Anda di halaman 1dari 151

DOKUMEN

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
PT BATU CEMERLANG ANDALAN

BATU ANDESIT
DESA CIPICUNG
LUAS : 20 HA

DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU KEWAJIBAN PEMEGANG


IJIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI
NOMOR : 541.3 /KEP.715-DESDM/2014

2024
REKOMENDASI UPAYA
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


PEMERINTAH KAB U PATEN PU RWAKARTA

BADAN LINGKUNGAN HIDUP


Jalan Purnawarman Timur No. 11 A Telp. (0264) 2127O8 purwakarta

Purwakarta, 7 Mei2013

Kepada :

Nomor :666/14 lYl BLlll 2013 Yth. Pimplnan


Lampiran :
PT. Batu Cemerlang Andalan
Perihal : Rekomendasi Pengesahan
Dokumen UKL-UPL di
PURWAKARTA

Berdasarkan Dokumen UKL-UPL PT. Batu Cemerlang Andalan untuk


kegiatan Pertambengan Andesit yang berlokasi di Desa Cipicung Kecamatan
Sukatani Kabupaten Purwakarta Propinsi Jawa Barat, telah dilakukan
pengkajian melalui arahan perbaikan dengan Nomor 666/ saalpd|-BLH/2013
tanggal -s Mei 20,13. Dengan ini kami nyatakan bahwa,.iokumen dimaksud
dapat disetujui untuk dipergunakan sebagai acuan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan dengan ketentuan :

1 . Melaksanakan pengelolaan dan per.nantauan lingkungan sebagaimana


telah dinyatakan daiam dokumen UKL-UPL tersebut.
2. Bersedia melapoi-kan kegiatan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya
pemantauan lingkungan yang telah dilakukan kepada instansi terkait.
3. Senantiasa menghindari kerusakan dan pencemaran lingkungan.
4. Bersedia menghentikan sementara kegiatan apabila mengakibatkan
kerusakan dan atau pencemaran lingkungan.

Demikian surat rekomendasi pengesahaan ini untuk dipergunakan


sebagaimana meslinya.

LINGKUNGAN HIDUP

. Pembina Utama Muda


NtP 19581015 198802 '1 002
ARAHAN

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA

BADAN LINGKUNGAN HIDUP


Jalan Purnawarman Timur No. 11 A Telp. (0264) 212738 purwakarta

Purwakarta, _: Mei 2013


Kepada:
Nomor :66/ zoo/Pdl-BLH/2013 Yth. Pimpinan
Lampiran : -
PT. Bafu Cemerlang Andalan
Perihal : Arahan Perbaikan
Dokuuren UKL-UPL di-
PURWAKARTA

Setelah mempelalari Dokumen UKL-UPL pT. Batu Cemerlang Andalan


yang berlokasi di Desa Cipictmg Kecamatan sukatani Kabupaten purvzakarta
Propinsi fawa Baraf dapat kar,ri sampaikan beberapa hal sebagai berikut :

BAB I PENDAIIUI,UA}.I
Pada tragian Pendahuluan ada beberapa hal yang harus disesuaikan dan
dilengkapi" yaitu :

Landasan Hukum
1. _U_n!.1k Lrndarrg Undang l.iomcr 23 Tahtr.t 7997 agar dirubah menjadi
Undang Nornor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
lrnCang
Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. agar ditambahkan PeraLrran Pemerintah Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2012 tentar,g Ijin Lingkungan.

BAB II DESKRIPSI KEGIATAN


Informasi yang disampaikan sudah sesuai

BAB III INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN


Pada bagian ini agar dilakukan uji kualitas lingkungan pada
rencana lokasi kegiatan untuk mengetahui rona awal lingkungan.

BAB ry DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL


Pada bagian ini agar dijelaskan dari tiap indikator yang dianalisa
terkait dengan ienis serta potensi ciapak yang ada.

BAB V UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


Informasi yang disampaikan sudah sesuai
BAB VI I,JPAYA PEMANTAUAN LINGKI,JNGAN PABRIK
Pada bagian ini agar dimasukan cara metode pernantauan.

BABVII RENCANAREKLAMASI
Agar dimasukan jadwal Rencana Reklamasi.

BAB VIII PELAP'ORAN


lnformasi yang disampaikan sudah sesuai.

Demikian kami sampaikan untul menjadi bahan penyempumaan lebih


lanjut Atas perhatian saudara kami sampaikan terima kasih.

LINGKUNGANHIDL]P
({?
ol
I
,, --

NIP. 19581015 198802 1 002


'fembusan :
1. Yth. Bapak Bupati Purwakarta (xbagailaporan);
2. Yth. Bapak l{akil Bupati Purwakarta (sebagai lnwran).
KATA PENGANTAR

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

KATA PENGANTAR

Kebutuhan akan bahan tambang golongan C, Khususnya andesit sebagai


bahan dasar bangunan semakin hari smakin meningkat sejalan dengan
kegiatan pembangunan yang dilaksanakan dan juga faktor perekonomi negara
yang semakin membaik. Sebagai upaya untuk mengantisipasi peluang
tersebut, kami berupayauntuk bisa berpartisipasi dalam kegiatan usaha
pertambangan yang berdasarkan potensi yang ada, Kecamatan Sukatani
merupakan pilihan kami untuk melakukan kegiatan penambangan Andesit,
mengingat potensinya yang cukup besar

Untuk memenuhi ketentuan dalam proses perizinan, kami berupaya untuk


menyajikan secara sederhana mengenai Upaya Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan pada lahan yang akan di eksploitasi sebagaimana perijinan yang
diajukan

Mudah-mudahan kegiatan yang kami laksanakansesuai dengan ketentuan


yang telah dipersyaratkan dalam usahan peertambangan yang berwawasan
lingkungan

Akhirnya Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dalam proses penyusunan dokumen yang dimaksud dan
semoga dapat digunakan sebgai acuan dalam hal pelaksanaannya

Purwakarta, Mei 2013


PENYUSUN

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN i


DAFTAR ISI

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. I-1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... I-1
1.2 Landasan Hukum ................................................................................. I-2
1.3 Tujuan dan Kegunaan Studi ................................................................ I-5
1.4 Wilayah Studi....................................................................................... I-7
1.5 Identitas Pemrakarsa ........................................................................... I-9

BAB II DESKRIPSI ..................................................................................... II-1


2.1 Deskripsi Kegiatan ................................................................................. II-1
2.1.1 Kegiatan Yang Dilaksanakan ............................................................ II-2
2.1.2 Tujuan Kegiatan ................................................................................. II-2
2.1.3 Fasilitas Pendukung Kegiatan ...................................................... II-3
2.2 Lokasi Kegiatan Pertambangan ............................................................... II-3
2.3 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... II-4
2.4 Uraian Pelaksanaan Kegiatan.................................................................. II-4
2.4.1 Tahap Pra Kontruksi.......................................................................... II-5
2.4.2 Tahap Kontruksi................................................................................. II-5
2.4.3 Tahap Pasca Kontruksi (Operasional) .......................................... II-9

BAB III INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN ....................................... III-1


3.1 Komponen Lingkungan .......................................................................... III-1
3.1.1 Kualitas Udara.................................................................................... III-1
3.1.2 Kebisingan........................................................................................... III-1
3.1.3 Kualitas Air .................................................................................. III-2
3.2 Komponen Lingkungan Kimia - Fisik ..................................................... III-5
3.2.1 Iklim .................................................................................................... III-5
3.3 Ruang Lahan dan Tanah ......................................................................... III-6
3.3.1 Ruang dan Lahan ............................................................................... III-6
3.3.2 Fisografi dan Geologi .......................................................................... III-7
3.4 Biologi .................................................................................................. III-9
3.4.1 Flora..................................................................................................... III-9
PT. BATU CEMERLANG ANDALAN ii
PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

3.4.2 Fauna ................................................................................................... III-9


3.4 Sosial Ekonomi dan Budaya ................................................................... III-10

BAB IV DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL ......................................... IV-1


4.1 Sumber Dampak .................................................................................... IV-1
4.2 Jenis Dampak ........................................................................................ IV-3
4.2.1 Tahap Persiapan ................................................................................. IV-3
4.2.2 Dampak Terhadap Lingkungan Alam Selama
Penambangan ..................................................................................... IV-4
4.2.3 Kegiatan Pengolahan ......................................................................... IV-19
4.2.4 Tahap Pasca penambangan ............................................................... IV-22
4.3 Dampak Lingkungan Beraspek Sosekbud ................................................ IV-23
4.4 Sifat dan Totok Ukur Dampak ................................................................ IV-23
4.4.3 Kegiatan Pengolahan ......................................................................... IV-23
4.4.2 Tahap Pasca penambangan ............................................................... IV-24

BAB V UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN ...................................... V-1


5.1 Tahap Persiapan ..................................................................................... V-1
5.1.1 Upaya Pencegahan Dampak Negatif Terhadap Lingkungan ............... V-10
5.1.2 Upaya Pengelolaan Dampak Negatif Terhadap Sosial
Masyarakat ......................................................................................... V-10
5.1.3 Program Pengelolaan Lingkungan Hidup ........................................ V-12
5.2 Dampak Komulatif ................................................................................ V-14
5.3 Instansi Pengawas .................................................................................. V-14
5.4 Penguasaan Lahan.................................................................................. V-15
5.5 Tahap Penambangan .............................................................................. V-15
5.5.1 Pembersihan Lapangan (Land Clearing) ............................................. V-15
5.5.2 Pengupasan Lapisan Penutup ........................................................... V-15
5.6 Pemberaian (Loosining) ......................................................................... V-16
5.7 Pengangkutan ........................................................................................ V-17
5.8 Peremukan Andesit ................................................................................ V-18
5.9 Pemasaran ............................................................................................. V-18
5.10Tahap Pasca Penambangan ..................................................................... V-18

BAB VI UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN ...................................... VI-1


6.1 Jenis Dampak yang Dipantau .................................................................. VI-1
6.2 Lokasi Pemantauan ................................................................................ VI-2
6.3 Indikator yang Dipantau Dampak TerhADAP Sosial Masyarakat ............. VI-9
6.4 Secara Perkiraan Dampak Lingkungan yang Terjadi ................................ VI-11
6.5 Cara / Metoda Pemantauan ..................................................................... VI-14
6.5.1 Pendebuan dan Penurunan Kualitas Udara .......................................... VI-14
6.5.2 Perubahan Bentang alam ................................................................... VI-14
6.5.3 Ganguan Sarana Jalan dan Umum ................................................... VI-15
PT. BATU CEMERLANG ANDALAN iii
PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

6.5.4 Ganguan Kamtibnas ........................................................................... VI-15


6.5.5 Penyerapan Tenaga Kerja.................................................................. VI-15
6.6 Institusi Pemantau .................................................................................. VI-16

BAB VII RENCANA REKLAMASI .............................................................. VII-1


7.1 Penyusunan Rencana.............................................................................. VII-1
7.1.1 Status penguasaan Lahan ..................................................................... VII-1
7.1.2 Rencana Peruntukan Lahan .............................................................. VII-1
7.1.3 Perkiraan Rona Akhir / Kondisi Fisik Akhir Lahan ........................ VII-2
7.2 Reklamasi.............................................................................................. VII-2
7.2.1 Rencana Reklamasi .............................................................................. VII-2
7.2.2 Mekanisme Kegiatan Reklamasi........................................................ VII-2
7.3 Biaya Reklamasi ................................................................................... VII-5

BAB VIII PELAPORAN .............................................................................. VIII-1


BAB IX PENUTUP ..................................................................................... IX-1

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN iv


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Kondisi kawasan hutan yang dimohon ............................................. III-8


Gambar 4.1. Rencana tahapan kegiatan penambangan ........................................... IV-9
Gambar 4.2. Geometri Peledakan ......................................................................... IV-11
Gambar 4.3. Kondisi kawasan hutan yang dimohon ............................................. IV-11
Gambar 4.4. Pengisian Bahan Peledak Sistem Bottom Loading ............................. IV-12
Gambar 4.5. Existing akses jalan tambang milik PT. Bumi Cikeupeul Abadi
(kerjasama pemeliharaan) ................................................................. IV-15
Gambar 4.6. Kantor ............................................................................................. IV-16
Gambar 4.7. Pos Jaga .......................................................................................... IV-16
Gambar 4.8. Proses Pengolahan ........................................................................... IV-20
Gambar 4.9. Hasil proses Pengolahan .................................................................. IV-21
Gambar 4.10. Kegiatan Pengangkutan dan Pemasaran ........................................ IV-21
Gambar 4.11. Debu dan Material yang Tercecer ................................................... IV-22

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN v


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Evaluasi Terhadap Fasilitas Pendukung Kegiatan................................ II-3


Tabel 2.2 Dimensi Peledakan Yang Direncanakan ............................................... II-7
Tabel 2.3 Peralatan Yang Digunakan .................................................................. II-8
Tabel 2.4 Rincian Rencana Tenaga Kerja ............................................................ II-9
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kualitas Udara dan Kebisingan Lokasi Kegiatan ............. III-2
Tabel 3.2 Hasil Analisis Air Sumur Penduduk Sekitar ......................................... III-3
Tabel 3.3 Jenis Fauna Yang Tercatat di Sekitar Rencana kegiatan ...................... III-10
Tabel 3.4 Kependudukan ..................................................................................... III-10
Tabel 3.5 Tingkat Pendidikan .............................................................................. III-11
Tabel 3.6 Mata Pencaharian................................................................................. III-11
Tabel 3.7 Sarana Kesehatan ................................................................................. III-12
Tabel 3.8 Tingkat Pendapatan Penduduk ............................................................ III-12
Tabel 4.1 Matriks Interelasi Komponen Kegiatan Dan Komponen Lingkungan............ IV-2
Tabel 4.2 Peralatan Pembongkaran dan Pengangkutan ....................................... IV-13
Tabel 4.3 Peralatan Pengolahan ........................................................................... IV-14
Tabel 5.1 Program Pengelolaan Lingkungan Hidup ............................................. V-12
Tabel 6.1 Perkiraan Dampak yang Terjadi ........................................................... VI-11
Tabel 6.2 Program Pemantauan Lingkungan Hidup ............................................ VI-17
Tabel 7.1 Jadwal Pelaksanaan Reklamasi ............................................................ VII-5
Tabel 7.1 Rincian Biaya Reklamasi ..................................................................... VII-6

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN vi


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I RekomdasiTerhadap Kawasan Hutan yang dimohon oleh PT


Batu Cemerlang Andalan
Lampiran II Hasil Uji Kualitas Udara
Lampiran III Hasil Uji Kualitas Air
Lampiran IV Peta Pertimbangan Teknis Terhadap Kawasan Hutan yang
dimohon PT Batu Cemerlang Andalan
Lampiran V Akta Pendirian Pendirian Perusahaan

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN vii


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan pesatnya pertumbuhan pembangunan di Indonesia, terutama
di sektor perekonomian yang mempunyai konsekuensi pemanfaatan
sumberdaya alam sebagai komoditinya. Maka pemahaman pembangunan
yang berwawasan lingkungan di Indonesia adalah keharusan dan tanggung
jawab yang melekat pada setiap subjek pembangunan nasional. Hal ini
diperlukan agar pemanfaatan sumberdaya alam dapat dilakukan dengan
selaras, serasi dan seimbang, sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan
datang.
Dalam rangka turut menunjang Pembangunan Nasional yang berkelanjutan,
maka dibangun sarana pertambangan batu andesit yang berlokasi di Desa
Cipicung Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Pertambangan
andesit atas nama PT. Batu Cemerlang Andalan ini rencana akan beroperasi
pada tahun 2013. Dan pengelola tambang ini secara proaktif telah
merencanakan untuk dapat terus melaksanakan upaya pengelolaan
lingkungan, yang merupakan implementasi Undang –Undang No. 23 Tahun
1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Keputusan Gubernur
Propinsi Jawa Barat, tentang Jenis Usaha atau Kegiatan yang Wajib dengan
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL). Untuk kegiatan bidang energi dan sumber daya mineral dengan jenis
kegiatan tambang wajib dilengkapi dengan studi UKL dan UPL.
PT. Batu Cemerlang Andalan merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan umum, pertambangan bahan galian C (batu
andesit, pasir dan lain-lain) serta produk turunan lainnya.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN I-1


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Menyikapi kebijakan pemerintah pusat tentang percepatan pembangunan


ekonomi yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia mengenai
MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia) 2011-2025, PT. Batu Cemerlang Andalan akan berpartisipasi
dalam hal penyediaan bahan material yang dibutuhkan untuk pembangunan
infrastruktur di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta yang merupakan pusat
perekonomian nasional, dimana pada saat ini terdapat beberapa rencana
proyek besar di wilayah tersebut diantaranya pembangunan jalan tol Cikopo-
Palimanan, Pembangunan Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan, serta
beberapa proyek infrastruktur berskala besar lainnya yang akan dibangun
oleh pemerintah seperti Bandara Internasional Kertajati dan Waduk
Jatigede.
Untuk dapat mewujudkan kegiatan partisipasi pada pembangunan
infrastruktur sebagaimana tersebut di atas, PT. Batu Cemerlang Andalan
akan melakukan eksploitasi tambang batu andesit seluas ± 20
Ha. Areal tersebut terletak pada Kawasan Hutan Negara yang dikelola
Perum Perhutani di Kelompok Hutan Plered Barat, RPH Plered,
BKPH Purwakarta, KPH Purwakarta, Desa Cipicung, Kecamatan
Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Pada lokasi dimaksud telah
dilakukan pengkajian awal (eksplorasi) meliputi kajian lingkungan, kajian
deposit, serta kajian operasional dengan hasil layak untuk diusahakan.

1.2 Landasan Hukum


Peraturan perundang undangan yang melandasi dilakukannya Studi
UKL/UPL antara lain :
 Undang – Undang
1. Undang –undang Republik Indonesia No. 14 tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN I-2


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

2. Undang –undang Republik Indonesia No. 32 tahun 209, tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Undang –undang Republik Indonesia No. 24 tahun 1992, tentang
Penataan Ruang.
4. Undang – undang Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan

 Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 tahun 2012, tentang
Ijin Lingkungan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 tahun 2010, tentang
Penggunaan Kawasan Hutan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 tahun 1993, tentang
Prasarana dan Sarana Lalu Lintas Jalan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 85 tahun 1999, tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
5. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. P.18/Menhut-
II/2011, tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan.
6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010,
tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup.

 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup


1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 48
/MENLH/11/1996, tentang Baku Mutu Kebisingan di RTH,
Pemukiman dan Jalan Raya.
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2002,
tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN I-3


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

 Keputusan Menteri Kesehatan


1. Keputusan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990,
tentang Syarat –syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

 Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi


1. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 389/008/MPE/1995,
tentang Pedoman Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Untuk Kegiatan Pertambangan Umum,
Minyak dan Gas Bumi serta Listrik dan Pengembangan Energi.

 Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya mineral


1. Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No.
1457.K/28/MEM/2000, tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Lingkungan di Bidang Pertambangan dan Energi.

 Keputusan Kepala Bapedal


1. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Republik Indonesia No. KEP-056 tahun 1994, tentang Pedoman
Mengenai Ukuran Dampak Penting.

 Keputusan Gubernur
1. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 6 tahun 1999, tentang Penetapan
Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai /Badan Air serta Baku Mutu
Limbah Cair di Wilayah Jawa Barat.
2. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 660.31 tahun 1982, tentang Baku
Mutu Udara Ambien.
3. Keputusan Gubernur Jawa Barat, tentang Jenis Usaha/Kegiatan yang
Wajib di Lengkapi dengan UKL/UPL di Propinsi Jawa Barat.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN I-4


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

 Peraturan Daerah
1. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta No. 23 tahun 1996 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta No. 5 tahun
1989, tentang Fatwa Peruntukan Lahan.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta No. 47 tahun 1996, tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purwakarta.

1.3 Tujuan Dan Kegunaan Studi


1. Tujuan Studi
Pengelolaan kegiatan pertambangan batu andesit ini harus dilandasi suatu
prinsip wawasan lingkungan sebagai suatu sarana untuk mencapai
pembangunan yang berkelanjutan, maka penyusunan dokumen upaya
pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini bertujuan untuk :
a. Mengidentifikasi dampak pada setiap kegiatan terhadap lingkungan fisik-
kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan. Dampak yang
timbul dapat berupa dampak positif maupun negatif dan akan dibedakan
antara dampak langsung (primer) dengan dampak tidak langsung yang
ditimbulkan oleh kegiatan karena adanya induksi dari kegiatan operasional
pertambangan batu andesit.
b. Mengidentifikasi rona lingkungan hidup terutama yang diperkirakan akan
terkena dampak pada saat kegiatan operasional pertambangan batu
andesit. Komponen lingkungan yang akan diidentifikasi mencakup
komponen fisik –kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan.
c. Mengevaluasi dampak lingkungan, yaitu hubungan kausatif (sebab akibat)
antara rona lingkungan dengan kegiatan pertambangan batu andesit yang
akan tercakup dalam studi ini, terutama untuk memprakirakan dampak
yang timbul dengan adanya kegiatan operasional pertambangan batu
andesit.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN I-5


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

d. Mengupayakan cara –cara pengelolaan lingkungan yang efektif untuk


meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang
akan timbul pada saat dilakukan kegiatan pertambangan batu andesit di
Desa Cipicung Kecamatan Sukatani, serta untuk mengetahui sampai
sejauh mana efektifitas pengelolaan yang akan dilaksanakan.
e. Melakukan koordinasi dengan pihak –pihak terkait dan berwenang dalam
rangka pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
f. Membangun usaha pertambangan sebagai wujud peran partisipasi
dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur;
g. Memanfaatkan potensi bahan galian/deposit batu andesit yang belum
ditambang sehingga dapat memiliki nilai ekonomis dan memberikan
kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Purwakarta;
h. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, khususnya
disekitar lokasi tambang;
i. Membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat;
j. Melaksanakan penambangan andesit yang tetap memperhatikan aspek
lingkungan;
k. Ikut berpartisipasi dalam membangun daerah, khususnya Desa Cipicung,
Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta dan dan desa lainnya di
sekitar lokasi penambangan.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN I-6


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

2. Kegunaan Studi
Kegunaan studi UKL/UPL dimaksudkan untuk membantu pemrakarsa yaitu
dalam hal :
a. Membantu proses pengambil keputusan tentang kegiatan operasional
pertambangan dilihat dari sudut pandang lingkungan.
b. Bahan masukan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
c. Memberikan masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari
pengelolaan lingkungan.
d. Memberikan informasi bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan
dampak positif dan menghindari dampak negatif yang timbul dari suatu
kegiatan operasional pertambangan.
e. Sebagai pedoman teknis bagi pemrakarsa untuk melaksanakan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan terhadap kegiatan operasional pertambangan.

1.4 Wilayah Studi


Batas wilayah studi ditentukan dengan mempertimbangkan luasnya daerah
dampak yang terpengaruh oleh kegiatan operasional pertambangan, dan
meliputi batas tapak operasional pertambangan, batas ekologi, batas
administratif dan kemampuan teknis penelitian (batas teknis).

1) Batas Kegiatan Operasional pertambangan


Batas kegiatan operasional wilayah studi ditentukan berdasarkan luas
lahan yang digunakan, yaitu seluas 20 ha. Untuk lebih lengkapnya
mengenai batas lokasi pertambangan adalah :
 Sebelah Utara : Kampung Pasirdanas Desa Tajursindang
 Sebelah Selatan : Gunung Kacapi Desa Sukamaju
 Sebelah Barat : Gunung Kacapi Desa Sukamaju
 Sebelah Timur : Gunung Kacapi Desa Sukamaju

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN I-7


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

2) Batas Ekologis
Batas kegiatan operasional pertambangan wilayah studi ditentukan oleh
badan air larian (run off) pada musim hujan yaitu saluran drainase juga
jalan setapak, tegalan, hutan dan kebun.

3) Batas Administrasi
Batas administrasi pemerintahan untuk pelaksanaan studi meliputi
wilayah tempat pertambangan berada yaitu Desa Cipicung, Kecamatan
Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Secara lengkap yakni :
 Sebelah Utara : Desa Tajursindang
 Sebelah Selatan : Desa Sukamaju
 Sebelah Barat : Desa Sukamaju
 Sebelah Timur : Desa Sukamaju

4) Batas Sosial
Batas sosial merupakan kesatuan –kesatuan sosial masyarakat sekitar
lahan tambang yang terpengaruh langsung akibat operasional
pertambangan.

5) Batas Teknis
Batas teknis pada pelaksanaan studi UKL dan UPL ini merupakan
resultante dari ke empat batas studi diatas.

