Anda di halaman 1dari 14

DOKUMEN UKL - UPL

Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa


Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


Demikian juga untuk pengangkutan Ayam Broiler pada
akhir masa siklus (hasil produksi) adalah ± 10 Unit Truk.

Pembangunan Unit Farm Gambirono dengan produk


ayam pullet (umur 13-16 minggu) dan ayam broiler
(umur 4 minggu) ini merupakan upaya dari PT. Ciomas
Adisatwa dalam rangka untuk mempermudah mitra
kerja/konsumen yang ada di Jawa Timur khususnya pada
bagian wilayah timur dalam mendapatkan ayam pullet
dan broiler yang akan dibudidayakan. Wilayah
pemasaran produk tersebut mencakup Kabupaten
Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo,
Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Banyuwangi.

c) Mobilisasi Karyawan

Mobilisasi karyawan adalah terkait dengan aktivitas


transportasi karyawan PT. Ciomas Adisatwa Farm
Gambirono selama kegiatan operasional peternakan.
Jumlah total karyawan ± 50 orang, dimana semua akan
menggunakan kendaraan saat berangkat dan pulang
kerja. Jumlah karyawan yang membawa mobil
diestimasikan sebesar 10% (± 5 mobil), sedangkan
sisanya menggunakan sepeda motor. Aktivitas karyawan
ini terjadi terutama pada pagi (sekitar jam 07.00 WIB
saat berangkat kerja) dan sore hari (jam 16.00 WIB saat
pulang kerja).

Upaya pengelolaan yang direncanakan oleh PT. Ciomas


Adisatwa dalam pelaksanaan mobilisasi kendaaran
khususnya untuk pengangkutan bahan baku dan bahan
penolong saat kegiatan operasi ini adalah:
a. Menggunakan kendaraan khusus untuk pengangkutan
baahan baku dan bahan penolong untuk kegiatan
peternakan yang memenuhi persyaratan teknis dan laik
jalan serta sesuai dengan peruntukannya.
b. Melakukan perawatan secara berkala pada peralatan
dan kendaraan operasional untuk menjaga emisi dan
mengurangi kebisingan mesin peralatan dan kendaraan.
c. Dalam pelaksanaan kegiatan operasi, hanya ada satu
pintu masuk / keluar untuk proses disinfektasi.
d. Menugaskan petugas keamanan untuk mengatur
lalulintas kendaraan yang keluar masuk lokasi PT.
Ciomas Adisatwa untuk mengurangi gangguan lalulintas.

Bagian B - 57
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


3) Operasi Produksi Peternakan dan Pemeliharaan Ternak

Pada tahap ini adalah merupakan kegiatan yang dimulai


dari persiapan kandang, pemeliharaan ayam sampai dengan
pemanenan. Sebelum dilakukan DOC chick in (proses
memasukkan bibit ayam ke dalam kandang) harus
dilakukan penyiapan kandang yang bertujuan untuk
mengurangi jumlah kematian ayam pada proses
pemeliharaan. Pada proses penyiapan kandang terdapat
beberapa tahapan yaitu:

a) Pembersihan Kandang

Pada tahap ini dilakukan pembersihan kandang dari sisa


– sisa sampah hasil aktivitas/siklus sebelumnya. Sisa
kotoran berupa feses, sisa litter, bulu maupun debu
dikeluarkan dari kandang dengan cara disapu. Setelah
itu dilakukan penyemprotan air bertekanan
menggunakan jetspray. Penggunaan jetspray ini akan
mempermudah dalam menjangkau bagian kandang yang
sulit dibersihkan menggunakan sapu sehingga proses
pembersihan dapat lebih optimal. Adanya sisa feses
dapat menimbulkan bibit penyakit bagi ayam.

