Anda di halaman 1dari 60

BAB 1 IDENTITAS PEMRAKARSA

1.1 Identitas Pemrakarsa


Nama Perusahaan : PT MITRA AGRO SERVINDO
Alamat Perusahaan : Jl. Tomang Raya No. 49 C-D Rt 001 Rw 005
Kelurahan Tomang, Jakarta Barat
Alamat Kegiatan : Kemanggisan Grogol Rt 015 Rw 009
Palmerah- Jakarta Barat
Penanggung Jawab : Rizky Dwi Nurmansiah
Nomor Faksimili : 021 – 5667631
E-mail :-
Status Permodalan : Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

1.2 Identitas Penyusun UKL UPL


Ketua Tim Penyusun
Nama : Ichsan Setiawan, S.Si, M.Si
No Registerasi : A.072.02.14.10.000763
Alamat : Jl Sangkulirang 1 Tenggarong, Kaltim
E-mail : ichsanji@gmail.com
Telepon / Faksimili : 082122103252

Asisten Penyusun
Nama : Abdul Ghani, S.Si
Nomor Registerasi : A.083.05.15.10.000860
Alamat : Dusun giriharja 05/06 Desa Kebon Jati, Sumedang
E-mail : abdiadoel@gmail.com
Telepon / Faksimili : 085798986767

Nama : Ayudini Nur Ramadhani, S.Si


Nomor Registerasi : A.083.05.15.10.000861
Alamat : Perum Trias Blok E 10 Nomor 14, Bekasi
E-mail : ayudininurramadhani21@gmail.com

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 1


PT MITRA AGRO SERVINDO
Telepon / Faksimili : 081584742226

Nama : Elsa Rahmawati, S.Si


Nomor Registerasi : A.083.05.15.10.000862
Alamat : Jl Cipaku Sukadamai Rt 002 Rw 017, Bogor
E-mail : elsarahmawati25@gmail.com
Telepon / Faksimili : 085710574646

Nama : Muhammad Rizki Nugraha, S.Si


Nomor Registerasi : A.083.05.15.10.000863
Alamat : Jl Raya Pandeglang Rt 006 Rw 011, Pandeglang
E-mail : nugrahapandeg@gmail.com
Telepon / Faksimili : 08528359667

Nama : Puspita Sri Ayu Wardhani, S.Si


Nomor Registerasi : A.083.05.15.10.000864
Alamat : Jl Pandan Sari Rt 077 Rw 023
E-mail : puspita.sriayu1@gmail.com
Telepon / Faksimili : 081346863776

Nama : Putri Astriyani Muttabiah, S.Si


Nomor Registerasi : A.083.05.15.10.000865
Alamat : Jl Raya Karang Tengah Rt 001 Rw 011, Sukabumi
E-mail : putriam8@gmail.com
Telepon / Faksimili : 085798464191

1.3 Latar Belakang


Pembangunan pertanian di Indonesia yang terus berkembang pesat
mendorong peningkatan kebutuhan laboratorium untuk memberikan
fasilitas dalam analisa kualitas tanaman dan hasil tanam khususnya untuk
produk sawit. Berdasarkan hal tersebut, PT MITRA AGRO SERVINDO
merencanakan membuat kegiatan penambahan fasilitas/renovasi

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 2


PT MITRA AGRO SERVINDO
laboratorium analisa pertanian dan perkebunan yang berlokasi di Jl.
Tomang Raya No. 49 C-D Rt 001 rw 005 kelurahan Tomang, Jakarta
Barat. Laboratorium pertanian dan perkebunan ini akan menambahkan
beberapa fasilitas yaitu: IPAL, TPS B3, TPS domestik, sumur serapan,
rumah genset dan lahan parkir.
Laboratorium pertanian dan perkebunan ini rencananya adalah
untuk melayani jasa analisa hasil pertanian dan perkebunan dengan sampel
adalah berupa daun, batang, buah, bunga dan tanah berupa sampel
padatan. Kegiatan laboratorium pertanian dan perkebunan ini akan
memberikan dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan, baik di
tempat kegiatan maupun lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang terkena
dampak adalah lingkungan kimia, fisik, hayati, sosial ekonomi, dan
budaya. Seluruh aspek tersebut harus dikelola dan dipantau sehingga
kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang berawawasan lingkungan
dapat tercapai. PT MITRA AGRO SERVINDO menyadari akan
pentingnya pelestarian lingkungan, sehingga sebelum kegiatan
penambahan fasilitas/renovasi laboratorium pertanian dan perkebunan ini
akan dimulai maka pemrakarsa melakukan penelaahan terhadap dampak
yang mungkin timbul, baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Pengelolaan dampak ini bertujuan agar dampak negatif dapat
diminimalkan dan dampak positif dapat dijaga dan terus ditingkatkan.
Untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak ini akan dilakukan
penyusunan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pengelolaan lingkungan.
Sesuai keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 189 Tahun
2002 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
UKL UPL, untuk rencana kegiatan renovasi Laboratorium pertanian dan
perkebunan yang menempati lokasi di 2 unit ruko seluas 478,17 m2 dan
luas bangunan 298,24 m2 wajib dilengkapi dokumen UKL UPL. Oleh
karena itu disimpulkan bahwa penambahan fasilitas Laboratorium

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 3


PT MITRA AGRO SERVINDO
Pertanian dan Perkebunan termasuk kategori kegiatan yang wajib
dilengkapi UKL UPL.

1.4 Tujuan dan Manfaat Kegiatan


Kegiatan Laboratorium Pertanian dan Perkebunan ini mempunyai
tujuan mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan
kualitas lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan gedung
yang strategis. Kegiatan ini ditujukan untuk menyediakan fasilitas analisa
hasil pertanian dan perkebunan. Rencana kegiatan ini juga diharapkan
dapat memberikan berbagai manfaat tidak saja bagi pemrakarsa, akan
tetapi juga untuk masyarakat disekitarnya dan Pemda DKI Jakarta

1.4.1 Maksud, Tujuan, dan Kegunaan UKL UPL


Maksud Penyusunan UKL UPL
Maksud dari penyusunan UKL UPL adalah dalam rangka
memenuh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pngelolaan Lingkungan Hidup dan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

Tujuan Penyusunan UKL UPL


Penyusunan dokumen UKL UPL bertujuan untuk
menginformasikan kepada semua pihak, termasuk pemerintah dan
masyarakat tentang kegiatan, kualitas lingkungan, dampak
terhadap lingkungan serta upaya pengelolaan dan pemantauan yang
dilakukan untuk pengendalian dampak tersebut secara benar,
lengkap, dan mudah dipahami atau dimengerti oleh semua pihak.

Kegunaan Penyusunan UKL UPL


Kegunaan dari penyusunan UKL UPL antara lain:
a. Sebagai pedoman dalam melakukan implementasi pengelolaan
dan pemantauan lingkungan;

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 4


PT MITRA AGRO SERVINDO
b. Sebagai panduan bagi instansi Pemerintah yang terkait dalam
melakukan fungsi pengawasan; dan
c. Sebagai wujud partisipasi dalam program pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

1.5 Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku


Pelaksanaan studi UKL UPL Laboratorium Pertanian dan
Perkebunan dilakukan berdasarkan perundang-undangan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa peraturan perundang-undangan
dalam upaya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
relevan adalah sebagai berikut :

A. Undang-Undang
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990
tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya,
sebagai acuan perencanaan dan pelaksanaan konservasi sumber
daya alam hayati dan ekosistem terkait rencana kegiatan
Laboratorium Mitra Agro Servindo;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002
tentang bangunan gedung, sebagai acuan dalam rencana kegiatan
Laboratorium Mitra Agro Servindo;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
tentang ketenagakerjaan, sebagai dasar hukum mengenai
ketenagakerjaan;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2004
tentang sumber daya air, sebagai dasar hukum dalam pengelolaan
sumber daya air;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
tentang penataan ruang, sebagai dasar hukum dan acuan
mengenai penataan ruang;

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 5


PT MITRA AGRO SERVINDO
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008
tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang pemerintah daerah;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008
tentang keterbukaan informasi publik dalam merencanakan dan
melaksanakan rencana kegiatan Laboratorium Mitra Agro
Servindo;
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008
tentang pengelolaan sampah, sebagai dasar hukum pengelolaan
sampah;
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan jalan, sebagai acuan perencanaan
dan pengoperasian jalan terkait dengan lalu lintas dan pelayanan
jalan dalam rencana kegiatan Laboratorium Mitra Agro Servindo;
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2009
tentang ketenaga listrikan, terkait dengan penggunaan genset;
11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, sebagai
dasar hukum pelaksanaan rencana kegiatan Laboratorium Mitra
Agro Servindo yang berwawasan lingkungan; dan
12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang kesehatan, sebagai acuan dalam penanganan dampak
pada komponen kesehatan masyarakat akibat adanya rencana
kegiatan Laboratorium Mitra Agro Servindo.

B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993
tentang prasarana dan lalu lintas jalan;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
air, sebagai acuan penentuan status mutu air dan pengendalian

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 6


PT MITRA AGRO SERVINDO
pencemaran air akibat adanya rencana kegiatan Laboratorium
Mitra Agro Servindo;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi
sebagai dasar otonom, sebagai dasar hukum daerah otonom;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang jalan sebagai acuan dalam perencanaan da pelaksanaan
rencana kegiatan Laboratorium Mitra Agro Servindo;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010
tentang penyelenggaraan penataan ruang, sebagai dasar hukum
mengenai penyelenggaraan penataan ruang;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011
tentang manajemen dan rekayasa, analisis dampak serta
manajemen kebutuhan lalu lintas, sebagai acuan dalam
pengelolaan lalu lintas di lokasi kegiatan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010
tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga; dan
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun
2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.

C. Peraturan Menteri
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang kualitas air bersih, sebagai
dasar hukum dan acuan mengenai kualitas air bersih;
2. Peraturan Menteri Negeri Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun
2009 tentang pemanfaatan air hujan sebagai dasar hukum dan
acuan mengenai tata cara pemanfaatan air hujan;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 tahun 2010 tentang
pedoman pengelolaan sampah, sebagai acuan dalam pengelolaan
sampah;

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 7


PT MITRA AGRO SERVINDO
4. Peraturan Menteri Negeri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun
2012 tentang jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib
memiliki AMDAL, sebagai acuan dalam menentukan bahwa
rencana kegiatan Laboratorium Mitra Agro Servindo tidak wajib
dilengkapi AMDAL; dan
5. Peraturan Menteri Negeri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun
2012 tentang pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup.

D. Keputusan Menteri
1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup KEP.49/MENLH/11/1996
tentang baku tingkat getaran, sebagai acuan untuk menentukan
ambang batas getaran;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 872/MENKES/8/1997
tentang pedoman teknis ananlisis dampak kesehatan masyarakat,
sebagai acuan untuk menentukan kajian kesehatan masyarakat;
3. Keputuan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2003
tentang pedoman pelaksanaan upaya pengelolaan lingkungan
hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup, sebagai acuan
dan dasar hukum mengenai pedoman pelaksanaan UKL dan UPL
rencana kegiatan Laboratorium Mitra Agro Servindo;
4. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 2005
tentang pedoman penyusunan laporan pelaksanaan rencana
pengelolaan lingkungan hidup (RKL) dan rencana pemantauan
lingkungan (RPL).

