Oleh:
Johana E. Prawitasari
Pensiunan Guru Besar Fakultas Psikologi UGM
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA)
Abstrak
Makalah ditulis berdasarkan pemikiran yang telah banyak tertuang di
artikel jurnal, buku, dan disajikan di berbagai forum. Perlu dipikirakan
adanya pembaruan dalam paradigma tentang kesehatan mental
masyarakat. Indikator dapat menggunakan kesehatan psiko-sosial.
Pengiraan juga mengalami perubahan cara pandang dari unit analisis
perorangan menjadi komunitas. Demikian pula intervensi dapat
menggunakan pengalihan teori, konsep, metode, teknik dalam
psikologi klinis pada unit di luar individu, keluarga, dan kelompok.
Dalam makalah disajikan beragam contoh pengalihan kekayaan
psikologi klinis tersebut pada masyarakat. Untuk mendalami cara
pandang baru ini dapat dibaca berbagai pustaka acuan yang ada dalam
makalah. Penulis mengajak peserta temu ilmiah untuk memikirkan
pembaruan dalam cara pandang pendidikan psikologi, sehingga
pemikiran tentang kesehatan mental masyarakat dapat disajikan
dalam komunitas ilmiah global.
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
PSIKOLOGI NUSANTARA?
Mungkin terdengar latah psikologi dengan nama itu karena sudah ada Bina
Nusantara, Satria Nusantara, ataupun Taruna Nusantara. Maka saya tulis nama itu
dengan tanda tanya. Saya tidak terlalu yakin bahwa psikologi nusantara akan berterima.
Tapi apalah arti sebuah nama kata William Shakespeare. Marilah kita bersama-sama
menamai psikologi yang berkembang di persada pertiwi ini kalau memang ada.
Bukankah jargon yang dibuat, konsep yang dibangun, teori yang disusun, dan model
yang dikembangkan perlu disetujui oleh masyarakat ilmiah kita? Jadi sebetulnya kita
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
Di aras mana pun, apakah itu mikro atau makro, saat psikologi klinis diterapkan,
tetap saja pengiraan atau asesmen mau tidak mau harus dilakukan. Hasilnya digunakan
untuk menentukan tindakan paling tepat bagi kasus yang sedang ditangani. Untuk kasus
perorangan, banyak sekali metode dan teknik tersedia. Antara lain telah berkembang
pesat asesmen dengan norma untuk berbagai populasi, misalnya Millon Clinical
Multiaxial Inventory-III (MCMI-III) telah menyediakan norma gender dan tambahan
skala validitas. Milik kami, Skala Kepribadian UGM masih macet, belum dikembangkan
lagi. Belum ada yang bersedia meneliti lagi. Selain battery test psikologi baku yang biasa
digunakan dalam praktek perorangan, seperti tes Rorschach, Thematic Apperception
Test (TAT), Skala Wechsler, Minnessota Multiphasic Personality Inventory (MMPI), Draw
A Person (DAP), atau Draw A Tree (DAT), wawancara dan pengamatan tetap digunakan
untuk memperoleh data tentang proses psikologis orang yang ditangani.
Di aras makro, psikologi klinis perlu menggunakan pendekatan kualitatif.
Penggunaan Focus Group Discussion (FGD) merupakan salah satu cara mengumpulkan
data awal sebelum tindakan dilakukan. Pengamatan dan wawancara orang-orang
penting di suatu komunitas juga menjadi metode andalan bila kita menerapkan
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
Untuk kesehatan mental masyarakat perlu indikator khusus yang bersifat sosial-
psikologis. Yang pertama, konsep sehat secara sosial-psikologis yaitu bila seseorang
atau masyarakat mampu belajar. Berdasarkan konsep ini, indikator kesehatan
masyarakat secara sosial-psikologis yaitu bila masyarakat mampu belajar, baik secara
formal di sekolah atau di luar sekolah. Banyaknya tempat untuk belajar dapat dijadikan
indikator kesempatan untuk belajar masyarakat. Berapa banyak manusia Indonesia
yang telah mengenyam pendidikan formal dapat dijadikan indikator kualitas
kesempatan belajar masyarakat. Rasio orang yang terdidik dan terlatih dibandingkan
dengan jumlah penduduk di daerahnya dapat digunakan untuk indikator kesehatan
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
PSIKOLOGI KOMUNITAS
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
PENUTUP
Telah saya tulis berbagai pemikiran yang ada di buku saya ditambah hasil
penelitian terbaru tentang psikologi komunitas. Beberapa hasil penelitian tentang
psikologi komunitas juga telah saya sajikan. Harapan saya bahwa kita akan lebih banyak
memberikan pelayanan kepada komunitas sesuai dengan konteks budaya Indonesia.
