√ baru perubahan
DATA PEMOHON
1. Nama usaha dan/atau kegiatan : Pusat Bisnis dan Hunian “Sudirman Business
Park”
2. Jenis usaha dan/atau kegiatan : Ruko, Perumahan dan Fasum Taman
3. Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan
a. Nama : Novianto
b. Jabatan : Direktur
4. NIB : 0271010111402
5. No.NPWP : 96.180.454.9-211.000
6. Alamat kantor
a. Jalan : IR.H.Juanda
b. Kecamatan : Senapelan
c. Kabupaten/kota : Kota Pekanbaru
d. Provinsi : Riau
e. Telp. : 08117607979
f. Email : massinoberjaya@hotmail.com
7. Alamat Usaha dan/atau Kegiatan
a. Jalan : Jendral Sudirman
b. Kecamatan : Rumbai
c. Kabupaten/kota : Pekanbaru
d. Provinsi : Riau
e. Telp : 08117607979
f. Email : massinoberjaya@hotmail.com
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua keterangan tertulis
sebagaimana tercantum di atas adalah benar. Saya bersedia bertanggung jawab apabila
keterangan yang tertulis tidak benar.
a. Deskripsi Kegiatan
Gedung Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno
Berjaya Seraya direncanakan akan fasilitas utama dan pendukung untuk
operasional. Jarak bangunan dan fasilitas yang dibangun 50 meter dari jalan
dan batas tanah. Rencana kegiatan pembangunan Gedung Pusat Bisnis dan
Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya dapat dilihat
pada tabel 1.1.
Table 1. 1.Rencana Pembangunan
No. Jenis Pembangunan (m2) Keterangan (Fasilitas)
A. Fasilitas Utama
Kawasan bisnis dan
1 6.985 22 unit ruko
perdaganan
2 Kawasan Perumahan 3.961 19 unit rumah.
3 Pos jaga 25
Total 10.971
B Fasilitas bangunan pendukung
1 Taman dan KDH 1.286
2 TPS LB3 10
3 TPS limbah domestik 6
4 IPAL 10
Total 1.312
Total Luas Lahan 12.283
*, Disesuaikan dengan kebutuhan
Sumber : Pemrakarsa, 2021
2. Jenis dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong
Dalam kegiatan Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT.
Masinno Berjaya Seraya yang bahan baku merupakan objek yang
memanfaatkan air bersih yang nantinya akan menghasilkan limbah cair, dalam
hal ini para penghuni Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park.
Adapun jumlah penghuni diperkirakan 5 orang untuk setiap rumah, 6 orang
untuk setiap karwayan ruko. Dengan jumlah 22 unit ruko dan 19 unit rumah
maka perkiraan total orang yang melakukan aktivitas di Pusat Bisnis dan
Hunian Sudirman Business Park secara terus menerus adalah 227 orang.
Aktivitas toilet
Penghuni
Rumah/Ruko
Aktivitas
Mencuci
Gambar 1. 1. Flow Chart kegiatan harian Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park
Untuk memenuhi kebutuhan air kegiatan operasional Gedung Pusat Bisnis dan
Hunian Sudirman Business Park, pasca pembangunan menggunakan air tanah
(sumur bor) sebagai sumber air utama pada masing-masing unit bangunan.
Kedalaman sumur bor ± 40 meter. Air tanah dipompa/ dihisap menggunakan 1 unit
mesin pompa air (spesifikasi: 250 watt, daya hisap 30 m, daya dorong 30 m dan
kapasitas 75 liter/menit). Air bersih akan digunakan untuk aktifitas toilet dan lain lain.
Perkiraan penggunaan air bersih pasca pembangunan adalah sebagai berikut :
Table 1. 2. Perkiraan Kebutuhan Air
No Penggunaan Air Kebutuhan Per Keterangan
Hari
1 Rumah Kebutuhan air Perkiraan jumlah orang per unit
bersih Seluruh rumah = 5 orang
unit rumah 600 x Unit Rumah = 19
19 = 11.400 Kebutuhan air bersih per unit rumah
liter/hari = 600 liter/hari
Kebutuhkan air per orang setiap hari
120 liter/orang/hari (SNI 03-7065-
2005).
2 Ruko/pusat bisnis Kebutuhan air Perkiraan jumlah karywan per unit
bersih Seluruh ruko = 6 orang
unit ruko 600 x 22 Unit Ruko = 22
= 13.200 liter/hari Kebutuhan air bersih per unit Ruko =
600 liter/hari
Kebutuhkan air per orang setiap hari
100 liter/orang/hari (SNI 03-7065-
2005).
3 Pengunjung pusat 220 x 25 = 5.500 Perkiraan jumlah pengunjung 220
bisnis liter/hari 25 liter/orang/hari (SNI 03-7065-
2005)
Total 30.100 liter/hari (30 m /hari)
3
Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman
Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya berupa limbah cair dari kegiatan Toilet.
Untuk keperluan domestik jumlah limbah sebesar 80-90% dari pemakaian air yang
berpotensi menjadi limbah (Komala, 2012). Untuk grey water 75% dari total limbah
cair dan black water 25% dari total limbah cair (Eriksson et,al 2002).