E. Peraturan Daerah DKI Jakarta


1. Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 04 Tahun 1975 tentang
bangunan bertingkat di DKI Jakarta sebagai acuan dalam rencana
kegiatan Laboratorium Mitra Agro Servindo;
2. Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 02 Tahun 2005 tentang
pengendalian pencemaran udara sebagai acuan dalam pengelolaan
kualitas udara;

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 8


PT MITRA AGRO SERVINDO
3. Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 08 Tahun 2007 tentang
ketertiban umum sebagai acuan dalam pengelolaan Kamtibmas;

F. Peraturan Gubernur DKI Jakarta


1. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 122 Tahun 2005 tentang
pengelolaan air limbah domestik di DKI Jakarta, sebagai acuan
buku mutu air limbah domestik di DKI Jakarta;
2. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 37 Tahun 2009 tentang
izin pemanfaatan air tanah, sebagai acuan dan dasar hukum dalam
pembuatan izin pemanfaatan air tanah;
3. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2010 tentang
perubahan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 75 Tahun 2005
tentang kawasan dilarang merokok, sebagai acuan dalam
penetapan kawasan dilarang merokok;
4. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 50 Tahun 2012 tentang
pedoman pelaksanaan, pengawasan, penegakan hukum kawasan
dilarang merokok, sebagai acuan dalam pelaksanaan, pengawasan,
penegakan hukum kawasan dilarang merokok;
5. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 20 Tahun 2013 tentang
sumur serapan, sebagai acuan dalam pembuatan sumur resapan;
6. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 69 Tahun 2013 tentang
baku mutu air limbah bagi kegiatan dan atau usaha;
7. Tahun Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 57 Tahun 2014
tentang pelaksanaan Perda Nomor 12 Tahun 2013; dan
8. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 157 Tahun 2014 tentang
izin lingkungan.

G. Keputusan Gubernur DKI Jakarta


1. Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1220/18230-12 Tahun
1998 tentang keharusan menanam pohon pelindung sebagai dasar
hukum dalam menanam pohon pelindung;

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 9


PT MITRA AGRO SERVINDO
2. Keputusan Gubernur DKI Jakarta 551 Tahun 2001 tentang
penetapan baku mutu kualitas udara ambien dan tingkat
kebisingan dalam wilayah Provinsi DKI Jakarta sebagai acuan
baku mutu kualitas udara ambien dan kebisingan;
3. Keputusan DKI Jakarta Nomor 489 Tahun 2002 tentang jenis
usaha atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan upaya
pengelolaan (UKL) dan pemantauan lingkungan (UPL) di
Provinsi DKI Jakarta, sebagai dasar hukum dalam menentukan
kegiatan yang wajib memiliki dokumen UKL-UPL.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 10


PT MITRA AGRO SERVINDO
DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 11
PT MITRA AGRO SERVINDO
BAB 2 RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

2.1 NAMA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

PT MITRA AGRO SERVINDO bergerak di bidang jasa


laboratorium pertanian dan perkebunan yang melayani jasa analisa
laboratorium untuk sampel tanah, daun, dan, pupuk baik berupa sampel
padatan maupun cairan.

2.2 LOKASI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Lokasi kegiatan PT MITRA AGRO SERVINDO berada di Jl.


Tomang Raya No.49 C-D Rt 001 Rw 005 Kelurahan Tomang, Jakarta
Barat. Rencana kegiatan dilakukan pada bangunan Ruko sejumlah 2 unit
ruko dengan sistem kontrak terhadap pemilik ruko dan kontrak
dilaksanakan selama 5 tahun. Surat perjanjian kontrak kami lampirkan
dalam dokumen ini. Lokasi PT MITRA AGRO SERVINDO disajikan
pada Gambar 1. Batas-batas lokasi kegiatan meliputi :

 Sebelah Utara : Lahan Parkir


 Sebelah Timur : Ruko (Lab Klinik Medica)
 Sebelah Barat : Ruko (Vijaya Tour)
 Sebelah Selatan : Jl. Tomang Raya

Lokasi kegiatan jasa laboratorium pertanian dan perkebunan dapat


ditempuh melalui akses jalan Tomang Raya sebelah Barat. Sebelah Utara
dan Selatan dari lokasi kegiatan merupakan pusat kegiatan perkantoran
dan jasa berupa ruko. Kelengkapan perizinan lainnya adalah sebagai
berikut:

 Akte Penderian Perusahaan


 Pengesahan Badan Hukum Perseroan

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 12


PT MITRA AGRO SERVINDO
 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
 Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
 Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
 NPWP
 Surat Perjanjian Kontrak

Kelengkapan perizinan perusahaan disajikan pada Lampiran 2.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 13


PT MITRA AGRO SERVINDO
DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 14
PT MITRA AGRO SERVINDO
2.3 SKALA/BESARAN USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

2.3.1. Peruntukkan Lahan

Kegiatan oprasional PT MITRA AGRO SERVINDO


berada di salah satu kawasan komersial daerah Tomang, yaitu di
Jalan Tomang Raya No.49 C-D, Kelurahan Tomang Jakarta Barat
yang menempati dua unit ruko dengan lahan seluas 191,00 m 2 dan
luas bangunan 298,24 m2. Fasilitas PT MITRA AGRO
SERVINDO saat ini adalah sebagai berikut :

 Bangunan berfungsi sebagai kantor administrasi dan


laboratorium. Kantor administrasi berada di lantai 2
gedung. Sedangkan untuk laboratorium berada di lantai 1.
Luas bangunan (lantai 1 dan 2) yang digunakan untuk
operasional sebesar 298,24 m2.
 Lahan parkir terletak disamping gedung dengan luas 10 m2.

Penggunaan lahan dan rincian luas bangunan dapat dilihat


pada tabel berikut.

Tabel 1. Penggunaan Lahan


Luas Area
No Jenis Penggunaan
m2 %
478,1
1 Luas Lahan  
7
298,2
2 Luas Bangunan  
4
A. Lantai 1    
254,5
a. Laboratorium  
8
b. Locker Pria dan Wanita 3,29  
c. Lobby + Tempat Penerimaan Sampel 61,06  
d. Genset (rencana) 6,00  
e. Break Corner 12,63  
f. Teras atau Koridor 56,80  
g. Gudang 6,41  
h. Toilet 3,22  

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 15


PT MITRA AGRO SERVINDO
Luas Area
No Jenis Penggunaan
m2 %
B. Lantai 2    
a. Storage N 37,12   Luas Area
Jenis Penggunaan
o
b. Mushalla dan Wudhu 23,58   m2 %
c. Toilet C. Bagian Luar10,64      
d. Ruang Meeting
  a. IPAL 17,88   10,00  
e. Ruang Direktur
  b. TPS Limbah Padat 12,32   2,00  
f. Ruang Manager
  c. TPS Limbah B3 33,75   2,00  
g. Ruang Staff
  d. Sumur Resapan 33,75   2,00  
h. Loudge   e. Lahan Parkir 14,78   10,00  
  f. Lahan Penghijauan 3,00  
  g. Rumah Genset 27,00  
Sumber : PT MITRA ARGO SERVINDO, 2017

Layout menggunakan masing-masing ruangan pada lantai 1 dan 2


dapat dilihat pada lampiran 2 dan 3.

2.3.2. Jenis Kegiatan


Jenis kegiatan PT MITRA AGRO SERVINDO adalah jasa
laboratorium pertanian dan perkebunan, yang terdiri dari kegiatan
pegambilan sampel dan analisis sampel serta interpretasi hasil
analisis. Tatacara kegiatan jasa laboratorium PT MITRA AGRO
SERVINDO telah ditetapkan dengan mengacu kepada standar-
standar nasinal maupun internasional untuk laboratorium pengujian
pertanian dan perkebunan.

Tabel 2. Jenis Kegiatan Jasa Laboratorium PT MITRA


AGRO SERVINDO

N
Jenis Kegiatan Keterangan
o
1 Layanan Sampling Pengambilan sampel daun, batang,
dan Analisis Sampel pupuk, tanah, dan air.
Analisis kualitatif daun, batang,
pupuk, tanah, dan air.
Analisis karakteristik daun, batang,
pupuk, tanah, dan air.
Analisis sampel logam atau oksida

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 16


PT MITRA AGRO SERVINDO
pada pestisida.
2 Konsultasi PertanianPenelitian dan pengembangan.
dan Perkebunan Penyusunan laporan atau dokumen
kajian atau study.
Sumber : PT MITRA AGRO SERVINDO, 2017

Skematik kegiatan jasa laboratorium pertanian dan perkebunan


meliputi penanganan dan pengujian contoh uji (sampel daun, batang,
pupuk, tanah dan air) di laboratorium, bahan penolong yang
digunakan, verifikasi data dan metode, quality control, reporting,
penanganan limbah laboratorium dan pengesahan laboratorium report,
konsultasi bidang pertanian dan perkebunan (studi) apabila ada dan
pengiriman report kepihak customer. Skematik kegiatan jasa
laboratorium pertanian dan perkebunan PT MITRA AGRO
SERVINDO disajikan pada gambar berikut ini.

Uraian kegiatan jasa laboratorium lingkungan PT MITRA


AGRO SERVINDO disajikan pada tabel berikut ini:

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 17


PT MITRA AGRO SERVINDO
Gambar 3. Skematik Kegiatan Jasa Laboratorium Pertanian dan
Perkebunan PT MITRA AGRO SERVINDO

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 18


PT MITRA AGRO SERVINDO
Uraian kegiatan jasa laboratorium lingkungan PT Mitra Agro
Servindo disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 3. Tahapan Uraian Kegiatan Jasa Laboratorium PT Mitra Agro


Servindo
Penggunaan Dampak
N Komponen Limbah Yang
Bahan Bahan Yang Cara Penanganan
o Kegiatan Dihasilkan
Baku Penolong Ditimbulkan
1 Permintaan Tidak Tidak ada Tidak ada Kertas bekas yang masih Limbah
pengujian ada kosong sebelahnya domestik kantor
dan dimanfaatkan untuk (kertas berkas)
pengiriman keperluan internal dalam
contoh uji mencetak dokumen
customer Dikirimkan kepihak
ketiga dan tidak layak
akan dimasukkan dalam
TPS sampah domestik
untuk diangkut oleh
Dinas Kebersihan DKI
Jakarta setiap hari
2 Kaji ulang Tidak Tidak ada Tidak ada Kali ulang permintaan, Limbah
administrasi ada tender, dan kontrak domestik kantor
dan teknis (kertas berkas)
subkontraktor Daftar laboratorium
subkontrak yang
kompeten
Permintaan analisis
dengan subkontraktor
Kertas bekas
diperlakukan sama
dengan No. (1)
3 Perencanaan, Sampel Preservatif Tidak ada Rencana pengambilan Sampel daun,
pelaksanaan, daun, (pengawet) sampe batang, tanah,
sampling, batang, untuk sampel pupuk, dan air
dan tanah, air Berita acara dan rekaman
pengumpulan pupuk, data pengambilan sampel
data dan air Permohonan pengujian
Alat Pelindung Diri
(APD)
Safety Analysis (JSA)
Identifikasi contoh uji
Penomoran, input data,
dokumentasi, dan draft
lab report

