Anda di halaman 1dari 15

Nomor : 007/P-PKPLH/VIII/2021 Pekanbaru, 20 Agustus 2021

Lampiran : 2 (dua berkas)


Perihal : Permohonan Persetujuan Kepada
Lingkungan Terkait Persetujuan Yth. Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Teknis Pemanfaatan Air Limbah dan Kebersihan Kota Pekanbaru
Untuk Aplikasi ke Tanah. Di- Pekanbaru

√ baru perubahan
DATA PEMOHON
1. Nama usaha dan/atau kegiatan : Pusat Bisnis dan Hunian “Sudirman Business
Park”
2. Jenis usaha dan/atau kegiatan : Ruko, Perumahan dan Fasum Taman
3. Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan
a. Nama : Novianto
b. Jabatan : Direktur
4. NIB : 0271010111402
5. No.NPWP : 96.180.454.9-211.000
6. Alamat kantor
a. Jalan : IR.H.Juanda
b. Kecamatan : Senapelan
c. Kabupaten/kota : Kota Pekanbaru
d. Provinsi : Riau
e. Telp. : 08117607979
f. Email : massinoberjaya@hotmail.com
7. Alamat Usaha dan/atau Kegiatan
a. Jalan : Jendral Sudirman
b. Kecamatan : Rumbai
c. Kabupaten/kota : Pekanbaru
d. Provinsi : Riau
e. Telp : 08117607979
f. Email : massinoberjaya@hotmail.com

PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua keterangan tertulis
sebagaimana tercantum di atas adalah benar. Saya bersedia bertanggung jawab apabila
keterangan yang tertulis tidak benar.

Timin Bingei Purba Siboro


STANDAR TEKNIS KEGIATAN PEMAN AIR LIMBAH UNTUK APLIKASI KE
TANAH

1. STANDAR TEKNIS PEMENUHAN BAKU MUTU AIR LIMBAH

a. Deskripsi Kegiatan

1. Jenis dan kapasitas usaha dan/atau kegiatan


Usaha dan/ atau kegiatan yang akan dibangun adalah Pembangunan Pusat
Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya.

Lokasi rencana pembangunan Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business


Park PT. Masinno Berjaya Seraya berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Kel.
Meranti Pandak Kec. Rumbai Pesisir Pekanbaru tepatnya pada koordinat
0°32’41.19”LU dan 101°26’53.16” BT. Lahan yang dimiliki PT. Masinno
Berjaya Seraya adalah ± 12.283 m2

Gedung Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno
Berjaya Seraya direncanakan akan fasilitas utama dan pendukung untuk
operasional. Jarak bangunan dan fasilitas yang dibangun 50 meter dari jalan
dan batas tanah. Rencana kegiatan pembangunan Gedung Pusat Bisnis dan
Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya dapat dilihat
pada tabel 1.1.
Table 1. 1.Rencana Pembangunan
No. Jenis Pembangunan (m2) Keterangan (Fasilitas)
A. Fasilitas Utama
Kawasan bisnis dan
1 6.985 22 unit ruko
perdaganan
2 Kawasan Perumahan 3.961 19 unit rumah.
3 Pos jaga 25
Total 10.971
B Fasilitas bangunan pendukung
1 Taman dan KDH 1.286
2 TPS LB3 10
3 TPS limbah domestik 6
4 IPAL 10
Total 1.312
Total Luas Lahan 12.283
*, Disesuaikan dengan kebutuhan
Sumber : Pemrakarsa, 2021
2. Jenis dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong

Dalam kegiatan Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT.
Masinno Berjaya Seraya yang bahan baku merupakan objek yang
memanfaatkan air bersih yang nantinya akan menghasilkan limbah cair, dalam
hal ini para penghuni Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park.
Adapun jumlah penghuni diperkirakan 5 orang untuk setiap rumah, 6 orang
untuk setiap karwayan ruko. Dengan jumlah 22 unit ruko dan 19 unit rumah
maka perkiraan total orang yang melakukan aktivitas di Pusat Bisnis dan
Hunian Sudirman Business Park secara terus menerus adalah 227 orang.

