Anda di halaman 1dari 27

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam proses kegiatan selalu ada dampak positif dan dampak negatif yang terjadi.
Dampak positif berupa adanya kegiatan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan.
Dampak negatifnya adalah timbulnya limbah yang dihasilkan sisa kegiatan usaha. PT.
Narty Insan Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang Perhotelan (Hotel
Amaris) juga memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positf harus di
tingkatkan dan dampak negatif harus di kelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan
pencemaran bagi lingkungan.

Salah satu dampak negatif yang timbul dari kegiatan Hotel Amaris adalah
timbulnya limbah yang bersifat Bahan Berbahaya dan Beracun atau sampah/limbah B3
yang jika tidak di kelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif bagi manusia
dan lingkungan sekitarnya. Limbah B3 yang dihasilkan berupa pelumas bekas, kain
majun, saringan oli bekas, aki bekas, lampu TL yang berasal dari kegiatan showroom
dan reparasi mobil. Untuk itu limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan usaha Hotel
Amaris harus dikelola dengan baik.

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan limbah B3 adalah


melakukan penyimpanan sementara limbah B3 di lokasi kegiatan yang memenuhi
syarat. Untuk itulah kami menyusun Rincian Teknis TPS Limbah B3 agar pengelolaan
limbah B3 yang dihasilkan dapat dikelola dengan baik sesuai persyaratan yang berlaku.

1.2 Tujuan
maksud dan tujuan disusunnya Rincian teknis pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Penyimpanan Limbah B3 ini antara lain adalah :

a. Mengidentifikasi jenis, sumber dan karakteristik limbah padat B3 yang dihasikan


PT. Narty Insan Sejahtera Sesuai dengan ketentuan
b. Mengkaji peluang pemanfaatan limbah padat B3 serta sistem pengelolaan yang
dilakukan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaannya.
c. Mengevaluasi pengelolaan Limbah B3 yang keterkaitan dengan indeks proper di
PT. Narty Insan Sejahtera dengan mengacu pada prosedur dan persyaratan yang
berlaku, Sehingga Limbah B3 tersebut terkelola dengan benar sesuai dengan
peraturan pemerintah nomer 22 tahun 2021

1|Rincian Teknis PT. Narty Insan Sejahtera (Hotel Amaris)


1.2 Identitas Pemrakarsa Dan Identitas Perusahaan

1. Nama Usaha dan/atau : HOTEL AMARIS


Kegiatan

2. Nama Pemrakarsa : PT. NARTY INSAH SEJAHTERA

3. NIB : 9120307741252

4. NPWP : 81.217.774.9-432.000

5. Alamat Usaha dan/atau


Kegiatan

 Jalan : Jl. KH.Noer Ali RT.007/RW.003

 Kelurahan : Pekayon Jaya

 Kecamatan : Bekasi Selatan

 Kota : Bekasi

6. Nama Penanggung Jawab : Andre Kusuma


Usaha dan/atau Kegiatan

7. Jabatan Penangung Jawab : Direktur


Usaha dan/atau Kegiatan :

8. Alamat Kantor

 Jalan : Jl. KH.Noer Ali RT.007/RW.003

 Kelurahan : Marga Jaya

 Kecamatan : Bekasi Selatan

 Kota : Bekasi

9. Telp.Kantor : (021) 8949 7777

10. Alamat email :

2|Rincian Teknis PT. Narty Insan Sejahtera (Hotel Amaris)


BAB 2
DESKRIPSI KEGIATAN

2.1.Lokasi Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan PT. NARTY INSAH SEJAHTERA adalah kegiatan Hotel dan
Sarana Penunjangnya yang diberi nama Hotel Amaris pada lahan seluas ± 560 m2 .
Lokasi kegiatan berada di wilayah administratif Kelurahan Pekayon Jaya Bekasi Selatan
tepatnya di Jl. KH.Noer Ali RT.007/RW.003 Kel. Pekayon Jaya, Kec. Bekasi Selatan ,
Kota Bekasi, Jawa Barat 17141. Bangunan Hotel Amaris terdiri dari 1 tower dengan
ketingian 15 lantai serta terdapat semi-basement. Lokasi kegiatan terletak pada titik
koordinat -6.2487668 106.983081 dengan batas-batas lokasi sbb:
 Sebelah barat : Jl. KH. Noer Ali