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 19


PT MITRA AGRO SERVINDO
Penggunaan Dampak
N Komponen Limbah Yang
Bahan Bahan Yang Cara Penanganan
o Kegiatan Dihasilkan
Baku Penolong Ditimbulkan
4 Identifikasi Sampel Penambahan Paparan Permohonan pengujian Tidak ada
contoh uji, daun, preservatif terhadap
penomoran, batang, (Pengawet) penerima Rangkaian pengamanan
input data, tanah, untuk sampel sampel
dokumentasi, pupuk, sampel air Alat Pelindung Diri
dan draft lab dan air yang (APD)
report dikirimkan
costumer Penanganan bahan kimia
5 Analisis Sampel Penggunaan Penurunan Permohonan pengujian Limbah cair
laboratorium air dan bahan kimia kualitas udara Rangkaian pengamanan dan padatan
padatan yang sesuai ambien, sampel dari proses
dengan kualitas udara analis dan sisa
metode dalam Laporan pemusnahan sisa sampel
pengujian ruangan, sampel
tingkat Instruksi kerja sesuai
kebisingan, dengan metode pengujian
dan paparan
terhadap Alat Pelindung Diri
analis (APD)
Penanganan bahan kimia
Pengolahan limbah B3
6 Pencucian Tidak Detergen Tidak ada Pencucian alat gelas Limbah cair
alat gelas ada atau tipol (Semua air
bekas cucian
ditampung Alat Pelindung Diri
dalam jerigen (APD)
dan disimpan
sementara di
Penanganan bahan kimia
TPS limbah
B3)
Pengolahan limbah B3

7 Tempat Tidak Tidak ada Paparan Alat Pelindung Diri Limbah dari
penyimpanan ada terhadap (APD) proses analisis
limbah petugas Pengolahan limbah B3 di laboratorium
sementara limbah dikirimkan ke
(Analis) pihak
pengelolaan
limbah berizin
dari KLH
dalam kurun
waktu kurang
dari 90 hari

N Komponen Penggunaan Dampak Cara Penanganan Limbah Yang

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 20


PT MITRA AGRO SERVINDO
o Kegiatan Bahan Bahan Yang Dihasilkan
Baku Penolong Ditimbulkan
8 Input data Tidak Tidak ada Tidak ada Laporan hasil pengujian Limbah
dan lab report ada domestik kantor
9 (kertas berkas)
Quality
control
10 Verifikasi Kertas bekas
data diperlakukan sama
  Internal dengan No. (1)
quality
control
11 Pengesahan Tidak Tidak ada Tidak ada Kertas bekas
lab report ada diperlakukan sama
12 Konsultasi dengan No. (1)
pertanian dan
perkebunan Kertas bekas
diperlakukan sama
dengan No. (1)
13 Pengiriman Penurunan Pemeliharaan kendaraan Tidak ada
report ke kualitas udara operasional secara
customer ambien dari berkala (service
beroperasinya kendaraan)
kendaraan
operasional

2.3.3. Kapasitas
Kapasitas pengujian jasa laboratorium PT MITRA AGRO
SERVINDO didasarkan pada jumlah contoh uji (sampel) dan
banyaknya parameter yang akan diuji dengan mengacu pada
peraturan dan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh
pemerintah berbanding dengan jumlah peralatan dan sumberdaya
manusia yang tersedia. Jenis sampel terdiri dari sampel cair dan
padatan, dimana setiap tahunnya nanti akan ditetapkan target
sampel melalui rapat kaji ulang manajemen. Untuk melihat
kapasitas jasa laboratorium PT MITRA AGRO SERVINDO
disajikan pada tabel berikut ini.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 21


PT MITRA AGRO SERVINDO
Tabel 4. Kapasitas Jasa Laboratorium Pertanian dan
Perkebunan
Kapasitas Jasa Laboratorium (Per Tahun)
Jenis Kegiatan Kapasitas
Jenis
Sifat Bahan Maksimum
Sampel
(Sampel)
Tidak
Jasa Laboratorium Cair 15
Berbahaya
pertanian dan
Tidak
perkebunan Padatan 3
Berbahaya
Sumber : PT MITRA AGRO SERVINDO, 2017

2.3.4. Tenaga Kerja


Untuk operasional kegiatan jasa laboratorium diperlukan
tenaga kerja dengan keahlian khusus dan kualifikasi tertentu.
Persentase tenaga kerja yang terlibat dalam operasional PT MITRA
AGRO SERVINDO merupakan tenaga kerja lokal yang
berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Tenaga kerja terdiri dari
berbagai tingkatan organisasi dari office boy sampai manajemen
sesuai dengan keahlian dan pendidikannya.
Untuk melihat jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam
operasional kegiatan jasa laboratorium pertanian dan perkebunan
PT MITRA AGRO SERVINDO disajikan pada tabel berikut ini.
Sedangkan persentase tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin dan
tempat tinggal disajikan pada Gambar 4.

Tabel 5. Rencana Jumlah Tenaga Kerja


Jenis
Tempat Tinggal Pendidikan
Kelamin
Deskripsi
Komute
P L Lokal SLTP SLTA D3 S1/S2
r
Management 2 3 3 2 - - 2 3
Marketing
2 2 1 3 - 2 2 -
dan Sales
Admin Staff 2 1 2 1 - - 2 1
Laboratoriu
5 7 8 4 - - 9 3
m
Field Team - 4 - 4 - - 3 1
Study Team 1 1 2 - - - 2 -
Security - 4 4 - 1 3 - -

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 22


PT MITRA AGRO SERVINDO
Jenis
Tempat Tinggal Pendidikan
Kelamin
Deskripsi
Komute
P L Lokal SLTP SLTA D3 S1/S2
r
Driver - 3 3 - 2 1 - -
Office Boy 2 3 4 1 3 2 - -
TOTAL 14 28 27 15 6 8 20 8
Sumber : PT MITRA AGRO SERVINDO, 2017

2.3.5. Jumlah Bahan Baku dan Bahan Penolong


Jenis bahan baku jasa laboratorium pertanian dan
perkebunan PT MITRA AGRO SERVINDO berupa contoh uji
cairan, udara, dan padatan. Jumlah dan kapasitas bahan baku telah
diuraikan pada Tabel 4 dan jenis bahan penolong disajikan pada
Tabel 6.
Kegiatan jasa laboratorium pertanian dan perkebunan harus
mengikuti metode dan instruksi kerja baku yang telah ditetapkan,
maka penggunaan bahan kimia disesuaikan dengan kebutuhan
metode dan instruksi kerja tersebut. Bahan kimia ditempatkan
dalam lemari khusus untuk bahan kimia. Penempatan bahan kimia
yang dipakai dan belum dipakai (baru) menggunakan metode first
in first out (FIFO), yaitu tempat bahan kimia baru akan
ditempatkan dibelakang tempat bahan kimia yang akan digunakan.
Setiap bahan kimia yang digunakan dilengkapi dengan Material
Safety Data Sheet (MSDS). Bahan kimia yang kadaluarsa dan
bekas kemasannya dikelola dengan disimpan di tempat
penyimpanan sementara (TPS) limbah B3 dengan luas 2 m2 untuk
dikirimkan ke pihak pengelola limbah yang telah mendapat izin
dari Kementerian Negara Lingkugan Hidup. Selanjutnya pihak PT
MITRA AGRO SERVINDO akan bekerja sama dengan pihak
ketiga dan mendokumentasikanseluruh rangkaian kegiatan
pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang ada dalam
Peraturan Pemerintah 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah
B3. Bahan penolong lainnya yang digunakan adalah akuades,

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 23


PT MITRA AGRO SERVINDO
dimana spesifikasi untuk bahan penolong ini harus memenuhi
standar yang telah ditetapkan sesuai persyaratan laboratorium.

Tabel 6. Bahan Penolong

Neraca
Jangka
Bentu Asal Tempat Bentuk Bahan
N Jenis Bahan Kapasit waktu Sifat
k Baha Penyimpan Kemasa
o Penolong as Penggunaa Bahan % %
Fisik n an n
n Produ Sis
k a
Ammonium Padata Berbahay
1 1000 g Per tahun DN LBK BP    
Sulfate n a
Padata Berbahay
2 Boric Acid 1000 g Per tahun DN LBK BP    
n a

Di-Sodium
Padata Berbahay
3 Hydrogen 1000 g Per tahun DN LBK BP    
n a
Phospate. 12H2O

Di-Sodium
Padata Berbahay
4 Hydrogen 1000 g Per tahun DN LBK BP    
n a
Phospate. 7H2O

Disodium Padata Berbahay


5 1000 g Per tahun DN LBK BP    
Tetraborate n a

L (+) Ascorbic Padata Berbahay


6 1000 g Per tahun DN LBK BP    
Acid n a

Magnesium
Padata Berbahay
7 Chlorida 1000 g Per tahun DN LBK BP    
n a
Hexahydrate
Pottasium Padata Berbahay
8 250 g Per tahun DN LBK BP    
Peroxodisulfate n a
Pottasium Padata Berbahay
9 1000 g Per tahun DN LBK BP    
Chloride n a
Padata Berbahay
10 Silica Gel 500 g Per tahun DN LBK BP    
n a
Padata Berbahay
11 Titriplex III 1000 g Per tahun DN LBK BP    
n a
Tri-Sodium Padata Berbahay
12 250 g Per 6 bulan DN LBK BP    
Citrate n a
Trisodium
Padata Berbahay
13 Phospate 1000 g Per tahun DN LBK BP    
n a
Dodecahydrate

Alumunium Padata Berbahay


14 500 g Per tahun DN LBK BP    
Chloride n a

Pottasium Padata Berbahay


15 250 g Per tahun DN LBK BP    
Antimony n a

Barium
Padata Berbahay
16 Hydroxide 500 g Per tahun DN LBK BP    
n a
Octahydrate
Hydroxylamuniu Padata Berbahay
17 1000 g Per 6 bulan DN LBK BP    
m Sulfate n a

Ammonium Iron Padata Berbahay


18 500 g Per tahun DN LBK BP    
(III) Sulfate n a

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 24


PT MITRA AGRO SERVINDO
Jangka Neraca Bahan
Bentu Asal Tempat Bentuk
N Jenis Bahan Kapasita waktu Sifat
k Baha Penyimpana Kemasa % %
o Penolong s Penggunaa Bahan
Fisik n n n Produk Sisa
n
Calcium Padata Berbahay
19 250 g Per 6 bulan DN LBK BP
Carbonate n a    
Charcoal Padata Berbahay
20 250 g Per tahun DN LBK K
Activated n a    
Di-Pottasium
Padata Berbahay
21 Hydrogen 1000 g Per tahun DN LBK BP
n a
Phospate    
Lead (II) Padata Berbahay
22 500 g Per tahun DN LBK BP
Acetate n a    
Phenolpthali Padata Berbahay
23 100 g Per tahun DN LBK BP
ne n a    
Pottasium Padata Berbahay
24 500 g Per tahun DN LBK BP
Dichromate n a    
Pottasium
Sodium Padata Berbahay
25 500 g Per tahun DN LBK BP
Tartrate n a
Tetrahydrate    
Sodium Padata Berbahay
26 1000 g Per 6 bulan DN LBK BP
Chloride n a    
Sodium
Padata Berbahay
27 Thiosulfate 500 g Per tahun DN LBK BP
n a
Pentahydrate    
Padata Berbahay
28 Starch 25 g Per tahun DN LBK BP    
n a
Pottasium Padata Berbahay
29 250 g Per tahun DN LBK BP
Chromate n a    
Padata Berbahay
30 Alizarin 5g Per tahun DN LBK BP    
n a
4-Amino-2,3-
Dimethyl-1-
padata Berbahay
32 Phenyl-3- 10 g per tahun DN LBK BP
n a
pyrozolyn5o
n    
Barbituric padata Berbahay
33 100 g per 6 bulan DN LBK BP
Acid n a    
Cadmium padata Berbahay
34 100 g per 6 bulan DN LBK BP
Sulfate n a    
Di-Phenyl padata Berbahay
35 25 g per 4 bulan DN LBK BP
Karbazid n a    
Kalium padata Berbahay
36 500 g per tahun DN LBK BP
Bromat n a    
Lanthan padata Berbahay
37 100 g per tahun DN LBK BP
Nitrate n a    
Lanthanum padata Berbahay
38 100 g per tahun DN LBK BP
(iii)Chloride n a    
padata Berbahay
39 Methyl Red 25 g per tahun DN LBK BP
n a    
Methylene padata Berbahay
40 100 g per tahun DN LBK BP
Blue n a    
Potassium padata Berbahay
41 50 g per tahun DN LBK BP
Bromide n a    

