Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

PT GAWI MAKMUR KALIMANTAN

2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Sawit PT. Gawi Makmur Kalimantan
Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas Pengelolaan
Lingkungan Hidup Lingkungan
Kegiatan yang Telah Berjalan
1. Penerimaan Karyawan
a. Timbulnya persepsi dan sikap masyarakat terhadap usaha dan/atau kegiatan
Meningkatnya Kegiatan Respon a. Mencegah, a. Memprioritaskan Masyarakat Desa Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan Lingkungan
persepsi dan penerimaan positif/tanggapan munculnya persepsi karyawan Bente Tualan, Desa penerimaan Hidup Prov. Kaltim
sikap positif karyawan masyarakat negatif masyarakat lokal/masyarakat Mendik karyawan masih 2. Badan Lingkungan
masyarakat terhadap kegiatan terhadap kegiatan sekitar disesuaikan Kec.Longkali Kab. ada Hidup Kab. Paser
penerimaan penerimaan dengan kebutuhan dan Paser dan 3. Badan Lingkungan
karyawan karyawan kualifikasi masyarakat Desa Hidup Kab.PPU
b. Mencegah b.Informasi kebutuhan Rintik, Desa Babulu 4. Dinas Tenaga Kerja
Darat Kec. Babulu Kab. Paser
munculnya dan rekruitmen
Kab. PPU 5. Dinas Tenaga Kerja
keresahan karyawan/ karyawan
masyarakat melalui media cetak Kab. PPU
terhadap kegiatan maupun elektronik
pembangunan serta diumumkan di
perkebunan kelapa Dinas Tenaga Kerja
sawit dan pabrik Kab. Paser dan Kab.
kelapa sawit Penajam Paser Utara
PT.GMK yang (Kab. PPU)
berpotensi c. Memberikan peng-
menimbulkan umuman kepada
konflik kepentingan masyarakat sekitar
akan ada rekruitmen
karyawan
d. Koordinasi dan
sosialisasi perekrutan
karyawan bagi masya-
rakat sekitar
e. Melakukan koordinasi
dan kerjasama dengan
instansi pemerintah
terkait (Dinas Tenaga
Kerja,aparat desa dan
kecamatan) antara lain
tentang kebutuhan
karyawan dan
penerimaan karyawan
Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
b. Kesempatan kerja
Timbulnya Kegiatan a. Jumlah dan a. Memberikan a. Memprioritaskan karyawan Masyarakat Desa Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
kesempatan penerimaan proporsi karyawan kesempatan kpd lokal disesuaikan dengan Bente Tualan, Desa penerimaan Lingkungan
kerja karyawan lokal yang tenaga kerja lokal kebutuhan dan kualifikasi Mendik Kec.Longkali karyawan masih ada Hidup Prov.
diterima bekerja di untuk bekerja di b. Mengadakan pelatihan kete- Kab. Paser dan Kaltim
kegiatan perusahaan ini rampilan kerja bagi masyarakat Desa 2. Badan
perkebunan b. Memperbesar penduduk lokal yang akan Rintik, Desa Babulu Lingkungan
kelapa sawit PT kesempatan kerja bagi dipekerjakan pada Darat Kec. Babulu Hidup Kab.
GMK Kab. PPU Paser
masyarakat yang ada perkebunan kelapa sawit
3. Badan
b. Tingkat penggang- di wilayah studi dan dan pabrik kelapa sawit
guran meningkatkan PT. GMK Lingkungan
keterampilan dan Hidup
c. Menginformasikan Kab.PPU
kemampuan kebutuhan dan rekruitmen
masyarakat di wilayah 4. Dinas Tenaga
karyawan/ karyawan Kerja Kab.
studi melalui media cetak maupun Paser
elektronik 5. Dinas Tenaga
d. Memberikan pengumuman Kerja Kab.
kepada masyarakat akan ada PPU
rekruitmen karyawan
e. Perekrutan karyawan dari
luar sesuai dengan keahlian
yang diperlukan oleh
perusahaan dan memiliki
kartu pencari kerja yang
dikeluarkan oleh Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten
Paser dan Kab.PPU
f. Melakukan koordinasi dan
kerjasama dengan instansi
pemerintah terkait (Dinas
Tenaga Kerja,aparat desa
dan kecamatan) antara lain
tentang kebutuhan
karyawan, penerimaan
karyawan

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
c. Pendapatan masyarakat
Meningkatnya Kegiatan Peningkatan Meningkatkan a. Memberikan prioritas Masyarakat Desa Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
pendapatan penerimaan pendapatan pendapatan dan karyawan lokal untuk Bente Tualan, Desa penerimaan Lingkungan
masyarakat karyawan masyarakat oleh kesejahteraan bekerja sesuai dengan Mendik Kec.Longkali karyawan masih ada Hidup Prov.
Kab. Paser dan Kaltim
adanya kegiatan masyarakat di sekitar kualifikasi masyarakat Desa 2. Badan
pembangunan kegiatan perkebunan b.Memberikan pelatihan dalam Rintik, Desa Babulu Lingkungan
perkebunan kelapa dan pabrik kelapa sawit program comdev/CSR untuk Darat Kec. Babulu Hidup Kab.
sawit dan pabrik PT.GMK meningkatkan skill Kab. PPU Paser
kelapa sawit PT.GMK karyawan lokal 3. Badan
c. Menggunakan penggunaan Lingkungan
jasa kontraktor lokal dan Hidup
karyawan setempat Kab.PPU
d. Memberikan upah sesuai 4. Dinas Tenaga
Kerja Kab.
Minimum Kabupaten (UMK)
Paser
5. Dinas Tenaga
Kerja Kab.
PPU

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
2. Pemeliharaan Tanaman
a. Penurunan kualitas air permukaan
Menurunnya Kegiatan Perda Prov. Kaltim No. Mencegah penurunan a. Pengelolaan kawasan Sungai Tulung, Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
kualitas air pemeliharaan 02 Tahun 2011 tentang kualitas air permukaan agar Sungai Tualan, eks pemeliharaan Lingkungan
konservasi dan pengayaan
permukaan tanaman Pengelolaan Kualitas Air tidak melampaui baku mutu kolam pembibitan tanaman Hidup Prov.
dan Pengendalian lingkungan berdasarkan jenis vegetasi terutama pada
Pencemaran Air kelas II Perda Prov. Kaltim No. 02 area sempadan sungai. dan sumber-sumber Kaltim
dan Tahun 2011 danPermenkes b.Penggunaan pupuk air yang digunakan 2. Badan
Permenkes No No disesuaikan dengan dosis untuk sumber air Lingkungan
:416/MEN.KES/PER/IX/1990 :416/MEN.KES/PER/IX/1990
anjuran dan kebutuhan minum dan untuk Hidup Kab.
Tentang Syarat-syarat Tentang Syarat-syarat dan MCK. Paser
dan pengawasan pengawasan kualitas air tanaman
kualitas air
Gudang tempat 3. Badan
c. Pelaksanaan pemupukan penyimpanan pupuk Lingkungan
dilakukan dengan dan pestisida Hidup
pembuatan lubang tempat Kab.PPU
pupuk dan ditimbun setelah 4. Dinas
pemupukan sehingga pupuk Kesehatan
tidak terlarut oleh aliran air. Kab. Paser
d. Pelaksanaan penanggula- 5. Dinas
ngan hama terpadu untuk Kesehatan
meminimalisasi penggunaan Kab. PPU
pestisida
e. Penggunaan pestisida yang
mudah larut atau ramah
lingkungan
f. Melakukan pengelolaan pada
botol atau kemasan bekas
pestisida dan pupuk,
pengumpulan dan
penyimpanan pada
gudang/TPS limbah B3
g. Tidak mencuci sprayer bekas
pestisida di sungai
h. Melakukan sosialisasi dan
penyuluhan pemeliharaan
tanaman kepada karyawan
dan masyarakat sekitar
i. Membentuk satuan pengelolaan
lingkungan secara khusus dan
bertanggung jawab langsung
terhadap kebun kelapa sawit
j. Penyediaan air bersih bagi warga yang
terkena dampak

