Anda di halaman 1dari 7

RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3

Nama Usaha dan/atau


:
Kegiatan
Lokasi Usaha dan/atau
:
Kegiatan
Bidang Usaha dan/atau
:
Kegiatan
Nama Penanggung Jawab
:
Usaha dan/atau Kegiatan

Nomor Telepon :

Email :

NIB :
KBLI :
Judul KBLI :

A. Identifikasi Limbah B3
Identitas limbah meliputi nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan
disimpan.
1. Sumber Limbah B3
Berupa uraian proses produksi/kegiatan sampai dengan dihasilkannya limbah B3, baik
dari proses utama maupun kegiatan pendukung. Dilampirkan flow diagram process
dari usaha/kegiatan.
2. Identitas Limbah B3 yang dihasilkan

Tabel 1. Identitas Limbah B3

Estimasi
Kategori / Kode Simbol
Nama Limbah Sumber Timbulan
No Karakteristik Limbah Limbah Label
B3 Limbah B3 Limbah
Limbah B3 B3 B3
B3

1.

2.

3.

dst

B. Tempat Penyimpanan Limbah B3


1. Lokasi Penyimpanan Limbah B3

Pelaku Usaha DLH


● Lokasi tempat penyimpanan sementara Limbah B3 terletak  di area usaha
dan/atau kegiatan ………… dengan titik koordinat S:……….. E:...........;
● Tempat penyimpanan sementara Limbah B3 berupa* ………dengan ukuran:
panjang ….. meter x lebar …….. meter x tinggi …….. meter;
● Jenis bahan material yang digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara
Limbah B3 berupa ……….;
● Lokasi penyimpanan Limbah B3 usaha dan/atau kegiatan ……….. wajib bebas
banjir dan tidak rawan bencana alam;
● Denah usaha dan/atau kegiatan termasuk lokasi tempat penyimpanan sementara
Limbah B3 dilampirkan; dan
● Desain tampak depan dan tampak samping tempat penyimpanan sementara
limbah B3 dilampirkan.
2. Fasilitas Penyimpanan Limbah B3
● Fasilitas penyimpanan berupa* ………… harus memenuhi persyaratan:
a. Desain dan konstruksi mampu melindungi Limbah B3 dari hujan dan sinar
matahari (desain/foto tampak depan dan tampak samping dilampirkan)
b. Memiliki penerangan dan ventilasi (dilampirkan gambar desain/foto
penerangan dan ventilasi)
c. Memiliki saluran drainase dan bak penampung tumpahan Limbah B3
(dilampirkan gambar desain/foto)
● Denah tempat penyimpanan limbah B3 yang menggambarkan keberadaan
masing-masing wadah/kemasan untuk menyimpan Limbah B3 (dilampirkan
denah/foto)
● Papan nama tempat penyimpanan limbah B3 yang memuat nama, titik koordinat
dipasang di sisi depan bangunan (dilampirkan desain/foto)
● Simbol Limbah B3 berukuran 25 cm x 25 cm, logbook, checklist kemasan, SOP
penyimpanan, dan SOP tanggap darurat dipasang di sisi depan bangunan
(dilampirkan desain/foto)
● Peralatan penanggulangan keadaan darurat paling sedikit meliputi :
a. Alat pemadam api ringan (APAR);
b. Fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K);
c. Shower / wastafel; dan
d. Peralatan kedaruratan lain yang dianggap perlu.
● Alat timbang (dilampirkan foto)

Keterangan* :
Fasilitas Penyimpanan berupa :

a. Bangunan;
b. Tangki/kontainer;
c. Silo;
d. Tempat tumpukan limbah / waste pile;
e. Waste impoundment;
f. dan/atau bentuk lainnya sesuai perkembangan iptek.

Tabel 2. Identifikasi Potensi Darurat dan Sarana Penanggulangan

Pelaku Usaha DLH


Jenis Jumlah
Potensi Alat Fungsi Alat
No Limbah Karakteristik Alat Keterangan
Darurat Penanggulangan Penanggulangan
B3 (kg/unit)

1.

2.