Batas wilayah studi yang meliputi batas proyek, administrasi dan ekologis
disajikan pada gambar selanjutnya.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN I-8


PENDAHULUAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

1.5 Identitas Pemrakarsa


1. Identitas Pemrakarsa :
a. Nama Badan Usaha : PT. Batu Cemerlang Andalan
b. Alamat : Kampung Cipicung Desa Cipicung,
Kecamatan Sukatani, Kabupaten
Purwakarta.
c. Peminpin Perusahaan : SUJANTO
d. NPWP : 07 653 035 1 033 000.
e. Alamat Perusahaan : Jl. Bendungan Hilir Raya No. 74 Jakarta
f. Telp/ Fax : 021-5700707/021-5700707
g. Hp : 0817137094, 081285960085
h. Alamat Lokasi Tambang : Desa Cipicung Kecamatan Sukatani
Kabupaten Purwakarta
i. Telp/Fax : 0264-7007417/ 0264-7006363

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN I-9


DESKRIPSI
KEGIATAN

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN

2.1 Deskripsi Kegiatan


Kawasan hutan yang dimohon untuk lokasi kegiatan eksploitasi bahan
tambang batu andesit seluas ± 20 Ha. Secara administratif pemerintahan
terletak di :
- Desa : Cipicung
- Kecamatan : Sukatani
- Kabupaten : Purwakarta
- Provinsi : Jawa Barat

Secara geografis terletak antara 06°36'01"LS – 06°36'22"LS dan 107°22'07"BT


– 106°22'23" BT.
Berdasarkan administrasi pengelolaah hutan terletak di :
- Petak : 11b dan 11d
- Kelompok Hutan : Plered Barat
- RPH : Plered
- BKPH : Purwakarta
- KPH : Purwakarta
- Perum Perhutani : Unit III Jawa Barat dan Banten
Selain itu juga wilayah IUP yang akan dimohonkan izinnya sesuai dengan
peta batas wilayah IUP yang akan diterbitkan seluas 20 ha dengan skala 1 :
1.000, dimana didalamnya memuat :
 Posisi sarana dan prasarana
 Keadaan situasi permukaan kerja saat ini

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-1


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Bedasarkan cadangan andesit yang diprakiran pada lokasi IUP adalah selama
masa umur tambang yang telah direncanakan.

2.1.1 Kegiatan Yang Dilaksanakan


Kegiatan Pertambangan batu andesit ini dengan cakupan lahan seluas 20 ha,
berlokasi di Desa Cipicung Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Secara umum kegiatan operasioal akan dilakukan dengan menggunakan
metode dengan system penambangan terbuka (open mining) ini terbagi dalam
tahapan kerja, yaitu :
 Tahap Eksplorasi, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan
 Tahap Operasi Produksi, meliputi kegiatan konstruksi dan penambangan,
pengolahan dan pengangkutan, reklamasi dan pasca tambang.
 Penyaluran andesit dan bawaannya
Jenis produk bahan bakar yang akan dijual di tambang ini adalah andesit dan
bawaannya dengan omset :
 Andesit : 15.000 m3/hari

2.1.2 Tujuan Kegiatan


Tujuan dari kegiatan Operasional pertambangan adalah :
 Untuk mengantisipasi kebutuhan batu untuk ruas Kabupaten
Purwakarta.
 Meningkatkan jumlah pelayanan khususnya andesit.
 Mengurangi tingkat kerawanan, kekurangan akan fasilitas suplai bahan
bangunan khususnya untuk daerah Kabupaten Purwakarta dan kegiatan
nasional pada umumnya.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-2


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

2.1.3 Fasilitas Pendukung Kegiatan


Kegiatan pertambangan ini didukung oleh beberapa fasilitas/ sarana
penunjang operasi diantaranya dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah.
Tabel 2.1 Evaluasi Terhadap Fasilitas Pendukung Kegiatan
No Fasilitas Pendukung Keterangan
1 Mushola Ada
2 Ruang ganti (loker) untuk Ada
operator
3 Ruang kantor Ada
4 Toliet/kamar mandi Ada
5 Septik tank Ada
6 Gudang Ada
Sumber : PT. Batu Cemerlang Andalan, 2013

2.2 Lokasi Kegiatan pertambangan


Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa lokasi rencana tambang ini akan
dibangun pada lahan hak milik dengan cakupan lahan yang dibutuhkan
sebesar 20 ha. Untuk jelasnya adalah sebagai berikut :
 Desa : Cipicung.
 Kecamatan : Sukatani.
 Kabupaten : Purwakarta.
 Propinsi : Jawa Barat.

Secara geografis terletak antara 06°36'01"LS – 06°36'22"LS dan 107°22'07"BT


– 106°22'23" BT.
Berdasarkan administrasi pengelolaah hutan terletak di :
- Petak : 11b dan 11d
- Kelompok Hutan : Plered Barat
- RPH : Plered
- BKPH : Purwakarta
- KPH : Purwakarta

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-3


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

- Perum Perhutani : Unit III Jawa Barat dan Banten


(Peta kawasan hutan yang dimohon skala 1 : 10.000 terlampir)

2.3 Jadwal Kegiatan


Tahap Prakonstruksi : tahun 2013
Tahap Konstruksi : tahun 2013
Tahap Operasional : tahun 2013 - selesai

2.4 Uraian Pelaksanaan Kegiatan


Secara umum rencana kegiatan pertambangan batu andesit oleh PT. Batu
Cemerlang Andalan dapat digambarkan melalui diagram sebagai berikut.

TAHAPAN KEGIATAN PENAMBANGAN

PERSIAPAN

PRANAMBANGAN
Land Clearing
Stripping Over Burden

PENAMBANGAN
ANDESIT
BATU BELAH Pemberaian
Pemuatan
Pengangkutan

PEREMUKAN BATUAN

PEMASARAN PRODUK

Diagram Kegiatan Penambangan Batu Andesit

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-4


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

2.4.1 Tahap Pra Konstruksi


Pada tahap ini meliputi pengurusan perijinan yaitu :
1. Ijin lokasi/Ijin Tempat Usaha.
2. Ijin Prinsip/Ijin Usaha Tambang.
3. Ijin Mendirikan Bangunan.
4. Ijin Usaha Perdagangan.
5. Ijin Memasang/Menyelenggarakan Reklame.
6. Surat Penunjukkan Pengelolaan dan Penggunaan Tambang dari dinas
ESDM.
7. Surat izin pengoperasian tambang.

2.4.2 Tahap Konstruksi


1. Mobilisasi alat dan material, tenaga kerja.
2. Persiapan lokasi.
Jalan yang harus dibangun terdiri dari dua buah jalan yaitu jalan
pemasaran dan jalan tambang.
a. Jalan Masuk
Jalan masuk (acces road) dibuat untuk menghubungkan areal
amplasemen dengan jalan pemasaran. Mengingat lokasi rencana
emplasemen dekat dengan jalan pemasaran maka panjang jalan masuk
tambang ini relatif pendek.

b. Jalan Tambang
Jalan tambang dibuat untuk menghubungkan pemuka kerja dengan
unit kerja lainnya. Sehubungan lokasi yang dimohon berada didalam
lingkup lokasi IUP PT. Bumi Cikeupeul Abadi, maka jalan tambang
menggunakan jalan yang sudah ada yaitu jalan tambang PT. Bumi
Cikeupeul Abadi sehingga tidak mengakomodir penggunaan adanya
jalan desa.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-5


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

3. Pembangunan sarana dan fasilitas penunjang kerja tambang.


Secara umum sarana dan fasilitas penunjang kerja tambang yang
berkaitan dengan operasi penerimaan, penimbunan dan penjualan,
meliputi :
1. Pekerjaan bangunan kantor, pos dan gudang.
2. Pembuatan gudang bahan peledak.
3. Pembuatan mushola.
4. Pembuatan jalan tambang.
5. Penambangan
Rencana penambangan bahan galian golongan C dikelompokkan dalam 4
tahapan sesuai dengan aktifitas kegiatan, yaitu tahap pra penambangan,
penyiapan sarana penambangan, operasi penambangan dan tahapan pasca
penambangan.
1). Tahap Over Burden
Pemanfaatan tanah penutup yang tidak banyak hanya bisa ditampung
untuk dimanfaatkan pada kegiatan reklamasi.
2). Penambangan Andesit
Penambangan andesit dilakukan setelah lapisan over burden terkupas.
Tahapan dalam kegiatan penambangan andesit sebagai berikut :

 Pemberaian (Loosening)
Kegiatan pemberaian batuan dari batuan induknya dilakukan
menggunakan peledakan pada jenjang penambangan (bench blasting).
Penyalaan dilakukan secara tunda (delay), sehingga efek ground
vibration dapat dikurangi. Tahapan dalam kegiatan pemberaian ini
adalah : pemboran lubang tembak (blast hole drilling), pengisian
lubang tembak dengan bahan peledak (ANFO, detonator) dan
peledakan. Peledakan batuan direncanakan dilakukan 1x seminggu
antara pukul 12.00 – 13.00 WIB, berdasarkan perhitungan maka

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-6


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

untuk memenuhi target produksi 15.000 m3/hari, maka dimensi


peledakan adalah sebagai berikut.
Tabel 2.2 Dimensi Peledakan Yang Direncanakan
Parameter Ukuran Satuan
Spacing 2 Meter
Burden 3 Meter
Kedalaman 3,0 Meter
Subdrilling 0,55 Meter
Panjang jenjang 2,5 Meter
Jumlah deret 3 Baris
Jumlah lubang 3 perderet
Bahan peledak 2,5 Perderet
Faktor pengenmang vol. 1,5 Kg/Lubang

Volume perlubang = ( S x b x ( H ) ) = 15 BCM = 22,5 L:CM


Equivqlent volume = 5 BCM/meter = 7 LCM/mt.

 Pemuatan
Batuan hasil fragmentasi peledakan selanjutnya dimuat ke atas dump
truck menggunakan wheel loader dengan kapasitas bucket 0,9 m3.
Jumlah lubang bor :
Seperti telah diuraikan diatas, bahwa volume yang dihasilkan dari
setiap lubang bor adalah 15 BCM atau 22,5 m3 (Loose) batuan hasil
peledakan (blasted rock) arau 7 LCM/m.
Dengan target produk akhir berupa batu sebanyak 200 M3/hari,
apabila kehilangan (looses) di dalam penambangan dianggap 5%, maka
jumlah lubang bor dibuat perhari adalah :
200 m3/Hari 8,88 = 9 lubang
22,5 m3

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-7


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Pembelahan batu direncanakan akan memakai tenaga tradisional


(manusia) juga menggunakan mesin pemecah, karena sejak awal PT.
Batu Cemerlang Andalan bermaksud untuk meningkatkan sosial
ekonomi anggotanya dengan melibatkan langsung masyarakat sekitar
sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan penambangan batu
andesit oleh PT. Batu Cemerlang Andalan terdiri dari : peralatan
penambangan, peralatan dan jenisnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 2.3 Peralatan Yang Digunakan
Jumlah
No Nama alat Merk/Type Keterangan
Unit
1. Jack Hammer - 2
2. CRD urukawa 2
3. Kompresor Airman 2
4. Integral Driil - -
5. Blasting Machine Nippon 2
6. Excavator Komatsu 4
7. Loader Nissan 2
8. Jaw Crusher Sanbo 2
9. Cone Crusher Sanbo 2
10. Genset MAN 3
11. Water Stooring Mitsubishi 1
12. Mechanic Stooring Mitsubishi 1
13. Fuel Stooring Mitsubishi 1
14. Dozer Caterpillar 1
15. Dump Truck, dll Mitsubishi 8

Penempatan dan perencanaan unit kegiatan dalam penambangan batu


andesit akan sedemikian rupa dengan memperhatikan kondisi fisik
areal sekitarnya, yang dibatasi oleh kondisi sebagai berikut :
- Bentuk areal berbukit sampai dengan bergunung.
- Kemiringan lereng 15-70o

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-8


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Dengan mempertumbangkan faktor-faktor, maka rencana tata letak


(lay-out) unit kegiatan didalam areal penambangan batu andesit PT.
Batu Cemerlang Andalan.

2.4.3 Tahap Pasca Konstruksi (Operasional)


1. Pelepasan Tenaga Kerja Tahap Konstruksi
Pada masa konstruksi selesai sejumlah tenaga kerja harian dilepas dan
pelepasan tenaga kerja tersebut dilakukan secara bertahap, sesuai dengan
tahapan pekerjaan yang telah dicapai, hal ini untuk menghindari
pelepasan tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

2. Penerimaan Tenaga Kerja Tahap Operasi


Penerimaan tenaga kerja untuk tahap operasi telah dilakukan dengan
standarisasi minimum lulusan SMU.
Tabel 2.4 Rincian Rencana Tenaga Kerja
Kualifikasi
Jabatan Pekerjaan Jumlah (Orang)
Pendidikan
Direktur -- 1
Kepala Teknik S.1 1
Bagian administrasi D.3 3
Bagian Keuangan D.3 3
Bagian produksi STM 10
Mekanik Operator STM 5
Keamanan SLTA 5
Pembantu Umum SMP 7
Jumlah Pegawai 35

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-9


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

3. Sistem Penerimaan Andesit


Operasional tambang di lokasi mencakup penerimaan dari mobil tangki.
Sesuai Standard Operational Procedure (SOP) pertambangan. Ada
beberapa tahapan penerimaan andesit dengan melalui mobil pengangkut
yaitu :
- Pemeriksaan andesit dari mobil pengangkut
- Kegiatan persiapan meliputi pemeriksaan secara visual terhadap
produk pada mobil pengangkut
- Kegiatan pengisian

4. Sistem Penimbunan Andesit


Pada saat pengisian dari mobil pengangkut, lokasi penimbunan ditutup
untuk kegiatan. lainnya

5. Sistem Penyaluran Andesit


Andesit yang telah diolah dan ditimbun dalam lokasi khusus, pada suatu
saat akan disalurkan untuk digunakan.

6. Sistem Drainase
Sistem drainase di lokasi tambang akan menampung air hujan yang akan
langsung dialirkan ke saluran drainase utama.

7. Pengolahan Limbah
Untuk pengelolaan limbah di lokasi tambang, yaitu :
 Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan berasal dari kegiatan domestic dan sifat
pengelolaannya dilakukan dengan menyediakan bak penampung
sampah, yang kemudian sampah tersebut akan diangkut ke TPA

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-10


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

(Tempat Pembuangan Akhir) oleh Dinas Kebersihan Kabupaten


Purwakarta.

 Limbah Cair (Domestik)


Limbah cair dari kegiatan domestik
Pengelolaannya dilakukan dengan cara mengalirkan limbah cair hasil
kegiatan domestik tersebut ke septic tank sedangkan untuk air limbah
yang berasal dari bekas mandi, cuci dan wudlu dialirkan ke saluran
pembuangan yang ada.
untuk mengendalikan sedimentasi terhadap areal yang elevasinya lebih
rendah daripada areal pertambangan, perlu dibuat bangunan
pengendali sedimentasi. Bangunan ini juga diharapkan dapat
mengendapkan sedimen maupun lumpur yang terbawa aliran
permukaan (surface run-off) terutama pada musim hujan.
Penempatan pengendali sedimen ini disesuaikan dengan kondisi
morfologi dan arah pengairan. Sesuai dengan kondisi ini ditempatkan
pada areal yang berupa lembah.
Selain itu pada areal timbunan top soil dan areal timbunan lainnya
direncanakan dipasangi tanggul.

8. Penanggulangan Keadaan Darurat


Penanggulangan keadaan darurat merupakan suatu upaya pengendalian.
Operasi dan prosedur penanggulangan keadaan darurat di lokasi tambang
harus selalu memperhatikan serta disesuaikan dengan frekuensi dan
volume kegiatan pada lokasi setempat dimana lokasi berada. Hal ini guna
mengantisipasi segala bentuk kegiatan di luar kegiatan lokasi yang
potensial menimbulkan ancaman bahaya terhadap kegiatan operasi yang
dilaksanakan di wilayah kerja lokasi dan lokasi terdekat.
Keadaan darurat yang ditanggulangi meliputi :

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-11


DESKRIPSI KEGIATAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

 Bahaya kebakaran
Pelaksanaannya disesuaikan dengan SOP yang ada serta dilengkapi
dengan penyediaan APAR sebanyak 5 buah. Kebutuhan air untuk
pemadam kebakaran dari sumur dangkal yang ditampung pada
reservoar/ bak penampung bersama air bersih.
 Bahaya pencemaran
 Bahaya kesehatan
Untuk pelaksanaan K3 sebagai langkah proteksi karyawan, pihak
pengelola tambang akan bekerjasama dengan pihak asuransi yang telah
ada.

9. Kebutuhan Air dan Energi Listrik


Kebutuhan air bersih di areal tambang bersumber dari sumur air tanah
dangkal yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti untuk
keperluan kantor, toilet dan mushola. Air yang digunakan setiap harinya 
1,0 m3/jam. Sedangkan energi listrik adalah sebesar 32.000 watt yang
disuplai oleh PLN dan 3 buah genset dengan daya sebesar 500 KVA, jika
sewaktu-waktu suplai PLN terganggu yang berfungsi sebagai sumber
energy untuk Crusher Plant dan rumah tangga perusahaan.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN II-12


INFORMASI KUALITAS
LINGKUNGAN

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

BAB III
INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN

3.1 Komponen Lingkungan


3.1.1 Kualitas Udara
Pengukuran kualitas udara pada tahap ini (Pra Konstruksi) hanya dilakukan
di 1 lokasi pengamatan yaitu di tengah lokasi rencana tambang. Hasil
pengukuran kualitas udara di lokasi kegiatan disajikan pada uraian
selanjutnya. Hasil pengukuran yang dilakukan konsentrasi umumnya masih
berada di bawah baku mutu kualitas udara ambien yang berlaku, yakni
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999, tentang Baku Mutu Udara
Ambien.

3.1.2 Kebisingan
Hasil pengukuran intensitas kebisingan yang dilakukan menunjukan nilai
dimana rentang angka yang ada berada diatas baku mutu yakni, Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1999, yaitu 70 dBA. Hasil
pengukuran intensitas kebisingan di tengah lokasi tapak kegiatan adalah 55.1
– 62.8 dBA.
Tingginya nilai kebisingan di sekitar lokasi tambang, dimana letak titik
pengambilan sampel berada ditengah lokasi yang tidak terlalu jauh dengan
pinggiran lokasi tambang PT. Bumi Cikeupeul Abadi dan dilakukan pada saat
waktu padatnya intensitas kerja penambangan ditambah dengan kesibukan
dari fasilitas umum yang berada disekitarnya, tidak terlalu jauh dengan lokasi
kegiatan.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-1


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Untuk data hasil pengukuran kualitas udara dan juga kebisingan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kualitas Udara dan Kebisingan Lokasi Kegiatan
Parameter Satuan Hasil Pengukuran Baku Mutu
DATA LAPANGAN :
1. Temperatur Udara 0C 27.55 -
2. Kelembaban Udara % 68 -
3. Kecepatan Angin Knot 0.875 -
4. Arah angin 0 Selatan -
5. Kondisi awan Octav - -
6. Kebisingan dB(A) 55.1 – 62.8 70

DATA LAB :
1. Nitrogen dioksida (NO2) µg/Nm3 <4 400
2. Sulfur dioksida (SO2) µg/Nm3 124.9 900
3. Plumbum (Pb) µg/Nm3 0.014 2
4. Carbon Monoksida (CO) µg/Nm3 1124 30.000
5. Hidrogen sulfida (H2S) µg/Nm3 24.21 27.755
6. Amoniak (NH3) µg/Nm3 < 0.01 1387
7. Debu (PM 10) µg/Nm3 56.38 230
Sumber : Data primer Hasil Analisis Lab, 2013
NAB : PPRI No. 41 Tahun 1999

3.1.3 Kualitas Air


1. Lokasi Kegiatan
Kualitas air permukaan disekitar tapak kegiatan, hal ini dikarenakan
disekitar lokasi dari lahan rencana proyek tersedia sumber air permukaan
yang berfungsi sebagai badan penerima dari drainase mikro.
Oleh karenanya air buangan yang dihasilkan pada tahap operasional
tambang akan langsung dibuang ke badan penyalur air hujan (Drainase)

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-2


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

yang berada didepan lokasi rencana proyek dan bermuara pada saluran
kali kecil yang berada disebelah utara lokasi proyek

2. Lokasi Sekitar Rencana Tambang


Kualitas air tanah yang dianalisa berasal dari sumur yang berada dilokasi
rencana tambang dan sumur penduduk yang bertetangga dengan lokasi,
berdasarkan hasil analisa laboratorium dan dibandingkan dengan nilai
baku mutu kualitas air berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
416/PERMENKES/PER/IX/1990, tentang Syarat-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air. Nilai parameter air tanah yang diuji berada di bawah baku
mutu kualitas air
Untuk hasil pengukuran kualitas air di dua lokasi tersebut dapat dilihat
pada tabel selanjutnya.

Tabel 3.2 Hasil Analisis Air Sumur Penduduk Sekitar


Hasil Uji
No. Parameter Satuan BML Gol C,D*)
1 2
I. FISIK
1 Suhu air 0C 24.5 24.5 3
2 Kekeruhan NTU 20.10 - -
3 Zat Padat Terlarut mg/l 21.1 83 1000
4 Bau - Tidak Tidak Tidak Berbau
Berbau Berbau
Warna - <5 - -
5 Rasa - Tidak Tidak Tidak Berasa
Berasa Berasa
II. KIMIA
1 PH - 6.31 8.02 5.0 - 9,0
2 Raksa (Hg) mg/l - <0.004 0,005
3 Arsen (As) mg/l - <0,001 1

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-3


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

4 Besi (Fe) mg/l 0,78 - -


5 Flourida (F) mg/l <0,02 - -
6 Kadmium (Cd) mg/l <0.003 <0.003 0,01
7 Kesadahan CaCO3) mg/l 26 - -
8 Klorida (Cl) mg/l <0.5 - -
9 Kromium Val 6 (Cr6+) mg/l 0.06 0.05 1
10 Mangan (Mn) mg/l 0,2 0,16 2
11 Nitrat (NO3-N) mg/l 2,2 - -
12 Nitrit (NO2-N) mg/l 0.06 0,01 0.06
13 Selenium (Se) mg/l - 0.07 0,05
14 Seng (Zn) mg/l 0.05 0,09 2
15 Sianida (CN) mg/l <0.005 - -
16 Sulfat (SO4) mg/l 20.2 - -
17 Timbal (Pb) mg/l - 0.002 1
18 Deterjen mg/l 0.275 - -
19 Fenol mg/l - - -
20 Minyak & Lemak mg/l - - -
21 Zat Organik (KMnO4) mg/l - - -
III BIOLOGI
1 Total Coliform Tinja JPT/100 - 15x104 10000
ml
2 Total Coliform (MPN) JPT/100 - 21x103 2000
ml
Sumber : Lab, 2013
Keterangan : tt = Tidak Terdeteksi
Lokasi Pegambilan Sampel.
1. Sumur Sekitar Lingkungan
2. Air Permukaan Sekitar lokasi
*) = Berdasarkan Baku Mutu Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990
dan Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 39 tahun 2000

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-4


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

3.2 Komponen Lingkungan Kimia – Fisik


3.2.1 Iklim
Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Komponen daerah kegiatan termasuk
daerah dengan iklim type Af, yaitu iklim tropik lembab, sepanjang tahun
dengan suhu lebih besar dari 18˚C dan curah hujan perbulan lebih besar dari
60 mm. Menurut Schmit - Ferguson, daerah ini termasuk type A atau daerah
sangat basah, yaitu daerah yang mempunyai perbandingan antara rata-rata
jumlah bulan kering dengan rata-rata bulan basah berkisar antara 0 – 14,3%.
Ditinjau dari klasifikasi Oldeman, Desa Cipicung berada dalam daerah dengan
type B1, yaitu daerah yang mempunyai bulan basah dalam satu tahun antara
7 – 9 bulan, dan bulan kering lebih kecil dari 2 bulan. Yang dimaksud dengan
bulan kering adalah bulan yang mempunyai curah hujan lebih kecil dari 60
mm / bulan, menurut standard Schmidt – Ferguson atau lebih kecil dari 100
mm / bulan, menurut standard Oldeman. Sedangkan bulan basah dalah bulan
yang mempunyai curah hujan diatas 100 mm / bulan, menurut standard
Schmidt – Ferguson atau lebih besar dari 200 mm / bulan menurut standard
Oldeman.

a. Suhu Udara
Suhu dan Kelembaban udara disekitar lokasi kegiatan menunjukkan rata-
rata 21,5˚C, dengan suhu maksimum dan minimum tahunan masing-
masing 24,8oC dan 18,2oC. Kelembaban udara berdasarkan data yang ada
berkisar antara 83% dan 90% yang tertinggi. Berdasarkan data pada
tahun 1999, temperatur berkisar antara 21˚C sampai 35˚C dengan rata-rata
26˚C, sedang kelembaban udara 63% s/d 88%
Sampai dengan bulan Maret angin bertiup dari arah barat antara april
sampai dengan bulan agustus angin berhembus dari arah timur, tetapi
selama bulan sepetember angin bertiup dari arah utara. Kecepatan angin
bervariasi rata-rata antara 3 – 75 Knot.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-5


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

b. Curah Hujan
Data curah hujan dan hari hujan untuk daerah kegiatan, meninjukkan
bahwa rata-rata curah hujan tahunan adalah 2724 mm/ tahun atau 228
mm/bulan, dengan rata-rata hari hujan tahunan 145 hari/ tahun dengan
perbedaan antara musim hujan dengan musim kemarau tidak begitu jelas.
Berdasarkan data tahun 1999 menunjukkan bahwa curah hujan rata-rata
terendah terjadi pada bulan Juni s/d September dan tertinggi pada bulan
Oktober s/d Mei, sedangkan hari hujan rata-rata terendah terjadi pada
bulan Mei s/d September dan tertinggi pada bulan Oktober s/d April.