Pembersihan lantai dengan menggunakan sabun juga


akan dilakukan karena feses ayam memiliki lapisan
minyak dan lemak sehingga akan sulit dihilangkan jika
hanya menggunakan air oleh karena itu diperlukan
sabun untuk melarutkan kandungan minyak dan lemak
dari feses ayam sekaligus membersihkan sisa kotoran
yang belum maksimal setelah dilakukan penyemprotan
menggunakan jetspray.

b) Desinfeksi Kandang dan Peralatan

Penyemprotan desinfektan bertujuan untuk membasmi


bibit penyakit yang masih tersisa di kandang baik di
lantai, langit-langit, didinding maupun udara kandang.
Penyemprotan desinfektan pertama dilakukan secara
optimal yang artinya seluruh bagian kandang harus
basah atau terkena cairan desinfektan. Desinfektan baru
akan bekerja secara optimal saat bersentuhan langsung
dengan bibit penyakit oleh karena itu penyemprotan
desinfektan pertama dilakukan menggunakan jetspray.
Dengan demikian cairan desinfektan dapat masuk ke
dalam pori-pori kandang dengan lebih maksimal.

Bagian B - 58
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


c) Pengapuran kandang

Pengapuran bertujuan untuk mencegah dan mumbunuh


mikroorganisme termasuk jamur kapur merupakan
desinfektan yang tergolong murah, mudah didapat dan
mudah diaplikasikan. Pengapuran dilakukan dengan
cara menyemprotkan larutan kapur dan air ke seluruh
permukaan kandang (lantai, dinding, langit-langit). Untuk
melakukan pengapuran dibutuhkan campuran formalin
40%, kapur dan air dengan perbandingan 1 : 100 : 20.

d) Pemberian Litter

Litter merupakan bahan untuk mengisi alas kandang


yang mempunyai kemampuan cukup baik dalam
menyerap air. Selain penyerap cairan, litter juga
berfungsi sebagai pemberi rasa nyaman untuk ayam
dengan cara membatasi kontak langsung antara kaki
ayam dengan lantai kandang sehingga suhu tubuh ayam
dapat lebih terjaga. Litter yang digunakan pada kegiatan
peternakan ayam oleh PT. Ciomas adalah berbahan
sekam dikarenakan sekam memiliki kelebihan tidak
menimbulkan bau dan memiliki harga yang relatif murah.
Pemberian litter pada kandang ayam harus memenuhi
syarat yaitu ketebalan antara 7 – 10 cm dan tidak
menggumpal.

e) Pemasangan Alat Pemanas

Alat pemanas berfungsi sebagai penjaga suhu kandang


sehingga optimal untuk kenyamanan ayam. Alat
pemanas diperlukan terutama untuk bibit ayam yang
berusia 1 – 15 hari. Alat yang akan digunakan pada
kegiatan peternakan ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
merupakan pemanas berbahan bakar gas (gasolec)
sebanyak 10 buah tiap kandang. Alat pemanas
diletakkan dengan ketinggian 1 meter dari permukaan
alas kandang dengan sudut kemiringan kurang lebih
sebesart 150. Pemasangan dengan sudut kemiringan
150 ini bertujuan supaya panas tersebar secara merata
ke area yang lebih luas sehingga mengurangi resiko
kematian akibat berdesakan.

f) Penempatan Tempat Pakan dan Minum

Pemberian pakan ayam akan menggunakan baby chick

Bagian B - 59
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


feeder, super feeder dan untuk sistem otomatisnya
menggunakan auger. Sedangkan untuk tempat minum
digunakan alat berupa alat manual dan nipple drinker
(otomatis). Penempatan tempat pakan dan minum ini
dilakukan secara merata sehingga mengurangi kematian
akibat kompetisi di dalam kandang.

g) Desinfeksi Ulang

Proses desinfeksi ulang dilakukan dengan cara


menyemprotkan cairan desinfektan ke seluruh bagian di
kandang untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme
lain yang tumbuh selama proses penyiapan kandang