Masyarakat kita membutuhkan pengalihpindahan teori, konsep, metode, dan teknik
yang kita punyai untuk kesejahteraan mereka. Bukan hanya kita melayani individu per
individu, tetapi kita bekerjasama dengan masyarakat untuk mengembangkan program
kesehatan mental bagi mereka. Keterlibatan aktif warga akan menghasilkan program
yang bermanfaat bagi komunitas.
Program-program yang telah dikembangkan di negara lain dapat kita jadikan
contoh. Tentu saja kita perlu melakukan modifikasi sesuai dengan konteks budaya kita.
Kita disebut masyarakat kolektif, dengan sendirinya pendekatan dalam psikologi
komunitas akan lebih cocok.
Setelah melakukan provokasi dengan judul dan penggunaan kearifan lokal, saya
akan memberikan berbagai pertanyaan yang perlu kita pikirkan dan jawab bersama.
Pertama, apakah kita memang akan mengembangkan psikologi nusantara berdasarkan
kearifan lokal? Kalau memang demikian sudah siapkah kita dengan berbagai penelitian
dan penulisan teoretis yang mendukung itu? Dari hasil penelitian dan kajian teoretis
kita dapat menjabarkan ke kurikulum. Atau sebaiknya kita mendidik mahasiswa untuk
lulus sebagai peneliti, sehingga kurikulum juga disesuaikan dengan tujuan itu. Kita
dapat menggabungkan dasar-dasar teori psikologi, metodologi, statistik, psikometrik,
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
DAFTAR PUSTAKA
Ayón, C., & Lee, C.D. 2009. Building strong communities: An evaluation of a
neighborhood leadership program in a diverse urban area.Journal of Community
Psychology, 37(8), 975-986.
Bohlmeijer, E., Kramer, J., Smit, F., Onrust, S., Marwijk, H.V. 2009. The effects of
integrative reminiscence on depressive symptomatology and mastery of older
adults. Community Mental Health Journal (Original Paper:DOI 10.1007/s10597-009-
9246-z), published online September, 24.
Cook, J.R., & Kilmer, R.P. 2012. Systems of care: New partnerships for community
psychology. American Journal Community Psychology, 49, 393-403.
Fukkink, R., & Hermanns, J. 2009. Counseling children at a helpline: Chatting or
calling?.Journal of Community Psychology, 37(8), 939-948.
Ekowarni, E., Andriani, D. R., & Kushendarto, A. 2004. Pemahaman sifat budi luhur pada
abdi dalem Keraton Yogyakarta. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi
UGM.
Gracia, H. S. 2004. “Isin” sebagai kontrol moral dan bentuk penyesuaian diri pada
masyarakat Jawa. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Proyek SP4 Pengembangan
Jurusan Program Studi Psikologi UGM.
Havighurst, S.S., Wilson, K.R., Harley, A.E., & Prior M.R. 2009. Tunning in to kids: An
emotion-focused parenting program-initial findings from a community trial. Journal
of Community Psychology, 37(8), 1008-1023.
Hutin, Y. 2004. Impact of the work of the Safe Injection Global Network (SIGN).
Disajikan dalam Second International Conference on Improving Use of Medicines,
March 30-April 2, Early Bird Breakfast Session 1, Chiang Mai, Thailand.
Jatman, D. 2003. Glenyengan Jawa Darmanto: Bilung kesasar. Semarang: LIMPAD.
Kortrijk, H.E., Mulder C.L., Roosenchoon, B.J., & Wiersma, D. 2009. Treatment outcome in
patients receiving assertive community treatment.Community Mental Health
Journal (Original Paper: DOI 10.1007/s10597-009-9257-9), published online
October, 22.
Moskell, C., & Allred S.B. (2012). Integrating human and natural systems in community
psychology: An ecological model of stewardship behavior.American Journal
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
London: Zed.
Prawitasari, J.E. 2011. Psikologi klinis: Pengantar terapan mikro dan makro. Jakarta:
Erlangga.
Prawitasari, J.E., Napitupulu, C.A., Paramita, D.A.K., Purwaningtyas, K., & Maharani, S.
2011. Multilevel social support and simple teaching tips for the community.
Unpublished Report. GMU: Professor Grant. Yogyakarta: Fakultas Psikologi.
Prawitasari, J. E., Olivia, H., Handayani, H. D ., Winarti, S., & Intriaty. 2010. Empathic
caring consultation ( ECC ): Will it be able to improve the quality of care at the
health centers ?. Anima, Indonesian Psychological Journal, 26(1), 46-55.
Prawitasari, J.E., Widyastuti, T., & Asitasari, W. 2011. Data Focus Approach in
psychotherapy. Unpublished Report. GMU: Professor Grant. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi.
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2
| 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 2