A. Petunjuk Perihal
Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 (TPS Limbah B3) wajib dimiliki oleh
setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3, Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat
Limbah B3, Pengolah Limbah B3, dan Penimbun Limbah B3.
Rincian teknis Penyimpanan Limbah B3 yang dimuat dalam Persetujuan Lingkungan,
diperuntukkan bagi:
a. Penghasil Limbah B3 dari Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL
b. dan Instansi Pemerintah yang menghasilkan Limbah B3
Nomor induk berusaha atau Persetujuan Lingkungan wajib diubah dalam hal terjadi
perubahan terhadap persyaratan:
a. nama Limbah B3 yang disimpan;
b. lokasi tempat Penyimpanan Limbah B3; dan/atau
c. desain dan kapasitas fasilitas Penyimpanan Limbah B3.
2. Deskripsi Kegiatan
Usaha dan/atau Kegiatan yang dilaksanakan oleh PT.SELAMAT LESTARI MANDIRI Adalah
Perdagangann Dan Jasa dan telah mempunya perizinan sebagai berikut ;
2. Nama, Sumber, Jenis, Kode dan Karakteristik limbah B3 yang akan disimpan ;
Berdasarkan PP. No. 22 Tahun 2021 BAB VII Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan beracun dan pengelolaan limbah non bahan berbahaya dan beracun Pasal 276
poin 1) Setiap Orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan Pengelolaan
Limbah B3 yang dihasilkannya, dan point 2) Limbah B3 sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berdasarkan kategori bahannya terdiri atas : a. Limbah B3
Katagoiri 1 dan b. Limbah B3 katagori 2.
Jumlah
No Kode Nama Sumber Karakteristik
Per Hari
Kain Majun Membersihkan
1 B110d Padat 0,2 Kg/Hari
Pelumas ceceran oli
Penggantian
2 B105d Pelumas/Oli Bekas Cair/Reaktif 50,2 Lt/Hari
pelumas/oli
Botol Bekas Penggantian Padat/Mudah
3 B104d 0,1 Kg/Hari
Pelumas pelumas/oli Terbakar
Koordinat
Lokasi Lintang (LS/LU) Bujur (BT)
Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik
Dekat Areal Gudang -6 91 52 106 90 52
Gambar Denah
b. Penanganan Tumpahan/Ceceran/Kebocoran
Kenali jenis limbah B3 yang bocor dan segera hubungi petugas pengolahan limbah B3.
Jika tumpahan/ceceran/kebocoran terjadi dari mesin yang sedang beropasi (misal :
genset), matikan terlebih dahulu mesin tersebut, segera lokalisir area
tumpahan/ceceran/kebocoran dengan menggunakan absorbent/pasir/bubu gergaji,
biarkan beberpa saat agar menyerap
Setelah terserap buang absorbent/pasir/bubuk gergaji, kemasan wadah yang berlabel
“BARANG TERKONTAMINASI B3”
Tutup akses aliran tumpahan apabila menuju ke tanah terbuka atau badan air di sekitar
lokasi.
Catat kejadian sebagai bahan evaluasi
d. Terkena/Terpapar Limbah B3
Shower/westafel/eyewash harus dipasang dilokasi TPS limbah B3.
Perawatan jika terkena limbah B3, baik pada mata ataupun tubuh maka segera
dicuci/dibilas bagian tubuh yang terkena bahan kimia dengan menggunakan air bersih lalu
kemudian menghubungi bagian kesehatan untuk mendapatkan perawatan selanjutnya.
Catat kejadian sebagai bahan evaluasi.
f. Penangkal Petir
Penangkal Petir yang digunakan adalah berupa batang berbentuk tombak dari bahan logam
yang runcing dan kabel. Ada 3 bagian komponen utama perangkat ini, yaitu splitzen atau
batang penangkal, kawat konduktor, dan grounding atau tempat pembumian.
Fungsi Penangkal Petir
Fungsi utama penangkal petir adalah sebagai media penghantar listrik dari sambaran kilat
yang diteruskan ke media lain seperti tanah. Selain itu, penangkal petir juga dapat meredam
efek sambaran petir yang membahayakan. Penangkal dapat mencegah terjadinya konslet
aliran listrik saat cuaca buruk dan banyak petir.
Bagian Bagian Penangkal Petir
Air Terminal
Air terminal atau head berada pada bagian ujung atas. Pada penangkal konvensional,
bentuknya menyerupai ujung tombak Sementara itu, pada penangkal
elektrostatis, head cenderung lebih besar dan lebar berbentuk menyerupai payung.