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 25


PT MITRA AGRO SERVINDO
Potassium padata Berbahay
42 100 g per tahun DN LBK BP
Cyanide n a    

Neraca Bahan
Jangka
Jenis Bahan Bentuk Sifat Asal Tempat Bentuk %
No Kapasitas waktu %
Penolong Fisik Bahan Bahan Penyimpanan Kemasan Produ
Penggunaan Sisa
k
Potassium Di-
43 Hydrogen 1000 g per tahun padatan Berbahaya DN LBK BP
Phospate    
Potassium
44 1000 g per tahun padatan Berbahaya DN LBK BP
Iodide    
Potassium
45 Hexacyanoferat 250 g per tahun padatan Berbahaya DN LBK BP
(iii)    
46 Silver Nitrate 125 g per tahun padatan Berbahaya DN LBK BP
   
47 Sodium Azide 100 g per tahun padatan Berbahaya DN LBK BP
   
48 Sulfanilamid 25 g per 4 bulan padatan Berbahaya DN LBK BP
   
1,8 Dihydroxy-
2-
49 25 g per 3 bulan padatan Berbahaya DN LBK BP
(4silfophenylaz
o)/SPADN    
50 N-Hexadecane 250 g per 2 bulan cair Berbahaya DN LBK BP
   
Potassium
51 500 g per tahun padatan Berbahaya DN LBK BP
Ioadate    
3
10 m
Tidak
52 Aquadest 20 Lt per bulan cair DN LBK BP
Berbahaya
   
Tidak
53 Jerigen 20 L 50 bh per bulan padatan DN LBK BP
Berbahaya
   
Sumber : PT MITRA ARGO SERVINDO, 2017
Keterangan :
DN : Dalam Negeri BP : Botol Plastik
LBK : Lemari Bahan Kimia BG : Botol Kaca
TPS : Tempat Penyimpanan Sementara K : Kaleng

2.3.6. Jenis Peralatan yang Digunakan

Untuk menjalankan operasional jasa laboratorium pertanian


dan perkebunan PT MITRA AGRO SERVINDO telah melengkapi
peralatan laboratorium untuk digunakan dalam mendapatkan data
analisis mulai dari jenis glassware sampai berbagai instrument
terkini. Jenis-jenis peralatan yang dipakai dalam proses jasa

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 26


PT MITRA AGRO SERVINDO
laboratorium pertanian dan perkebunan disajikan pada tabel
dibawah ini. Untuk mendapatkan akurasi dan presisi data yang
diperoleh, peralatan-peralatan tersebut dipelihara dan dikalibrasi
secara berkala sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
sebagai laboratorium pengujian.

Tabel 7. Jenis Peralatan Laboratorium yang Digunakan

N Jumla Dampak yang


Peralatan Laboratorium Kegunaan
o h Unit Ditimbulkan
1 Spectrophotometer 1 Mengukur konsentrasi anion Tidak ada
2 COD Reactor 1 Mengukur konsentrasi COD Tidak ada
3 Hot Plate Stirer Torey kecil 1 Destruksi logam sampel padatan Tidak ada
4 Hot Plate Stirer Torey besar 1 Destruksi logam sampel padatan Tidak ada
5 Hot Plate Torey kecil 1 Destruksi logam sampel padatan Tidak ada
6 Hot Plate Corning PC-600 D 1 Destruksi logam sampel padatan Tidak ada
Penurunan
7 AAS 1 Mengukur konsentrasi logam metode basah kualitas udara
dan kualitas air
Penurunan
8 ICP 1 Mengukur konsentrasi logam metode basah kualitas udara
dan kualitas air
9 BOD Incubator 1 Mengukur konsentrasi BOD Tidak ada
10 Analytical Balance 4 Digit 1 Menimbang sampel dan bahan penolong Tidak ada
11 Analytical Balance 2 Digit 1 Menimbang sampel dan bahan penolong Tidak ada
Penurunan
12 GC-MS 1 Mengukur konsentrasi parameter organik
kualitas air
13 pH-Meter 1 Mengukur tingkat kemasaman Tidak ada
14 pH-Meter 2 Mengukur tingkat kemasaman Tidak ada
15 FTIR 1 Mengukur konsentrasi kandungan minyak Tidak ada
16 XRF 1 Mengukur logam metode kering Tidak ada
17 Turbidimeter 1 Mengukur tingkat kekeruhan Tidak ada
Mengukur parameter TDS, Konduktivitas, dan
18 TDS/Conductivity/Salinometer 1 Tidak ada
Salinitas
19 Vaccuum Pump 2 Penyaringan sampel TSS Tidak ada
20 Thermohygrometer Analog 3 Mengukur kelembaban dan suhu udara Tidak ada
21 Thermohygrometer Digital 3 Mengukur kelembaban dan suhu udara Tidak ada
22 Thermometer 2 Mengukur suhu udara Tidak ada
23 Heating Matel 3 Memanaskan proses destilasi Tidak ada
24 AAS 1 Analisis kadar abu Tidak ada
25 Micropipette Adjustable 1 Menambahkan bahan kimia yang dapat diatur Tidak ada
26 Chiller 3 Pintu 1 Tempat penyimpanan sampel Tidak ada
Mengeringkan sampel padatan dan mensterilkan
27 Oven 1 Tidak ada
botol bakteri
28 Rotary Evaporator 1 Evaporasi sampel untuk GCMS Tidak ada
Tingkat
29 Sonicator Wise Clean 1 Ekstrak sampel untuk GCMS
kebisingan
Mendinginkan sampel untuk mendapatkan bobot
30 Desicator besar 1 Tidak ada
tetap
Mendinginkan sampel untuk mendapatkan bobot
31 Desicator kecil 2 Tidak ada
tetap

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 27


PT MITRA AGRO SERVINDO
Analisis/preparasi dengan menggunakan bahan Penurunan
32 Fume Hood Asam 1
kimia bersifat asam kualitas udara
Tempat destilasi dengan menggunakan bahan kimia Penurunan
33 Fume Hood Destilasi Organic 1
bersifat organic kualitas udara

N Jumlah Dampak yang


Peralatan Laboratorium Kegunaan
o Unit Ditimbulkan
Fume Hood Preparasi Penurunan kualitas
34 1 Tempat preparasi untuk GCMS
GCMS udara
35 Conductivity Meter Istek 1 Mengukur konduktivitas Tidak ada
Mengamankan suplai listrik apabila terjadi
36 UPS 3 Tidak ada
pemutusan secara tiba-tiba
37 Komputer GCMS 1 Memproses data GCMS Tidak ada
38 Komputer ICP 1 Memproses data ICP Tidak ada
39 Komputer FTIR 1 Memproses data FTIR Tidak ada
40 Komputer XRF 1 Memproses data XRF Tidak ada
Komputer
41 1 Memproses data anion Tidak ada
Spektrofotometer
42 Komputer Admin 5 Memproses data laboratorium Tidak ada
43 Printer 5 Mengecek data Tidak ada
44 Transformator Centrado 1 Grounding ICP Tidak ada
45 Dehumidifier 1 Menstabilkan suhu dan kelembaban ruangan Tidak ada
46 Kompresor 1 Alat kompresi AAS Tidak ada
47 Sentrifuge 2 Mempercepat pengendapan sampel Tidak ada
48 CO Meter 1 Mengukur konsentrasi CO Tidak ada
Penurunan kualitas
49 Genset 1 Mensuplai listrik saat suplai dari PLN terputus udara dan tingkat
kebisingan
50 GPS 3 Menentukan posisi sampling Tidak ada
51 Hand Auger 1 Mengambil sampel tanah Tidak ada
52 Iglo 5 Kontainer untuk sampel dan peralatan sampling Tidak ada
Mengukur suhu, kelembaban, dan kecepatan
53 Multimedia 2 Tidak ada
angina
54 Stabilizer 2 Menstabilkan laju alir listrik Tidak ada
55 Stopwatch 2 Mengukur waktu Tidak ada
56 TDS Meter 1 Mengukur konsentrasi TDS Tidak ada
Thermometer Sampling
57 1 Mengukur suhu air Tidak ada
Air
58 Thermometer Infrared 1 Mengukur suhu menggunakan sensor IR Tidak ada
59 Weathermeter 1 Mengukur kondisi cuaca Tidak ada
Sumber : PT MITRA AGRO SERVINDO, 2017

2.3.7. Kebutuhan Tenaga Listrik

Sumber tenaga listrik dipasok oleh PLN sebesar 73 kVA


dan 1 unit genset yang dapat dipindah-pindahkan. Genset
disediakan sebagai sumber listrik emergency apabila pasokan PLN
mengalami gangguan dengan kapasitas genset sebesar 150 kVA.
Genset ditempatkan ditempat penyimpanan peralatan, namun pada
saat digunakan akan diletakkan luar gedung. Kapasitas bahan bakar

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 28


PT MITRA AGRO SERVINDO
genset sebesar 5 L/Jam. Konsumsi bahan bakar genset ini sebesar
17,5 L/Jam. Genset ini termasuk dalam tipe hening (Soundproof
diesel).

Tabel 8. Penggunaan Tenaga Listrik


Sumber
No Kapasitas Bahan Bakar Pemakaian Dampak yang Ditimbulkan
Energi
1 PLN 73 kVA - Sumber energi utama Tidak ada
3 Unit
Emergensi ketika PLN Penurunan kualitas udara dan
2 Genset 150 kVA Premium
mengalami gangguan peningkatan kebisingan
Portable
Sumber : PT MITRA ARGO SERVINDO, 2017

2.3.8. Kebutuhan Air

Kebutuhan akan air bersih diperoleh dari distribusi


perusahaan air minum (PAM) dan air minum dalam kemasan
(AMDK) dalam kemasan galon dipasok dari vendor. Pemakaian air
bersih dari PAM dihitung berdasarkan prakiraan jumlah pegawai,
jumlah pengunjung yang akan dating ke kantor dan kegiatan
operasional laboratorium sebesar 5,25 m3/hari dan AMDK sebesar
0,9 m3/bulan. Sumber air bersih yang ditampung pada ground
water tank berkapasitas 8 m3, selanjutnya dipompa menuju roof
tank dengan kapasitas 5 m3 untuk selanjutnya didistribusikan pada
satu lantai teratas menggunakan pompa packaged booster pump
dan lantai-lantai dibawahnya secara gravitasi.