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
b. Terganggunya biota perairan
Menurunnya Kegiatan Penurunan Menjaga kestabilan a. Mempertahankan buffer Sungai Tulung, Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
populasi biota pemeliharaan keanekaragaman ekosistem perairan/ sungai yang ada pada Sungai Tualan, eks pemeliharaan Lingkungan
perairan tanaman jenis dan kelimpahan sungai kawasan konservasi lokal. kolam pembibitan tanaman Hidup Prov.
biota perairan/ dan sumber-sumber Kaltim
b.Pengelolaan kawasan
sungai konservasi dan pengayaan air yang digunakan 2. Badan
jenis terutama pada area untuk sumber air Lingkungan
sempadan sungai. minum dan untuk Hidup Kab.
MCK. Paser
c. Penggunaan pupuk Gudang tempat 3. Badan
disesuaikan dengan dosis penyimpanan pupuk Lingkungan
anjuran dan kebutuhan dan pestisida Hidup
tanaman Kab.PPU
d. Pelaksanaan pemupukan 4. Dinas
dilakukan dengan Kesehatan
pembuatan lubang tempat Kab. Paser
pupuk dan ditimbun setelah 5. Dinas
pemupukan sehingga pupuk Kesehatan
tidak terlarut oleh aliran air. Kab. PPU
e. Penggunaan pestisida yang 6. Dinas
ramah lingkungan Perikanan
f. Melakukan pengelolaan pada Kab.Paser
botol atau kemasan bekas 7. Dinas
pestisida dan pupuk, Perikanan
pengumpulan dan Kab. PPU
penyimpanan pada
gudang/TPS limbah B3
g. Tidak mencuci sprayer bekas
pestisida di sungai
h. Melaporkan jenis pertisida
yang digunakan kepada
instansi terkait

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
c. Gangguan kesmas
Terjadinya Kegiatan Tingkat gangguan Mencegah terjadinya a. Mewajibkan pekerja yang Sungai Tulung, Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
gangguan pemeliharaan kesehatan terhadap gangguan kesehatan dillibatkan dalam kegiatan Sungai Tualan, eks pemeliharaan Lingkungan
kesehatan tanaman karyawan dan masyarakat/lingkungan pemeliharaan tanaman kolam pembibitan tanaman Hidup Prov.
masyarakat keluarganya yang akibat tahapan kegiatan menghasilkan untuk dan sumber-sumber Kaltim
tinggal di pemeliharaan tanaman menggunakan alat pelindung air yang digunakan 2. Badan
emplacement kebun diri untuk sumber air Lingkungan
dan masyarakat b. Melakukan pengelolaan minum dan untuk Hidup Kab.
sekitar MCK. Paser
terhadap kemasan bekas
pupuk maupun pestisida. Masyarakat Desa 3. Badan
Bente Tualan, Desa Lingkungan
c. Membatasi akses masyarakat Mendik Kec.Longkali Hidup
agar tidak mendekati area Kab. Paser dan Kab.PPU
aktifitas pemeliharaan masyarakat Desa 4. Dinas
tanaman yang berpotensi Rintik, Desa Babulu Kesehatan
terhadap gangguan Darat Kec. Babulu Kab. Paser
kesehatan Kab. PPU 5. Dinas
d. Penyediaan air bersih bagi warga Kesehatan
atau karyawan yang terkena Kab. PPU
dampak
e. Melakukan pelatihan (interval
training) terhadap karyawan terkait
dari penggunaan pupuk dan
pestisida.

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
3. Pemanenan dan Pengangkutan TBS
a. Kesempatan berusaha
Kesempatan Pemanenan dan Jumlah penduduk Memaksimalkan jumlah a. Memberikan ketrampilan Masyarakat Desa Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
berusaha pengangkutan TBS lokal yang terkait penduduk lokal yang dalam bidang ekonomi kreatif Bente Tualan, Desa pemanenan dan Lingkungan
dengan usaha dapat membuka dan atau kepada penduduk lokal Mendik Kec.Longkali pengangkutan Hidup Prov.
dan/atau kegiatan ini sehingga dapat memberi Kab. Paser dan Tandan Buah Segar Kaltim
mengembangkan usaha
dapat membuka dan peluang usaha kepada masyarakat Desa (TBS) masih 2. Badan
atau masyarakat sekitar Rintik, Desa Babulu berlangsung Lingkungan
mengembangkan b. Memberikan pelatihan terkait Darat Kec. Babulu Hidup Kab.
jenis usaha yang dengan system pembukuan Kab. PPU Paser
dapat memenuhi (manajemen keuangan 3. Badan
permintaan penduduk lokal). Lingkungan
kebutuhan barang c. Melakukan pembinaan usaha Hidup Kab.PPU
dan jasa para pekerja masyarakat sekitar yang 4. Disperindagko
proyek secara tidak langsung p Kab. Paser
menunjang kegiatan. 5. Disperindagko
d. Memberikan prioritas p Kab. PPU
penggunaan produk lokal
dalam memenuhi kebutuhan
seperti bahan makanan,
kebutuhan rumah tangga
karyawan/staff dan
pemenuhan kebutuhan
logistik lainnya. Dengan
demikian akan terbukanya
peluang berusaha bagi
masyarakat setempat.

Tabel 4.1. Lanjutan-7


Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
b.Kesempatan kerja
Timbulnya Pemanenan dan Kesempatan kerja Meningkatkan a. Memberikan kesempatan Masyarakat Desa Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
kesempatan pengangkutan TBS bagi masyarakat kesempatan kerja bagi kepada kontraktor lokal Bente Tualan, Desa pemanenan dan Lingkungan
kerja bagi sekitar perusahaan masyarakat yang berada untuk dapat menjadi mitra Mendik Kec.Longkali pengangkutan Hidup Prov.
masyarakat di sekitar lokasi kerja perusahaan Kab. Paser dan Tandan Buah Segar Kaltim
sekitar lokasi kegiatan perusahaan b. Memprioritaskan karyawan masyarakat Desa (TBS) masih 2. Badan
kegiatan Rintik, Desa Babulu berlangsung Lingkungan
lokal/masyarakat dalam
Darat Kec. Babulu Hidup Kab.
kebutuhan karyawan bagi
mitra usaha Kab. PPU Paser
3. Badan
c. Memberikan pengumuman Lingkungan
kepada masyarakat akan ada Hidup
kebutuhan tenaga kerja Kab.PPU
dalam pemanenan TBS 4. Dinas Tenaga
d. Mengadakan pelatihan Kerja Kab.
keterampilan kerja bagi Paser
penduduk lokal yang akan 5. Dinas Tenaga
dipekerjakan pada Kerja Kab.
pemanenan tandan buah PPU
segar (TBS)
e. Berkoordinasi dengan Dinas
Tenaga Kerja setempat
untuk rekruitment karyawan
dan seleksi karyawan.
c. Pendapatan masyarakat
Meningkatnya Pemanenan dan Tingkat pendapatan Meningkatkan pendapatan a. Mengutamakan karyawan Masyarakat Desa Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
pendapatan pengangkutan TBS masyarakat sebelum penduduk yang tinggal di lokal dalam rekruitment Bente Tualan, Desa pemanenan dan Lingkungan
masyarakat adanya kegiatan dan sekitar lokasi pemanenan karyawan Mendik Kec.Longkali pengangkutan Hidup Prov.
dengan adanya b. Memberikan upah minimal Kab. Paser dan Tandan Buah Segar Kaltim
dan pengangkutan TBS
kegiatan pemanenan sama dengan UMK. masyarakat Desa (TBS) masih 2. Badan
TBS Rintik, Desa Babulu berlangsung Lingkungan
Darat Kec. Babulu Hidup Kab.
Kab. PPU Paser
3. Badan
Lingkungan
Hidup
Kab.PPU
4. Dinas Tenaga
Kerja Kab.
Paser
5. Dinas Tenaga
Kerja Kab.
PPU
6. Dinas
Perkebunan
Kab.Paser
7. Dinas
Perkebunan
Kab.PPU