 Sebelah utara : Pertokoan


 Sebelah timur : Pertokoan
 Sebelah selatan : Pertokoan

Lokasi Hotel Amaris

3|Rincian Teknis PT. Narty Insan Sejahtera (Hotel Amaris)


.2.2.Dokumen Perizinan

No Nama Izin Nomor Pemberi izin Tanggal


berlaku

1 NIB 9120307741252 OSS 17 Maret


2022

Surat IMB No. Dinas Tata 26 Juni 2020


Kesesuaian 503/0325/I-B/DPPTSP.PPBANG Ruang Kota
Ruang (KRK) Bekasi

2 Izin Usaha 9120307741252 OSS


Pariwisata

3 Dokumen 660.1/392.Rekom.UKL-UPL/DinasLH/ Dinas 25-04-2011


UKL/UPL VII/2019 Lingkungan
Hidup

5 Persetujuan Dalam Proses Dinas


Tenis Air Lingkungan
Limbah Hidup

4 Izin Pengajuan Baru Dinas


penyimpanan Lingkungan
Limbah B3 Hidup

2.3.Informasi Kegiatan
Jenis kegiatan PT. Narty Insan Sejahtera terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan
penunjang. Kegiatan utama terdiri dari kegiatan HOTEL dan komersial sedangkan
kegiatan penunjang terdiri dari berbagai kegiatan dari sarana pendukung seperti
lahan parkir, taman, dll.
a. Kegiatan Utama
Kegiatan Hotel pada pembangunan sarana utama, dibangun 1 tower dengan
ketinggian 15 lantai dan dilengkapi dengan semi basement.. Total keseluruhan
kamar hunian yang akan dibangun berjumlah 110 unit.

b. Kegiatan Penunjang (Fasilitas Penunjang Hotel dan Area Komersial) Kegiatan


penunjang yang akan dibangun sebagai fasilitas penunjang kegiatan hotel
meliputi :

4|Rincian Teknis PT. Narty Insan Sejahtera (Hotel Amaris)


No Jenis fasilitas Luas area Keterangan

1 Jalan dan area ……m2 ( ….%) Parkir dilantai bashment dan luar
Parkir bangunan dengan total kapasitas
parkir…..satuan ruang parkir (SRP)

2 Pedestrian ……m2 ( ….%)

3 Ruang terbuka 168 m2 (30%)


hijau

4 Kolam retensi ……m2 ( ….%) Kedalaman kolam 2m berjumlah 3


titik .seuruh limpasan air hujan
dialirkan kekolam ini. Over flow dari
kolam ini dialirjkan ke kali Bekasi

5 Saluran ……m2 ( ….%) Dimensi saluran lebar 1m dan


kedalaman 1 m.arah aliran menuju
sungai Kali Bekasi disisi timur

6 Fasilitas 4.528 m2 Luas bangunan hotel yang terdiri dari


bangunan kamar hotel, restaurant, ruang
meeting, musholla.

c. Kegiatan Pemeliharaan Bangunan Pemeliharaan adalah suatu bentuk kegiatan


yang dilakukan untuk menjaga agar suatu bangunan selalu dalam keadaan siap
pakai. Pemeliharaan rutin dapat meminimalisir perawatan bangunan dalam jangka
panjang. Kegiatan pemeliharaan terbagi menjadi:
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan secara
terus-menerus, baik bersifat harian/mingguan/bulanan, beberapa contoh kegiatan
pemeliharaan rutin diantaranya:

 pembersihan lantai, jendela, atap plafond, dinding;

 pembersihan kamar mandi;

 pembersihan saluran, dll.


Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan berkala merupakan langkah tindakan pada bangunan menurut
periodisasi yang telah ditetapkan sebelumnya, beberapa contoh kegiatan
diantaranya:
 penggantian lampu;
 penggantian oli mesin;
 service pendingin ruangan/AC

2.4.Timbulan Sampah
Timbulan sampah berasal dari 3 sumber yaitu kegiatan hotel (kegiatan domestik
penghuni), pantry (kegiatan dapur karyawan) dan kantor pengelola (kegiatan
perkantoran dan pemeliharaan gedung). Perkiraan bahan yang termasuk B3 yang
digunakan dari ketiga sumber kegiatan tersebut adalah

5|Rincian Teknis PT. Narty Insan Sejahtera (Hotel Amaris)


No Nama Bahan Pemakaian Bentuk Sifat Bahan
Fisik
1 Bohlam lampu 35 buah/bulan Padat Beracun
2 Semprotan 40 buah/bulan Gas Mudah terbakar jika
seragga terkena panas
3 Botol cairan 10 buah/bulan Cair Beracun
pembersih
4 Oli 10 iter/bulan Cair Beracun
5 Baterai 300 buah/bulan Padat Padat Berbahaya
terhadap lingkungan
6 Barang 15 kg/bulan Padat Beracun
elektronik
7 Catridge printer 10 buah/bulan Padat, cairBerbahaya terhadap
lingkungan
8 Refigerant 5 buah/bulan Padat Beracun/Mudah
bekas bertekanan meledak

6|Rincian Teknis PT. Narty Insan Sejahtera (Hotel Amaris)


BAB 3
RINCIAN TEKNIS LIMBAH B3

3.1.Jenis dan Karakteristik Limbah B3


Limbah B3 muncul dari kegiatan Operasional Hotel Amaris Bekasi. Limbah tersebut
umumnya tergolong sebagai limbah B3 kategori 2 dan sedikit katagori 1. Jenis dan
karakteristik limbah B3 yang akan disimpan berjumlah 7 jenis yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jenis limbah B3 yang akan disimpan

Kode Nama Limbah B3 Kategori Sumber Karakterist Jumlah Masa


Limbah Limbah Limbah B3 ik Limbah (kg/bula Simpan
B3 B3 B3 n) (hari)

B105d Minyak pelumas bekas 2 Kegiatan Cairan


antara lain minyak Reparasi/ mudah
pelumas bekas Perbaikan menyala
hidrolik, mesin, gear, Beracun
lubrikasi, insulasi, heat
transmission, grit
chambers, separator
dan atau campurannya

Kemasan bekas B3

B104d Kemasan bekas B3 2 Kegiatan Beracun


Reparasi/
Perbaikan

B110d Used Rags (Kain 2 Padatan


majun, sarung tangan, mudah
serbuk gergaji dan menyala
yang sejenisnya

B102d Aki/Baterai bekas 2 Mudah


meledak

B107d Limbah elektronik 2 Setiap Beracun


termasuk cathode ray bagian
tube (CRT), lampu TL, ruangan/
printed circuit board kamar
(PCB), karet kawat
(wire rubber

B337-2 Sludge IPAL 2 Sisa IPAL Beracun

A111d Refigerant bekas 1 Perawatan Mudah


Ac meledak

7|Rincian Teknis PT. Narty Insan Sejahtera (Hotel Amaris)


3.2.Tempat Penyimpanan Sementara (TPS)

Limbah B3 Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah B3 disediakan karena


pengolahan limbah tidak dapat dilakukan dengan segera. Penyimpanan sementara
dimaksudkan untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi
bahaya terhadap manusia dan lingkungan dapat dihindarkan. TPS Limbah B3 berbentuk
Bangunan persegi empat

3.2.1. Lokasi TPS Limbah B3

Lokasi TPS Limbah B3 berada di dalam Kawasan Hotel Amaris Bekasi yang secara
administratif berada di Kecamatan Bekasi selatan , Kota Bekasi (Gambar 3.1). TPS
limbah B3 berada di lantai basement pada titik koordinat -6.248944 LS 106.983331 BT
seperti terlihat pada Gambar 3.2.