Setelah selesai proses penyiapan kandang maka bibit ayam


siap untuk dimasukkan ke dalam kandang dan dilakukan
pemeliharaan. Pemeliharaan ayam yang dilakukan yaitu
untuk Ayam Pullet (Fase Starter dan Fase Grower) dan Ayam
Broiler. Ayam pullet adalah ayam dara yang merupakan bibit
ayam petelur, sedangkan Ayam broiler adalah Ayam
Pedaging. Adapun teknik dan metode pemeliharaannya
persiklus untuk Ayam Broiler dilakukan sekitar 4 minggu dan
Ayam Pullet dilakukan selama sekitar 20 minggu dengan
rincian adalah sebagai berikut:
• Persiapan Kandang dan Sanitasi : 4 minggu
• Istirahat Kandang : 2 minggu
• Pemeliharaan : 13 minggu
• Panen : 1 minggu

a) Pullet (Fase Starter)

Penyediaan bibit ayam berupa anak ayam (DOC) dibeli


dari Supplier (PT. MBAI). Jumlah populasi chick in dalam
satu periode atau siklus disesuaikan dengan kapasitas
kandang. Pemeliharaan ayam pullet yang dilakukan di
Farm milik PT. Ciomas Adisatwa mempunyai dua fase,
yaitu fase starter (1-7 minggu)

Pada pemeliharaan ayam pullet fase starter diperlukan


perhatian khusus karena fase ini merupakan kunci untuk
mencapai berat badan dan keseragaman yang ideal.
Beberapa manajemen pemeliharaan pada fase starter
yang perlu diperhatikan diantaranya manajemen
brooding (luasan chick guard, pemanas, tempat pakan

Bagian B - 60
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


dan tempat minum), kontrol terhadap program
biosecurity, temperatur, kelembapan dan nutrisi dalam
pakan.

Pemeliharaan ayam pullet fase grower merupakan masa


pertumbuhan sehingga berat badan dan keseragaman
yang sudah terbentuk dengan baik di fase starter akan
mulai terlihat di fase grower. Pada pemeliharaan fase
grower yang perlu menjadi perhatian antara lain
biosecurity, pemilihan nutrisi pada pakan, kebutuhan air
minum, medikasi, vaksinasi, program pencahayaan, dan
grading ayam menjelang panen. Grading atau
pengelompokan ayam pullet pada fase grower ini
bertujuan untuk mencapai berat badan dan
keseragaman yang ideal menjelang panen.

Kebutuhan pakan diberikan sesuai dengan standar feed


intake (FI) dan frekuensi pemberiannya disesuaikan tiap
fase pemeliharaan (Rata-rata pemberian pakan 3-4 kali
sehari) dengan tetap menjaga kebersihan tiap peralatan
pakan yang digunakan. Pemberian Pakan menggunakan
alat manual Baby Chick Feeder hingga Super Feeder
dengan kapasitas 6-7 Kg (Penggunaannya mengikuti
usia ayam puulet), sedangkan untuk alat otomatisnya
menggunakan Auger.

Kebutuhan minum diberikan sesuai dengan kondisi di


lapangan. Kebutuhan air minum ayam pullet standarnya
2 kali pemberian pakan. Jika cuaca relatif panas maka
kebutuhan air minum ayam pullet ditingkatkan hingga 3-
4 kali pakan. Pemberian air minum menggunakan alat
otomatis (Nipple Drinker).

b) Pullet (Fase Grower)

Ayam Pullet fase grower adalah ayam yang berusia


antara 8-16 minggu atau hingga panen. Kegiatan panen
dilakukan saat ayam usia 16 minggu. Ayam pullet dikirim
oleh transporter ke pelanggan sesuai orderan dari pihak
marketing. Setelah ayam pullet habis terpanen maka
kandang kosong akan dilakukan tahap pembersihan
kandang dan persiapan kandang untuk periode
berikutnya. Kegiatan tersebut mengacu pada prosedur
persiapan dan istirahat kandang yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.