3. Proses Usaha dan/atau Kegiatan


Proses utama penggunaan air bersih pada kegiatan Pusat Bisnis dan
Hunian Sudirman Business Park berupa aktivitas rumah dan kantor secara
umum seperti aktivitas toilet dan mencuci. Air yang digunakan bersumber
dari setiap sumur bor di masing-masing bangunan yang kemudian di
tamping pada bak untuk di gunakan sehari-hari.

Aktivitas toilet
Penghuni
Rumah/Ruko
Aktivitas
Mencuci

Gambar 1. 1. Flow Chart kegiatan harian Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park

Untuk memenuhi kebutuhan air kegiatan operasional Gedung Pusat Bisnis dan
Hunian Sudirman Business Park, pasca pembangunan menggunakan air tanah
(sumur bor) sebagai sumber air utama pada masing-masing unit bangunan.
Kedalaman sumur bor ± 40 meter. Air tanah dipompa/ dihisap menggunakan 1 unit
mesin pompa air (spesifikasi: 250 watt, daya hisap 30 m, daya dorong 30 m dan
kapasitas 75 liter/menit). Air bersih akan digunakan untuk aktifitas toilet dan lain lain.
Perkiraan penggunaan air bersih pasca pembangunan adalah sebagai berikut :
Table 1. 2. Perkiraan Kebutuhan Air
No Penggunaan Air Kebutuhan Per Keterangan
Hari
1 Rumah Kebutuhan air  Perkiraan jumlah orang per unit
bersih Seluruh rumah = 5 orang
unit rumah 600 x  Unit Rumah = 19
19 = 11.400  Kebutuhan air bersih per unit rumah
liter/hari = 600 liter/hari
 Kebutuhkan air per orang setiap hari
120 liter/orang/hari (SNI 03-7065-
2005).
2 Ruko/pusat bisnis Kebutuhan air  Perkiraan jumlah karywan per unit
bersih Seluruh ruko = 6 orang
unit ruko 600 x 22  Unit Ruko = 22
= 13.200 liter/hari  Kebutuhan air bersih per unit Ruko =
600 liter/hari
 Kebutuhkan air per orang setiap hari
100 liter/orang/hari (SNI 03-7065-
2005).
3 Pengunjung pusat 220 x 25 = 5.500  Perkiraan jumlah pengunjung 220
bisnis liter/hari  25 liter/orang/hari (SNI 03-7065-
2005)
Total 30.100 liter/hari (30 m /hari)
3

Sumber : Analisa Tim Penyusun, 2021, SNI 03-7065-2005,

Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman
Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya berupa limbah cair dari kegiatan Toilet.
Untuk keperluan domestik jumlah limbah sebesar 80-90% dari pemakaian air yang
berpotensi menjadi limbah (Komala, 2012). Untuk grey water 75% dari total limbah
cair dan black water 25% dari total limbah cair (Eriksson et,al 2002).
Table 1. 3. Perkiraan limbah cair
Pengguna Air Kebutuhan Limbah Cair Keterangan
Air/Hari
Rumah 11.400 liter/hari 11.400 x 90% 10.260 x 25% = 25% black water dari
= 10.260 2.565 Liter/Hari Limbah Cair. (Eriksson
Liter/Hari (Black Water) et,al 2002)
10.260 x 75% = 75% Grey water dari
7.695 Liter/Hari Limbah Cair (Eriksson
(Grey water) et,al 2002)
Ruko/pusat 13.200 liter/hari 13.200 x 90% 11.880 x 25% = 25% black water dari
bisnis = 11.880 2.970 Liter/Hari Limbah Cair. (Eriksson
Liter/Hari (Black Water) et,al 2002)
11.880 x 75% = 75% Grey water dari
8.910 Liter/Hari Limbah Cair (Eriksson
(Grey water) et,al 2002)
Pengguna Air Kebutuhan Limbah Cair Keterangan
Air/Hari
Pengunjung 5.500 liter/hari 5.500 x 90% = 4.950 x 25% = 25% black water dari
pusat bisnis 4.950 1.237,5 Limbah Cair. (Eriksson
Liter/Hari Liter/Hari (Black et,al 2002)
Water)
4.950 x 75% = 75% Grey water dari
3.712,5 Limbah Cair (Eriksson
Liter/Hari (Grey et,al 2002)
water)
Total Black Water 6.772,5 Liter/Hari (6,77 m3/Hari)
Total Grey Water 20.317,5 Liter/Hari (20,34 m3/Hari)
Total Limbah Cair 27.090 Liter/Hari (27,09 m3/Hari)
Sumber : PT. Masinno Berjaya Seraya, 2021; Eriksson et,al 2002,.2016; SNI 03-7065-2005
(Sumur Bor)