Lokasi TPS Limbah B3


-6.248944 LS
106.983331 BT

8|Rincian Teknis PT. Narty Insan Sejahtera (Hotel Amaris)


3.2.2. Desain TPS Limbah B3

Bangunan TPS limbah B3 berada di lantai dasar sehingga struktur bangunannya


menyatu dengan struktur gedung utama. Luas bangunan TPS limbah B3 adalah 2 m2
dengan panjang bangunan 2 m, lebar bangunan 1 m dan tinggi bangunan 2,5 m.
Struktur utama (kolom, balok), atap dan lantai bangunan terbuat dari material beton
bertulang. Sedangkan dinding bangunan menggunakan material beton ringan. Beton
memiliki karakteristik material kedap air dan tidak mudah terbakar. Pemilihan material
beton dimaksudkan untuk melindungi bangunan dari masuknya air hujan dan
penyinaran matahari secara langsung serta meminimalisir potensi leachate. Sekeliling
bangunan diberi jendela untuk memelihara sirkulasi udara di dalam ruangan.
Tujuannya untuk menghindari akumulasi gas yang dapat memicu
kebakaran/keracunan di dalam ruangan. Kusen jendela terbuat dari material besi
dengan bagian tengah jendela ditutup dengan kassa. Untuk pencahayaan, di dalam
ruangan dipasang 1 lampu LED. Pada area penyimpanan dibuat peninggian lantai
setebal 20 cm untuk mencegah masuknya air/tumpahan cairan ke area tersebut.
Saluran pengumpul dibuat di sepanjang area penyimpanan limbah cair (oli) untuk
mengantisipasi tumpahan. Saluran tersebut terhubung dengan bak pengumpul yang
berkapasitas 0,125 m3. Untuk saluran hujan, menyatu dengan saluran hujan
bangunan utama karena posisi bangunan TPS limbah B3 berada di basement gedung.

Desain TPS Limbah B3 dapat dilihat pada Gambar 3.6 dan 3.7.

9|Rincian Teknis PT. Narty Insan Sejahtera (Hotel Amaris)


10 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
11 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
3.2.3. Kapasitas Penyimpanan
TPS limbah B3 didesain menggunakan ruang penyimpanan dengan sistem blok/sel.
Pemilihan sistem ini dimaksudkan untuk memilah limbah sesuai karakteristiknya
sehingga memudahkan pengangkutan serta pengolahannya. Masing-masing blok/sel
dipisahkan dengan tanggul (Gambar 3.5). Desain pembagian blok/sel dapat dilihat
pada gambar denah dan potongan (Gambar 3.6 dan 3.8).

Rincian Kapasitas dan Kemasan maksimum TPS Limbah B3

12 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
3.3. Penanggulangan Kedaruratan

Usaha penanggulangan keadaan darurat bertujuan untuk meminimalkan cidera dan


korban jiwa, kerusakan harta benda dan pencemaran terhadap lingkungan. Persiapan
terhadap situasi bahaya atau bencana perlu ditetapkan untuk menanggapi kejadian
yang tidak direncanakan. Manajemen menyusun prosedur untuk mengidentifikasi
kecelakaan dan potensi keadaan darurat serta menanggapi, mencegah dan
menghilangkan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Prosedur yang dimaksud
dituangkan ke dalam SOP Tanggap Darurat pada Lampiran. Dari hasil identifikasi
potensi bahaya dan resiko kedaruratan dipersiapkan peralatan penanggulangan
kedaruratan sbb :