Penggunaan air untuk operasional PT MITRA AGRO


SERVINDO dapat dilihat pada tabel berikut ini. Perkiraan air
bersih dapat dilihat pada tabel 9 berikut :

Tabel . Kebutuhan Air Bersih Tahap Operasi


Konsumsi Konsumsi Air
Faktor
Jumlah Luasan Air Bersih Bersih Rata-
Kebutuhan Kebutuhan
Orang (m2) Rata-rata rata
Air
(L/Hari) (L/m3/Hari)
150
Karyawan 42   6300 6,30
L/Org/Hari
Tamu/Pengunjung 20   5 L/Org/Hari 100 0,10
Kebersihan/Pemeliharaan 2
  298,24 0,5 L/Org/m 150 0,15
Bangunan
Siram Taman   10 1 L/Org/m2 10 0,01
Total       6560 6,56

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 29


PT MITRA AGRO SERVINDO
Tabel 9. Penggunaan Air
No Jenis Sumber Penggunaan Rata-rata Diolah/Tidak
3
1 PDAM 6,56 m /Hari Tidak
3
2 AMDK (Kemasan Galon) 1,7 m /Bulan Tidak
Sumber : PT MITRA ARGO SERVINDO, 2017

Penggunaan air bersih rata-rata perbulan disajikan pada


gambar neraca penggunaan air berikut :

Berdasarkan perhitungan tersebut maka kebutuhan air


untuk operasional kegiatan, operasional laboratorium pertanian dan
perkebunan adalah 780 L/hari dengan sumber air adalah dari
PDAM. Neraca air tahap operasional dapat dilihat pada Gambar 4.

Kebutuhan air
harian 6.56
m³/hari
6.30
Air PAM
m³/hari
Karyawan dan
Grease Trap
Operasional Lab
0.10
Water m³/hari Limbah cair
Tank Tamu 80% * 6.56 =
0.15
m³/hari 5.25m³
Pemeliharaan
0.01 Bangunan STP = 10 m³
m³/hari
Siram Taman
Drainase Kota
Tanah

Gambar 4. Neraca Penggunaan Air (m3/hari) PT MITRA AGRO SERVINDO

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 30


PT MITRA AGRO SERVINDO
2.3.9. Penggunaan Bahan Bakar

Tabel 10. Penggunaan Bahan Bakar

Penggunaa
No Jenis Volume/Bulan Penanganan Sisa Keterangan
n
Disimpan dalam
Pengisian bahan bakar
3 Genset jerigen di TPS
150 L hanya dilakukan pada saat
(@=50L) untuk digunakan
suplai dari PLN padam
kembali
1 Premium Konsumsi bahan bakar
Kendaraan
360 L Tidak ada maksimum untuk 3
Operasional
kendaraan
Konsumsi bahan bakar
Motor 60 L Tidak ada
maksimum untuk 2 motor
3 Genset 25,5 L/1000 Disimpan dalam
Diambil oleh pihak ketiga
(@=8,5L) Jam jerigen di TPS
Sisa oli kendaraan
Kendaraan
12 L/Service Tidak ada ditampung oleh pihak
2 Oli Operasional
service kendaraan

Sisa oli kendaraan


Motor 1 L/Service Tidak ada ditampung oleh pihak
service kendaraan
Sumber : PT MITRA AGRO SERVINDO, 2017

Jenis Limbah dan Penanganannya

Pada kegiatan operasional laboratorium PT MITRA AGRO


SERVINDO akan dihasilkan limbah yang meliputi limbah padat, cair, dan
gas. Kegiatan yang berpotensi menghasilkan limbah antara lain bagian
preparasi contoh daun, batang, dan kegiatan domestik. Adapun rencana
penanganannya adalah sebagai berikut :

a. Limbah Cair
Limbah cair dihasilkan dari kegiatan laboratorium yang berasal
daro ruang cuci, wastafel, dapur atau pantry, dan toilet. Limbah cair ini
termasuk sisa pencucian alat akan diolah oleh IPAL atau sistem
biological aerobic (STP) berkapasitas 10 m3.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 31


PT MITRA AGRO SERVINDO
Preparasi
Bahan

Analisis
Bahan

Dapur IPAL Saluran


Drainase

Toilet &
Wastafel

Ruang Cuci
& Wastafel
Pewadahan &
Pihak Ketiga
Sisa Larutan Penampungan
yang memiliki
Kimia di TPS Limbah
Izin dari KLHK
B3
Gambar 5. Diagram Alir Penanganan Limbah Cair (m3/hari) PT
MITRA AGRO SERVINDO

b. Limbah B3
Limbah B3 karena kegiatan laboratorium membutuhkan bahan
kimia untuk kegiatan persiapan sampel dan analisa sampel maka
dihasilkan limbah cair yang bersifat B3 dari kegiatan dan akan
ditampung dalam jerigen tertutup, kemudian jerigen tersebut disimpan
dalam TPS limbah B3. Limbah cair B3 ini akan diserahkan
pengangkutan dan pengelolaannya pada pihak ketiga yang memiliki
izin dari Kementerian Lingkungan Hidup. Mengacu pada Peraturan
Gubernur DKI Jakarta Nomor 76 Tahun 2009, mencakup jumlah sisa
larutan kimia dari unit laboratorium, lama penyimpanan limbah B3
tidak lebih dari 90 hari jika volume limbah B3 lebih dari 50 Kg/hari.
Untuk sisa oli genset, juga akan dikumpulkan tersendiri kemudian
diserahkan ke pihak pengelola oli bekas yang telah mendapat izin
lingkungan hidup.

c. Limbah Padat
Limbah padat yang akan dihasilkan kegiatan laboratorium PT
MITRA AGRO SERVINDO adalah dari sisa sampel daun, batang,

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 32


PT MITRA AGRO SERVINDO
tanah, limbah domestik berupa sisa makanan atau minuman, sisa alat
tulis kantor, serta sampah halaman.
Pengelolaan limbah padat dilaksanakan sebagai berikut :
 Pemisahan limbah padat untuk sampah laboratorium, sampah
organik, dan sampah non organik.
 Untuk limbah B3 bekerjasama dengan pihak ketiga yang telah
memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk
pengangkutan dan pengelolaan limbah B3.
 Limbah padat B3 ditampung sementara di TPS limbah B3.
 Dilakukan pemilahan untuk limbah organik dan non organik
yang dapat didaur ulang.
 Residu sampah akan diangkut ke TPA oleh Sudin Kebersihan
Jakarta Barat.

Limbah padat yang dihasalikan oleh Laboratorium


Pertanian dan Perkebunan PT MITRA AGRO SERVINDO dan
kegiatan domestik sebesar ± 0,12 m3/hari. Angka ini berdasarkan
perhitungan dengan variable sebagai berikut :
Jumlah karyawan dan tamu = 62 Orang
Faktor keserampakan = 80%
Faktor kepadatan = 80%
Asumsi volume sampah = 0,003 m3/hari

Maka perhitungannya adalah :


62 orang x 0,8 x 0,8 x 0,003 = 0,12 m3/hari

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 33


PT MITRA AGRO SERVINDO
Bak
Sampah TPS
Organik

Sampah TPS Pihak ke 3


Non B3
Bak
Sampah TPA
Non
Organik

Pihak ke-3
TPS Limbah (izin dari
Sampah B3 Wadah B3
B3 KLHK)
Gambar 6. Diagram alir penanganan limbah padat (m3/hari) PT MITRA AGRO
SERVINDO

2.3.10. Sistem Komunikasi

Fasilitas komunikasi yang tersedia di PT. MITRA AGRO


SERVINDO terdiri dari telepon dan fax. Selain telepon dan fax,
dilengkapi juga email dan jaringan internet dengan menggunakan
boardband system.

2.3.11 Jenis Alat Angkut an Kendaraan

Dalam melakukan kegiatan operasionalnya PT. MITRA


AGRO SERVINDO menyediakan kendaraan untuk mobilisasi
pengambilan sampel, kunjungan ke customer, mengantar dokumen,
pembelian barang dengan jumlah banyak dan jauh, serta motor
yang digunakan untuk keperluan pembelian dengan jarak tempuh
dekat.

Untuk keperluan pengangkutan limbah domestik


(perkantoran dan dapur) difasilitasi oleh pihak kawasan dengan
operasional truk pengangkut sampah Sudin Dinas Kebersihan
Jakarta Barat setiap hari. Sedangkan pengangkutan limbah B3, PT
MITRA AGRO SERVINDO akan menjalin kerjasama (MoU)

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 34


PT MITRA AGRO SERVINDO
dengan pihak pengelola limbah B3 yang telah mendapatkan izin
KLH. Pengangkutan limbah ini dilakukan secara periodik sebelum
90 hari. Jenis alat angkut dan kendaraan yang digunakan disajikan
pada tabel berikut.

Tabel 11. Jenis Kendaraan Operasional

N
Jenis Kendaraan Penggunaan Jumlah Periode
o
   Pengambilan Sampel
1 Toyota Avanza    Mengantar Dokumen 1  
   Kunjungan ke customer
Toyota Kijang    Pembelian barang jarak jauh dengan kapasitas
2 1  
Inova banyak
3 Motor Untuk antar jemput 2  
4 Pick Up Untuk ambil sampel dan angkat barang   Seiap Hari
Setiap bulan
atau <90 hari
Kendaraan
oleh pihak
5 Transporter Limbah Mengangkut limbah B3 1
pengelola
B3
limbah B3
berizin
Sumber : PT. MITRA AGRO SERVINDO,2017

2.3.12. Perlengkapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

Dalam program K3 PT. MITRA AGRO SERVINDO, alat


pelindung diri (APD) wajib dikenakan oleh para analis yang
bekerja di laboratorium. Penggunaan dan spesifikasi, dan jenis
APD yang tersedia adalah :

Analisa Laboratorium

 Sarung tangan (hand gloves) baik yang dari kain, kulit


maupun karet;
 Safety shoes dari bahan kulit;
 Kacamata (safety glasses) bening;
 Safety googles;
 Jas laboratorium, dan;
 Masker organik dan anorganik.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 35


PT MITRA AGRO SERVINDO
PT. MITRA AGRO SERVINDO juga menyediakan
peralatan keadaan darurat :

 Emergency eye wash digunakan untuk membasuh mata


apabila terkena cipratan bahan kimia.
 Emergency shower digunakan apabila terkena cipratan
bahan kimia pada anggota badan.
 Kotak P3K dignakan apabila terjadi kecelakaan atau sakit.
 Alat pemadam api ringan (APAR) digunakan untuk
memadamkan api apabila terjadi kebakaran.
 Wastafel digunakan untuk mencuci tangan setelah bekerja
dengan bahan kimia dan apabila terkena cipratan bahan
kimia pada tangan.
 Alarm digunakan sebagai tanda apabila terjadi kecelakaan
atau kebakaran.

2.3.13. Sistem Pemadam Kebakaran

PT. MITRA AGRO SERVINDO berencana menerapkan


prosedur operasi standar (SOP) tanggap darurat terhadap
kebakaran ataupun kecelakaan kerja. Sistem pemadam kebakaran
yang ada berupa peralatan pemadam api ringan (APAR) sebanyak
4 unit dan alarm 1 unit. Pemeriksaan dan pemeliharaan APAR dan
alarm dilakukan secara berkala tiap bulannnya. Untuk hydrant

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 36


PT MITRA AGRO SERVINDO
telah difasilitasi pihak pengelola ruko yang berada di kawasan ruko
sebanyak 1 unit dan dalam kondisi baik.

