Anda di halaman 1dari 45

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)

DAN
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN RIVERDALE
(Pembangunan Perhotelan, Apartement, Ruko/Toko Modern, Pergudangan,
Dan Fasilitas Pendukung Lainnya)
PT. MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO (MAP)
Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi
Provinsi Jawa Barat

KABUPATEN BEKASI
2021
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

KATA PENGANTAR

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan


Hidup (RPL) Kegiatan pembangunan kawasan riverdale (Pembangunan Perhotelan,

Apartemen, Ruko/Toko Modern, Pergudangan dan fasilitas Pendukung Lainnya) PT


Mastertama Adhi Propertindo yang berlokasi di Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat,
Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, dibuat untuk memenuhi Peraturan Pemerintah
dibidang Lingkungan hidup dalam rangka terlaksananya pembangunan yang berwawasan
lingkungan.

Dokumen RKL dan RPL ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dengan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL). Dokumen ini berisi rencana
tindakan atau upaya untuk mengelola dan memantau dampak penting dan dampak lain
(dampak tidak penting lainnya) yang ditimbulkan dari pembangunan kawasan riverdale
(Pembangunan Perhotelan, Apartemen, Ruko/Toko Modern, Pergudangan dan fasilitas
Pendukung Lainnya). Rencana Pengelolaan dan Pemantauan tersebut bertujuan untuk
meminimalkan terjadinya dampak negatif dan meningkatkan dampak positif.

Kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penyusunan dokumen RKL dan
RPL ini kami ucapkan banyak terima kasih.

Bekasi, Juni 2021

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) I-I


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
DAFTAR TABEL................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................iii

1. PENDAHULUAN..................................................................................................... I-1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................I-1
1.2. Kebijakan Lingkungan...............................................................................................I-2
1.3. Komponen Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Dipantau..................................I-2
1.3.1. Kategori Dampak Penting Hipotetik (DPH)........................................................ I-2
1.3.2. Kategori Dampak Tidak Penting Hipotetik (DTPH)
yang Dikelola dan Dipantau............................................................................... I-3
2. RENCANA PENGELOLAAN LINKUNGAN................................................................. II-1
3. RENCANA PEMANTAUAN LINKUNGAN................................................................ III-1
4. PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL-RPL............................................. IV-1
Daftar Pustaka

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) I-II


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Kategori DPH.............................II-2


Tabel 2.2. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Kategori DTPH yang Dikelola
dan Dipantau...............................................................................................II-10

Tabel 3.1 Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Kategori DPH...........................III-2


Tabel 3.2. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Kategori DTPH yang Dikelola
dan Dipantau..............................................................................................III-10

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) I-III


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Peta Pengelolaan Lingkungan di Luar Area Tahap Konstruksi...............II-13
Gambar 2.2. Peta Pengelolaan Lingkungan di Dalam Area Tahap Konstruksi............II-14
Gambar 2.3. Peta Pengelolaan Lingkungan di Luar Area Tahap Operasi...................II-15
Gambar 2.4. Peta Pengelolaan Lingkungan di Dalam Area Tahap Operasi................II-16

Gambar 3.1. Peta Pemantauan Lingkungan di Luar Area Tahap Konstruksi.............III-12


Gambar 3.2. Peta Pemantauan Lingkungan di Dalam Area Tahap Konstruksi..........III-13
Gambar 3.3. Peta Pemantauan Lingkungan di Luar Area Tahap Operasi..................III-14
Gambar 3.4. Peta Pemantauan Lingkungan di Dalam Area Tahap Operasi..............III-15

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) I-IV


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

BAB

1 PENDAHULUAN

AHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
PT Mastertama Adhi Propertindo berencana melakukan Kegiatan pembangunan kawasan
riverdale (Pembangunan Perhotelan, Apartemen, Ruko/Toko Modern, Pergudangan dan
fasilitas Pendukung Lainnya) yang berlokasi di Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat,
Kabupaten Bekasi. Lokasi kegiatan ini berada di lahan seluas 176.525 m2, dengan total
luas bangunan ± 29.112,00 m2. Bangunan terdiri dari 4 tower terdiri dari masing-masing
18 lantai bangunan dan memiliki 3.024 unit. Didalam apartemen masing-masing akan
dibangun 36 kios yang ditempatkan dalam 2 lantai, total kios sama dengan 144 unit dan
area parkir mobil dan motor yang berada di lantai 1..

Kegiatan pembangunan kawasan riverdale (Pembangunan Perhotelan, Apartemen,


Ruko/Toko Modern, Pergudangan dan fasilitas Pendukung Lainnya) setelah dilakukan
prakiraan dampak untuk kegiatan yang akan dilaksanakan maka ditetapkan komponen
dampak penting dan dampak lainnya yang harus dilakukan pengelolaan dan pemantauan.
Prakiraan dan Evaluasi dampak lingkungan sudah tertuang dalan dokumen Analisis
Dampak Lingkungan (ANDAL), sementara tindakan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan tertuang dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL).

Tujuan RKL dan RPL adalah sebagai berikut:


a. Menyelamatkan kerugian yang disebabkan oleh adanya rencana kegiatan atau
kejadian yang kemungkinan dapat menimbulkan kerugian terhadap manusia, material
dan lingkungan.
b. Memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup dengan cara mencegah,
menanggulangi, dan atau memperkecil kemungkinan terjadinya pencemaran atau
kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh rencana kegiatan, sejak awal rancang
bangun (engineering) hingga beroperasinya bangunan tersebut.
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) I-1
(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

c. Merumuskan rencana tindak lanjut untuk mencegah atau mengendalikan


kemungkinan timbulnya dampak penting yang negatif dan meningkatkan
kemanfaatan dampak penting yang positif dari rencana kegiatan dengan
melaksanakan pengelolaan dan pemantauan secara terus menerus.

Dengan demikian pengelolaan lingkungan bertujuan:


a. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh rencana kegiatan.
b. Menanggulangi, meminimalkan dan/atau mengendalikan dampak negatif pada saat
rencana kegiatan dengan melaksanakan pemantauan secara terus menerus.
c. Meningkatkan dampak positif sehingga dapat memberikan manfaat yang kepada
pemrakarsa, pemerintah, dan masyarakat.
d. Masukan penting bagi manajemen untuk evaluasi hasil pengelolaan lingkungan serta
upaya melakukan penyempurnaan RKL secara konsisten.

1.2. KEBIJAKAN LINGKUNGAN


Kebijakan yang akan dilakukan oleh manajemen PT Mastertama Adhi Propertindo
merupakan kegiatan yang diprakirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan hidup. Namun dilain pihak, kegiatan tersebut sangat diperlukan dalam rangka
peningkatan pembangunan nasional. Mengacu pada asas pembangunan yang
berwawasan lingkungan hidup dan berkelanjutan, maka diharapkan kegiatan
pembangunan kawasan riverdale (Pembangunan Perhotelan, Apartemen, Ruko/Toko
Modern, Pergudangan dan fasilitas Pendukung Lainnya) diatas lahan seluas 176.525 m2
dapat dilaksanakan sesuai asas tersebut dan memenuhi ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku di bidang lingkungan hidup.
PT Mastertama Adhi Propertindo ingin melangkah lebih jauh dengan secara bertahap
mewujudkan konsep 5R dalam khususnya manajemen energi, air dan limbah yang kami
yakini bila hal ini dilakukan oleh semua aktivitas pembangunan , maka tujuan dari studi
lingkungan agar lingkungan selalu mendukung aktivitas manusia untuk mencapai tingkat
tertinggi dapat diraih dengan mudah (lingkungan tidak menjadi faktor penghambat).
Untuk itu kami berkomitmen untuk selalu menyempurnakan pengelolaan dan

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) I-2


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

pemantauan lingkungan hidup secara berkelanjutan dalam bentuk mencegah,


menanggulangi dan mengendalikan dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan ,
sehingga kegiatan investasi tetap berjalan dengan dampak negative minimal dan
memaximalkan dampak positif.

Penyusunan RKL ini dilaksanakan dalam upaya untuk memenuhi ketentuan-ketentuan


peraturan perundangan serta suatu usaha untuk mencapai pembangunan yang
berwawasan lingkungan serta kebijaksanaan dari perusahaan untuk menjalan operasi
sesuai hukum yang berlaku dengan penuh tanggung jawab terhadap pelestarian daya
dukung lingkungan hidup.

Kegiatan pengelolaan lingkungan hidup ini merupakan bagian yang berintegrasi dengan
proses, mulai tahap konstruksi dan operasi kegiatan pembangunan kawasan riverdale
(Pembangunan Perhotelan, Apartemen, Ruko/Toko Modern, Pergudangan dan fasilitas
Pendukung Lainnya) diatas lahan seluas 176.525 m2 sebagai wujud tanggung jawab untuk
melestarikan lingkungan hidup. Kebijakan ini sekaligus merupakan bagian untuk
melestarikan sumber daya alam dalam mempertahankan keberlanjutan pembangunan.

Kebijakan lingkungan perusahaan sebagai upaya dalam mencapai sasaran dalam


pengelolaan lingkungan dengan cara :
1) Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan melalui
pelatihan/kursus di bidang pengelolaan lingkungan;
2) Menyediakan SDM yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungaan;
3) Meminimalkan dampak negatif di sekitar lokasi kegiatan dengan cara mencegah,
menanggulangi dan mengendalikan dampak yang disebabkan kegiatan operasional
Apartemen diatas lahan seluas 176.525 m2;
4) Meminimalkan penurunan mutu lahan jangka panjang;
5) Meminimalkan dampak negatif terhadap penduduk sekitar selama kegiatan
pembangunan gedung Apartemen diatas lahan seluas 176.525 m2;
6) Melakukan penyempurnaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara
berkelanjutan.