Bagian B - 61
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


Dari keseluruhan proses pemeliharaan Ayam Pullet dan
Ayam Broiler, ada beberapa limbah dan dampak seperti
ayam sakit dan mati. Untuk penanggulangan ayam yang
sakit dilakukan proses seleksi. Kegiatan seleksi tersebut
biasa dilakuakan bersamaan dengan proses
pengelompokan atau penjarangan. Ayam yang sakit akan
dipisah atau dikarantina dan diberikan perlakuan khusus
hingga dinyatakan sembuh, kemudian ayam yang sudah
sembuh tersebut dikembalikan ke kandang asalnya.

Limbah ayam mati atau bangkai ayam akan dikubur


dalam lubang bangkai (Sumur Disposal) dengan ukuran
1 m x 2 m kedalaman 3 m sebanyak 3 titik. Bangkai
ayam pullet yang sudah dikubur dalam disposal akan
diberikan obat pengurai sehingga terjadi proses
penguraian sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Limbah padat bangkai Ayam Pullet diperkirakan 3% per
periode atau siklus (13 minggu) dihitung dari populasi
Chick In di masing-masing kandang.

Dari keseluruhan proses pemeliharaan Ayam Pullet, juga


dihasilkan limbah padat kotoran ayam dan limbah cair
dari proses pembersihan kandang. Untuk limbah padat
kotoran ayam yang diperkirakan ±72.000 Kg (±1.440
sak) per bulan yang akan dijual ke pihak ketiga.
Sedangkan untuk limbah cair dari proses pembersihan
kandang diperkirakan ±15.000 L dalam sekali proses
pembersihan kandang. Dan untuk limbah cair dari
proses sanitasi harian diperkirakan ±8.000 L per bulan.

Untuk menanggulangi penyakit zoonosis dari


pemeliharaan ayam, dilakukan pengambilan 20 sampel
darah ayam untuk dilakukan uji laboratorium di tiap
periode atau siklus.

c) Broiler

Proses pemeliharaan ayam diawali dari anak ayam atau


biasa disebut DOC didatangkan dari PT. JAPFA.
Kemudian dilakukan pembongkaran pada kandang.
Untuk kandang, menggunakan model closed house atau
tertutup karena mempunyai banyak kelebihan antara
lain meminimalisir tingkat stres lingkungan pada ayam,
temperatur efektif pada kandang mudah diatur,
pertumbuhan ayam lebih bagus, dan mengurangi adanya

Bagian B - 62
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


lalat.

Setelah semua anak ayam (DOC) turun pada kandang,


proses selanjutnya dilakukan proses penghangatan pada
anak ayam dalam kandang pemanas (Gasolec) dari usia
0 hari sampai dengan usia 14 hari.

Untuk proses pemberian makan dan minum dilakukan


setiap hari dengan porsi satu kali dalam sehari dan
dilakukan setiap pagi hari. Untuk komposisi pemberian
makan dan minum, disesuaikan dengan kriteria usia
pada masing-masing ayam. Pemberian makan
menggunakan alat tube manual dengan kapasitas 10
Kg, sedangkan untuk minum menggunakan alat tempat
minum nipple otomatis.

Proses selanjutnya adalah pelepasan alat pemanas


(Gasolec). Pelepasan pemanas ini dilakukan pada ayam
setelah usia ayam memasuki 14 hari. Setelah itu
dilakukan proses panen penjarangan. Proses panen
penjarangan ini dilakukan dengan melihat kriteria ayam
yang sudah memasuki usia 30 hari. Panen penjarangan
ini dilakukan dengan membatasi jumlah ayam dalam
kandang. Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang
gerak pada ayam yang sudah mulai besar dan siap untuk
di panen. Proses selanjutnya dilakukan panen total.
Panen total dilakukan pada ayam yang sudah memasuki
usia 30 hari.

Dari keseluruhan proses pemeliharaan ayam, ada


beberapa limbah dan dampak seperti ayam sakit dan
ayam mati. Untuk penanggulangan ayam sakit di
pisahkan pada kandang karantina, setelah ayam
sembuh dikembalikan pada kandang sesuai kriteria usia
ayam. Sedangkan untuk ayam mati atau bangkai ayam di
kubur dalam lubang bangkai dengan ukuran 1 m x 2 m
dengan kedalaman 2.5 m per kandang dan diberi obat
pengurai, setelah itu di tutup kembali dan terurai
menjadi tanah. Limbah padat bangkai ayam diperkirakan
±1.300 ekor/L periode (30 hari).

