial
wajah selesai. Namun, jika kulit wajah Anda cenderung berminyak,
dokter atau terapis kecantikan akan memberikan astringen untuk
menghilangkan kelebihan minyak pada permukaan kulit.

8
Setelah selesai melakukan facial wajah, Anda juga dapat
menggunakan pelembap dan tabir surya untuk menjaga kulit tetap
bersih, lembap, dan melindungi kulit wajah dari paparan sinar
matahari.

 Microdermabration
 Dokter akan menyapu partikel di wajah menggunakan alat
mikrodermabrasi. Alat mikrodermabrasi ini akan mengeksfoliasi sel-
sel kulit mati dan menyedotnya secara otomatis. Kedalaman proses
eksfoliasi bergantung pada besarnya tekanan yang diaplikasikan
pada alat, serta durasi menempelnya penyedot pada kulit.
 Setelah selesai, dokter akan mengoleskan pelembab serta tabir
surya pada kulit wajah.
 Mesotherapy
 Wajah dibersihkan secara menyeluruh dari debu, sisa make up,
atau produk perawatan kulit.
 Menginjeksikan serum dengan menggunakan jarum pendek khusus
mesoterapi. Injeksi ini akan diberikan dengan kedalaman berbeda,
mulai dari 1 hingga 4 milimeter ke dalam kulit lapisan mesoderma.
 Pada awal terapi, sesi terapi akan dilakukan tiap 7-10 hari. Jika kulit
sudah mulai menunjukkan hasil, terapi akan diulang tiap 2-4
minggu.
 Mesotherapy modern
 Wajah dibersihkan secara menyeluruh dari debu, sisa make up,
atau produk perawatan kulit.
 Jarum ini akan dipasangkan ke mesin mekanik untuk dapat
melakukan banyak suntikan dalam satu kali injeksi. Injeksi ini akan
diberikan dengan kedalaman berbeda, mulai dari 1 hingga 4
milimeter ke dalam kulit lapisan mesoderma.
 Pada awal terapi, sesi terapi akan dilakukan tiap 7-10 hari. Jika kulit
sudah mulai menunjukkan hasil, terapi akan diulang tiap 2-4
minggu.
 Jet peel
 Wajah dibersihkan menggunakan air bersih. Selanjutnya, dilakukan
relaxing massage dengan gerakan memutar dan meremas.
Peredaran darah pada wajah pun akan terasa lebih lancar.

9
 Permukaan wajah diuapi dengan air mineral melalui steamer
selama 5 menit agar pori kulit wajah terbuka, sehingga kotoran
akan mudah terangkat. Setelah itu, dilakukan extraction untuk
membersihkan komedo dan jerawat.
 Proses peeling pun dimulai. Dengan menggunakan cairan NaCl
yang sudah diproses di dalam alat Jet Peel, wajah disemprot
dengan kekuatan tinggi dari arah leher ke arah wajah bagian atas.
Kekuatan air akan meluruhkan sel-sel kulit mati yang ada pada
permukaan kulit. Oksigen dan NaCl juga mampu menutrisi kulit
wajah. Setelah itu, wajah dipijat ringan agar terasa relaks.
 Photodynamic Therapy (PDT)
 Pembersihan wajah dari sisa makeup dan kotoran. Selanjutnya
wajah akan dioleskan gel tertentu secara merata.
 Pasien akan dipasangkan kacamata khusus
 Bagian kulit atau wajah akan disinari dengan alat PDT, dimana
pemilihan sinar akan disesuaikan dengan masalah kulit yang
dialami. Penyinaran akan dilakukan selama 20 menit
 Selanjutnya kulit atau wajah akan diberikan pelembab dan tabir
surya.
 Intense Pulse Light (IPL)
 Pemberian gel USG di area kulit atau target.
 Selanjutnya permukaan kaca halus dari alat IPL akan diaplikasikan
pada kulit. Perangkat ini berfungsi untuk memberikan gelombang
cahaya yang tepat ke area kulit atau target. Perawatan ini biasanya
berlangsung sekitar 20-30 menit setiap sesinya, bergantung pada
bagian tubuh dan luas area perawatan.
 Sebagian besar pasien dapat kembali bekerja dan beraktivitas
seperti biasanya, segera setelah terapi selesai dilakukan.
 Micro needle therapy
 Wajah dibersihkan secara menyeluruh dari debu, sisa make up,
atau produk perawatan kulit.
 Dokter akan menggerakkan alat secara merata pada kulit Anda
sehingga kulit baru dapat terbentuk secara merata.
Proses microneedle umumnya memakan waktu sekitar 30 menit.
 Dokter kemudian akan memberikan sejenis serum untuk perawatan
setelah proses microneedle selesai.

10
 Elektrocouter
 Dokter akan memakaikan pad pelindung pada area di sekitar bagian
yang akan dioperasi. Langkah ini dilakukan untuk melindungi
bagian tubuh ini dari efek yang tidak diinginkan, seperti rasa panas
dan terbakar.
 Anda akan diberi obat bius lokal atau total, tergantung pada jenis
operasi yang dilakukan.
 Dokter akan menggunakan electrocauter dengan aliran listrik ringan
hingga sedang untuk memotong jaringan tubuh yang akan diangkat.
Aliran listrik ini hanya akan mengenai bagian tubuh yang
bersentuhan dengannya, tanpa mengenai atau menyebar ke area
tubuh lain.

Kegiatan layanan perawatan tersebut selain menghasilkan air limbah juga


menghasilkan limbah padat dan/atau limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3). Limbah padat dan/atau limbah B3 berupa masker bekas,
tisu dan kapas bekas, jarum suntik bekas, produk farmasi bekas maupun
kemasan bekas produk farmasi. Limbah-limbah tersebut harus dikelola
dengan memisahkan limbah non B3 dan limbah B3. Pengelolaan limbah
non B3 dikelola dengan mengumpulkan dan menyerahkan ke KSM peduli
sampah. Untuk pengelolaan limbah B3 harus disimpan sementara
sebelum diserahkan pihak ketiga pengelola limbah B3 yang berizin.

Selain itu layanan konsultasi dan layanan perawatan, Klinik Kecantikan


Estetika “Haqira Raya” juga menjual produk-produk kecantikan dan/atau
perawatan kulit. Adapun kecantikan dan/atau perawatan kulit yang dijual
diantaranya adalah:
 Sunblok
 Derma moist
 Radiance white night
 Glow booster
 Facial wash NTD
 Micellar water
 Pore serum
 Rose essence
 Acne night cream

11
Pelayanan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” dimulai dari
pendaftaran, dimana pendafataran dapat langsung datang ke klinik dan
melalui telepon. Setelah mendaftar, customer menunggu antrian untuk
pelayanan sesuai dengan yang diinginkan seperti facial, waxing, filler, dan
lainnya. Setelah selesai pelayanan, selanjutnya customer melakukan
pembayaran dan pulang.

Operasional suatu usaha dan/atau kegiatan tidak terkecuali Klinik


Kecantikan Estetika “Haqira Raya” sudah tentunya membutuhkan air
bersih untuk layanan perawatan, aktivitas pengunjung/customer dan
karyawan/staff. Air bersih untuk layanan perawatan digunakan untuk
membersihkan kulit atau wajah yang telah dilakukan treatment. Namun
demikian, untuk membersihkan kulit atau wajah membutuhkan air yang
sangat kecil atau sedikit dan umumnya menggunakan tisu basah.

Air bersih untuk aktivitas pengunjung/customer dan karyawan/staff


tersebut adalah aktivitas sehari-hari atau domestik yaitu aktivitas buang
air besar, buang air kecil maupun cuci tangan/kaki. Penggunaan air bersih
untuk aktivitas pengunjung atau customer dan karyawan/staff klinik
tersebut akan menghasilkan air limbah domestik baik grey water maupun
black water.

Sesuai dengan ketentuan peraturan air limbah harus dikelola sebelum


dibuang atau dimanfaatkan. Pengelolaan air limbah domestik pada
umumnya menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Mendasarkan hal tersebut, maka Klinik Kecantikan Estetika “Haqira
Raya” telah membuat IPAL untuk mengolah air limbah domestik yang
dihasilkan. Bagan alir operasional Klinik Kecantikan Estetika “Haqira
Raya” yang menghasilkan air limbah domestik disajikan pada gambar
berikut ini.

12
Pengunjung/
Customer

Pendaftaran
Aktivitas
pengunjung/
customer dan
karyawan/staff
Layanan
Air limbah
Perawatan

Pulang
IPAL Septic tank

Penyiraman

Gambar 2. Bagan alir operasional yang menimbulkan air limbah.

b. Neraca air

Sumber air bersih yang digunakan rencana usaha dan/atau kegiatan Klinik
Kecantikan Estetika “Haqira Raya” adalah PDAM. Penggunaan air bersih
untuk rencana usaha dan/atau kegiatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira
Raya” adalah layanan perawatan, aktivitas pengunjung/customer dan
karyawan/staff, sehingga air limbah yang dihasilkan adalah air limbah
domestik.

Penggunaan atau pemakaian air bersih dan air limbah yang dihasilkan
melalui pendekatan klinik/puskesmas yaitu air bersih sebanyak 3
L/pengunjung/hari dan air limbah yang dihasilkan sebanyak 2,7
L/pengunjung/hari.1 Sedangkan untuk kebutuhan air untu karyawan/staff
melalui pendekatan kegiatan kantor yaitu air bersih sebanyak 50
L/karyawan/hari dan air limbah yang dihasilkan sebanyak 40
L/karyawan/hari.2 Penggunaan atau pemakaian air bersih untuk layanan
perawatan menggunakan pendekatan kegiatan sejenis (klinik kecantikan)
yang dimiliki oleh pelaku usaha atau pemrakarsa di lokasi/daerah lain
sebanyak 5 – 10 L/hari. Dengan asumsi, air bersih yang digunakan hilang
atau terpakai sebanyak 10%, maka air limbah yang dihasilkan sebanyak 4,5
– 9 L/hari (0,0045 – 0,009 m3/hari). Untuk kebutuhan air bersih dan air limbah

1
Ibid. Halaman 22.
2
Ibid.

13
yang dihasilkan oleh Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” sebagai
berikut:

 Kebutuhan air bersih


 Pengunjung/customer : 3 L/orang/hari × 100 orang = 300 L/hari
 Karyawan/staff : 50 L/orang/hari × 14 orang = 700 L/hari
 Layanan perawatan : 10 L/hari

 Air limbah yang dihasilkan


 Pengunjung/customer : 2,7 L/orang/hari × 100 orang = 270 L/hari
 Karyawan/staff : 40 L/orang/hari × 14 orang = 560 L/hari
 Layanan perawatan : 9 L/hari

Kebutuhan air bersih Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” sebanyak


1.100 L/hari atau 1,1 m3/hari, sedangkan air limbah yang dihasilkan sebanyak
839 L/hari atau 0,839 m3/hari. Selain untuk kebutuhan aktivitas pengunjung
atau customer dan karyawan/staff, air bersih juga dibutuhkan untuk
kebersihan dan penyiraman sebanyak 2 m3/hari. Untuk neraca air operasional
Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” disajikan pada gambar berikut ini.

Kebersihan dan
Meresap ke
penyiraman
tanah
2 m3/hari
Penyiraman
Sumber air
bersih Grey water
Aktivitas pengunjung/
customer dan Black water IPAL
karyawan/staff (Septic tank 1,295 m3/hari
1 m3/hari biofilter)
Air limbah
0,83 m3/hari

Layanan perawatan Air limbah


0,01 m3/hari 0,009 m3/hari

Gambar 3. Neraca air.

c. Fluktuasi atau kontinuitas produksi dan air limbah, dan karakteristik air
limbah.

Jumlah atau volume air limbah domestik yang dihasilkan dari rencana usaha
dan/atau kegiatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” kontinu, tetapi air
limbah yang dihasilkan cenderung fluktuatif tergantung jumlah pengunjung
atau customer. Total air limbah yang dihasilkan oleh rencana usaha dan/atau

14
kegiatan Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” sebanyak 0,91 m3/hari.
Untuk karakteristik limbah domestik sebagaimana disajikan pada tabel berikut
ini.

Tabel 4. Karakteristik limbah domestik. 3


Kadar
No Parameter Satuan
Minimum Maksimum Rerata
1 pH - 4,92 8,99 6,96
2 BOD mg/L 31,52 675,33 353,43
3 COD mg/L 46,62 1183,4 615,01
4 TSS mg/L 27,5 211 119,25
5 Amoniak mg/L 10,79 158,73 84,76
6 Minyak & lemak mg/L 1 125 62,5
7 Total Coliform 4 Jumlah/100mL 1000 s/d 16 × 105

Gambaran dan karakteriktik umum parameter limbah domestik sebagai


berikut:

(1) pH
pH atau derajat keasaman akan berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup organisme perairan (air limbah) dalam hal ini mikroorganisme
pengurai. Nilai pH dapat dijadikan indikator dari adanya keseimbangan
kimia dan unsur hara yang bermanfaat bagi kehidupan perairan.