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
d. Peningkatan kebisingan
Peningkatan Pengangkutan TBS Mengacu pada Untuk mengurangi tingkat a. Melakukan preventive Masyarakat Desa Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
kebisingan ke Pabrik KepMen LH No. kebisingan pada saat maintenance terhadap Bente Tualan, Desa pengangkutan TBS Lingkungan
Pengolahan 48/MENLH/11/1996 kegiatan pengangkutan kendaraan angkut agar Mendik Kec.Longkali ke pabrik Hidup Prov.
Kelapa Sawit dengan baku mutu : tandan buah segar (TBS) kondisinya tetap terjaga Kab. Paser dan Pengolahan Kelapa Kaltim
fasilitas perumahan ke pabrik, dengan baik sesuai dengan masyarakat Desa Sawit 2. Badan
55 dBA, fasilitas umur teknisnya. Rintik, Desa Babulu Lingkungan
umum 60 dBA dan b. Melakukan penjadwalan Darat Kec. Babulu Hidup Kab.
fasilitas industri 70 kegiatan-kegiatan lainnya Kab. PPU dan Paser
dBA agar para pekerja yang lain keluarga karyawan 3. Badan
tidak berada pada satu yang tinggal di dalam Lingkungan
emplacement kebun. Hidup
lokasi/berdekatan dengan
Sepanjang jalan Kab.PPU
aktivitas pemanenan dan
pengangkutan tandan buah angkut TBS menuju 4. Dinas
segar (TBS). pabrik kelapa sawit Kesehatan
PT.GMK Kab. Paser
c. Pengaturan kecepatan
kendaraan < 30 km/jam 5. Dinas
d. Menyampaikan informasi Kesehatan
kepada masyarakat yang Kab. PPU
bermukim di sekitar
perkebunan tentang
aktivitas kendaraan
pemanenan dan
pengangkutan tandan buah
segar (TBS) serta kebisingan
yang ditimbulkannya.
e. Penurunan kualitas udara
Penurunan Pengangkutan TBS Parameter udara Mengurangi tingkat a. Mengurangi kecepatan Masyarakat Desa Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
kualitas udara ke Pabrik Kelapa ambien SOx= 900 pencemaran udara kendaraan (<30 km/jam) Bente Tualan, Desa pengangkutan TBS Lingkungan
Sawit PT.GMK µg/Nm3, CO= 30.000 ambien khususnya saat melalui pemukiman pen- Mendik Kec.Longkali ke Pabrik Kelapa Hidup Prov.
µg/Nm3, NOx= 400 parameter kunci NO2, duduk. Kab. Paser dan Sawit Kaltim
µg/Nm3 dan CO, SO2 dan debu agar b. Melakukan pengerasan dan masyarakat Desa 2. Badan
debu= 230 µg/Nm3, tidak melampaui baku pemadatan jalan angkut Rintik, Desa Babulu Lingkungan
berdasarkan PP No. mutu yang ditetapkan, dengan agregat khusus Darat Kec. Babulu Hidup Kab.
41 Tahun 1999 sehingga dampak negatif Kab. PPU dan Paser
terutama pada jaringan jalan
yang terjadi serta kebun keluarga karyawan 3. Badan
dampak negatif yang tinggal di dalam Lingkungan
ikutannya menjadi c. Pada musim kemarau dilakukan emplacement kebun. Hidup
penyiraman pada jalur jalan
berkurang angkut yang berdebu secara
Sepanjang jalan Kab.PPU
periodik minimal 2 kali (pada angkut TBS menuju 4. Dinas
siang hari dan kondisi panas atau pabrik kelapa sawit Kesehatan
tidak hujan) Melakukan preventive PT.GMK Kab. Paser
maintenance terhadap kendaraan 5. Dinas
angkut agar kondisinya tetap
Kesehatan
terjaga dengan baik sesuai umur
teknisnya.
Kab. PPU

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
f. Gangguan kesmas
Gangguan Pengangkutan TBS Perbandingan kondisi Untuk a. Melakukan pengelolaan sumber Masyarakat Desa Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
kesmas ke Pabrik umum kesehatan mengurangi/meminimalkan dampak yang mengakibatkan Bente Tualan, Desa pengangkutan TBS Lingkungan
Pengolahan masyarakat sesuai jumlah dan jenis penyakit terjadinya berbagai penyakit Mendik Kec.Longkali ke pabrik Hidup Prov.
Kelapa Sawit dengan kondisi yang diakibatkan kegiatan terutama ISPA yang disebabkan Kab. Paser dan Kaltim
eksisting lingkungan perkebunan seperti ISPA oleh penurunan kualitas udara masyarakat Desa 2. Badan
dilihat dari jumlah dan dan diare. akibat dari pengangkutan TBS ke Rintik, Desa Babulu Lingkungan
jenis penyakit yang pabrik. Darat Kec. Babulu Hidup Kab.
diderita masyarakat di b. Ikut berpartisipasi dalam rangka Kab. PPU dan Paser
desa-desa sekitar studi. memperbaiki tingkat kesehatan keluarga karyawan 3. Badan
masyarakat melalui bantuan secara yang tinggal di dalam Lingkungan
cuma-cuma pelayanan kesehatan emplacement kebun. Hidup
secara berkala (tiap tahun) dan atau Sepanjang jalan Kab.PPU
memberikan sumbangan obat- angkut TBS menuju 4. Dinas
obatan sesuai dengan kondisi pabrik kelapa sawit Kesehatan
perusahaan. PT.GMK Kab. Paser
5. Dinas
Kesehatan
Kab. PPU

g. Kecelakaan lalu lintas darat


Kecelakaan lalu Pengangkutan TBS Terjadinya Mencegah terjadinya a. Melakukan pengangkutan TBS Masyarakat Desa Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
lintas darat ke Pabrik kecelakaan lalu kecelakaan lalu lintas yang disesuaikan dengan Bente Tualan, Desa pengangkutan TBS Lingkungan
Pengolahan lintas darat per darat kapasitas muat truk Mendik Kec.Longkali ke pabrik Hidup Prov.
Kelapa Sawit satuan waktu pengangkut Kab. Paser dan Pengolahan Kelapa Kaltim
b. Membatasi kecepatan truk masyarakat Desa Sawit 2. Badan
pengangkut (maksimal 30 Rintik, Desa Babulu Lingkungan
km/jam) Darat Kec. Babulu Hidup Kab.
c. Melengkapi truk pengangkut Kab. PPU dan Paser
dengan lampu penerangan keluarga karyawan 3. Badan
khususnya bila melakukan yang tinggal di dalam Lingkungan
pengangkutan pada malam emplacement kebun. Hidup
hari Sepanjang jalan Kab.PPU
d. Apabila terjadi kecelakaan lalu angkut TBS menuju 4. Dinas
lintas darat sistem tanggap pabrik kelapa sawit Kesehatan
darurat yang dilakukan adalah PT.GMK Kab. Paser
menghentikan sementara 5. Dinas
kegiatan pengangkutan TBS Kesehatan
e. Memasang dan mematuhi Kab. PPU
rambu-rambu jalan sepanjang 6. Dinas
jalur pengangkutan TBS, Perhubungan
terutama disetiap Kab.Paser
persimpangan jalan dan yang 7. Dinas
berdekatan dengan Perhubungan
pemukiman penduduk. Kab.PPU

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
4. Kegiatan bengkel dan genset
a. Peningkatan limbah B3
Meningkatnya Kegiatan Indikator Mencegah terjadinya 1. Membangun gudang Pengelolaan Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
limbah B3 perbengkelan dan keberhasilan pencemaran yang penimbunan limbah B3 dilakukan pada perbengkelan dan Lingkungan
genset merupakan pengelolaan limbah diakibatkan oleh adanya (Padat maupun cair) sesuai lokasi bengkel genset Hidup Prov.
sumber dampak B3 sesuai dengan kegiatan bengkel dan dengan Peraturan (workshop), Tangki Kaltim
hidrokarbon yang Peraturan genset Pemerintah RI No. 74 Tahun penimbunan BBM 2. Badan
tergolong B3 Pemerintah RI No. 2001 Tentang Pengelolaan dan genset. Lingkungan
berasal dari 74 Tahun 2001 Bahan Berbahaya dan Hidup Kab.
bengkel dan Tentang Pengelolaan Beracun Paser
genset, tangki bahan Berbahaya 2. Pembuatan oil trap pada 3. Badan
yang tidak dan Beracun. lokasi bengkel untuk Lingkungan
ditangani sesuai menampung ceceran minyak Hidup
panduan dan oli. Kab.PPU
penanganan 3. Pembuatan lantai kedap air
limbah B3. pada area bangunan genset
dan bengkel.
4. Menangani limbah cair seperti
oli/pelumas dan ceceran BBM
(solar) yang dihasilkan dari
perbaikan dan pemeliharaan
kendaraan dan alat-alat berat
akan ditangani berdasarkan
standard operasional procedur
(SOP) yang mengacu kepada
Peraturan Pemerintah RI No.
74 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun.