Tabel 3.3 Peralatan K3 di dalam bangunan TPS Limbah B3

13 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
3.4. Pengemasan Limbah B3

Pengemasan Limbah B3 adalah cara menempatkan atau mewadahi Limbah B3 agar


mudah dalam melakukan penyimpanan dan/atau pengumpulan dan/atau
pengangkutan Limbah B3 sehingga aman bagi lingkungan hidup dan kesehatan
manusia. Menurut peraturan perundangan Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
no. 6 Tahun 2021tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun,
Limbah B3 yang disimpan pada bangunan wajib dilakukan pengemasan. Pengemasan
limbah B3 dapat dilakukan dengan menggunakan kemasan berupa drum, jumbo bag,
tangki atau kontainer. Kemasan yang digunakan harus memenuhi persyaratan
berikut :

 kemasan terbuat dari bahan yang dapat mengemas limbah B3 sesuai dengan
karakteristik Limbah B3 yang akan disimpan;

 kemasan mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalarn kemasan;

 kemasan memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan penyimpanan, pemindahan, atau pengangkutan;

 kemasan berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat, atau tidak rusak;

 kemasan dilekati dengan label dan simbol Limbah B3. Label memuat keterangan
tentang : nama Limbah B3, identitas penghasil, tanggal dihasilkan dan tanggal
pengemasan.

Limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan di Hotel Amaris akan dikemas menggunakan
wadah kontainer dan drum. Untuk memenuhi persyaratan di dalam peraturan
perundangan, kemasan limbah B3 direncanakan sbb:

14 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
Label dan symbol dipasang pada sisi depan/muka wadah kemasan agar identitas
limbah mudah dikenali. Simbol merupakan gambar yang menunjukkan karakteristik
limbah yang disimpan. Label merupakan identitas limbah yang meliputi tanggal
pengemasan, jenis, kode dan sifat limbah. Sistem label dan symbol yang akan
digunakan, direncanakan sbb :

15 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
16 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
Untuk prosedur pengemasan dapat dilihat pada SOP Pengemasan di bagian
Lampiran. 3.5. Penyimpanan Limbah B3 Penyimpanan Limbah B3 adalah kegiatan
menyimpan Limbah B3 yang dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 dengan maksud
menyimpan sementara Limbah B3 yang dihasilkannya. Penyimpanan limbah B3 diatur
di dalam Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan no. 12 Tahun 2020 tentang
Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun. Syarat penyimpanan Limbah
B3 menggunakan drum adalah :

17 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
 ditumpuk berdasarkan jenis kemasan;

 jarak antara tumpukan kemasan dengan atap paling rendah 1 (satu) meter; dan

 disimpan dengan sistem blok dengan ketentuan:

- setiap blok terdiri atas 2 (dua) x 3 (tiga); dan

- memiliki lebar gang antar blok paling sedikit 60 cm (enam puluh sentimeter)
atau disesuaikan dengan kebutuhan operasional untuk lalu lintas manusia
dan kendaraan pengangkut (forklift).

Syarat penyimpanan Limbah B3 menggunakan kontainer adalah :

 permukaan tanah tidak bergelombang dan memiliki kemiringan paling besar 1%


(satu persen)

 dilengkapi saluran drainase untuk menampung ceceran Limbah B3;

 terlindung dari penyinaran matahari dan masuknya air hujan secara langsung.

Ruang TPS Limbah B3 berukuran 3 x 2 m atau seluas 6 m2. Ruangan tersebut


berada di lantai basement sehingga tidak terpapar langsung oleh sinar matahari
maupun air hujan. Ruangan juga dilengkapi dengan saluran pembuangan dan bak
pengumpul untuk menampung ceceran Limbah B3. Jarak bebas antara tumpukan
kemasan dengan atap ruangan cukup besar, yaitu antara 1 – 1,5 m. Untuk
memenuhi persyaratan peraturan pemerintah, ruang penyimpanan didesain dengan
sistem blok/sel. Pemilihan sistem ini dimaksudkan untuk memilah limbah sesuai
karakteristiknya sehingga memudahkan pengangkutan serta pengolahannya.
Masing-masing blok/sel dipisahkan dengan tanggul terlihat pada gambar dibawah ini.