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) I-3


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dalam rangka mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,


maka kebijakan dan implementasi harus dilakasanakan dengan sebaik-baiknya. Dalam
melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan ini, yang akan diperhatikan adalah hal yang
terkait dengan kegiatan tahap konstruksi dan operasi pembangunan kawasan riverdale
(Pembangunan Perhotelan, Apartemen, Ruko/Toko Modern, Pergudangan dan fasilitas
Pendukung Lainnya) yang akan dilaksanakan oleh pemrakarsa PT Mastertama Adhi
Propertindo dan instansi terkait sesuai kemampuan dan tingkat perkembangan teknologi
yang dimiliki.

1.3. KOMPONEN DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIKELOLA DAN DIPANTAU


Dampak lingkungan sudah dievaluasi dalam dokumen ANDAL dan ditetapkan menjadi
dampak lingkungan yang harus dikelola dan dipantau dan masuk dalam dokumen RKL dan
RPL dibagi dalam dua katagori yaitu katagori dampak penting hipotetik dan katagori
dampak tidak penting Hipotetik yang dikelola dan dipantau.

1.3.1. Katagori Dampak Penting Hipotetik (DPH)


a. Tahap Konstruksi
1. Penurunan Kualitas Udara
2. Peningkatan Kebisingan
3. Peningkatan Limpasan Air Permukaan
4. Penurunan Kualitas Air Permukaan
5. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha
6. Perubahan Persepsi Masyarakat

b. Tahap Operasi
1) Penurunan Kualitas Udara
2) Peningkatan Kebisingan
3) Peningkatan Limpasan Air Permukaan
4) Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha
5) Perubahan Persepsi Masyarakat

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) I-4


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

6) Gangguan Lalu Lintas (Kemacetan Jalan)

1.3.2. Katagori Dampak Tidak Penting Hipotetik (DTPH) yang dikelola dan dipantau
a. Tahap Konstruksi
1. Gangguan Getaran
2. Penurunan Sanitasi Lingkungan

b. Tahap Operasi
1. Penurunan Kualitas Air Permukaan
2. Penurunan Sanitasi Lingkungan

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) I-5


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

BAB
RENCANA PENGELOLAAN
2 LINGKUNGAN
1. Rencana Pengelolaan Lingkungan
Upaya pengelolaan lingkungan diuraikan dalam bentuk matrik Rencana Pengelolaan
Lingkungan sesuai dengan tabel 2.1. RKL Katagori Dampak Penting Hipotetik (DPH) dan
tabel 2.2. RKL Katagori Dampak Tidak Penting Hipotetik (DTPH) yang dikelola dan
dipantau.

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-1


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Tabel 2.1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan


Katagori DPH
Dampak Indikator Keberhasilan Periode Institusi Pengelolaan Lingkungan
Lokasi Pengelolaan
No Lingkungan yang Sumber Dampak Pengelolaan Lingkungan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dikelola Hidup Lingkungan Hidup
Tahap Kontruksi
1. Penurunan Mobilisasi Alat Tolak ukur keberhasilan  Menggunakan kendaraan (truk) yang laik pakai  Di dalam Lokasi Pengelolaan PT Mastertama  DLH DLH
Kualitas Udara Berat dan pengelolaan lingkungan  Melakukan perawatan kendaraan secara Kegiatan dan dijalan lingkungan Adhi Kabupaten Kabupaten
Material adalah tidak terlampauinya berkala sesuai dengan SOP raya sekitar lokasi dilakukan selama Propertindo Bekasi Bekasi
konsentrasi polutan yang  Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut kegiatan kegiatan
dikeluarkan oleh sumber tanah/material berlangsung.
kegiatan terhadap baku  Pengangkutan tanah menggunakan truk yang
mutu yang ditetapkan. ditutup dengan terpal.
 Pencucian roda kendaraan yang keluar dan
Tolak ukur udara emisi Gas masuk lokasi kegiatan.
Buang kendaraan bermotor  Penyiraman jalan yang dilalui kendaraan alat
PerMenLHK 20 Tahun 2017 berat dan material di sekitar pemukiman
CO= 1,5 gram/kwh penduduk pada saat musim kemarau (siang dan
HC = 0,46 gram/kwh sore hari atau sesuai kebutuhan).
NOx = 3,5 gram/kwh
PM = 0,02 gram/kwh

Tolak ukur udara ambien


sesuai PP No. 22 Tahun
2021 Lampiran VII,
Debu = 230 µg/m3
SO2 = 150 µg/m3
CO = 10000 µg/m3
NO2 = 200 µg/m3
PM10 = 75 µg/m3
Pekerjaan Tanah Tolak ukur keberhasilan  Menggunakan alat berat yang laik pakai  Di dalam Lokasi Pengelolaan PT Mastertama  DLH DLH
pengelolaan lingkungan  Melakukan perawatan alat berat secara berkala Kegiatan lingkungan Adhi Kabupaten Kabupaten
adalah tidak terlampauinya sesuai dengan SOP dilakukan selama Propertindo Bekasi Bekasi
konsentrasi polutan yang  Memasang pagar pembatas dari seng setinggi kegiatan
dikeluarkan oleh sumber 2,5 m di sekeliling area kegiatan konstruksi berlangsung.
kegiatan terhadap baku  Melakukan kegiatan cut and fill sesuai dengan
mutu yang ditetapkan. SOP

Tolak ukur udara ambien


sesuai PP No. 22 Tahun
2021 Lampiran VII,
Debu = 230 µg/m3
SO2 = 150 µg/m3
CO = 10000 µg/m3
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-2
(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Institusi Pengelolaan Lingkungan


No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan yang Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dikelola NO2 = 200Hidup
µg/m3 Lingkungan Hidup
PM10 = 75 µg/m3
Pekerjaan Tolak ukur keberhasilan  Menggunakan alat berat yang laik pakai  Di dalam Lokasi Pengelolaan PT Mastertama  DLH DLH
Kontruksi pengelolaan lingkungan  Melakukan perawatan alat berat dan genset Kegiatan lingkungan Adhi Kabupaten Kabupaten
Struktur adalah tidak terlampauinya portable secara berkala sesuai dengan SOP dilakukan selama Propertindo Bekasi Bekasi
konsentrasi polutan yang  Memasang pagar pembatas dari seng setinggi kegiatan
dikeluarkan oleh sumber 2,5 m di sekeliling area kegiatan konstruksi berlangsung.
kegiatan terhadap baku  Melakukan kegiatan cut and fill sesuai dengan
mutu yang ditetapkan. SOP
 Pondasi menggunakan jenis borpile yang
Tolak ukur udara ambien pengerjaannya tidak akan menimbulkan getaran
sesuai PP No. 22 Tahun sama sekali karena tidak ada proses pukul
2021 Lampiran VII,  Melakukan penanaman pohon di perimeter dan
Debu = 230 µg/m3 di area hijau
SO2 = 150 µg/m3
CO = 10000 µg/m3
NO2 = 200 µg/m3
PM10 = 75 µg/m3
2. Peningkatan Mobilisasi Alat Tolak ukur keberhasilan  Menggunakan alat berat yang laik pakai  Di dalam Lokasi Pengelolaan PT Mastertama  DLH DLH
Kebisingan Berat dan pengelolaan lingkungan  Melakukan perawatan alat berat secara berkala Kegiatan lingkungan Adhi Kabupaten Kabupaten
Material adalah tidak terlampauinya sesuai dengan SOP dilakukan selama Propertindo Bekasi Bekasi
tingkat kebisingan sesuai  Memasang pagar pembatas dari seng setinggi kegiatan
yang dipersyaratkan 2,5 m di sekeliling area kegiatan konstruksi berlangsung.
menurut KepMenLH No.  Melakukan kegiatan cut and fill sesuai dengan
48 tahun 1996 tentang SOP
Baku Mutu Tingkat
Kebisingan, untuk
pemukiman penduduk 55
dBA

Pekerjaan Tanah Tolak ukur keberhasilan  Menggunakan alat berat yang laik pakai  Di dalam Lokasi Pengelolaan PT Mastertama  DLH DLH
pengelolaan lingkungan  Melakukan perawatan alat berat secara berkala Kegiatan lingkungan Adhi Kabupaten Kabupaten
adalah tidak terlampauinya sesuai dengan SOP dilakukan selama Propertindo Bekasi Bekasi
tingkat kebisingan sesuai  Memasang pagar pembatas dari seng setinggi tahap konstruksi
yang menurut KepMenLH 2,5 m di sekeliling area kegiatan konstruksi berlangsung.
No. 48 tahun 1996 tentang  Melakukan kegiatan cut and fill sesuai dengan
Baku Mutu Tingkat SOP
Kebisingan, untuk  Pengaturan jadwal pekerjaan, misalnya
pemukiman penduduk 55 kegiatan yang menimbulkan kebisingan tinggi
dBA tidak dilakukan pada saat masyarakat sedang
istirahat (tidur).
 Kegiatan kendaraan berat beroperasi selama 4
bulan (pekerjaan tanah).