(2) BOD
BOD (Biochemical Oxigen Demand) merupakan jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menstabilkan materi organik yang
dapat terdekomposisi.

(3) COD
COD (Chemical Oxigen Demand) merupakan banyaknya oksigen yang
diperlukan untuk mengoksidasi senyawa organik secara kimia. Nilai COD
yang tinggi disebabkan tingginya kadar materi organik yang dioksidasi
karena ada beberapa materi yang tidak dapat dioksidasikan biologi
seperti glukosa dan lignin.

3
N. I. Said, 2008. Pengolahan Air Limbah Domestik di DKI Jakarta “Tinjauan Permasalahan, Strategi
dan Teknologi Pengolahan”. Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi, Jakarta. Halaman 55.
4
Agung Kurniawan, Rizki P. dan Berlian S., 2014. Rancang Bangun Sistem Pengolahan Limbah
Cair Domestik Terpadu (Compact System). Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 2, No.
1 (2014). Universitas Tanjungpura, Pontianak. Halaman 8.

15
(4) TSS
TSS (Total Suspended Solid) dapat berupa komponen biotik, abiotik
maupun partikel anorganik lainnya. zat padat tersuspensi merupakan
tempat berlangsungnya reaksi kimia yang heterogen dan berfungsi
sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat
menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan.

(5) Amoniak
Senyawa utama amoniak adalah nitrogen, dimana nitrogen merupakan
senyawa penting dalam sintesis protein. Kadar nitrogen salah satu unsur
penting bagi pertumbuhan alga dan organisme biologi lainnya. Namun
demikian, kandungan amoniak atau nitrogen yang tinggi berasal dari
pembusukan amoniak dan menjadi indikasi pencemaran.

(6) Minyak dan lemak


Minyak dan lemak yang bersifat cair mempunyai komponen utama
karbon dan hidrogen yang memiliki sifat tidak larut dalam air. Minyak dan
lemak ini merupakan komponen yang sulit diuraikan oleh mikroba dan
merupakan komponen utama bahan makanan yang terdapat dalam air
limbah. Tertutupnya permukaan air oleh minyak akan menghalangi
masuknya oksigen dan dapat menyebabkan kematian biota air.

(7) Total Coliform


Coliform pada air limbah domestik berasal dari tinja manusia. Coliform
dari air limbah yang dibuang ke lingkungan akan berbahaya terhadap
kesehatan manusia. Tingginya Total Coliform ini digunakan sebagai
indikator adanya pencemaran di suatu perairan.

d. Layout

--- Terlampir ---

4. Efisiensi penggunaan air

Air limbah domestik yang dihasilkan akan dimanfaatkan seluruhnya untuk


penyiraman taman. Dengan prakiraan air limbah domestik yang dihasilkan
sebesar 0,839 m3/hari, maka efisiensi penggunaan air sebanyak 41,9% dari
penggunaan air untuk kebersihan dan penyiraman sebanyak 2 m3/hari. Apabila
dibandingkan dengan kebutuhan air bersih keseluruhan (3,1 m3/hari) efisiensi
penggunaan air sebesar 27,06%. Setelah adanya pemanfaatan air limbah yang
telah diolah di IPAL untuk penyiraman, maka neraca air setelah adanya
pemanfaatan air limbah untuk penyiraman.

16
Penyiraman
Kebersihan dan
Meresap ke
penyiraman
tanah
2 m3/hari
Sumber air
bersih Grey water
Aktivitas pengunjung/
customer dan Black water IPAL
karyawan/staff (Septic tank 1,295 m3/hari
1 m3/hari biofilter)
Air limbah
0,83 m3/hari

Layanan perawatan Air limbah


0,01 m3/hari 0,009 m3/hari

Gambar 4. Neraca air setelah adanya pemanfaatan air limbah untuk penyiraman.

2.2. Baku Mutu Air Limbah

Baku mutu air limbah yang digunakan untuk rencana usaha dan/atau kegiatan Klinik
Kecantikan Estetika “Haqira Raya” adalah baku mutu air limbah domestik mengacu
pada Lampiran I Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.68/MENLHK-SETJEN/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Adapun baku
mutu air limbah domestik sebagaimana diatur dalam Lampiran I Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.68/MENLHK-SETJEN/2016 disajikan
pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Baku mutu air limbah domestik.


No Parameter Satuan Kadar Maksimum
1 pH - 6–9
2 BOD mg/L 30
3 COD mg/L 100
4 TSS mg/L 30
5 Minyak dan lemak mg/L 5
6 Amoniak mg/L 10
7 Total Coliform Jumlah/100mL 3000
Sumber:
Lampiran I Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.68/MENLHK-SETJEN/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

17
2.3. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

1. Rencana Pengelolaan Lingkungan

a. Instalasi Pengolahan Air Limbah

1) Alur proses pengolahan air limbah

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang digunakan untuk mengolah


air limbah sebanyak 0,839 m3/hari direncanakan akan menggunakan
sistem Biofilter Anaerob-Aerob. Untuk air limbah dari toilet (black water)
akan dialirkan ke septic tank pabrikan/biofilter sebelum ke IPAL. Garis
proses pengolahan air limbah di IPAL Biofilter Anaerob-Aerob pabrikan
yang direncanakan sebagai berikut:
 Air limbah dari toilet (black water) akan dialirkan ke septic tank
pabrikan/portable, dimana septic tank pabrikan yang digunakan septic
tank biofilter. Air limbah di septic tank tersebut diolah dengan
menggunakan biofilter anaerob dan air limbah akan dikontakkan
dengan senyawa khlor (klorin) sebelum mengalir ke IPAL.
 Air limbah dari kamar mandi (grey water) akan langsung dialirkan ke
IPAL. Air limbah dari wastafel ruang perawatan juga akan mengalir ke
IPAL.
 Air limbah baik black water dari septic tank pabrikan, grey water dari
kamar mandi dan wastafel dari ruang perawatan akan mengalir ke bak
penampungan awal.
 Air limbah limpasan dari bak pengendapan awal selanjutnya mengalir
ke bak biofilter anaerob. Dalam bak biofilter anaerob berisi media
biofilter yang berbentuk sarang tawon, setelah beroperasi beberapa
hari pada permukaan media biofilter akan tumbuh lapisan film
mikroorganisme yang mengurai zat organik yang belum teruai di bak
pengendapan awal.
 Air limbah dari bak biofilter anaerob mengalir ke ruang biofilter aerob.
Dalam bak biofilter aerob dan aerasi ini juga berisi media biofilter dan
dihembuskan udara (aerasi), sehingga mikroorganime yang ada akan
mengurai zat organik yang tumbuh dan menempel di permukaan
media biofilter.
 Selanjutnya dari bak biofilter aerob akan mengalir ke bak
pengendapan akhir yang dimanfaatkan juga sebagai bak
penampungan. Air limbah sebelum mengalir ke bak pengendap akhir

18
dikontakkan ke klorin untuk membunuh mikroorganisme atau bakteri
patogen. Selanjutnya air limbah di bak pengendapan akhir/bak
penampungan ini dipompa untuk dimanfaatkan untuk penyiraman
tanaman dan/atau taman.

Wastafel
(Ruang
perawatan)
IPAL
Grey water
Kamar kecil
Inlet Pengendapan
Black water Awal
Septic tank
Toilet pabrikan
(Biofilter) Biofilter Anaerob
Klorin

Biofilter Aerob

Klorin
Pengendapan
Akhir/Bak
Penampung

Outlet

Penyiraman
Gambar 5. Alur proses pengolahan air limbah.

Gambar 6. Septic tank biofilter.

19
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan sistem biofilter anaerob-
aerob memiliki efisiensi pengolahan air limbah yang tinggi. Merujuk N. I.
Said (2008) efisiensi pengolahan untuk bak pengendap awal sebesar
25%, biofilter anaerob sebesar 80% dan biofilter aerob sebesar 60%. 5
Mendasarkan efisiensi pengolahan air limbah tersebut, perencanaan
desain atau kapasitas IPAL rencana usaha dan/atau kegiatan Klinik
Kecantikan Estetika “Haqira Raya” dengan debit sebesar 0,83 m 3/hari
sebagai berikut:

a) Bak pengendapan awal


Debit air limbah : 0,839 m3/hari
BODmasuk : 353,43 mg/L
Efisiensi : 25%
BODkeluar : 265,07 mg/L

Waktu tinggal di dalam bak = 3 jam (2 – 4 jam)


3
Volume bak yang diperlukan = 𝑥 0,839 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 = 0,15 𝑚3
24

 Dimensi ditetapkan:
- Diameter (Ø) =1m
- Tinggi ruang bebas = 0,575 m
- Kedalaman air efektif = 0,825 m
- Volume efektif = 𝜋 × 𝑟2 × 𝑡
= 3,14 × 0,52 × 0,825
= 0,648 m3

 Chek Waktu tinggal (Retention time)


0,648 𝑚3
= 𝑥 24 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
0,839 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
= 18,53 𝑗𝑎𝑚

b) Bak biofilter anaerob


Debit air limbah : 0,839 m3/hari
BODmasuk : 265,07 mg/L
Efisiensi : 80%
BODkeluar : 53,01 mg/L
Waktu tinggal di dalam bak = 5 jam (4 – 8 jam)

Beban BOD yang digunakan = 2 Kg BOD/m3.hari

5
N. I. Said, 2008. Op cit. Halaman 242 – 248.

20
(Standar beban BOD per volume media = 0,4 – 4,7 Kg BOD/m3.hari)

Beban BOD di dalam air limbah = 0,839 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 265,07 𝑔/𝑚3


= 0,222 𝐾𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
0,222 𝐾𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
Volume media yang diperlukan =
2 𝐾𝑔 𝐵𝑂𝐷/𝑚3 .ℎ𝑎𝑟𝑖

= 0,111 𝑚3

Volume media = 60%


100
Volume bak yang diperlukan = 𝑥 0,11 𝑚3 = 0,185 𝑚3
60

0,185 𝑚3
Waktu tinggal di bak = 𝑥 24 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
0,839 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖

= 5,301 𝑗𝑎𝑚

 Dimensi ditetapkan:
- Bak berbentuk 1/2 (setengah) tabung
- Diameter (Ø) = 1 m (tabung)
- Tinggi ruang bebas = 0,575 m
- Kedalaman air efektif = 0,825 m
𝜋×𝑟 2 ×𝑡
- Volume efektif =
2
3,14×0,52 ×0,825
=
2

= 0,324 m3

 Chek Waktu tinggal (Retention time)


0,324 𝑚3
= 𝑥 24 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
0,83 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
= 9,36 𝑗𝑎𝑚

c) Bak biofilter aerob


Debit air limbah : 0,83 m3/hari
BODmasuk : 53,01 mg/L
Efisiensi : 60%
BODkeluar : 21,21 mg/L

Waktu tinggal di dalam bak = 3 jam

Beban BOD yang digunakan = 1 Kg BOD/m3.hari


(Standar beban BOD per volume media = 0,4 – 4,7 Kg BOD/m3.hari)

Beban BOD di dalam air limbah = 0,839 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 53,01 𝑔/𝑚3


= 0,044 𝐾𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
0,044 𝐾𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
Volume media yang diperlukan =
1 𝐾𝑔 𝐵𝑂𝐷/𝑚3 .ℎ𝑎𝑟𝑖

21
= 0,044 𝑚3

Volume media = 40%


100
Volume bak yang diperlukan = 𝑥 0,044 𝑚3 = 0,111 𝑚3
40

0,111 𝑚3
Waktu tinggal di bak = 𝑥 24 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
0,839 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖

= 3,181 𝑗𝑎𝑚

 Dimensi ditetapkan:
- Bak berbentuk 1/2 (setengah) tabung
- Diameter (Ø) = 1 m (tabung)
- Tinggi ruang bebas = 0,575 m
- Kedalaman air efektif = 0,825 m
𝜋×𝑟 2 ×𝑡
- Volume efektif =
2
3,14×0,52 ×0,825
=
2

= 0,324 m3

 Chek Waktu tinggal (Retention time)


0,324 𝑚3
= 𝑥 24 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
0,83 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
= 9,36 𝑗𝑎𝑚

22
Media Media
Sarung Tawon Sarung Tawon Lubang Udara
(Sirkulasi) Flow Meter
Pompa
Outlet (Untuk Penyiraman)
Klorinasi

50

50
Blower

100
Inlet
150

150

37
82,5

82,5
5 40 5
50
Pengendapan Akhir/
Bak Penampung
10

10
10 100 10 10 45 10 45 10
120 100
Pengendapan Awal Biofilter Anaerob Biofilter Aerob

0 0 Lubang Udara
Inlet 12 12
(Sirkulasi)

Pengendapan Awal Biofilter Anaerob Biofilter Aerob


50
Klorinasi Flow Meter
Pompa
Outlet (Untuk Penyiraman)

Pengendapan Akhir/
Bak Penampung

Gambar 7. Desain IPAL.