Dari keseluruhan proses pemeliharaan ayam, juga


menghasilkan limbah padat kotoran ayam dan sekam
dan limbah cair sludge bercampur sekam pupuk dari
proses pembersihan kandang. Untuk limbah padat

Bagian B - 63
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


kotoran ayam yang diperkirakan ±1.200 (zak)/30 hari
dan dijual kembali kepada pihak ke-3 yang ditunjuk
untuk dijadikan pupuk. Seangkam sekam diperkirakan ±
1.200 kg (zak)/30 hari dan dipakai kembali sebagai las
dari kandang ayam. Untuk limbah cair sludge bercampur
sekam pupuk dari proses pembersihan kandang
diperkirakan ± 9 m³/siklus (2 bulan) dan diambil oleh
pihak ketiga untuk dijadikan pupuk.

Untuk menanggulangi penyakit ayam (H5N1) yang dapat


menular kepada manusia dilakukan pengambilan
sample serum tes darah ayam yang kemudian dibawa ke
Dinas Peternakan Kabupaten Jember setiap bulan.
Setelah panen total, ayam tersebut dikirim ke RPA
(Rumah Potong Ayam) untuk internal sendiri dan pasar
lokal.

c. Operasional dan Pemeliharaan Fasilitas Pendukung


Dalam tahap operasi kegiatan peternakan ayam PT.Ciomas
Adisatwa juga akan berlangsung kegiatan operasional dan
pemeliharaan fasilitas pendukung untuk kegiatan peternakan.
Operasional fasilitas pendukung meliputi Operasional Kantor dan
Mess, Operasional Sumur Bor, Operasional Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL), Operasional TPS Limbah B3 dan Operasional
Genset. Sementara pada kegiatan pemeliharaan akan mencakup
pemeliharaan terhadap bangunan, peralatan dan lingkungan.
Informasi lebih rinci mengenai kegiatan operasional dan
pemeliharaan fasilitas pendukung adalah sebagai berikut.

1) Operasional Fasilitas Pendukung

a) Operasional Kantor dan Mess

Operasional Kantor dan Mess adalah terkait dengan


aktiitas karyawan yang bertugas untuk melakukan
kegiatan administrasi dan operator kegiatan peternakan.
Bangunan Kantor adalah dengan ukuran 5,5 m x 5,5 m
yang berada di bagian depan dari lokasi peternakan PT.
Ciomas Adisatwa. Kegiatan perkantoran ini akan
berlangsung selama 6 hari dalam seminggu selama
beroperasinya peternakan PT. Ciomas Adisatwa.

Sedangkan untuk fasilitas penunjang berupa mess


karyawan adalah berupa bangunan dengan ukuran 5,5
m x 8 m serta mess tamu dengan ukuran 10 m x 10 m.
Mess karyawan akan dioperasikan setiap hari sebagai

Bagian B - 64
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


tempat istirahat karyawan yang bertugas. Sementara
untuk mess tamu akan diopersikan sesuai kebutuhan
yaitu ketika ada tamu yang berkunjung dan memerlukan
mess untuk tinggal. Untuk menunjang fungsionalitas dari
mess maka disediakan pula 2 (dua) unit dapur dengan
ukuran 5,5 m x 8 m yang berada di dekat mess.