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-3


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Institusi Pengelolaan Lingkungan


No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan yang Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dikelola Pekerjaan Tolak ukur Hidupkeberhasilan  Menggunakan alat berat yang laik pakai  Di dalam Lokasi Lingkungan Hidup PT Mastertama  DLH
Pengelolaan DLH
Kontruksi pengelolaan lingkungan  Melakukan perawatan alat berat dan genset Kegiatan lingkungan Adhi Kabupaten Kabupaten
Struktur adalah tidak terlampauinya portable secara berkala sesuai dengan SOP dilakukan selama Propertindo Bekasi Bekasi
tingkat kebisingan sesuai  Memasang pagar pembatas dari seng setinggi kegiatan
yang menurut KepMenLH 2,5 m di sekeliling area kegiatan konstruksi berlangsung.
No. 48 tahun 1996 tentang  Melakukan kegiatan cut and fill sesuai dengan
Baku Mutu Tingkat SOP
Kebisingan, untuk  Pondasi menggunakan jenis borpile yang
pemukiman penduduk 55 pengerjaannya tidak akan menimbulkan getaran
dBA  Genset ditempatkan didalam ruang tertutup
dan menggunakan peredam
 Melakukan penanaman pohon di perimeter dan
di area hijau

3. Peningkatan Pekerjaan Tanah Tolak ukur keberhasilan  Melakukaan pembukaan lahan/pekerjaan tanah  Didalam lokasi Pengelolaan PT Mastertama  Dinas Bina Marga DLH
Limpasan Air pengelolaan lingkungan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan kegiatan. lingkungan Adhi dan SDA Kabupaten
Permukaan adalah Tidak adanya  Membuat drainase dan sedimentrap (kolam) dilakukan selama Propertindo Kabupaten Bekasi
limpasan air yang keluar dilokasi sekitar sempadan kegiatan Bekasi
dari lokasi kegiatan (zero  Memelihara dan merawat saluran drainase berlangsung.  Dinas Cipta Karya
run off).  Membuat kolam retensi sebesar 2 % dari luas Kabupaten
lahan Bekasi
 DLH Kabupaten
Bekasi

4. Penurunan Operasional Base Tolak ukur keberhasilan  Menyediakan fasilitas MCK sesuai dengan Fasilitas MCK dan Unit Pengelolaan PT Mastertama  DLH DLH
Kualitas Air Camp pengelolaan lingkungan kebutuhan pekerja biofil lingkungan Adhi Kabupaten Kabupaten
Permukaan adalah tidak terlampauinya  dilakukan selama Propertindo Bekasi Bekasi
Air limbah domestik dari kegiatan MCK dialirkan
konsentrasi polutan yang kegiatan
ke unit BioFilter Septictank (Biofil) dan outlet
dikeluarkan oleh sumber berlangsung.
dibuang ke kolam retensi
kegiatan terhadap baku
mutu yang ditetapkan  Melakukan sosialisasi kepada pekerja untuk
menjaga sanitase lingkungan di area basecamp
dan sekitarnya.
 Tolak ukur air limbah
domestik sesuai dengan
Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup
dan Kehutanan No. P.68/
Menlhk/Setjen/Kum.1/
8/2016 Tentang : Baku
Mutu Air Limbah
Domestik
pH 6-9,
BOD 30 mg/l
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-4
(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Institusi Pengelolaan Lingkungan


No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan yang Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dikelola Hidup
COD 100 mg/l Lingkungan Hidup
TSS 30 mg/l
Minyak dan lemak 5 mg/l
NH3-N 10 mg/l
Total Coloform 3.000
Jml/100ml

 untuk air permukaan PP


No. 22 Tahun 2021
Lampiran VI,
pH 6-9,
BOD 3 mg/ltr
TSS 50 mg/ltr
Minyak dan lemak 1 mg/ltr,

Pekerjaan tanah Tolak ukur keberhasilan  Melakukaan pembukaan lahan/pekerjaan tanah Didalam lokasi /tapak Pengelolaan PT Mastertama  DLH DLH
pengelolaan lingkungan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan kegiatan lingkungan Adhi Kabupaten Kabupaten
adalah tidak terjadinya  Membuat drainase dan sedimentrap (kolam) dilakukan selama Propertindo Bekasi Bekasi
kekeruhan di badan air dilokasi sekitar sempadan kegiatan
permukaan akibat limpasan  Memelihara dan merawat saluran drainase berlangsung.
air permukaan yang  Membuat kolam retensi seluas 3.531 m2
mengandung sedimen (pemenuhan kewajiban sebesar 2 % dari luas
lahan)
 Tolak ukur sesuai PP No.  Mengatur penempatan material/bahan
22 Tahun 2021 Lampiran bangunan agar tidak menghambat aliran air
VI,  Tidak membuang lumpur, tanah, atau material
konstruksi ke dalam saluran drainase.
TSS 50 mg/ltr
5. Peningkatan  Penerimaan Tolak ukur keberhasilan  Memberikan prioritas kepada masyarakat Kp Ketapang RW 02 dan Pengelolaan PT Mastertama  Dinas DLH
Kesempatan Kerja Tenaga Kerja pengelolaan lingkungan sekitar yang memenuhi kualifikasi untuk dapat Gardu Sawah RW 02 lingkungan Adhi Ketenagakerjaan Kabupaten
dan Berusaha  Kesempatan adalah terserapnya jumlah bekerja di lokasi kegiatan. Desa Kalijaya dilakukan selama Propertindo Kab Bekasi Bekasi
Berusaha tenaga lokal yang berada  Untuk kebutuhan tenaga kerja unskilled kegiatan  DLH Kabupaten
disekitar lokasi kegiatan diprioritaskan dari masyarakat sekitar. berlangsung. Bekasi
 Menyarankan pihak kontraktor pekerjaan dalam  Desa dan
penyerapan tenaga kerja lokal diperbanyak Kecamatan
terutama pekerjaan tanpa keahlian khusus. wilayah studi
 Bekerjasama dengan aparat pemerintah
(Kelurahan/kecamatan) dalam melakukan
pengumuman dan perekrutan tenaga kerja.
 Mendorong tumbuhnya kerjasama dengan
masyarakat yang bisa menyediakan material
atau sumber daya manusia yang diperlukan
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-5
(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Institusi Pengelolaan Lingkungan


No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan yang Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dikelola Hidup untuk mendukung kegiatan operasional. Lingkungan Hidup
 Meningkatkan kualitas SDM terutama operator
dengan pelatihan pelatihan yang disesuaikan
kebutuhan sehingga keberadaan karyawan lokal
yang sudah lama bekerja dapat dipertahankan.
 Menerapkan peraturan ketenagakerjaan yang
berlaku.
 Memberi upah sesuai dengan Upah Minimum
Kerja (UMK) di Kabupaten Bekasi
 Membuat pengumuman lowongan kerja yang
dipasang di kantor Kelurahan dan fasilitas
umum.
 Memberikan kesempatan kepada masyarakat
setempat untuk melakukan usaha di sektor
informal yang melayani tenaga kerja seperti
penyediaan makanan dan jasa transportasi.
 Memberikan perlindungan kepada pekerja
berupa keselamatan & kesehatan kerja.
6. Perubahan  Peningkatan Tolok ukur keberhasilan  Memberikan prioritas kepada masyarakat Kp Ketapang RW 02 dan Pengelolaan PT Mastertama  Dinas  DLH
Persepsi kesempatan pengelolaan lingkungan sekitar yang memenuhi kualifikasi yang Gardu Sawah RW 02 lingkungan Adhi Ketenagakerjaan Kabupaten
Masyarakat kerja dan adalah tidak ada persepsi dibutuhkan untuk dapat bekerja di rencana Desa Kalijaya dilakukan selama Propertindo Kab Bekasi Bekasi
berusaha negatif. kegiatan. kegiatan  DLH Kabupaten
 Operasional  Menjalin komunikasi yang baik dengan berlangsung. Bekasi
Base Camp masyarakat sekitar guna mencegah timbulnya  Desa dan
 Mobilisasi alat persepsi negatif. Kecamatan
berat dan
 Melakukan koordinasi dengan aparat Kelurahan wilayah studi
material. dan kecamatan setempat dan Pemerintah
 Pekerjaan
Kabupaten Bekasi terkait pelaksanaan rencana
Tanah kegiatan.
 Pembangunan
Struktur  Membuat hotline antara masyarakat dan
pemrakarsa.
Strategi dalam menanggulangi kekhawatiran
masyarakat terhadap dampak sosial, termasuk
konflik sosial dalam bentuk :
 Melaksanakan kegiatan CSR dengan cara
memberikan bantuan yang dapat menyentuh
langsung kepada masyarakat.
 Mengurangi dan menanggulangi kekhawatiran
masyarakat terhadap dampak sosial, termasuk
konflik sosial.
 Mengelola dampak lingkungan yang optimal
utamanya bising, getaran, kualitas udara dan air
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-6
(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Institusi Pengelolaan Lingkungan


No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan yang Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dikelola Hidup limbah, lalulintas sehingga tidak terjadi keluhan/ Lingkungan Hidup
protes masyarakat.
 Mengelola sumberdaya air yang tidak
mengganggu sumberdaya air yang digunakan
masyarakat.
 Koordinasi dengan perangkat desa dan RW
terdekat lokasi pembangunan.
Tahap Operasi
1. Penurunan Kegiatan Tolak ukur keberhasilan  Melakukan perawatan genset secara berkala  Di dalam lokasi Pengelolaan PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
Kualitas Udara Operasional dan pengelolaan lingkungan sesuai SOP. kegiatan lingkungan Adhi Bekasi Kabupaten
sarana adalah tidak terlampauinya  Meletakkan genset dalam ruangan tertutup  Diluar lokasi dilakukan selama Propertindo Bekasi
pendukung konsentrasi polutan yang  Menggunakan kendaraan dan alat angkut laik kegiatan berdekatan kegiatan operasi
dikeluarkan oleh sumber pakai. dengan pajar paper berlangsung.
kegiatan terhadap baku  Merawat kendaraan secara berkala sesuai SOP.  Unit genset
1.Genset mutu yang ditetapkan.  Membatasi kecepatan kendaraan bermotor  Kendaraan
Kapasitas 500 (operasional, karyawan dan tamu) dengan  Area Parkir
Kva Tolok ukur emisi genset memasang rambu pembatasan kecepatan di  Ruang terbuka hijau
2.mobilisasi sesuai dengan PermenLH dalam area kegiatan (layout). didalam lokasi
kendaraan No.13/2009 Lampiran 1a  Menyediakan lahan parkir yang cukup dan kegiatan
bermotor dari dan atau peraturan terkait untuk kendaraan bermotor.
karyawan dan lainnya.  Mengatur sirkulasi kendaraan di dalam area
pengunjung Genset kapasitas < 570 kVA kegiatan (layout).
Bahan Bakar Minyak  Menanam dan Merawat tumbuhan/vegetasi
CO = 600 mg/Nm3 yang berada di area atau ruang terbuka hijau di
NOx = 1000 mg/Nm3 dalam lokasi kegiatan dengan jenis tanaman
pelindung yang dapat mengabsorbsi polutan.
Genset kapasitas > 570 kVA
Bahan Bakar Minyak
Total parikulat : 150
mg/Nm3
CO = 600 mg/Nm3
NOx = 1000 mg/Nm3
SO2 = 800 mg/Nm3
Tolak ukur udara emisi Gas
Buang kendaraan bermotor
PerMenLHK 20 Tahun 2017
CO= 1,5 gram/kwh
HC = 0,46 gram/kwh
NOx = 3,5 gram/kwh
PM = 0,02 gram/kwh