3.3 Ruang Lahan dan Tanah


3.3.1 Ruang dan Lahan
Tanah penutup yang berada disekitar lokasi kegiatan dengan jenis tanah hasil
pelapukan batu andesit, dengan warna merah kecoklatan, tekstur berukuran
lempung-pasir, tebal rata-rata 6 meter, tebal top soil/ tanah pucuk lebih
kurang 0,2 – 0,4 meter, dengan over burden sekitar 10 – 15 meter, pemakaian
sebagai bahan tanah urug.
Tanaman keras/tahunan seperti mahoni yang tumbuh sporadis dan didominasi
semak belukar dan rumput. Pada lokasi kawasan hutan yang dimohon tidak
terdapat bangunan penting maupun situs atau lahan yang dikeramatkan.
Pemukiman dan sarana peribadatan yang terdekat dengan lokasi rencana
penambangan berjarak ± 1 Km.
Lokasi ini dapat dicapai baik dari kota Purwakarta maupun dari kota
Bandung. Dari Purwakarta lokasi ini dapat dicapai diantaranya melalui jalan
lama (jurusan Bandung), pada pertigaan / pasar Cilalawi dengan jarak
tempuh 21 Km, kemudian dilanjutkan melalui jalan BCA yang merupakan
jalan penghubung dengan jarak ± 5 km, dengan kondisi jalan cukup baik
(dinamakan jalan BCA karena dibuka dan dibangun serta dipelihara oleh
perusahaan PT. Bumi Cikeupeul Abadi, lahan untuk jalan ini adalah tanah

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-6


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

milik PT Bumu Cikeupel Abadi. Jalan ini sangat membantu penduduk dari desa
Cipicung dan Sukamaju dalam melakukan aktivitas).
Begitu pula akses jalan di lokasi pertambangan akan menggunakan jalan yang
telah ada yang juga milik PT. Bumi Cikeupeul Abadi, kami akan membangun
kesepakatan dalam pemakaian jalan berupa kerjasama pemeliharaan.

3.3.2 Fisiografi dan Geologi


Kabupaten Purwakarta yang sebagian besar wilayahnya terletak pada elevasi
25 - 500 m diatas permukaan laut (dpl) dibagi atas beberapa wilayah , yaitu
Bagian Utara, Barat, Selatan dan Timur. Sedangkan untuk lokasi rencana
tambang termasuk Wilayah bagian Utara.
a. Fisiografi
Morfologi lokasi yang dimohon berupa perbukitan dengan kemiringan
antara 25% - 45%. Kawasan hutan yang dimohon berbatasan dengan
lokasi kawasan hutan yang dipinjam pakai oleh PT. Bumi Cikeupeul
Abadi. Pemanfaatan lahan pada umumnya berupa tanaman keras/tahunan
yang tumbuh sporadis dan didominasi semak belukar dan rumput.
Satuan perbukitan terjal menempati daerah sempit dibagian tenggara
lembar, membentang dari barat laut ke tenggara. Satuan ini umumnya
ditempati oleh batu pasir dan batu gamping. Satuan perbukitan rendah
bergelombang menempati bagian selatan lembar. Satuan ini ditempati
batu pasir, batu lempung dan konglomerat. Satuan dataran rendah
menempati daerah yang paling luas dibagian tengah dan utara lembar
sampai kepantai dan satuan ini ditempati oleh endapan aluvium.

b. Stratigrafi
Topografi berbukit batu, level ketinggian tofografi lokasi kegiatan
penambangan adalah : level elevasi tertinggi sekitar 450 meter diatas
permukaan air laut (dpl) dan elevasi terendah untuk level akhir

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-7


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

penambangan sekitar 265 meter diatas permukaan laut atau sejajar dengan
level jalan tambang yang ada.

Gambar 3.1. Kondisi kawasan hutan yang dimohon

c. Struktur Geologi
Daerah kegiatan disusun oleh formasi Jatiluhur yang sebarannya meliputi
sekitar Waduk Jatiluhur dan desa Cipicung. Formasi ini diterobos oleh
intrusi andesit hornblende berumur plestosen atas. Pada lapisan atas
terdapat batu pasir tufaan dan konglomerat berasal dari endapan lahar
gunung api tua, berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 25.000
(Bakosurtanal) daerah penyelidikan berada pada ketinggian antara 200 –
325 meter diatas permukaan laut.
Urutan stratigrafi regional dari lapisan batuan tua ke muda adalah formasi
Jatiluhur (Mdm), formasi Subang (Msc), tufa Hornblende (Qoh), batu
pasir tufaan (Qos), alluvium tua (Qa), serta batuan terobosan (intrusi
andesit) yang mengintrusi batuan tersier tersebut.
Secara lokal Blok Gunung Bongkok terdiri dari batuan intrusi yang berupa
batuan andesit dan tanah penutup yang terdiri dari pasir lempung dan
lapukannya. Batuan andesit tersingkap dari hasil eksplorasi, singkapan

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-8


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

andesit menunjukkan struktur kekar berarah barat daya dengan bidang


kemiringan relatif tegak, berwarna abu-abu kehitaman berbutir halus
sampai sedang. Batuan andesit ini mengalami pelapukan yang sangat kuat,
sehingga membentuk batuan lapuk yang cukup tebal.

d. Kegempaan
Berdasarkan peta seismik untuk konstruksi bangunan daerah Indonesia
bagian barat menurut Beca Carter Holling dan Farmer ltd. (1918), daerah
studi terletak dalam Zona Seismik 4 atau termasuk kedalam wilayah
dengan resiko dangkal/sedang. Didaerah studi gerakan tanah/longsor dapat
terjadi pada daerah litologi lempung, hal ini disebabkan oleh karakteristik
fisik dari lempung yang bersifat lepas bila keadaan tanah kering serta
retak-retak sehingga dapat menyebabkan terjadinya longsoran yang
disebabkan oleh besarnya sudut kemiringan.

3.4 Biologi
3.4.1 Flora
Jenis lingkungan binaan di lokasi kegiatan belum dimanfaatkan secara
maksimal. Lahan dilokasi cukup padat oleh aneka ragam vegetasi. Dari hasil
pengamatan tersebut jenis flora yang ada disekitar lokasi adalah jenis
tanaman yang umum yaitu jenis flora tersebut tidak termasuk jenis tumbuhan
langka.

3.4.2 Fauna
Jenis satwa yang diamati diwilayah studi umumnya berupa hewan ternak dan
domestik. Jenis fauna tersebut tidak termasuk satwa yang dilindungi.
Dari jenis – jenis fauna yang diperoleh berdasarkan wawancara dengan
penduduk setempat, diantaranya seperti yang tercantum dalam tabel
selanjutnya.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-9


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Tabel 3.3 Jenis Fauna Yang Tercatat di Sekitar Rencana


kegiatan
Nama Lokal Nama Ilmiah
Capung Musca domestica
Nyamuk Culex sp
Semut Plagioleptics
Kupu –kupu Lepidoptera
Capung Crocotthermis servilla
Tikus Ratus ratus
Kadal Mabuya multifascia
Ular Kisi Natrix pinata
Ular Koros Natrix subminiata
Ular Welang Bunagurus fasciatus
Burung Pipit Lonchura leucogastroides
Burung Dederuk Jawa Streptopelia bitorquota
Tekukur Streptopellia chinensis
Walet Sapi Collocalia esculenta
Bondol Lonchura leucogasstoieded
Cekakak Sungai Todirhampus chloris
Sumber : Data Primer, 2013

3.5 Sosial, Ekonomi dan Budaya


1. Kependudukan
Tabel 3.4 Kependudukan
No Uraian Keterangan
1. Jumlah Penduduk 4.174 jiwa
2.  Laki –laki 5.206 jiwa
 Perempuan
3. Jumlah Kepala Keluarga 2,021 kk
4. Kepadatan Penduduk 2,5 jiwa/km
Sumber : Kecamatan Sukatani, 2011

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-10


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

2. Tingkat pendidikan
Tabel 3.5 Tingkat Pendidikan
Kecamatan Darangdan
No Tamatan Pendidikan
Jumlah Jiwa %
1. Taman Kanak – kanak 45 5,2
2. Sekolah Dasar 295 34,1
3. Sekolah Lanjutan Pertama 185 21,4
4. Sekolah Lanjutan Tingkat 195 22,5
5. Atas 75 8,6
6. Akademi/Sarjana 68 7,8
Jumlah 863 100
Sumber : Kecamatan Sukatani, 2011

3. Mata Pencaharian
Tabel 3.6 Mata Pencaharian
Jenis Kecamatan Darangdan
No
Mata Pencaharian Jumlah Jiwa %
1. PNS 1,421 24
2. TNI 31 0,5
3. Swasta 1,332 22,7
4. Wiraswasta - -
5. Petani 289 4,9
6. Pertukangan 357 6,1
7. Buruh Tani 818 13,9
8. Pensiunan 976 16,6
9. Jasa 625 10,6

Jumlah 5.849 100


Sumber : Kecamatan Sukatani, 2011

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-11


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

4. Keagamaan
Agama yang dianut penduduk setempat sangat beraneka ragam, namun
demikian masih didominasi penduduk yag menganut agama Islam. Hal ini
dikarenakan penduduk yang menetap di umumnya di Kecamatan
Sukatani sudah beraneka ragam suku pendatang yang menetap di wilayah
ini dengan masa waktu yang bervariasi.

5. Kesehatan Masyarakat
Tabel 3.7 Sarana Kesehatan
No Jenis Sarana Jumlah
1. Rumah Sakit -
2. Poliklinik 3
3. Puskesmas 1
4. Posyandu 3
5. BKIA -
Sumber : Kecamatan Sukatani, 2011

6. Perekonomian Lokal
Tabel 3.8 Tingkat Pendapatan Penduduk
Rata – rata Rata –rata
No Jenis Jasa Sosial Pendapatan per Pendapatan per
Bulan (Rp) Tahun (Rp)
1. PNS/TNI 1.000.000 12.000.000
2. Buruh/ Pekerja 700.000 8.400.000
3. Pegawai Swasta 1.500.000 18.000.000
4. Pensiunan 700.000 8.400.000
5. Pedagang 2.000.000 24.000.000
6. Guru 1.500.000 18.000.000
7. Tukang Jahit 1.500.000 18.000.000
8. Jasa lainnya 750.000 9.000.000
Sumber : Kecamatan Sukatani, 2010

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-12


INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

7. Kondisi Masyarakat di Sekitar Lokasi Kegiatan


Jarak terdekat ke wilayah pemukiman penduduk dan jalan desa adalah
Desa Cipicung dengan jarak sekitar 2 Km dari lokasi kantor.
Berdasarkan catatan yang ada, sebagian besar penduduk Desa
Cipicung, Kecamatan Sukatani bermata pencaharian sebagai petani,
berdagang, pegawai negeri sipil/guru, pekerja tambang dan swasta
lainnya. Perkembangan sosial ekonomi di wilayah ini tergolong relatif
lambat, penduduk umumnya adalah suku sunda, beragama islam
dengan mata pencarian pokok bertani, bercocok tanam, berladang dan
pencari hasil hutan dan pekerja tambang.
Pada lokasi kawasan hutan yang dimohon dan sekitarnya tidak
terdapat bangunan penting maupun situs atau lahan yang
dikeramatkan.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN III-13


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

BAB IV
DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL

Kegiatan penambangan batu andesit di


- Petak : 11b dan 11d
- Kelompok Hutan : Plered Barat
- RPH : Plered
- BKPH : Purwakarta
- KPH : Purwakarta
- Perum Perhutani : Unit III Jawa Barat dan Banten
mempunyai potensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitarnya,
baik yang dampak positif maupun yang berdampak negatif.

4.1. Sumber Dampak


Dampak lingkungan dapat diidentifikasi dengan cara interelasi komponen
kegiatan dengan komponen lingkungan. Komponen kegiatan merupakan
sumber terjadinya dampak, sedangkan komponen lingkungan merupakan
objek yang terkena dampak.
Dalam kegiatan penambangan batu andesit yang dapat menjadi penyebab
timbulnya dampak lingkungan arau sumber dampak yang potensial adalah
komponen kegiatan dari seluruh tahapan kegiatan pertambangan, mulai dari
persiapan penambangan sampai pasca penambangan.
Agar lebih jelas identifikasi sumber dampak dan komponen lingkungan yang
terkena dampak, disajikan secara tabulasi melalui matriks interelasi seperti
terlihat pada tabel lampiran berikut dokumen ini.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-1


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

TABEL IX
MATRIKS INTERELASI
KOMPONEN KEGIATAN DAN KOMPONEN LINGKUNGAN
Tahap Kegiatan
Komponen
No I II III Keterangan
Lingkungan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Fisik I.Persiapan
Udara : 1 Persiapan lahan
- Pendebuan 0 0 0 0 0 0 X 2 Mobilisasi alat
-Tingkat Kebisingan 0 0 0 0 0 0 X 3 Pembangunan sarana
dan prasarana
II.Penambangan
AIR 4 Pembersihan lapang
-Kualiras air 0 0 0 0 0 0 X 0 0 5 Pemberaian batuan
permukaan
- Air tanah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Pemuatan
7 Pengangkutan
8 Peremukan batuan
A. Morfologi 9 Pemasaran
-Perubahan Bentang 0 0 0 0 0 0 0 X 0 0
Alam
- Lapisan top soil 0 0 0 X 0 0 0 0 0 0 0 0 III.Pasca Penambangan
10 Reklamasi &
rehabuilitasi
11 PHK
B. Biologi 12 Demobilisasi alat
- Vegetasi penutup 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Fauna 0 0 0 X 0 0 0 0 0 0 0 0 0 = Tidak ada relasi
X = Ada relasi

C. Sosekbud
- Kerenagakerjaan 0 0
- Pendapatan 0 0
masyarakat
- Kesempatan X 0 0
berusaha
- Interaksi sosial 0 0 0 0
- Gangguan 0 X0 0 0 0 0 0 X 0 0 X
Kamtibmas

Memerlukan penanganan

UKL dan UPL PT. Batu Cemerlang Andalan. 2013

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-2


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

4.2. Jenis Dampak


Jenis dampak lingkungan yang potensial, sehubungan hadirnya kegiatan
penambangan batu andesit, adalah :

4.2.1 Tahap Persiapan


a. Pengurusan Perizinan
Secara positif dampak yang timbul adalah :
 Pemenuhan aspek hukum /legalitas atas kegiatan usaha
 Penggunaan tenaga ahli dalam pembuatan / penyusunan persyaratan
teknis
 Memberikan kemudahan bagi pihak yang berkepentingan (dalam hal
ini Pemerintah) dalam pengawasan dan monitoeing kegiatan.

b. Penguasaan Lahan
Secara negatif dampak yang muncul dari pembebasan lahan adalah :
 Munculnya perbedaan paham mengenai pola pemanfaatan lahan.
 Hilangnya / berkurangnya lahan garapan
 Timbulnya kecemburuan pada masyatakat akibat adanya peraluhan
peruntukan.
 Terjadinya konflik dalam penggunaan tanah.

c. Mobilisasi Peralatan
Dampak negatif yang ditimbulkan kegiatan ini sifatnya hanya sesaat,
yaitu pada saat peralatan dalam transportasi yang dapat menimbulkan
sedikit gangguan lalu lintas.

d. Pembangunan Sarana penunjang


Pembangunan sarana penunjang seperti jalan masuk, gudang dll,
memberikan dampak positif berupa terbukanya lapangan kerja baru bagi

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-3


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

masyarakat setempat khususnya, penggunaan tenaga kerja, serta


penggunaan bahan – bahan bangunan yang memberikan kesempatan
berusaha pada sebagian warga.
Secara negatif dampak yang mungkin timbul adalah kenaikan koefisien
air limpasan akibat meningkatnya kepadatan lapisan tanah.

4.2.2. Dampak terhadap Lingkungan Alam selama Penambangan


Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini terdiri dari pembersihan lapangan
(Land clearing), pengupasan lapisan tanah penutup, pemberaian (loosening),
pemuatan (loading), pengangkutan (hauling), pengolahan (peremukan) dan
pengangkatan ke konsumen (pemasaran).
a. Metode / Cara Penambangan
Kegiatan penambangan batu andesit dikelompokkan dalam 4 tahapan
sesuai dengan kegiatannya, yaitu pra penambangan, penyiapan sarana
penambangan, operasi penambangan dan tahapan pasca penambangan.
Sesuai dengan bentuk dan letak endapan bahan galian, penambangan
akan dilakukan secara tambang terbuka system kering (open pit) atau
istilah dalam penambangan bahan galian golongan C disebut Quarry.
Sesuai areal tambang yang berbentuk bukit, akan dilakukan
penambangan secara berjenjang dimulai dari areal dengan kontor paling
tinggi ke kontur terendah. Penambangan secara berjenjang,
penambangan dilakukan pada satu level dan bila front penambangan
pada level tersebut telah cukup luas, bisa dibentuk front penambangan
baru pada level yang lebih rendah. Penggalian yang direncanakan sampai
dengan level 265 meter dpl, penambangan dimulai dari areal puncak
dengan membentuk multi bench atau biasa disebut dengan system “side
hill method”. Kontur tertinggi pada saat ini adalah level 450 meter dpl.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-4


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Diaktifkan dua front penambangan dimana satu front berfungsi sebagai


front produksi (penambang batu andesit) dan front lainnya front
persiapan penggalian tanah penutup.
Uraian tahapan cara kerja penambangan andesit yang direncanakan
adalah sebagai berikut (Gambar 4.1) :
a. Penetapan blok penambangan
Penempatan lay out lokasi pendukung dibuat sedemikian rupa dengan
memperhatikan topografi disekitarnya sehingga dapat menunjang
proses kegiatan produksi dari atas gunung sampai ke tempat
penjualan, dilengkapi dengan sarana perbengkelan alat berat, bengkel
bubut, bengkel mekanik crusher, bagian electric, tenaga penggerak
(genset), pergudangan, gudang bahan peledak juga bagian
perkantoran dan perumahan karyawan.

b. Pembersihan lapangan
Kegiatan land clearing dan pengupasan tanah penutup dilaksanakan
secara bertahap sesuai dengan arah kemajuan penambangan yang
direncanakan.
Land clearing dilakukan untuk membersihkan tanaman penutup
dengan mempergunakan alat berat yaitu “bulldozer”, kemudian tanah
pucuk didorong dan dikumpulkan disuatu tempat untuk nantinya
disimpan sebagai persiapan pelaksanaan reklamasi, selain itu
dihasilkan juga lapisan tanah penutup diperlukan sebagai salah satu
persiapan untuk kegiatan reklamasi yang nantinya akan dilakukan,
yaitu dapat juga dipakai sebagai tanah urug.
Dampak negatif yang diperkirakan dapat terjadi akibat kegiatan ini
adalah :
- Hilangnya vegetasi penutup, sehingga berpotensi menimbulkan
kegersangan.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-5


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

- Peningkatan dan pengkeruhan aliran permukaan, mengingat


adanya material tanah yang bersifat burai yang tererosi air
limpasan.
- Secara positif dampak kegiatan ini adalah penggunaan tenaga
kerja.

c. Penempatan tanah penutup (disposal area)


Tanah penutup dapat disimpan dengan bentuk menyerupai
perbukitan dan dapat dilakukan penanaman untuk mencegah erosi
serta dibuatkan saluran drainase.
Tanah pucuk disimpan dengan aman pada suatu lahan disposal area
dan tidak mengganggu kegiatan penambangan, yang mana tanah
penutup tersebut akan digunakan kembali pada saat penataan lahan
atau reklamasi pasca penambangan. Tanah penutup tersebut akan
tersimpan pada suatu areal tersendiri yang masih berada pada lokasi
SIPD yang dimohon dan digunakan sebagai tanggul-tanggul
pengaman serta ditanami dengan tanaman penghijauan untuk
memperkuat tanggul dari erosi.

d. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup


Kegiatan pengupasan lapisan penutup (stripping of over burden) pada
kegiatan ini juga merupakan kegiatan penambangan tanah. Dampak
negatif yang akan muncul dan memerlukan penanganan akibat
kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup ini adalah :
- Hilangnya lapisan tanah pucuk atau terganggunya susunan
lapisan tanah apabila tidak dilakukan penyelamatan tanah pucuk,
sehingga mempengaruhi tingkat kesuburan tanah.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-6


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

- Berubahnya bentuk bentang alam, yang berpotensi


mengakibatkan gangguan kestabilan lereng, terutama pada
dindingpenggalian.
- Ceceran-ceceran material yang bersifat burai (loose) akan mudah
tererosi, sehungga berpotensi menimbulkan pelumpuran dan
sedimentasi pada areal yang lebih rendah.
- Timbulnya gangguan terhadap kualitas udara akibat
beroperasinya excavator, buldozer dan truck pengangkut material,
walaupun intensitasnya cukup kecil.

e. Penggalian/pembongkaran
Kegiatan pemberaian (loosening) batu andesit dari batuan induknya
dilakukan dengan menggunakan peledakan pada jenjang
penambangan. Penyalaan dilakukan secara tunda (delay), sehingga
efek ground vibration dapat dikurangi.
Tahapan dalam kegiatan pemberaian adalah : pembuatan lubang
tembak dengan CRD dengan diameter 3 inch, pengisian lubang
tembak dengan primer (detonator, dinamit dan ANFO), merangkai
sambungan dan peledakan.
Penentuan geometri dan pola peledakan. Pada pelaksanaannya nanti
kegiatan peledakan dilakukan setiap hari dengan jumlah lubang ledak
rata-rata sebanyak ± 20 lubang/hari dengan geometri burden 1,5
meter, spacing 1,5 meter, kedalaman lubang 3 meter, berat jenis
andesit insitu 2,5 ton/m3.
Geometri peledakan yang ditetapkan dan kebutuhan bahan peledak
dalam setiap peledakan serta hitungan kebutuhan bahan peledak
untuk menghasilkan setiap ton batu andesit adalah seperti pada Tabel
sebelumnya. Pola peledakan yang digunakan adalah dengan
menggunakan Staggered Pattern (zig-zag), dengan sistem 2 – 3 baris

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-7


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

yang disesuaikan dengan kondisi lebar jenjang dan peledakan


menggunakan sistem delay, dimana penempatan posisi primer bahan
peledak menggunakan sistem Bottom loading, yaitu penempatan posisi
primer di bagian bawah atau ujung bawah lubang ledak/bottom
priming.

f. Pemberaian (Loosening)
Dampak negatif yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan
adalah sebagai berikut :
- Berubahnya bentuk bentang alam, dimana bila tidak terkendali
dan terencana akan mengakibatkan terjadinya ketidaksetabilan
lereng yang mengundang bahaya kelongsoran batuan (rock fall).
- Kebisingan pada saat pemboran lubang tembak berpotensi
mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja operator, nila
peralatan keselamatan kurang diperhatikan.
- Timbulnya ground vibration dan fly rogk bila pelaksanaan
peledakan tidak terencana dengan baik.
- Timbulnya emisi gas buang akibat beroperasinya peralatan yang
digerakan BBM, walaupun hal ini bersifat setempat dan
intensitasnya kecil.
Secara positif kegiatan ini gukup banyak melibatkan tenaga
kerja baik yang trampil maupun buruh.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-8


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Land Clearing & Stripping


Burden
Over

Pengelolaan Top Soil dan


Over Burden

Reklamasi

PENAMBANGAN

Drilling

Blasting

Loading
Pantek

Gambar 4.1. Rencana tahapan kegiatan penambangan

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-9


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

- Kedalaman lubang bor :3m


- Burden : 1,5 m
- Spacing : 1,5 m
- Sub drilling : 0,5 m
- Steaming : 0,5 m
- Diameter lubang : 37 – 40 mm
-
Kemiringan : 700 - 800
- jumlah lubang tembak rata-rata : 20 lubang
- penggunaan HANDAK perlubang : ANFO 1,5 – 2 Kg; Dinamit 0,066 kg
dan Detonator 1 pcs
- Balasting ratio setiap peledakan : 0,35kg/ton

g. Pemuatan dan Pengangkutan


Dampak negatif kegiatan ini bersifat lokal yaitu berupa timbulnya
kebisingan dan emisi gas buangan ( Sox, Nox, CO, dll ) dari alat muat
dan alat angkut yang menggunakan bahan bakar hidrokarbon.

h. Pengolahan / Peremukan Batuan


Dampak negatif yang paling menonjol dan memerlukan penanganan
ada kegiatan pembelahan batu ini adalah senagai berikut :
- Timbulnya kebisingan.
- Timbulnya partiklulat debu.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-10


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Gambar 4.3. Pola peledakan zig-zag

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-11


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Gambar 4.4. Pengisian bahan peledak sistem bottom loading

i. Pengangkutan / pemasaran Produk


Batu andesit yang dihasilkan dipasarkan dengan tujuan daerah
pemasaran sekitar wilayah Purwakarta, Karawang, Bekasi dan DKI
Jakarta. Batuan hasil peledakan kemudian dilakukan pemuatan
dengan menggunakan BackHoe dengan kapasitas bucket 1 – 2.3 m3
ke atas Dump Truck dengan kapasitas 12 m3.
Dampak negatif yang diperkirakan akan muncul adalah :
- Terjadinya gangguan sarana jalan dan meningkatnya volume lalu
lintas.
- Timbulnya gangguan kenyaman sepanjang jalur pemasaran,
khususnya yang masih di dalam wilayah Desa Cipicung dan Desa
Sukajaya dan sekitar Kecamatan Sukatani.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-12


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Dampak – dampak yang timbul pada kejadian ini merupakan


gabungan dampak dari perusahaan lain yang sejenis yang ada
dijumpai di daerah ini. Untuk itu dalam penanganan masalah ini
diperlukan koordinasi antar perusahaan.
Pengangkutan dilokasi tambang terbagi menjadi dua yaitu :
pengangkutan tanah penutup dan pengangkutan hasil peledakan.
a. Pengangkutan tanah penutup dari lokasi pengupasan ke lokasi
penimbunan tanah penutup dengan menggunakan unit dump
truck Mitshubisi.
b. Pengangkutan hasil peledakan dari front kerja penambangan
dilakukan dengan Dump Truck Mitsubishi sebanyak 12 buah
menuju ketempat hopper crusher.

j. Alat dan Tenaga Kerja Yang Digunakan


Jenis, jumlah dan kapasitas peralatan tambang yang digunakan
untuk menghasilkan produksi siap jual terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Peralatan Pembongkaran dan Pengangkutan
b. Peralatan Pengolahan.