Tabel 12. Peralatan keselamatan kerja PT. MITRA AGRO


SERVINDO
No Deskripsi Jumlah
1 Cover All 4 pcs
2 Helmet 4 pcs

3 Pelindung Muka (Full Face Mask) 1 pcs

PFD (Personal Flotation Device)


4 4 pcs
Boggie
PFD (Personal Flotation Device)
5 4 pcs
Krisbow
PFD (Personal Flotation Device)
6 3 pcs
Green
7 Sarung Tangan Anti Panas 1 set
8 Masker Organik 3 set
9 Masker Anorganik 3 set
10 Masker Debu 3M 1 dus
11 Pelindung Telinga (Ear Plug) 1 dus
12 Pelindung Telinga (Ear Muff) 2 set

13 APAR (Alat Pemadam Api Ringan) 4 unit

14 Emergency Eyewash 1 unit


15 Emergency Shower 1 unit
16 Kotak P3K 3 unit
17 Emergency Lamps 3 unit

2.4 KOMPONEN FISIKA KIMIA

2.4.1. Kualitas Udara dan Kebisingan

Kualitas Udara Ambien

Pengukuran kualitas udara di sekitar lokasi PT. MITRA


AGRO SERVINDO dilakukan pada cuaca cerah, dimana
pengukuran kualitas udara ini dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruh kegiatan PT MITRA AGRO SERVINDO terhadap
lingkungan sekitarnya. Pengukuran kualitas udara ambien
dilakukan pada tanggal 1 Juni 2015 dan dilakukan di dua titik

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 37


PT MITRA AGRO SERVINDO
lokasi yaitu AAQ-1 (di depan gedung PT MITRA AGRO
SERVINDO) dan AAQ-2 (di belakang Gedung PT MITRA AGRO
SERVINDO). Hasil pengukuran ditabulasikan pada tabel berikut.

Tabel 13. Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien

Hasil Analisis
No Deskripsi NAB Satuan
AAQ-1 AAQ-2
  Ambient Air Quality :        
1 Sulfur Dioxide, SO2 49.3 38 900/1H µg/Nm3
30000/1
2 Carbo Monoxide, CO 3.66 3.437 µg/Nm3
H
3 Nitrogen Dioxide, NO2 49 39.7 400/1H µg/Nm3
4 Oxidant, O3 53.2 48.6 235/1H µg/Nm3
5 Dust, Particulate 125/1H 169/1H 230/24H µg/Nm3
6 Lead, Pb 0.1/1H 0.1 2/24H µg/Nm3
7 Hydrocarbon, HC 117 110 160/3H µg/Nm3
  Meteorologi Data :
1 Temperature 30.3 30.8 - °C
2 Relative Humidity 67.5 65.5 - %

3 Wind Speed (Average) 1.2 1 - Km/h

4 Wind Blow West West - -

5 Noise Level - Average 68 65 70 dB(A)


Sumber : PT MITRA AGRO SERVINDO, 2017

Keterangan :

Baku Mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999.

AAQ-1 = Di depan Gedung PT MITRA AGRO SERVINDO

AAQ-2 = Di belakang Gedung PT MITRA AGRO SERVINDO

Hasil pengukuran kualitas udara ambien diluar gedung


menunjukan parameter kualitas udara di sekitar PT MITRA AGRO
SERVINDO masih memenuhi nilai ambang batas (NAB) yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 38


PT MITRA AGRO SERVINDO
Pengukuran kualitas udara ambien di luar gedung PT MITRA
AGRO SERVINDO akan dimasukan dalam program lingkungan hidup PT
MITRA AGRO SERVINDO setiap 6 bulan sekali. Pengukuran kualitas
udara ambien disajikan pada gambar berikut :

Kualitas Udara Dalam Ruangan


Pengukuran kualitas udara dalam ruangan dilal\kukan di 1 titik
pengukuran ruangan diwakili oleh IAQ-1 yaitu pada ruang yang akan
direncanakan sebagai ruang operasional atau ruang laboratorium yang
terletak di lantai 1.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 39


PT MITRA AGRO SERVINDO
Tabel 14. Hasil Analisis Kualitas Udara Dalam Ruangan

HASIL
N ANALISIS
DESKRIPSI NAB SATUAN
O
(IAQ)
Ambient Air
       
Quality :
Sulfur Dioxide,
1 0.026 - µg/Nm3
SO2
Carbo Monoxide,
2 3 29/1H µg/Nm3
CO
Nitrogen Dioxide,
3 0.01 3/1H µg/Nm3
NO2
4 Oxidant, O3 0.01 0.08/1H µg/Nm3
5 Dust, Particulate 0.056 230/24H µg/Nm3
6 Lead, Pb <0.0001 2/24H µg/Nm3
7 Hydrocarbon, HC 0.09 - µg/Nm3
  Meteorologi Data :
1 Temperature 31.9 - °C
2 Relative Humidity 64 - %
Noise Level –
3 57 85 dB(A)
Average
Sumber : PT MITRA AGRO SERVINDO, 2017

NAB berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.


Per 13/MEN/x/2011

Dari hasil pengukuran tersebut di atas menunjkan bahwa kualitas


udara dalam ruangan di semua lokasi pengukuran masih dalam kondisi
baik dan memenuhi nilai ambang batas (NAB) berdasarkan Keputusan
Meteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 13/MEN/X/2011 tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di tempat kerja.

Pengukuran kualitas udara dalam ruangan akan dimasukkan ke


dalam program lingkungan hidup yang dilaksanakan setiap tahun sekali.
Pengukuran kualitas udara dalam ruangan disajikan pada gambar berikut.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 40


PT MITRA AGRO SERVINDO
2.4 Kualitas Air

Kualitas Air Permukaan

Pengambilan sampel air permukaan dilakukan pada 1 titik


di drainase di belakang gedung PT MITRA AGRO SERVINDO.
Untuk melihat kondisi kualitas air drainase ini disajikan pada tabel
berikut.

Tabel 15. Hasil Analisis Kualitan Air Permukaan

Baku Mutu
No Deskripsi
RW I II III IV
PHYSICS
Total dissolved solids,
1 346 1000 1000 1000 1000
(TDS)
Total suspended solids,
2 13 50 50 400 400
(TSS)
Water Water Water Water
3 Temperature 30.6 tempt. ± tempt. ± tempt. ± tempt. ±
3 3 3 5

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 41


PT MITRA AGRO SERVINDO
INORGANICS
1 Fluoride, F 0,11 0,5  1,5  1,5   - 
Nitrogen, Nitrate as N
2 0,3  10  10  20  20
(NO3N)
Nitrogen, Nitrite as N
3 0,007  0,06  0,06  0,06  -
(NO2N)
4 Ammonia, NH3    0,5  -  -  -
5 Ph 7,44  6-9  6-9  6-9  6-9
Biochemical Oxygen
6 5,2  2  3  6  12
Demand, BOD
Chemical Oxygen Demand,
7 21,3  10  25  50  100
COD
8 Dissolved Oxygen, DO 3  6  4  3  0
9 Total Phospate ad P 0,16  0,2  0,2  1  5
10 Cyanide, CN <0,005   0,02  0,02  0,02  -
11 Free Chlorine, Cl2 <0,01   0,03  0,03  0,03  -
12 Hydrogen Sulfide, H2S  <0,002  0,002  0,002  0,002  -
METALS
<0,000
1 Mercury, Hg 0,001 0,002 0,002 0,005
5
2 Arsenic, As <0,005 0,05 1 1 1
3 Cadmium, Cd <0,005 1 - - -
4 Floride, F 1,5 0,01 - - -
5 Cobalt, Co <0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Hexavalent Chromium,
6 <0,01 0,05 0,05 0,05 0,01
Cr2+
7 Copper, Cu <0,013 0,02 0,02 0,02 0,2
8 Lead, Pb <0,01 0,03 0,03 0,03 1
9 Cobalt, Co <0,02 0,2 0,2 0,2 0,2
10 Boron, B 0,06 1 1 1 1
11 Selenium, Se <0,002 0,01 0,05 0,05 0,05
12 Zinc, Zn 0,01 0,05 0,05 0,05 2
ORGANICS
1 Oil and Grease 0,4 1000 1000 1000 -
2 Surfactants, MBAS 0,12 200 200 200 -
MICROBIOLOGY
1 Coliform, Fecal 460 100 1000 2000 2000
2 Total Coliform 1100 1000 5000 10000 10000

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 42


PT MITRA AGRO SERVINDO
Sumber: PT MITRA AGRO SERVINDO, 2017

Keterangan :
Baku Mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2011
RW : River Water = Air Permukaan

Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan konsentrasi


yang terukur di lokasi tempat air buangan masih memenuhi baku
mutu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001 (kelas II)

Kualitas Air Bersih

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 43


PT MITRA AGRO SERVINDO
Pengukuran kualitas air bersih dimaksudkan untuk
memantau tingkat higienis kualitas air bersih yang disuplai oleh
PDAM. Pengukuran kualitas air minum telah masuk dalam
program pemantauan lingkungan terkait dengan kesehatan
karyawan. Pengambilan sampel air bersih dilakukan pad air PDAM
yang meupakan sumber air bersih di ruko di 1 titik lokasi clean
water (CW lantai 1).
Hasil analisis kualitas air minum ini dibandingkan dengn
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Adapun hasil
yang diperoleh disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 16. Hasil Analisis Kualitas Air Bersih


Hasil
N Analisis Baku
Deskripsi Satu
o Clean Mutu
Water
Bacteria
1 Total Coliform 0 50 Col./100mL
Physical Properties
1 Color 3 50 Pt/Co
2 Odor Odourless Odourless -
3 Taste Tasteless Tasteless -
Air temp.
4 Temperature 30.1 °C
±3
5 Turbidity 4 25 NTU
6 Total Dissolved Solids, TDS 320 1500 mg/L

Hasil
N Baku
Deskripsi Analisis Satu
o Mutu
Clean Water
Chemical Properties
1 Mercury, Hg <0.0005 0.001 mg/L
2 Arsenic, Ar <0.005 0.05 mg/L
3 Iron, Fe <0.02 1 mg/L
4 Cadmium, Cd <0.003 0.005 mg/L
5 Lead, Pb <0.01 0.05 mg/L

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 44


PT MITRA AGRO SERVINDO
6 Hexavalent Chromium, Cr6+ <0.01 0.05 mg/L
7 Manganese, Mn <0.002 0.5 mg/L
8 Selenium, Se <0.002 0.01 mg/L
9 Zinc, Zn 0.02 15 mg/L
10 Cyanide, CN <0.005 0.1 mg/L
11 Fluoride, F 0.12 1.5 mg/L
12 Nitrogen, Nitrate as N (NO3N) 0.7 10 mg/L
13 Nitrogen, Nitrite as N (NO2N) 0.014 1 mg/L
14 Chloride, Cl 46 600 mg/L
15 Hardness, Total as CaCO3 192 500 mg/L
16 pH 6.91 6.5-9.0 pH Unit
17 Sulphate, SO4 63.8 400 mg/L
18 Surfactants, MBAS 0.08 0.5 mg/L
Sumber : PT MITRA AGRO SERVINDO, 2017
Keterangan :
Baku Mutu berdasarkan PerMenKes No. 416/MENKES/PER/IX/1990 Lampiran II
CW = Air Kran lantai 1

Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa kualitas air


bersih di lokasi tersebut baik secara fisika, kimia, maupun
mikrobiologi masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.416/1990 Lampiran
II.