18 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
Ruang penyimpanan selalu dijaga agar dalam kondisi aman, bersih, rapi dan bebas dari
bahaya dan pencemaran terhadap lingkungan. Petugas/operator wajib mencatat keluar-
masuknya limbah B3 pada logbook dan menyimpan data pengelolaan. Contoh logbook
penyimpanan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

19 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
Limbah B3 dari kegiatan Hotel Amaris termasuk kategori 2, yaitu limbah yang berasal dari
sumber tidak spesifik dan sumber spesifik umum dengan volume timbulan kurang dari 50 kg
(lima puluh kilogram) per hari. Kategori limbah tersebut dapat disimpan paling lama 365 (tiga
ratus enam puluh lima) hari sejak limbah B3 dihasilkan. Limbah diserahkan ke pihak ketiga
setelah masa simpannya berakhir atau daya tampung ruang penyimpanan sudah penuh.
Penyerahan ke pihak ketiga disertai dengan manifest yang merupakan bukti bahwa limbah
B3 telah diangkut dan dikelola oleh pihak yang memiliki izin.
Prosedur penyimpanan dapat dilihat pada SOP di Lampiran

BAB 4

RENCANA PENGELOLAAN LANJUTAN

4.1. Sumber Daya Manusia

4.1.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi unit Pengelolaan Limbah B3 (PLB3)


direncanakan sbb:

20 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
Pada saat dokumen ini disusun, TPS belum beroperasi sehingga belum ada surat tugas
penunjukkan pengelola TPS Limbah B3 dan belum ada sertifikat kompetensi pengelola TPS
Limbah B3. Namun demikian PT. Narty Insah Sejahtera berkomitmen untuk menugaskan
pengelola TPS Limbah B3 yang kompeten di bidangnya serta senantiasa meningkatkan
kompetensi operator melalui pelatihan terkait. Komitmen tersebut dituangkan ke dalam surat
pernyataan yang tertera pada Lampiran.

4.1.2. Tugas dan Tanggungjawab


a. Penanggung Jawab Operasional Pengelolaan Limbah B3
Penanggung Jawab Operasional Pengelolaan Limbah B3 (POPLB3) adalah
personil yang melaksanakan pengelolaan Limbah B3 sesuai dengan Peraturan
Perundang-Undangan. Tugas dan kewenangannya mencakup :
- mengidentifikasi sumber limbah B3;
- menganalisis limbah B3;

21 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
- menilai tingkat pencemaran lingkungan sebagai dampak dari pencemaran limbah
B3;
- melaksanakan tanggap darurat dalam pengelolaan limbah B3.

b. Operator Limbah B3

Dalam melaksanakan kegiatan operasional, POPLB3 dibantu oleh operator limbah


B3. Tugas operator mencakup :
- menyimpan limbah B3 ke dalam wadah sesuai jenis limbahnya;
- mencatat pengumpulan dan pengeluaran limbah pada logbook;
- memeriksa kondisi wadah penyimpanan secara berkala;
- memeriksa kondisi peralatan K3 secara berkala;
- melaporkan kepada penanggungjawab jika terjadi kerusakan wadah dan/atau alat;
- menyimpan salinan manifest pengangkutan limbah yang diterima dari pihak
ketiga;

4.2. Rencana Pengelolaan kepada Pihak Ketiga

Pengangkutan dan pengolahan limbah B3 dilakukan oleh pihak ketiga yang


rencananya akan dikerjasamakan dengan PT. merupakan penyedia jasa layanan
pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan limbah B3 di Indonesia yang memiliki ijin
operasi dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

SOP TANGGAP DARURAT TPS LIMBAH B3


No. Revisi : Halaman :
No. Dokumen :
01 01

Tanggal Terbit : Ditetapkan :

HOTEL AMARIS
02 Maret 2023 Andre Kusuma
Direktur

22 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
Pengertian Standar suatu kegiatan penanganan TPS B3 pada saat kondisi darurat.