Tabel 4.2. Peralatan Pembongkaran dan Pengangkutan


Jumlah Type/Spesifikasi/ Jumlah Kapasitas
No
Peralatan Merk (unit)
Ekscavator
1. Back hoe Dozer 3
Kobelco 200/0,8 m3 200/0,8 m3
Dump Truk 12 12 m3
2. Alat Angkut
Colt Diesel/5m3 20 5 m3
3. Compressor Airman/375 cfm 5
4. Jack Hammer Toyo /Ty 24 6
5. Batang Bor Panjang 1 – 6 m 19
6. Martil/palu 10 kg 25

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-13


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Tabel 4.3. Peralatan Pengolahan


Jumlah Type/Spesifikasi/ Jumlah Kapasitas
No
Peralatan Merk (unit) Ton/jam
1. Primary
Proses Jaw Crusher 1 300 - 350
Jaw Crusher 1 180
2. Secondary Cone 2 200 - 260
Proses
Cone 2 195
3. Tersier Proses Vibrating Screen 3 1 250
deck
Vibrating Screen 3 1 190
deck
Vibrating Screen 3 1 100
deck
4. Hopper 2
5. Belt conveyor 27
6. Feeder 2

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-14


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Gambar 4.5. Existing akses jalan tambang milik PT. Bumi Cikeupeul Abadi
(kerjasama pemeliharaan)

Ketenagakerjaan yang dipakai untuk menunjang kegiatan


penambangan direncanakan sebanyak 160 orang tenaga kerja tetap
(sebanyak 90% terdiri dari penduduk desa sekitar) dan 100 orang tenaga
kerja tidak tetap yang berasal dari desa sekitar. Waktu kerja normal
yang diterapkan, dibagi menjadi 2 (dua) shift, yaitu Shift I : jam 07.00
– 15.00 dan Shift II : jam 15.00 – 23.00.

k. Sarana dan prasarana


Sarana dan prasarana tambang pendukung untuk menunjang
kelancaran usaha pertambangan yang ada saat ini adalah :
a. Jalan Tambang (acces road)
Jalan masuk dari jalan kabupaten sepanjang lebih kurang 800
meter lebar 9 meter dengan kondisi baik (dengan perkerasan aspal
kasar). Kemudian jalan menuju lokasi tambang sepanjang lebih
kurang 3 Km dengan lebar 6 meter dengan kondisi tanah campur
batu yang sudah dipadatkan. Sedangkan akses jalan di lokasi
pertambangan akan menggunakan jalan yang telah ada milik PT,
Bumi Cikeupeul Abadi dengan cara kerjasama pemeliharaan.
PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-15
DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

b. Kantor Tambang
Untuk kegiatan dan pengelolaan administratif kantor.

Gambar 4.6. Kantor

c. Pos Keamanan
Untuk menunjang keamanan kegiatan dibangun pos keamanan.

Gambar4.7. Pos Jaga


l. Target Produksi
Target produksi penambangan yang diinginkan didasarkan pada
pembongkaran batuan hasil peledakan, yaitu : 3.065,05 m3/hari atau

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-16


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

76.626,34 m3/bulan (25 hari kerja) atau 919.516,03 m3/tahun selama


umur tambang 15 tahun.

m. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K –3)


Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu aspek yang
mempunyai peranan yang besar dalam kelancaran kegiatan
perusahaan, pengelolaan K-3 pertambangan ini akan meliputi :
a. Pemberian alat proteksi, yang meliputi:
- Pemberian Helm, Safety Shoes, ear protection, welding glasses,
sarung tangan dan masker.
- Safety system dari alat berat.
b. Pemasangan tanda peringatan, yang meliputi :
- Larangan masuk areal pertambangan bagi yang tidak
berkepentingan.
- Larangan merokok pada daerah-daerah yang rawan kebakaran.
- Rambu-rambu di areal tambangan
c. Menyediakan kotak P3K, dengan isi yang memadai dan
ditempatkan pada areal mudah terjangkau.
d. Memberikan pengarahan kepada karyawan tentang K3 secara
berkala oleh Kepala Teknik.
e. Pengontrolan secara rutin terhadap areal-areal yang rawan
kecelakaan, rawan longsor dan rawan kebakaran.
f. Melakukan pemeliharaan perkerasan jalan tambang secara rutin
dan membuat saluran penirisan pada sisi kanan-kiri jalan tambang.
g. Pengaturan keluar masuk kendaraan truk pembeli supaya tertib
dan lancar.
h. Mengatur dan menempatkan antrian truk pembeli pada tempat
yang telah ditentukan.
i. Pengamanan peledakan dengan diberlakukan SOP (Standard

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-17


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Operating Procedure) untuk peledakan seperti dilakukannya :


- Pemblokiran wilayah tambang
- Pemasangan rambu dan bendera merah;
- Pemasangan sirine;
- Peringatan melalui speaker ataupun pluit pada saat akan
peledakan;
- Aba-aba pededakan;
- Pengamanan pasca peledakan.
j. Bagi pegawai yang mengalami sakit diberikan biaya pengobatan
dan biaya pengobatannya disesuaikan.
k. Dalam kondisi hujan, kegiatan penambangan dihentikan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan.
l. Pengelolaan K-3 dibidang pengangkutan akan dilaksanakan dengan
baik dibawah tanggung jawab dan koordinasi Kepala Teknik
Tambang diantaranya :
- Melengkapi setiap pekerja dengan alat pelindung diri sesuai
standar dan kondisi lingkungan kerjanya.
- Mengawasi pelaksanaan penggunaan alat pelindung diri.
- Menetapkan dan melaksanakan Standar Operasi & Prosedur
(SOP) untuk pekerjaannya.
- Menyediakan fasilitas P3K berupa kotak P3K serta ruangan
P3K lengkap dengan peralatan P3K, obat-obatan dan tenaga
medis.
- Melengkapi peralatan dan sarana kerja yang memilik potensi
bahaya dengan alat pelindung dan pengaman.
- Inspeksi rutin atau mendadak ke setiap peralatan dan atau
lokasi kerja yang memilik potensi bahaya.
- Memasang tanda peringatan dan rambu-rambu lalu lintas untuk
setiap daerah yang berpotensi bahaya.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-18


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

n. Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Pada unit pengolahan terdapat tiga aktivitas utama yaitu sebagai
berikut :
- Aktivitas pembongkaran batuan hasil tambang dilanjutkan
pengumpanan ke unit pengolahan.
- Aktivitas reduksi ukuran dan pemisahan
- Aktivitas penumpukan hasil pengolahan.
Semua aktivitas tersebut diatas memiliki potensi bahaya, untuk itu
diperlukan langkah pengamanan sebagai berikut :
- Penggunaan alat pelindung diri, seperti safety belt, ear plug, safety
shoes, dust masker.
- Melengkapi mesin-mesin pada daerah berpotensi bahaya dengan
alat pelindung yang memadai.
- Melengkapi peralatan yang digerakkan listrik (emergency break).
- Usaha menyirami debu dengan penyiram air (sprayer).
- Menetapkan “Standard Operation Procedur” (SOP) untuk setiap
pekerjaan seperti pengoperasian alat berat, pengoperasian crusher,
pengoperasian belt conveyor, aktivitas pemboran dan pelaksanaan
peledakan yang baik dan benar.
- Memasang tanda peringatan pada daerah yang berpotensi bahaya.
- Inspeksi ke peralatan dan lokasi yang memiliki potensi bahaya oleh
Kepala Teknik Tambang atau petugas yang ditunjuk.

4.2.3 Kegiatan Pengolahan


1 Maksud Pengolahan
Maksud dari pengolahan hasil penambangan adalah untuk merubah
bentuk dan ukuran dari batu andesit hasil pembongkaran sehingga
dapat meningkatkn nilai jual dari batuan tersebut. Pereduksiaan atau

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-19


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

pengecilan fragementasi batuan sehingga sesuai dengan ukuran yang


dikehendaki pasar atau konsumen.

Gambar 4.8. Proses Pengolahan

2 Hasil Pengolahan
Produk yang dihasilkan dari unit pengolahan adalah :

a. Split 1 – 2 (ukuran 1-2 cm) d. Base cose


b. Spilt 2 - 3 (ukuran 2-3 cm) e. Abu batu
c. Spilt 3 – 5 (ukuran 3-5 cm) f. Abu screening

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-20


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Gambar 4.9. Hasil Proses Pengolahan

3. Kegiatan Pengangkutan dan Pemasaran

Gambar 4.10. Kegiatan pengangkutan dan pemasaran

4. Limbah Pengolahan.
Selama proses pengolahan berlangsung akan menghasilkan limbah
sebagai berikut :
a. Debu yang terlempar ke udara saat proses peremukan (crushing),
Pengayakan (screening) dan pengangkutan oleh belt conveyor.
b. Material yang tercecer disekitar unit pengolahan.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-21


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Gambar 4.11. Debu dan material yang tercecer

Penanganan debu di tempat pengolahan, dengan cara menyemprotkan


air (water-spray) ke dalam hopper (penampung batu) dengan kebutuhan
air lebih kurang 1000 liter perhari.

4.2.4 Tahap Pasca Penambangan


Pada tahap pasca penambangan, kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan
adalah : reklamasi, pemutusan hubungan kerja dan demobilisasi peralatan.
a. Reklamasi
Dengan kegiatan reklamasi diharapkan akan muncul dampak positif
terhadap lingkungan, dampak positif yang diharapkan antara lain adalah :
- Tertatanya lahan bekas penambangan, dengan tertatanya lahan bekas
penambangan yang sesuai dengan peruntukan, maka dalam
penggunaannya tidak akan terlalu membutuhkan biaya.
- Bila reklamasi berhasil, maka sebagian pandangan negatif bahwa
pertambangan merusak lingkungan akan hilang.
- Tidak tertutup kemungkinan lahan bekas penambangan yang telah
ditata akan mempunyai nilai ekonomis yang baik.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-22


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

b. Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK )


Pada akhir kegiatan penambangan diperkirakan akan terjadi pemutusan
hubungan kerja. Dampak negarif dari kegiatan ini antara lain adalah :
- Timbulnya pengangguran.
- Timbulnya keresahan keresahan/ ketidakpuasan bila proses PHK tanpa
disertai kompensasi yang memadai.

4.3 Dampak Lingkungan Beraspek Sosekbud


Secara posutif hadirnya kegiatan penambangan batu andesit di Desa Sukajaya
ini memberikan dampak sosial – ekonomi sebagai berikut :
a. Terbukanya kesempatan kerja yang berkaitan langsung dengan kegiatan
proyek, bagi warga Desa Sukajaya.
b. Terbuka kesempatan berkembangnya kegiatan ekonomi baru seperti
warung nasi dll, disekitar lokasi kegiatan.
c. Lebih mempercepat proses pembangunan daerah setempat.
d. Alih pengalaman ke masyarakat setempat terutama yang berkaitan
dengan industri penambangan batu andesit.
Dampak negatif yang potensial sehubungan dengan hadirnya kegiatan ini
antara lain adalah :
a. Timbulnya bantuan sosial antara pekerja pendatang dengan masyarakat
setemapt yang ada kemungkinan berbeda kultur sosialnya.
b. Timbulnya irihati dan kecemburuan sosial.
c. Ditinggalkannya budaya agratis oleh sebagian warga, sehingga dapat
mempengaruhi produksi lainnya.

4.4 Sifat dan Tolok Ukur Dampak


4.4.1 Sifat Dampak
Sifat dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan batu
andesit PT. Batu Cemerlang Andalan, sangat tergantung kepada seberapa

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-23


DAMPAK LINGKUNGAN POTENSIAL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

jauh tingkat interaksi yang terjadi antara komponen kegiatan penyebab


dampak dengan komponen lingkungan yang terkena dampak.
Dampak lingkungan berupa perubahan bentang alam merupakan dampak
yang bersifat tidak terbaliknya (irreversible), mengingat bentuk dan kondisi
bentang alam tidak dapat kembalikan ke keadaan semula, sekalipun dengan
intervensi manusia. Untuk mengkompensasikan hal itu, maka perencanaan
penambangan mutlak diperlukan, sehingga perubahan bentang alam
diarahkan untuk memberikan dampak positif.
Jenis dampak lingkungan lainnya pada umumnya sejalan dengan hadirnya
kegiatan, artinya dampak tersebut akan hilang bila komponen kegiatannya,
dengan kata lain dampak ini bersifat terbalikkan (reversible). Dampak
lingkungan terhadap komponen kualitas udara, lalu lintas dan sarana jalan
merupakan akumulasi dampak sejenis dari berbagai kegiatan perusahaan
pertambangan bahan galian golongan C.

4.4.2 Tolok Ukur Dampak


Sebagai tolok ukur dampak lingkungan dalam kajian Upaya Pengelolaan
Lingkungan ( UKL ) dan Upaya Pemantauan Lingkungan ( UPL ) ini,
digunakan baku mutu lingkungan untuk komponen / patameter lingkungan
yang telah ada baku mutunya sebagaimana ditentukan dalam perundang –
undangan, tolok ukur dibuat secara pendekatan dengan mengacu kepada
kondisi rona lingkungan awal.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IV-24


UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

BAB V
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

5.1. Tahap Persiapan


Adanya kegiatan penambangan andesit ini akan memberikan konsekwensi
timbulnya dampak lingkungan, baik positif maupun negatif. Evaluasi
terhadap dampak kegiatan penambangan mempunyai lingkup tekanan
terhadap berbagai komponen dan dampak lingkungan yang diperkirakan
berubah, mencakup sumber dampak, bobot dampak berikut tolok ukur
terjadinya dampak.
Untuk mengevaluasi perlu diketahui metode penambangan yang dilakukan,
dimana kegiatan penambangannya menggunakan metode tambang terbuka
dengan sistem peledakan. Sehingga secara keseluruhan dampak dapat
diminimalisir dengan cara pemantauan yang tepat.

5.1.1 Upaya Pencegakan Dampak Negatif Terhadap Lingkungan


1. Perubahan topografi
a. Tingkat keteraturan dan keamanan lahan bekas penambangan.
Agar bentuk lahan penambangan mempunyai tingkat keteraturan yang
sesuai dengan tingkat keamanan yang dikehendaki dan kemudahan
dalam reklamasi, langkah yang dilakukan adalah :
- Melakukan penambangan secara berjenjang dimulai dari areal
dengan kontor paling tinggi ke kontur terendah. Penambangan
secara berjenjang, penambangan dilakukan pada satu level dan bila
front penambangan pada level tersebut telah cukup luas, bisa
dibentuk front penambangan baru pada level yang lebih rendah.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-1


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

- Penempatan overburden dilakukan sedemikian sehingga tidak


menghalangi kemajuan tambang.
Evaluasi hasil upaya pencegahan : Hasil upaya pencegahan dipantau
sejak pelaksanaan penggalian pemuka kerja dan penimbunan tanAh
penutup. Pemantauan hasil upaya pencegahan pada pemuka kerja
dilaksanakan dengan cara :
- Pengamatan kesesuaian dimensi jenjang yang diamati dengan
dimensi jenjang yang direncanakan.
- Pengamatan kesesuaian arah kemajuan tambang dengan kemajuan
tambang yang direncanakan.
- Pengukuran dimensi, letak, tinggi dan kemiringan timbunan tanah
penutup.
- Pemantauan gejala-gejala ketidakstabilan pada timbunan tanah
penutup, yang meliputi pembentukan alur dan retakan-retakan
yang muncul.
Peralatan yang digunakan : Excavator untuk membentuk lereng yang
diinginkan, Alat Pemadat, Alat Pemetaan dan Kamera Foto.

b. Cara Penanggulangan Luas Areal yang berubah


Untuk mencegah terjadinya perluasan areal diluar areal SIPD maka
upaya yang dilkukan adalah :
- Pemasangan patok batas wilayah secara permanen dengan
melibatkan aparat berwenang.
- Pemetaan secara berkala berupa peta kemajuan tambang.
Evaluasi Hasil Upaya Pencegahan : Pemantauan luas areal yang
berubah dilakukan dengan pemetaan batas-batas lahan yang telah
mengalami perubahan dengan menggunakan alat ukur dan alat gambar
dan perlengkapannya.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-2


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

c. Topografi timbunan tanah penutup


Untuk mencegah terjadinya dampak akibat timbulnya timbunan tanah
penutup dilakukan dengan cara :
- Pengamanan tanah pucuk secara terpisah.
- Tanah pucuk yang telah dikupas dikumpulkan pada suatu tempat
untuk nantinya diratakan lagi pada daerah yang telah selesai
ditambang. Areal penimbunan tanah pucuk yaitu lokasi
emplacement, lokasi di areal kuari.
- Lokasi penimbuna dipilih pada daerah yang aman, luasnya
disesuaikan dengan luas tanah yang harus ditimbunkan.
- Sebagian dari tanah penutup tersebut akan digubakan untuk
perataan.
- Lokasi yang memungkinkan untuk penimbunan lapisan tanah top
soil adalah sebelah utara. Penanggulangan dampak yang
bersumber dari adanya timbunan ini adalah sebagai berikut :
 pembuatan tanggul pada sisi timbunan
 penanaman vegetasi pada timbunan untuk mengurangi laju
erosi
 pengaturan tinggi dan slope timbunan
 pembuatan “sediment trap”
Evaluasi hasil upaya pencegahan : Setelah upaya pencegahan selesai
dilaksanakan maka harus dipantau secara berkala melalui pengamatan
gejala yang timbul. Peralatan yang dipergunakan berupa Exavator
untuk membentuk lereng yang diinginkan dan Dump Truck untuk
mengangkut tanah.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-3


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

d. Getaran
Getaran yang berlebihan dapat dicegah melalui pengetahuan mengenai
kekuatan dari tiap jenis bahan peledak yang akan digunakan serta
segala dampak yang ditimbulkan. Pengaturan teknik peledakan dan
pemilihan jenis bahan peledak merupakan salah satu hal utama.
Cara Penanggulangan :
- Untuk melindungi kesehatan telinga para pekerja, terutama yang
berpotensi untuk terganggu pendengarannya, akan diwajibkan
mengenakan pelindung telinga.
- Gangguan kebisingan akibat pembuatan lubang tembak dan
peralatan pengolahan dan peralatan pendukung bersifat setempat,
yaitu menimpa karyawan terkait. Penanggulangan masalah ini
dikaitkan dengan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
diantaranya dengan penggunaan “ear plug”.
- Penanggulangan efek peledakan dapat dilakukan dengan cara :
 Peledakan dengan system tunda (delay)
 Pengaturan ukuran diameter lubang tembak
Evaluasi hasil upaya pencegahan :
- Pemantauan hasil upaya pencegahan dilaksanakan dengan cara
pengamatan gejala-gejala yang timbul.
- Pemantauan dilaksanakan secara kualitatif tanpa menggunakan
peralatan khusus.

e. Flying rock
Untuk menghindari kecelakaan akibat adanya flying rock maka akan
dilakukan upaya sebagai berikut :
- Mengatur peledakan dengan teknik yang benar dan aman, dimana
proporsi antara spacing dan burden dibuat secara benar.
- Penyalaan dilakukan secara tunda.
PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-4
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

- Para pekerja diwajibkan menjauhi lokasi peledakan saat kegiatan


peledakan berlangsung, para pekerja diwajibkan memakai helm
pengaman.

f. Air Blast
Untuk menghindari terjadinya air blast yang membahayakan maka
akan diupayakan bahwa peledakan dilakukan dengan cara pengaturan
stemming yang benar.

2. Perubahan Stabilitas Lahan.


a. Gerakan Tanah
Gejalanya dapat diamati melalui pembentukan alur, bentuk alur,
dimensi alur dan retakan tanah. Dampak negatif berupa tanah longsor
pada lokasi-lokasi tersebut dapat dicegah melalui upaya sebagai
berikut :
- Membentuk lereng sedemikian rupa sehingga sudut kemiringannya
berada didalam batas aman.
- Memperbaiki drainase diatas dan dibawah lereng.
Evaluasi hasil upaya pencegahan :
- Dilakukan pengamatan visual dilapangan
- Melakukan pengamatan lapangan terhadap gejala yang timbul.

b. Lebar alur, aliran air pada timbunan tanah penutup.


Alur pada tanah timbunan merupakan gejala awal dari terjadinya
longsoran dan erosi tanah yang intensif. Cara penanggulangan dapat
dilakukan melalui berbagai cara misalnya perkuatan lereng tanah
timbunan, pemasangan rumput pada lereng.

Evaluasi hasil upaya pencegahan :

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-5


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

- Pemantauan yang dilakukan adalah dengan cara pengamatan


visual dan pengukutran dimensi alur yang terbentuk serta
mediskripsi karakteristik aliran air tersebut untuk selanjutnya
disusun rencana penanggulangan selanjutnya.
- Alat yang digunakan
- Tidak ada alat khusus yang dipergunakan, biasa digunakan
cangkul, sekop, dsbnya.

c. Retakan pada bangunan konstruksi.


Penyebabnya akibat perubahan karakteristik tanah, getaran yang
diakibatkan dari peledakan, serta getaran mesin yang bekerja kontinue.
Upaya pencegahan :
- Peledakan dilakukan dengan sistim tunda.
- Dibuatkan drainase yang baik.
Evaluasi : Pengamatan secara visual mengenai kondisi bangunan
sampai dengan jarak tertentu dari lokasi kegiatan dengan alat yang
digunakan secara khusus.
Untuk mengukur tingkat getaran saat peledakan dilakukan dengan
seismograf.

3. Perubahan hidrogeologi
a. Genangan air
Untuk genangan yang tidak bermanfaat, maka genangan air tersebut
harus dikeringkan. Untuk genangan air yang tidak diperlukan maka
dapat dibuat saluran drainage dan dibuang ke saluran pembuangan.
Cara pemantauan hasil upaya pencegahan
- Pemantauan dilakukan dengan pengamatan visual : kejernihan ,
bau, warna dsbnya
- Pengambilan conto air dan dianalisisa dilaboratorium.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-6


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Peralatan yang digunakan : Peralatan dan bahan yang digunakan


untuk memantau hasil upaya pencegahan antara lain excavator,
cangkul dan botol sample.

b. Sedimentasi / pelumpuran pada badan alur sungai


- Pendangkalan dasar sungai yang disebabkan pelumpuran dan
sedimentasi dapat mengakibatkan bencana banjir, hilangnya
fungsi drainase, dan sebagainya.
- Pada musim hujan diperkirakan akan terjadi erosi terhadap
timbunan produk yang berpotensi menyebabkan terjadinya
sedimentasi dan pengeruhan air permukaan. Untuk mengurangi
dampak terhadap daerah dengan topografi lebih rendah (areal
persawahan), maka pada areal lembah disebelah timur areal
emplasement dibuat bangunan pengendali lumpur/sedimen (
sedimen trap) dan sudah dilakukan pembebasan tanah yang
berbatasan langsung dengan lokasi penimbunan/ pengendali
lumpur.
Cara pencegahan :
- Pada areal penambangan dibuat saluran drainage yang baik
sehingga lantai kerja penambangan menjadi relatif kering.
- Dibuat saluran pembuangan yang memadai
- Dibuat kolam-kolam pengendapan Lumpur, sedangkan lokasi
kolam tersebut ditempatkan sebelum air buangan dibuang ke
perairan umum (lihat dokumentasi).
Alat yang digunakan :
 Excavator
 Cangkul dan sebagainya.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-7


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

c. Limbah cair dan penyimpanan limbah padat.


- Limbah cair yang dihasilkan terbatas berupa minyak pelumas
yang digunakan alat-alat berat , minyak pelumas yang tidak
digunakan akan ditampung dan disalurkan kepada konsumen yang
memerlukan. Untuk menghindari masuknya bahan bakar minyak
dan minyak pelumas yang tidak sengaja masuk kesaluran
pembuang maka akan diusahakan saluran air dari bengkel
dipasang busa agar minyak tidak masuk ke dalam saluran
pembuang.
- Evaluasi hasil upaya pencegahan : Pemantauan dapat dilakukan
dengan melakukan uji laboratorium dari sample air yang diambil
dari saluran pembuangan dan air yang sudah masuk ke perairan
umum dengan Alat yang digunakan adalah seperangkat peralatan
laboratorium.