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
5. Pembangunan dan pengoperasian pabrik kelapa sawit serta pengelolaan limbah
a. Penurunan kualitas udara
Menurunnya Pengoperasian Parameter udara Mencegah penurunan Untuk boiler Pengelolaan Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
kualitas udara pabrik dan ambien SOx= 900 kualitas udara agar tidak a. Sebelum bahan bakar dimasukkan dilakukan pada pengoperasian Lingkungan
pengelolaan µg/Nm3, CO= 30.000 melampaui baku mutu ke ruang pembakaran, dapur lokasi pabrik dan pabrik berlangsung Hidup Prov.
limbah µg/Nm3, NOx= 400 lingkungan berdasarkan pembakaran harus dalam keadaan Desa Bente Tualan Kaltim
bersih. Bahan bakar yang akan
µg/Nm3 dan PP No.41 tahun 1999 dipasok diruang pembakaran oleh
2. Badan
debu= 230 µg/Nm3, tentang Pengendalian operator harus diatur sedemikian Lingkungan
berdasarkan PP No. Pencemaran Udara rupa supaya bahan bakar Hidup Kab.
41 Tahun 1999 (khususnya cangkang) yang Paser
digunakan dalam keadaan kering 3. Badan
b. Pengendalian terhadap timbulnya Lingkungan
emisi gas dan partikulat Hidup
dikendalikan dengan memastikan
operator dalam pengoperasian
Kab.PPU
boiler dan aktivitas pemeliharaan
boiler konsisten dengan SOP
c. Membuat cerobong boiler setinggi
20 – 25 meter
d. Memasang dust collector pada
cerobong/stack boiler
e. Melakukan pemeliharaan dan
perawatan (service) boiler secara
teratur dan berkala agar kondisinya
tetap terjaga dengan baik
f. Apabila terjadi keadaan darurat,
maka sistem tanggap darurat yang
dilakukan adalah menghentikan
sementara operasional boiler
Untuk genset
a. Melakukan pemeliharaan dan
perawatan (service) genset secara
teratur dan berkala agar kondisinya
tetap terjaga dengan baik.
b. Memanfaatkan genset tertutup
c. Mengatur ketinggian cerobong gas
buang pabrik sehingga sesuai
dengan ketinggian tempat lokasi
pabrik dan pemukiman penduduk
yang ada di sekitarnya
d. Merencanakan dengan matang
lokasi dan tata letak pabrik dengan
memperhatikan jarak dengan
pemukiman penduduk, ketinggian
tempat dan arah angin dominan

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
b. Peningkatan kebisingan
Meningkatnya Pengoperasian Mengacu pada Untuk mengurangi tingkat a. Setiap pekerja yang Pengelolaan Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
kebisingan pabrik dan KepMen LH No. kebisingan pada saat berkaitan dengan kegiatan dilakukan pada pengoperasian Lingkungan
pengelolaan 48/MENLH/11/1996 kegiatan pengoperasian operasional pabrik lokasi pabrik dan pabrik berlangsung Hidup Prov.
limbah dengan baku mutu : pabrik diharuskan menggunakan Desa Bente Tualan Kaltim
fasilitas perumahan penutup telinga atau ear 2. Badan
55 dBA, fasilitas plug. Lingkungan
umum 60 dBA dan Hidup Kab.
b. Melakukan pemeriksaan
fasilitas industri 70 kesehatan secara rutin Paser
dBA (general check up) kepada 3. Badan
karyawan terutama yang Lingkungan
bekerja dekat dengan Hidup
Kab.PPU
sumber dampak setiap 6
bulan sekali.
c. Melakukan pemeliharaan dan
perawatan (service) genset,
boiler, dan mesin-mesin
industri dan peralatan
lainnya secara teratur dan
berkala agar kondisinya
tetap terjaga dengan baik
dan masih sesuai dengan
umur teknisnya
d. Menempatkan genset dan
boiler pada ruangan
tersendiri/terpisah dengan
ruangan lainnya dan
tertutup untuk menekan
atau mengurangi tingkat
kebisingannya

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
6. Pembangunan dan pengoperasian pabrik kelapa sawit serta pengelolaan limbah
c. Penurunan kualitas air permukaan
Menurunnya Pengoperasian a. Perda Prov. Kaltim Mencegah penurunan a. Pengolahan limbah cair dari PKS Lokasi pabrik dan Selama kegiatan PT. GMK 4. Badan
kualitas air pabrik dan No. 02 Tahun 2011 kualitas air sungai dan dilakukan dengan sistem pengelolaan limbah, pengoperasian Lingkungan
permukaan pengelolaan tentang air limbah cair agar tidak ponding dengan beberapa kolam Sungai Tulung, pabrik dan Hidup Prov.
limbah melampaui baku mutu dan melibatkan penggunaan Sungai Tualan, lokasi pengelolaan limbah Kaltim
Pengelolaan bakteri alamiah untuk
Kualitas Air dan lingkungan berdasarkan pengelolaan limbah 5. Badan
perubahan solidifikasi dan
Pengendalian Perda Prov. Kaltim No. 02 anaerobic Lingkungan
Pencemaran Air Tahun 2011 Hidup Kab.
b. Membuat Oil Trap di area pabrik
kelas II pengolah TBS Paser
b. Kualitas limbah c. Membangun Instalasi Pengolah
6. Badan
Air Limbah (IPAL) Lingkungan
cair setelah
Hidup
pengolahan d. Melakukan kajian Land
melalui IPAL Aplication Kab.PPU
sesuai baku mutu e. Melakukan monitoring pelaksanaan
lingkungan untuk IPAL dan Land Aplicattion
persyaratan Land f. Melakukan sosialisasi dan
Aplication sesuai penyuluhan pengelolaan limbah
kepada karyawan dan
Perda Prov. Kaltim
masyarakat sekitar
No. 02 Tahun 2011,
g. Sosialisasi dan penyuluhan
Kepmen LH No. 28
mengenai aktifitas Land Aplication
Tahun 2003 dan
h. Membentuk satuan pengelolaan
Kepmen LH No. 29 lingkungan secara khusus dan
Tahun 2003 bertanggung jawab langsung
terhadap pengelolaan limbah