Tolak ukur udara ambien


sesuai PP No. 22 Tahun

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-7


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Institusi Pengelolaan Lingkungan


No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan yang Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dikelola Hidup
2021 Lampiran VII, Lingkungan Hidup
Debu = 230 µg/m3
SO2 = 150 µg/m3
CO = 10000 µg/m3
NO2 = 200 µg/m3
PM10 = 75 µg/m3
2. Peningkatan Kegiatan Tolak ukur keberhasilan  Melakukan perawatan unit genset yang dilakukan  Di dalam lokasi Pengelolaan PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
Kebisingan Operasional dan pengelolaan lingkungan secara berkala sesuai dengan SOP kegiatan lingkungan Adhi Bekasi Kabupaten
sarana adalah tidak terlampauinya  Meletakkan genset dalam ruangan tertutup  Unit genset dilakukan selama Propertindo Bekasi
pendukung Kebisingan yang dikeluarkan  Menggunakan dinding yang berfungsi peredam  Kendaraan kegiatan operasi
oleh sumber kegiatan suara  Area Parkir berlangsung.
terhadap baku mutu yang  Melengkapi ruangan genset dengan alat peredam  Ruang terbuka hijau
1.Genset ditetapkan. suara untuk mengurangi tingkat kebisingan yang didalam lokasi
Kapasitas 500 timbul saat genset dioperasikan. kegiatan
Kva Tingkat kebisingan sesuai
2.mobilisasi Kep. 48/MENLH/11/1996
kendaraan dan/atau sesuai dengan
bermotor dari peraturan lainnya untuk
karyawan dan industri 70 dBA
pengunjung

3 Penurunan Kegiatan Tolak ukur keberhasilan  Air limbah domestik dari kegiatan MCK dialirkan  unit STP dan saluran Pengelolaan PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
Kualitas Air Operasional dan pengelolaan lingkungan ke STP dan outlet disalurkan ke kolam retensi pembuang lingkungan Adhi Bekasi Kabupaten
Permukaan sarana pendukung adalah tidak terlampauinya  Merawat STP domestik secara berkala sesuai dilakukan selama Propertindo Bekasi
Kawasan Riverdale konsentrasi polutan yang dengan SOP kegiatan operasi
dikeluarkan oleh sumber  Mengurus izin IPLC berlangsung.
kegiatan terhadap baku
mutu yang ditetapkan

 Tolak ukur air limbah


domestik sesuai dengan
Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup
dan Kehutanan No. P.68/
Menlhk/Setjen/Kum.1/
8/2016 Tentang : Baku
Mutu Air Limbah
Domestik
 Tolak ukur untuk air
permukaan sesuai PP No.
22 Tahun 2021 Lampiran
VII,
pH 6-9,

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-8


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Institusi Pengelolaan Lingkungan


No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan yang Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dikelola Hidup
BOD 3 mg/ltr Lingkungan Hidup
TSS 50 mg/ltr
Minyak dan lemak 1 mg/ltr,

4. Peningkatan Penutupan lahan Tolak ukur keberhasilan  Menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas Di dalam Lokasi/Tapak Pengelolaan PT Mastertama  Dinas Bina Marga DLH
Limpasan Air didalam area pengelolaan lingkungan 1,765 ha (10 %) dari luas total lahan. kegiatan lingkungan Adhi dan SDA Kabupaten
Permukaan Kawasan (BCR) adalah Tidak adanya  Membuat sumur Resapan sebanyak 33 dengan  Drainase,kolam dilakukan selama Propertindo Kabupaten Bekasi
limpasan air yang keluar volume 3,14 x 1 m x 2 m. retensi dan sumur kegiatan operasi Bekasi
dari lokasi kegiatan (zero  Membuat kolam retensi seluas 3.531 m2 resapan berlangsung  Dinas Cipta Karya
run off). (pemenuhan kewajiban sebesar 2 % dari luas Kabupaten
 Ruang Terbuka
lahan)  DLH Kabupaten
Hujau
Tolak Ukur mengacu;  Kolam retensi Menggunakan teknologi Bekasi
Fitoremediasi
- advis teknis peil banjir no
 Semua air hujan dari atap bangunan dialirkan ke
611.31/954/PUPR/2017
sumur resapan melalui pipa dan overflownya
- Permen no 12 Tahun 2009 dialirkan ke saluran drainase menuju kolam
Tentang Pemanfaatan Air retensi
Hujan
 Memelihara drainase , kolam retensi, sumur
resapan secara berkala.
 Berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga & SDA,
Dinas Cipta Karya & Penanganan Ruang atau
instansi terkait untuk pencegahan dan
pengendalian limpasan air hujan (banjir).
 Mengimplementasikan rekomendasi peil banjir.
5. Peningkatan Penerimaan Tolak ukur keberhasilan  Memberikan prioritas kepada masyarakat Kp Ketapang RW 02 dan Pengelolaan PT Mastertama  Dinas DLH
Kesempatan Kerja Tenaga Kerja pengelolaan lingkungan sekitar yang memenuhi kualifikasi untuk dapat Gardu Sawah RW 02 lingkungan Adhi Ketenagakerjaan Kabupaten
dan berusaha adalah terserapnya jumlah bekerja di PT Mastertama Adhi Propertindo Desa Kalijaya dilakukan selama Propertindo Kab Bekasi Bekasi
tenaga lokal yang berada pada lokasi kegiatan kegiatan operasi  DLH Kabupaten
disekitar lokasi kegiatan  Untuk kebutuhan tenaga kerja skilled agar berlangsung. Bekasi
memprioritaskan tenaga kerja lokal.  Desa dan
 Bekerjasama dengan aparat pemerintah Kecamatan
(Kelurahan/kecamatan) dalam melakukan wilayah studi
pengumuman dan perekrutan tenaga kerja.
 Memberi upah sesuai dengan Upah Minimum
Kerja (UMK) di Kabupaten Bekasi.
 Melaporkan penempatan tenaga kerja yang
telah terserap ke Dinas Ketenagakerjaan
 Memberikan perlindungan kepada pekerjanya
berupa keselamatan & kesehatan kerja.
 Menerapkan peraturan ketenagakerjaan yang
berlaku.
 Memberikan kesempatan berusaha bagi pelaku
UMKM masyarakat sekitar untuk
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-9
(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Institusi Pengelolaan Lingkungan


No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan yang Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dikelola Hidup memanfaatkan fasilitas kios/toko didalam lokasi Lingkungan Hidup
kegiatan

6. Perubahan  Penerimaan Tolok ukur keberhasilan  Memberikan prioritas kepada masyarakat Kp Ketapang RW 02 dan Pengelolaan PT Mastertama  Dinas DLH
Persepsi Tenaga Kerja pengelolaan lingkungan sekitar yang memenuhi kualifikasi yang Gardu Sawah RW 02 lingkungan Adhi Ketenagakerjaan Kabupaten
Masyarakat  Kegiatan adalah tidak ada persepsi dibutuhkan untuk dapat bekerja di rencana Desa Kalijaya dilakukan selama Propertindo Kab Bekasi Bekasi
Operasional dan negatif. kegiatan. kegiatan operasi  DLH Kabupaten
sarana  Menjalin komunikasi yang baik dengan berlangsung. Bekasi
pendukung masyarakat sekitar guna mencegah timbulnya  Desa dan
Kawasan persepsi negatif. Kecamatan
Riverdale  Melakukan koordinasi dengan aparat Kelurahan wilayah studi
dan kecamatan setempat dan Pemerintah
Kabupaten Bekasi terkait pelaksanaan rencana
kegiatan.
 Membuat hotline antara masyarakat dan
pemrakarsa.
Strategi dalam menanggulangi kekhawatiran
masyarakat terhadap dampak sosial, termasuk
konflik sosial dan CSR dalam bentuk :
 Melaksanakan kegiatan CSR dengan cara
memberikan bantuan yang dapat menyentuh
langsung kepada masyarakat.
 Mengurangi dan menanggulangi kekhawatiran
masyarakat terhadap dampak sosial, termasuk
konflik sosial.
 Mengelola dampak lingkungan yang optimal
utamanya bising, getaran, kualitas udara dan air
limbah, lalulintas sehingga tidak terjadi keluhan/
protes masyarakat.
 Mengelola sumberdaya air yang tidak
mengganggu sumberdaya air yang digunakan
masyarakat.
 Koordinasi dengan perangkat desa dan RW
terdekat lokasi Kawasan Riverdale.
7. Gangguan Lalu Kegiatan Terkendalinya traffic lalu  Menyediakan rambu-rambu lalu lintas seperti Jalan Raya disekitar Pengelolaan PT Mastertama  Dinas DLH
Lintas Operasional dan lintas di sekitar lokasi lampu kuning yang berkedip di jalan akses lokasi kegiatan lingkungan Adhi Perhubungan Kab Kabupaten
(Kemacetan sarana kegiatan. Tolok ukur masuk lokasi kegiatan. dilakukan selama Propertindo Bekasi Bekasi
Jalan) pendukung dampak adalah tidak  Menempatkan Petugas pengatur lalulintas pada kegiatan operasii  DLH Kabupaten
Kawasan terjadinya kemacetan. pintu keluar masuk lokasi kegiatan. berlangsung. Bekasi
Riverdale  Membuat trotoar pada area masuk Kawasan
riverdale.
 Mengimplementasikan kajian Andal Lalulintas.

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-10


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Institusi Pengelolaan Lingkungan


No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan yang Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Pengelolaan Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dikelola Hidup  Berkoordinasi dan bekerjasama dengan dinas Lingkungan Hidup
atau instansi terkait dalam upaya pengendalian
dan pengaturan lalu lintas.