4. Perubahan kualitas udara


a. Pendebuan
Sumber pendebuan adalah penambangan, pengangkutan dan
peremukan batuan. Penaggulangan pendebuan dilaksanakan sebagai
berikut :
- Penambangan secara bertahap sehingga selalu menyisakan areal
hijau yang dapat berfungsi sebagai penahan penyebaran debu
mekuas lebih jauh.
- Penyemprotan dengan air dilakukan dengan cara kontinue baik
untuk penyiraman jalan tambang maupun diareal unit peremukan.
- Karyawan dilingkungan yang debunya berlebihan diwajibkan
menggunakan masker dan kaca mata.
- Pemakaian ‘ear plug’

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-8


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Evaluasi hasil pencegahan : Pemantauan hasil pencegahan


dilaksanakan dengan cara sebagai berikut
- Pengamatan gejala penyakit yang diderita karyawan pada
khususnya yang kemungkinan besar akibat pendebuan seperti
gangguan pernapasan dan penyakit mata.
- Pengukuran kandungan debu di dalam uadara secara berkala.
Peralatan yang digunakan : Alat pengukur kandungan debu dalam
udara dan data kesehatan karyawan.

b. Kebisingan
Kebisingan yang dapat terjadi disebabkan oleh deru mesin yang berasal
dari alat-alat berat dan ledakan bahan peledakan selama
penambangan. Untuk mengurangi kebisingan terutama untuk
meredam agar suara tidak terlalu mengganggu lingkungan di luar
lokasi penambangan, akan dilakukan penghijauan dengan penanaman
pepohonan yang cukup rindang sehingga dapat meredam suara
sekaligus sebagai kontrol terhadap suhu udara kandungan debu
disekitar lokasi penambangan.
Perawatan mesin secara berkala sehingga pembakaran bahan bakar
pada mesin alat berat berjalan sempurna.
Evaluasi hasil pencegahan : Pemantauan hasil pencegahan
dilaksanakan dengan cara pengukuran intensitas kebisingan pada areal
crushing plant, penambangan, kantor dan jalan yang dilalui angkutan
dari perusahaan.
Peralatan yang digunakan : Alat yang digunakan untuk memantau
tingkat kebisingan adalah sound level meter.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-9


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

c. Emisi gas
Gas yang dikeluarkan dari proses pembakaran oleh mesin-mesin perlu
dipantau untuk mengetahui kadar gas buangan yang berbahaya.
Untuk mengurangi dan menetralisir pengaruh emisi gas berbahaya
akan dilakukan penghijauan dengan penanaman pepohonan yang
cukup rindang sekaligus sebagai kontrol terhadap suhu udara, polusi
debu dan kebisingan disekitar lokasi penambangan.
Perawatan mesin secara berkala sehingga pembakaran bahan bakar
pada mesin dan alat berat berjalan sempurna.
Evaluasi hasil upaya pencegahan : Pemantauan hasil upaya
pencegahan dilaksanakan dengan cara pengukuran kandungan gas
Nox, Sox, H2S, CO, CO2 dll. Alat yang digunakan adalah alat
pendeteksi gas untuk jenis gas-gas tersebut diatas.

5. Perubahan Persedian Bahan Galian


Perubahan persediaan bahan galian merupakan dampak yang tidak dapat
dihindari. Hal yang dapat diupayakan adalah sehubungan terjadinya
perubahan galian adalah :
a. Melaksanakan pengukuran secara berkala sehingga perubahan sisa
cadangan setiap satuan waktu dapat diketahui.
b. Melakukan evaluasi cadangan secara berkala.

5.1.2 Upaya Pengelolaan Dampak Negatif Terhadap Sosial Masyarakat


1. Gangguan kenyamanan dan ketenangan
a. Pendekatan persuasive kepada masyarakat, tokoh masyarakat dan
pemerintah setempat.
b. Pemberian bantuan sosial kepada masyarakat sekitar lokasi
penambangan dan pengangkutan.
c. Pemeliharaan mesin kendaraan.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-10


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

d. Menutup bak truk dengan terpal dsb untuk mengurangi pendebuaan


saat pengangkutan.
e. Tanggapan terhadap keluhan masyarakat yang terkena dampak
negatif.

2. Gangguan kerusakan Sarana Jalan


Untuk mengatasi terjadinya kerusakan jalan, maka upaya yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan perawatan secara rutin
b. Mengingat terdapat perusahaan lain yang juga menggunakan ruas
jalan yang sama, maka dalam perawatan tersebut dilakukan koordinasi
antar perusahaan pengguna jalan tersebut.
c. Membatasi angkutan muatan agar tidak melebihi kapasitas.

3. Gangguan Terhadap Kesehatan dan Keselamatan.


 Pekerja dilengkapi dengan masker udara, pelindung telinga dan helmet
pelindung kepala.
 Memberikan pengarahan mengenai pentinnya bekerja dengan hati-hati.
 Memberikan pelatihan P3K dan penanganan darurat kecelakaan.
 Bersama pihak yang berwenang melakukan perbaikan terhadap
kerusakan-kerusakan yang ada.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-11


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

5.1.3 Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


Tabel 5.1. Program pengelolaan lingkungn hidup
Pelaksanaan
Tahap Komponen Upaya Lokasi Waktu
Jenis dampak
kegiatan kegiatan pengelolaan pengelolaan Pelak Penga was
lingkungn sanaan
1 2 3 4 5 6 7
Persiapan Penerimaan Keresahan Melaku kan Di lokasi sekitar Selama Kecamatan
tenaga kerja karena tenaga pendekatan penambangan kegiatan Sukatani
local tidak kepada Areal sipd berlangsung Instansi terkait
tertampung masyarakat
Perubahan nilai
social budaya
Pembuatan Penurunan Dibuat drainase Daerah sekitar Selama DESDM
jalan kualitas air dipinggir kanan- lokasi kegiatan Kecamatan
karena kiri jalan pembuatan jalan berlangsung Sukatani
peningkatan erosi
Pembangunan Penurunan Dilakukan Daerah sekitar Selama DESDM
sarana kualitas udara penyiraman pada lokasi pembangunna Kecamatan
(kantor, jalan yang dilaui penambangan n ber Sukatani
bengkel, pos) oleh truk (areal sipd) dan langsung
pengngkut bahan lokasi sekitar
galian
Operasi Pembersiahan Terganggunya Pelaksanaan Daerah sekitar Selama DESDM
lahan fauna dilaku kan secara penambang an kegiatan Kecamatan
Penurunan bertahap sesuai dan tempat berlangsung Sukatani
kualitas tanah dengan penimbunan
Menurun nya kemajuan
kualitas air tambang
Penggalian Penurunan Tanah penutup Daerah sekitar Selama DESDM
tanah pucuk kesuburan tanah dilindungi dan lokasi kegiatan Kecamatan
Penurunan ditanami penambangn berlang sung Sukatani
kulitas air karena tanaman (areal sipd) dan
erosi penutup tanah lokasi sekitar

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-12


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

1 2 3 4 5 6 7
Pemindah an Penurunan Melakukan Daerah sekitar Selama DESDM BLH
tanah penutup kualitas udara penyiraman pada lokasi penamba kegiatan
karena debu daerah yang ngan (areal sipd) berlangsung
Peningkatan berdebu dan lokasi
kebisingan Tanah penutup sekitar
Perubahan dilindungi dan
bentang alam ditanami
Penurunan tanaman
kesuburan tanah penutup tanah
Penurunan
kualitas air
karena erosi
Penambang Penurunan Penyira man Di desa-desa Selama DESDM
an kualitas udara pada daerah sekitar lokasi kegiatan BLH
karena debu yang berdebu penamba ngan berlangsung
Peningkatan Kegiatan yang
kebisingan bertahap sesuai
Perubahan dengan
bentang alam kemajuan
Penurunan tambang
kesuburan tanah Menyediakan
Matinya tempat khusus
tanaman pada untuk stock pile
daerah timbunan

Purna Pemutusan Keresahan akibat Memberikan Lokasi pe Selama DESDM


operasi hubungn kerja akan kehilangan alternative nambangan kegiatan PHK Aprt. Desa dan
mata pencaha pekerjaan baru berlangsung kec.
rian untuk mantan Instansi terkait
pegawai

Reklamasi Perubahan tata Dilakukan Areal bekas Selama kegia DESDM


lahan bekas guna lahan revegetasi dan tambang tan rek lamasi Aprt. Desa dan
tambang dan ditata kembali dilakukan kec.
timbunan menjadi lahan Instansi terkait
kebun tanaman
tahunan

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-13


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

5.2 Dampak Komulatif


Dampak yang ditimbulkan pada tahap ini pada dasarnya merupakan dampak
komulatif akibat kegiatan perusahaan sejenis yang terdapat disekitar desa ini
dan desa tetangganya, dengan demikian upaya pengelolaannya juga perlu
dilakukan secara terkoordinasi dengan perusahaan lain.
Bentuk upaya pengelolaan yang dilakukan adalah :
1. Perawatan jalan
2. Penyiraman jalan
3. Pengangkutan dalam keadaan tertutup

5.3 Instansi Pengawas


Sebagai Instansi Pengawas pemantauan lingkungan kegiatan ini adalah :
1. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten;
2. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten;
3. Bagian Hukum SETDA Kabupaten;
4. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten;
5. Dinas Perhubungan Pariwisata Pos Dan Telekomunikasi Kabupaten;
6. Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Kabupaten;
7. Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten;
8. BAPEDA Kabupaten;
9. Dinas Pertanian Dan Kehutanan Kabupaten;
10. Muspika Kecamatan; dan
11. Pemerintah Desa

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-14


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

5.4 Penguasaan Lahan


Untuk dampak yang terjadi akibat penguasaan lahan oleh PT. Batu
Cemerlang Andalan , maka langkah yang diperlukan adalah :
a. Pembebasan lahan antara pemrakarsa dengan pemilik lahan dilakukan
berdasarkan bukti kepemilikan yang sah, serta dalam pelaksanaannya
diketahui oleh lurah/Kepala Desa setempat.
b. Pembuatan batas wilayah SIPD secara jelas melalui patok batas yang
telah dibuat secara permannen.
c. Kompensasi lahan kepada pemilik secara wajar.
d. Kompensasi lahan dilakukan secara langsung antara pemilik lahan dengan
pemrakarsa dengan sepengetahuan Kepala Desa Cipicung.
e. Kompensasi tegakan.
f. Memprioritaskan kepada bekas pemilik lahan untuk terlibat dalam
kegiatan proyek.

5.5 Tahap Penambangan


5.5.1 Pembersihan Lapangan ( Land cleraing )
a. Hilangnya vegetasi Penutup
Upaya Pengelolaan Lingkungan dalam menangani hilannya vegetasi
penutup, merupakan bagian dari kegiatan reklamasi.

5.5.2 Pengupasan Lapisan Penutup


a. Kehilangan Lapisan Tanah Pucuk
Untuk mengatasi kehilangan lapisan tanah pucuk, langkah yang akan
dilaksanakan adalah pengamanan tanah pucuk secara terpisah. Tanah
yang telah dikupas dikumpulkan pada suatu tempat untuk nantinya
diratakan lagi pada daerah yang telah selesai ditambang. Areal
penimbunan tanah pucuk yaitu lokasi emplesemen, lokasi dumping site di
dalam areal kuari.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-15


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

b. Timbulnya Timbunan yang Rentan Erosi dan Sedimentasi


Lokasi yang memungkinkan untuk penimbunan lapisan tanah top soil
adalah sebelah utara. Penanggulangan dampak yang bersumber dari
adanya rimbunan ini adalah sebagai berikut :
- Pembuatan tanggul pada sisi timbunan yang mengarah ketepi aluran
sungai.
- Penanaman vegetasi pada timbunan untuk mengurangi laju erosi.
- Pengaturan tinggi dan slope timbunan.
- Pembuatan sediment trap.

5.6 Pemberaian ( loosining )


a. Perubahan Bentang Alam
Penanggulangan gangguan kestabilan akibat perubahan bentuk bentang
alam ditanggulangi dengan cara :
- Penambangan secara berjenjang dengan tinggi jenjang sekitar 6 meter.
Penambangan dilakukan pada satu level dan bila front penambangan
pada level tersebut telah cukup luas, bisa dibentuk front penambangan
pada level yang lebih rendah.

b. Efek akibat peledakan


Penanggulangan efek peledakan seperti ground vibration dan fly rock,
dilakukan dengan cara :
- Peledakan dengan sistem tunda (delay blasting)
- Pengaturan dimensi / ukuran bahan peledak (diameter untuk lubang
tembak ).

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-16


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

c. Gangguan Kebisingan
Gangguan kebisingan akibat pemboran lubang tembak dan peralatan
bersifat setempat, yaitu menimpa karyawan terkait. Penanggulangan
masalah ini dikaitkan dengan program keselamatan kerja diantaranya
dengan penggunaan ear plug.

5.7 Pengangkutan
Agar pengangkutan hasil pemberaian ke unit pembelahan berjalan lancar dan
cukup aman, maka upaya yang perlu dilakukan adalah pembuatan jalan
tambang dalam dua jalur yaitu untuk jalur truk kosong dan jalur untuk dump
truck yang berisi muatan.

5.8 Peremukan Andesit


a. Pendebuan dan Kebisingan
Mengingat lokasi untuk pembelahan batuan berada pada lembah, maka
diperkirakan dampak verupa pendebuan akan terlokalisir disekitar areal
pembelahan. Penanggulangan pendebuan dan kebisingan dilakukan
dengan cara :
- Penyemprotan dengan air pada sumber pendebuan.
- Pemakaian masker bagi pegawai di unit ini.
- Penggunaan earplug.
- Revegetasi disekeliling areal pembelahan untuk mengurangi
penyebaran partikulat debu keluar lokasi.

b. Erosi dan Sedimentasi Timbunan Produk


Pada musim hujan diperkirakan akan terjadi erosi terhadap timbunan
produk yang berpotensi menyebabkan terjadinya sedimentasi dan
pengkeruhan air permukaan. Untuk mengurangi dampak terhadap daerah
yang elevasinya lebih rendah (berupa areal pesawahan). Maka pada areal
PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-17
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

lembah sebelah Timur areal emplasemen dibuat bangunan pengendali


sedimen (sediment trap) dan apabila memunhkinkan dilaksanakan
pembebasan tanah yang berbatasan langsung dengan lokasi penimbunan.

5.9 Pemasaran
Dampak yang ditimbulkan pada tahapan ini pada dasarnya merupakan
dampak komulatif akibat kegiatan perusahaan sejenis yang terdapat Desa
Sukajaya Kecamatan Sukatani, dengan demikian upaya pengelolaannya juga
perlu dilakukan secara terkoordinasi dengan perusahaan lain.
Bentuk upaya pengelolaan yang dilakukan adalah :
a. Perawatan jalan
b. Penyiraman jalan
c. Pemuatan dalam keadaan tertutup.

5.10 Tahap Pasca Penambangan


Kegiatan penambangan batu andesit di Desa Cipicung Kecamatan Sukatani
akan memakan waktu sekitar kurang lebih 3,5 tahun, bila elevasi
penambangan sampai dengan ketinggian tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut, naka upaya pengelolaan lingkunagn pada
tahap ini belum dapat diuraikan secara detail.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN V-18


UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

BAB VI
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Upaya Pemantauan Lingkunga ( UPL ) sehubungan dengan hadirnya


pertambangan batu andesit di Desa Cipicung Kecamatan Sukatani, diarahkan
kepada pengelolaan lingkungan yang terkena dampak yang sifatnya potensial.
Secara keseluruhan usaha pertambangan yang dilakukan akan memberikan
dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan sekitar,
dalam lingkup proyek maupun regional mencakup lingkungan alam maupun
lingkungan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.
Dampak kegiatan penambangan terhadap lingkungan dikategorikan menjadi 2
yaitu sebagai dampak positif dan negatif. Pada dasarnya yang selama ini
dilakukan, kami telah berusaha untuk selalu mengoptimalkan dampak
positifnya dan menekan menjadi sekecil mungkin dampak negatifnya sehingga
kegiatan penambangan yang dilakukan mampu memberikan keuntungan yang
maksimal baik terhadap masyarakat disekitar lokasi kegiatan maupun
terhadap lingkungan secara umum. Upaya pengelolaan lingkungan yang baik
dan penuh komitmen akan memberikan hasil yang baik dalam meminimalisir
dampak negatif yang ditimbulkan.

6.1. Jenis Dampak yang Dipantau


Jenis dampak lingkungan yang perlu dilakukan pemantauan adalah sebagai
berikut :
a. Pendebuan dan penurunan kualitas udara.
b. Perubahan bentang alam dengan segala dampak lanjutannya yaitu :
sedimentasi dan pengeruhan air permukaan.
c. Gangguan sarana jalan dan umum.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-1


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

d. Gangguan kamtibmas.
e. Penyerapan tenaga kerja.

6.2. Lokasi Pemantauan


1. Gangguan Sarana Jalan dan Umum
Pemantauan gangguan sarana jalan dan sarana umum diutamakan dilakukan
pada ruas jalan yang dilalui oleh angkutan pemasaran PT. Batu Cemerlang
Andalan, dalam hal ini disekitar Desa Malangnengah – Kecamatan Sukatani..

2. Perubahan Bentang Alam


1. Perubahan Topografi
a. Perubahan bentang alam yang terjadi akibat penambangan
adalah terbentuknya lahan datar yang baru akibat hilangnya
sejumlah volume batuan dan timbulnya timbunan akibat
penempatan produk maupun top soil. Perubahan ini juga
menyebabkan timbulnya dampak lanjutan berupa erosi,
sedimentasi dan pelumpuran.
Lokasi pemantauan dampak lingkungan yang berkaitan dengan
perubahan bentang alam dilakukan pada areal :
- Areal penambangan pada front tambang.
- Areal timbunan top soil.
- Areal timbunan produk.
- Areal air dibagian hilir kolam pengendapan.
b. Tingkat keteraturan bentuk lahan penambangan maupun bekas
penambangan merupakan indikator yang dapat dipantau secara
baik kualitatif maupun kuantitatif.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-2


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

c. Pemantauan Kualitatif dilaksanakan melalui pengamatan visual,


dengan mengamati secara visual dapat diperkirakan apakah
kondisi lahan penambangan membahayakan atau tidak.
d. Pengamatan Kuantitatif dilaksanakan untuk mendapatkan
parameter-parameter, sehingga dapat dianalisis kondisi areal
penambangan, yang meliputi antara lain :
- Pemetaan dan pengukuran topografi secara berkala, sehingga
dapat merefleksikan bentuk lahan paling mutakhir.
- Pada kondisi khusus dilakukan analisa kestabilan lereng untuk
memastikan keamanan dan keselamatan areal kerja.
e. Luas Areal yang berubah
Luas areal penambangan (SIPD) kemungkinan besar tidak
berubah selama kegiatan berlangsung, hal ini disebabkan sebagai
berikut :
- Luas areal yang dimohon luasnya telah diperhitungkan untuk
mencakup seluruh areal yang diperlukan untuk penambangan,
areal emplasement, jalan dan fasilitas penunjang.
- Areal yang ditambang mempunyai bentuk berupa bukit yang
tunggal.
f. Topografi timbunan tanah penutup
Indikator yang dipergunakan dalam memantau topografi
timbunan tanah penutup dipanatau, meliputi :
- Kesesuaian lokasi penimbunan tanah penutup dengan kondisi
morfologinya.
- Luas lahan dan kapasitas yang dapat ditampung untuk
menyimpan tanah penutup.
g. Waktu pemantauan terhadap perubahan bentang alam dilakukan
setiap 6 bulan.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-3


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

h. Pemantauan perubahan bentang alam dilakukan dengan cara :


- Pembuatan peta kemajuan tambang, antara lain luas front
tambang, luas areal dan tinggi timbunan over burden.
- Pengukuran dimensi jenjang, alat yang digunakan “slope
stability test”. Alat yang digunakan dalam pemantauan
perubahan bentang alam adalah alat ukur tanah.

3. Perubahan stabilitas lahan.


Hal yang dipantau berhubungan dengan gerakan tanah pada lokasi
diatas adalah menunjukkan gejala akan adanya gerakan tanah.
a. Lebar alur, aliran air pada timbunan tanah penutup
Gejala perubahan lebar alur dan karakteristik aliran air pada
timbunan tanah penutup harus dipantau sejak awal sehingga
penanggulangannya akan lebih mudah.
b. Perubahan karakteristik fisik dan mekanika tanah.
Perubahan ini harus diketahui sejak awal, hal ini sangat penting
dalam perencanaan penambangan, perencanaan pendirian
banguna, dan memprediksi gangguan yang akan terjadi yang
selanjutnya mempersiapkan penanggulangan yang akan
dilakukan.
c. Kemungkinan longsoran akan terjadi pada areal dengan kondisi
kestabilannya rendah dan kestabilan tersebut mudah terganggu
apabila di sekitarnya terjadi aktivitas. Kondisi ini akan terjadi
pada :
- Lereng permukaan tanah yang digali untuk dijadikan jalan
tambang.
- Permukaan kerja yang kondisi batuannya banyak mempunyai
bidang lemah seperti kekar.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-4


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

- Areal timbunan tanah penutup yang terlalu tinggi dengan


sudut lereng yang curam.
d. Peningkatan intensitas erosi dapat terjadi sebagai akibat dari :
- Hilangnya vegetasi penutup akibat kegiatan land clearing,
vegetasi penutup ini menyebabkan limpasan permukaan akan
langsung mengenai tanah terbuka dan karena sifat tanah yang
lunak akan mudah sekali terkena erosi sehingga terbentuk
alur-alur. Bila erosi berjalan terus secara intensif, alur yang
terbentuk akan semakin dalam dan potensi kelongsoran akan
semakin meningkat.
e. Timbulnya tumpukan material yang mudah tererosi. Material
over burden hasil penggalian akan bersifat berai (loose), timbunan
ini merupakan lokasi yang sangat rawan dan mudah terkena erosi.
Material yang tererosi selanjutnya akan terbawa oleh limpasan
permukaan dan menyebabkan sedimentasi dan pelumpuran di
daerah hilir yang rendah.
f. Getaran dapat diakibatkan oleh adanya aktivitas peledakan,
aktivitasnya peralatan alat berat dan getaran akibat peremukan
batuan. Adanya getaran dapat mengakibatkan gangguan berupa
kerusakan pada bangunan dan meningkatkan potensi kelongsoran
areal yang stabilitasnya rendah.
g. Waktu pemantauan erosi dan sedimentasi dilakukan setiap bulan.
h. Pemantauan terhadap dampak lanjutan dari perubahan bentang
alam (erosi, sedimentasi, pelumpuran) dilakukan dengan cara :
- Pengukuran “total suspended solid” pada air sungai yang
terkena dampak.
- Pengukuran total residu desolved pada air sungai
- Pengukuran sedimen content pada air sungai
- Pengukuran luas dan kedalaman alur erosi

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-5


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Pengukuran parameter diatas dilakukan dengan cara analisis


contoh air pada bagian “out let” kolam sedimentasi.

4. Perubahan Hidrogeologis
a. Genangan Air
- Genangan air yang timbul merupakan indikator kurang
baiknya sistem pengaliran air. Adanya genangan air pada
permukaan kerja atau areal kegiatan lainnya ini dapat
menganggu kelancaran kegiatan.
- Aliran air yang ada di lokasi kegiatan penambangan akan
mengalami perubahan, sesuai dengan kemajuan tambang.
Namun perubahan aliran ini hanya akan terjadi secara lokal,
yaitu berupa perubahan alur-alur air yang terkena
penambangan.
b. Sedimentasi/pelumpuran pada badan alur sungai.
- Pelumpuran pada badan alur sungai harus dipanatu dari awal
dan dilanjutkan secara berkala. Hal ini untuk mengetahui
perubahan/ pendangkalan drainase sungai tersebut apakah
disebabkan oleh adanya kegiatan penambangan atau bukan,
jika bukan disebabkan oleh adanya kegiatan penambangan,
maka pihak perusahaan dapat menolak klaim yang diajukan,
tetapi jika disebabkan oleh akibat kegiatan penambangan
maka pihak perusahaan harus konsekuen untuk
menanggulanginya.
- Perubahan hidrologis yang terjadi terutama menyangkut
kualitas fisik air permukaan, khususnya terhadap sekitar
lokasi penambangan. Perubahan kualitas fisik ini berupa
peningkatan kekeruhan, meningkatnya zat padat terlarut.
Perubahan ini terjadi sebagai akibat :

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-6


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

 Kegiatan land clearing akan menimbulkan dampak


hilangnya penahan limpasan air hujan. Hal tersebut
menyebabkan laju erosi menjadi lebih cepat dan
pendangkalan pada tubuh saluran pun menjadi semakin
cepat.
 Meningkatnya pelumpuran terutama pada musim hujan.
 Meningkatnya sedimentasi pada saluran drainase dan
sungai di hilir lokasi penambangan.
 Akibat perubahan topografi perbukitan menjadi
pedataran maka akan terjadi perlambatan laju limpasan
air hujan.
c. Perubahan Debit mata air
Mata air yang terdapat disekitar lokasi penambangan, terutama
yang elevasinya dibawah level penambangan senantiasa akan
dipantau, karena merupakan mata air yang dikonsumsi oleh
warga sekitar, kegiatan pemantauan berupa pengambilan sample
air untuk dilakukan analisa laboratorium baik analisa secara
fisika maupun analisa secara kimia.
5. Perubahan kualitas udara
a. Perubahan iklim
Kegiatan Penambangan, akan menyebabkan terjadinya
perubahan iklim secara mikro, yang disebabkan oleh kegiatan
sebagai berikut :
- Hilangnya vegetasi penutup yang dapat menyebabkan
penurunan kelembaban, sehingga suhu udara menjadi
meningkat dan terasa gersang.
- Hilangnya tubuh bukit akan mengubah arah angin secara
mikro dilokasi kegiatan dan sekitarnya.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-7


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

b. Penurunan Kualitas Udara


Turunnya kualitas udara dapat terjadi selama penambangan, hal
tersebut disebabkan karena :
- Beroperasinya peralatan penambangan yang menggunakan
bahan bakar minyak, mengemisikan gas buangan yang
mengandung gas-gas beracun ke udara.
- Kandungan partikel debu di dalam udara akan mengalami
peningkatan, akibat partikel debu dari kegiatan peremukan
batuan, debu dari pemboran dan lalu lintas angkutan pada
keadaan jalan yang kering.
- Aktivitas penambangan, pengangkutan dan peremukan
batuan menimbulkan suara yang menyebabkan meningkatnya
intensitas kebisingan di lokasi penambangan dan sekitarnya.
- Waktu pemantauan terhadap pendebuan dan penurunan
kualitas udara dilakukan setiap tahun.
c. Pengukuran suhu udara
Suhu udara di sekitar lokasi penambangan akan dipantau secara
berkala untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi pada
setiap periode penambangan.
d. Pengukuran kualitas udara
- Pemantauan dilakukan secara kuantitatif dengan cara
pengukuran kandungan gas : Soz, Nox, CO, NH3 dan H2S
dalam udara dengan alat berupa Suction Pump dan Flow
meter. Metode analisis yang dipakai adalah Spektofotometri
- Untuk memantau perubahan kualitas udara dilaksanakan
melalui pengukuran parameter kualitas udara yang meliputi :
 Kandungan debu, Pemantauan debu apabila
memungkinkan dapat dilakukan secara kuantitatif
dengan cara mengukur kandungan debu di dalam udara

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-8


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

dengan alat yang digunakan : HDS (High Dust Sampler),


Fibre Filter dan Neraca analisis. Metode analisis yang
dipakai adalah Gravimetri
 Kandungan gas beracun berupa SO2, NO2, H2S, Timbal
dan lain-lain.
 Pengukuran intensitas kebisingan. Pemantauan
dilakukan dengan cara pengukuran tingkat kebisingan
pada sumber kebisingan dengan alat alat berupa Sound
Level Meter. Hasil pemantaun selanjutnya dibandingkan
dengan baku mutu lingkungan untuk kualitas udara
sebagaimana yang telah ditetapkan untuk kualitas udara
sebagaimana yang telah ditetapkan.