b) Operasional Sumur Bor

Penyediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan


operasional peternakan berasal dari sumur bor eksisting
yang terdapat di dalam area peternakan PT. Ciomas
Adisatwa. Alur operasional pengambilan air dari sumur
bor adalah sebagai berikut.
• Air minum untuk ayam.
Kebutuhan air minum ayam (662.852 ekor Ayam
Pullet dan Ayam Broiler) diperlukan air sebanyak
49.085 L/hari. Air yang digunakan untuk minum
ayam ini akan habis dikonsumsi dan tidak akan
menghasilkan limbah sisa air sehingga tidak
diperlukan penampungan atau pemrosesan lebih
lanjut
• Sanitasi dan Biosecurity
Kebutuhan air untuk sanitasi (car dipping dan
karyawan) yaitu merupakan proses pembersihan atau
proses desinfeksi karyawan maupun kendaraan yang
masuk ke area peternakan PT. Ciomas Adisatwa.
Proses pembersihan ini dilakukan untuk mengurangi
kemungkinan terpaparnya ternak dari penyakit yang
berasal dari luar peternakan. Untuk kebutuhan
biosecurity ini diperkirakan akan menggunakan air
bersih sebanyak 4.000 L/hari yang akan
menghasilkan air limbah sanitasi dan akan dilairkan
ke IPAL untuk dilakukan pengolahan.
• Cooling Pad
Kebutuhan air untuk cooling pad diperlukan dalam
sistem evaporative cooling system (ECS) yaitu untuk
menjaga suhu udara di dalam kandang tetap optimal
dan nyaman bagi ayam, dengan cara kerja
menguapkan air yang diteteskan ke sirip/jaring
cooling pad dengan aliran udara yang dihisap dari
luar menggunakan blower ujung kandang. Jumlah

Bagian B - 65
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


kebutuhan air untuk cooling pad adalah sebesar
10.500 L/hari dan akan langsung menguap ke udara.
• Persiapan Kandang.
Pada proses persiapan kandang air bersih diperlukan
untuk melakukan pencucian kandang dan
pengapuran dengan volume air yang digunakan
adalah sebesar 7.000 L/hari. Selain itu juga
dilakukan proses desinfeksi kandang yang
membutuhkan air sebesar 5.318 L/hari. Bibit ayam
rentan terkena penyakit sehingga perlu dilakukan
proses pembersihan kandang ayam sebelum
dimasuki oleh bibit ayam yang baru. Proses persiapan
kandang diperkirakan akan membutuhkan air bersih
sebanyak 12.318 L/hari.
• Kegiatan Kantor dan Mess.
Kebutuhan air untuk Kegiatan Kantor dan Mess
adalah terkait dengan pemenuhan air bersih untuk
kebutuhan karyawan. Standar kebutuhan air bersih
tiap orang diasumsikan sebanyak 120 L/orang/hari,
dimana diprakirakan dalam sehari untuk karyawan
dan tamu yang datang sekitar 160 orang sehingga
kebutuhan air bersih adalah sebesar 19.200 L/hari.
Selain itu juga dibutuhkan air bersih untuk kegiatan
di dapur yang diestimasikan sebesar 1.320 L/hari.
Dalam kegiatan pemeliharaan lingkungan, diperlukan
air untuk penyiraman taman dan halaman yang
diprakirakan sebesar 5.000 L/hari.
Pembuangan air limbah dari floor drain toilet/MCK,
wastafel dan urinoir akan dipisahkan dari sistem
pembuangan feses dari toilet dan akan disalurkan
menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
sedangkan untuk feses akan dialirkan menuju septic
tank.

c) Operasional IPAL

Jenis IPAL yang direncanakan akan dibangun adalah


kombinasi antara sistem fisika dan biologis
(aerob/anaerob). Air limbah dari sumber kegiatan
peternakan akan dialirkan ke Unit IPAL yaitu 1 unit IPAL
dengan kapasitas pengolahan 10 m3 untuk dilakukan
pengolahan lebih lanjut dengan sistem biologi (aerob dan
anaerob) sampai memenuhi baku mutu air limbah untuk

Bagian B - 66
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


kegiatan peternakan sebelum dibuang ke badan air
penerima. Neraca air kegiatan peternakan saat
berlangsungnya kegiatan operasi adalah sebagai berikut

Air Minum untuk Ayam


Habis di Konsumsi
49.085 L/hari

Cooling Pad
Habis di Menguap
10.500 L/hari

Sanitasi
4.000 L/hari

Air Tanah (Sumur) Pencucian dan


IPAL
Ke Ground Tank Pembersihan Kandang Badan Air
20.350 L/hari
100.000 L/hari 7.000 L/hari