Tujuan Pengelolaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Kegiatan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan
Jenis Dampak Sumber Dampak Tolok Ukur Dampak Lingkungan Hidup Hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas
Pengelolaan
Lingkungan
d. Terganggunya biota perairan
Menurunnya Pengoperasian Penurunan Menjaga kestabilan a. Pengolahan limbah cair dari Lokasi pabrik dan Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
populasi biota pabrik dan keanekaragaman ekosistem perairan/ PKS dilakukan dengan pengelolaan limbah, pengoperasian Lingkungan
perairan pengelolaan jenis dan kelimpahan sungai sistem ponding dengan Sungai Tulung, pabrik dan Hidup Prov.
limbah biota beberapa kolam dan Sungai Tualan, lokasi pengelolaan limbah Kaltim
perairan/sungai melibatkan penggunaan pengelolaan limbah 2. Badan
bakteri alamiah untuk Lingkungan
perubahan solidifikasi dan Hidup Kab.
anaerobic Paser
b. Membuat Oil Trap di area 3. Badan
pabrik pengolah TBS Lingkungan
Hidup
c. Membangun Instalasi
Pengolah Air Limbah (IPAL) Kab.PPU
4. Dinas
d. Melakukan kajian Land Perikanan
Aplication Kab. Paser
e. Melakukan monitoring 5. Dinas
pelaksanaan IPAL dan Land Perikanan
Aplicattion Kab.PPU
f. Melaporkan kegiatan
pengelolaan IPAL dan LA
kepada instansi terkait
c. Gangguan kesmas
Terjadinya Pengoperasian Tingkat gangguan Mencegah terjadinya a. Mewajibkan pekerja yang Lokasi pabrik dan Selama kegiatan PT. GMK 1. Badan
gangguan pabrik dan kesehatan terhadap gangguan kesehatan dillibatkan dalam kegiatan pengelolaan limbah, pengoperasian Lingkungan
kesehatan pengelolaan karyawan dan masyarakat/lingkungan ini untuk menggunakan alat Sungai Tulung, pabrik dan Hidup Prov.
masyarakat limbah masyarakat sekitar akibat tahapan kegiatan pelindung diri Sungai Tualan, lokasi pengelolaan limbah Kaltim
pengoperasian pabrik b. Membatasi akses pengelolaan limbah. 2. Badan
dan pengelolaan limbah masyarakat agar tidak Masyarakat Desa Lingkungan
mendekati area aktifitas Bente Tualan, Desa Hidup Kab.
Mendik Kec.Longkali Paser
yang berpotensi terhadap
gangguan kesehatan Kab. Paser dan 3. Badan
masyarakat Desa Lingkungan
c. Melakukan medical check up Rintik, Desa Babulu Hidup
terhadap karyawan secara
periodik
Darat Kec. Babulu Kab.PPU
Kab. PPU 4. Dinas
d. Menyediakan sarana kesehatan Kesehatan
dan tenaga medis
Kab. Paser
e. Mengadakan penyuluhan kepada 5. Dinas
masyarakat untuk selalu
menjaga kondisi sanitasi
Kesehatan
lingkungan di sekitar tempat Kab.PPU
tinggal mereka.
f. Pengadaan prasarana dan sarana
kesehatan dalam program CSR,
penyuluhan dan pelatihan
kesehatan dan sanitasi
lingkungan
2 Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Kegiatan Yang Telah Berjalan Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PT.
Gawi Makmur Kalimantan (PT.GMK)
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Dampak Penting Parameter Lingkungan Tujuan Pemantauan Jangka Waktu
Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan Pengawas Pemantauan
yang Dipantau yang Dipantau Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan dan Frekuensi Pelaksana
Analisis Data Lingkungan Hidup
Pemantauan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1Kegiatan yang Telah Berjalan
1. Penerimaan karyawan
a. Persepsi dan sikap positif masyarakat
Persepsi dan sikap Penerimaan a. Jumlah dan Untuk mengetahui Metode Pengumpulan Data Desa Bente Tualan, Dilakukan 1 PT. GMK 6. Badan Lingkungan
positif masyarakat karyawan kualifikasi keberhasilan Pengumpulan data dilakukan Desa Mendik tahun sekali Hidup Prov. Kaltim
karyawan yang pelaksanaan pengelolaan dengan pengamatan langsung Kec.Longkali Kab. selama masih 7. Badan Lingkungan
dibutuhkan. lingkungan hidup dalam Paser dan ada penerimaan Hidup Kab. Paser
dilapangan, wawancara
b. Sikap dan persepsi rangka meningkatkan masyarakat Desa karyawan 8. Badan Lingkungan
masyarakat persepsi dan sikap positif langsung, dan kuisioner. Rintik, Desa Babulu Hidup Kab.PPU
terhadap masyarakat Metode Analisis Data Darat Kec. Babulu 9. Dinas Tenaga Kerja Kab.
kehadiran PT. Kab. PPU Paser
GMK. Sedangkan analisis data 10. Dinas Tenaga
c. Kekhawatiran dilakukan dengan perhitungan Kerja Kab. PPU
masyarakat terhadap matematis (deskriptif
komitment evaluatif).
perusahaan, dimana
masih ada masyarakat
yang ragu-ragu
terhadap kehadiran
perusahaan
b. Kesempatan kerja
Meningkatnya Kegiatan Jumlah dan proporsi Mengetahui Metode Pengumpulan Data Desa Bente Tualan, Dilakukan 1 kali PT.GMK 1. Badan Lingkungan
kesempatan kerja penerimaan karyawan lokal yang optimalisasi PT .GMK a. Wawancara kepada Desa Mendik setahun selama Hidup Prov. Kaltim
masyarakat terhadap proses 2. Badan Lingkungan
bagi masyarakat karyawan/karyawa diterima bekerja di dalam menciptakan penerimaan karyawan
Kec.Longkali Kab. kegiatan
sekitar n kegiatan perkebunan lapangan kerja, bagi Paser dan penerimaan Hidup Kab. Paser
b. Mendata jumlah dan tingkat 3. Badan Lingkungan
kelapa sawit PT.GMK masyarakat Desa Bente pendidikan karyawan serta masyarakat Desa karyawan masih
Tualan, Desa Mendik kualifikasinya yang Rintik, Desa Babulu berlangsung Hidup Kab.PPU
Kec.Longkali Kab. dibutuhkan oleh PT.GMK Darat Kec. Babulu 4. Dinas Tenaga Kerja
Paser dan masyarakat Metode Analisis Data Kab. PPU Kab. Paser
Desa Rintik, Desa a. Menghitung prosentase 5. Dinas Tenaga Kerja
Babulu Darat Kec. karyawan lokal yang bekerja Kab. PPU
sebagai tenaga proyek dan
Babulu Kab. PPU
karyawan PT.GMK dan
peningkatannya setiap tahun.
b. Evaluasi periodik proporsi
karyawan lokal dari total
karyawan, khususnya untuk
mengetahui perkembangan
proporsi karyawan lokal pada
masing-masing bagian dan
tingkat jabatan serta prestasi
kerjanya
Institusi Pemantauan Lingkungan
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Hidup
Dampak Penting Parameter Lingkungan Tujuan Pemantauan
Sumber Dampak Jangka Waktu
yang Dipantau yang Dipantau Lingkungan Hidup Metode Pengumpulan dan Analisis Pengawas Pemantauan
Lokasi Pemantauan dan Frekuensi Pelaksana
Data Lingkungan Hidup
Pemantauan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
c. Pendapatan masyarakat
Meningkatnya Kegiatan Peningkatan Untuk mengetahui Metode Pengumpulan Data Desa Bente Tualan, Dilakukan 1 kali PT.GMK 1. Badan Lingkungan
pendapatan penerimaan pendapatan tingkat pendapatan Wawancara kepada masyarakat Desa Mendik setahun selama Hidup Prov. Kaltim
masyarakat karyawan masyarakat oleh masyarakat yang terhadap tentang Kec.Longkali Kab. kegiatan 2. Badan Lingkungan
adanya kegiatan bekerja di PT. GMK pendapatannya setelah bekerja Paser dan penerimaan Hidup Kab. Paser
perkebunan kelapa di PT.GMK masyarakat Desa karyawan masih 3. Badan Lingkungan
sawit dan pabrik Metode Analisis Data Rintik, Desa Babulu berlangsung Hidup Kab.PPU
pengolahan kelapa Evaluasi periodik Darat Kec. Babulu 4. Dinas Tenaga Kerja
sawit PT.GMK perkembangan dan perubahan Kab. PPU Kab. Paser
pendapatan masyarakat antara 5. Dinas Tenaga Kerja
sebelum kerja di PT. GMK dan Kab. PPU
setelah bekerja di PT. GMK

Institusi Pemantauan
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Dampak Penting yang Parameter Lingkungan Tujuan Pemantauan Pengawas
Sumber Dampak Jangka Waktu
Dipantau yang Dipantau Lingkungan Hidup Metode Pengumpulan dan Analisis Pemantauan
Lokasi Pemantauan dan Frekuensi Pelaksana
Data Lingkungan
Pemantauan
Hidup
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Pemeliharaan tanaman
a.Penurunan kualitas air permukaan
Menurunnya kualitas air Kegiatan pemeliha- Parameter yang Mengetahui kualitas air Metode Pengumpulan Data Sungai Tulung, Dilakukan PT.GMK 1. Badan
permukaan raan tanaman dipantau sesuai Perda sungai di sekitar Pengambilan sampel di Sungai Tualan, eks minimal 1 tahun Lingkunga
Prov. Kaltim No. 02 rencana kegiatan lapangan kemudian dianalisis di kolam pembibitan 2 kali selama n Hidup
Tahun 2011 tentang pemeliharaan tanaman laboratorium dan sumber- kegiatan Prov.
Pengelolaan Kualitas menghasilkan Metode Analisis Data sumber air yang pemeliharaan Kaltim
Air dan Pengendalian Membandingkan hasil analisis digunakan untuk tanaman masih 2. Badan
Pencemaran Air dengan baku mutu kualitas air sumber air minum berlangsung Lingkunga
(kelas II) permukaan (Perda Prov. Kaltim dan untuk MCK n Hidup
No. 02 Tahun 2011 tentang Kab. Paser
Pengelolaan Kualitas Air dan 3. Badan
Pengendalian Pencemaran Air Lingkunga
(kelas II)) n Hidup
Kab.PPU