6.3 Indikator Yang Dipantau Dampak Terhadap Sosial Masyarakat


a. Sikap Masyarakat
- Selama ini hadirnya kegiatan penambangan batu andesit telah banyak
memberikan dampak positif terhadap lingkungan sosial setempat.
Sikap dan persepsi masyarakat setempat terhadap rencana kegiatan
penambangan sangat positif, karena dengan hadirnya kegiatan ini akan
semakin membuka kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi
masyarakat setempat.
- Untuk mengetahui dampak yang timbul akibat adanya penambangan
bahan galian andesit dapat diperkirakan dari :
 Minat masyarakat untuk bekerja di lokasi penambangan
 Keluhan-keluhan yang timbul
 Ada atau tidaknya gangguan dari masyarakat terhadap kegiatan
penambangan dan pengangkutan.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-9


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

b. Gangguan kenyamanan
Gangguan kenyaman terhadap lingkungan sosial masyarakat bersumber
dari kebisingan, getaran dan pendebuan saat truck angkutan melewati
areal pemukiman. Pendebuan yang berlebihan selain akan merusak estitika
lingkungan juga akan merusak kesehatan masyarakat.

c. Pengotoran terhadap sumber daya lain


Sumberdaya lain seperti sumber air dan areal sawah yang berada di
sebelah hilir lokasi kegiatan penambangan sedikit banyak akan terkena
dampak pelumpuran, bila penanganan limbah buangan dan penempatan
overburden tidak dilaksanakan secara baik.

d. Penurunan Kualitas Jalan dan Jembatan


- Pada saat kegiatan telah mencapai tahap produksi, kerusakan sarana
jalan akan lebih dipercepat. Kerusakan sarana jalan ini pada akhirnya
akan dirasakan oleh masyarakat yang menggunakan jalan tersebut
untuk kegiatan rutinitasnya. Rusaknya sarana jalan ini akan
mengganggu aktivitas masyarakat pengguna jalan dan pada akhirnya
dapat meningkatkan biaya kebutuhan sehari-hari.
- Lalu-lintas yang dilalui angkutan hasil penambangan akan mengalami
peningkatan kepadatan, hal ini akan berakibat mempercepat
kerusakan saran jalan dan jembatan.
- Secara khusus pemantauan gangguan sarana jalan dan umum
diutamakan pada ruas jalan yang dilalui oleh angkutan konsumen.
- Kerusakan jalan dan jembatan dapat diketahui melalui :
 Gejala yang timbul
 Kecepatan timbulnya kerusakan

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-10


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

 Kelancaran pengangkutan
- Waktu pemantauan untuk gangguan sarana umum dan jalan adalah
setiap bulan.
- Pemantauan dilakukan dengan cara pengamatan kondisi jalan yang
digunakan, terutama pada ruas jalan sekitar perkampungan di sekitar
lokasi tambang yang kemungkinan besar akan dilalui kendaraan
konsumen.
e. Kesehatan
Kesehatan masyarakat dan pekerja dapat dipantau melalui pemeriksaan
secara berkala, terutama mengenai penyakit-penyakit yang berkaitan
dengan penambangan yaitu antara lain penyalit mata, telinga, saluran
pernapasan dan iritasi kulit.

6.4 Secara Umum Perkiraan Dampak Lingkungan Yang Terjadi


Dampak yang diperkirakan terjadi akibat dilaksanakannya kegiatan
penambangan batu andesit adalah seperti pada tabel berikut :

Table 6.1. Perkiraan dampak yang terjadi


KOMPONEN KOMPONEN
JENIS DAMPAK
KEGIATAN LINGKUNGAN
1 2 3
Persiapan
Pembebasan lahan sekitar - -
tambang
Penerimaan tenaga kerja - Sosial-ekonomi - Perubahan nilai
sosial-budaya
Pengadaan alat berat - Udara - Debu
- Kebisingan
Pembuatan jalan - Air - Penurunam air

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-11


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

- Tanah permukaan
- Terganggunya fauna
- Penurunan kualitas
tanah
Operasi - Udara - Penurunan kualitas
Pembersihan lahan udara karena debu
dan kebisingan
- Biologi - Terganggunya
habitat biota darat
dan biota perairan
- Tanah - Penurunan kesuburan
tanah
- Air - Penurunan kualitas air
karena erosi
- Tumbuhan - Matinya tanaman
pada daerah
penambangan
- Lumpur - Pelumpuran pada saat
musim hujan
Penggalian tanah pucuk - Tanah - Penurunan kesuburan
tanah terutama
tempat penimbunan
- Air - Penurunan kualitas air
karena erosi
- Biologi - Matinya tumbuhan di
daerah timbunan
- Lumpur - Pelumpuran pada saat
musim hujan

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-12


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Pemindahan tanah - Udara - Penurunan kualitas


penutup udara karena debu dan
kebisingan
- Air - Penurunan kualitas air
karena erosi
- Biologi - Matinya tumbuhan di
daerah penambangan
Pengangkutan bahan - Udara - Penurunan kualitas
galian udara karena debu dan
kebisingan
- lumpur - Pelumpuran pada saat
musim hujan
Pasca operasi - -

Reklamasi - Penataan lahan - Mengembaliakan


lahan ke fungsi dan
peruntukannya
- Pertanian - Pemanfaatan kembali
lahan bekas
penambangan dengan
ditanami tanaman
keras
- Sosial - Keresahan akibat
akan kehilangan
matapencaharian

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-13


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

6.5 Cara / Metoda Pemantauan.


6.5.1 Pendebuan dan Penurunan Kualitas Udara
a. Pendebuan.
Pemantauan debu apabila memungkinkan dapat dilakukan secara
kuanritatif dengan cara mengukur kandungan debu di dalam udara.
Alat : HDS ( High Dust Sampler , fibre filter, dan neraca analisis.
Metode analisis : secara gravimetric).
b. Penurunan Kualitas Udara
Pemantauan dilakukan secara kuantitatif dengan cara pengukuran
kandungan gas SO2, NOX, CO, NH3, dan H2S dalam udara.
Alat : Suction pump, midget impinger, flow meter.
Metode analisis : Spektofotometri.
c. Intensitas Kebisingan
Pemantauan tingkat kebisingan dilakukan dengan cara pengukuran
tingkat kebisingan pada sumber – sumber kebisingan.
Alat : Sound level meter.
Hasil pemantauan selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu
lingkungan untuk kualitas udara sebagaimana yang telah ditetapkan
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor
: Kep. 02/MENKLH/I/98 tentang Nilai Ambang Batas ( NAB ) untuk Gas
dan Debu Ambient, serta Surat Keputusan Gubernur Tingkat I Jawa
Barat Nomor : 660.02/SK/694-BKPMD/82 tentang Nilai Ambang Batas
untuk Intensitas Kebisingan Ambient.

6.5.2 Perubahan Bentang Alam


Pemantauan perubahan bentuk bentang alam dilaikukan dengan cara :
a. Pembuatan peta kemajuan tambang yang meliputi luas front
penambangan, kedalaman penggalian, luas areal dan tingkat timbunan
over burden.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-14


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

b. Pengukuran dimensi jenjang, dalam hal ini tinggi jenjang melebihi 6 meter
perlu dilakukan slpoe stability test.
Alat yang digunakan dalam pemantauan perubahan bentang alam (erosi,
sedimentasi, pelumpuran) dilakukan dengan cara :
a. Pengukuran total suspended solid pada air sungai.
b. Pengukuran total residual disolved pada air sungai
c. Pengukuran sediment content pada aur sungai
d. Pengukuran luas dan kedalaman alur erosi.
Pengukuran parameter – parameter diatas dilakukan dengan cara analisis
contoh air pada bagian “ out let “ kolam sedimentasi.

6.5.3 Gangguan Sarana Jalan dan Umum


Pemantauan dilakukan dengan cara pengamatan kondisi jalan yang
digunakan oleh PT. Batu Cemerlang Andalan, terutama pada ruas jalan
sekitar perkampungan ( Kp. Cipicung, jalan tambang bersama dengan PT.
BCA dan sekitarnya ) yang kemungkinan besar akan dilalui kendaraan
pemasaran PT. Batu Cemerlang Andalan.

6.5.4 Gangguan Kamtibmas


Pemantauan dilakukan dengan cara pengamatan gangguan Kamtibmas yang
mungkin terjadi, sehubungan dengan hadirnya kegiatan penambangan PT.
Batu Cemerlang Andalan.

6.5.5 Penyerapan Tenaga Kerja


Pemantauan penyerapan tenaga kerja dilakukan dengan cara mengamati
banyaknya tenaga kerja yang terserap pada kegiatan ini, baik tenaga kerja
lokal maupun yang berasal dari luar. Melalui pemantauan ini diketahui
seberapa jauh kontribusi kegiatan proyek terhadap masalah ketenagakerjaan,
khususnya terhadap warga DesaCipicung.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-15


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

6.6 Institusi Pemantau


Sebagai institusi pengawas pemantauan lingkungan kegiatan pertambangan
batu andesut PT. Batu Cemerlang Andalan adalah
 Dinas Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Purwakarta
 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta
 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Purwakarta
 Dinas Perhubungan Pariwisata Pos Dan Telekomukasi Kabupaten
Purwakarta
 Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Purwakarta
 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purwakarta
 BAPEDA Kabupaten Purwakarta
 Badan Pertanahan Nasional
 Muspika Kecamatan Sukatani
 Pemerintah Desa Cipicung

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-16


Table 6.2. Program Pemantauan Lingkungan Hidup

TAHAP KOMPONEN JENIS DAMPAK PARAMATER FREKWENSI CARA/ALAT TOLAK LOKASI PENGAWAS
KEGIATAN KEGIATAN YANG PEMANTAUAN UKUR PEMANTAUAN
DIPANTAU
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persiapan Penerimaan - Keresahan Karena Tenaga Kondisi Sosial 4 kali Setahun Survey Tidak Ada Desa – Desa Sekitar DESDM, dan
Tenaga Kerja Kerja Lokal Tidak (Wawancara) Keresahan Lokasi Penambangan Aparat
Tertampung Desa/Kecamatan
Pembangunan - Penurunan Kualitas Air Kualitas Air dan 4 kali Setahun Standar Buku BML Lokasi Tambang DESDM, dan BLH
Sarana (Kantor, Karena Peningkatan Erosi Tanah Standar Sekitar
Jalan dll) - Penurunan Kesuburan
Tanah
Pembersihan - Terganggunya Fauna Kualitas Air 4 kali Setahun Standar Buku BML Lokasi Tambang DESDM, dan BLH
Lahan - Penurunan Kualitas Lahan Tanah Standar Sekitar
- Menurunnya Kualitas Populasi Fauna
Operasi Pengupasan Tanah - Terganggunya Fauna Kualitas Air dan 4 kali Setahun Standar Buku BML Lokasi Tambang DESDM, dan BLH
Pucuk - Penurunan Kualitas Lahan Tanah Standar Sekitar
- Matinya Tanaman Dilokasi
Penimbunan
Pemindahan - Penurunan Kualitas Udara Kualitas Udara, 4 kali Setahun Standar Buku BML Lokasi Tambang DESDM, dan BLH
Tanah Penutup karena Debu Air, Tanah dan Standar Sekitar dan Instansi
- Peningkatan Kebisingan Populasi Fauna terkait
- Penurunan Kesuburan
Tanah
- Matinya Tumbuhan
Dilokasi Timbunan
Pembersihan - Perubahan Bentang Alam Kualitas Udara, 4 kali Setahun Standar Buku BML Lokasi Tambang DESDM, dan BLH
Lahan - Penurunan Kualitas Air Air, Tanah dan Standar Sekitar
Karena Erosi Populasi Fauna
- Penurunan Kualitas Udara

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-17


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9
- Debu 4 kali Setahun
- Peningkatan Kebisingan
- Penurunan Kesuburan
Tanah
- Matinya Tumbuhan
Dilokasi Penimbunan
Pengangkutan - Penurunan Kualitas Kualitas Udara 4 kali Setahun BML Lokasi Tambang dan DESDM, dan
UdaraKarena Debu Air Standar Rute Lokasi BLH dan Instansi
- Peningkatan Kebisingan Pengangkutan terkait
Pasca Operasi Reklamasi - Penurunan Kualitas Jenis dan 4 kali Pada Tahap Inventarisasi Jenis BML Lokasi Reklamasi DESDM, dan
Lingkungan Jumlah Reklamasi dan Kerapatan Standar BLH
Reklamasi Tumbuhan Sesuai
Rencana
Pemutusan - Keresahan Sosial Akibat Kondisi Sosial Setiap Hari dalam Inventarisir Tidak Ada Desa- Desa Sekitar Aparatdesa dan
Hubungan Kerja Akan Kehilangan Mata Bulan Pertama PHK Wawancara Keresahan Lokasi Tambang Kecamatan
Pencaharian

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VI-18


RENCANA REKLAMASI

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


RENCANA REKLAMASI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

BAB VII
RENCANA REKLAMASI

7.1. Penyusunan Rencana


Kegiatan reklamasi merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan oleh setiap
pengusaha, terutama pada kegiatan pertambangan terbuka. Pada
pelaksanaannya kegiatan reklamasi dapat dilakukan secara bertahap sejak
dimulai kegiatan pertambangan dilakukan, seperti pengupasan tanah penutup
sehingga pada akhir kegiatan, pelaksanaan reklamasi dapat sejalan dengan
akhir pertambangan.
Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan penyusunan rencana
reklamasi adalah status penguasaan lahan, perkiraan kondisi fisik akhir
(RUTR / RDTR ), teknik penamngan, perkiraan kondisi fisik akhir lahan
bekas tambang dan perkembangan wilayah daerah sekitarnya.

7.1.1 Status Penguasaan Lahan


Mengingat lahan yang digunakan adalah tanah milik Dinas Kehutanan
Propinsi Jawa Barat melalui Perum PERHUTANI, maka rona akhir yang
diinginkan adalah berupa lahan tegalan yang datar sehingga bisa ditanami
dengan berbagai tanaman dengan mudah.

7.1.2 Rencana Peruntukan Lahan


Program reklamasi lahan penambangan tidak dapat dipisahkan dari RUTR
Kabupaten Purwakarta, Desa Cipicung Kecamatan Sukatani.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VII-1


RENCANA REKLAMASI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

7.1.3 Perkiraan Rona Akhir/Kondisi Fisik Akhir Lahan


Sesuai dengan rencana tersenut, maka eona akhir penambangan diperkirakan
akan menjadi perubahan bentang alam berupa penurunan permukaan tanah
sedalam 55 meter (awal + 300 akhir + 245m dpl), untuk jelasnya gambaran
umum perkiraan kondisi fisik lahan bekas penambangan dapat dilihat pada
peta kemajuan tambang.

7.2. Reklamasi
7.2.1 Rencana Reklamasi
Rencana kegiatan reklamasi akan dibagi menjadi 2 tahap, yaitu :
1. Penataan lahan bekas tambang secara bertahap sejalan dengan kegiatan
penambangan.
2. Penanaman lahan bekas penambangan dengan tanaman keras.

7.2.2 Mekanisme Kegiatan Reklamasi


a. Penataan Lahan Bekas Tambang
Pada pelaksanaannya kegiatan reklamasi dapat dilakukan secara bertahap
sejak dimulainya kegiatan pertambangan dilakukan. Kegiatan reklamasi
tidak menunggu selesaianya kegiatan eksploitasi bahan tambang, tetapi
dilakukan secara bertahap terhadap lahan-lahan yang sudah tidak
terdapat potensi batu andesit.
Pelaksanaan penataan sebenarnya sudah dilaksanakan sejak kegiatan
penambangan berlangsung, yaitu menutup lubang bekas tambang dengan
over burden dan material tambang yang sudah tidak dipakai.
Pelaksanaan rekiamasi direncanakan pada areal pasca tambang dengan
tahapan-tahan sebagai berikut :
1. Tahap Penyiapan Lahan
- Bahan urugan/timbunan mempergunakan bahan yang terdapat di
wilayah penambangan yang terdiri dari hasil pengupasan tanah

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VII-2


RENCANA REKLAMASI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

penutup dan waste material.


- Kegiatan penimbunan hanya dilakukan pada lahan bekas
penambangan yang berbentuk cekungan.
- Bahan urugan yang berukuran besar/waste (kerikil/kerakal dan
lain-lain) dijadikan sebagai bahan timbunan dasar, sedangkan
yang berbutir halus/ tanah penutup dijadikan bahan timbunan
bagian atasnya. Dengan demikian lahan yang telah tertimbun,
dapat memenuhi kelayakan untuk pertumbuhan tanaman yang ada
di atasnya.
- Sesuai dengan sistem penambangannya, kegiatan penimbunan
lahan yang sudah ditambang akan dimulai pada saat pelaksanaan
penambangan blok berikutnya.

2. Tahap Penataan Lahan


- Penataan lahan bekas penambangan meliputi pembuatan pematang
untuk sarana tumbuh kembangnya tanaman.
- Penataan lahan bekas penambangan yang akan dimanfaatkan
sebagai penguat tebing.
- Pembuatan tanggul dan penanaman rumput jika diperlukan.

3. Tahap Pemanfaatan Lahan


- Pengolahan tanah
Tanah pucuk (disposal) yg telah diratakan dibuat lubang tanam
dan dipinggir areal blok tanaman dibuat tanggul penahan run-off.
- Pemberian kompos (pupuk kandang) pada lubang tanam.
Bersamaan dengan kegiatan pengolahan tanah, juga ditaburkan
pupuk kandang untuk memperbaiki sifat fisik tanah, sebelum
pelaksanaan penanaman.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VII-3


RENCANA REKLAMASI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

- Pemilihan bibit tanaman dan pelaksanaan penanaman


Bibit tanaman berasal dari varietas unggul, sehat dan memiliki
persyaratan tumbuh yang baik. Penanaman dilakukan pada lubang
tanam yg tersedia.

4. Pemeliharaan
- Penyulaman bibit tanaman yang mati.
- Pengaturan kebutuhan air, sesuai dengan umur tanaman.
- Pengendalian hama dan penyakit (penyemprotan).
- Pemupukan tanaman
- Jangka waktu pemeliharaan dilakukan 6 bulan atau 1 tahun setelah
penanaman.

5. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan reklamasi akan sebanding dengan kemajuan penambangan,
dimana sebagian tahapan kegiatan reklamasi dapat dilaksanakan pada
lahan yang sudah selesai ditambang.
Kegiatan reklamasi akan dibagi 2 blok pada pertengahan umur
tambang, kegiatan persiapan lahan/penimbunan lahan bekas
penambangan pada Blok I akan dimulai pada tahun ke-7, sedangkan
untuk Blok-II dimulai pada Tahun ke-14. Tahapan kegiatan
pelaksanaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VII-4


RENCANA REKLAMASI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Tabel 7.1. Jadwal Pelaksanaan Reklamasi


TAHAPAN TAHUN KE KET
No
KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Penambangan
2 Reklamasi :
a. Penyiapan
lahan
Di bawah
b. Penataan
lahan
c. Pemanfaatan
d. Pemeliharaan
KETERANGAN :
- Kegiatan penambangan sampai tahun ke-15
- Tahun ke-7 kegiatan reklamasi pada Blok Tambang I dimulai : Penyiapan lahan,
penataan lahan dan pemanfaatan/penanaman.
- Tahun ke-8 kegiatan pemeliharaan tanaman dan mereklamasi eks kegiatan
penambangan Tahun ke-7 dan Tahun ke-8.
- Tahun ke-14 kegiatan reklamasi pada Blok Tambang II dimulai : Penyiapan
lahan, penataan lahan dan pemanfaatan/penanaman.
- Tahun ke-15 kegiatan pemeliharaan tanaman dan mereklamasi eks kegiatan
penambangan Tahun ke-14 dan Tahun ke-15.

7.3 Biaya Reklamasi


Untuk mereklamasi lahan bekas penambangan yang akan dilaksanakan
dengan perhitungan nilai saat ini diperkirakan mencapai Rp. 216.500.000,-
dengan rincian seperti pada Tabel dibawah ini.
Sebagaimana kewajiban penambang untuk menyetorkan dana jaminan
reklamasi, maka dana tersebut akan kami setorkan ke Bank BPD Jawa Barat
dalam bentuk rekening deposito dengan jumlah jaminan reklamasi yang akan
dibayarkan secara bertahap dengan perhitungan saat ini kira-kira sebesar Rp.
14.440.000,- pertahun selama umur tambang ± 15 tahun.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VII-5


RENCANA REKLAMASI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Tabel 7.2. Rincian Biaya Reklamasi

Biaya/Unit Total Biaya


No Jenis Biaya Volume
(Rp.) (Rp.)

1. Sewa alat (bulldozer) 80 jam 125.000/jam 10.000.000,-


untuk perataan tanah
penutup
2. Penataan lahan 200.000 m2 250/ meter 50.000.000,-
3. Pemanfaatan :
- Bibit tanaman 20.000 phn 2500/pohon 50.000.000,-
- Pupuk kandang 500 karung 5000/karung 2.500.000,-
- Pupuk pabrik 2.000 kg 2000/kg 4.000.000,-
4. Penanaman 20 Ha 2.500.000/ha 50.000.000,-
5. Pemeliharaan 20 Ha 2.500.000/ha 50.000.000,-
Jumlah 216.500.000,-

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VII-6


PELAPORAN

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


PELAPORAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

BAB VIII
PELAPORAN

a. Laporan produksi disampaikan setiap bulan tanggal 5 bulan berikutnya,


disampaikan kepada Kepala Kantor Pertambangan dan Energi
Kabupaten Purwakarta dan Dipenda Kabupaten Purwakarta.
b. Laporan kegiatan disampaikan setiap triwulan sebelum tanggal 5 bulan
pertama triwulan berikutnya kepada Kepala Kantor Pertambangan dan
Energi Kabupaten Purwakarta.
c. Laporan kemajuan tambang disampaikan setiap 6 bulan sekali yaitu
pada tanggal 1 sampai dengan 10 bulan Januari dan Juli setiap tahun
dengan melampirkan peta kemajuan tambang Kepala kantor
Pertambangan dan Energi Kabupaten Purwakarta.
d. Laporan akhir kegiatan penambangan ( SIUP ) disampaikan 3 bulan
sebelum ijin habis.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN VIII-1


PELAPORAN

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


PENUTUP
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

BAB IX

PENUTUP

Demikian rencana kegiatan penambangan batu andesit pada kawasan hutan

yang akan dimohon, besar harapan kami dapat menggunakan kawasan hutan

dimaksud melalui prosedur Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan

Kompensasi Lahan.

Sehubungan hal tersebut kami bersedia memenuhi dan mematuhi persyaratan

dan ketentuan yang berlaku serta bersedia menanggung seluruh biaya terkait

proses permohonan penggunaan kawasan hutan dimaksud.

