Standar Teknis Kegiatan Rumah Sakit Umum Yapika merupakan Laporan Rincian
Pengeloaan Lingkungan Hidup terkait Pembuangan Air Limbah yang dihasilkan.
Penyusunan standar teknis pembuangan air limbah ke badan air permukaan ini
mengacu kepada peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan nomor 5 tahun 2021
tentang cara penerbitan persetujuan teknis dan surat kelayakan operasional bidang
pengendalian pencemaran lingkungan.berdasarkan peraturan tersebut maka kami
berkomitmen untuk mewujudkan usaha dan / atau kegiatan kami yang ramah lingkungan
serta kepudulian terhadap lingkungan hidup.
Kami senantiasa terbuka dengan segala masukan dari instansi terkait terutama Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa dalam hal penyempurnaan dokumen standar Teknis
Pembuangan Air Limbah ke Badan Air Permukaan yang telah kami susun terutama untuk
kebaikan dari pihak kami, masyarakat sekitar, Instansi Terkait, serta lingkungan sekitar.
Pada akhirnya di ucapkan terima kasih atas kerjasama dan bantuan yang sebesar –
besarnya kepada semua pihak, utamanya yang berkepentingan dalam mewujudkan maksud
dan tujuan dari kegiatan ini.
dr.Yulia Pitriani
STANDAR TEKNIS
PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE BADAN AIR PERMUKAAN
I. STANDAR TEKNIS
A. DESKRIPSI KEGIATAN
a. JENIS DAN KAPASITAS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Kegiatan Ruamh Sakit Umum Yapika yang berlokasi di jl.Abd.Kadir Dg.Suro
No.140 Kel.Samata Kec.Somba Opu Kab.Gowa Provinsi Sulawesi
Selatan.Kegiatan dilaksanakan oleh :
Gambaran terkait dengan jenis dan kapasitas usaha dan/atau kegiatan tersaji
pada table 1
Tabel 1. Jenis dan Kapasitas Usaha Kegiatan Rumah Sakit Umum Yapika
SUMBER AIR
GROUNDTANK
TANDON
TANDON
OPERASIONAL
RUMAH SAKIT
IPAL / LIMBAH
CAIR
Proses pengelolaan IPAL sendiri setelah proses operasional pelayanan
Rumah Sakit,MCK dan kebutuhan lainnya kemudia aliran air kotor tersebut
masuk ke dalam tabung penampung / Gresstrap (Inleet) dikumpulkan dan
pengendapan limbah cair tersebut sebelum masuk kedalam tangka 1
Tangki 1 berisikan Sarang Tawon pengendapan dan bakteri kemudian
dialirkan kedalam tabung 2, 3 dan 4 yang juga berisikan Sarang Tawon
Pengendapan + Bakteri lalu kemudian di buang kedalam bak penampungan
(outlet) yang juga mengalir ke kolam Hayati
GRESSTRAP /
INLEET
TANGKI 2
TANGKI 4
OUTLET
Nilai Satuan
Wajib
1 Ph 6,5 – 8,5 Mg/L
2 Besi 1 Mg/L
- FREKUENSI PEMANTAUAN
Frekuensi pemantauan adalahselama kegiatan operasional Rumah
Sakit dengan frekuensi setiap 1 (satu) kali perbulan menyampaikan
unit kesehatan lingkungan melaporkan hasil uji laboratorium Limbah
Cair Effeluent IPAL minimum 1 (satu) kali per 6 Bulan .Rumah Sakit
Umum Yapika wajib melakukan swapantau harian air limbah dengan
parameter minimal debit,suhu dan Ph
dr.Yulia Pitriani
PENGERTIAN Keadaan Darurat adalah suatu kejadian, kondisi atau
peristiwa yang membahayakan atau mengganggu
keberlangsungan operasional kerja tangka septik dan
IPAL sehingga harus dilakukan tindakan pengendalian
dan penanggulangan sesegera mungkin
TUJUAN Prosedur ini di gunakan untuk mengatur tata cara
melaksanakan kegiatan dan tanggapan dalam
mencegah, mengendalikan menanggulangi dan
mengevaluasi terulangnya kembali suatu keadaan
darurat yang dapat mengganggu keberlangsungan
opersional kerja tangka septik dan IPAL
KEBIJAKAN Perturan Direktur Rumah Sakit Umum Yapika Nomor
417/RSUY-III/SK/VIII/2022 tentang Kebijakan
Pengelolaan Limbah Di Rumah Sakit Umum Yapika
PROSEDUR Apabila terjadi keadaan darurat misalkan ada
peralatan yang rusak ketika sedang berjalan atau ada
kejadian kecelakaan kerja saat berinteraksi dengan
mesin maka operator lain segera menekan tombol
“Emergency Stop” selanjutnya system akan mati
seketika.kemudian lakukan langkah – langkah sebagai
berikut :
Matika MCB Utama dan dilanjutkan dengan
mematikan MCB lainnya
Matikan semua selector switch
Matikan sumber listrik yang masuk ke panel
control IPAL
Segera tangani keadaan darurat tersebut
apabila terjadi kecelakaan segera laukan evaluasi dan
penanganan lebih lanjut
Apabila terjadi kerusakan pada mesin, segera
lakukan pengecekan penyebabnya dan lakukan
perbaikan.(note : waktu maksimalsistem pengolahan
ini mati 4 jam).maka disarankan untuk mengatasi
keadaan darurat sampai perbaikan peralatan selesai.