b.Terganggunya biota perairan


Terganggunya biota Kegiatan pemeliha- Kelimpahan dan Mengetahui efektifitas Metode Pengumpulan Data Sungai Tulung, Dilakukan PT.GMK 31 Ba
perairan raan tanaman keanekaragaman dan keberhasilan a. Pengambilan sampel Sungai Tualan, eks minimal 1 tahun dan
menghasilkan jenis biota perairan pengelolaan kualitas plankton dengan plankton kolam pembibitan 2 kali selama Lingkungan
air dan kelimpahan net dan sumber- kegiatan Hidup Prov.
serta keanekaragaman b. Pengambilan sampel biota sumber air yang pengangkutan Kaltim
biota air di Sungai benthos dilakukan dengan digunakan untuk TBS ke pabrik 32 Ba
Tulung, Sungai Tualan, alat Eigckman grab sumber air minum pengolahan dan
eks kolam pembibitan Metode Analisis Data dan untuk MCK kelapa sawit Lingkungan
dan sumber-sumber air a. Hasil sampel dianalisa di Hidup Kab.
yang digunakan untuk laboratorium Paser
sumber air minum dan b. Membandingkan hasil sampel 33 Ba
untuk MCK eksisiting dengan kondisi dan
biota air pada rona awal Lingkungan
c. Melakukan pengambilan ikan Hidup
atau wawancara dengan Kab.PPU
masyarakat sekitar untuk
mengetahui jenis ikan

Institusi Pemantauan
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Dampak Penting yang Parameter Lingkungan Tujuan Pemantauan Pengawas
Sumber Dampak Jangka Waktu
Dipantau yang Dipantau Lingkungan Hidup Metode Pengumpulan dan Analisis Pemantauan
Lokasi Pemantauan dan Frekuensi Pelaksana
Data Lingkungan
Pemantauan
Hidup
1 2 3 4 5 6 7 8 9
c.Gangguan kesmas
Terjadinya gangguan Kegiatan pemeliha- a. Tingkat gangguan Mengetahui kondisi Metode Pengumpulan Data Sungai Tulung, Dilakukan PT.GMK 1. Badan
kesehatan masyarakat raan tanaman kesehatan kesehatan masyarakat a. Mengadakan survai/moni- Sungai Tualan, eks minimal 1 tahun Lingkunga
masyarakat dan sebagai akibat kegiatan toring kondisi kesehatan kolam pembibitan 2 kali selama n Hidup
karyawan akibat pemeliharaan tanaman masyarakat dan lingkungan dan sumber- kegiatan Prov.
pemeliharaan dan mengetahui sejauh b. Mengamati sejauh mana sumber air yang pemeliharaan Kaltim
tanaman mana pemantauan perusahaan telah digunakan untuk tanaman masih 2. Badan
menghasilkan lingkungan yang memberikan sumbangan sumber air minum berlangsung Lingkunga
b. Kejadian dilakukan serta jenis terhadap upaya sanitasi dan untuk MCK n Hidup
kecelakaan kerja penyakit yang diderita lingkungan serta masyarakat Kab. Paser
karyawan/masyarakat c. Mengadakan survei dan sekitar lokasi 3. Badan
setempat monitoring terhadap kegiatan. Lingkunga
berbagai penyakit yang n Hidup
timbul Kab.PPU
Metode Analisis Data 4. Dinas
a. Data-data yang telah Kesehatan
dikumpulkan dicatat dalam Kab. Paser
bentuk tabel dan dianalisis 5. Dinas
secara deskriftif. Kesehatan
b. Melakukan pencatatatan bila Kab.PPU
ada kecelakaan kerja yang
terjadi
Institusi Pemantauan Lingkungan
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Hidup
Dampak Penting Parameter Lingkungan Tujuan Pemantauan
Sumber Dampak Jangka Waktu
yang Dipantau yang Dipantau Lingkungan Hidup Metode Pengumpulan dan Analisis Pengawas Pemantauan
Lokasi Pemantauan dan Frekuensi Pelaksana
Data Lingkungan Hidup
Pemantauan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Pemanenan dan Pengangkutan TBS
a. Kesempatan berusaha
Kesempatan Pemanenan dan Jumlah penduduk Untuk mengetahui tingkat Metode Pengumpulan Data Desa Bente Tualan, Dilakukan 1 kali PT.GMK 1. Badan Lingkungan
berusaha pengangkutan TBS lokal yang dapat keberhasilan a. Pengamatan Langsung Desa Mendik setahun selama Hidup Prov. Kaltim
membuka dan atau pelaksanaan pengelolaan dilapangan, Kec.Longkali Kab. kegiatan 2. Badan Lingkungan
mengembangkan lingkungan hidup wawancara Paser dan pemanenan dan Hidup Kab. Paser
jenis usaha yang terhadap parameter b. Pengumpulan data masyarakat Desa pengangkutan 3. Badan Lingkungan
dapat memenuhi kesempatan berusaha sekunder Rintik, Desa Babulu TBS masih Hidup Kab.PPU
permintaan dan memaksimalkan Metode Analisis Data Darat Kec. Babulu berlangsung 4. Dinas Tenaga Kerja
kebutuhan barang jumlah penduduk Metode Analisis : deskriptif Kab. PPU Kab. Paser
dan jasa para pekerja lokal yang dapat 5. Dinas Tenaga Kerja
evaluatif
proyek membuka dan atau Kab. PPU
mengembangkan
usaha.

Institusi Pemantauan Lingkungan


Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Hidup
Dampak Penting Parameter Lingkungan Tujuan Pemantauan
Sumber Dampak Jangka Waktu
yang Dipantau yang Dipantau Lingkungan Hidup Metode Pengumpulan dan Analisis Pengawas Pemantauan
Lokasi Pemantauan dan Frekuensi Pelaksana
Data Lingkungan Hidup
Pemantauan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
b. Kesempatan kerja
Meningkatnya Pemanenan dan Jumlah dan proporsi Mengetahui Metode Pengumpulan Data Desa Bente Tualan, Dilakukan 1 kali PT.GMK 1. Badan Lingkungan
kesempatan kerja pengangkutan TBS karyawan lokal yang optimalisasi PT. GMK a. Wawancara kepada masyarakat Desa Mendik setahun selama Hidup Prov. Kaltim
bagi masyarakat diterima bekerja di dalam menciptakan terhadap proses penerimaan Kec.Longkali Kab. kegiatan 2. Badan Lingkungan
karyawan
sekitar kegiatan pemanenan lapangan kerja, bagi Paser dan pemanenan dan Hidup Kab. Paser
TBS masyarakat Desa Bente b. Mendata jumlah dan tingkat masyarakat Desa pengangkutan 3. Badan Lingkungan
pendidikan karyawan serta
Tualan, Desa Mendik kualifikasinya yang dibutuhkan Rintik, Desa Babulu TBS masih Hidup Kab.PPU
Kec.Longkali Kab. oleh PT. GMK Darat Kec. Babulu berlangsung 4. Dinas Tenaga Kerja
Paser dan masyarakat Metode Analisis Data Kab. PPU Kab. Paser
Desa Rintik, Desa a. Menghitung prosentase 5. Dinas Tenaga Kerja
Babulu Darat Kec. karyawan lokal yang bekerja Kab. PPU
Babulu Kab. PPU sebagai tenaga proyek dan
karyawan PT.GMK dan
peningkatannya setiap tahun.
b. Mengevaluasi jumlah karyawan
lokal yang diterima pada
kegiatan perkebunan kelapa
sawit PT.GMK
c. Evaluasi periodik proporsi
karyawan lokal dari total
karyawan, khususnya untuk
mengetahui perkembangan
proporsi karyawan lokal pada
masing-masing bagian dan
tingkat jabatan serta prestasi
kerjanya
c. Pendapatan masyarakat
Pendapatan Pemanenan dan Adanya kenaikan Untuk mengetahui Metode Pengumpulan Data Desa Bente Tualan, Dilakukan 1 kali PT.GMK 1. Badan Lingkungan
masyarakat pengangkutan TBS rata-rata pendapatan keberhasilan Pengumpulan data dilakukan Desa Mendik setahun selama Hidup Prov. Kaltim
masyarakat pelaksanaan pengelolaan dengan pengamatan langsung Kec.Longkali Kab. kegiatan 2. Badan Lingkungan
dibandingkan dengan lingkungan hidup, Paser dan pemanenan dan Hidup Kab. Paser
dilapangan, melakukan wawancara
sebelum dan sesudah terutama peningkatan masyarakat Desa pengangkutan 3. Badan Lingkungan
adanya proyek pendapatan yang langsung, dan kuisioner. Rintik, Desa Babulu TBS masih Hidup Kab.PPU
perkebunan kelapa diperoleh masyarakat Metode Analisis Data Darat Kec. Babulu berlangsung 4. Dinas Tenaga Kerja
sawit dan besarnya lokal(di sekitar lokasi Sedangkan analisis data dilakukan Kab. PPU Kab. Paser
penerimaan gaji kegiatan PT. GMK). dengan perhitungan matematis 5. Dinas Tenaga Kerja
karyawan minimal (deskriptif evaluatif). Hasil yang Kab. PPU
sesuai dengan Upah didapat berupa data pendapatan
Minimum Sektor
perkebunan Kabupaten masyarakat dibandingkan dengan
Paser dan Kab.PPU data pendapatan pada saat rona
awal.

