Anda di halaman 1dari 3

PERSYARATAN ADMINISTRASI PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS

STANDAR TEKNIS KEGIATAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH UNTUK APLIKASI KE TANAH

No Persyaratan Keterangan
1 Surat Permohonan Persetujuan Teknis Ditujukan ke Kepala
Dinas Kehutanan dan
Lingkungan Hidup
Provinsi Bali
2. Nomor Induk Berusaha (NIB), jika ada Untuk perizinan
berusaha melalui OSS
3. Dokumen Standar Teknis untuk Kegiatan Pemanfaatan Air Limbah untuk
Penyiraman atau Pencucian memuat:
1. Standar teknis pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
A. Deskripsi kegiatan
1) Jenis dan kapasitas usaha dan/atau kegiatan
2) Jenis dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong
3) Proses usaha dan/atau kegiatan
a. Proses utama dan proses penunjang usaha dan/atau kegiatan secara
keseluruhan terutama yang menghasilkan air limbah. Dijelaskan mulai
dari awal hingga akhir proses sampai dihasilkan air limbahnya,
dilengkapi dengan flow diagram proses.
b. Neraca air, menggambarkan sumber dan kapasitas air baku,
penggunaan air baku, dan air limbah yang dihasilkan serta yang akan
diaplikasikan ke tanah
c. Fluktuasi atau kontinuitas produksi dan air limbah, dan karakteristik
air limbah
d. Layout dengan skala memadai yang menggambarkan
(1) Lokasi masing-masing unit proses/kerja, terutama unit kerja yang
menghasilkan air limbah beserta saluran drainase
(2) Instalasi pengolahan air limbah, saluran air limbah serta lokasi
pemanfaatan air limbah
4) Efisiensi penggunaan air
B. Baku mutu air limbah
Baku mutu air limbah mengacu baku mutu air limbah nasional
C. Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
1) Rencana pengelolaan lingkungan
a. Instalasi pengolahan air limbah, menjelaskan sistem pengolahan air
limbah berdasarkan baku mutu air limbah yang akan dimanfaatkan
yang memuat:
(1) Proses pengolahan air limbah, mulai dari penerimaan air limbah
sampai pemenuhan baku mutu untuk penyiraman dan pencucian
(2) Pengelolaan lumpur dan/atau gas yang dihasilkan, menguraikan
rencana pengelolaan lumpur dan/atau gas yang dihasilkan dari
IPAL
b. Pemanfaatan air limbah untuk penyiraman dan pencucian
(1) Karakteristik air limbah yang akan dimanfaatkan, menjelaskan
karakteristik air limbah secara umum serta kandungan unsur
hara dan mineral yang terdapat dalam air limbah yang
dibutuhkan untuk tanaman
No Persyaratan Keterangan
(2) Lahan yang dimanfaatkan, menjelaskan lokasi pemanfaatan
yang menjelaskan luas seluruh lahan yang akan digunakan untuk
penyiraman atau pencucian
(3) Karakteristik, jenis dan usia tanam pohon (bila untuk
penyiraman) atau jenis benda/barang/objek yang akan dicuci
(4) Metode pemanfaatan air limbah pada tanah, menjelaskan metode
penyiraman atau pencucian yang direncanakan

c. Layout pengelolaan air limbah, menguraikan tentang layout secara


keseluruhan mulai dari penerimaan air limbah, pengolahan air limah
sampai dengan pemanfaatan air limbah
d. Prosedur operasional standar pemanfaatan air limbah untuk
penyiraman atau pencucian, diantaranya:
(1) Tata cara dan jadwal rotasi pengaliran air limbah ke tanah
(2) Tata cara dan jadwal pembersihan sisa endapan pada tanah yang
diaplikasikan; dan
(3) Logbook pemantauan

2) Rencana pemantauan lingkungan


a. Pemantauan air limbah
(1) Lokasi pengambilan contoh uji air limbah diambil di outlet
terakhir menuju ke lahan yang disiram atau lokasi pencucian
(2) Mutu air limbah, meliputi parameter dan kadar, berdasarkan
baku mutu air limbah yang ditetapkan
(3) Dosis, debit dan rotasi untuk penyiraman atau volume air limbah
yang digunakan untuk pencucian
(4) Frekuensi pemantauan disesuaikan dengan parameter yang
dipantau
b. Pemantauan mutu air tanah
(1) Lokasi: sumur pantau mewakili hulu (upstream) dan hilir
(downstream)
(2) Parameter air tanah, menjelaskan parameter air tanah yang
dipantau di sumur pantau
(3) Frekuensi pemantauan air tanah, dilakukan paling sedikit 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun dengan memperhatikan musim
kemarau dan hujan

3) System penanggulangan keadaan darurat


a. uraian tentang unit yang bertanggung jawab terhadap penanganan
kondisi darurat (struktur organisasi, peran dan tanggung jawab,
mekanisme pengambilan keputusan)
b. uraian tentang rencana dan prosedur tanggap darurat (detail peralatan
dan lokasi, prosedur, pelatihan, prosedur peringatan dan sistem
komunikasi)

(4) internalisasi biaya lingkungan, antara lain biaya pembangunan,


pengoperasian, pemeliharaan, tanggap darurat, pengembangan teknologi
dan pengembangan sumber daya manusia

(5) periode waktu uji coba


2. Standar kompetensi sumber daya manusia
a. Struktur organisasi, yang menangani lingkungan hidup (pengendalian
pencemaran air)
b. Sumber daya manusia, yang harus dipenuhi penanggungjawab usaha dan/atau
kegiatan 1 (satu) tahun setelah diterbitkannya SLO (penanggung jawab
pengendalian pencemaran air, penanggung jawab operasional pengolahan air
limbah, dan/atau kompetensi lain sesuai kebutuhan)

3. Sistem Manajemen Lingkungan


Muatan sistem manajemen lingkungan tercantum dalam Lampiran IV
PermenLHK No. 5 Tahun 2021.
Informasi tambahan:
1. Tata cara Penyusunan Standar Teknis ini mengacu pada Lampiran III Peraturan Menteri LHK No. 5
Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang
Pengendalian Pencemaran Air.
2. Bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki dokumen lingkungan hidup (UKL-UPL, DPLH,
AMDAL, atau DELH) dan melakukan kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah tetapi
belum memiliki Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah dan/atau Pemanfaatan Air
Limbah, wajib mengajukan Permohonan Arahan Perubahan Persetujuan Lingkungan terlebih dahulu ke
DKLH Provinsi Bali.

Anda mungkin juga menyukai