Tujuan Mencegah terjadinya keadaan yang tidak di harapkan yang ditimbulkan akibat
keadaan darurat.
PROSEDUR :

1. Pada saat TPS B3 tidak dapat menampung limbah B3 yang dihasilkan yang disebabkan TPS rusak atau dalam
perbaikan maka untuk sementara limbah B3 yang dihasilkan disimpan sementara pada tempat sampah
plastik besar (sulo) yang tertutup, tahan bocor dan meminta vendor mempercepat pengambilan sampah
B3.
2. Apabila TPS B3 tidak dapat menampung limbah B3 karena ada masalah dari pihak ke -3 (vendor) maka :
a. Menambah tempat sampah plastik besar (sulo) untuk menyimpan limbah B3 yang tidak tertampung
dalam TPS dan jerigen oli untuk limbah B3.
b. Menambah area TPS B3 sementara sampai kondisi seperti semula.
c. Segera mencari vendor lain yang dapat mengangkut / memusnahkan medis.
3. Apabila TPS B3 kelebihan muatan atau isi sampah limbah B3, maka alternatif lain yaitu mempercepat
pengambilan oleh pihak ketiga.
4. Apabila sampah B3 tumpah atau tercecer maka segera dibersihkan oleh petugas dengan mengenakan APD
lengkap.
5. Penanganan darurat :
a. Penanganan Jika Terkena
 Kontak Mata : Siram dengan air. Jika terjadi iritasi, hubungi dokter secepatnya.
 Kontak Kulit : Siram dengan air. Jika terjadi iritasi, hubungi dokter secepatnya
 Terhirup : Jauhkan korban dari paparan. Jika terjadi iritasi saluran pernapasan, rasa
pusing, mual, dan tidak sadar segera hubungi klinik
 Tertelan : Jangan merangsang terjadinya muntah, berikan 1 atau 2 liter air dan hubungi
Dokter
b. Penanggulangan Kebakaran
 Harus tersedia APAR
 Ikuti prosedur khusus pemadaman kebakaran ( Penggunaan APAR ).
c. Penanggulangan Tumpahan dan Kebocoran
 Laporkan terjadinya tumpahan sesuai dengan otoritas setempat yang telah ditentukan.
 Lakukan absorbsi terhadap tumpahan dengan serbuk gergaji atau bahan penghambat
tumpahan
 Cegah masuknya tumpahan kedalam saluran air dan rembesan kedalam tanah

SOP PENYIMPANAN LIMBAH B3


No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
01 01

23 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
Tanggal Terbit : Ditetapkan :

02 Maret 2023 Andre Kusuma


Direktur

HOTEL AMARIS

Pengertian Standar suatu kegiatan tata cara penyimpanan limbah B3 di TPS B3.

Tujuan Sebagai acuan dalam pengelolaan limbah B3

PROSEDUR :

1. Timbang limbah B3 sebelum dimasukkan kedalam TPS limbah B3


2. Datalah untuk limbah B3 yang akan diterima dan catat jumlah limbah B3 pada form serah terima
limbah B3
3. Kelompokkan dan pisahkan jenis limbah B3 sesuai dengan klasifikasi dan tempat penyimpanan yang
telah ditentukan
4. Penyimpanan limbah B3 :
a. Oli bekas, kain majun, aki bekas, kemasan oli dan saringan oli bekas.
b. Masukkan limbah B3 yang tertera diatas pada kemasan / packaging dan tutup dengan rapat.
c. Timbang dan catat jumlah limbah B3 pada form serah terima limbah B3.
d. Pasang rambu limbah B3 dan label limbah B3 pada kemasan / packagingnya
e. Isi label limbah B3 sesuai jenis limbah B3
f. Letakkan pada tempat yang sudah disediakan di TPS Limbah B3