UNIT KERJA K3 RUMAH SAKIT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
DOKUMEN STANDAR
TEKNIS
RSU YAPIKA
2022
Lokasi
IPAL
STANDAR OPERATING No Dokumen :
PROCEDURE OPERASIONAL, SPO/RSUY/K3/RSUY.III/X/22
PEMELIHARAAN DAN No Revisi : -
TANGGAP DARURAT IPAL Tgl Efektif : 12 Desember 2022
Halaman : 2-20
1. Tujuan
Prosedur ini di gunakan sebagai acuan atau panduan bagi operator yang terlibat
dalam pengoperasian IPAL supaya bias mengoperasikan secara benar dan
didapatkan hasil air olahannya sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan oleh
pemerintah
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini mencakup cara mengoperasikan IPAL atau Waste Water Treatmen
Plant (WWTP), Pencatatan, Pelaporan, Pemeliharaan peralatan serta tanggap
darurat di area WWTP
3. Referensi ISO Klausal
ISO 14001 : 2015 Klausal 8.1 dan klausal 8.2
SWAPANTAU AIR LIMBAH
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
Ditetapkan di Gowa
KEBIJAKAN :
Dalam rangka monitoring kualitas air limbah perlu dilakukan swapantau air limbah di RSU Yapika .
PENGERTIAN :
Swapantau air limbah adalah kegiatan monitoring kualitas air limbah terhadap parameter debit, pH, TDS, sisa
klor, kekeruhan, bau, dan aliran yang dilakukan setiap hari untuk mempertahankan dan meningkatkan kulitas
air limbah.
TUJUAN :
1. Memonitor dan mempertahankan kualitas air limbah sesuai dengan ketentuan.
2. Proses pengolahan air limbah pada bak IPAL dapat berlangsung optimal.
PROSEDUR :
INSTALASI TERKAIT :
Ditetapkan di Gowa
KEBIJAKAN :
Dalam rangka monitoring kualitas air limbah perlu dilakukan pemantauan tingkat kekeruhan air limbah di RSU
Yapika .
PENGERTIAN :
Kekeruhan air limbah adalah jumlah zat padat tersuspensi pada air limbah IPAL yang terpantau secara fisik
TUJUAN :
1. Memonitor dan mempertahankan suhu air limbah sesuai dengan ketentuan.
2. Proses pengolahan air limbah pada bak IPAL dapat berlangsung optimal.
PROSEDUR :
4. Letakkan gelas sample air limbah secara berjajar dengan latar belakang putih.
5. Bandingkan tingkat kekeruhan air limbah pada masing-masing sample.
6. Catat hasil pemantauan pada lembar checklist harian IPAL.
7. Laporkan hasil pemantauan pada rapat morning meeting.
8. Lakukan kegiatan tersebut setiap hari pkl. 12.00.
INSTALASI TERKAIT :
Ke : 00 1/1
Bau air limbah adalah aroma yang ditimbulkan dari proses penguraian air limbah pada IPAL.