Institusi Pemantauan
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Dampak Penting yang Parameter Lingkungan Tujuan Pemantauan Pengawas
Sumber Dampak Jangka Waktu
Dipantau yang Dipantau Lingkungan Hidup Metode Pengumpulan dan Analisis Pemantauan
Lokasi Pemantauan dan Frekuensi Pelaksana
Data Lingkungan
Pemantauan
Hidup
1 2 3 4 5 6 7 8 9
d. Peningkatan kebisingan
Meningkatnya kebisingan Kegiatan pengang- Sesuai Kepmen LH No. Mengetahui tingkat Metode Pengumpulan Data Pemantauan Dilakukan PT.GMK 1. Badan
kutan TBS ke 48 Tahun 1996, baku kebisingan akibat Melakukan pengukuran tingkat lingkungan minimal 1 tahun Lingkunga
pabrik pengolahan mutu fasilitas aktivitas pengangkutan kebisingan dilapangan. dilakukan pada 2 kali selama n Hidup
kelapa sawit perumahan 55 dBA, TBS ke pabrik Metode Analisis Data pemukiman dan kegiatan Prov.
fasilitas umum 60 dBA pengolahan kelapa Membandingkan hasil jalan pengangkutan Kaltim
dan fasilitas industri sawit pengukuran dengan baku pengangkutan TBS TBS ke pabrik 2. Badan
70 dBA tingkat kebisingan sesuai ke pabrik PT. GMK pengolahan Lingkunga
dengan peraturan yang berlaku kelapa sawit n Hidup
(Kepmen LH No. 48 Tahun Kab. Paser
1996). 3. Badan
Lingkunga
n Hidup
Kab.PPU

e. Penurunan kualitas udara


Menurunnya kualitas udara Kegiatan pengang- Sesuai PP No.41 tahun Untuk mengetahui Metode Pengumpulan Data Pemantauan Dilakukan PT.GMK 1. Badan
ambien kutan TBS ke 1999 tentang penurunan kualitas Melakukan sampling pengukuran lingkungan minimal 1 tahun Lingkunga
pabrik pengolahan Pengendalian udara ambien akibat parameter SO2, CO, NO2, debu dan dilakukan pada 2 kali selama n Hidup
menganalisa hasilnya di
kelapa sawit Pencemaran Udara, aktivitas pengangkutan laboratorium
pemukiman dan kegiatan Prov.
yaitu parameter TBS ke pabrik Metode Analisis Data jalan pengangkutan Kaltim
udara ambien SO2, CO, Hasil analisa parameter pengangkutan TBS TBS ke pabrik 2. Badan
NO2, debu dibandingkan dengan baku mutu ke pabrik PT. GMK pengolahan Lingkunga
yang dipersyaratkan (PP No. 41 kelapa sawit n Hidup
Tahun 1999) Kab. Paser
3. Badan
Lingkunga
n Hidup
Kab.PPU

f. Gangguan kesmas
Terjadinya gangguan Kegiatan pengang- a. Tingkat gangguan Mengetahui kondisi Metode Pengumpulan Data Pemantauan Dilakukan PT.GMK 1. Badan
kesehatan masyarakat kutan TBS ke kesehatan kesehatan masyarakat a. Mengadakan survai/moni- lingkungan minimal 1 tahun Lingkunga
pabrik pengolahan masyarakat dan sebagai akibat kegiatan toring kondisi kesehatan dilakukan pada 1 kali selama n Hidup
kelapa sawit karyawan akibat pengangkutan TBS ke masyarakat dan lingkungan pemukiman dan kegiatan Prov.
pengangkutan pabrik dan mengetahui b. Mengamati sejauh mana jalan pengangkutan Kaltim
TBS ke pabrik sejauh mana perusahaan telah pengangkutan TBS TBS ke pabrik 2. Badan
b. Kejadian pengelolaan memberikan sumbangan ke pabrik PT. GMK pengolahan Lingkunga
kecelakaan kerja lingkungan yang terhadap upaya sanitasi kelapa sawit n Hidup
dilakukan serta jenis lingkungan Kab. Paser
penyakit yang diderita c. Mengadakan survai dan 3. Badan
karyawan/masyarakat monitoring terhadap Lingkunga
setempat berbagai penyakit yang n Hidup
timbul Kab.PPU
Metode Analisis Data 4. Dinas
a. Data-data yang telah Kesehatan
dikumpulkan dicatat dalam Kab. Paser
bentuk tabel dan dianalisis 5. Dinas
secara deskriftif. Kesehatan
b. Melakukan pencatatatan bila Kab.PPU
ada kecelakaan kerja yang
terjadi

Institusi Pemantauan
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Dampak Penting yang Parameter Lingkungan Tujuan Pemantauan Pengawas
Sumber Dampak Jangka Waktu
Dipantau yang Dipantau Lingkungan Hidup Metode Pengumpulan dan Analisis Pemantauan
Lokasi Pemantauan dan Frekuensi Pelaksana
Data Lingkungan
Pemantauan
Hidup
1 2 3 4 5 6 7 8 9
g. Kecelakaan lalu lintas darat
Kecelakaan lalu lintas Kegiatan pengang- Terjadinya Untuk mengetahui Metode Pengumpulan Data Pemantauan Dilakukan PT.GMK 1. Badan
darat kutan TBS ke kecelakaan lalu lintas keberhasilan Melakukan pengamatan di lingkungan minimal 1 tahun Lingkunga
pabrik pengolahan darat per satuan pelaksanaan pengelolaan lapangan apakah dalam dilakukan pada 1 kali selama n Hidup
kelapa sawit waktu lingkungan hidup pengangkutan TBS ke pabrik pemukiman dan kegiatan Prov.
terhadap dampak yang menyebabkan terjadinya jalan pengangkutan Kaltim
timbul;, untuk kecelakaan lalu lintas darat pengangkutan TBS TBS ke pabrik 2. Badan
kemudian dipakai Metode Analisis Data ke pabrik PT. GMK pengolahan Lingkunga
sebagai bahan Analisis data dilakukan dengan kelapa sawit n Hidup
pertimbangan dalam deskriptif evaluatif Kab. Paser
rangka meningkatkan 3. Badan
mutu pelaksanaan Lingkunga
pengelolaan n Hidup
lingkungan hidup. Kab.PPU
4. Dinas
Perhubun
gan
Kab.Paser
5. Dinas
Perhubun
gan
Kab.PPU

Institusi Pemantauan
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Dampak Penting yang Parameter Lingkungan Tujuan Pemantauan Pengawas
Sumber Dampak Jangka Waktu
Dipantau yang Dipantau Lingkungan Hidup Metode Pengumpulan dan Analisis Pemantauan
Lokasi Pemantauan dan Frekuensi Pelaksana
Data Lingkungan
Pemantauan
Hidup
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3.Kegiatan bengkel dan genset
a. Peningkatan limbah B3
Meningkatknya limbah B3 Kegiatan Jumlah limbah B3 Untuk mengetahui Metode pengumpulan data Lokasi aktifitas Dilakukan PT.GMK 1. Badan
akibat operasional bengkel perbengkelan dan yang dihasilkan, baik limbah B3 yang Pengamatan langsung bengkel, genset, minimal 1 tahun Lingkunga
dan genset genset padat maupun cair dihasilkan dari diworkshop maupun tempat gudang B3, TPS 2 kali selama n Hidup
kegiatan bengkel dan penimbunan sementara (TPS) limbah B3 dan kegiatan Prov.
genset baik limbah cair limbah B3, baik padat maupun lokasi tangki bengkel dan Kaltim
maupun padat cair. minyak. genset 2. Badan
Metode analisis data Lingkunga
Membandingkan Keputusan n Hidup
Kepala Bapedal Kab. Paser
No.225/BAPEDAL/09/1996 3. Badan
Tentang Tata Cara dan Lingkunga
Persyaratan Penyimpanan dan n Hidup
Pengumpulan Minyak Pelumas Kab.PPU
Bekas, untuk efektifitas
pengelolaannya.