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN IX-1


LAMPIRAN SURAT IZIN DAN
KETERANGAN

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


BUPATI PURWAKARTT\
W
l(epada Yth.
Menteri Kehutanan Rl
di -
JAKARTA

Nomor | 522,121 ?09 lDistanhutbun


Lampiran : I (satu) berkas
Perlhal : Rekomendasl Terhadap Kawasan Hutan yanlj dimohon
oleh PT. BATU CEMERLANG ANDALAN untuk kegiatan
Penambangan Batu Andcslt setiras j to Ha
':
AssalamualoikumWr,Wb

Menindaklaniuti Surat Direktur pr. BATU cEMERt-ANG ANDALAN Nomor. 015/sp/xt/BcA/2o1r, tanggal
16 NoPember 2012' Perihal permohonan Rekornendasi dan niemperhatikan Srjrat Kepala Dinas
- Perianlan Kehutanan ddn perkebunan Kabupaten purwakana Nomor. t:.12/j)6,rDista,rhutbun
tanggal 4 Pebruari zo1J, perihal Fertimbangan Teknis terhad3p Kawasan Hutan yang dimohon oleh
PT. BATU CEMERLANG AND,q,LAN.uniuk kegiatan penambangan Batu Andesit seluas t 20 Ha serta
Berita Acara Peniniauan Lapangan dalam rangka Rekomendasi Bupatiterhadap ra*urun nrtun yang
'- dimohon oleh PT. BATU GEMERLANG ANDALAN untuk kegiatan penarnbangan batu andesit di Desa
C,picung Kecam;tan Sukaiani Kabupaten purwakrrta.
-
sehubungan dengan hal tersebut diatas, secara teknis permohonarl Rekomendasi terhadap
penggunaan kawasan hutan untuk kegiaian oenambangan batu andesit, pada prinsipnya m
en.,-etulu-
permohonan Denggunaan kawasan hutan dirnaksud, dengan ket€ntuan tidak ciiperkenankan
melakukan kegiatan apapun sebelum memperoleh rjin pinjam pakai Kalvasan Hutan dari Menteri
Kehutanan Rl serta mengikutl ketentuan dan perundang-undangan yang berlatu.

Demlkian disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya di ucapkan terima kasih.

W ossalamualalkum W r. Wb

lSPebruart

IemhusqD-:
1. Yth. cubernurJawa Barat di-Bandung
2. Yth. Kapala Dlnas Kehutanan propinsiJawa Brrat di_Bandung
3. Yth. Kepala Balai pemantapan Kawasan Hutan\Mlayah X di.yogyakarta
4. Yth. Kepala Dlnas pertanlan Kehutanan dan perkebunan Kabupaien purwakarta
di- Purwakarta l

:.. vttr. Kepala Dinas Energr dan sumber Daya Mineral Kabupater) purwakarta di- purwakarta
O) Ylh. Direktur PT. Batu Cemerlang Andalan di - Jakarta
P EIfl EIII NTAH KA B UPATEN P,U RWAK,ARTA

DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN


Jalan Surawinata No. 30 puMakarta
Telp./Fax : (0264) 200069 e-mail : distanhutbun_pwkt@yahoo.co.id

Purwakarta, .f pebruari :ot;

Nomor : 5z>,rzl t2I /Distahhutbrir Kepada Yth.


LampirEn : t (satu) berkas
BUPATI PURWAKARTA
Perihal : PeftimbanBan Teknis terhadap
Kawasan Hutan yang dimohon oleh di -
PT. Batu Cemerlang Andalan Untul( I E IT,P AT
kegiatan Penambangan Batu n ndesit
seluas t lo Ha

Sehubungan dengan Surat Direktur pT. Batu Cemerlang Andalan Nomor.


olslsPlxllBcAl2ol2 tanggal 15 Nopember 2012 perihal Rel<omenJasi dan Berita Acarc
Peninjauan- Lapangan dalam
-rangka Rekomendasi Bupati terhadap. Kawasan Hutan
yang dimohon oleh PT. BATI., CEMERLANG ANDALAN untuk kegiatan penambangan
batu andesit di Desa cipicung Kecamatan sukatani Kabupaten punvakarta (eerfto eiora
tedampir), dengan ini karnisampatkan ha,-hal sebagai berikut;

A. KA\r'/ASAN HUTAN YANG DTMOIION


1. Luas
a. Berciasarl(an Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. 195/Kptsll/2o03
. tahun 2oo3 tentang penuniukan l(awasan Hutan dan perairan propinsi
Jawa BBrat.
b. Berdasarkan Surat Dircktui pT. BATU CEMERLANG ANDALAN
Nomor.o15/Sp/XUBCAi 2012 tanggal 15 Nopember 2012 perihal
Permohonan rekomendasi penggunaan kawasan hutan seluas t 20 Ha
untuk kegiatan penambangan Batu Anclesit rji Desa Cipicung Kecamatan
Sukatani l<abupaten purlvakarta.
c. Laporal Hasll pemeriksaan Lapangan perum perhutani KpH purwakarta
terhadap iGwasan Hutan yang dimohon plniam pakai Kawasan Hutan
oleh pT. BATU CE^4ERL6,NG ANDALAN, bahwa Kawasan Hutan yang di
mohon terletak pada petak 11b dan 11 d seluas I 20 Ha,
2. Letak
Kawasan hutan yang dimohon seluas t 20 Ha, terletak di Kelompok
Hutan
Plered Barat, Bagian Hutan Cantayan berada pada petak petak 1ib dan
11d,
RPH plered,
BKpH purwakarta KpH purwakarta, Secara adminlstrasi
pemerintahan termasuk Desa Cipicung, Kecamatan Sukatanl,
Kabupaten
Purwakarta dan termasuk Caerah Aliran Sungal (DAS) Citarum.
3. Rilalah Kawasan Hutan
" Status : l(awasan l.iutan Tetap (Berdasarkan pengesahan Rencana
pengaturan Kelestarian Hutan/RpKH
Jarigka Waktu l Januari 2006
sampai dengan Jl Descmber 2015 Kelompok Hutan plered Barat Bagian
Hutan Cantayan yang disahkan bulan Desember:oo5)
Fungsi l"lutan ; Hutan produksi i.erbatas (HpT) > 15 X
." Kelas penrsahaan: lvlahoni
. Vegetasi : Mahonidan Rimba Campuran
r Tumbuhan bawah: Kirinyuh, Alang-alang, Saliara
. Elevasi : zoo s/(l 5oo mdpl
" Topogra{i : eergelombang dan berbuklt
' lenis tanah : Latosol merah, cokl"rt

B.P ERTIMBAN6AN .,,..,...


B, PERTIM BANGAN
1. Aspek legal antara laln;
a. Peta lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 195/Kpts-lU2ool
tanggal 4 Juli 2ooj tolrtang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan
Propinsi lawa Barat.
b. Kawasan hutan yarrg clirrrohon seluruhnya merupakan kawasan hutan
tetap (Berdasarkan Pcngesalran Rencana Pengaturan Kelestarian
Hutan/RPKH JanBka Wal(tu r .ranuari 2006 sampai dengan 3r Desember
2015 l(elompok Hutiln Plcrcd Barat Bagian Hutan Cantayan yang
disah kan bulan Descrtrbcr 2oo5)
c. Undang'Udang Nonror 4i'l'ahLln r999 tentang Kehutanan, pada :
. Pasal l8 ayat (1), l)cr'rggunaan kawasan hutan untuk kepentingan
pcrrbangunan di lrrar kegiatarr kehutanan hanya dapat dilakukan di
dalarrr kawasarr huti)n l)rodul(si dan kawasan hutan lindung.
. Prsal l8 ayat (l), Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan
p(:rtambangan dilakukan rlelalui pemberian ifin pinjam pakai oleh
Mcnteri dengan r roIrrpcrtinrbangkan batasan luas dan jangka
waktu tertentu serta l,elcslarian lingkungan.
d. PeraturaD Pemcrintal, Nontor 24
'lahun 2o1o tanggal t Pebruari 2o1o
tentang Penggur.raan l(,rw3san Hutan ;
. Pasal 4 Ayat (t), Pct.tggul.r.r.t rr ka\/asan hutan untuk kepentingan
pcnrbangunan di lulr l(egiJtan kehutanan hanya dapat dilakukan
u|ltuk kegiatan yJr]g rlrcrlrpuny.li tujuan strategis yang tidak dapat
' dlelakkan,
o Pasal 4 Ayat (2), ilcl)cr)tingarl pembangunan di luar kegiata;t
kchutanan sebagailnana dirnaksud dalam ayat (r) antara iain pada
huru I b Yaitu Pcrlar]rbaI)gan.
. Pas"rl 5 ayat (1)lturuI a, Petrggurlaan kawasan hutan untuk kegiata)r
purt.t rbangart sebagalmana Pasal 4 ayat (z) iruruf b, dilal<ukan
dcngan ketcntuan, bahwa dalam kawasan htltan prcduksr dapat
dilakul<an Penanrbarrgari dengan pola pertambangan ierbuka dan
Penambangan dengan pola pertambangan bawah tanah
e. Pei-aturan l\4enteri i(ehutanan Nornor P'18/M enhut-iU2o11 tanggal lo
Maret 2o11 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan, pada:
o Pasal 4 ayat (2) huruf b, Kepentingan pembangunan diluar
l(egiatan kehutanan antara lain Pertambangan'
' Pasal 5 ayat (r) huruf a, Dalam Hutan Produl(si daPat dilal(ul(an
penambangan dengan pola pertambangan terbuka dan
pcnambangan dengan pola Pr-'rtambangan bawah tanah'
o Pasal 7 , Penggunaan Kawasan hutan dilakukan berdasarkan izin
pin jam pakai l,,av/asan t\utan.
2. Aspek sosi.rl ekonomi antara lain:
Perkiraan kontribusi dari kcgiatan per.ranrbangarr Batu Andesit, antara lain :
a. Penyerapan tenaga ker,a lokalrnaupun regional (PAD).
b. Pendapatan bagi rnasyarakat sekitar dan pemerintah daerah.
c. Kegiatan partisjpati{ rrerupakan kewajiban perusahaan dalam
pembangunan daerah sel<itar lol<asi penambangan (C5R).
d. Menciptakan peiuang usaha baru dan menggerakan sektor riil lain,
misalnya : ,asa pcnyediarrr kel;utuhan akomodasi, Penyewaan
kendaraan, pemasokarr rnrtcrial l(epcrluan konstruksi, warung dan kios-
kios penyedia kcbuItrhrn sclrari-hari (menimbulkan efek ganda
terhadap pengerrrbanglrr wil.ry.rlr sel(itar lokasi penambangan)'
3. Aspek ekologi antara lairr :

a. PT. BATU CEMERLANC ANllAln N d.rlam rangka kegiatan


Batu Andesit pada lok;si dinraksr-rd, aqar dilengkaPi
b. Pada petal< rr b deugan luas baku J6,70 Ha dengan Kelas Hutan
Tanaman l<ayu lainya (Tkl), Tanaman Rimba Campuran tahun 2oo5,
sedangkarr pada petak fid dengan luas baku G2,jo Ha dengan Kelas
Hutan Tanaman Kayu lainnya (Tkl) dan Kelas Umur (KU), Tanaman
Rimba Campuran (Hasil Evaluasi dan potensiTahun zotr).
c. Lokasi yang dimohon tidak terdapat mata air dan bukan merupakan
sempaclan sungai dan jauh dari pemukiman.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kiranya kepada Pf. BATU CEMERLANC ANDALAN
dapat diterbitkan Rckomendasinya, dengan ketentuan sebagai berikut :
. PT. BATU CEMERIANG ANDALAN tidak diperkenankan melakukan kegiatan
apapun sebeh-rm memperoleh ljin Pinjarn Pakai Kawasan Hutan dari Menteri
Kehuta nan Rl;
o SebeJum melaksanakan kegiatan penambangan agar melakukan studi kelayakan
selaniutnya membuat dokumcn Ul(L dan UPL yang disahkan oleh instansi terkait;
. Untuk meminimalisir danlpal( negatif yang ditimbulkan dalam kegiatan
penambangan agar mcmpcrlratikan kondisi sosial ekonomi, dan guna
menghindari a<lanya kerusakan lingkungan serta berpedoman pada dokumen UKL
dan U PL.

Demikian disampaikan atas l)erl.rati,Tn clan perl<enairnya diucapkan terima kasih.

I(EPALA DI NAs PERTAN IAN


KEI.IUTANAN DAN PERKEBUNAN
r<AB rJ PArEN ?iIRWAKARTA,

-YAS, M.Si
lloo2
Tembusan disampaikan Kepada Yth.
1. Menteri Kehutanan Rl cq. Dirjen Planolo(i l(clrUt.rnan di. l
2. 6ubernurJawa Barat di - BANDt.INIC
3. Kepala Dinas Kehutanan Propinsi .iawa Baral ali . BANDUNC
4. Kepala Balai Pemantapan l(awasan liLrrar't Wilayah Xt di -yO6yAKARTA
5. Kepala Bapeda Kabupaten Purwakal1a rli - pURWAKARTA
6. Kepala tsadan Lingkungan Hidup Kal;trp.rten pLrrwakarta di - pURWAKARTA
Xepala Dinas Energi Sumber Daya i\4ineral t<abirpaten purwakarta di - pURWAKARTA
1
!!) Direktur PT. Batu Cemerlang /\n(l.rl. r11
\
\

,
t

. BERTTAACAM
PENIN]AUAN LAPANGAN DALAM MNGKA
REKOMENDASI BUPAITERHADAP KAWASAN HUTAN YANG DIMOHON OLEH

PT. BATU CEMERLANG ANDALAN


UNTUK KEGIATAN PENAMBANGAN BATU ANDESIT
DI OESA CIPICUNG KECAMATAN SUKATANI KABTIPATEN PURWAKARTA

Pada hari ini Kamis, tanggal bulan Januari tahun Dua ribu tiga belas (31-01-
liga puluh satu
2013), kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Ir. SRi JAYA MIDAN, MP : Kepala Eidang Kehutanan pada Dinas Pertanian
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Purwakarta
2. AGUS KURNIAWAN, S.Hut : Kepala Seksi Pengembangan Kemitraan pade
Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan
bupaten Purwakarta
[.a

3. R. WUAYA : Kepala Seksi Bina Produksi pada Dinas Pertanian


Kehutanan Can Perkebunan Kabupaten
Purwakarta
4. .BUDIi'1AN
HARISWAM, S.l-1ut . : Kepala Seksi Rehabilitasi dan Konservasi pada
Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan
I r<abuPaten Purwakarta

'- 5. iV,/AN SoBARNA, Si : Kasubid Tata P.uang dan Ungkungan Hidup pada
Badan Perencanaan dan Pembangunan
Kabupaten Purwakafta
€,. EEP RI[)\^JAi,l FIRDAUS, ST : Pelaksana pada Dinas Energi Sumbei Daya
. Mineral KabuPaten Purwakarta
7. H KOI"IARUDIi{.1',I, i',i.Si Kasubid Rehabiliias! Lahan dan Keanel<-aragaman
Hayati pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Purwakarta
8. HERDI INDRIAWAN, S.Hut : Asper Pur-wakai-t-a Perum Perhutani KPH
Puru'rakarta
9. KUSMANA
DADANG : Kaur Hugra Perum Perhutani KPH Purwakarta
10. ISMAIL, S.Hut : Pelaksana pada Dinas Pertanian Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Purwakarta
11. ALI : Pelaksana pada Dinas Pertanian Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Purwakarta

. tz DAHLAN HERT,IAWAN , ;:i*#RX?i1"?11'"t*,:#ehutanan


dan

Berdasarkan:
1.. Pei-ati-rra Pemerinteh Nomot 24 Tahun 2010 tanggi:r I Pebruati 2C10 teiltang
Perrgguraan Ka\qasan Hutan ;
2. peratuian tlenteri f.ehutanan fl.mof P.18/Menhut-il/..l.ii tangqai 3Q tqarei ,1ii11
tentan. -^,'Cori:ran Pinjam Pakai li..'!vasan Hutan;

3. Peraturan l'lenteri Kehutanan Notricr. P.44/Menhut U/20i.: tanggal 11 Desembe! 1-{i12

tentang P,.:nguliuhan Kawa-n Hulan;


\

I
4. Surat Direktur PT. BATU CEMERLANG ANDALAN Nomor.015/sp/xl}cVzot2tanggal
16
Nopember 2012 perihal permohonan rekomendasi.
5. surat Kepala Dinas Perhnian Kehutanan dan perkebunan Nomcr. 522.I/1 oo/Hut tanggat
25 Januari 2013 perihal Peninjauan Lapangan Calon Lahan penggunaan Kawasan Hutan
A.n PT. BATU CEMERLANG ANDALAN
secara bersama-sama telah melaksanakan peninjauan lapang-an da'la'm rangka pehyia-pan
pertimbangan teknis bahan Rekomendasi Bupati purwakarb tlrhaaap kawain n;tari yang
{imohol untuk kegiatan Penambangan Batu Andesit oteh pr. BATU CEMERLANG ANDAi-AN;
dengan hasil sebagai berikut :

I. MAKSUD DAN TUJUAN

Memperoleh data dan informasi serta klarifikasi rnengenai kawasan hutan yang dimohon
dan perencanaan penggunaannya sebagai bahan pertimbangan teknis (epaia supati
Purwakarta dalam rangka memberikan rekomendasi.

II. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN


A. Kawasan Hutan Yang Dimohon
1. Luas
a. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. i95r/KpG-II/2003 tahun
20C3 tentan_c Penunjukan Kawasan Hutan dan peiairan propinsi lawa Ba;.at-
b. Berciasarkan Sur-at -Dir-ektur pT. BATU CEMERLANG ANDALAN
Ncmor.0l5iSPp0 /BCAl20l2 tanggai 16 Ncpember 20i2 perihai permohoflan
rel,.omendasi penqqunaan kawasan hutan seluas t Z0 Ha untuk kegiatan.
penanrbangan Batu Andesit di Desa Cipicung Kecamatan Sukatani Kabupaten
Punvakarta.
Laporan Hasil Perneriksaan Lapanaan oleh perum perhutan; KpH punrrakarta
terhadap Ka.*,asan Hutan yano dimohon pin.lam pakai Kav{asan Huian oleh p-l-.
BATL! CEI'iERLANG ANDALAN, bahrrya Ka',^rasan Hutan yang di mohon terletak
pada Petak 11b dan i1 d seluas r 20 lia.
) I otalz

Kav{asan hutan yang dimohon seluas + 20 Ha, terletak di Kelompok Hutan plered
Barat Bagian Hutan Cantayan berada pada petak petak 11b dan 11d. RpH plered,
BKPH Purwakarta KPH Purwakarta. secara administrasi pemerintahan termasuli
Desa Cipicung, Kecamatan Sukatani, Kabupaten purwakarta dan termasuk Daerah
Aliran Sungai (DAS) Citarum.
3. Risalah Kawasan Hutan
a. Status : Kawasan Hutan Tetap (Berdasarkan pengesahan Rencana pengaturan
Kelestarian Hutan/RPKH Jangka Waktu 1 -lanuari 2006 sampai dengan 3i
Desember 2015 Kelompok Hutan plered Barat Bagian Huhn Cantaytn yang
disahkan bulan Desember 2005)
.
L:. Fungsi Hutan : Hutan Produksi Terbatas (HpT) iS %
Kelas Perusahaan : l.ia honi
/ Vegetasi : Mahoni dan Rimba Campuran
Turnbuhan bawah : Kirinyuh, Alang-alang, Salia:-a
i. Elevasi : 200 s/d 50C mCpl
g. Topografi: Bergelonrrrang dan berbuki'L
i; ienis tanah : Latosoi nerah, cokiat
B. Informati Rencana Kegiatan peinambanga'n Batu Andesit
Metoce penambangan dengan sistem penambangan terbuka (open mining), dengan
tahapan kegiatan :
1. Tahap Prakonstruksi, meliputi kegiatan : Sosialisasi, pengurusan ijin.
2. Tahap Eksplorasi, meliputi kegiatan :
a. Penyelidikan Umum
b. Ekpolarasi.
c. Studi Kelayakan.
3. Tahap Operasi Produki, meliputi kegiatan :
a. Konstruki dan penambangan
b. pengolahan dan pehgaiigkutah
c. Reklamasi dan pasca Tambang
d. Rencana produki : 15.000 m3 /bulan
4. Tahap Pehgelolaan Ungkuiigan Hidup
a. Pembu(aan/pengupasan tanah agar dipisahkan ke tempat yang aman
terliindar dari erosi untuk penanganan pasca tambang/rehabititisi dan
reklamaii tarhbang.
b. Pengelolaan lingkungan hidup baik konservasi sumber daya alam, Rehabititasi
lahan/Reuamasi dan. perrindungan ringkungan hidup harui mengacu dokumen
- UKL dan UpL yang ielah disahkan.
5. Tenaga Kerja
Direncanakan keperiuan tenaga kerja dari be.rbagai ketrampi(an dan keahtian,
untuk non ketrampilan dan keahlian diuiamakan masyarakat setempat.
iiI. PERTlI.4BANGAN
A. Aspek legal antara lain :

.:. Peta larnpiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 195/Kpts-i1/2c03 tanggal


4
lu{i 2003 tentang Penuniukan Kav{asan Hutan dan perairan prcpinsi rawa hiit_
2. Kawasan hutan yang. dimoiron seruruhnya merupakan kawasan hutan t€tap
(Berdasarka. peng.esahan Rencana pengaturan Kelesbrian Hutan/RpKH langka
waktu 1 lanuari 2o06 sampai dengan 31 Desemtrer 201s Kerompok Hutan prered
Barat Bagian Hutan Gniayan yang disahkan bulan Desember 2005)
3, Undang-Udang Nornor 41 Tahun 1999 tenkng Kehutanan, pada :
a. Fdel 38 aydt (1), penggunaan kawa=n hufan untuk kepentingan
pembangunan di ruar kegiatan kehutanan hanya dapat dirakukan di daiam
kawasan hutan produksi dan kaivasan hutan lindung.
b. Pasal 3B ayat (3). penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan
pertambangan dilakukan melarui pemberian ijin pinjam pakai oreh Menteri
dengan mempertimbangkan batasan luas dan jang(a waktu tertentu serta
kelestarian lingkungan.
4 peraturan pemerintah l',lomor 24 Tahun
2010 tanggal 1 pebi-uari 201.0 tentano
Penggunaan Kawasan l-lutan :

a. Pasal 4:
- Ayat (1), Penqgunaan kawasan hutan uniuk kepentingan pernt.ranqunan cli
luar kegiatan keirutanan hanya dapat diiakul.lan unluk kegiatiri yang
mempunyai tujuan str.ategis yang tidak dapa,r dielakkan.
Ayai (2), K€peni;ilgan pembanEunan rjr li.Lar kegiatan kel:.-,ia;-i:i
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ani.fa lain pada huruf b yaitu
peftambangan.
b. Pasat 5 ayat (1) huruf a, penggunaan kdwa-san hutdn unfuk kegiata
pertambangan sebagaimana pasar 4 ayat (2) huruf b, dirakukan
n
a6ngin
ketentuan, bahwa dalam kawasan hutan produki dapat dilakukan
1. Penambangan dengdn pola piertanibahgan terblka; dan
2. Penambangan dengan pola pertambangan bawah tanah
5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor p.18/Menhut-fi/2011 tanggal 30 Maret
201
tentang Pedoman pinjam pakai Kawasan Hutan, pada :
a. Pasal 4 ayat (2) huruf b, Kepentingan pembangunan diluar kegiatan
kehutanan antdra lain pertambangan.
b. Pasal 5 ayat (1) huruf a, Daram Hutan produki dapat dilakukan penambangan
dengan pola pertambangan terbuka dan penambangan dengan plola
peitarnbalgan bawah tanah.
7,
c. Pasal Penggunaan Kawasan hutan dirakukan berdasarkan izin pinjam pakai
kawasan huian.
B. Aspek sosial ekonomi antara lain :
Perkiraan kontribusi dari kegiatan penambangan Batu Andesit, antara lain :
1. Penyerapan tenaga kerja lokal maupun regional (pAD).
2. Pendapatan b'agi masyarakat sekitar dan pemerinta-h da-era'h.
3. Kegiatan partisipatif merupakan kewajiban perusahaan daram pembangunan
daei-ah sekifar lokasi penarnbangan (CSR).
4 l,ienciptakan peluang u-ha baru dan menggerakan sektor riii iain, rnisalnya : jasa
penyediaan kebutuhan akomodasi, penyewaarl kandaraan, pemasokan rnater-ial
keperluan konstruksi. waruno dan kios-kios penyedia kebutuhan sehari-hari
(rnenimbu!kan efek g"nda terhadap pengbmbangan riirayah sekitar rokasi
penambangan).
t Aspek ekologi antara larn :
1. PT. BATU cEr"iERLA!"IG ANDALAN caram ranqka kegiatan penambangan Baiu
Anoesii parja io^.asr dimaksrrj, agar diiengkapi dengan Dokumen upaya
Pcrrge{otaan Lingkuncan clan Upa,,,a pemantdiran Lingkutrgan (UKL darr UpL).
2. Pada petak 11 b dengan luas baku 36,70 Ha dengan Keias tiu_t4n Tanaman Kayu
Iainya frkl). Tanaman Rimba Campui-an tahun 2005, sedangkin pada petak lid
dengan luas baku 62,30 Ha dengan Keras Hutafl Tanaman Kayu rainnya'(Tkr) dan
Keias umur- (KU). Tanaman Rimba campuran (Hasir Evaruasi'dan potenii i, ahun
2011).
3. Lokasi yang dimohon tidak terdapat rnata air dan bukan merupakan sempadan
sungai dan jauh dari pemukiman.
iv. KESIMPUIAN
Berdasarkan ha!-hal tersebut di atas, tim menyimpulkan hat-hal sebagai berikut:
1. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 195i Kpts-II/2003 tanggal 4 luli 2003, Kay,,asan
hutan yang dimohon merupakan Kawasan Hutan produksi teibatas yang memungkinkon
digunakan untuk kegiatan penambangan Batu Ancesit melalui prosed-ur cinlari eakai
Kawasan Hutan dengan Kompen-si. Hal tersebut sesuai dengan peraturan pemerintah
Nomo!- 24 Tahun 2010 tentang penggunaan Kawasan Hutan dan peraturan l.ienteri
il.ehutanan Nomor P.18/ lrlenh ut-ll/201 1 tentang pedcrnan pinjam pakai Kai,€san llutnn.
2. Kavvasan Hutan yang dinrohon adalah kawasan hutan dengan fungs! Hutan produki,
r.,egetasi yang ada berup3 tvlahcni tahun tanarn 20i? dan rimba campui-an dengan
taoografi bergelombang sanrpai berbukit.
.3. PT. BAI u- CEI.4ERI-ANG AliDALAl.i. memungkinkz;i i:niuk diberikan perijfibangan
iek;-ris sebagai bahan P.ekomendasi Bupaii pur,.vakata merupakan salah satu
pei-syaratan ljin Pinjan Pakai Kawasan Huian .),6nn dikeluarkan oleh i',ienteri
!,.:,',,.J1\d,.1.
4. PT. BATU CEMERLANG ANDAT-AN tidak diperkenankan melakukan kegiata
n
apapun sebelum memperoleh Izin pinjam Pakai Kawasan. Hutan dari Menteri
Kehutanan U.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

TIM PEL

1. Ir. SRI JAYA l,lIDAN, MP

2. AGUS KURNIAWAN, S.Hut

3. R. WUAYA

4, BUDIMAN HARISWAM, S.HUI 4.