TUJUAN :
Memonitor bau yang ditimbulkan dari proses pengolahan air limbah pada masing-masing bak IPAL.
PROSEDUR :
1. Siapkan gelas sample air limbah.
2. Ambil sample air limbah dari masing-masing bak IPAL dalam gelas sample.
3. Pengambilan sample dilakukan pada bak-bak sebagai berikut :
a. Grease trap.
b. Bak laundry.
c. Septic Tank.
d. Bak penampungan awal/Bak sedimentasi.
e. Bak anaerob I.
f. Bak aerob I.
g. Bak anaerob II.
h. Bak aerob II.
i. Bak penampungan akhir.
j. Bak ikan.
INSTALASI TERKAIT :
Ke : 00 1/1
KEBIJAKAN :
Dalam rangka monitoring kualitas air limbah perlu dilakukan pemantauan suhu air limbah di RSU Yapika.
PENGERTIAN :
Suhu air limbah adlah derajat yang diperbolehkan pada air limbah IPAL dalam satuan Celcius.
TUJUAN :
PROSEDUR :
Ke : 00 1/1
Ditetapkan di Gowa
KEBIJAKAN :
Dalam rangka monitoring kualitas air limbah perlu dilakukan pemantauan pH air limbah di RSU Yapika.
PENGERTIAN :
PH air limbah adalah derajat keasaman yang terkandung dalam air limbah.
TUJUAN :
PROSEDUR :
Ke : 00 1/1
STANDAR
PENGERTIAN : Ditetapkan di Gowa
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Total disolved Solid (TDS) air limbah adalah jumlah zat padat terlarut yang terkandung dalam air limbah IPAL.
12/02/2023
OPERASIONAL
dr.Yulia Pitriani
KEBIJAKAN :
RSU Yapika mengatur tata cara dalam pemantauan TDS air limbah.
TUJUAN :
PROSEDUR :
Ke : 00 1/1
STANDAR
PENGERTIAN : Ditetapkan di Gowa
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Sisa klor (Cl) air limbah adalah kandungan12/02/2023
OPERASIONAL klor yang terlarut dalam air limbah dalam satuan mg/L.
dr.Yulia Pitriani
KEBIJAKAN :
RSU Yapika mengatur tata cara dalam pemantauan sisa klor (Cl) air limbah.
TUJUAN :
1. Mengendalikan dan memonitor kadar sisa klor yang terdapat dalam air buangan dari bak laundry.
2. Memonitor kadar sisa klor yang terdapat dalam air buangan dari bak klor.
PROSEDUR :
Ke : 00 1/1
STANDAR
PENGERTIAN : Ditetapkan di Gowa
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Pipa saluran grease trap adalah perpipaan12/02/2023
yang menghubungkan grease trap dengan sumber penghasil limbahnya
OPERASIONAL
(dapur, pantry, ruang makan, kantin). dr.Yulia Pitriani
KEBIJAKAN :
RSU Yapika mengatur tata cara dalam pembersihan pipa saluran grease trap.
TUJUAN :
PROSEDUR :
INSTALASI TERKAIT :
Ke : 00 1/1
STANDAR
PENGERTIAN : Ditetapkan di Gowa
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1. Diffuser adalah alat untuk mengatur12/02/2023
volume udara yang dialirkan dari blower ke bak aerob.
OPERASIONAL
dr.Yulia Pitriani
2. Pipa aerasi adalah perpipaan yang mendistribusikan udara dari blower ke bak aerasi.
KEBIJAKAN :
RSU Yapika mengatur tata cara dalam pemantauan diffuser dan pipa aerasi.
TUJUAN :
PROSEDUR :
1. Cek keluaran udara dengan melihat gelembung udara yang terdapat pada bak aerob I dan II (tidak
terdistribusi secara merata dengan volume optimal),
2. Jika distribusi udara tidak merata maka terdapat lubang udara yang tersumbat/bocor. Lakukan koordinasi
dengan Kabag. Rumga (teknisi).
3. Jika volume udara tidak optimal maka atur kran diffuser yang terdapat pada bak tersebut. Lakukan
pemantauan tersebut setiap hari agar proses aerasi berlangsung optimal.