24 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
SOP PENGELOLAAN LIMBAH B3
No. Revisi : Halaman :
No. Dokumen :
01 01

Tanggal Terbit : Ditetapkan :

HOTEL AMARIS
02 Maret 2023 Andre Kusuma
Direktur
Pengertian Standar suatu kegiatan tata cara penyimpanan limbah B3 di TPS B3.

Tujuan Sebagai acuan dalam pengelolaan limbah B3

PROSEDUR :

1. Pisahkan limbah B3 dari unit penghasil limbah B3


2. Masukan limbah padat yang termasuk ke dalam limbah B3 ke dalam TPS limbah B3 sesuai dengan
jenisnya.
3. Simpan limbah
4. Unit yang menghasilkan limbah B3 menghubungi petugas kebersihan
5. Timbang limbah B3 sebelum dimasukkan kedalam TPS limbah B3
6. Datalah untuk limbah B3 yang akan diterima dan catat jumlah limbah B3 pada form serah terima
limbah B3
7. Kelompokkan dan pisahkan jenis limbah B3 sesuai dengan klasifikasi dan tempat penyimpanan yang
telah ditentukan
8. Penyimpanan limbah B3 :
a. Oli bekas, kain majun, aki bekas, kemasan oli dan saringan oli bekas.
b. Masukkan limbah B3 yang tertera diatas pada kemasan / packaging dan tutup dengan rapat.
c. Timbang dan catat jumlah limbah B3 pada form serah terima limbah B3.
d. Pasang rambu limbah B3 dan label limbah B3 pada kemasan / packagingnya
e. Isi label limbah B3 sesuai jenis limbah B3
f. Letakkan pada tempat yang sudah disediakan di TPS Limbah B3

25 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
Standar Operasional Prosedur No dokumen :
Penanganan LimbahB3 Tgl pembuatan :
Tgl Efektif :
Revisi :
Halaman :
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh

Nanang Supriyadi Andre Kusuma

PENGERTIAN B3 (BahanBerbahayadanBeracun) dalah zat,energi,dan komponen lain yang karena


sifat, konsentrasi/ jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan/merusak lingkungan hidup, dan membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makluk hidup lain.

TUJUAN a. Prosedur ini bertujuan sebagai acuan perusahaan dalam malaksanakan


pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah Non B3.
b. Prosedur ini untuk memastikan kegiatan pengelolaan Limbah B3 dan Non B3
sudah sesuai dan tidak membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan,kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
c. Sebagai pedoman dalam memahami penanganan limbahB3 dengan baik dan
benar sehingga memenuhi persyaratan pemeriksaan secara optimal.
PRINSIP 1. Semua limbah yang keluar dari hotel amaris harus angkut dan dikelola oleh
pihak yang memeiliki izin pengelolaan limbah B3.

2. Limbah B3 yang dihasilkan oleh Hotel Amaris dipastikan tidak mencemarkan


lingkungan.

REFERENSI 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Peraturan Pemerintah no 22 tahun 2021 tentang pengelolaan Limbah Bahan
Beracun dan Berbahaya
3. Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.6 tahun 2021

IDENTIFIKASI 1. Karakteristik dan tingkat bahaya yang berbeda = prosedur penanganan dan
DAN pengelolaan.
PEMILAHAN
JENIS 2. Kelompok, kode warna, simbol, wadah/ kemasan dan pengelolaan limbah telah
LIMBAHB3 diatur dalam Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan NO.6
tahun2021

PROSEDUR
KERJA

26 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )
27 | R i n c i a n T e k n i s P T . N a r t y I n s a n S e j a h t e r a ( H o t e l A m a r i s )

Anda mungkin juga menyukai