3.

dst

Catatan :
● Jenis Limbah B3: jenis Limbah B3 yang dihasilkan maupun potensi dihasilkan pada periode tertentu
● Karakteristik: karakteristik Limbah B3 yang potensi beracun, mudah menyala, mudah meledak, beracun,
infeksius, korosif, reaktif
● Potensi darurat: lakukan identifikasi tiap Limbah B3 memiliki potensi darurat yang diakibatkan ketika
proses handle ketika pengemasan, pengangkutan, penyimpanan Limbah B3 ke media lingkungan maupun
fasilitas lainnya termasuk juga apabila terjadi darurat banjir, gempa, kebakaran akibat arus
pendek/api/petir yang menjalar, tercecer, tumpah, bereaksi dengan jenis Limbah B3 lainnya (bisa juga
berpedoman pada MSDS)
● Alat penanggulangan: alat penanggulangan kondisi darurat menyesuaikan kondisi darurat yang terjadi
misal minyak pelumas bekas ditangani dengan menggunakan oil absorbent, B3 kedaluwarsa yang
terbakar ditangani dengan APAR tipe A, dll
● Fungsi alat penanggulangan: alat penanggulangan kondisi darurat yang digunakan menyesuaikan potensi
darurat yang terjadi, misal oil absorbent berfungsi untuk menyerap minyak pelumas bekas yang tumpah
sehingga tidak menyebar kemana-mana maupun tidak menimbulkan kecelakaan, APAR tipe A berfungsi
untuk memadamkan terjadinya kebakaran ketika ada B3 kedaluwarsa yang mudah menyala maupun jenis
Limbah B3 lainnya yang tersambar akibat arus pendek, petir,
● Jumlah alat: jumlah alat penanggulangan kondisi darurat yang dimiliki misal APAR 3 kg sebanyak 3 unit,
oil absorbent sebanyak 10 unit, dll
● Keterangan: apabila terjadi kondisi darurat yang tidak dapat ditangani menggunakan alat yang tersedia
misal kebakaran melupas maka langsung menghubungi Instansi yang menangani kebakaran

C. Pengemasan Limbah B3
1. Pengemasan Limbah B3
Tabel 3. Pengemasan Limbah B3

Ukuran Kapasitas
Jenis Limbah Jenis Keterangan
No Fase Karakteristik Kemasan Kemasan
B3 Kemasan (Foto)
(Ltr) (kg)

1.

2.

3.

dst

Catatan:
● Fase: cair, padat, gas
● Karakteristik: beracun, mudah menyala, mudah meledak, beracun, infeksius, korosif, reaktif
● Jenis kemasan dapat berupa drum, tangki, plastik, box kayu, karung goni, jumbo bag,
Intermediate Bulk Container (IBC), kontainer, dan wadah lainnya sesuai karakteristik Limbah B3
yang akan disimpan

Pelaku Usaha DLH


● Kapasitas kemasan: estimasi untuk mengemas Limbah B3 (kg)
2. Pelekatan / Pemasangan Label dan Simbol Pada Kemasan
Jenis simbol yang akan dilekatkan berdasar karakteristik Limbah B3 yang
disimpan. Simbol dan label wajib melekat kuat, tidak mudah rusak, sobek,
mengelupas, luntur. (dilampirkan gambar label dan simbol sesuai limbah B3 yang
disimpan).
Keterangan* :
a. Kemasan/wadah Limbah B3 wajib dilekati Label dan simbol Limbah B3 :
● Label Limbah B3 paling sedikit memuat : 
− Nama Limbah B3
− Identitas penghasil Limbah B3
− Tanggal dihasilkan Limbah B3
− Tanggal Pengemasan Limbah B3
● Simbol Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3 pada kemasan dan TPS 
b. Simbol dan label (termasuk ukuran) ada di Permen LH No 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label
Limbah B3

D. Persyaratan Lingkungan Hidup


Selaku penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan akan memenuhi syarat
lingkungan hidup yang ditetapkan oleh pemerintah, yang meliputi :
a. Memfungsikan Tempat penyimpanan Limbah B3 sebagai tempat penyimpanan
Limbah B3
b. Menyimpan Limbah B3 yang dihasilkan ke dalam Tempat Penyimpanan Limbah B3
c. Melakukan pengemasan Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3
d. Melekatkan label Limbah B3 dan simbol Limbah B3 pada kemasan Limbah B3