Tabel 2.2. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan


Katagori Dampak Tidak Penting Hipotetik (DTPH) yang Dikelola dan Dipantau
Dampak Lingkungan Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas Pelaporan
Tahap Konstruksi
1. Gangguan Getaran Pekerjaan Tolok ukur keberhasilan  Pemeliharaan mesin kendaraan konstruksi dan area kontruksi tiang Pengelolaan PT  DLH DLH
Kontruksi pengelolaan lingkungan alat berat secara berkala. pancang lingkungan dilakukan Mastertama Kabupaten Kabupaten
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-11
(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Lingkungan Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas Pelaporan
Struktur (Tiang adalah tidak terlampauinya  Pondasi menggunakan jenis borpile yang selama kegiatan Adhi Bekasi Bekasi
pancang) baku mutu getaran sesuai pengerjaannya tidak akan menimbulkan berlangsung. Propertindo
Keputusan Menteri Negara getaran sama sekali karena tidak ada proses
Lingkungan Hidup No. 49 pukul.
Tahun 1996 Tentang Baku
mutu Tingkat Getaran
Lampiran III Tingkat getaran
Mekanik Berdasarkan Jenis
Bangunan
2. Timbulan Sampah  Operasional Tolak ukur keberhasilan  Melakukan pengelolaan sampah dengan Area TPSS Pengelolaan PT  DLH DLH
Base Camp pengelolaan lingkungan adalah melakukan pemilahan dari sumbernya dengan lingkungan dilakukan Mastertama Kabupaten Kabupaten
 Pekerjaan terkelolanya sampah dengan prinsip 3R (Reuse, Recycle dan Reduce). selama kegiatan Adhi Bekasi Bekasi
Kontruksi prinsip 3 R.  Menyediakan bak sampah terpilah disetiap berlangsung. Propertindo
Struktur gedung, setiap lantai, halaman, dan memisahkan
Tolak Ukur sesuai sampah organik, non organik dan B3 dengan
- Undang-Undang No. 18 membedakan warna bak sampah.
tahun 2008 Tentang  Menyediakan TPS sampah tertutup yang terbuat
Pengolahan Sampah. dari pasangan batu bata masing-masing untuk
- PP 27 Tahun 2020 tentang sampah organic, non organic dan limbah B3
pengelolaan sampah spesifik . dengan membedakan warna.
 Menyediakan TPSS permanen dengan dinding
dari batu bata berukuran Panjang 4 m lebar 2 m,
dan tinggi 2 m di plester rapih dan penutup,
 Lokasi pembangunan TPSS harus menggunakan
lahan faso/fasum
 Berkordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bekasi dalam hal pengangkutan dan
pembuangan sampah ke TPAS di Desa
Burangkeng – Kecamatan Setu
3 Limbah B3  Operasional Tolok ukur keberhasilan adalah  Melakukan pemilahan sampah sesuai dengan Dilokasi kegiatan Pengelolaan PT  Dinas DLH
Base Camp terkelolanya seluruh limbah B3 jenisnya. (TPS LB3) lingkungan dilakukan Mastertama Kebersihan Kabupaten
 Operasional sesuai Peraturan Pemerintah  Membuat TPS limbah B3 sementara sebelum selama kegiatan Adhi Kabupaten Bekasi
Genset PP 22 Tahun 2021 Lampiran IX diambil oleh pihak ketiga. berlangsung. Propertindo Bekasi
tentang Pengelolaan Limbah  Oli bekas dari operasional genset ditampung  DLH
Bahan Berbahaya dan Beracun. dalam wadah yang kedap dan dikumpulkan di Kabupaten
TPS Limbah B3. Bekasi
 Mengelola TPS limbah B3 sesuai dengan izin
 Mengurus ijin (pertek) TPS Limbah B3 ke
instansi yang berwenang.
 Melakukan kerjasama dengan pengelola limbah
B3 yang berijin KLHK untuk pengangkutan
limbah B3
 Melakukan pencatatan limbah B3 pada log
book neraca limbah B3 dan dilaporkan secara
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-12
(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Lingkungan Indikator Keberhasilan Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
No Sumber Dampak Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
yang Dikelola Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas Pelaporan
rutin .
Tahap Operasi
1. Timbulan Sampah Kegiatan Tolak ukur keberhasilan  Melakukan pengelolaan sampah dengan Area TPSS Domestik Setiap hari untuk PT  DLH DLH
Operasional dan pengelolaan lingkungan adalah melakukan pemilahan dari sumbernya dengan melihat volume Mastertama Kabupaten Kabupaten
sarana terkelolanya sampah dengan prinsip 3R dan 5R (Reuse, Reduce, Recycle, timbulan sampah di Adhi Bekasi Bekasi
pendukung prinsip 3 R. Reserve dan Recovery) akan dilakukan secara TPS dan 6 bulan sekali Propertindo
Kawasan bertahap. untuk pengukuran
Riverdale  Undang-Undang No. 18  Melakukan pengelolaan sampah dengan konsep timbulan dan
tahun 2008 Tentang 5R dan zero waste (zero runoff manajemen) yang komposisi sampah
Pengolahan Sampah. dilakukan secara bertahap selama kegiatan
 Menyediakan TPSS sementara yang terpisah operasi berlangsung
antara sampah basah dan sampah kering
dengan ukuran Panjang 4 m, lebar 2 m.
 Melakukan pemilihan sampah basah dan
sampah kering serta B3 dilokasi kegiatan
sebelum dibuang ke TPA.
 Pengangkutan sampah secara berkala agar tidak
terjadi penumpukan sampah.
 Pengelolaan lumpur domestik dikerjasamakan
oleh pihak ketiga
 Pengangkutan sampah ke TPA akan
dikerjasamakan DLH Kab Bekasi.
3 Timbulan Limbah B3 Kegiatan Tolok ukur keberhasilan adalah  Jenis sampah atau limbah B3 dikerjasamakan Area TPSS Limbah Setiap hari untuk PT  DLH DLH
Operasional dan terkelolanya seluruh limbah B3 dengan pihak ketiga yang berizin. B3 melihat volume Mastertama Kabupaten Kabupaten
sarana sesuai Peraturan Pemerintah  Melakukan pemilahan sampah sesuai dengan timbulan sampah di Adhi Bekasi Bekasi
pendukung PP 22 Tahun 2021 Lampiran IX jenisnya. TPS dan 6 bulan sekali Propertindo
Kawasan tentang Pengelolaan Limbah  Melakukan penyimpanan seluruh limbah B3 yang untuk pengukuran
Riverdale Bahan Berbahaya dan Beracun. dihasilkan ke bangunan limbah B3 yang sesuai timbulan dan
ketentuan teknis komposisi sampah
PermenLH No 6 tahun 2021  Melakukan pencatatan log book dan neraca selama kegiatan
tata cara Persyaratan  Memantau ketersediaan fasilitas kelengkapan operasi berlangsung
Pengelolaan Limbah B3 dan bangunan di bangunan penyimpanan
Beracun  Memantau pelaksanaan pengelolaan lanjutan
dengan pihak ketiga
 Memastikan pelaksanaan SOP pengelolaan
limbah B3
 Melakukan Kerjasama pengelolaan limbah B3
dengan pihak ketiga yang berizin, menyimpan
limbah B3 dengan kemasan yang sesuai,
melengkapi bangunan dengan SOP tanggap
darurat, penyimpanan dan pengangkutan, dst.

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-13


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Gambar 2.1. Peta Pengelolaan Lingkungan diluar Area Tahap Konstruksi

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-14


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Gambar 2.2. Peta Pengelolaan Lingkungan didalam Area Tahap Konstruksi

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-15


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Gambar 2.3. Peta Pengelolaan Lingkungan diluar Area Tahap Operasi

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-16


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Gambar 2.4. Peta Pengelolaan Lingkungan didalam Area Tahap Operasi

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) II-17


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

BAB
RENCANA PEMANTAUAN
3 LINGKUNGAN

2. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN


2.
3.
Upaya pemantauan lingkungan diuraikan dalam bentuk matrik Rencana Pemantauan
Lingkungan sesuai dengan Tabel 3.1. RPL Katagori Dampak Penting Hipotetik (DPH) dan
Tabel 3.2. RPL Katagori Dampak Tidak Penting Hipotetik (DTPH) yang dikelola dan
dipantau.

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-1


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Tabel 3.3. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan


Katagori Dampak Penting Hipotetik (DPH)
Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau
Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No
. Jenis Dampak Indikator/Parameter Metode Pengumpulan dan Analisa Waktu & Penerima
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
yang Timbul Data Frekuensi Laporan
Tahap Konstruksi
1. Penurunan Tolak ukur udara emisi Gas Mobilisasi Alat Melakukan pengambilan dan  Di dalam 6 (enam) PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
Kualitas Udara Buang kendaraan bermotor Berat dan pengukuran emisi kendaraan dan Lokasi/Tapak bulan sekali Adhi Bekasi Kabupaten
PerMenLHK 20 Tahun 2017 Material kualitas udara ambien. kegiatan selama Propertindo Bekasi
CO= 1,5 gram/kwh  Kp Ketapang RW kegiatan
HC = 0,46 gram/kwh 02 yang berada mobilisasi alat
Pengambilan sampel dan pengukuran
NOx = 3,5 gram/kwh disebelah timur berat
emisi kendaraan bermotor dilakukan
PM = 0,02 gram/kwh lokasi berlangsung.
dengan menggunakan alat exshaust
gas analyzer. berdekatan
Tolak ukur udara ambien dengan jalan
sesuai PP No. 22 Tahun 2021 Tolak ukur sesuai PerMenLHK 20
raya
Lampiran VII, Tahun 2017.
 Kp gardu Sawah
Debu = 230 µg/m3 CO= 1,5 gram/kwh
RW 02 yang
PM10 = 75 µg/m3 HC = 0,46 gram/kwh
berada di utara
SO2 = 150 µg/m3 NOx = 3,5 gram/kwh
lokasi kegiatan
CO = 10000 µg/m3 PM = 0,02 gram/kwh berdekatan
NO2 = 200 µg/m3 dengan jalan
Pengambilan sampel kualitas udara raya
ambien dilakukan dengan
menggunakan alat High Volume Air
Sampler (HVAS), gas detector atau
gas analyzer. Metode analisis yang
digunakan sesuai PP No. 22 tahun
2021.
Analisis kualitas udara ambien sesuai
dengan metode sebagai berikut:
Debu/TSP = SNI 7119.3-2017
PM 10 = SNI 7119.15-2016
SO2 = SNI 19-7119.7-2005
CO = SNI 7119.2-2017
NO2 = SNI 7119.2-2017