Fungsi air terminal adalah untuk menjadi sasaran sambaran petir
Konduktor
Konduktor adalah kabel yang berfungsi untuk mengalirkan tenaga yang tertangkap air
terminal menuju grounding
Grounding
Grounding adalah bagian penangkal yang berada di dalam tanah. Pembuatan dan
penempatan grounding tidak boleh berada terlalu dekat dengan bangunan rumah.
i. Simbol Limbah B3
Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan
Label Limbah Bahan Berbahaya Beracun, bahwa simbol Limbah B3 adalah gambar yang
menunjukkan karakteristik Limbah B3. Dalam penerapan ISO 14001:2015, salah satu
aspek dampak lingkungan yang perlu dikendalikan terkait dengan penggunaan material
B3 dan pembuangan limbah B3. Namun dalam implementasinya, banyak perusahaan
hanya mengendalikan limbah B3 tanpa mengendalikan material B3, karena beberapa
orang menganggap yang sering disebut B3 adalah limbah B3. Padahal B3 dan limbah B3
merupakan dua hal yang berbeda. B3 yaitu material yang sifatnya berbahaya dan
beracun yang masih dapat digunakan (bersifat material), contoh: cat, thinner, alkohol,
asam sulfat, HCl, dan lain-lain. Sedangkan limbah B3 adalah hasil dari proses/kegiatan
yang mengandung B3, contoh: limbah majun, limbah kemasan pelumas, thinner, dan
kemasan material lainnya. Salah satu cara untuk mengendalikan dampak lingkungan dan
risiko K3 maka material B3 dan limbah B3 wajib memasang simbol B3 dan limbah B3
sesuai dengan:
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 tahun 2013 tentang Simbol dan
Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
j. Simbol B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Simbol B3 merupakan gambar yang menunjukan klasifikasi B3 yang terdiri dari 10 jenis
simbol. Simbol yang dipasang pada kemasan disesuaikan dengan ukuran kemasan.
Sedangkan simbol pada kendaraan pengangkut dan tempat penyimpanan kemasan B3
minimal berukuran 25 cm x 25 cm.
k. Label Limbah B3
Selain simbol, ada pula label yang perlu diletakan pada kemasan. Pada dasarnya
pelabelan Limbah B3 adalah proses penandaan atau pemberian label yang dilekatkan
atau dibubuhkan ke kemasan langsung dari suatu Limbah B3. Berdasarkan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup, label limbah B3 adalah setiap keterangan mengenai limbah
B3 yang berbentuk tulisan yang berisi informasi penghasil, alamat penghasil, waktu
pengemasan, jumlah, dan karakteristik limbah B3. Label ini dicantumkan Sumber dan
Identitas Limbah B3. Label ini ditandai dengan latar belakang berwarna kuning dan
dengan garis tepi berwarna hitam.
Label ini sama dilekatkan pada kemasan Limbah B3, namun untuk label ini
merupakan keterangan kemasan kosong yang dilekatkan pada bagian tengah kemasan.
Penangkal petir merupakan suatu perangkat yang terdiri dari serangkaian jalur yang
difungsikan sebagai media mengalirkan arus listrik petir menuju ke permukaan bumi,
tanpa merusak benda apapun yang dilewati oleh petir tersebut
Kemunculan petir sering terjadi di bumi, terjadinya seringkali mengiringi turunnya hujan.
Muatan listrik yang ada pada petir akan berusaha mencari jalur terpendek untuk mengalir
dari awan ke tanah atau sebaliknya. Adapun jalur terpendek yang dapat dicapai oleh
muatan listrik adalah melalui bangunan-bangunan tinggi,
(A) (B) (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K) (L)
...
...
. . . . . . . . . . . . . . . . , 2022
Paraf Petugas [4]
Keterangan :
Jika Masuknya limbah tidak per hari, maka pengisian form ini disesuaikan dengan
masuknya limbah ke TPS.
Batas waktu penyimpanan di TPS disesuaikan dengan dictum ke empat dalam SK
Menteri Lingkungan Hidup ini. Misal limbah masuk jenis X masuk ke TPS tanggal 1
januari 2020 (t=0), maka kolom F berisi tanggal 31 Maret 2020 (untuk maksimal
penyimpanan 90). Sedangkan untuk maksimal penyimpanan 180 hari, maka kolom F
berisi tanggal 30 juni 2020.
Dokumen dapat berupa :
Manifest
Dokumen internal perusahaan jika limbah diserahkan ke bagian lain (untuk
dimanfaatkan/diolah dalam lingkungan perusahaan sendiri)
Setiap lembar harap diparaf oleh petugas yang bertanggung jawab.
m. Neraca Limbah B3
Kegiatan PT.SELAMAT LESTARI MANDIRI menghasilkan limbah B3, maka dari itu setiap
kegiatan yang mengeluarkan limbah B3 diwajibkan memiliki neraca limbah B3. Neraca
limbah B3 merupakan data kuantitas limbah B3 dari suatu usaha atau kegaitan yang
menunjukan kinerja pengelolaan limbah B3 pada satuan waktu penataannya. Apabila
neraca limbah B3 tidak sesuai dengan besaran limbah B3 yang dihasilkan makan akan
mengakibatkan tidak terkontrolnya aliran limbah B3. Neraca limbah B3 bentuk form
seperti terlihat pada gambar berikut ini.
n. Manifest
Manifest merupakan bukti pencatatan Volume dari perusahaan pengangkut/pemanfaat
limbah B3 yang di angkut oleh pihak penghasil limbah B3 untuk diserahkan kepada pihak
penerima limbah B3 (pihak ke 3). Form bentuk dari pada manifest seperti terlihat pada
gambar berikut :
LAMPIRAN-LAMPIRAN