E. Kewajiban Pemenuhan Rincian Teknis Penyimpanan


Selaku Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan akan memenuhi kewajiban
yang ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain:
a. Melakukan  identifikasi limbah B3 yang dihasilkan
b. Melakukan pencatatan nama dan jumlah Limbah B3 yang dihasilkan
● Format pencatatan dan pelaporan Limbah B3 (dilampirkan) 
● Format neraca Limbah B3 (dilampirkan)
c. Melakukan penyimpanan Limbah B3 sesuai dengan ketentuan dalam rincian teknis,
dengan lama penyimpanan:
1. 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 yang
dihasilkan sebesar 50 kg per hari atau lebih,
2. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3
yang dihasilkan kurang dari 50 kg per hari untuk Limbah B3 kategori 1,
3. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3
yang dihasilkan kurang dari 50 kg per hari untuk Limbah B3 kategori 2 dari sumber
tidak spesifik dan sumber spesifik umum, atau
4. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3
kategori 2 dari sumber spesifik khusus.
5. 2 (dua) hari sejak Limbah B3 kategori infeksius, patologis, benda tajam disimpan
pada ruangan dengan suhu normal;
6. 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 kategori infeksius, patologis, benda
tajam disimpan pada ruangan dengan suhu lebih kecil atau sama dengan 0oC;
atau

Pelaku Usaha DLH


d. Melakukan kegiatan pasca penyimpanan Limbah B3 dengan:
● melakukan pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan Limbah B3 yang
dilakukan sendiri oleh penghasil, atau
● menyerahkan kepada pihak lain yang meliputi pengumpul, pemanfaat, pengolah
dan/atau penimbun Limbah B3 yang memiliki perizinan berusaha untuk kegiatan
bidang usaha Pengelolaan Limbah B3
e. Menyusun dan menyampaikan Laporan Penyimpanan Limbah B3 yang menjadi
bagian dalam pelaporan dokumen lingkungan kepada Penerbit Persetujuan
Lingkungan sesuai dengan kewenangannya paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam)
bulan sejak Persetujuan Lingkungan diterbitkan
f. Laporan tersebut memuat:
● Sumber, nama, dan jumlah Limbah B3,
● Kategori dan/atau karakteristik Limbah B3, dan
● Pelaksanaan penyimpanan Limbah B3.

F. SOP
a. Rencana SOP Penyimpanan Limbah B3 (dilampirkan)
● Tata cara penyimpanan untuk setiap jenis Limbah B3 berupa flowchart
dan/atau deskripsi serta ditetapkan oleh Manajemen / Divisi / Bidang / Bagian
yang menangani Pengelolaan Lingkungan
● Ruang lingkup penyimpanan meliputi: uraian masing-masing mulai dari
pengemasan dan penyimpanan dari sumber dihasilkan, perpindahan dari

Pelaku Usaha DLH


● sumber menuju tempat penyimpanan dan perpindahan dari tempat
penyimpanan ke sarana pengangkut milik jasa pengangkut
● Ruang lingkup penyimpanan meliputi: uraian masing-masing mulai dari
pengemasan dan penyimpanan dari sumber dihasilkan, perpindahan dari
sumber menuju tempat penyimpanan dan perpindahan dari tempat
penyimpanan ke sarana pengangkut milik jasa pengangkut.
● Apabila terdapat beberapa jenis Limbah B3 memiliki fase dan karakteristik
sama maka dimungkinkan disusun dalam 1 SOP
b. Rencana SOP Tanggap Darurat Penyimpanan Limbah B3 (dilampirkan)
● Tata cara penanggulangan kondisi darurat untuk setiap jenis Limbah B3
berupa flowchart dan deskripsi serta ditetapkan oleh Manajemen / Divisi /
Bidang / Bagian yang menangani Pengelolaan Lingkungan
● Ruang lingkup penanggulangan kondisi darurat diuraikan berdasarkan
identifikasi potensi kedaruratan yang terjadi. Masing-masing uraian pada saat
dihasilkan, dikemas dan disimpan, serta perpindahan dari sumber menuju
tempat penyimpanan dan perpindahan dari tempat penyimpanan ke sarana
pengangkut milik jasa pengangkut
● Apabila terdapat beberapa jenis Limbah B3 memiliki fase dan karakteristik
sama maka dimungkinkan disusun dalam 1 SOP.

Demikian Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3 ini dibuat dengan sebenar


-benarnya dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Lingkungan usaha
dan/atau kegiatan.

Yogyakarta, ……………………

Penanggung jawab  Kepala Sub Koordinator


Usaha dan/atau Kegiatan

(Nama Usaha dan/atau Kegiatan) Pengendalian Pencemaran LH


DLH Kota Yogyakarta

(Nama Jelas) Faizah, M.Si

(Jabatan) NIP. 19700418 199803 2 004

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


DLH Kota Yogyakarta

Feri Edi Sunantyo, SKM., MPH


NIP. 19660514 198803 1 013

Anda mungkin juga menyukai