2.4.2. Komponen Biologi

Flora Darat

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 45


PT MITRA AGRO SERVINDO
Pada umumnya flora yang berada di dalam dan
sekitar lokasi kegiatan merupakan vegetasi yang terkait
dengan estetika Kawasan, yaitu sengaja ditanam bukan
tumbuh dengan sendirinya. Flora yang ditemui adalah
tanaman jenis tanaman pelindung ditepi jalan dan tanaman
hias, mulai dari vegetasi berbatang keras hingga
rerumputan. Jenis flora yang dijumpai di lokasi kegiatan
disajikan pada table berikut.

Tabel 17. Jenis Flora yang Dijumpai di Sekitar


Lokasi Kegiatan

No Nama Daerah Nama Latin Fungsi


1 Kelapa Kuning Cocos sp. Tanaman hias
Tanaman
2 Kersen/Talok Muntingia calabura
peneduh
Tanaman
3 Mangga Mangifera indica
peneduh
Tanaman
4 Flamboyan Delonix regia
peneduh
Tanaman
5 Angsana Pterocarpus indiscus
peneduh
Sumber : Hasil observasi lapangan PT MITRA AGRO SERVINDO, 2017

Dari hasil observasi di lokaso kegatan tidak ditemukan adanya


flora yang dilindungi. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungannya,
PT MITRA AGRO SERVINDO akan berusaha untuk memelihara
tanaman yang sudah tersedia di lokasi dan utuk estetika, akan di tanam
jenis tanaman hias yang cocok untuk iklim dan lingkungan di lokasi.

Fauna Darat

Fauna yang dijumpai di areal kegiatan kegiatan terdiri dari


beberapa jenis burung dan mamalia. Dari jenis fauna tersebut tidak ada
yang merupakan jenis satwa langka yang dilindungi. Hasil observasi fauna
di lokasi kegiatan disajikan pada tabel berikut.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 46


PT MITRA AGRO SERVINDO
Tabel 18. Jenis Fauna yang Dijumpai di Sekitar Lokasi Kegiatan

N
Jenis Nama Daerah Kelimpahan Keterangan
o
MAMALIA
1 Felis domestica Kucing + Liar
AVES/BURUNG
1 Passer montana Burung gereja +++ Liar
REPTILIA, AMPHIBIA, INSEKTA
1 Hemidactylus frenatus Cicak +++ Liar
2 Mabula multifasciata Kadal + Liar
3 Bufo melanostictus Kodok ++ Liar
4 Papilio blumei Kupu-kupu hitam + Liar
5 Dissosteira corolina Belalang + Liar
6 Oethetrum sabina Capung badak ++ Liar
Sumber : Hasil observasi lapangan PT. MITRA AGRO SERVINDO, 2017

Keterangan :
+ : dijumpai dalam jumlah < 5 ekor
++ : dijumpai dalam jumlah 5-10 ekor
+++ : dijumpai dalam jumlah > 10 ekor

2.5 KOMPONEN SOSIAL EKONOMI BUDAYA

2.5.1. Demografi

Komponen penduduk merupakan salah satu unsur dalam


pemerintahan yang dapat menjadi subyek dan obyek pembangunan sebuah
wilayah. Keluarahan Tomang Kecamatan Grogol Pertamburan Jakarta
Barat merupakan kelurahan yang terkena dampak langung dengan adanya
kegiatan pembangunan jasa laboratorium pertanian dan perkebunan oleh
PT MITRA AGRO SERVINDO. Wilayah Tomang (Kelurahan Tomang
dalam angka, 2018) luasnya 1,88 km2, dengan jumlah penduduk 56,774
orang, terdiri dari 28,548 orang laki-laki dan 28,226 orang perempuan.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 47


PT MITRA AGRO SERVINDO
Sehingga tingkat kepadatan penduduk mencapai 30,199 orang/km2.
Jumlah dan komposisi penduduk dapat dilihat dalam table sebagai berikut:

Tabel 19. Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kel.


Tomang, Kec. Grogol Pertamburan, 2017
N
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
o
1 0-4 1208 1211 2419
2 9-May 2419 1333 3752
3 14-Oct 1278 2611 3889
4 15-19 1387 1256 2643
5 20-24 2643 1225 3868
6 25-29 1167 2392 3559
7 30-34 1263 1141 2404
8 35-39 2404 1449 3853
9 40-44 1365 2814 4179
10 45-49 1662 1633 3295
11 50-54 3295 1583 4878
12 55-59 1589 3172 4761
13 60-64 1594 1456 3050
14 65-69 3050 1367 4417
15 70-74 1263 2630 3893
16 >75 961 953 1914
Jumlah 28548 28226 56774
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2017

BAB 3. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.1 KOMPONEN FISIKA-KIMIA

3.1.1. Limbah Padat

a. Rencana Pengelolaan Limbah Padat Domestik

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 48


PT MITRA AGRO SERVINDO
Limbah padat yang dimanfaatkan atau didaur ulang

Limbah padat domestik seperti kertas bekas, kardus bekas,


kemasan bekas lainnya yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan
kembali akan disimpan sementara di tempat penyimpanan barang
untuk diambil atau dijual oleh pihak ketiga untuk dimanfaatkan
atau didaur ulang. Pelaksanaan kebersihan dari limbah padat
domestik dilakukan oleh petugas kebersihan PT MITRA AGRO
SERVINDO setiap hari agar tidak terjadi gangguan estetika.
Manager laboratorium sebagai penanggung jawab akan
memastikan pelaksanaan pengelolaan ini berjalan dengan baik.

Limbah padat yang tidak dapat dimanfaatkan atau didaur ulang

Limbah padat domestik berasal dari kegiatan dapur,


karyawan dan pemeliharaan gedung berupa kemasan makanan
bekas, tisu bekas, sisa makanan, pecahan gelas, dan potongan kayu
terlebih dahulu akan dipilah sesuai jenis organik, non-organik dan
padatan kemudian disimpan sementara dalam drum tertutup untuk
diangkut oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta setiap dua hari.
Pelaksanaan kebersihan dari limbah padat domestik dilakukan oleh
petugas kebersihan PT MITRA AGRO SERVINDO setiap hari
agar tidak terjadi gangguan estetika. Manager laboratorium sebagai
penanggung jawab akan memastikan pelaksanaan pengelolaan ini
berjalan dengan baik.

b. Limbah Padat Terkontaminasi B3


Kain majun, tisu, sarung tangan karet bekas kegiatan
laboratorium yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3)
dikumpulkan dalam kantong plastik kemudian dimasukan dalam
drum tertutup dan disimpan sementara di TPS Limbah B3 untuk
dikirimkan ke pihak pengelola limbah B3 yang mempunyai izin

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 49


PT MITRA AGRO SERVINDO
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Limbah
tersebut dikirim bersamaan dengan pengiriman limbah B3 yang
lain. Selanjutnya, manager laboratorium sebagai penanggung
jawab akan memastikan pelaksanaan pengelolaan ini berjalan
dengan baik.

c. Botol/Jerigen Plastik/Gelas Bekas B3


Botol/jerigen plastik/gelas bekas yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun (B3) disimpan sementara di TPS Limbah
B3 dengan terlebih dahulu memastikan tidak ada sisa sampel
didalamnya. Label sampel yang menempel pada botol/jerigen
bekas tersebut dicopot kemudian dirobek agar tidak dapat
dipergunakan kembali dan dimasukan kedalam drum tertutup
untuk dikirimkan ke pihak pengelola limbah B3 yang mempunyai
izin. Limbah tersebut dikirim bersamaan dengan pengiriman
limbah B3 yang lain. Manager laboratorium sebagai penanggung
jawab akan memastikan pelaksanaan pengelolaan ini berjalan
dengan baik.

d. Sisa Sampel Padatan B3


Sisa sampel padatan B3 seperti sisa analisis dan sisa sampel
akan dimasukan dalam drum tertutup khusus untuk limbah padaan
yang tersimpan di TPS Limbah B3 untuk dikirimkan ke pihak
pengelola limbah B3 yang mempunyai izin. Limbah tersebut
dikirim bersamaan dengan pengiriman limbah B3 yang lain.
Manager laboratorium sebagai penanggung jawab akan
memastikan pelaksanaan pengelolaan ini berjalan dengan baik.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 50


PT MITRA AGRO SERVINDO
3.1.2. Rencana Pengelolaan Limbah Cair

a. Limbah Cair Domestik

Limbah cair domestic berasal dari pencucian dapur, MCK,


dan Mushola yang digunakan karyawan. Limbah ini dialirkan ke
drainase tertutup yang difasilitasi pihak pengelola ruko.
Pemeliharaan drainase dilakukan oleh pihak pengelola ruko.
Manager laboratorium sebagai penanggung jawab berkoordinasi
dengan pihak pengelola ruko untuk memastikan pelaksanaan ini
berjalan dengan baik.

b. Limbah Cair Pencucian Alat Gelas

Limbah cair pencucian alat gelas berasal dari pemakaian


alat gelas laboratorium sebelum dicuci, sisa analisis dituangkan
dalam jerigen limbah sesuai karakteristiknya dan disimpan di TPS
Limbah B3. Kemudian alat gelas direndam dengan memakai
deterjen/tipol setelah itu dibilas dengan air bersih. Air pencucian
tersebut ditampung dalam jerigen dan disimpan di TPS Limbah B3
untuk dikirimkan ke pihak pengelola limbah berizin. Pencucian
alat gelas akan diatur dalam Instruksi Kerja tentang pencucian alat
gelas. Limbah cair pencucian ini dimasukan dalam program
pengelolaan lingkungan. Manager laboratorium sebagai
penanggung jawab memastikan pelaksanaan pengelolaan ini
berjalan dengan baik.

c. Limbah Cair Sisa Pelarut dan Pereaksi Organik

Sisa pelarut dan pereaksi organic merupakan limbah B3,


sisa pelarut ini ditampung dalam jerigen sesuai dengan
karakteristiknya dan disimpan di TPS Limbah B3 untuk kemudian
dikirimkan ke pihak pengelola limbah B3 berizin. Manager

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 51


PT MITRA AGRO SERVINDO
laboratorium sebagai penanggung jawab memastikan pelaksanaan
pengelolaan ini berjalan dengan baik.

d. Limbah Cair Sisa Sampel Cair B3

Setelah melewati waktu retensi, sisa sampel cair yang


bersifat B3 ditampung dalam jerigen sesuai dengan
karakteristiknya dan disimpan di TPS Limbah B3 untuk dikirimkan
ke pihak pengelola limbah B3 yang berizin. Manager laboratorium
sebagai penanggung jawab memastikan pelaksanaan pengelolaan
ini berjalan dengan baik.

e. Limbah Air Scrubber

Scrubber digunakan untuk menangkap cemaran gas buang


dari kegiatan laboratorium (fume hood), yaitu dengan cara
menyemprotkan partikel air ke dalam jalur cemaran gas, sehingga
cemaran gas tersebut jatuh bersama air dan ditampung dalam bak
penampung, sedangkan gas yang tidak tertangkap dialirkan ke
udara bebas. Air yang digunakan untuk scrubber tersebut dikontrol
tingkat kemasaman dan volumenya setiap hari agar dapat
digunakan kembali untuk mengkap cemaran gas yang keluar dari
jalur cemaran gas. Apabila konsentrasi air scrubber telah jenuh,
maka akan ditampung dalam jerigen dan disimpang di TPS Limbah
B3 untuk dikirimkan ke pihak pengelola limbah B3 bersamaan
dengan limbah B3 yang lainnya. Manager laboratorium sebagai
penanggung jawab memastikan pelaksanaan pengelolaan ini
berjalan dengan baik.