Tolak ukur udara ambien Pekerjaan tanah Pengambilan sampel kualitas udara  Di dalam 6 (enam) PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
sesuai PP No. 22 Tahun 2021 ambien dilakukan dengan Lokasi/Tapak bulan sekali Adhi Bekasi Kabupaten
Lampiran VII, menggunakan alat High Volume Air kegiatan selama Propertindo Bekasi
Debu = 230 µg/m3 Sampler (HVAS), gas detector atau  Kp Ketapang RW kegiatan
PM10 = 75 µg/m3 gas analyzer. Metode analisis yang 02 yang berada pekerjaan

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-2


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau


Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No
. Jenis Dampak Indikator/Parameter Metode Pengumpulan dan Analisa Waktu & Penerima
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
yang Timbul Data Frekuensi Laporan
SO2 = 150 µg/m3 digunakan sesuai PP No. 22 tahun disebelah timur tanah
CO = 10000 µg/m3 2021. lokasi berlangsung.
NO2 = 200 µg/m3 Analisis kualitas udara ambien sesuai
dengan metode sebagai berikut:
Debu/TSP = SNI 7119.3-2017
PM 10 = SNI 7119.15-2016
SO2 = SNI 19-7119.7-2005
CO = SNI 7119.2-2017
NO2 = SNI 7119.2-2017

Tolak ukur udara ambien Pekerjaan Pengambilan sampel kualitas udara  Di dalam 6 (enam) PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
sesuai PP No. 22 Tahun 2021 struktur ambien dilakukan dengan Lokasi/Tapak bulan sekali Adhi Bekasi Kabupaten
Lampiran VII, menggunakan alat High Volume Air kegiatan selama Propertindo Bekasi
Debu = 230 µg/m3 Sampler (HVAS), gas detector atau  Kp Ketapang RW kegiatan
PM10 = 75 µg/m3 gas analyzer. Metode analisis yang 02 yang berada pekerjaan
SO2 = 150 µg/m3 digunakan sesuai PP No. 22 tahun disebelah timur struktur
CO = 10000 µg/m3 2021. berlangsung.
 Kp gardu Sawah
NO2 = 200 µg/m3 Analisis kualitas udara ambien sesuai RW 02 yang
dengan metode sebagai berikut: berada di utara
Debu/TSP = SNI 7119.3-2017 lokasi
PM 10 = SNI 7119.15-2016
SO2 = SNI 19-7119.7-2005
CO = SNI 7119.2-2017
NO2 = SNI 7119.2-2017

2. Peningkatan Tolak Ukur Tingkat Mobilisasi Alat Melakukan pengukuran tingkat  Di dalam 6 (enam) PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
Kebisingan kebisingan sesuai Berat dan kebisingan dengan Sound Level Lokasi/Tapak bulan sekali Adhi Bekasi Kabupaten
KepMenLH No. 48 tahun Material Meter. kegiatan selama Propertindo Bekasi
1996 tentang Baku Mutu  Kp Ketapang RW kegiatan
Tingkat Kebisingan Metode pengambilan, pengukuran 02 yang berada mobilisasi alat
dan tolak ukur kebisingan sesuai disebelah timur berat
Didalam lokasi kegiatan
dengan KepMenLH No. 48 Tahun 1996 lokasi berlangsung.
(perdagangan dan jasa,
tentang Baku Tingkat Kebisingan. berdekatan
industri) 70 dBA
dengan jalan
pemukiman penduduk 55 raya
dBA
 Kp gardu Sawah
RW 02 yang
berada di utara
lokasi kegiatan
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-3
(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau


Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No
. Jenis Dampak Indikator/Parameter Metode Pengumpulan dan Analisa Waktu & Penerima
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
yang Timbul Data Frekuensi Laporan
berdekatan
dengan jalan
raya
Tolak Ukur Tingkat Pekerjaan tanah Melakukan pengukuran tingkat  Kp Ketapang RW 6 (enam) PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
kebisingan sesuai kebisingan dengan Sound Level 02 yang berada bulan sekali Adhi Bekasi Kabupaten
KepMenLH No. 48 tahun Meter. disebelah timur selama Propertindo Bekasi
1996 tentang Baku Mutu lokasi kegiatan
Tingkat Kebisingan Metode pengambilan, pengukuran pekerjaan
dan tolak ukur kebisingan sesuai tanah
Didalam lokasi kegiatan
dengan KepMenLH No. 48 Tahun 1996 berlangsung.
(perdagangan dan jasa,
tentang Baku Tingkat Kebisingan.
industri) 70 dBA
pemukiman penduduk 55
dBA

Tolak Ukur Tingkat Penutupan lahan Melakukan pengukuran tingkat  Di dalam 6 (enam) PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
kebisingan sesuai didalam area kebisingan dengan Sound Level Lokasi/Tapak bulan sekali Adhi Bekasi Kabupaten
KepMenLH No. 48 tahun Kawasan (BCR Meter. kegiatan selama Propertindo Bekasi
1996 tentang Baku Mutu  Kp Ketapang RW kegiatan
Tingkat Kebisingan Metode pengambilan, pengukuran 02 yang berada pekerjaan
dan tolak ukur kebisingan sesuai disebelah timur struktur
Didalam lokasi kegiatan
dengan KepMenLH No. 48 Tahun 1996  Kp gardu Sawah berlangsung.
(perdagangan dan jasa,
tentang Baku Tingkat Kebisingan.
industri) 70 dBA RW 02 yang
berada di utara
pemukiman penduduk 55
lokasi
dBA

3. Peningkatan Tolak Ukur mengacu; Pekerjaan Pengumpulan data dilakukan dengan  Di dalam Setiap PT Mastertama  Dinas Bina DLH
Limpasan Air - Advis teknis peil banjir no Tanah/Pembukaa pengamatan langsung dilapangan Lokasi/Tapak terjadinya Adhi Marga dan SDA Kabupaten
Permukaan n Lahan dengan bantuan checklist data. kegiatan hujan atau 1 Propertindo Kabupaten Bekasi
611.31/954/PUPR/2017
minggu sekali Bekasi
- Permen no 12 Tahun 2009  Dinas Cipta
Tentang Pemanfaatan Air Karya
Hujan Kabupaten
 DLH Kabupaten
Bekasi

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-4


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau


Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No
. Jenis Dampak Indikator/Parameter Metode Pengumpulan dan Analisa Waktu & Penerima
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
yang Timbul Data Frekuensi Laporan
4. Penurunan Tolak ukur kualitas air  Operasional Pengambilan sampel air permukaan  Outlet Biofil selama PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
Kualitas Air permukaan sesuai PP No. 22 Basecamp dan kegiatan
dan air limbah dilakukan dengan alat  Upstream Adhi Bekasi Kabupaten
Permukaan water sampler dengan cara sesaat operasional Propertindo Bekasi
Tahun 2021 Lampiran VI, downstream
pH = 6-9
(grab sampler) badan air basecamp
berlangsung.
permukaan
BOD =3 Metode pengambilan sampel air
COD = 25 limbah sesuai SNI 6989.59:2008 dan
air permukaan sesuai SNI
TSS =50 6989.57:2008
Minyak dan lemak =1
Total Coloform = 1.200 Metode pengukuran air limbah
mengacu pada
pH = SNI 06-6989.11-2004
Tolak ukur kualitas air
limbah sesuai Peraturan BOD = SNI 6989.72:2009
Menteri Lingkungan Hidup COD = SNI 6989.2:2009
dan Kehutanan Republik TSS = IKM.KHT-41 (Spektrofotometri)
Indonesia Nomor Minyak dan lemak = IKM.KHT-68
P.68/Menlhk-setjen/2016 (Spektrofotometri)
tentang Baku Mutu Air
NH3-N = SNI 06-6989.30-2005
Limbah Domestik (Lampiran
Total Coloform = APHA Ed.22nd
I).
9221.B-2012
pH 6-9,
BOD 30 mg/l
Metode pengukuran air permukaan
COD 100 mg/l mengacu pada
TSS 30 mg/l pH = SNI 06-6989.11-2004
Minyak dan lemak 5 mg/l BOD = SNI 6989.72-2009
NH3-N 10 mg/l COD = SNI 6989.2:2019
Total Coloform 3.000 TSS = IKM.KHT-41 (Spektrofotometri)
Jml/100ml
Minyak dan lemak = IKM.KHT-68
(Spektrofotometri)
Total Coloform = APHA Ed. 23rd
9221.B-2017

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-5


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau


Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No
. Jenis Dampak Indikator/Parameter Metode Pengumpulan dan Analisa Waktu & Penerima
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
yang Timbul Data Frekuensi Laporan
Tolak ukur kualitas air  Pekerjaan Tanah Pengambilan sampel air permukaan  Upstream dan selama PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
permukaan sesuai PP No. 22 dilakukan dengan alat water sampler downstream kegiatan Adhi Bekasi Kabupaten
Tahun 2021 Lampiran VI, dengan cara sesaat (grab sampler) badan air pekerjaan Propertindo Bekasi
permukaan tanah 
TSS =50 berlangsung.
Metode pengambilan sampel air
permukaan sesuai SNI 6989.57:2008