INSTALASI TERKAIT :
Ke : 00 1/1
STANDAR
PENGERTIAN : Ditetapkan di Gowa
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Bakteri pada bak aerob adalah mikroorganisme yang dibutuhkan dalam penguraian air limbah di bak aerob.
12/02/2023
OPERASIONAL
dr.Yulia Pitriani
KEBIJAKAN :
RSU Yapika mengatur tata cara dalam peremajaan/pemberian bakteri pada bak aerob.
TUJUAN :
PROSEDUR :
INSTALASI TERKAIT :
Ke : 00 1/1
STANDAR
PENGERTIAN : Ditetapkan di Gowa
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1. Back wash filter adalah pencucian filter air limbah dengan jalan merubah arah aliran air limbah yang masuk
12/02/2023
OPERASIONAL
ke dalam tabung filter. dr.Yulia Pitriani
2. Filter silica carbon adalah tabung filter yang digunakan untuk menyaring air limbah dengan media pasir
silica dan carbon aktif.
KEBIJAKAN :
RSU Yapika mengatur tata cara dalam back wash filter silica carbon.
TUJUAN :
1. Membersihkan media yang terdapat dalam filter silica carbon agar diperoleh kualitas air limbah yang
ditentukan.
2. Mencegah mampet (clogging) dan menjamin kelancaran aliran dalam proses penyaringan dalam filter silica
carbon.
PROSEDUR :
1. Tutup aliran masuk air limbah ke dalam filter silica carbon dengan menutup semua kran (valve), yang
terdapat pada filter.
2. Buka kran (valve) dengan arah terbalik yaitu dari lubang output menuju lubang input.
3. Lakukan back wash secara berulang-ulang ketika aliran filter tidak lancar hingga efluen air limbah dan filter
terlihat jernih dan aliran kembali lancar.
4. Lakukan pemantauan setiap hari dan setiap saat pada filter silica carbon untuk mencegah terhambatnya aliran
(mampet/clogging).
PENGGANTIAN MEDIA FILTER SILICA CARBON
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
Ke : 00 1/1
STANDAR
PENGERTIAN : Ditetapkan di Gowa
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1. Media filter adalah bahan berupa pasir silica dan carbon aktif yang digunakan sebagai zat penyaring air
12/02/2023
OPERASIONAL
limbah dari zat pencemar. dr.Yulia Pitriani
2. Filter silica carbon adalah tabung filter yang digunakan untuk menyaring air limbah dengan media pasir
silica dan carbon aktif.
KEBIJAKAN :
RSU Yapika mengatur tata cara dalam penggantian media filter silica carbon.
TUJUAN :
1. Meremajakan media pasir silica dan carbon aktif yang digunakan dalam menyaring polutan dalam air
limbah.
2. Meningkatkan efektifitas kinerja filter dalam penyaringan polutan air limbah.
PROSEDUR :
1. Keluarkan seluruh media yang terdapat dalam tabung filter melalui lubang pembuangan media.
2. Cuci bagian dalam tabung filter dengan air bersih hingga semua media melalui lubang masuk media hingga
semua media keluar dan tabung filter dalam kondisi bersih.
3. Tutup kembali lubang pembuangan media.
4. Isi tabung filter dengan media baru dengan perbandingan 30% - 40% pasir silica dan 60% - 70% carbon
aktif.
5. Lakukan penggantian media dengan frekuensi setiap 6 bulan s/d 1 tahun sekali.
INSTALASI TERKAIT :
Ke : 00 1/1
STANDAR
PENGERTIAN : Ditetapkan di Gowa
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Dosis klor (Cl) adalah kadar sisa klor yang diperbolehkan dalm air limbah dengan satuan mg/L.
12/02/2023
OPERASIONAL
dr.Yulia Pitriani
KEBIJAKAN :
RSU Yapika mengatur tata cara dalam pemberian dosis klor (Cl) IPAL.
TUJUAN :
Membunuh dan mengendalikan kadar mikrobiologis air limbah sebelum dibuang ke saluran kota.
PROSEDUR :
1. Masukkan dan larutkan klor ke dalam bak klor yang telah terisi air.
2. Alirkan larutan klor ke bak klor IPAL dengan menggunakan dosing pump.
3. Atur volume dan intensitas larutan klor pada dosing pump untuk mendapatkan sisa klor yang diinginkan pada
air limbah.