23
2) Pengolahan lumpur yang dihasilkan

Pengelolaan lumpur khususnya tinja di septic tank dan lumpur di IPAL


dapat dimungkinkan/dikerjasamakan dengan pihak lain, maka dipastikan
bahwa pihak lain tersebut memiliki izin sesuai dengan ketentuan
peraturan dan memiliki fasilitas Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pengelolaan lain yang dapat dilakukan adalah lumpur tersebut dibuat
pupuk kompos yang selanjutnya dapat digunakan untuk pemupukan
tanaman.

b. Pemanfaatan air limbah untuk penyiraman dan pencucian

1) Karakteristik air limbah yang akan dimanfaatkan

Kualitas air limbah domestik mengandung 99,9% air dan 0,1% bahan lain
berupa bahan padat terambang, koloid, dan terlarut yang mengandung
unsur hara utama untuk tumbuhan (nitrogen, fosfor, dan kalium) dan
unsur hara mikro.6 Air limbah domestik juga mengandung 60% zat organik
yang dapat mencegah kerusakan tanah dan memperbaiki kondisi fisik
tanah melalui interaksinya dengan penukar kation zat anorganik, serta
merupakan sumber energi bagi mikroba yang berfungsi menstabilkan
butiran tanah. 7 Unsur hara utama yaitu nitrogen, fosfor dan kalium sangat
baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Karakteristik air limbah yang akan dimanfaatkan untuk penyiraman sudah


tentu kadar parameternya tidak melebihi atau sesuai dengan baku mutu
air limbah domestik. Hal tersebut karena air limbah domestik telah teroleh
di IPAL, dimana IPAL Anaerob-Aerob sangat efektif/efisien mengolah atau
menurunkan kadar parameter air limbah. Lebih lanjut, karakteristik air
limbah yang akan dimanfaatkan sebagai berikut ini.

Tabel 6. Karakteristik air limbah yang dimanfaatkan.


No Parameter Satuan Kadar Maksimum
1 pH - 6–9
2 BOD mg/L 30
3 COD mg/L 100
4 TSS mg/L 30

6
Armaita Sutriati dan Nana Terangna Ginting, 2012. Potensi Air Limbah Domestik sebagai Pasokan
Air Irigasi pada Daerah Padat Penduduk dan Krisis Air. Jurnal Irigasi Vol. 7, No. 2, Oktober 2012.
Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta. Halaman 88-89.
7
Ibid. Halaman 89.

24
No Parameter Satuan Kadar Maksimum
5 Minyak dan lemak mg/L 5
6 Amoniak mg/L 10
7 Total Coliform Jumlah/100mL 3000

2) Lahan yang dimanfaatkan

Air tanah di lokasi jarang yang menggunakan sebagai air baku karena
airnya yang cenderung berwarna kecoklatan, sehingga sumber air bersih
yang digunakan untuk usaha dan/atau kegiatan sekitar bersumber dari
PDAM. Selain itu, kedalaman air tanah di lokasi kegiatan cukup dalam
yaitu sekitar 7 – 8 meter.

Lahan yang dimanfaatkan atau area yang direncanakan disiram adalah


taman dan/atau tanaman, dimana luas lahan tersebut seluas ±55 m2.
Tanaman meliputi tanaman yang ditanam di taman dibagian belakang
bangunan dan tanaman dalam pot di bagian depan. Adapun titik kordinat
lahan yang disiram disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 7. Titik koordinat lokasi penyiraman.


No Longitude Latitute
Bagian belakang
1 109°14'36.71"E 7°25'59.29"S
2 109°14'36.89"E 7°25'59.29"S
3 109°14'36.89"E 7°25'59.48"S
4 109°14'36.83"E 7°25'59.49"S
5 109°14'36.83"E 7°25'59.54"S
6 109°14'36.81"E 7°25'59.54"S
7 109°14'36.81"E 7°25'59.57"S
8 109°14'36.73"E 7°25'59.58"S
Bagian depan
1 109°14'37.34"E 7°25'59.17"S
2 109°14'37.59"E 7°25'59.16"S
3 109°14'37.58"E 7°25'59.54"
4 109°14'37.35"E 7°25'59.55"S

3) Jenis tanam pohon dan/atau lahan yang disiram dan peralatan yang
dicuci

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa lahan yang akan disiram adalah


taman dengan tanaman yang direncanakan adalah beberapa jenis bunga

25
seperti teh-tehan dan aglonema, dan lainnya. Umur tanaman atau pohon
yang disiram sama dengan umur klinik, dimana pembuatan taman
berbarengan dan/atau setelah pembangunan klinik.

4) Metode pemanfaatan air limbah pada tanah

Metode penyiraman air limbah yang akan digunakan adalah metode


manual atau mekanis, dimana air limbah yang telah terolah di bak
pengendapan akhir atau bak penampung selanjutnya dipompa dan
melalui pipa dan/atau selang digunakan untuk menyiram taman dan/atau
tanaman.

c. Layout pengelolaan air limbah

Air limbah dari toilet (grey water) akan dialirkan ke septic tank biofilter sebelum
dialirkan ke IPAl, sedangkan air limbah (grey water) dari kamar mandi dan
wastafel dialirkan langsung ke IPAL. Air limbah tersebut mengalir ke IPAL
yaitu ke bak pengendapan awal yang dilengkapi dengan media sarang tawon.
Dari bak pengendapan awal akan mengalir ke bak biofilter anaerob dan
selanjutnya ke bak biofilter aerob. Air limbah mengalir ke bak pengendapan
akhir/bak penampung dan selanjutnya akan dipompa dimanfaatkan untuk
penyiraman tanamana atau taman.

Metode pemanfaatan air limbah yang digunakan adalah secara mekanis atau
manual yaitu dengan menggunakan pompa air untuk mengalirkan dan/atau
menyemprotkan air limbah. Untuk mengalirkan air limbah dari bak penampung
ke tanaman dan/atau taman atau ruang terbuka hijau adalah pipa atau selang.
Cara aplikasi air limbah tersebut yaitu dengan menyemprotkan ke taman (di
tanah) atau tanaman.

d. Prosedur operasional standar pemanfaatan air limbah untuk penyiraman dan


pencucian

1) Tata cara dan jadwal rotasi pengaliran air limbah ke tanah

Tata cara penyiraman air limbah yang telah diolah dari outlet
pengendapan akhir atau bak penampungan dipompa untuk penyiraman
tanaman atau taman. Air tersebut disempotkan atau disiramkan secara
manual melalui selang dan/atau water spray atau yang lain ke
taman/tanaman. Untuk jadwal rotasi pengaliran atau penyiraman air
limbah ke tanah yang direncanakan 2 (dua) kali sehari yaitu pagi dan sore
hari.

26
2) Tata cara dan jadwal pembersihan sisa endapan pada tanah yang
diaplikasikan

Sisa endapan atau lumpur pada tanah dari air limbah untuk penyiraman
jumlah sangat kecil. Sisa endapan atau lumpur tersebut mengandung
unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya,
sehingga sisa endapan pada tanah tidak akan dibersihkan.

3) Log book pemantauan

Log book pemantauan debit dan mutu air limbah, serta penyiraman
disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 8. Log book pemantauan pH air limbah harian.


Tanggal pH
……………….. ………..
……………….. ………..
……………….. ………..
……………….. ……..dst

Tabel 9. Log book debit air limbah harian.


Tanggal Debit (m3)
……………….. ………..
……………….. ………..
……………….. ………..
……………….. ……..dst

Tabel 10. Log book penyiraman.


Penyiraman
Tanggal
Lokasi Luas (m2)
……………….. ……….. ………..
……………….. ……….. ………..
……………….. ……….. ………..
……………….. ……….. ……..dst

Tabel 11. Log book pemantauan air limbah (bulanan).


Nama Titik Baku Mutu Peraturan
Kadar (Bulan) Peraturan Satuan
Penaatan Parameter Yang Baku Beban Baku Mutu
No Satuan Yang Baku Mutu
(Outlet Dipantau Mutu Pencemaran Beban
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 Diacu Beban
IPAL) Maksimum Pencemaran

27
2. Rencana Pemantauan Lingkungan

a. Pemantauan air limbah

1) Lokasi pengambilan contoh uji air limbah atau titik penaatan

 Jumlah : 1 (satu)
 Nama : IPAL Klinik
 Lokasi : outlet IPAL
 Koordinat : 109° 14' 37,43" E - 7° 25' 59,49" S

2) Mutu air limbah

Parameter air limbah yang dipantau adalah parameter air limbah domestik
sesuai Lampiran I Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.68/MENLHK-SETJEN/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah
Domestik, yaitu pH, BOD, COD, TSS, Minyak dan lemak, Amoniak dan
Total Coliform. Air limbah domestik yang dipantau adalah air limbah yang
sudah diolah di melalui IPAL dengan lokasi pengambilan sampel di outlet
IPAL. Adapun untuk metode pengambilan contoh uji air limbah mengacu
pada SNI 6989.59:2008.

3) Dosis/debit dan rotasi untuk penyiraman atau volume air limbah yang
digunakan untuk penyiraman

Air limbah yang telah diolah digunakan untuk penyiraman adalah seluruh
air limbah domestik yang dihasilkan sebanyak 0,839 m3/hari. Dengan
volume air limbah yang dihasilkan sangat dimungkinkan digunakan untuk
menyiram taman dan/atau tanaman.

4) Frekuensi pemantauan air limbah

Frekuensi pemantauan air limbah dilaksanakan setiap hari (harian) dan


setiap bulan (sebulan sekali). Parameter air limbah domestik yang
dipantau sebagai berikut:

 Pemantauan harian
Parameter air limbah yang dipantau atau diukur mandiri/sendiri adalah
pH dan debit air limbah di outlet IPAL.

 Pemantauan bulanan
Parameter air limbah domestik yang dipantau meliputi pH, BOD, COD,
TSS, Minyak dan lemak, Amoniak dan Total Coliform. Pengambilan
sampel dan analisa dilakukan oleh laboratorium yang terakreditasi

28
Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan teregristrasi Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

b. Pemantauan air tanah

1) Lokasi sumur pantau


 Upstream : 109° 14' 37,48" E - 7° 25' 59,19" S
 Downstream : 109° 14' 36,74" E - 7° 25' 59,41" S

2) Parameter mutu air tanah

Parameter air tanah yang dipantau adalah parameter air tanah atau air
bersih. Untuk metode pengambilan contoh uji air tanah mengacu pada
SNI 6989.58:2008. Sesuai dengan ketentuan peraturan, parameter yang
dipantau sama dengan parameter air limbah yang dihasilkan dalam hal ini
adalah parameter air limbah domestik ditambah dengan kedalaman muka
air tanah. Adapun parameter air tanah yang dipantau adalah:
 pH  Amoniak
 BOD  Minyak dan lemak
 COD  Total Coliform
 TSS  Kedalaman muka air tanah

3) Frekuensi pemantauan

Frekuensi pemantauan air tanah atau sumur pantau (upstream dan


downstream) dilakukan 6 (enam) bulan sekali atau 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun.

3. Sistem penanggulangan keadaan darurat

a. Tujuan

Mengatur tata cara melaksanakan kesiagaan dan tanggapan dalam


mencegah, mengendalikan, menanggulangi, dan mengevaluasi terulangnya
kembali suatu keadaan darurat khususnya pencemaran air yang dapat
menyebabkan dampak terhadap lingkungan, kesehatan/keselamatan
manusia dan/atau kelangsungan operasional Klinik Kecantikan Estetika
“Haqira Raya”.

b. Ruang lingkup

Ruang lingkup sistem penanggulangan keadaan darurat ini mencakup


potensi keadaan darurat dalam pengendalian pencemaran air di Klinik
Kecantikan Estetika “Haqira Raya”.

29
c. Tanggung jawab

 Direktur bertanggung jawab dalam identifikasi darurat, pencegahan,


penanggulangan dan pengendalian, serta pemeriksaan perbaikan dan
pemulihan setelah keadaan darurat khususnya pencemaran air.
 Penangung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA) bertanggung
jawab terhadap pencegahan dan penanggulangan pencemaran air,
dengan garis besar pekerjaan melakukan penilaian potensi pencemaran
air, menyusun strategi, program dan sasaran dari berbagai kegiatan
pengendalian pencemaran air, serta mengkoordinasi dan mengawasi
kelangsungan usaha dan/atau kegiatan yang berkaitan dengan
pengendalian pencemaran air.
 Penangung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL) atau
Petugas IPAL bertanggung jawab terhadap penyusunan rencana,
pengoperasian dan pengoptimalisasian pengoperasian instalasi air
limbah, perawatan instalasi pengolahan air limbah, serta melaksanakan
tanggap darurat dalam pengoperasian instalasi pengolahan air limbah.

d. Prosedur

1) Pencegahan
 Membuat prosedur atau instruksi kerja untuk dilaksanakan oleh
operator IPAL.
 Melaksanakan pemeriksaan dan inspeksi rutin terhadap fasilitas dan
peralatan yang terkait dengan pencegahan dan persiapan,
pengendalian dan penanggulangan keadaan darurat khususnya
terkait dengan operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
 Secara periodik melaksanakan pelatihan tanggap darurat dalam
pencegahan pencemaran air.
 Mengevaluasi tindakan perbaikan yang dilaksanakan dan tindakan
pencegahan untuk mencegah terulangnya kembali keadaan darurat
dalam pengoperasian instalasi air limbah.