Metode pengukuran air permukaan


mengacu pada
pH = SNI 06-6989.11-2004
BOD = SNI 6989.72-2009
COD = SNI 6989.2:2019
TSS = IKM.KHT-41 (Spektrofotometri)
Minyak dan lemak = IKM.KHT-68
(Spektrofotometri)
Total Coloform = APHA Ed. 23rd
9221.B-2017
4. Peningkatan Tolak ukur peningkatan  Penerimaan Pengumpulan data sekunder tentang  Kp Ketapang RW 6 (enam) PT Mastertama  Dinas DLH
Kesempatan kesempatan kerja dan tenaga kerja jumlah tenaga kerja local yang 02 bulan sekali Adhi Ketenagakerjaa Kabupaten
Kerja dan berusaha adalah tingkat  Kesempatan terserap dari Personalia atau Humas  Gardu Sawah RW selama Propertindo n Kabupaten Bekasi
Berusaha penyerapan tenaga kerja Berusaha perusahaan. 02 Desa Kalijaya kegiatan Bekasi
lokal dan tingkat kerjasama penerimaan  DLH Kabupaten
dengan masayarakat dalam Pengumpulan data primer dengan tenaga kerja Bekasi
kesempatan berusaha melakukan wawancara menggunakan dan  Desa dan
bantuan kuisioner kepada masyarakat kesempatan Kecamatan
di wilayah studi yang terkena dampak. berusaha wilayah studi
berlangsung.
Data ditabulsi dan dianalisis secara
deskriptif.
5. Persepsi Tolok ukur persepsi Peningkatan Pengumpulan data primer dengan  Kp Ketapang RW 6 (enam) PT Mastertama  Desa dan DLH
Masyarakat masyarakat adalah tingkat kesempatan melakukan wawancara menggunakan 02 bulan sekali Adhi Kecamatan Kabupaten
persepsi negatif dan positif kerja dan bantuan kuisioner kepada masyarakat  Gardu Sawah RW selama masa Propertindo wilayah studi Bekasi
masyarakat terkait kegiatan di wilayah studi yang terkena dampak. 02 Desa Kalijaya konstruksi  DLH Kabupaten
pembangunan. berusaha. berlangsung. Bekasi
 Operasional Data ditabulsi dan dianalisis secara
Base Camp deskriptif.
 Mobilisasi alat

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-6


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau


Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No
. Jenis Dampak Indikator/Parameter Metode Pengumpulan dan Analisa Waktu & Penerima
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
yang Timbul Data Frekuensi Laporan
berat dan
material.
 Pekerjaan Tanah
 Pembangunan
struktur
Tahap Operasi
1. Penurunan Tolok ukur emisi genset Kegiatan Melakukan pengambilan dan  Cerobong Genset - 6 (enam) PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
Kualitas Udara sesuai dengan PermenLH Operasional dan pengukuran emisi genset, emisi  Unit kendaraan bulan sekali Adhi Bekasi Kabupaten
No.13/2009 Lampiran 1a dan sarana kendaraan dan kualitas udara ambien.  selama Propertindo Bekasi
Di dalam Lokasi
atau peraturan terkait pendukung kegiatan
halaman depan
lainnya. operasi
Pengambilan sampel dan pengukuran  Di dalam Lokasi
Genset kapasitas < 570 kVA berlangsun
emisi genset dilakukan dengan halaman
Bahan Bakar Minyak 1.Genset g.
menggunakan alat combustion gas belakang
CO = 600 mg/Nm3 Kapasitas 500 Kva - 3 tahun
analyzer. Metode mengacu pada 
NOx = 1000 mg/Nm3 Diluar lokasi sekali
2.mobilisasi kepkabapedal no 205 tahun 1996 kegiatan untuk
kendaraan tentang pedoman tekis pengendalian
Genset kapasitas > 570 kVA bermotor dari berdekatan pemantaua
pencemaran udara sumber tidak
Bahan Bakar Minyak dengan pajar n Genset
karyawan dan bergerak.
Total parikulat : 150 mg/Nm3 pengunjung paper
CO = 600 mg/Nm3  Kp Ketapang RW
NOx = 1000 mg/Nm3 Pengambilan sampel dan pengukuran 02 yang berada
SO2 = 800 mg/Nm3 kendaraan bermotor dilakukan disebelah timur
dengan menggunakan alat exsort gas
Tolak ukur udara emisi Gas analyzer.
Buang kendaraan bermotor
PerMenLHK 20 Tahun 2017 Genset kapasitas < 570 kVA Bahan
CO= 1,5 gram/kwh Bakar Minyak
HC = 0,46 gram/kwh SO = IKM KHT- 25 (Gas Analyzer)
NOx = 3,5 gram/kwh CO = IKM KHT- 25 (Gas Analyzer)
PM = 0,02 gram/kwh NOx = IKM KHT- 25 (Gas Analyzer)
Partikulat = SM 197.{1}:14.ZS0S
Tolak ukur udara ambien
sesuai PP No. 22 Tahun 2021 Genset kapasitas > 570 kVA Bahan
Lampiran VII, Bakar Minyak
Debu = 230 µg/m3 SO = IKM KHT- 25 (Gas Analyzer)
PM10 = 75 µg/m3 CO = IKM KHT- 25 (Gas Analyzer)
SO2 = 150 µg/m3 NOx = IKM KHT- 25 (Gas Analyzer)
CO = 10000 µg/m3 Partikulat = SM 197.{1}:14.ZS0S
NO2 = 200 µg/m3
Tolak ukur sesuai PerMenLHK 20
Permen LH No. 11 Tahun
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-7
(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau


Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No
. Jenis Dampak Indikator/Parameter Metode Pengumpulan dan Analisa Waktu & Penerima
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
yang Timbul Data Frekuensi Laporan
2021 Baku Mutu Emisi Tahun 2017.
dengan Pembakaran Dalam
Pengambilan sampel kualitas udara
ambien dilakukan dengan
menggunakan alat High Volume Air
Sampler (HVAS), gas detector atau
gas analyzer. Metode analisis yang
digunakan sesuai PP No. 22 tahun
2021.
Analisis kualitas udara ambien sesuai
dengan metode sebagai berikut:
Debu/TSP = SNI 7119.3-2017
PM 10 = SNI 7119.15-2016
SO2 = SNI 19-7119.7-2005
CO = SNI 7119.2-2017
NO2 = SNI 7119.2-2017

2. Peningkatan Tolak Ukur Tingkat Kegiatan Melakukan pengukuran tingkat  Cerobong Genset 6 (enam) PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
Kebisingan kebisingan sesuai Operasional dan kebisingan dengan Sound Level  Di dalam Lokasi bulan sekali Adhi Bekasi Kabupaten
KepMenLH No. 48 tahun sarana Meter. halaman depan selama Propertindo Bekasi
1996 tentang Baku Mutu pendukung kegiatan
 Di dalam Lokasi
Tingkat Kebisingan Metode pengambilan, pengukuran operasi
halaman
dan tolak ukur kebisingan sesuai berlangsung.
Didalam lokasi kegiatan 1.Genset belakang
dengan KepMenLH No. 48 Tahun 1996
(perdagangan dan jasa, Kapasitas 500 Kva  Batas perimeter
tentang Baku Tingkat Kebisingan.
industri) 70 dBA sebelah timur
2.mobilisasi dan barat
pemukiman penduduk 55 kendaraan
dBA  Kp Ketapang RW
bermotor dari
02 yang berada
karyawan dan
disebelah timur
pengunjung

3. Penurunan Tolak ukur kualitas air Kegiatan Pengambilan sampel air permukaan  Outlet STP - 1 (satu) PT Mastertama  DLH Kabupaten DLH
Kualitas Air permukaan sesuai PP No. 22 Operasional dan dan air limbah dilakukan dengan alat  Kolam Retensi bulan sekali Adhi Bekasi Kabupaten
Permukaan Tahun 2021 Lampiran VI, sarana pendukung water sampler dengan cara sesaat  Upstream air limbah Propertindo  Bekasi
dan
pH = 6-9 (grab sampler) downstream selama
BOD =3 sungai cikarang kegiatan
COD = 25
TSS =50 Metode pengambilan sampel air operasi
limbah sesuai SNI 6989.59:2008 dan
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-8
(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau


Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No
. Jenis Dampak Indikator/Parameter Metode Pengumpulan dan Analisa Waktu & Penerima
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
yang Timbul Data Frekuensi Laporan
Minyak dan lemak =1 air permukaan sesuai SNI berlangsung.
Total Coliform = 1.200 6989.57:2008 - 6 (enam)
Tolak ukur kualitas air bulan sekali
limbah sesuai Peraturan Metode pengukuran air limbah air
Menteri Lingkungan Hidup mengacu pada permukaan
dan Kehutanan Republik pH = SNI 06-6989.11-2004 selama
Indonesia Nomor kegiatan
BOD = SNI 6989.72:2009
P.68/Menlhk-setjen/2016 operasi
COD = SNI 6989.2:2009 berlangsung
tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik (Lampiran TSS = IKM.KHT-41 (Spektrofotometri)
I). Minyak dan lemak = IKM.KHT-68
pH 6-9, (Spektrofotometri)
BOD 30 mg/l
COD 100 mg/l NH3-N = SNI 06-6989.30-2005
TSS 30 mg/l Total Coloform = APHA Ed.22nd
Minyak dan lemak 5 mg/l 9221.B-2012
NH3-N 10 mg/l
Total Coloform 3.000
Jml/100ml Metode pengukuran air permukaan
mengacu pada
pH = SNI 06-6989.11-2004
BOD = SNI 6989.72-2009
COD = SNI 6989.2:2019
TSS = IKM.KHT-41 (Spektrofotometri)
Minyak dan lemak = IKM.KHT-68
(Spektrofotometri)
Total Coliform = APHA Ed. 23rd
9221.B-2017
4. Peningkatan Tolak Ukur mengacu; Tutupan lahan Pengumpulan data dilakukan dengan Di dalam Pemantauan PT Mastertama  Dinas Bina DLH
Limpasan Air - Advis teknis peil banjir no (BCR) pengamatan langsung dilapangan Lokasi/Tapak lingkungan Adhi Marga dan SDA Kabupaten
Permukaan dengan bantuan checklist data. kegiatan dilakukan Propertindo Kabupaten Bekasi
611.31/954/PUPR/2017
 Drainase,kolam selama Bekasi
- Permen no 12 Tahun 2009 kegiatan  Dinas Cipta
retensi dan
Tentang Pemanfaatan Air operasi Karya
sumur resapan
Hujan berlangsung Kabupaten
 Ruang Terbuka
 DLH Kabupaten
Hujau
Bekasi