4. Tambahkan kembali larutan klor pada bak klor jika larutan klor habis.
5. Lakukan pemantauan volume larutan klor pada bak klor setiap pagi (08.00) dan sore (09.00) hari.
INSTALASI TERKAIT :
Ke : 00 1/1
STANDAR
PENGERTIAN : Tanggal Terbit
PROSEDUR Ditetapkan di Gowa
Pengurasan bak IPAL adalah pembersihan bak IPAL dari lumpur hasil penguraian bakteri yang telah non aktif
12/02/2023
OPERASIONAL
dan dalam volume berlebih.
dr.Yulia Pitriani
KEBIJAKAN : Direktur
RSU Yapika mengatur tata cara dalam pengurasan bak IPAL.
dr.Yulia Pitriani
Direktur
TUJUAN :
PROSEDUR :
Ke : 00 1/1
STANDAR
PENGERTIAN : Tanggal Terbit
PROSEDUR Ditetapkan di Gowa
Pengurasan bak IPAL adalah pembersihan bak yang di dalamnya diberi ikan sebagai indicator kualitas air
12/02/2023
OPERASIONAL
limbah.
dr.Yulia Pitriani
Direktur
KEBIJAKAN :
TUJUAN :
PROSEDUR :
Ke : 00 1/1
Ditetapkan di Gowa
PENGERTIAN :
Pipa saluran IPAL adalah pipa yang mendistribusikan/menyalurkan air limbah mulai dari sumber, proses
pengolahan di IPAL, hingga outlet.
KEBIJAKAN :
RSU Yapika mengatur tata cara dalam pemantauan pipa saluran IPAL.
TUJUAN :
1. Mencegah terhambatnya aliran air limbah mulai dari sumber hingga proses akhir IPAL.
2. Air limbah dapat terproses sesuai dengan tahapan dan waktu tinggal yang ditentukan.
3. Air limbah tidak mengalami over flow pada bak IPAL.
PROSEDUR :
1. Lakukan pemantauan saluran pipa inlet dan outlet IPAL pada bak-bak sebagai berikut:
- Grease trap.
- Bak laundry.
- Septic Tank.
- Bak penampungan awal/Bak sedimentasi.
- Bak anaerob I.
- Bak aerob I.
- Bak anaerob II.
- Bak aerob II.
- Bak penampungan akhir.
- Bak ikan.
2. Catat hasil pemantauan pada lembar checklist harian IPAL.
3. Bandingkan hasil pemantauan dengan standar yang ditetapkan, yaitu aliran harus lancar.
4. Laporkan hasil pemantauan pada rapat morning meeting.
5. Lakukan kegiatan tersebut setiap hari pkl. 12.00.
PENGAMBILAN SAMPEL AIR LIMBAH
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
Ke : 00 1/3
STANDAR
PENGERTIAN : Tanggal Terbit
PROSEDUR
1. Pengambilan sample air limbah adalah : kegiatan dalam pengambilan Ditetapkan
sample atau di Gowa
contoh air limbah
OPERASIONAL 24/11/2008
yang digunakan untuk pemeriksaan mutu IPAL rumah sakit yang diambil dari titik Inlet dan titik Outlet
bak penampungan limbah.
2. Pengambilan Sesaat adalah : pengambilan sample air limbah yang dilakukan hanya sekali saja pada
saat itu. dr.Yulia Pitriani
DirekturKomposit adalah : pengambilan sample air limbah dari gabungan beberapa sample air
3. Pengambilan
limbah (3 botol) yang telah dicampurkan.
KEBIJAKAN :
dr.Yulia
RSU Yapika Pitrianitatacara pdalam pengambilan sample atau contoh air limbah.
mengatur
Direktur
TUJUAN :
1. Tercapainya optimalisasi dalam pemeriksaan air limbah.
2. Tercapainya tingkat pemeriksaan sample air limbah yang tepat dan akurat.
3. Mencegah terjadinya tingkat pencemaran akibat limbah yang dihasilkan.
PROSEDUR :
1. Pelaksana adalah : petugas kesehatan lingkungan.
2. Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pengambilan sample air limbah, antara lain :
Botol sample khusus untuk penampung air limbah (tidak berwarna) ukuran 2 ltr sebanyak 10
(sepuluh) buah,
Sarung tangan karet (APD)
Tempat tampungan ukuran 20 ltr (Ember)
Kertas Label
Alat tulis / pulpen
3. Pengambilan sample atau contoh air limbah dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
Pengambilan Sesaat dengan menggunakan 2 buah botol, untuk Inlet dan Outlet masing masing
1 buah botol.