Table 1. 3. Perkiraan limbah cair
Pengguna Air Kebutuhan Limbah Cair Keterangan
Air/Hari
Rumah 11.400 liter/hari 11.400 x 90% 10.260 x 25% = 25% black water dari
= 10.260 2.565 Liter/Hari Limbah Cair. (Eriksson
Liter/Hari (Black Water) et,al 2002)
10.260 x 75% = 75% Grey water dari
7.695 Liter/Hari Limbah Cair (Eriksson
(Grey water) et,al 2002)
Ruko/pusat 13.200 liter/hari 13.200 x 90% 11.880 x 25% = 25% black water dari
bisnis = 11.880 2.970 Liter/Hari Limbah Cair. (Eriksson
Liter/Hari (Black Water) et,al 2002)
11.880 x 75% = 75% Grey water dari
8.910 Liter/Hari Limbah Cair (Eriksson
(Grey water) et,al 2002)
Pengguna Air Kebutuhan Limbah Cair Keterangan
Air/Hari
Pengunjung 5.500 liter/hari 5.500 x 90% = 4.950 x 25% = 25% black water dari
pusat bisnis 4.950 1.237,5 Limbah Cair. (Eriksson
Liter/Hari Liter/Hari (Black et,al 2002)
Water)
4.950 x 75% = 75% Grey water dari
3.712,5 Limbah Cair (Eriksson
Liter/Hari (Grey et,al 2002)
water)
Total Black Water 6.772,5 Liter/Hari (6,77 m3/Hari)
Total Grey Water 20.317,5 Liter/Hari (20,34 m3/Hari)
Total Limbah Cair 27.090 Liter/Hari (27,09 m3/Hari)
Sumber : PT. Masinno Berjaya Seraya, 2021; Eriksson et,al 2002,.2016; SNI 03-7065-2005
(Sumur Bor)
Di sedot pihak ke 3
Sumber Air
30 m 3
Rumah,
secara berkala
tank
Ruko,
Pengunjung 20,34 m3
(Grey water)
IPAL Ground Penyiraman
tank taman dan hidrant
Gambar 1. 2. Neraca Penggunaan Air
Kegiatan oprasional Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno
Berjaya Seraya dapat dilihat dari kegiatan harian para penghuni dan pengunjung yang
berlangsung secara terus menerus. Untuk kegiatan bisnis Ruko mulai beraktivitas dari
jam 08.00 – 17.00 WIB pada hari kerja. Dari keseluruhan kegiatan dapat diperkirakan
jenis dan karakteristik air limbah domestik. Karakteristik air limbah domestik (Domestic
wasted water), merupakan air limbah yang berasal dari pemukiman pada umumnya
mempunyai komposisi yang terdiri atas (tinja dan urin), air bekas cucian dapur dan
kamar mandi, sebagian besar merupakan bahan organik.
Keterangan :
Hidran
Saluran IPAL
Lokasi
pemanfaatan
air limbah
Area Hijau
Lahan yang akan dimanfaatkan untuk penyiraman nantinya merupakan lahan yang
memiliki luas 1.286 m2 (10,46 %) dari total luas lahan. Lahan tersebut akan di tanami
dengan tanaman taman seperti pohon, bunga dan rumput. Dari jenis pohon yang
memiliki karakteristik mudah menyerap air dan dapat tumbuh besar seperti mahoni
dan terembesi, kemudian jenis rumput taman seperti rumput peking mirip dengan
rumput Jepang, yaitu helaian daunnya kurus, runcing, dan rapi.
Metode pemanfaatan Air Limbah pada tanah direncanakan dengan menggunakan
metoda Sprinkler Sistem. Sistem ini mengunakan rangkaian jaringan pipa yang
berfungsi untuk mengaliri/mendistribusikan limbah cair ke lahan yang akan
diaplikasikan seperti pada areal yang landai dan areal yang rata. Keuntungan dari
metode ini yakni kapasitas pengiriman limbah cukup tinggi, dapat mendistribusikan
limbah cair pada areal yang luas, tidak dipengaruhi oleh kontur tanah dan tidak
dipengaruhi oleh erosi tanah.
Layout pengelolaan Air Limbah
Direktur
2. Pelaksanaan:
a. Menentukan sumber daya yang disyaratkan untuk penerapan dan
pemeliharaan sistem manajemen lingkungan terkait pengendalian
Pencemaran Air;
b. Menentukan sumber daya manusia yang memiliki sertifikasi kompetensi
pengendalian Pencemaran Air;
c. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses yang dibutuhkan untuk
komunikasi internal dan eksternal;
d. Memastikan kesesuaian metode untuk pembuatan dan pemutakhiran serta
pengendalian informasi terdokumentasi;
e. Menetapkan, menerapkan, dan mengendalikan proses pengendalian operasi
yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan sistem manajemen lingkungan
terkait pengendalian Pencemaran Air; dan
f. Menentukan potensi situasi darurat dan respon yang diperlukan.
3. Pemeriksaan:
a. Memantau, mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kinerja menetapkan
kebijakan pengendalian Pencemaran Air;
b. Mengevaluasi pemenuhan terhadap kewajiban penaatan menetapkan
kebijakan pengendalian Pencemaran Air;
c. Melakukan internal audit secara berkala; dan
d. Mengkaji sistem manajemen lingkungan organisasi terkait menetapkan
kebijakan pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran dan/atau
Kerusakan Laut untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan.
4. Tindakan:
a. melakukan tindakan untuk menangani ketidaksesuaian; dan
b. melakukan tindakan perbaikan berkelanjutan terhadap sistem manajemen
lingkungan yang sesuai dan efektif untuk meningkatkan kinerja pengendalian
Pencemaran Air;