Di sedot pihak ke 3
Sumber Air

6,77 m3 (Black water) Septick


Poly tank

30 m 3
Rumah,
secara berkala
tank
Ruko,
Pengunjung 20,34 m3
(Grey water)
IPAL Ground Penyiraman
tank taman dan hidrant
Gambar 1. 2. Neraca Penggunaan Air

Kegiatan oprasional Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno
Berjaya Seraya dapat dilihat dari kegiatan harian para penghuni dan pengunjung yang
berlangsung secara terus menerus. Untuk kegiatan bisnis Ruko mulai beraktivitas dari
jam 08.00 – 17.00 WIB pada hari kerja. Dari keseluruhan kegiatan dapat diperkirakan
jenis dan karakteristik air limbah domestik. Karakteristik air limbah domestik (Domestic
wasted water), merupakan air limbah yang berasal dari pemukiman pada umumnya
mempunyai komposisi yang terdiri atas (tinja dan urin), air bekas cucian dapur dan
kamar mandi, sebagian besar merupakan bahan organik.
Keterangan :

Hidran

Saluran IPAL

Lokasi
pemanfaatan
air limbah

Area Hijau

Gambar 1. 3. Denah Hidran dan IPAL


4. Efisiensi penggunaan Air
Dengan adanya pemanfaatan Air Limbah untuk penyiraman taman dan
hydrant maka air dapat digunakan secara efisien sebab, tidak ada lagi air
limbah domestic yang di buang ke saluran umum. Untuk meningkatkan
efisiensi penggunaan air, pemrakarsa akan memasang instalasi sanitasi
yang sesuai dengan SNI.

b. Baku Mutu Air Limbah


Kualitas air limbah domestic yang dihasilkan oleh kegiatan Pusat Bisnis dan Hunian
Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya akan mengacu pada Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016
tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Kualitas air limbah domestic pada tahap
operasional diperkirakan adalah sebagai berikut : Suhu 30˚C, TDS 100mg/L, Residu
Tersuspensi 50mg/L, pH =7, BOD<75mg/L, COD<50 mg/L, minyak dan lemak
<1mg/L.

c. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan


1. Pengelolaan Lingkungan
Instalasi Pengolahan Air Limbah
Instalasi Pengolahan Air Limbah yang akan digunakan merupakan IPAL portabel
dengan kapasitas 30 m3 dirancang dengan menggunakan sistem Anaerobic
Aerobic Biofilter.
Tahap Pengolahan
1. Unit Pit Collector
Fungsi: menampung sementara air limbah dan mengatur aliran atau debit.
Operasional: air limbah dari sumber mengalir secara grafitasi pada ketinggian 2/3 air
akan terpompa secara otomatis berdasar level control pada ketinggian 1/3 air pompa
akan berhenti beroperasi.
Equipment: Pompa 2 unit, level control.
2. Unit Anaerobic
Fungsi: menguraikan bahan organic dan menghancurkan limbah padat menjadi
limbah cair.
Operasional: Air limbah yang membawa partikel padat organic akan masuk keruang
pertama. Berat jenis partikel padat < berat jenis air akan terapung dan diuraikan oleh
mikroorganisme. Berat jenis partikel padat > berat jenis air akan mengendap dan
diuraikan oleh mikro organisme. air limbah mengalir keruang 2, 3 dan terurai oleh
mikroorganisme di media
Equipment: Media plastik
3. Unit Aerobik
Fungsi: menguraikan organic menjadi lebih sederhana
Operasional: air limbah mengalir ke unit aerasi. Terjadi kontak dengan mikro
organisme baik yang tersuspensi dan melekat di media. Mikroorganisme
menggunakan O2 untuk menguraikan organic di air limbah.
Equipment: Blower 2 unit (beroperasi bergantian), Diffuser dan perpipaan, Media
plastik
4. Unit Sedimentation
Fungsi: Memisahkan air dari lumpur.
Operasional: Air mengalir ke unit sedimentasi. Mikroorganisme mengendap dan
disirkulasi ke aerasi. Air over flow dan keluar menuju unit khlorinasi.
Desain: > terdiridari 1 ruang
> terdapat lamela
> Terdapat Air Lift
> terdapat weir
Equipment: Media plastik, instalasi perpipaan air lift, weir
5. Unit Khlorinasi
Fungsi: Membunuh mikroorganisme / bakteri patogen.
Operasional: Air limbah mengalir dan terjadi kontak dengan senyawa chlor
Desain: > chlorin dipompa dengan dosing pump secara otomatis berdasarkan pompa
equalisasi
Equipment: Tanki pelarut chlorin, dosing pump.
Setelah melewati proses di atas maka diharapkan kadar BOD dan COD dapat
memenuhi standar air buang yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga air buangan
kita tidak mencemari lingkungan. Sedangkan proses pengolahan kembali akan
membuat kita ikut menjaga kelestarian alam dengan melakukan penghematan air,
dengan demikian akan ikut melestarikan lingkungan hidup.
Lumpur merupakan produk samping dari pengolahan air limbah yang memiliki
karakteristik berbahaya terhadap lingkungan karena mengandung mikroorganisme
patogen serta konsentrasi polutannya yang sangat tinggi. PT. Masinno Berjaya
Seraya nantinya akan bekerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan lumpur
hasil endapan IPAL yang nantinya pihak tersebut akan menyedot lumpur secara
berkala.
Pemanfaatan Air Limbah untuk penyiraman
Karakteristik air limbah domestik dapat dibagi menjadi karakteristik fisika, kimia dan
biologi. Sumber Air Limbah yang akan dimanfaatkan pada umumnya mempunyai
komposisi yang terdiri atas (tinja dan urin), air bekas cucian dapur dan kamar mandi,
sebagian besar merupakan bahan organic yang telah di olah pada IPAL dan out
putnya di tampung pada groundtank dengan volume 50 m3 sebanyak 3 unit dengan
total volume 150 m3 sebagai cadangan air untuk peyiraman taman dan hidran.

Gambar 2. 1. Contoh Groundtank

Lahan yang akan dimanfaatkan untuk penyiraman nantinya merupakan lahan yang
memiliki luas 1.286 m2 (10,46 %) dari total luas lahan. Lahan tersebut akan di tanami
dengan tanaman taman seperti pohon, bunga dan rumput. Dari jenis pohon yang
memiliki karakteristik mudah menyerap air dan dapat tumbuh besar seperti mahoni
dan terembesi, kemudian jenis rumput taman seperti rumput peking mirip dengan
rumput Jepang, yaitu helaian daunnya kurus, runcing, dan rapi.
Metode pemanfaatan Air Limbah pada tanah direncanakan dengan menggunakan
metoda Sprinkler Sistem. Sistem ini mengunakan rangkaian jaringan pipa yang
berfungsi untuk mengaliri/mendistribusikan limbah cair ke lahan yang akan
diaplikasikan seperti pada areal yang landai dan areal yang rata. Keuntungan dari
metode ini yakni kapasitas pengiriman limbah cukup tinggi, dapat mendistribusikan
limbah cair pada areal yang luas, tidak dipengaruhi oleh kontur tanah dan tidak
dipengaruhi oleh erosi tanah.
Layout pengelolaan Air Limbah

Gambar 1. 4. Layout Pengelolaan Air Limbah

Gambar 1. 5. Bagan Alir Alur Pemanfaatan Limbah Cair Domestik

Prosedur operasional standar pemanfaatan Air Limbah


1. Tata cara dan jadwal rotasi pengaliran Air Limbah ke tanah
Tanaman pada area taman memerlukan air untuk penyiraman secara rutin.
Menurut Widarto (1996:90), kebutuhan air siram untuk tanaman seluas 20 m 2
adalah 40 liter. Dengan total luas taman yang akan di sirami ±1.286 m2 maka
kebutuhan air untuk penyiraman = 40 : 20 x 1.286 = ± 2.572 liter/hari.
Standar operasional prosedur penyiraman dapat di jabarkan sebagai berikut :
1. penyiraman dilakukan dengan Frekuensi sebagai berikut :
a. Pohon: dilakukan 1-2 hari sekali tergantung kelembaban tanah dan
sifat perakaran. Untuk pohon yang perakarannya dalam, lebih aman
terhadap kekeringan.
b. Semak dan penutup tanah: dilakukan satu kali setiap harinya.
c. Rumput: dilakukan satu kali setiap harinya.
Secara umum untuk mengetahui tanaman sudah membutuhkan penyiraman atau
tidak dapat diketahui dengan melihat keadaan tanahnya. Jika tanahnya masih
lembab, penyiraman tidak perlu dilakukan. Sebaliknya, jika keadaan tanah sudah
kering, penyiraman harus segera dilakukan. Dari informasi ini dapat disimpulkan
bahwa setiap hari diperlukan sejumlah air untuk menyiram tanaman yang berada
di halaman rumah kita dalam jumlah yang cukup.