5. IWAN SOBARNA. ST

6. EEP RIDWAN FIRDAUS, ST 6.

7. H. KOI'4ARUDIN, l'4.Si
t t I 6^1
B, HERQI INDRIAWAN, S.Hui

9. DADANG KUSI,IANA

1.\ rcl\,t n rr a u,.l - _a -\_ _,_

11, ALI

L2. DAHLAN HERMAWAN

MENYAKSIKAN: MENGETAHUI:
DIREKTUR KEPALA DINAS PERTANIAI.I KEHUTANAN
PT. BATU CEMER.LA.NG ANDAIAN, DAN PERKEBUNAN KABUPATEN PURWAKARTA.

S lLY 4l{r!
LAMPIRAN HASIL UJI KUALITAS
UDARA

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


.TT IINIT I,AYNN JA$A NAI,ISIS KITIIA
PUSAT PENELITIAN KIMIA
.TI7
LTPI I,IMBAGA ITIITU PENGITAIIUAN INDONESIA

LAPORAN HASIL ANALISIS

No Ref : s07-2s/ULlAKfit!/zot3
Pdmohon : PT. BATU CEMERLANG ANDALAN
Nama Proyek : Monltoring
AIaaat : Desa Cipicung Keca:natan Sukatani purwakarta
]enis Contoh : 9ampel Udara Ambient
Tanggal Peng;ambilan : 16April2013

Parameter Satuan I uasit rengr,tcuran-J-- natu Vtutri


DATALAPANC
1, Temperatur l.
I-
2. Kelembaban
3. Kecepatan An5;r4,
4, Arah algiri: -r ':
l;,
J, .r\onc$t aBran
r. I
rl ii
I
I rJctav
5. Kebisingaa
I o*o, 5i1-A"C 70

I
DATA LAB :

1. Nihogen droksiau OCUI I

<4 400
2. Su1fu: diolsida (Se) lus/Na-,:
irglN'Dn 124.9 900
3. Ptumbu::r @b) pglNm3 0.014 2
4. Carbon Monoksida (CO) P8lNms 1724 30,000
5. Hidrogen sulfida (IIzS) P8lNms 242't 27.755
6. Amoniak (NHs) pglNm3 < 0.01 1387
7. Debu (PM 1r) PglNma 55.38 230

Lokasl
1.- S€belah Utara Selitar Tapa* Kegiaur
- = Tida&
tt -
Terdetekst
NAB)
') = Berdasarkau Balu Mutu Udata rAmbien Perauran P"-']t1..1;Yd$.i'donesia
lw Nomor 41 ralua

C.t.trn :

.I I{ -.l+.lryy. b3drlor unEk .oDr.h yrng dirnarili!


LrD{r.n hI ddrk boleh di{rdrkb Irr
- . P.asrdu.,^aruhu ..o"; on.-rrr,Iiirilf;lll*ii'iilX'"frrr uhi! Lrr"ru Jr" Alsri't xro,h (trrAro
[slil:;@i:39 Blgg.1g1!:J":r. toza zsmos_r, zssoo3r. r.& (022) 2s30031,2s03240
LAMPIRAN HASIL UJI KUALITAS
AIR

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


IINIT I,AYANN JASA NALI$IS KIIIIA
PUSAT PENELITI^I\.N KIMIA
TEMBAOA IIMU PINGETAHUAN NI}ONESIA

LAPORAN HASIL ANALISIS


No Ref : 5o7-28/ULIAKfirymL3
Pemohon : PT. BATU CEMERLANC ANDALAN
Naru Proyek : Monitoring
Alamat : Desa Cipicung Kbcamatan Sukatani purwakarta
lenis Contoh : Sampel Air
Tanggal Pengambilan . t6 Apxll2q73

Lokasi
t. Sumur Skitar Lingkungan
2. Air Perrnukaan Sekitar lokasi
tt - Ttda& Terdeteksl
N4C') = Berdasarkan Baku Mutu Menteri Keseharan
MENKE9/PER//IXI1990 dan Keputusan C"Ue-u" 416/
l"*u U"i"i Ni

Crtrlrr :
.
:rsu r.o.tLlrtrry-r bertrJar rD..* c.!r.h yra8 dhnrtlrb \E
- :. peos.ru.nr..lui-.,omi
*3"":H"y^1**-1"9.{ry111.1."ry r.ryr,t,*rernrri! drrr uhrr L.yl!'lllJur r"Irrr
ar.-p.ridr.ip"ii-ririi"lii ffdi,Lllii
Jl. Cisitu 2503051, 2530031. F.ar- 2530O31,2503240
LAMPIRAN PETA -PETA

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN

PT BATU CEMERLANG ANDALAN


SALINAN NOTARIS i PPAT
F. T 1{ .,J Y A.f ., ,1 .! HEFUTU;,',ifu H;.FI,.I tti. NuRfr{lATI, S.H.
l''1'" ;;:;fg .;ii.i.:iiL.ii\,i rii,gr-ti;rr
S.K. MEN. HUKUTVT DAN HAK ASASI MANUSIA
I]
. NO. : C-94. HT.03.02-TH. 2OO5
TANGGAL 30 DESEMBEB 2OO5

S.K. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL


I
NO. : 80:l-XVtl-2006. TGL. .18 DESEMBER 2006
AKTA
JI. Tebet Timur Dalarn Raya No. 70
Tebet - Jakarta Selatan
Telp. (021)707042o4, Hp. ;0812 9.t451S0
15-,' i- Z.tJ 1i E-mail : notarisnurmiati @yahoo.com
P[RSEROAN TERRATAS

Nomor : 23 --'-------
- PaOa
.
harl rni,
--i- -
JL(oat, tanggal l5_03,2013 (Iima
belas Haret___
dua r ibu tiga belas),-.

- Pukr.rI 14.00 [Jib (enrpat be.[as Uaktu Indonesia


bagian Barat).*-
- Berhadapan dengan sa/.r, Hajjah NURHIAII,
Sarjana HukuI|t,__-___
l{otaris di .t;gap16, dangan dihadiri saksi-saksi yang
saya,_,**.-
Notaris, kenal dan akan disebut pacla bagian akhir akta
ini"____
Tuan SRf [lUtYANA, .Iahir- di Kl.aten, pada tanggal ZL-OL_1974___
(dua pxluir satri -tanuari. seribLr seml:ilan
rdtus tujuh puluh_-__
anipat ), si,rasta., bartempai tinqga.I c1i .,akarta pus"it,
Kecamdtan

1?:""n, Kefurahan Serdang, Rukun irJa.rE6 c03, i?Lrkun


Tetangga
017, Jalan Taruna v 6an9 A5l46,, penreganE Kartu pendudul<
Tanda

w nomor : 3,1-71032101.7

men,-rrut keleranEannya dalam


4 COO?, Uarga Negaj-a Indones-i.a-____-_*_*_*_

klt.rsa sebaga j-r,"iana lersebr_Lt da.Iam


haI ini bertinclali bardasarkan_-
Nol uler Rapal persero.in__ _

Terbatas pT. BATU tftltRLANG ANCALAN, yang dibuat dj-bauah*,_


tangan, tortanggal. .14,03-2013 (enpat g61**
Naret cjua ribu--
tiga belas) bermeterai cukup dilekaikan pada minuta akta--,
ini, diber.i kuasa Llntul( nenyatakan keputusan rapat_--
te.1.ah

terseblt dalam suatu akta Notaris"-


- Penghadap sa1.a, Notaris kenal^.__--_,-_
- PenghaCcrp bertindak sebagaimana tersabut di atas menerangkan-
t erl-ebih datiu.l.rr :------
- bahr,ra penghad,ip L:ertindal< sebagaj.nana
tersebul cIi at,:s_***_*-
menerangkan bertanggungjawab sepenuhnya .t.entang
icjentitas, -___
keabs.rhan l,,indatangan dan kebenaran isi. acara rapnt yang .._*,-_
---_ | terl.era f,ida l{otxlen rapat lersebut
.'---
.-:
pefilegang sahaIn tersehut,
- bahtra bnrclasarkan Notni.err RaFat Para

pacla tanqga.l. 14-03-?C13 (nmPa1 hnlas llaret dtLa rjhu tiqa belas)
dari. pukul. 10.00 llIB (*eFul.Lth tePat uaktLl Inclonesia Barat)'---*
puluh men-lt--
sampai clengan prkri. 11..30 tiIR (sebel'as I'ebih tisa

hJaktu Indonesj.a Barat), bertemPat di l:antor perseroan di-------


Jakarta Pusat, tel.ah diadakan RaPat Uinrm Pemegang Saham--------

PerseroanTerbai-6spT-BAItJCE'HIRl-AN$AN[cLAN'hrerkedudukandi'-
pusat i-ang Anggaran.-'-'
Jakart-a ,uu^1 6r:t11 Admi.nistrasi *-lakarl-a '
nasarn/a tertangg.rl.26-10-201..1 (clu..: prtluh enam 0ktober dua i-:i'bLr

*rrbel.as) fiomor 22, yanE dibti.lt dj'hadai:arr sa)ra ' Notnris


Anggai'afi dasar. tarsehrit teJah nendcrPi't Fangasahan
dai-i tlenteri-

HLtkiim nan Hak Asasi flanusi.a, Reruh'l'i'k Ind+nesia i'rn89al'

7?*li.-301.1 (dLra Pr-rluh clLra Nopambei' diia r:lbri rebelasi nomor i-*-
OHu-57156 " AH' 01.. 01 " T.ihun 201.-1. " -' -- --'
(sal.anjutnya da.Lair .rkia i.nj disebut pe:-se'i-oan ) , satu dan lai.rr*-
;elra3ai.mana ierni'a*.a dal.am iiot iii an i.:lr ! y(-n. ri"nrr,:rt d:i.bar,;ah- '

'ia Ean tertarrgqa.l.. 14-0:1-?013 (cnrF'-rt be.l a.s il.irai dua ribLL ti.g:--

- Bahu.r cl.rl^am rapat t ei-e el--L.Lt tel.'iir h,:rlji ;

1." lahi.r dr' fiai:jan, aada iinggal 19-04-i954


TLran YASIIl l'1t.iRSAl-.IN,

(*embilan 6s]65 dpri-L 3a1j.1111 3a-rirhil':rn i-^tLls lima pullth--*-*-


empat ), siJa'1tri, brjl't en.lPai i i.ngg'.r" tl"'loker'*'i Ut al-a' ---*-*"- -

l(ecanatan Penjai-.i.ngan, l(a-L.tti-;h:r' Pllit, Rl'llir'rir l''l'irga 008'----


Tet.:rrg!fi 007, llll.ira Kai-ang Bl'ck A-7 selainn nomoj- 16'
-
l!Lrlcirn

perregarrq KnrttL Tanda Fcndr-ldLrk trotioi ; ?1'73041?0{540007'----..

Uarga l!rigiiii lnrJoneli.:.,

.. 0a.l..am ha.l. ini. selaku ;


.r Di.el<i Lrr Perierodir.

peri I i 1(.'pemelrari' ?l .rn0 ( t j !,: priltrh sai:r-t


"
ribtt lima---* -

"L,.
raiir;) :ah;m de ngan ri ln-i r,oninal sr:lttrtthnya sebesar--'
Rp.3.150.000"004,00 (tiga rnilyar seratus lima puluh*---
juta rupiah )

Nyonya IRENE, i.ahir di Jakarta, pada tanggal 18-02-1982-----


i (delapan belas Februari seribu sembilan ratus delapan puluh-

dua), swasla, bertempat tinsgal. di Jakarta Utara, Kecamatan-

Fenjaringan, l(elurahan Pluit, Rukun U,arga 0lB, Rukun--------


Tetangga 009, l'1uc1ra Karang BIol( 0.3"S/B, Pemegang Kartu---*-
Tanda Panduduk nomor : 317?015802820016, UlarEa Negara------,

I ndonesi a" ---


- 0alam hal i.ni selaku ;------
a. Kotirisari.s Llt ama Persercan. -----*-----
b" pemil"i.k.rpemegang 1"751' (serj.bLi tnjuh ratLls liii;a puluh)-

\!oi:; !lij JF..l Yl!. l,rhtii- rli .takarta, i:ecle tangtal. ;l-03--1.9fli*,
. ...,r ."3,rl. i:.' .,.{,,^ ,]^l
.r ir.;\Fan Pul-uh
l^,-r-.-.-.r i:^---,-1
I r.::r!r. .-l:
!r 1.1

r,,1.-j51 i'._:. ,., .rlr.r;hari f.l t.i, i.rii:.,ii. .,.-.e t1)it, plr11,'n - - --

Tet,ingg.. lCl, lirieia l(,--,rai:g Plok *-;' Sel.atan no*n,j r.O,--*--'-

i.le reg{'rng Karli.i Tanci,l PendLrdr.rk nomor ; 31.730471.C3B60001, --'--

llai.jii J.,leEara In:lonc.ri: "

- 0a1am ha). i.ni er'iaku :

.r - Komi.sii is Pcrsercirr-----
h,. ;i:ril i!:';.i,n^gdnE I1.0 (eerib[ iLljllh ralii:: li.r,rr irilr.rl).
ti,r h; ii dengan ni Iai nonrina.l. sa.l.L.il'ii iiirl,'': ::rF.li,: ::i,i r*

jl;:,1.:fi,lir.a,.,iic-.lC (rreratur: liijiih pr.ilirh .l.i;iia ji.rta-------


itrpiah)--" '- .

I
o '"J' stiJANT0, lahir di Palembans, pada tanggal 29-O4-1967---
| | rouu priluh :senrbi.lan April seribu sembilan ratus enam puluh--
=_{-.=
t juh) luanta, Lr,,:rtellrpat t"i.ngSal. r.ij. J.akarta Barat, Kecanatan

Iambora, KelLirahan .lenhatan Linra, Rukun bJarsa 008, Rukun*---


Tetangga 006, Jalan Sauah Lio II nomor 67, pemegang Kartu*--
Tanda PendLrduk nomoi- i 31730429046700Q2, Uiars.l Negara*------
rndonesi.a.'---
- 0alam hal ini selaku :

- Undangan Rapat persarcan :-*-------'-


5" inan 5RI llul-Y$NA, teisebut

- Dalam hal. ini. sel;ku r

- Undangiin Rapat parseroari ;---'""-"-

- bahwa perseroan telah mcngeluar-kan 35"000 (t-i.ga puluh lima--*


ri.bu) saham masinS-r,rasi. nq cienean ni..Iai nom.i.nal'Ri."100"000,0C---
(:,,nratus ribu :'Lrpi.ah) dan te.1..ih hadi.r- :aluruh ppm6gang saham, --
oiah karenany.i hei-cias..,i"kan linianiuan dalam AnEg,:r.rn i.]as.rr---*--
pr:aser-oan RaF;Ll. ini sfih Ei.istln.1nnfa dnn he:-hak irienga.mtri.l--'---.'-
l<aFutusan keputusan yang sah nengenai. segal-a, sesuatu yang------
dj.bicara!:an, walaupun 1.idak diadakan p.rngsil^an terl.rl.-i.h dahulLr-
dar,4;r' ilil;., i:l,rr,r sirr;i irahai

L llemberi persetL(jri,1n penjualan saham-sah.im dal-an perseroan.


iI. llemberi perseluluan perubahan susrrnan pengurus dalam---.-*-
I
I Pei'se]-oarr " -
I
I
- Sahr"ta keFulLIs.rn-keprrtrrsan di. i:1aIam r.ipal I,crsebut tetah------
diambi.I dengan sitai'a hu I,r t
- leJ.anjul-nya i:enghadap ;,.ing L:ertindak sebagaimana tersebrit d.:" -
,.',1a; dengan i.ni merryat.rl<'.:n bahila rap.:i dengan suara bulat iel;h
mrng;l,rhj 1 t:r.an :el.aE,: " hei- i.l;tli :
keprtl trr;n-tep:r

I" I'lembari Fersetujuan penjualan iaham-sa.ham dalanr perseroarr..


- memberi 2err:etttjuan l<npada TLran YASIN IlURSALIN, tersebrii

untuk menjual ;eIurLr h lahamnya maaing-masing kepada :-. -

\
Nyonya IRENE, tersebut sejumlah 15.750 (linra belas----
ri.bu tujuh ratus lima putuh) saham dengan
nilai_,_--_-
nonrj.nal Rp.100.000,00 (seratr_rs ribu rupiah) atau--_*__
sebesdr 00 (satu milyar l.ima ratus_-,
Rp. 1. 575 . 000 .0C0 ,

tujutrlpuluh lima juta rupiah).


- Nona !lU JERLyN, tersebut sejumlah 15.750 ( 1.ima belas_ -
ribu tujuh ratus lima pulLlh) saham dengan nj.lai-------
nominal RF.100.000,00 (seratue ribu rupiah) atau_-,--*
sebes.ir Rp " 1 . 57S.000 .000 , 0A (satu nrilyar lima ratus-_-
tujuh puluh J.ime juta rupiah)"
- nengan demikian setelah clilakukan Ju.rl. 8eJ.i Sa ha nr tersehut---
berlang,sttng, maka susunan pemegang saham be r-bu n;,i sebaeai -----

Nf'c n ye IRt-NL, tei-s.h:,:, sejurrr.lal,.-


17.50C (r,ujuh beLas ribu lima------
ratus) nilai
saham dengan noninal_-
seluruhnya sebesar. - RF, L.7-qO.00C.00c, c0
(satu r,'tiiyar tujuh ratus Iima prijuh
-iuta rupiah).
Nona l,lU JtRLyN, tersebut, sajumlah".
17.,\00 (1ujuh be.Las r.iL.ru lima___-_-
ratus) saham denqan n.ilai noriinal_*
selurilhnya sehe.sar" " Rp . L " 750 " 000 . 000 , 00

(satu milyar tujuh ratus lima-----.-


pu 1r-r h jr-rta rupi ah ) -
sehi.ngga selr-rruhnya berjunldh 35.040
(tiga puluh lina ri.bu) saham.__-r_*_
- denqan n i.La i noninal seluruhnya_*__,

sebesar - ... - . Rp,3 - 500.000. 000,00

.=_l ,tj:a rnilvar lima ratus juta rupia h ).


LI- I'l*mheri. persetu.luan pnruL,.rhan stsLlnan pengurus cialam__,----
perseroan yaittl ; ..---*-
t - Perrberhentian de nga n hormat, 0irektui- perseroan yclng Iama-
dan Pengangkatan Direl<si dan Cer*ran Kornisaris persei-oan---
.i
yang baru, dengan nemberj.kan pembebasan
dan pelunasan----
sepenuhnya (acquit et decharqe) kepadanya, seketika itu--
juga penegasan 0j.rek*i dan Deuan Kcmi.rarj.s per6eroan
),dns
baru, pembrrhentian dan pengangl<atan sertd penegdsan*-*-*
mana barlakri terhj.tLing sejak l,inggal rlitul.upnya .Rapai.-,*_
i.,titum Pemagan! gahani ini, sahingea selanjutnya susunarr*.'- _

0ire ksi. dan Dnr*;an l(omise ;-i* p+rse!-o6r.t nnn-.iacj j. -seb.iga j. -_ * _


l-,cr.Lf.tt(

- L'li.r-aktur ; Tunn 5ii:lANT0, lahi.r di. pa_lembang,*

Fada tarr?eai ??-14-1.9{Z (dua pr_rJ.rr h

se m b.i.l..r rr Api'i..). seribu sembi."lan---*


i j1:i..: ,-i;n pr.rl;. h 1::..;':l) s:,,.i:i:j,.: .

ber-1 f illpal i in-eg;.-i. di .t,rili.:r1a .-.


P,]: !' .,...I ,,.,,i.,r..,,
l{iI IIi-:h;ir .lciiri:;! ;:i l..i;r;.i. i?:iliirn- ..--.
li.ir!.. '1a,.1 . ltirl.. rr; T^, j1n!C,i 0la,
..1:.-] an g;r,:i', | .i n jl nrm0r {,:.
: i.'!ritrj [,irl -:n.j-, Firrr"Juduk - ...

:'ii'iii./: : ^1-?0..'i?.1.,1,',710C?, Uiir;.:i .

l".li J; ra Indonee ia. *-'--*----


Kc,m: :,,: r;,: IIr.:1;,. : l,,l:.'o n ya IRINt, l+rRehLrt
I
lr.ra i:-,' i i ; ii,i ltl!,' .lhnl Yi], t.rrebLr.t
I ,- i.,lo

. ntHIilTAt{t-.At.t .r l/T A rNr

- DibLi.ii d,:n djielnil<an rJ.-, i1jl, har- j d,:r., j..-tilqal-,,.


r:lt: ,t-rl.:i

ie[ri", j di:,rl:'riLkan 1:,r.1,; t.-,r3:,rr .r,r; l ,],,. j.ni deng.:n dj l-r.rti, l


\ \t | .Ich ,

\
)-/'-- \
1 t. Tuan R0BIN, lahir di Bosor, pada tanggal 02-12-1988 (dua----
l-I Desember seribu sernbil.ar ratus del.apan puluh delapan),------
suasta, bertemPet ti.nSSa.I di Kabupaten Bogoi, Kecamatan-*-,,
(lapanunggal, Kelurahan Kernbang Kunins, Rukun h1arga 007,*---

Rukun Tetangga 024, Kampung Tegal, pemegans Kartu Tanda----,


penduduk nomor : 3?01320212880001 , Uarga Negara Indonesia,--
yang dikeluarkan oleh Lurah Kembanq Kuning, pada tanggal----

27 -03-201.?. (dua pul.uh trjrlh llaret dua ribu dua belas), Ucir9a

Negara Indones j.a, --*'------


- (.lntuk semenLfira ['erada di. ;l.rkarta"----*
2. Tuan IIELLY VELDI SUoIH, Sarjana Hukum, .1.ahir di llanado, pada

tanggal 0B-c7-1.969 (del.apan Jul.i serihu sembilan ratus-----*


enam Ful-uh sembilan), slrasta, bertarirpal ti.nggal di J.il<arta -
Pusat, Kecanatan 5ener, Kelirrahan Kenar-"i, Rultln ltlarga il0.5,*-
FlIkun Tetan-eEa 00.1 , -la]an Kenari IIi nomor 32, Femagan0*---*
KartiL Tanda Penduduk norrror : 3171040807690001 , hJarga Negara-

Indonesia, l'ang dikeluai-l.an oleh LLrrah kenari, pada tanggal-


20-1.1 -201.1. (dira piiLulr lioFer,rher dr.ta r jhLr sehelas), uiarga---*-
Negar a Indonnb)...,.- .- -------
- kedua-duant'a pegauai Kanlor Notari.-;, sehagai saksi-saksi".-*-
- segera, setel*h akta ini d:lbacakan olelr saya, Noi.61-ie kepada-
penghadap, dan saksi-sahsj., naka di.tandatanganil.rh akta ini --.-
olah Fengh,id"ip iersehut, iaksj.*saksi cian saya, Notaris., *-**--
- llibLtat dengan t.:npa gan*,ian, tambahan ataupun coretan.

- llinuta akta i.ni telah ditand.rtangani dengan sempurna.-----***


--..-....--
--.-\
(HJ.NURT1 IATI,9H.)

'-

Anda mungkin juga menyukai