2) Penanggulangan selama keadaan darurat

 Penemuan awal
 Karyawan/staff yang pertama kali menemukan kejadian yang
berpotensi menimbulkan keadaan darurat pencemaran air, harus
segera berusaha untuk menanggulangi keadaan tersebut dengan

30
memperhatikan keselamatan diri sendiri dan melaporkan ke
Petugas IPAL (POPAL) melalui alat komunikasi yang ada.
 Petugas IPAL menentukan apakah kondisi tersebut masih dapat
ditangani atau tidak. Bila masih dapat ditangani, maka Petugas
IPAL mengambil tindakan penanganan pencegahan pencemaran
air. Setelah selesai ditangani, Petugas IPAL melaporkan ke
Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA).
 Apabila Petugas IPAL tersebut tidak dapat menanganinya, maka
segera melaporkan kepada Penanggung Jawab Pengendalian
Pencemaran Air (PPPA).

 Penanganan dan pengendalian pencemaran air


 Petugas IPAL segera menanggulangi adanya kebocoran ataupun
luapan air limbah dan segera memperbaiki fasilitas IPAL yang
mengalami kerusakan.
 Apabila kebocoran/luapan air limbah yang terjadi dalam jumlah
besar, Petugas IPAL harus segera melakukan blocking saluran air
limbah agar tidak mengalir ke saluran drainase. Apabila keadaan
tidak dapat ditanggulangi segera berkoordinasi Penanggung
Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA).
 Apabila air limbah telanjur masuk ke saluran drainase, dilakukan
upaya:
 Membendung sementara saluran drainase dan mengalirkan air
ke bak pengendapan awal baik secara manual maupun
menggunakan pompa.
 Melaporkan kejadian ke dinas/instnasi terkait.

 Penanganan keadaan darurat karena bencana alam


 Setelah bencana alam reda, Penanggung Jawab Operasional
Pengolahan Air Limbah (POPAL) atau Petugas IPAL dan
Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA) segera
melakukan pemeriksaan mulai dari saluran/jaringan air limbah dan
IPAL.
 Apabila ditemukan kerusakan dan/atau bocor pada saluran atau
jaringan air limbah dan IPAL, maka segera diperbaiki untuk
mencegah terjadi pencemaran air atau pencemaran lingkungan.
 Kerusakan dan/atau kebocoran dalam jumlah besar dan
mencemari lingkungan, maka Penanggung Jawab Pengendalian

31
Pencemaran Air (PPPA) segera melaporkan ke instansi/dinas
berwenang untuk pengendalian atau penanganan pencemaran air
yang terjadi.

3) Kegiatan pemulihan dan perbaikan


 Pemeriksaan area
Setelah keadaan darurat dapat diatasi, maka Direktur dan/atau
Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA)
melakukan pemeriksaan untuk melihat apakah masih ada potensi
pencemaran air atau tidak.
 Perbaikan fasilitas, sarana dan prasarana
Semua prasarana listrik, air, sistem komunikasi dan lain-lainnya harus
segera dipulihkan kembali agar dapat digunakan/difungsikan kembali.

4) Komunikasi

 Alat-alat komunikasi yang dapat digunakan antara lain telephone


dan/atau handphone.
 Mendokumentasikan nomor telepon pihak-pihak eksternal terkait
dengan lingkungan hidup dan penanggulangan keadaan darurat.
 Direktur dan/atau Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air
(PPPA) dapat menghubungi pihak-pihak eksternal yang terkait
dengan pengendalian atau penanganan keadaan darurat
pencemaran air yang terjadi seperti Dinas Lingkungan Hidup dan/atau
dinas/instansi lainnya yang terkait dengan penanggulangan keadaan
darurat.

4. Internalisasi biaya lingkungan

Biaya lingkungan terkait dengan pengendalian pencemaran air antara lain biaya
pembangunan/pembuatan IPAL, pengoperasian IPAL, pemantauan lingkungan
dan pengembangan sumber daya manusia. Biaya pemantauan dan
pengembangan sumber daya manusia dimaksudkan kewajiban sesuai dengan
ketentuan peraturan. Adapun internalisasi biaya lingkungan dalam rangka
pengendalian pencemaran air disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 12. Biaya pembangunan IPAL.


No Deskripsi Biaya (Rupiah)
1 Biaya pembangunan IPAL dan sarana penunjang 12.000.000
Jumlah 12.000.000

32
Tabel 13. Biaya operasional IPAL.
Biaya
No Deskripsi
(Rupiah/Tahun)
1 Upah pekerja (@ Rp. 3.000.000,-) 36.000.000
2 Biaya perawatan IPAL dan saluran air limbah 1.800.000
Jumlah 37.800.000
Keterangan:
Upah pekerja untuk karyawan/staff yang ditunjuk menjadi Petugas IPAL (POPAL).

Tabel 14. Biaya pemantauan lingkungan.


Biaya
No Deskripsi
(Rupiah/Tahun)
1 Kualitas air limbah (@ Rp. 2.700.000,- × 12) 32.400.000
2 Kualitas air tanah (@ Rp. 3.600.000,- × 2) 7.200.000
Jumlah 39.600.000
Keterangan:
Biaya sampling termasuk akomodasi lobarotorium terakreditasi (KAN) dan
teregristrasi (KLHK).

Tabel 15. Biaya pengembangan sumberdaya manusia.


No Deskripsi Biaya (Rupiah)
1 Sertifikasi kompetensi Penanggung Jawab 8.500.000
Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL)
2 Sertifikasi kompetensi Penanggung Jawab 10.000.000
Pengendalian Pencemaran Air (PPPA)
Jumlah 18.500.000
Keterangan:
Sertifikasi kompetensi POPAL dan PPPA sesuai dengan ketentuan peraturan
wajib dipenuhi.

Biaya pembangunan atau pembuatan IPAL sebesar Rp. 12.000.000,- termasuk


perpipaan. Apabila umur teknis IPAL sekitar 20 tahun, maka biaya yang
dikeluarkan atau penyusutan sebesar Rp. 3.000.000,- per tahun. Untuk
operasional IPAL meliputi upah pekerja (karyawan/staff) yang ditunjuk menjadi
Petugas IPAL (1 orang menjadi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air
Limbah) dan biaya perawatan. Untuk upah Petugas IPAL diasumsikan sebesar
Rp. 3.000.000,- per bulan yang mana sangat dimungkinkan untuk diserahkan ke
kepada salah satu karyawan/staff. Sedangkan Penanggung Jawab Pengendalian
Pencemaran Air (PPPA) diasumsikan dipegang oleh Direktur. Untuk biaya
perawatan/pemeliharaan IPAL diprakirakan Rp. 1.800.000,- per tahun. Dengan
demikian, biaya operasional IPAL setiap tahunnya sebesar Rp. 37.800.000,-.

Biaya lain yang dikeluarkan adalah biaya pemantauan lingkungan (kualitas air
limbah dan kualitas air tanah). Total biaya tahunan tersebut sebesar Rp.

33
39.600.000,- per tahun yaitu terdiri dari pemantauan air limbah setiap bulan dan
dan 2 kali tiap tahun untuk pemantauan air tanah dengan rincian sebagaimana
telah disajikan pada tabel sebelumnya. Biaya pemantauan ini sudah termasuk
biaya sampling dan/atau akomodasi lobarotorium.

Sebagaimana telah dijelaskan salah satu syarat untuk mendapatkan Surat


Kelayakan Operasional (SLO) IPAL setelah mendapatkan Persetujuan Teknis
Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah adalah tersedianya sumberdaya yang
kompeten atau kompetensi dalam pengendalian pencemaran air. Umumnya
tenaga yang kompeten dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang diperoleh
melalui pelatihan dan/atau uji kompetensi yang dinyatakan memenuhi syarat.
Kompetensi pengendalian pencemaran air tersebut adalah Penanggung Jawab
Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL) dan Penanggung Jawab
Pengendalian Pencemaran Air (PPPA). Untuk mendapatkan kompetensi tersebut
melalui pelatihan dan/atau uji kompetensi yang memerlukan biaya yaitu POPAL
sebesar Rp. 8.500.000,- dan PPPA sebesar Rp. 10.000.000,-.

5. Periode waktu uji coba

Uji coba IPAL akan dilaksanakan segera setelah Klinik Kecantikan Estetika
“Haqira Raya” menghasilkan air limbah domestik. Uji coba IPAL dimungkinkan
pada bulan Maret 2022, dimana operasional direncanakan pada bulan Februari
2022. Air limbah dari outlet IPAL dilakukan pengujian mutu air limbahnya pada
laboratorium yang terakreditas KAN dan terigrestrasi KLHK untuk mengevaluasi
keefektifan IPAL. Apabila hasil uji mutu kualitas air limbah tersebut telah
memenuhi baku mutu, maka air limbah dapat dimanfaatkan untuk penyiraman.
Namun demikian, apabila belum memenuhi baku mutu harus ada evaluasi dan
perbaikan kembali pada IPAL.

34
BAB 3
STANDAR KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA

3.1. Struktur Organisasi

Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” akan dipimpin seorang Direktur dan dibantu
oleh karyawan atau staff dalam operasionalnya. Saat ini Klinik Kecantikan Estetika
“Haqira Raya” belum dibuat atau disusun, dimana nantinya tenaga kerja kompetensi
terkait kecantikan maupun pengendalian pencemaran air yang akan menunjuk
karyawan/staff. Gambaran umum struktur organisasi Klinik Kecantikan Estetika
“Haqira Raya” sebagaimana disajikan pada gambar berikut ini.

Direktur

Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3

Gambar 8. Struktur organisasi.

3.2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” sudah tentunya
tenaga yang kompeten di bidang kecantikan estetika. Sumber daya manusia yang
kompeten tersebut ditunjukkan dengan memiliki sertifikat kompetensi. Terkait dengan
pengendalian pencemaran air, Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” wajib
menyiapkan sumber daya manusia kompeten bidang pengendalian pencemaran air
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.5/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 tentang Standar dan Sertifikasi
Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah dan
Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air. Kompetensi tersebut dapat
diperoleh melalui pelatihan atau training dan/atau uji kompetensi. Pemenuhan
sumperdaya manusia dengan kompetensi tersebut wajib dipenuhi dalam kurun waktu
minimal 1 (satu) tahun setelah terbitnya Surat Kelayakan Operasional (SLO) Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL). Kompetensi bidang pengendalian pencemaran air
tersebut adalah:

35
 Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL)
 Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA)

36
BAB 4
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

4.1. Perencanaan

1. Ruang lingkup

Ruang lingkup Sistem Manajemen Lingkungan akan berlaku bagi seluruh area
kerja yang berada di lingkungan kerja Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya”
khususnya terkait dengan pengendalian pencemaran air.

2. Kebijakan

Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” akan menetapkan kebijakan


lingkungan dalam hal ini juga terkait dengan pengolahan air limbah dan
pengendalian pencemaran air. Untuk menetapkan kebijakan lingkungan akan
melaksanakan upaya-upaya sebagai berikut:
a. Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup
yang berlaku khususnya dalam hal ini terkait dengan pengendalian
pencemaran air.
b. Secara terus menerus berupaya mengolah semua limbah termasuk air
limbah, mencegah/mengendalikan pencemaran air maupun kerusakan
lingkungan dengan prinsip reduce, reuse dan recycle).
c. Memperbaiki kinerja lingkungan secara berkelanjutan.

3. Kepemimpinan dan komitmen

Komitmen Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” adalah menerapkan Sistem


Manajemen Lingkungan terkait dengan pengendalian pencemaran air dengan
benar dan akan berusaha untuk :
a. Membangun dan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan
b. Komitmen dalam pengolahan air limbah dan pengendalian pencemaran air.
c. Komitmen untuk memenuhi kewajiban ketentuan peraturan perundangan
yang berlaku.
d. Komitmen untuk perbaikan berkesinambungan dari Sistem Manajemen
Lingkungan untuk meningkatkan kinerja lingkungan.

4. Struktur organisasi

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa struktur organisasi Klinik Kecantikan


Estetika “Haqira Raya” belum terbentuk, dimana rencana struktur organisasi

37
telah telah disajikan sebelumnya. Terkait dengan tanggung jawab sistem
manajemen lingkungan dalam pengendalian pencemaran air wajib untuk
menyediakan atau memenuhi standar kompetensi. Adapun standar kompetensi
yang wajib dipenuhi dalam pengendalian pencemaran air adalah Penanggung
Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA) dan Penanggung Jawab
Pengolahan Air Limbah (POPAL).