Pengambilan Komposit dengan menggunakan 8 buah botol, untuk Inlet dan Outlet masing
masing 4 buah botol.
4. Lakukan pengambilan sample air limbah ini untuk pemeriksaan laboratorium secara rutin setiap 3 bulan
sekali.
5. Penunjukan Laboratorium rujukan untuk pemeriksaan sample air limbah rumah sakit mengacu kepada
peraturan yang berlaku untuk masing-masing wilayah.
PENGAMBILAN SAMPEL AIR LIMBAH
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
Ke : 00 2/3
6. Kirim segera sample air limbah dari titik inlet dan outlet tersebut kepada Laboratorium rujukan dalam suhu
dibawah 30oC, paling lambat 6 jam dari saat pengambilan.
Ke : 00 3/3
7. STANDAR
Ditetapkan di Gowa
Kemudian ambil kembali sample Tanggal
air limbah dari butir f dan tuangkan ke dalam botol ke-4 yang bersih
Terbit
PROSEDUR
sebanyak 2 ltr (tidak boleh ada udara / O2 yang masuk) dan berikan kertas label pada botol tersebut.
OPERASIONAL 24/11/2008
8. Bersihkan ember penampungan yang berisi campuran air limbah dari ke-3 (tiga) botol yang diambil dari titik
Inlet tersebut untuk dipergunakan kembali menampung campuran air limbah dari dr.Yulia Pitriani
titik Outlet .
9. Kirimkan sample air limbah tersebut kepada Laboratorium rujukan dalam suhu dibawah 30 0 C, paling
lambat 6 jam dari saat pengambilan terakhir.
6. Setelah pengambilan sample air limbah pada botol yang terakhir, campurkan sample air limbah dari ke-3
(tiga) botol tersebut ke dalam satu tempat penampungan (ember) yang bersih.
7. Kemudian ambil kembali sample air limbah dari butir f dan tuangkan ke dalam botol ke-4 yang bersih
sebanyak 2 ltr (tidak boleh ada udara / O2 yang masuk) dan berikan kertas label pada botol tersebut.
8. Bersihkan ember penampungan yang berisi campuran air limbah dan simpan pada tempatnya
9. Kirimkan sample air limbah tersebut kepada Laboratorium rujukan dalam suhu dibawah 30 0 C, paling
lambat 6 jam dari saat pengambilan terakhir.
UNIT TERKAIT :
Seluruh Bidang/Bagian di RSU Yapika
PERAWATAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
Ke : 00 1/1
STANDAR
PENGERTIAN : Ditetapkan di Gowa
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1. Perawatan IPAL adalah kegiatan perawatan sistem pengolahan air limbah rumah sakit agar proses yang
12/02/2023
OPERASIONAL
dihasilkan sesuai dengan standar baku mutu limbah cair rumah sakit. dr.Yulia Pitriani
2. Pelaksana: petugas kesling, tata graha, dan IPSRS.
KEBIJAKAN :
RSU Yapika mengatur tata cara perawatan instalasi pengolahan air limbah.
TUJUAN :
1. Tercapai kualitas outlet IPAL yang memenuhi standar baku mutu limbah cair sesuai dengan Kep. Men. LH
No. 58 tahun 1995.
2. Sebagai pedoman petugas kesehatan lingkungan RSU Yapika dalam melakukan pemantauan, pemeliharaan,
analisa, dan tindak lanjut dalam pengelolaan air limbah.
PROSEDUR :
A. Pemantauan IPAL
1. Pemantauan Harian
Pemantauan harian dilakukan pada semua komponen IPAL (lembar kontrol IPAL harian terlampir).
2. Pemantauan Bulanan
Pemantauan dilakukan dengan pemeriksaan kualitas inlet dan outlet (parameter mengacu pada
Kep. Men. LH No. 58 tahun 1995). Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui efektifitas
sistem IPAL RS.
INSTALASI TERKAIT :