Desinfektasi
5.318 L/hari

Kebutuhan Domestik
(Toilet/MCK) 2.712 + 1.320 L/hari
5.650 L/hari

Kantor dan Dapur Septik Tank Penyedotan Berkala


1.320 L/hari 1.808 L/hari Pihak Ke-3 Berizin

Penyiraman Taman
Habis Meresap ke Tanah
5.000 L/hari

Gambar B.20 Neraca Air Tahap Operasi

d) Operasional Sumur Disposal

Sumur disposal merupakan fasilitas penanganan limbah


padat berupa bangkai ayam yang mati. Sumur disposal
direncanakan sebanyak 3 titik dengan ukuran 1 m x 2 m
kedalaman 3 meter. Bangkai ayam yang mati (± 3% dari
populasi siklus) dimasukkan dalam Sumur Disposal dan
selanjutnya diberikan obat pengurai dengan dosis yang
telah ditetapkan. Bangkai ayam tersebut selanjutnya
menjadi limbah padat yang sudah tidak berbau.
Operasional Sumur Disposal, disamping untuk mengelola
limbah padat (bangkai) juga mengelola dampak bau.

e) Operasional TPS Limbah B3

Bagian B - 67
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


Pada kegiatan operasional peternakan dan
pemeliharaan fasilitas pendukung akan menghasilkan
limbah B3. Besaran timbulan limbah B3 diprakirakan
sebesar 179,7 kg/bulan (± 0,2 ton/bulan). Limbah B3
yang dihasilkan tersebut akan disimpan sementara di
Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3
sebelum dilakukan kerjasama pengelolaan dengan pihak
ketiga berizin.

f) Operasional Genset

Sebagai pemenuhan kebutuhan listrik darurat maka


akan disediakan genset dengan kapasitas 500 kVA.
Genset baru akan difungsikan apabila terjadi
pemadaman listrik di area peternakan. Ketersediaan
listrik sangat krusial dalam pengaturan suhu udara,
kelembaban dan kecepatan angin oleh cooling system
dari fan khususnya pada kandang tertutup. Pada saat
terjadi kondisi darurat (pemadaman listrik), segala beban
yang tidak mendukung bagi penanggulangan kebakaran
(beban non prioritas) akan dipadamkan sedangkan
beban prioritas akan dirancang untuk mendapat suplai
daya listrik emergency. Penggunaan energi dari genset
ini berasal dari bahan bakar diesel.

2) Pemeliharaan Fasilitas Pendukung

Untuk tercapainya umur fasilitas penunjang yang Panjang


maka perlu dilakukan pemeliharaan. Pada proses
pemeliharaan ini mencakup pemeliharaan bangunan,
pemeliharaan peralatan serta pemeliharaan lingkungan
yang rinciannya adalah sebagai berikut.

a) Pemeliharaan Bangunan

Kegiatan pemeliharan bangunan khususnya adalah


fasilitas penunjang seperti Bangunan Perkantoran dan
Mess Karyawan, IPAL, Genset dan TPS B3. Kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan ini untuk menjaga fungsi
bangunan dan kinerja dari peralatan yang digunakan
agar fungsinya tetap optimal serta selalu laik fungsi.

b) Pemeliharaan Peralatan

Pemeliharaan peralatan meliputi perawatan dan


perbaikan peralatan yang rusak. Pemeliharaan peralatan
kandang ini bertujuan untuk memperpanjang usia