5. Tanggung jawab dan kewenangan

a. Direktur dan/atau Wakil Manajemen


 Memberikan data dan informasi tentang efektivitas implementasi sistem
manajemen lingkungan dalam pengendalian pencemaran air, adanya
perubahan peraturan perundang-undangan, standar nasional dan
internasional, keinginan pihak-pihak yang berkepentingan, serta kondisi
lainnya.
 Merumuskan, memastikan dan memelihara kebijakan lingkungan dan
dilaksanakan oleh seluruh pekerja.
 Memastikan aspek lingkungan terpelihara dan terbaharui.
 Menetapkan mengevaluasi dan memastikann tujuan, sasaran dan
program manajemen ingkungan.
 Memastikan berjalan dan terpeliharanya Sistem Manajemen
Lingkungan.
 Menetapkan jenis data dan informasi yang dapat dikomunikasikan
kepada pihak-pihak eksternal yang berkepentingan.
 Memastikan bahwa ketidaksesuaian telah ditindaklanjuti dengan
tindakan perbaikan dan pencegahan.
 Mengevaluasi dan menyetujui rencana audit tahunan dan laporan audit.

b. Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air


 Melakukan penilaian potensi pencemaran air dari seluruh kegiatan
produksi,
 Menyusun strategi, program dan sasaran dari berbagai kegiatan
pengendalian pencemaran air,
 Mengkoordinasi dan mengawasi kelangsungan kegiatan yang berkaitan
dengan pengendalian pencemaran air

c. Penanggung Jawab Pengolahan Air Limbah atau Petugas IPAL


 Menyusun rencana, pengoperasian dan pengoptimalisasian
pengoperasian instalasi pengolahan air limbah.

38
 Merawat instalasi air pengolahan limbah.
 Melaksanakan tanggap darurat dalam pengoperasian instalasi air
limbah.

6. Identifikasi aspek, serta resiko dan peluang pengendalian pencemaran air

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan identifikasi aspek dan


dampak lingkungan adalah:
a. Penentuan area yang akan diidentifikasi, dengan cara mengelompokkan
daerah kerja yang memiliki aktifitas/proses yang sama baik.
b. Peraturan lingkungan terkait yang menjadi acuan.
c. Kegiatan perencanaan yang memiliki dampak terhadap.
d. Identifikasi aspek dampak pencemaran air ditinjau setiap satu tahun sekali,
bila ada perubahan maupun rencana perubahan.

Dari hasil identifikasi, aspek pengendalian pencemaran air adalah air limbah
yang dihasilkan dari aktivitas pengunjung/customer dan karyawan/staff.
Dampak yang ditimbulkan berupa timbulan air limbah domestik. Pengendalian
yang direncanakan adalah membangun dan mengoperasikan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Penilaian atau penentuan dalam pembuatan rencana pengendalian


pencemaran air sebagai berikut:

a. Penilaian dampak
 Penilaian keparahan dampak
Skor
Tidak ada dampak yang terukur terhadap lingkungan 1
Dampaknya kecil atau dapat segera dipulihkan 2
Dampaknya terbatas (sekitar area kerja) atau dapat 3
dipulihkan dalam waktu tertentu (perlu waktu dan tindakan
untuk pemulihan)
Dampak terus menerus atau tidak dapat dipulihkan, atau 4
dampaknya tetap terhadap lingkungan, atau berisiko
terhadap keselamatan dan kesehatan manusia

39
 Penilaian keseringan dampak
Skor
Dampak tersebut tidak/belum pernah terjadi di masa lalu 1
Dampak pernah terjadi minimal 1 kali dalam 1 tahun 2
kebelakang
Dampak pernah terjadi maksimal 1 kali dalam 1 tahun 3
berjalan
Dampak pernah terjadi >1 kali dalam 1 tahun berjalan 4

b. Penilaian pengendalian
Skor
Belum ada pengendalian khusus yang saat ini dilakukan untuk 1
meminimalkan dampak
Pengendalian yang dilakukan hanya berupa : APD, disposal 2
(dibuang/dikelola), dan pengendalian administratif (prosedur,
IK, simbol, dll)
Pengendalian yang dilakukan sudah bersifat rekayasa 3
enginering (reduce, reuse, recycle, cover mesin, dll.)
Pengendalian yang dilakukan sudah bersifat Eliminasi 4
(penghilangan) dan substitusi (penggantian)

c. Penilaian kepedulian
Skor
Belum ada kepedulian karyawan (Karyawan belum mengerti 1
aspek & dampak lingkungan yang dapat terjadi di area masing-
masing)
Karyawan mengerti aspek & dampak lingkungan yang dapat 2
terjadi tetapi belum memenuhi standar lingkungan yang
ditetapkan
Karyawan mengerti aspek & dampak lingkungan yang dapat 3
terjadi tetapi belum konsisten dengan standar lingkungan yang
ditetapkan
Tingkat kepedulian sudah sangat baik dan sudah ada 4
komitmen dari karyawan, dan penanggung jawab
area/manajemen dalam penyediaan tools/sarana/ fasilitas yang
memenuhi persyaratan/regulasi lingkungan & melakukan
kontrol secara periodik

d. Nilai total dampak

Total = (Keparahan x Keseringan) - (Pengendalian x Kepedulian)

Apabila nilainya lebih dari 0 maka harus dilakukan penilaian terhadap


Evaluasi Aspek Penting dan Apabila nilainya sama dengan atau kurang
dari 0 maka tidak dilakukan penilaian terhadap evaluasi aspek penting

40
e. Penetapan aspek penting

Klasifikasi hasil nilai total apakah aktifitas/objek yang dimaksud termasuk


kedalam aspek penting (signifikan) atau tidak. Jika merupakan aspek
penting maka diisi Y, jika tidak maka ditulis N. Aspek pencemaran air sudah
tentunya Y (Ya).

f. Regulasi / Undang-undang

Peraturan yang digunakan adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup


dan Kehutanan Nomor P.68/MENLHK-SETJEN/2016 tentang Baku Mutu
Air Limbah Domestik.

g. Risiko dan peluang

Risiko dan Peluang yang terkait dengan dampak lingkungan yang


merugikan, dampak lingkungan yang menguntungkan, dan pengaruh lain
pada organisasi. Risiko dan Peluang dapat muncul jika aspek tersebut
merupakan aspek penting.

h. Penilaian evaluasi
 Pemenuhan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
Skor
Sudah dipenuhi 1
Dalam proses pemenuhan 3
Belum dipenuhi 5

 Pilihan teknologi
Skor
Jika terdapat teknologi dan bisa diterapkan 1
Jika terdapat teknologi namun sulit untuk diterapkan, karena 3
keterbatasan lahan / area / financial dan lainnya
Tidak terdapat teknologi untuk mengendalikan aspek 5
penting

 Financial
Skor
Jika tersedia dalam anggaran saat ini / low cost 1
Bisa disediakan (1 - 2 thn) / middle cost 3
Tidak bisa disediakan , high cost 5

41
 Persyaratan Bisnis dan Pihak Yang Berkepentingan
Skor
Ada kebijakan manajemen, tuntutan bisnis specifik 1
(customer)
Program paralel (penghematan, dll) dan isu internal 3
Tidak ada kebutuhan khusus 5

 Nilai total

Total = Nilai Peraturan + Pilihan Teknologi + Finansial + Persyaratan


Bisnis
 Apabila nilai evaluasi penetapan program >10 maka wajib dibuatkan
program.
 atau <10 namun memiliki nilai peraturan perundangan 5 maka Wajib
dibuatkan Program untuk mengendalikan Aspek Penting.

i. Penetapan program

Berdasarkan klasifikasi hasil nilai total apakah program wajib dilakukan.


Jika wajib ada program berdasarkan pertimbangan yang diatas maka diisi
Y, jika tidak maka ditulis N. Dampak pencemaran air perlu dikelola,
sehingga dibutuhkan penetapan program pengendalian pencemaran air.

j. Rencana tindakan

Berdasarkan apa yang akan dilakukan, maka rencana tindakan baik


eliminasi atau substitusi/rekayasa teknik atau reduce/recycle/reuse/
pengendalian administratif/penanganan limbah/APD). Rencana tindakan
atau program yang direncanakan adalah membangun dan mengoperasikan
IPAL dan air hasil pengolahan air limbah dimanfaatkan untuk penyiraman
dan pencucian setelah Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” beroperasi

Untuk penilaian dan hasil identifikasi aspek, serta resiko dan peluang
pengendalian pencemaran air disajikan pada tabel berikut ini.

42
Tabel 16. Penilaian dan hasil identifikasi aspek, serta resiko dan peluang pengendalian pencemaran air.
Nilai Dampak Evaluasi Penetapan Program

Kondisi Operasional (N, A, E)


Pengendalian Yang Ada

Perlu Action Plan ? (Y/N)


Penilaian Pengendalian

Aspek Signifikan (Y/N)


Penilaian Kepedulian
(Eliminasi / Substitusi Rencana Tindakan/Program

Pihak Yang Berkepentingan


Jenis Dampak (+/-)
Aktifitas (R / NR)

Peraturan Perundangan /
Occurance (Keseringan)

Persyaratan Bisnis dan


(replace) / rekayasa teknik (Eliminasi / Substitusi

Pilihan Tekhnologi
Daftar Peraturan

Persyaratan Lain
Aktifitas / Obyek / / reduce / recycle / reuse / (replace) / rekayasa teknik /

Total
No Aspek Dampak Perundangan / Risiko dan Peluang

Keparahan

Finansial
Produk / Jasa pengendalian reduce / recycle / reuse /

Total
Persyaratan lainnya
administrative / pengendalian administrative /
penanganan limbah / disposal / APD)
APD)

Resiko: pencemaran
lingkungan dan sanksi dari
instansi berwenang Menyelesaikan
Aktivtas Instalasi Pengolahan Air PermenLHK No
Air limbah Pencemaran air pembangunan/pembuatan
1 pengunjung/customer R N - Limbah (IPAL) mulai 3 1 1 1 2 Y P.68/MENLHK- 5 1 5 5 16 Y
domestik tanah IPAL dan mengoperasikannya
dan karyawan/staff dibangun/dibuat SETJEN/2016 Peluang:ditaatinya ketentuan
untuk mengolah air limbah.
peraturan dan meningkatkan
citra klinik/perusahaan

43
7. Sasaran pengendalian pencemaran air

Sasaran lingkungan (pengendalian pencemaran air) sedapat mungkin


ditetapkan secara kuantitatif dengan berpedoman pada ketentuan ketentuan
peraturan yang berlaku dan/atau dokumen lingkungan maupun pustaka. Dalam
menetapkan sasaran lingkungan digunakan beberapa pertimbangan yang
harus diperhatikan yaitu:
a. Kebijakan lingkungan;
b. Aspek dan dampak lingkungan penting;
c. Peraturan hukum dan persyaratan lainnya;
d. Teknologi pengendalian aspek dan dampak lingkungan penting;
e. Sumberdaya keuangan dan manusia;
f. Pandangan pihak-pihak yang berkepentingan.

Sasaran pengendalian pencemaran air adalah terpenuhi baku mutu air limbah
untuk pemanfaatannya untuk penyiraman. Baku mutu air limbah mengacu pada
Parameter air limbah yang dipantau adalah parameter air limbah domestik
sesuai Lampiran I Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.68/MENLHK-SETJEN/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

4.2. Pelaksanaan

1. Sumberdaya

Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” akan dan harus menetapkan dan
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk pembentukan, implementasi,
pemeliharaan dan perbaikan berkesinambungan dari sistem manajemen
lingkungan. Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” berkomitmen untuk
menyediakan sumberdaya manusia yang kompeten, sehingga akan:
a. Menentukan kompetensi yang diperlukan dari orang melakukan pekerjaan di
bawah kendalinya yang mempengaruhi kinerja lingkungan dan
kemampuannya untuk memenuhi kewajiban kepatuhan;
b. Memastikan bahwa orang-orang yang kompeten atas dasar pendidikan,
pelatihan atau pengalaman;
c. Menentukan kebutuhan pelatihan terkait dengan aspek lingkungan dan
sistem manajemen lingkungan;
d. Mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan, dan
mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil.

Tindakan ini dapat meliputi penyediaan pelatihan, mentoring, atau re-tugas


orang saat ini bekerja; atau mempekerjakan atau kontrak dari orang yang

44
kompeten. Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” akan atau/atau harus
menyimpan informasi didokumentasikan tepat sebagai bukti kompetensi.

2. Komunikasi

Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” akan dan/atau harus menetapkan,


menerapkan dan memelihara proses yang diperlukan untuk komunikasi internal
dan eksternal yang relevan untuk sistem manajemen lingkungan, termasuk:
a. Komunikasi internal
Mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan sistem manajemen
lingkungan di antara berbagai tingkatan dan fungsi organisasi, termasuk
perubahan pada sistem manajemen lingkungan. Memastikan proses
komunikasi aktif untuk orang yang melakukan pekerjaan di bawah kendali
organisasi untuk berkontribusi terhadap perbaikan terus-menerus.
b. Komunikasi eksternal
Mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan sistem manajemen
lingkungan, sebagaimana ditetapkan oleh proses komunikasi Klinik
Kecantikan Estetika “Haqira Raya” seperti yang dipersyaratkan oleh
kewajiban kepatuhan peraturan dan perundangan yang berlaku.