Tabel 4.2. Lanjutan-9


Institusi Pemantauan
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Dampak Penting yang Parameter Lingkungan Tujuan Pemantauan Pengawas
Sumber Dampak Jangka Waktu
Dipantau yang Dipantau Lingkungan Hidup Metode Pengumpulan dan Analisis Pemantauan
Lokasi Pemantauan dan Frekuensi Pelaksana
Data Lingkungan
Pemantauan
Hidup
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. Pembangunan dan pengoperasian pabrik kelapa sawit serta pengelolaan limbah
a. Penurunan kualitas udara
Menurunnya kualitas udara Kegiatan Pengendalian Untuk mengetahui Metode Pengumpulan Data Pemantauan Dilakukan PT.GMK 1. Badan
pengoperasian Pencemaran Udara, penurunan kualitas Melakukan sampling lingkungan minimal 1 tahun Lingkunga
pabrik dan yaitu parameter udara ambien dan pengukuran parameter SO2, CO, dilakukan pada 2 kali selama n Hidup
pengelolaan limbah udara ambien SO2, CO, emisi akibat aktivitas NO2, debu dan emisi cerobong lokasi pabrik kegiatan Prov.
NO2, debu, emisi pengoperasian pabrik Metode Analisis Data pengoperasian Kaltim
cerobong dan genset pengolahan kelapa Hasil analisa parameter pabrik 2. Badan
sawit dibandingkan dengan baku pengolahan Lingkunga
mutu yang dipersyaratkan (PP kelapa sawit dan n Hidup
No. 41 Tahun 1999) untuk udara pengelolaan Kab. Paser
ambien, dan emisi cerobong limbah 3. Badan
berdasarkan Permen LH No. 7 Lingkunga
Tahun 2007 untuk boiler, n Hidup
sedangkan genset berdasarkan Kab.PPU
Permen LH No. 21 Tahun 2008.
b. Peningkatan Kebisingan
Meningkatnya kebisingan Kegiatan Sesuai Kepmen LH No. Mengetahui tingkat Metode Pengumpulan Data Pemantauan Dilakukan PT.GMK 1. Badan
pengoperasian 48 Tahun 1996, baku kebisingan akibat Melakukan pengukuran tingkat lingkungan minimal 1 tahun Lingkunga
pabrik dan mutu fasilitas aktivitas kebisingan dilapangan. dilakukan pada 2 kali selama n Hidup
pengelolaan limbah perumahan 55 dBA, pengoperasian pabrik Metode Analisis Data lokasi pabrik kegiatan Prov.
fasilitas umum 60 dBA pengolahan kelapa Membandingkan hasil pengoperasian Kaltim
dan fasilitas industri sawit pengukuran dengan baku pabrik 2. Badan
70 dBA tingkat kebisingan sesuai pengolahan Lingkunga
dengan peraturan yang berlaku kelapa sawit dan n Hidup
(Kepmen LH No. 48 Tahun pengelolaan Kab. Paser
1996). limbah 3. Badan
Lingkunga
n Hidup
Kab.PPU
c. Penurunan kualitas air permukaan
Menurunnya kualitas air Kegiatan Sesuai Perda Prov. Mengetahui kualitas air Metode pengumpulan data Sungai Tulung, Dilakukan PT.GMK 1. Badan
permukaan pengoperasian Kaltim No. 02 Tahun sungai di sekitar Pengambilan sampel di Sungai Tualan, eks minimal 1 tahun Lingkunga
pabrik dan 2011 tentang kegiatan lapangan kemudian dianalisis di kolam pembibitan 2 kali selama n Hidup
pengelolaan limbah Pengelolaan Kualitas pengoperasian pabrik laboratorium dan sumber- kegiatan Prov.
Air dan Pengendalian dan pengelolaan Metode analisis data sumber air yang pengolahan Kaltim
Pencemaran Air limbah Membandingkan hasil analisis digunakan untuk kelapa sawit dan 2. Badan
(kelas II) baku mutu kualitas air sumber air minum pengelolaan Lingkunga
permukaan (Perda Prov. Kaltim dan untuk MCK limbah n Hidup
No. 02 Tahun 2011 tentang Kab. Paser
Pengelolaan Kualitas Air dan 3. Badan
Pengendalian Pencemaran Air Lingkunga
(kelas II)) n Hidup
Kab.PPU

Institusi Pemantauan
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Dampak Penting yang Parameter Lingkungan Tujuan Pemantauan Pengawas
Sumber Dampak Jangka Waktu
Dipantau yang Dipantau Lingkungan Hidup Metode Pengumpulan dan Analisis Pemantauan
Lokasi Pemantauan dan Frekuensi Pelaksana
Data Lingkungan
Pemantauan
Hidup
1 2 3 4 5 6 7 8 9
d. Terganggunya biota perairan
Terganggunya biota Kegiatan Kelimpahan dan Mengetahui efektifitas Metode pengumpulan data Sungai Tulung, Dilakukan PT.GMK 1. Badan
perairan pengoperasian keanekaragaman dan keberhasilan a. Pengambilan sampel Sungai Tualan, eks minimal 1 tahun Lingkunga
pabrik dan jenis biota perairan pengelolaan kualitas plankton dengan plankton kolam pembibitan 2 kali selama n Hidup
pengelolaan limbah air dan tingkat net dan sumber- selama kegiatan Prov.
kepulihan biota air b. Pengambilan sampel biota sumber air yang pengoperasian Kaltim
benthos dilakukan dengan digunakan untuk pabrik 2. Badan
alat Eigckman grab sumber air minum pengolahan Lingkunga
Metode analisis data dan untuk MCK kelapa sawit dan n Hidup
a. Hasil sampel dianalisa di pengelolaan Kab. Paser
laboratorium limbah 3. Badan
b. Membandingkan hasil sampel Lingkunga
dengan rona awal lingkungan n Hidup
sebelun ada kegiatan Kab.PPU
c. Melakukan pengamatan jenis
ikan atau wawancara dengan
masyarakat sekitar untuk
mengetahui jenis ikan
e. Gangguan kesmas
Terganggunya kesehatan Kegiatan Tingkat dan frekuensi Mendeteksi secara dini Metode pengumpulan data Sungai Tulung, Dilakukan PT.GMK 1. Badan
masyarakat pengoperasian gangguan kesehatan gangguan kesehatan a. Mengadakan Sungai Tualan, eks minimal 1 tahun Lingkunga
pabrik dan masyarakat dan masyarakat dan survai/monitoring kondisi kolam pembibitan 2 kali selama n Hidup
pengelolaan limbah karyawan karyawan sebagai kesehatan masyarakat dan dan sumber- selama kegiatan Prov.
akibat kegiatan lingkungan sumber air yang pengoperasian Kaltim
pengoperasian pabrik b. Mengamati sejauh mana digunakan untuk pabrik 2. Badan
dan pengelolaan perusahaan telah sumber air minum pengolahan Lingkunga
limbah PT.GMK dan memberikan andil terhadap dan untuk MCK kelapa sawit dan n Hidup
mengetahui sejauh upaya sanitasi lingkungan pengelolaan Kab. Paser
mana pengelolaan c. Mengadakan survai dan limbah 3. Badan
lingkungan yang monitoring terhadap Lingkunga
dilakukan serta jenis berbagai penyakit yang n Hidup
penyakit yang diderita timbul Kab.PPU
karyawan/masyarakat Metode analisis data
setempat Data-data yang telah
dikumpulkan dicatat dalam
bentuk tabel dan dianalisis
secara deskriftif.

Anda mungkin juga menyukai