Tabel.1. 4. Logbook Pemantauan Penyiraman Taman


No. Tanggal Waktu Kendala Keterangan
a b c d
1 .............................. .............................. ................. .................
2 .............................. .............................. ................. .................
3 .............................. .............................. ................. .................
4 .............................. .............................. ................. .................
Contoh Logbok pemantauan, 2021

Tabel.1. 5. Swapantau Harian Air Limbah


No Tanggal Inlet Outlet
Debit air pH Suhu Debit air pH Suhu
1
2
3
4
5
6
Contoh Swapantau harian Air Limbah, 2021

2. Rencana Pemantauan Lingkungan


Pemantauan Air Limbah
Lokasi pemantauan air limbah domestic pada outlet ipal dengan koordinat
0°32'42.78"N 101°26'53.94"E. Untuk dosis dan debit penyiraman harian dilakukan
2 kali sehari dengan debit satu waktu penyiraman ± 2.572 liter/hari (0,029768
Liter/det). Untuk periode pemantauan dilakukan pencatatan 1 kali sehari.
Pemantauan mutu air tanah
Untuk pemantauan mutu air tanah dilakukan pada air sumur bor pada koordinat
0°32'42.46"N 101°26'54.58". Parameter mutu air tanah mangacu pada Permen
Kes No.32 tahun 2017 Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang,
Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum. Frekuensi pemantauan dilakukan setiap
6 bulan satu kali.

Sistem penanggulangan keadaan darurat


Pencemaran air terjadi karena kerusakan fasilitas, ledakan/kebakaran, dan faktor
human error. Selain itu, di dalamnya terkandung zat-zat berbahaya atau substansi
khusus seperti air yang mengandung minyak, air limbah yang di dalamnya
dikhawatirkan tidak sesuai dengan standar air limbah, dimana hal tersebut
berpotensi membahayakan kesehatan manusia atau mengganggu lingkungan
hidup.
Hal yang bisa dilakukan setelah kecelakaan kualitas air terjadi sangat sedikit. Oleh
karena itu sangat penting supaya kecelakaan kualitas air ini tidak terjadi, dan juga
untuk mengetahui apakah persiapan yang direncanakan jika terjadi kecelakaan
kualitas air.
Jika pencemaran air ditemukan ataupun dilaporkan maka langkah yang diambil
adalah :
1. Memahami kondisi pencemaran apakah disebabkan oleh tumpahan limbah
cair, jumlah tumpahan dan kondisi tumapahan masih berlanjud atau tidak.
2. Melakukan pencegahan meluasnya kerusakan dan polusi ke area perairan
umum seperti menutup sumber kebocoran atau tumpahan, menutup aliran
dengan menggunakan karung berisi pasir, atau menutup secara darurat
sumber air limbah.
3. Melaporkan dan berkomunikasi ke lembaga terkait mengenai garis besar
kecelakaan, kondisi kerusakan dan sebagainya. Jika ada kekhawatiran
akan menyebabkan gangguan kesehatan sesegera mungkin menghubungi
warda dan pihak terkait.
Tindakan preventif yang dapat dilakukan terhadap kecelakaan kualitas air adalah
sebagai berikut:
1. Membuat struktur organisasi, supaya jika terjadi kecelakaan bisa
melakukan tindakan yang harus dilakukan oleh masing-masing bagian.
2. Untuk mengetahui secara sesifik asal tumpahan, diperlukan pemahaman
yang baik terkait lokasi fasilitas, pipa-pipa yang ada, gutter, saluran air,
valve, dan lain-lain.
3. Supaya siapapun bisa segera melakukan penanganan, maka siapkan
panduan untuk pencegahan penyebaran, material dan bahan kimia yang
akan dipakai dan disiaplan terlebih dahulu dengan melakukan latihan.
Siapkan daftar kontak pihak terkait, letakkan ditempat yang mudah terlihat
dan diketahui oleh siapa saya. Permasalahan ini diselesaikan bersama
dengan semua pihak terkait.