3. Informasi terdokumentasi

Dokumen yang diperlukan untuk sistem manajemen dikendalikan sesuai dengan


prosedur. Tujuan pengendalian dokumen adalah untuk memastikan bahwa
karyawan memiliki akses ke dokumentasi terbaru, persetujuan dokumentasi
informasi, dan untuk membatasi penggunaan informasi kadaluarsa. Semua
prosedur terdokumentasi yang ditetapkan, didokumentasikan, diterapkan dan
dipelihara. Informasi yang terdokumentasi tersebut diantaranya adalah:
 Hasil pengukuran atau pemantauan pH dan debit air limbah harian, serta
jadwal dan lahan yang dilakukan penyiraman.
 Hasil pengukuran atau pemantauan mutu air limbah dan air tanah yang
dilakukan oleh laboratorium yang terakreditasi dan teregristrasi.
 Laporan lingkungan hidup yang dipersyaratkan dalam surat pernytaan
pengelolaan lingkungan hidup, dokumen lingkungan atau persetujuan
lingkungan maupun perizinan lainnya.
 Perizinan dan/atau persetujuan teknis terkait dengan pemgendalian
pencemaran air maupun lingkungan hidup.

4. Pengendalian operasional

45
Pengendalian dapat mencakup kontrol teknik dan prosedur. Kontrol dapat
diimplementasikan mengikuti hirarki (misalnya eliminasi, substitusi,
administrasi) dan dapat digunakan secara individu atau dalam kombinasi. Klinik
Kecantikan Estetika “Haqira Raya” harus mengendalikan perubahan yang
direncanakan dan meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak diinginkan,
mengambil tindakan untuk mengurangi dampak turunan.

5. Kesiagaan dan tanggap darurat

Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” akan dan/atau harus merencanakan,


menetapkan, menerapkan dan memelihara proses yang diperlukan untuk
mempersiapkan dan menanggapi keadaan darurat khususnya pencemaran air.
Dalam mempersiapkan dan menanggapi keadaan darurat harus:
 Mempersiapkan diri untuk merespon dengan merencanakan tindakan untuk
mencegah atau mengurangi dampak lingkungan yang merugikan dari situasi
darurat;
 Mengambil tindakan untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi dari
situasi darurat, sesuai dengan besarnya keadaan darurat dan dampak
lingkungan yang potensial;
 Secara berkala menguji tindakan tanggap darurat yang direncanakan, bila
memungkinkan;
 Secara berkala meninjau dan merevisi proses dan tindakan respon yang
direncanakan, khususnya setelah terjadinya situasi darurat atau uji coba
kondisi darurat;
 Memberikan informasi yang relevan dan pelatihan yang berkaitan dengan
kesiapsiagaan dan tanggap darurat, yang sesuai, kepada pihak yang
berkepentingan terkait, termasuk orang yang bekerja di bawah kendalinya.

Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” akan dan/atau harus memelihara


informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa
proses tanggap darurat dilakukan seperti yang direncanakan.

4.3. Pemeriksaan

1. Pemantauan, pengukuran dan evaluasi

Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya” akan dan/atau harus memantau,


mengukur, menganalisis dan mengevaluasi dari pengolahan air limbah dalam
rangka pengendalian pencemaran air. Pengukuran harian (pH dan debit) yang
dilakukan mandiri, sehingga peralatan pH meter dan flow meter secara periodik
harus dikalibrasi. Untuk pemantauan atau pengukuran mutu air limbah maupun

46
air tanah (sumur pantau) dilakukan dengan menunjuk laboratorium lingkungan
yang telah terakreditasi KAN dan teregristasi Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan.

Hasil pemantauan dan/atau pengukuran tersebut dikomunikasikan sebagai


informasi kinerja lingkungan yang relevan baik internal maupun eksternal,
seperti yang diidentifikasi dalam proses komunikasi dan seperti yang
dipersyaratkan oleh kewajiban kepatuhan. Hasil pemantauan dan/atau
pengukuran mutu air limbah selanjutnya dievaluasi dengan membandingkan
dengan baku mutu air limbah dan sebagaimana telah dijelaskan sebagai acuan
adalah Lampiran I Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.68/MENLHK-SETJEN/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Untuk
hasil uji mutu air tanah (sumur pantau), dimana parameter yang dipantausama
dengan parameter air limbah dan ditambah kedalaman muka air tanah. Hasil uji
mutu air tanah tersebut dievaluasi dengan membandingkan mutu air tanah
sumur pantau upstream dengan sumur pantau downstream. Hasil pemantauan
dan/atau pengukuran tersebut didokumentasikan secara tepat sebagai bukti
pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi.

2. Audit internal

Untuk memastikan bahwa sistem manajemen lingkungan yang dibuat


diimplementasikan dengan baik, sesuai dan efektif maka secara berkala
dilakukan Audit Internal yang dijadwalkan. Audit internal dilaksanakan secara
terjadwal minimal 1 (satu) kali dalam setahun dan dilakukan oleh personil yang
terlatih, sesuai status dan pentingnya kegiatan dan mandiri. Hasil audit internal
merupakan masukan dalam Tinjauan Manajemen, ditindaklanjuti, dievaluasi dan
dipantau penerapannya serta keefektifannya dalam tindakan perbaikan dan
pencegahan. Hasil audit internal yang berhubungan dengan audit mutu internal
disimpan dan didokumentasikan.

3. Tinjauan manajemen

a. Rapat tinjauan manajemen dilaksanakan secara terjadwal minimal 1 (satu)


kali dalam setahun.

b. Rapat Tinjauan Manajemen dipimpin oleh Direktur diikuti oleh Wakil


Manajemen, Kepala Bagian, Penanggung Jawab Pengendalian
Pencemaran Air, Penanggung Jawab Pengolah Air Limbah dan Auditor
Internal. Agenda rapat tinjauan manajemen dianataranya adalah:

47
 Efektifitas pencapaian kebijakan dan sasaran lingkungan (pencegahan
pencemaran air).
 Struktur organisasi, personil dan sumber daya.
 Struktur dan tingkat implementasi sistem manajemen lingkungan.
 Hasil laporan audit internal dan eksternal.
 Tindakan pencegahan dan koreksi.
 Meninjau hasil pertemuan sebelumnya.
 Saran-saran perbaikan.

c. Hasil dari rapat tinjauan ini berupa keputusan dan tindakan yang
berkaitan dengan
 Perbaikan pada keefektifan sistem manajemen lingkungan
(pencegahan pencemaran air) dan perbaikan pada prosesnya.
 Perbaikan kinerja lingkungan berkaitan dengan persyaratan
dan/atau ketentuan peraturan maupun persyaratan lainnya.
 Sumber-sumber daya yang diperlukan.

4.4. Tindakan

1. Ketidaksesuaian dan tindakan korektif

Apabila terjadi ketidaksesuaian khususnya terkait dengan pengolahan air limbah


dan/atau pencegahan pencemaran air:
 Mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaikinya termasuk
mengurangi dampak turunan.
 Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian, agar hal itu tidak terjadi kembali dengan cara
• meninjau ketidaksesuaian;
• menentukan penyebab dari ketidaksesuaian;
• menentukan apakah ketidaksesuaian serupa ada, atau berpotensi terjadi.
 Meninjau efektivitas tindakan perbaikan yang dilakukan;
 Membuat perubahan pada sistem manajemen lingkungan jika perlu.

2. Perbaikan berkelanjutan

Perbaikan sistem manajemen lingkungan yang kelanjutan dilaksanakan


berdasarkan evaluasi terhadap kebijakan lingkungan, pencapaian sasaran, hasil
audit, tindakan perbaikan dan pencegahan yang telah dilakukan dan hasil
tinjauan manajemen serta adanya perubahan peraturan perundang-undangan
dan persyaratan lainnya.

48
DARTAR PUSTAKA

Agung Kurniawan, Rizki P. dan Berlian S., 2014. Rancang Bangun Sistem Pengolahan
Limbah Cair Domestik Terpadu (Compact System). Jurnal Teknologi Lingkungan
Lahan Basah, Vol. 2, No. 1 (2014). Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, 2019. Buku Petunjuk TeknisPengelolaan Air
Limbah Klinik. Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Surabaya.

Kementerian Lingkungan Hidup, 2010. Panduan Memprakirakan Dampak Lingkungan:


Kualitas Air Permukaan. Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2016. Buku 1, Pedoman


Penyusunan Stanfar Operasional Prosedur UPTD Pengelolaan Air Limbah
Domestik. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2016. Buku 2, Sistem Pengelolaan
Air Limbah Domestik – Setempat Tangki Septik Dengan Up-Flow Filter.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta.

N. I. Said, 2008. Pengolahan Air Limbah Domestik di DKI Jakarta “Tinjauan Permasalahan,
Strategi dan Teknologi Pengolahan”. Pusat Teknologi Lingkungan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.

Setiyono, 2014. Pengelolaan Air Limbah Perkantoran (Studi Kasus IPAL Gedung BPPT).
BPPT Press Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.

49
Air kotor dari kamar mandi dan
wastafel

Air kotor dari toilet

Air kotor dari septic tank biofilter

Aliran air limbah IPAL

Area penyiraman

Sumur pantau

Bak Penampung Bak Biofilter Aerob

Bak Biofilter Anaerob

Bak Pengendap Awal

Tititk Penaatan
(Outlet)
SP. Downstream

SP. Upstream
DRAFT

PROSEDUR
PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN IPAL, SERTA

PEMANTAUAN DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH

KLINIK KECANTIKAN ESTETIKA


“HAQIRA RAYA”

No. Prosedur : ………………


No. Revisi : ………………
Tgl. Efektif : ………………

1
1. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup prosedur digunakan untuk pengoperasian dan pemeliharaan IPAL, serta
pemantauan dan pemanfaatan air limbah domestik di Klinik Kecantikan Estetika “Haqira
Raya”.

2. TUJUAN DAN SASARAN

 Untuk pedoman dalam pengoperasian dan pemeliharaan IPAL agar dapat beroperasi
atau berfungsi sebagaimana mestinya yaitu mutu air limbah sesuai baku mutu yang
diatur dalam ketentuan peraturan.

 Untuk pedoman pemantauan mutu dan pemanfaatan air limbah domestik yang telah
diolah di IPAL Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya”.

3. DEFINISI

 Air limbah domestik adalah air limbah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari atau
(domestik) pengunjung/custromer dan karyawan/staff.

 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah unit pengolahan air limbah domestik
untuk mengolah air limbah domestik agar sesuai dengan baku mutu air limbah yang
ditetapkan.

 Baku mutu adalah nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk ditaati
oleh penghasil limbah.

 Petugas IPAL adalah orang yang ditunjuk untuk bertanggungjawab atas operasional
atau pengoperasian IPAL.

4. TANGGUNG JAWAB

 Direktur:
 Bertanggungjawab mengelola dan bertanggungjawab terhadap operasional Klinik
Kecantikan Estetika “Haqira Raya”.
 Bertanggungjawab atas tanggap darurat yang terjadi maupun pengendalian
pencemaran air.

 Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA):


 Bertanggungjawab terhadap segala aspek yang berkaitan dengan air limbah
maupun jaringan atau saluran air limbah, IPAL dan pemanfaatannya.
 Melakukan penilaian potensi pencemaran air, program dan sasaran dari berbagai
kegiatan pengendalian pencemaran air, serta mengkoordinasi dan mengawasi
kelangsungan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian pencemaran air.

2
 Membuat laporan pengelolaan dan pemantauan air limbah sesuai dengan
ketentuan peraturan.

 Petugas IPAL atau Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL):
 Melaksanakan inspeksi jaringan saluran air limbah di perumahan, serta
pengoperasian dan pengoptimalisasian pengoperasian IPAL.
 Melakukan pengukuran dan/atau pemantauan air limbah.
 Merawat/memelihara fungsi IPAL dan memperbaiki maupun memastikan IPAL
beroperasi sebagaimana mestinya.
 Melaksanakan tanggap darurat dalam pengoperasian instalasi pengolahan air
limbah.

5. PROSEDUR

a. Pengoperasian IPAL

 Putar swit atau klik tombol Star/On blower akan beroperasi secara manual. Apabila
tidak berfungsi atau terjadi kerusakan segera untuk diperbaiki atau diganti.

 Cek kaporit (klorin) di Klorinator pada septic tank jika sudah habis lakukan
pengisian ulang.