Bagian B - 68
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


pemakaian, menjamin suatu peralatan selalu dalam
kondisi optimal, menjamin keselamatan bagi pemakai
peralatan tersebut, dan untuk menekan biaya
operasional dan pemanfaatan secara optimal terhadap
investasi dari peralatan tersebut. Perawatan peralatan
yang dimiliki oleh peternakan baiknya dilakukan secara
rutin baik itu kebersihan maupun fungsinya. Cara
pemeliharaan peralatan kandang ini bergantung pada
spesifikasi dan karakteristik dari peralatan tersebut
antara lain:
• Pada peralatan yang rutin digunakan setiap hari
seperti tempat minum dan tempat pakan baiknya
selalu dilakukan pembersihan untuk menjaga
Kesehatan ayam dari tumbulnya penyakit akibat
kotoran yang menumpuk di peralatan. Apabila tidak
digunakan maka baiknya disimpan dalam keadaan
kering di gudang peralatan.
• Peralatan yang memiliki sistem pendingin, oli mesin,
gear box dan menggunakan bahan bakar perlu dicek
dan diisi untuk menjamin kualitasnya, seluruh bagian
yang memerlukan pelumas perlu dilumasi, saringan
udara dicek dan dibersihkan sesuai petunjuk yang
ada.
• Peralatan kandang yang cara penggunaannya secara
manual dan sangat sederhana seperti alat
kebersihan, alat pencekok, timbangan, ember, kereta
dorong cara perawatannya cukup dengan
pembersihan setiap setelah digunakan dan
menyimpannya di tempat yang aman. Sedangkan
untuk peralatan kandang seperti sabit, pisau, gunting
cara perawatannya adalah dengan mengasah
sebelum disimpan supaya tetap tajam setiap akan
digunakan.

c) Pemeliharaan Lingkungan

Pemeliharaan lingkungan merupakan upaya untuk


meningkatkan kualitas lingkungan hidup baik di area
peternakan maupun sekitarnya. Salah satu paya
pemeliharaan lingkungan adalah dengan penanaman
tumbuhan tertentu yang dapat menyimpan air tanah,
menjaga kualitas udara, peredam kebisingan dan
penyeimbang estetika lingkungan hidup. Penanaman

Bagian B - 69
DOKUMEN UKL - UPL
Rencana Kegiatan Peternakan Ayam oleh PT. Ciomas Adisatwa
Di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember

FORMULIR UKL - UPL


tumbuhan ini direncanakan akan berbentuk taman
dengan harapan mendapatkan manfaat sebagai berikut:
• Memperbaiki iklim mikro atau ameliorasi iklim.
Dengan dilakukannya penanaman tumbuhan maka
akan dihasilkan O2 dan menyerap kandungan CO2
yang terdapat di udara.
• Memberi perlindungan terhadap terpaan angin dan
peredam kebisingan. Pepohonan dapat berfungsi
sebagai pemecah angin (windbreaker) sehingga akan
melindungi kandang dari angin kencang.
• Memberikan perlindungan terhadap sinar matahari.
Kehadiran tanaman di area peternakan akan
mengintersepsi dan mengurangi intensitas cahaya
yang masuk ke area peternakan sehingga area
peternakan akan terasa lebih sejuk.
• Memberi perlindungan terhadap gas beracun serta
penyaring udara kotor serta debu

Selain penanaman tanaman tertentu, pemeliharaan


lingkungan juga dilakukan dengan penyediaan sistem
persampahan yang baik, khususnya untuk sampah
domestik. Sistem pengelolaan persampahan (sampah
padat domestik) disesuaikan dengan volume timbulan
sampah yang dihasilkan dari kegiatan operasional
perkantoran dan mess karyawan termasuk faktor
cadangan kapasitas daya tampung sampah untuk
mengantisipasi kapasitas lebih (over capacity) sampai
pada waktu tertentu. Sampah dikumpulkan terlebih
dahulu pada kantong/tempat sampah sebelum
dilakukan pengangkutan menuju TPS terdekat untuk
dilakukan pengelolaan dan sisanya diangkut menuju
tempat pembuangan akhir (TPA) Kabupaten Jember.
Untuk mengatasi timbulan sampah tersebut, maka pada
lokasi strategis disediakan kantong/tempat sampah
secara komunal, yang kemudian dikumpulkan ke TPS
sebelum diangkut ke TPA Kabupaten Jember.

Bagian B - 70

Anda mungkin juga menyukai