3.1.3. Pembuangan Limbah B3

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 52


PT MITRA AGRO SERVINDO
Limbah cair dan padatan yang bersifat B3 dipilah sesuai jenis dan
karakteristiknya kemudian disimpan di TPS Limbah B3 untuk
diangkut ke pihak pengelola limbah B3 yang mempunyai izin, dimana
kendaraan pengangkut limbah B3 diakomodasi oleh pihak pengelola
limbah B3. Periode pengangkutan limbah B3 dilakukan setiap bulan
atau <90 hari. Pengangkutan limbah B3 disajikan pada gambar berikut.

3.1.4. Cemaran Gas


a. Cemaran Gas di Dalam Ruangan
Cemaran gas di dalam ruangan berasal dari kegiatan
proseslaboratorium baik dari proses analisis yang dilakukan
analisis maupun dari instrumentasinya. Untuk proses analisis yang
berpotensi mencemari udara ruang kerja, maka analisis tersebut
dilakukan dalam fume hood,agar cemaran gas dapat terhisap keluar
ruang kerja. Selain itu ruang kerja yang berpotensi meneghasilkan
cemaran gas dilengkapi dengan exhaust fan. Untuk mengantisipasi
cemaran gas terpapar karyawan, PT MITRA AGRO SERVINDO
telah menerapkan program pengelolaan lingkungan, yaitu
pemeliharaan exhaust fan, penyejuk ruangan, fume hood, scrubber,
dan melakukan pengukuran kualitas udara dalam ruangan secara
berkala dengan mangacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan
lingkungan kerja perkantoran dan industri, serta Peraturan Menteri

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 53


PT MITRA AGRO SERVINDO
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No Per. 13/MEN/X/2011 tentang
nilai ambang batas faktor fisika dan kimia di tempat kerja.
Penggunaan alat pelindung diri (APD) harus digunakan
berupa masker yang sesuai dengan karakteristik bahan kimia yang
digunakan, misalnya anorganik, kacamta safety, sarung tangan, dan
jas lab. Manager laboratorium sebagai penanggung jawab akan
memastikan pelaksanaan pengelolaan ini berjalan dengan baik.

b. Cemaran Gas di Luar Ruangan


Cemaran gas yang berpotensi mempengaruhi lingkungan
sekitar berasal dari fasilitas fume hood yang sebelmnya ditangkap
dalam scrubber,selain aktivitas kendaraan oprasional serta genset
(rencana). Pemeliharaan fasilitas scrubber fume hood, kendaraan,
dan genset dilukakan secara berkala dengan berkoordinasi dengan
vendor peralatan. Untuk mengetahui kegiatan tersebut
mempengaruhi kualitas udara di luar ruangan, maka pemantauan
kualitas udara ambien dilakukan secara berkala. Manager
laboratorium sebagai penanggung jawab akan memastikan
pelaksanaan pengelolaan ini berjalan dengan baik.

3.1.5. Rencana Pengelolaan Debu


a. Debu di Dalam Ruangan
Kegiatan oprasional PT MITRA AGRO SERVINDO tidak
berpotensi menghasilkan debu, namun untuk mengantisipasi
adanya partikel debu yang berpotensi terpapar terhadap karyawan
maka pemeliharaan exhaust fan dan penyejuk ruangan dilakukan
secara berkala. Pengukuran untuk partikel debu dalam ruangan
dilakukan bersamaan dengan pengelolaan kualitas udara dalam
ruangan. Manager laboratorium sebagai penanggung jawab akan
memastikan pelaksanaan pengelolaan ini berjalan dengan baik.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 54


PT MITRA AGRO SERVINDO
b. Debu di Luar Rungan
Debu dihasilkan dari operasional kendaraan dan genset
(rencana). Upaya pengelolaan lingkungan adalah penyiraman jalan
yang menjadi lalu lalang kendaraan terutama pada musim kemarau
dan pemeliharaan mesin genset. Pemantauan lingkungan dilakukan
bersamaan dengan pemantauan kualitas udara ambien. Manager
laboratorium sebagai penanggung jawab memastikan pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan agar berjalan dengan baik.

3.1.6. Kebisingan
a. Kebisingan di Dalam Ruangan
Tingkat kebisingan dari oprasional peralatan jasa
laboratorium pertanian dan perkebunan memengaruhi tingkat
kesehatan karyawan terutama pendengaran. Upaya yang ditempuh
untuk menanggulangi bahaya bising adlaah dengan pemeliharaan
peralata secara berkala, mengisolasi sumber bisisng dengan
peredam bising telinga (ear plug). Upaya pemanatuan terhadap
tingkat kebisingan dalam ruangan dilakukan bersamaan dengan
pemantuan kualitas udara dalam ruangan. Manager laboratorium
sebagai penanggung jawab akan memastikan pelaksanaan
pengelolaan ini berjalan dengan baik.

b. Kebisingan di Luar Ruangan


Kebisingan di luar ruangan yang di perbolehkan adalah 70
dBA berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 48 Tahun 1996. Upaya pengelolaan kebisingan diluar ruangan
yang dilakukan oleh PT MITRA AGRO SERVINDO yaitu dengan
mengisolasi sumber bising dengan peredam bising, melakukan
pemeliharaan peralatan atau kendaraan dan pemakaian pelindung
telinga (ear plug). Upaya pemantuan terhadap tingkat kebisingan
dilakukan bersamaan dengan pemantuan kualitas udara ambien.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 55


PT MITRA AGRO SERVINDO
Manager laboratorium sebagai penanggung jawab akan
memastikan pelaksanaan pengelolaan agar berjalan dengan baik.

3.2 Komponen Biologi


Sedikutnya keanekaragaman hayaati baik flora maupun fauna dilokasi
kegiatan dapat dimaklumi mengingat lokasi ini masuk dalam kawasan
komersial Tomang Jakarta Barat yang padat kegiatan komersial. Flora darat
yang terinvetarisasi berdasarkan observasi lapangan banyak ditemukan dari
jenis vegetasi estetika, berupa tanaman hias, sedangkan fauna yang banyak di
temui berasal dari jenis aves khususnya burung gereja (passer Montana).

Penanaman tanaman pelindung dan tanaman hias disekitar gedung dan


areal parkir akan dilakukan oleh PT MITRA AGRO SERVINDO seperti
kersen, angsana, dan jenis tanaman bunga hias. Rencana penanaman vegetasi
ini dimaksudkan untuk mengurangi kebisingan dan debu dari lalu lalang
kendaraan yang melintas di sekitar PT MITRA AGRO SERVINDO.
Pemeliharaan vegetasi berupa pemangkasan ranting tanaman, pemupukan, dan
penyiraman saat musim kemarau akan terus dilakukan agar dapat menambah
nilai estetika. Manager laboratorium sebagai penanggung jawab pelaksanaan
pengelolaan lingkungan.

3.3 Komponen Sosial Ekonomi

Dengan beroprasinya jasa laboratorium pertanian dan perkebunan PT


MITRA AGRO SERVINDO akan membuka kesempatan kerja bagi
masyarakat sekitar (tenaga kerja lokal). Kebutuhan tenaga kerja untuk
oprasional PT MITRA AGRO SERVINDO akan memprioritaskan dari tenaga
kerja lokal masyarakat sekitar sesuai dengan kebutuhuan, kualifikasi, dan
keterampilan. Pengelolaan untuk kesempatan kerja di lakukan oleh PT
MITRA AGRO SERVINDO sebagai penanggung jawab akan memberikan

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 56


PT MITRA AGRO SERVINDO
informasi lowongan kerja melalui kantor kelurahan atau kecamatan setempat
sebelum menyebar luaskan melalui media masa atau internet.

3.4 K3-Kompetensi Kebakaran


PT MITRA AGRO SERVINDO mempunyai kebijakan K3L sebagai
panduan dalam menjalankan oprasional jasa laboratorium pertanian dan
perkebunan. Pelaksanaan K3L PT MITRA AGRO SERVINDO dijabat oleh
manager laboratorium yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan dan
pemantuan kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan yang mana
ketentuan-ketentuan K3L sebagai berikut :

 Melakukan pemeliharaan dan penyediaan alat-alat pelindung diri (APD)


seperti ear plug, jas lab, kacamata safety, masker, safety shoes, dan sarung
tangan;
 Melakukan pemeliharaan dan penyediaan alat apabila terjadi kecelakaan
kerja dan kebakaran seperti emergency eyewash, emergency shower, dan
wastafel;
 Menyediakan Obat-obatan dalam kotak P3K;
 Melakukan pemeliharaan dan penyediaan alat pemadam api ringan
(APAR).
 Melakukan pengolahan limbah domestik dan limbah laboratorium PT
MITRA AGRO SERVINDO;
 Memberikan penyuluhan pentingnya APD;
 Memberikan penyuluhan bahaya kebakaran dan bahaya bahan kimia;
 Memberikan orientasi K3L kepada karyawan baru;
 Melakukan pelatihan evakuasi (fire drill)
 Memasang rambu-rambu keselamatan, jalur evakuasi, dan peralatan
keselamatan lainnya;
 Mengelola dan memantau kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan
karyawan dan lingkungannya.

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 57


PT MITRA AGRO SERVINDO
Untuk mengantisipasi keadaan darurat, PT MITRA AGRO
SERVINDO mempunyai tim tanggap darurat. Tim ini akan bergerak apabila
terjadi kecelakaan kerja, kebakaran atau terjadi gempa. Nomor telpon penting
disediakan di setiap meja kerja yang terhubung telepon, termasuk security.

Tabel 20. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kelurahan


Tomang Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat Tahun
2017

No Mata Pencaharian Jumlah


1 Belum/Tidak Bekerja 4724
2 mengurus Rumah Tangga 6509
3 Pelajar/Mahsiswa 7295
4 Pensiunan 530
5 Pegawai Negeri Sipil 314
6 Tentara Nasional Indonesia 77
7 Kepolisian RI 22
8 Perdagangan 5
9 Petani/Perkebunan 1

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah


10 Industri 14
11 Renovasi 10
12 Transportasi 4
13 Karyawan Swasta 9794
24 Karyawan BUMN 90
15 Karyawan BUMD 2
16 Karyawan Honorer 13
17 Buruh Harian Lepas 730
18 Pembantu Rumah Tangga 3

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 58


PT MITRA AGRO SERVINDO
19 Tukang Jahit 4
20 Penata Bussana 1
21 Mekanink 7
22 Seniman 19
23 Petenjemah 1
24 Pendeta 22
25 Pastor 1
26 Wartawan 22
27 Juru Masak 1
28 Anggota DPR-RI 1
29 Dosen 66
30 Guru 185
31 Pilot 1
32 Pengacara 21
33 Notaris 6
34 Arsitek 3
35 Akuntan 2
36 Konsultan 6
37 Dokter 153
38 Bidan 6
39 Perawat 19
40 Apoteker 7
41 Pelaut 4
42 Sopir 201
43 Pedagang 341
44 Wiraswasta 2235
45 Lainnya 555
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2017

Tabel 21. Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama di Kelurahan Tomang


Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat Tahun 2017
No Agama Jumlah
1 Islam 24109
2 Katholik 4469
3 Protestan 3852
4 Budha 70
5 Hindu 1511
6 Khinghuchu 14
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2017

DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 59


PT MITRA AGRO SERVINDO
DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Page 60
PT MITRA AGRO SERVINDO

Anda mungkin juga menyukai