 Catat debit air limbah di flow meter outlet IPAL Komunal dan ukur pH air limbah
setiap hari.

b. Pemeliharaan IPAL

 Inspeksi dan cek saruran/jaringan air limbah, IPAL dan bak penampung air limbah
terolah secara berkala (minimal satu seminggu sekali), Apabila ada kerusakan
pada saluran/jaringan air limbah segera diperbaiki dan berkoordinasi dengan
Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA) dan/atau Direktur

 Pemeliharaan/perawatan IPAL dilakukan secara berkala minimal dua tahun sekali


yang dilakukan:
 Bekerja sama dengan pihak lain yang memiliki fasilitas Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT) untuk pengolahan lumpur aktif yang berada di septic tank
dan IPAL. Air limbah dan lumpur aktif dalam septic tank dan IPAL setelah
dikuras dengan disedot ke tangki (kendaraan) oleh pihak lain.
 Biofilter sarang tawon pada IPAL dibersihkan dengan menyemprotkan air bersih
dan apabila dimungkinkan peyemprotan diatur tekanannya agar kotoran atau
material yang melekat pada biofilter dapat lepas. Untuk penggantian biofilter
dilakukan setiap 5 – 10 tahun sekali atau sesuai kondisi biofilter.

3
 Setelah biofilter dibersihkan, maka air bekas pembersihan dalam IPAL dikuras
kembali dengan menyedot ke tangki (kendaraan) oleh pihak lain.
 Air limbah dilakukan pengujian laboratorium yang terakreditasi Komite
Akreditasi Nasional (KAN) dan teregristrasi Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan kembali untuk mengetahui mutu air limbah.

 Setelah pemeliharaan/perawatan IPAL, lakukan uji mutu air limbah (outlet) ke


laboratorium yang terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan teregristrasi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengetahui mutu air limbah.
Hasil uji air limbah dibandingkan dengan baku mutu air limbah domestik. Apabila
mutu air limbah sudah sesuai dengan baku mutu, maka air limbah dapat
dimanfaatkan kembali untuk penyiraman.

c. Pemantauan air limbah

 Pemantauan air limbah harian dilakukan dengan mengecek debit air limbah dan
pH air limbah di outlet IPAL. Selanjutnya debit dan pH air limbah dicatat atau
didokumentasikan dalam log book (terlampir). pH meter yang digunakan secara
berkala dilakukan kalibrasi secara mandiri berpedoman pada manual book pH
meter.

 Pemantauan mutu (parameter) air limbah dilakukan setiap bulan sekali dengan
melakukan uji laboratorium yang terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN)
dan teregristrasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hasil
pemantauan mutu air limbah didokumentasikan dalam log book (terlampir).

 Hasil pengujian air limbah selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu air limbah
domestik (Lampiran I Perauran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.68/MENLHK-SETJEN/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik) sebagai
berikut:
No Parameter Satuan Kadar Maksimum
1 pH - 6–9
2 BOD mg/L 30
3 COD mg/L 100
4 TSS mg/L 30
5 Minyak dan lemak mg/L 5
6 Amoniak mg/L 10
7 Total Coliform Jumlah/100mL 3000

4
d. Pemantauan air tanah

 Pemantauan mutu air tanah pada sumur pantau dilakukan setiap 6 (enam) bulan
sekali dengan melakukan uji laboratorium yang terakreditasi Komite Akreditasi
Nasional (KAN) dan teregristrasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Untuk parameter kedalaman muka air tanah diukur secara mandiri dengan
menggunakan meteran atau sejenisnya. Hasil pemantauan mutu air tanah (sumur
pantau) didokumentasikan dalam log book (terlampir). Parameter mutu air tanah
sama dengan parameter mutu air limbah ditambah dengan kedalaman muka air
tanah.

 Hasil uji pemantauan mutu air tanah (sumur pantau) upstream dan downstream
dibandingkan.

e. Pemanfaatan air limbah

 Siapkan dan/atau pompa, cek pipa dan/atau selang yang akan digunakan untuk
penyiraman agar air mengalir lancar sampai lokasi yang akan disiram.

 Jalankan atau operasikan pompa dan arahkan air limbah yang disempotkan ke
tempat yang akan disiram. Apabila pompa tidak berfungsi segera diperbaiki atau
diganti.

 Catat lokasi dan luas yang disiram, serta bereskan dan bersihkan selang dan
peralatan lain yang digunakan untuk penyiraman.

6. PENUTUP

Apabila terjadi perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka acuan yang


digunakan disesuaikan dengan ketentuan peraturan yang terbaru dan merubah atau
merevisi prosedur ini.

5
Riwayat Revisi

Bagian/
No. Uraian Revisi No. Revisi Tgl Revisi
Halaman

6
Lampiran 1.

Form. Log Book Pemantauan pH Air Limbah Harian.

Tanggal pH
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………

7
Lampiran 2.

Form. Log Book Pemantauan Debit Air Limbah Harian.

Tanggal Debit (m3)


………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………
………………………………… …………………………………

8
Lampiran 3.

Form. Log Book Penyiraman (Pemanfaatan Air Limbah).

Penyiraman
Tanggal
Lokasi Luas (m2)
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….
…………………. ………………….…… ………………….

9
Lampiran 4.

Form. Log Book Pemantauan Air Limbah (bulanan atau laboratorium).


Peraturan
Nama Kadar Baku Mutu Satuan Baku Mutu
Titik Parameter Peraturan
Baku Beban Baku Beban
No Penaatan Yang Satuan Yang
Mutu Pencemaran Mutu Pencemaran
(Outlet Dipantau 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 Diacu
Maksimum Beban Maksimum
IPAL)
Yang Diacu

10
Lampiran 5.

Form. Log Book Pemantauan Air Tanah (Semester).

Parameter Kadar
Baku
No Yang Upstream Downstream Satuan Peraturan Yang Diacu
Mutu
Dipantau Smt I Smt II Smt I Smt II

11
SARAN/ ARAHAN RAPAT PEREERIKSAAN SUBSTENS]
PERSETuuUAN TEKNIS PERIENUHAN BAREU ENUTU AIR LINIBRE

Nana Usaha dan/ afau Kegiatan : K]inik Kecadekan Esteffika Haqira Rays oieh PT. Mada
Kermana Rays
Lokasi Usaha danf atau Kegiatan : J[. S.Parman N©.15?4, RT.0®5 RW.ee4 Ke!. Punrokerto
Ku!on, Ken. Puncokerto SeEatamp Kab. Banyumas
Pe!aku usaha : Ahmed Fauzi
Hart, Tangga! Rapat : Kamis$ 13 Januari 2ae2
Nama pemeriksa : Dt:cat. Ndr t^faui
lnstansifsKPD : D`ma+ fqctla,ti^ P.b. Ba^Su"aL&

No Hatanan Satan/ Arahan


1`2.3. 567 Peo`j{{a+a* pera¥anan tt.htk |6+kca`+ d'en3\a` ba ath -nMiq¥±t¥tld?fo:a.h^u¢#fut;a.abet:u`trju#i3:`&`Q,,rthah£Rtry{

t(t'^,\c. but-n
P'h`9"h`3uhj dan kfta5ouNa`.

(..¢!,qu....-ti.i.b....*.T*.'.......!
Ltan &®014.`1^R .^1h(. . A. a
SARAENf ARAHAEN RAPAT pEREERIrasffiRE SuesTAISE
PE,RSETuJUARE TEKdi!S PEENENUHARI BAKU REUTus AIR L5REBAH

Nama Usaha dan/ atau Kegiatan : Kiinik Kecantikam EstetiRa Haqima Rays cfeh PT. REada
Kemama Rays
Lokasi Usaha dan/ atau Kegiafan : J!. S`Parman No.1574, RT.®05 RW.0®4 Ke£. Putnfirokeito
Kuiem, Kec. Pumeokerto Se!atan, Kab` Banyurmas
Palaku usaha : Ahmad Fauzi
Hart, Tangga! Rapet : Kamis$ 13 Janurari 2022
Nama pemeriksa : ir!gs{
lnstansif SKPD : "keprkGin+

No Hafaman i SaranfArahan
---:::-!-I:_-------::-I=:-i-.:---:---i------I------:-
!`i.

I:I+ --.--- -- - - *f: .--- -a-L±- `- -. ..--i-. --: --. ----. . C-Arc~ELrfu;~prifefife

G`4giv'bh/ch pe #gFTjed¢S a ed trzfa ffi`%

api{i {mt pe=¢p¢ii f #fu4arf~ grn atrr


•-F±---:_------:i --+ .+---.-i 3 i,i,--.---.i--;.

-:-.+-..-

ft``A.flJ
SARARE ARAHAN RAPAT PEREERIKSAARE SuBSTAVSE
PERSETuruAtt TEKN]S pEenENUHen BAKu REUTu AIR utREBARE

Name Usaha dan/ atau Kegietan : Klinik Kecantikan Estetika Haqira Raya den PT. REeda
Kemama Rays
Lokasi usaha dan/ atau Kegiatan : JI. S.Parman No.1574„ RT`®®5 RW+®04 Ke€. Pumrokefto
KulenL Kec. Purwckerto Se!atan, Ka&. Ban¥umas
Pelaku usaha : Ahmad Fauzi
Hari, Tangga! Rapat : Kamis,13 Januari 2022
Namapemeriksa : ftyve frsoJ`t`
lnsfanslf SKPD : Dltt

Nle Ha!anan Saraut Arahan


'.+.'' hagfu\` -ih4,1 -drmut un.A. +Arfup-ir \A+J.\.h+h \ole.[hi`
|t?wwote+to 6cLr*+ ... .` Yuru~tc/h \C*\h )

. yet.yoh~ haoul{\c-- Sup.`f. a+-fro-\c~


14th\ &ulrtL+-\ r¢\C-fu qu b*h~ ha``m<a vg
qy.fu` dr \jL\O*+ VA dr-h.4*\k`c-

~ dry,Lru tvru`l~ . I/A^^8giv.uL~


\4(^whthjL. air b~tiS `mh+I; \/++(^J. tv i\g_
\unpra a+lr .u(t^Uc.i \J.~ i/^^£~ l+|„``-.~

-a„ Q^;^b..I yq Afwh\(a.~. dul (ny


\pr"Jth-¢or unA^ ^'b„5 ng
+tr. ^i6u> equr kJ&Ah \H+Acur.m`
`furfuvfro

Pesefta Ftapet,

nl I . .
SARARE ARAHAN FRAPAT pEunERIKSRAbc suBSHENst
pERSETuuuAN TEKNBs pEfflENURERE BAKu REu" AER mNIBAfl

Nama Usaha c!and atau Kegfatan : K!inik Kecamtikam Estetika Haqira Raya ofeh PT. REada
Kencama Raya
Lokasi Usaha dan/ atau Kegiefan : J!. S.Paurnan N®`,1574. RT.ee5 RW.0®4 Kal. Purcokerto
Kulent Kec. Puncokerto Se€atan, Kab, Banyumas
Pelaku usaha : Ahmad Fauzi
Hart, Tangga! Rapat : Kamis,13 Janueri 2022
Nama pemeriksa : t~>~irt±Injir ART€=!p fronds; + i.``\
lnstansif SKPD : qua ife `i3innyumt;u

No Ha!amaft Sarade AraEtan

\a?Lir` i . Ve*rap`Tse`\1;-L6`\€.i+. 3?iatrra¥.\iS\n jeartt` &gc*t£\r`3`5®aH\ ke+halts >a}ng


€\c!s}Frfecin ct&` ¥&9ais*3 u\a\ve d#3±>:\s5in Qap8ENpr-
\at` asr \```ihaGSLn a./ es¥*i`pr3t:i *t troth . ¥\gti\rtalk
`x>kyafu ¥a`Ote:5`sr g*jscht+ `foul\ cfiquri ifkha G*tT

\?¢c`c\ingj\pE±€qLh Jcysr :}m;```> \trhac£\n pe*B Si.|r"&i\\gr}en


\per\;i;r:r{ct\ricc*:`hftik &®miest~ry\+.

\Fap``\\R=;i -qaha ysa`B ds, TQ:`asa[ifeR` igri*K>"t¥e:`¥\gr{ng={jqu:ng\n`=`n¢:::`=:i:?in?`':1"

¥ra`dtogiv >ic^r[§ &ri\qa\f`3trcaqu ,


¥aha \nggivca dir ±ttsLhair+€#r` 5\nr`\ tsTysLtee#
cfatr pegrpeT¥. \k*iijiF i=`t\nertoUha\` #S``?i--------,:+}=.-i-i`:-:`.`€`:+-+.-``*-T`.,,--:--rig--

#<diti\++1\E$ 1cfapgfaitos /`a=D`s3tSfl€ gse&cs ai`¢er`be

&>±;I aart;ts hjdr g€aapc>i ct\`t©


ap\l*segrh toE\ ±apj{;&/ng^;unah¢`RT \vjtL -

Ldysdr pe h air \K``utk- ±±a8F apquFitirfu

dr*`i trth /e`3ir\ck i \drJrfu* vQr`rr"


tfwh`fu orpe pr`to+} §e:Qr \&sLcka \pA|.
[ng\`}ad}hha `iipeTTftt;pit \¢>er«qu+ trdid\R\O"
ant:t lrzRLseTh dfh \® \ ¥cE3izfllfty .