Internalisasi Biaya Lingkungan


PT. Masinno Berjaya Seraya akan memasukkan biaya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup dalam perhitungan biaya produksi sebesar 5% dari modal
perusahaan.
Periode waktu uji coba
Adapun periode pembangunan Instalasi air limbah domestic akan dilakukan lebih
kurang 6 bulan dan masa uji coba 3 bulan.

2. STANDAR KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA


Struktur Organisasi

Direktur

Manager Pemasaran HRD Manager Pengelolaan

Marketing Backoffice Engginer K3 lingkungan

Gambar 1. 6. Struktur Kepengurusan

Sumber daya Manusia


Persyaratan yang harus dipenuhi penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan 1
(satu) tahun setelah diterbitkannya SLO, yaitu ketersediaan:
a. Penanggung jawab pengendalian Pencemaran Air;
b. Penanggung jawab operasional pengolahan Air Limbah; dan/atau
c. Kompetensi lainnya sesuai dengan kebutuhan.

3. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN


Sistem manajemen lingkungan untuk Kegiatan operasional Pusat Bisnis dan Hunian
Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya dilakukan melalui tahapan:
1. Perencanaan;
2. Pelaksanaan;
3. Pemeriksaan; dan
4. Pindakan.

Rincian tahapan penyusunan sistem manajemen lingkungan adalah sebagai berikut:


1. Perencanaan
a. Menentukan lingkup dan menerapkan sistem manajemen lingkungan terkait
pengendalian Pencemaran Air;
b. menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air;
c. Memastikan kepemimpinan dan komitmen dari manajemen puncak terhadap
pengendalian Pencemaran Air;
d. Memastikan adanya struktur organisasi yang menangani pengendalian
Pencemaran Air;
e. Menetapkan tanggungjawab dan kewenangan untuk peran yang sesuai;
f. Menentukan aspek menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air,
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut dan dampaknya;
g. identifikasi dan memiliki akses terhadap kewajiban penaatan menetapkan
kebijakan pengendalian Pencemaran Air;
h. Menentukan risiko dan peluang yang perlu ditangani;
i. Merencanakan untuk mengambil aksi menangani risiko dan peluang serta
evaluasi efektifitas dari kegiatan tersebut; dan/atau
j. Menetapkan sasaran menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air,
menentukan indikator dan proses untuk mencapainya.

2. Pelaksanaan:
a. Menentukan sumber daya yang disyaratkan untuk penerapan dan
pemeliharaan sistem manajemen lingkungan terkait pengendalian
Pencemaran Air;
b. Menentukan sumber daya manusia yang memiliki sertifikasi kompetensi
pengendalian Pencemaran Air;
c. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses yang dibutuhkan untuk
komunikasi internal dan eksternal;
d. Memastikan kesesuaian metode untuk pembuatan dan pemutakhiran serta
pengendalian informasi terdokumentasi;
e. Menetapkan, menerapkan, dan mengendalikan proses pengendalian operasi
yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan sistem manajemen lingkungan
terkait pengendalian Pencemaran Air; dan
f. Menentukan potensi situasi darurat dan respon yang diperlukan.

3. Pemeriksaan:
a. Memantau, mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kinerja menetapkan
kebijakan pengendalian Pencemaran Air;
b. Mengevaluasi pemenuhan terhadap kewajiban penaatan menetapkan
kebijakan pengendalian Pencemaran Air;
c. Melakukan internal audit secara berkala; dan
d. Mengkaji sistem manajemen lingkungan organisasi terkait menetapkan
kebijakan pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran dan/atau
Kerusakan Laut untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan.

4. Tindakan:
a. melakukan tindakan untuk menangani ketidaksesuaian; dan
b. melakukan tindakan perbaikan berkelanjutan terhadap sistem manajemen
lingkungan yang sesuai dan efektif untuk meningkatkan kinerja pengendalian
Pencemaran Air;

Anda mungkin juga menyukai