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-9


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau


Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No
. Jenis Dampak Indikator/Parameter Metode Pengumpulan dan Analisa Waktu & Penerima
Sumber Dampak Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
yang Timbul Data Frekuensi Laporan
5. Peningkatan Tolak ukur peningkatan  Penerimaan Pengumpulan data sekunder tentang  Kp Ketapang RW 1 tahun sekali PT Mastertama  Dinas DLH
Kesempatan Kerja kesempatan kerja dan tenaga kerja jumlah tenaga kerja local yang 02 sekali selama Adhi Ketenagakerjaa Kabupaten
dan berusaha berusaha adalah tingkat  Kesempatan terserap dari Personalia atau Humas  Gardu Sawah RW kegiatan Propertindo n Kabupaten Bekasi
penyerapan tenaga kerja Berusaha perusahaan. 02 Desa Kalijaya Bekasi
lokal dan tingkat kerjasama operasi
 DLH Kabupaten
dengan masayarakat dalam Pengumpulan data primer dengan berlangsung.
Bekasi
kesempatan berusaha melakukan wawancara menggunakan  Desa dan
bantuan kuisioner kepada masyarakat Kecamatan
di wilayah studi yang terkena dampak. wilayah studi
Data ditabulsi dan dianalisis secara
deskriptif.
6. Perubahan Tolok ukur persepsi Kegiatan Pengumpulan data primer dengan  Kp Ketapang RW 1 tahun sekali PT Mastertama  Desa dan DLH
Persepsi masyarakat adalah tingkat Operasional dan melakukan wawancara menggunakan 02 sekali selama Adhi Kecamatan Kabupaten
Masyarakat persepsi negatif dan positif sarana bantuan kuisioner kepada masyarakat  Gardu Sawah RW kegiatan Propertindo wilayah studi Bekasi
masyarakat terkait kegiatan pendukung di wilayah studi yang terkena dampak. 02 Desa Kalijaya operasi  DLH Kabupaten
pembangunan. berlangsung. Bekasi
Data ditabulsi dan dianalisis secara
deskriptif.
7. Gangguan Tolok ukur dampak adalah Jalan Raya  Pengambilan dan pengukuran Jalan Raya disekitar 1 tahun sekali PT Mastertama  Dinas DLH
Lalulintas tidak terjadinya kemacetan. disekitar lokasi data dilakukan dengan lokasi kegiatan selama Adhi Perhubungan Kabupaten
kegiatan inventarisasi, ruas,dan simpang kegiatan Propertindo Kab Bekasi Bekasi
dan pengukuran volume operasi  DLH Kabupaten
kendaraan. berlangsung. Bekasi
 Data yang dikumpulkan di tabulasi
dan dianalisis secara deskriptif.
 Metode pengambilan dan analisis
mengacu pada manual kapasitas
jalan Indonesia (MKJI)

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-10


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Tabel 3.4. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan


Katagori Dampak Tidak Penting Hipotetik (DTPH) Yang Dikelola dan Dipantau

Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
No.
Jenis Dampak Waktu & Penerima
Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan Analisa Data Lokasi Pantau Pelaksana Pengawas
yang Timbul Frekuensi Laporan
Tahap Konstruksi
1. Gangguan Tolok ukur sesuai Pekerjaan Kontruksi Melakukan pengukuran tingkat getaran.  Didlam 6 (enam) bulan PT Mastertama  DLH DLH Kabupaten
Getaran Keputusan Menteri Negara Struktur (Tiang Pengambilan sampel getaran menggunakan alat lokasi/tapak sekali selama Adhi Kabupaten Bekasi
Lingkungan Hidup No. 49 pancang) accelerometer atau seismometer. kegiatan kegiatan Propertindo Bekasi
Tahun 1996 Tentang Baku Data yang dikumpulkan ditabulasi dan dianalisis  Kp. Ketapang konstruksi
Tingkat Getaran Lampiran dengan membandingkan terhadap baku mutu RW 02 Desa berlangsung.
III Tingkat getaran Mekanik Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kalijaya
Berdasarkan Jenis 49 Tahun 1996.
Bangunan
2. Timbulan Tolak Ukur sesuai  Operasional Base Pencatatan harian identifikasi jenis dan volume Area TPSS 6 (enam) bulan PT  DLH DLH Kabupaten
Sampah - Undang-Undang No. 18 Camp sampah, memantau ketersediadaan fasilitas sekali selama Mastertama Kabupaten Bekasi
tahun 2008 Tentang  Pekerjaan kelengkapan TPS dan memasikan pelaksanaan kegiatan Adhi Bekasi
Pengolahan Sampah. Kontruksi Struktur SOP konstruksi
- PP 27 Tahun 2020 tentang berlangsung. Propertindo
pengelolaan sampah
spesifik

3 Limbah B3 Tolak ukur sesuai Peraturan  Operasional Base Pencatatan harian identifikasi jenis dan volume Area TPS LB3 6 (enam) bulan PT  DLH DLH Kabupaten
Pemerintah PP 22 Tahun Camp limbah B3, memantau ketersediadaan fasilitas sekali selama Mastertama Kabupaten Bekasi
2021 Lampiran IX tentang  Operasional kelengkapan TPS dan memasikan pelaksanaan kegiatan Adhi Bekasi
Pengelolaan Limbah Bahan genset SOP konstruksi
Berbahaya dan Beracun. berlangsung. Propertindo
Tahap Operasi
1. Timbulan Tolak Ukur sesuai - Pencatatan
Kegiatan harian identifikasi jenis dan Area TPSS
Operasional Setiap hari
PT Mastertama  DLH DLH Kabupaten
Sampah - Undang-Undang No. 18 volume sampah, memantau ketersediadaan selama kegiatan Adhi Kabupaten Bekasi
tahun 2008 Tentang fasilitas kelengkapan TPS dan memasikan operasi Propertindo Bekasi
Pengolahan Sampah. pelaksanaan SOP
- PP 27 Tahun 2020 tentang - Lumpur/sludge akan dikerjasamakan dengan berlangsung
pengelolaan sampah pihak ketiga
spesifik

2 Timbulan Tolak ukur sesuai Permen Kegiatan


Pencatatan harian identifikasi jenis dan volume Area TPS LB3
Operasional Setiap hari
PT Mastertama  DLH DLH Kabupaten
Limbah B3 LH No. 6 Tahun 2021, limbah B3, memantau ketersediadaan fasilitas selama kegiatan Adhi Kabupaten Bekasi
Peraturan Pemerintah PP 22 kelengkapan TPS dan memasikan pelaksanaan operasi Propertindo Bekasi
Tahun 2021 Lampiran IX SOP
tentang Pengelolaan Limbah berlangsung
Bahan Berbahaya dan
Beracun.

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-11


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Gambar 3.2. Peta lokasi Pemantauan Lingkungan di luar area Tahap Kontruksi

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-12


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Gambar 3.3. Peta lokasi Pemantauan Lingkungan di dalam area Tahap Kontruksi

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-13


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Gambar 3.4. Peta lokasi Pemantauan Lingkungan di luar area Tahap Operasi

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-14


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Gambar 3.5. Peta lokasi Pemantauan Lingkungan di dalam area Tahap Operasi

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) III-15


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

BAB
PERNYATAAN KOMITMEN
4 PELAKSANAAN RKL-RPL

DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKL-RPL) IV-1


(PEMBANGUNAN PERHOTELAN, APARTEMEN, RUKO/TOKO MODERN, PERGUDANGAN, DAN FASILITAS PENDUKUNG
LAINNYA)
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

DAFTAR PUSTAKA

Boedi Harsono. 1988. Hukum Agraria Indonesia. Himpunan Peraturan-peraturan Hukum


Tanah. Jakarta: Penerbit Djambatan

Canter, L.W. 1979. Environmental Impact Assessment, Mc Graw Hill Series in Water
Resources and Environmental Engineering. USA: Mc Graw Hill

C. C. Lee, Shun Dar Lin. 1999. Handbook of Environmental Engineering. USA : McGraw Hill

Chow, et. al. 1988. AppliedHydrology. United Kingdom: McGraw-Hill Publish

C. M. Harris. 1979. Handbook of Noise Control. USA: Mc Graw Hill

Cox, G.W. 1975. Laboratory Manual of General Ecology. Fourth Edition. Lowa : Wm. C.
Brown Company Publishers

Davis, Wayne. 2000. Air Pollution Engineering Manual”, Second Edition, Air & Waste
Management Association. New York: John & Wiley Sons Inc

Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta :


Direktorat Jenderal Bina Marga

Pusdiklat, PUPR. 2019. Kebijakan pengelolaan air tanah. Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.

Krebs, C. J. 1985. Ecology Experimental Analysis of Distribution Abudance.Philadelphia:


Harper & Row Publisher.

Michael, P. 1984. Ecological Methods for Field and Laboratory Investigation. New Delhi :
Tata/McGraw-Hill Publishing Company.

Naryanto, H.S. 2008. Potensi Air Tanah Di Daerah Cikarang Dan Sekitarnya, Kabupaten
Bekasi Berdasarkan Analisis Pengukuran Geolistrik. Jurnal Air Indonesia. 4(1) : 38-49.

Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. N.B. Washington: Sounders Company

Rau & Wooten. 1980. Environmental Impact Analysis Handbook. USA : Mc Graw Hill

Seinfeld, John H. 1986. Atmospheric Chemistry and Physics of Air Pollution. New York:
John Willey & Sons

Suhadi, Dollaris R. 2008. Penyusunan Petunjuk Teknis Perkiraan Beban Pencemaran


Udara dari Kendaraan Bermotor Di Indonesia. Kementrian Lingkungan Hidup
Suyono Sosrodarsono dan Kensaku Takeda.1987. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: PT
Pradnya Paramita
Wark, Warner. 1981. Air Pollution, Its Origin and Control. New York: Horper and Row
PT MASTERTAMA ADHI PROPERTINDO

Publisher

Anda mungkin juga menyukai