Peerta RapatS ,
SARAN / ARAHAN RAPAT PEMERIKSAAN SUBSTANSI PERSETUJUAN TEKNIS
STANDAR TEKNIS PEMANFAATAN AIR LIMBAH UNTUK APLIKASI KE TANAH

Nama Usaha dan/atau Klinik Kecantikan Estetika Haqira Raya oleh PT. Mada
Kegiatan Kencana Raya

Lokasi Usaha dan/atau Jl. S. Parman No.1574 Jl. S. Parman No.1574, RT 005
Kegiatan RW 004 Kel. Purwokerto Wetan Kec. Purvokerto Selatan
Kab. Banyumas
Pelaku Usaha Ahmad Fauzi
Hari, tanggal Rapat Kamis,13 Januari 2022
Nama Pemeriksa CATUR HADIK SETYOWATI, ST.
lnstansi / SKPD DLH Kab. Banyumas

No. Halaman Saran / Arahan


1 1 Bisa ditambahkan jastifikasi mengapa perlu menyusun Pertek utk Klinik
Kecantikan, yaitu dalam rangka perubahan persetujuan lingkungan melalui
perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang
memerlukan Persetujuan Teknis (sesuai PP 22 Tahun 2021 ), dan mohon
ditambahkan Persetujuan Lingkungan yang pernah dimiliki sebelumnya.
2 4 Mohon ditambahkan bahan baku dan penolong untuk bahan farmasi
kecantikan yang digunakan.
3 - Dari penggunaan bahan baku dan jenis pelayanan yang ada, dikarenakan
ini Klinik, maka ada limbah 83, sehingga perlu disusun Rincian Teknis
Penyimpanan Limbah 83 yang dilampirkan pada saat pengajuan
perubahan Persetujuan Lingkungan.
4 5 Operasional klinik, perlu ditambahkan adanya pelayanan konsultasi dokter
dan penjualan produk kecantikan.
5 12 Gambar 5. Alur proses pengolahan air limbah, perlu ditambahkan klorinasi
pada lpAL
6 14 Perhitungan dimensi air limbah (kriteria desain), pada bak biofilter aerob
dan anaerob mohon diperbaiki, dikarenakan volumenya hanya % dari bak
lpAL yang berbentuk silinder.
7 16 Gambar 7 Desain lpAL, mohon diperbaiki :
- ditambahkan letak manhole
- Ditambahkan fasilitas untuk pengambilan lumpur
- Ditambahkan bak klorinasi
- Denah tampak atas bak aerob dan anaerob perlu ditambahkan
sekat.7
8 17 Lahan yang dimanfaatkan untuk penyiraman mohon ditambahkan gambar
denah area penyiraman.
9 18 Keterangan table tertulis "*)area yang disiram hanya tanaman di pot" agak
ambigu, mungkin langsung disebutkan saja pad.a row di atasnya untuk
taman bagian depan.
10 25 Petugas lpAL sebagai jabatan fungsional?
11 Lampiran Gambar denah mohon ditambahkan:
- Area penyiraman
- Letaksumurpantau
SARARE ARAHan RAPAT pEREEFanKSAARI SUBSTRESE
pERSETuduAN TEKNis pERIEREUHen BAIu REUTu Aim L3REBAH

Nama Usaha dan/ atau Kegiafan : K!inik Kecantika`n Este*ika Hapira Rays dish PT. REeda
Kencana Raya
Lokasi Usaha dart atau Kiegiatan : J!. S.Parman N®.1574, RT.ee5 RW.004 Ket. Purwokerto
KurlenE t{ec. PuncokeFto Sdiatan® Kab. Ban¥uemas
Pelaku usaha : Athmad Fauzi
Hart, Tanggal Rapet : Kamis.13 Jagivueari 2®22
Nama pemeriksa : frofas \ntotiudid5ctei
lnstansi/ SKPD : OLtt

No Haiaman i SaranfAral
t`3. mchch umutr deFr ` drhmgr`r*a# ifeTi-all figiv ife
g`ce:+ |"gtas) aari hat4.c2n -te±wia
8t qurQ3 a$9unQhayi

rfuds a pe ifeqFne ke¥®


apnur ftyatan Kt€.ark tecarHmethontvtsdi*iafga.nouktw

pev\i\-raw3aH ta:nQttQm

ion9 akem ar\Qkuteftm ?

Peserfe Rapat,
-:-€-i-;5--

i ifefe{ whntjdichfi' )
REKAPITULASI SARAN/ARAHAN RAPAT PEMERIKSAAN SUBSTANSI
PERSETUJUAN TEKNIS PEMENUHAN BAKU MUTU AIR LIMBAH

Jenis/Judul Dokumen : Standar Teknis Pemanfaatan Air Limbah Untuk Aplikasi ke Tanah
(Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah)
Nama Kegiatan : Klinik Kecantikan Estetika “Haqira Raya”
Lokasi Kegiatan : Kel. Purwokerto Kulon, Kec. Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas.
Pemrakarsa : PT Mada Kencana Raya
Hari/Tanggal : Kamis / 13 Januari 2022

No Hal. Saran/Arahan Tanggapan/Perbaikan Hal.

Dian Nita Utami – Dinas Kesehatan Kab. Banyumas


1 5 Penjelasan pelayanan klinik terkait Telah ditambahkan 5-6
dengan bahan kimia yang digunakan
untuk aktivitas pelayanan klinik
2 6 Terkait dengan penggunaan sumber Sumur pantau telah
air dari PDAM tetap dibuat sumur ditambahkan untuk
resapan untuk pemantauan kualitas pemantauan kualitas air tanah
air tanah
3 7 Penambahan kebutuhan air untuk Telah ditambahkan untuk 13-14
pelayanan klinik bukan hanya untuk kebutuhan layanan perawatan
penggunaan air dari pengunjung dan meskipun yang jumlah atau
karyawan volumenya tidak banyak
Priadi – Dinperkim Kab. Banyumas
1 - Penjelasan limbah yang berasal dari Telah ditambahkan untuk 11
kegiatan klinik kecantikan dijelaskan kebutuhan layanan perawatan
di dalam dokumen persetujuan meskipun yang jumlah atau
teknis, hanya penjelasan air volumenya tidak banyak
penggunaan sisa masker keluar khususnya untuk pembersihan
dijelaskan/dimasukkan dalam uraian kulit atau wajah. Sisa masker
persetujuan teknis maupun limbah lainnya telah
diuraikan dalam Pertek,
dimana khusus limbah B3
nantinya dibuat Rincian Teknis
2 - Gambar/desain perlu diperjelas arah Telah ditambahkan arah mata Lamp.
mata angin, lokasi septic tank angin
pabrikan, tanaman yang akan
disiram.
Agus Susanto – DLH Kab. Banyumas
1 5  Alamat usaha terdapat kesalahan Telah diperbaiki menjadi 7
lokasi (Purwokerto Barat Purwokerto Kulon
.....Purwokerto Kulon)
 Pelayanan kecantikan supaya Telah ditambahkan atau 5-6
diperjelas lebih detail terkait diperbaiki
dengan bahan kimia yang dipakai
dan limbah yang dihasilkan

Hal | 1
No Hal. Saran/Arahan Tanggapan/Perbaikan Hal.
2 6-7 Diperhitungkan kembali Telah diperbaiki dengan 13-14
menggunakan kebutuhan air bersih menambahkan air untuk
untuk perhitungan neraca air layanan perawatan yang
disesuaikan dengan jenis layanan jumlahnya cukup kecil.
3 12 Air limbah yang dihasilkan dari Air limbah dari layanan 18-19
layanan perawatan agar tidak perawatan dialirkan ke IPAL
dibuang langsung tetapi diolah agar
tidak mencemari lingkungan
Ginanjar Argo Pambudi, S. Si. – DLH Kab. Banyumas
1 2 Penapisan jenis persetujuan teknis Telah ditambahkan informasi 2
yang dilakukan oleh pelaku usaha kedalaman air tanah di lokasi
adalah pemanfaatan air limbah untuk kegiatan
aplikasi ke tanah. Melihat lokasi
kegiatan usaha jauh dari kedap air
permukaan dan jenis limbah yang
dihasilkan berkarakteristik domestik
2 4 Kapasitas usaha yang direncanakan Kapasitas usaha dan/atau 4-5
belum dijelaskan secara rinci kegiatan telah diperbaiki atau
kegiatannya. Jumlah ditambahkan
pasien/pengunjung dan jenis-jenis
tindakan kegiatan yang dilakukan.
Pada neraca air disebutkan jumlah
karyawan dan penjung harap
dimasukkan pada pembahasan
kapasitas usaha/kegiatan.
3 13-16 Perhitungan kapasitas/volume Perhitungan volume proses 20-22
proses anaerob dan aerob tidak anaerob dan aerob telah
sesuai antara perhitungan dan diperbaiki sesuai dengan
desain gambar IPAL gambar IPAL
4 18 Layout pengelolaan air limbah Telah diperbaiki dan/atau Lamp.
tunjukkan lokasi titik penaatan/outlet, ditambahkan
lokasi penyiraman, lokasi sumur
pantau dan lokasi IPAL
5 17 Tambahkan informasi berapa Telah ditambahkan. 2&
kedalaman air tanah di lokasi 25
kegiatan
Catur Hadik S. – DLH Kab. Banyumas
1 1 Bisa ditambahkan justifikasi Justifikasi penyusunan Pertek 1
mengapa perlu penyusunan Pertek dalam rangka perubahan
untuk Klinik Kecantikan yaitu dalam persetujuan lingkungan
rangka perubahan persetujuan melalui perubahan
lingkungan melalui perubahan pengelolaan dan pemantauan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (sesuai PP
lingkungan hidup yang memerlukan 22 Tahun 2021) telah
Persetujuan teknis (sesuai PP 22 ditambahkan
Tahun 2021) dan mohon
ditambahkan persetujuan
Lingkungan yang pernah dimiliki
sebelumnya

Hal | 2
No Hal. Saran/Arahan Tanggapan/Perbaikan Hal.
2 4 Mohon ditambahkan bahan baku dan Bahan farmasi kecantikan 5-6
bahan penolong untuk bahan farmasi yang digunakan telah
kecantikan yang digunakan ditambahkan sebagai bahan
baku dan bahan penolong
termasuk peralatan yang
digunakan.
3 - Dari penggunaan bahan baku dan Rincian Teknis Penyimpanan -
kenis pelayanan yang ada Sementara Limbah B3 akan
dikarenakan ini Klinik, maka ada dibuat dan dilampirkan untuk
limbah B3, sehingga perlu disusun pengajuan perubahan
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah Persetujuan Lingkungan
B3 yang dilampirkan pada saat
pengajuan perubahan Persetujuan
Lingkungan
4 5 Operasional klinik perlu ditambahkan Telah ditambahkan untuk 4-5 &
adanya pelayanan konsultasi dokter layanan konsultasi dan 7-11
dan penjualan produk kecantikan penjualan produk kecantikan
5 12 Gambar 5 alur proses pengolahan air Telah ditambahkan
limbah perlu ditambahkan klorinasi
pada IPAL
6 14 Perhitungan dimensi air limbah Perhitungan volume proses 20-22
(kriteria desain) pada bak biofilter anaerob dan aerob telah
aeron dan anaerob mohon diperbaiki diperbaiki sesuai dengan
dikarenakan volumenya hanya 1/2 gambar IPAL
dari bak IPAL yang berbentuk silinder
7 16 Gambar 7 desain IPAL mohon Telah diperbaiki 23
diperbaiki:
- Ditambahkan letak manhole
- Ditambahkan fasilitas untuk
pengambilan lumpur
- Ditambahkan bak klorinasi
- Denah tampak atas bak aerob dan
anaerob perlu ditambahkan sekat
8 17 Lahan yang dimanfaatkan untuk Telah diperbaiki atau Lamp.
penyiraman mohon ditambahkan ditambahkan
gambar denah area penyiraman
9 18 Keterangan tabel tertulis “*) area Telah diperbaiki, dimana yang 25
yang disiram hanya tanaman di pot” disiram bagian depan adalah
agar tidak ambigu mungkin langsung tanaman di pot.
disebutkan saja pada row di atasnya
untuk taman bagian depan.
10 25 Petugas IPAL sebagai jabatan Telah diperbaiki.
fungsional?
11 Lamp. Gambar denah mohon ditambahkan Telah diperbaiki atau Lamp.
- Area penyiraman ditambahkan
- Letak sumur pantau
Raras Wanudyajati – DLH Kab. Banyumas
1 - Mohon untuk dapat dilampirkan Bahan-bahan yang digunakan 4-5
material safety data sheet (MSDS) untuk kegiatan klinik
dari bahan-bahan yang digunakan kecantikan telah diuraikan
untuk kegiatan Klinik Kecantikan dalam pertek.
Haqira Raya

Hal | 3
No Hal. Saran/Arahan Tanggapan/Perbaikan Hal.
Produk farmasi umumnya
informasi melekat pada
kemasan terlebih telah
bersertifikasi BPOM
2 - Mohon untuk dijelaskan waktu Waktu penyiraman tanaman 26
penyiraman tanaman yang telah ditambahkan
dilakukan?

Hal | 4

Anda mungkin juga menyukai