Disusun Oleh :
Kelompok 2
Dinda Aulia (0102222036)
Melisa Gusti Ayu (0102222041)
Dira Kaniya (0102222074)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang tuhan
semesta alam, penulis panjatkan puja dan puji serta syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini, dan terus menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari dosen mata kuliah Psikologi Umum yang
dibimbing oleh Ibu Atikah Asna S.Sos.I, M.Psi. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu
untuk menambah wawasan serta menambah pengetahuan kita bersama tentang hubungan
Psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya.
Dengan tersusunnya makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif demi perbaikan makalah di masa
mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Aamiin Yaa
Rabbal ‘Alamiin.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada umumnya, istilah psikologi sudah tidak asing lagi bagi sebagian kalangan. Psikologi
sering dipahami dengan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku atau kesehatan mental
seseorang. Menurut asal katanya, psikologi berasal dari kata-kata Yunani: Psyche yang berarti
jiwa dan logos yang artinya ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berati ilmu jiwa. Namun, arti
“ilmu jiwa” masih terlalu rancu dan ambigu sehingga sering menimbulkan berbagai pendapat
mengenai definisi psikologi yang berbeda-beda pula.1
Perkembangan definisi-definisi itu masi berlanjut hingga sekarang. Adapun para ilmuwan
psikologi modern yang menyumbangkan pendapat tentang definisi psikologi, antara lainnya
adalah Gardner Murphy (1929) yang menyatakan bahwa “Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.” Selain itu
Clifford T. Morgan (1966) juga menyatakan bahwa “Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dan hewan”. Perdebatan tentang definisi psikologi ini berkelanjutan
sehingga sulit dikatakan bahwa ada satu definisi yang berlaku umum.2
1
Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, Rajawali Pers 2009, h. 1
2
Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, Rajawali Pers 2009, h. 6
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Psikologi merupakan ilmu yang telah mandiri, tidak tergabung dengan ilmu-ilmu lainnya.
Namun demikian tidak boleh dipandang bahwa psikologi itu sama sekali terlepas dari ilmu-ilmu
yang lain.3 Adapun menurut sejarah psikologi yang berawal dari filsafat dan ilmu faal, jelaslah
bahwa psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu lainnya. Dari definisi psikologi seperti yang
tersebut di atas pun, dapatlah kita pahami bahwa psikologi sangat berguna dan dapat banyak
membantu ilmu-ilmu lainnya, terutama yang secara langsung menyangkut kehidupan manusia.
Sosiologi menurut Herbert Spencer adalah ilmu yang menyelidiki atau membahas
mengenai susunan-susunan dan proses kehidupan sosial sebagai suatu keseluruhan atau suatu
sistem. Secara harfiah, sosiologi berasal dari gabungan kata socius dan logos yang dimana jika
disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
bermasyarakat.5Adapun, objek kajian dari sosiologi dan psikologi sama-sama mengkaji tentang
manusia sehingga antara psikologi dan sosiologi sangat berhubungan.
3
Adnan Achiruddin Saleh, Pengantar Psikologi, Penerbit Aksara Timur, h. 27
4
Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, Rajawali Pers 2009, h.10
5
Pengertian Sosiologi: Ruang Lingkup, Ciri-ciri, hingga teori, Gramedia,
https://www.gramedia.com/literasi/ilmu-sosiologi/
2
Karena adanya titik-titik persamaan ini maka timbullah cabang ilmu pengetahuan dalam
psikologi yaitu psikologi sosial yang khusus meneliti dan mempelajari tentang perilaku manusia
dalam berhubungan dengan situasi-situasi sosial. Di samping itu Secord & Backman (1964)
mengumumkan bahwa perilaku individu dalam interaksi sosial dapat dianalisis dengan tiga
macam sistem yaitu the personality system, the social system and the cultural system sekaligus.
Semakin lama, maka orang semakin menyadari bahwa perilaku manusia tidak dapat terlepas dari
keadaan sekitarnya, karena itu tidaklah sempurna meninjau manusia itu berdiri sendiri terlepas
dari masyarakat yang melatarbelakanginya.6
Secara etimologi antropologi berasal dari kata anthropos yang bermakna manusia dan
logos yang bermakna ilmu pengetahuan atau wacana. Sederhananya, antropologi dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang segala macam seluk beluk, unsur-unsur, kebudayaan
yang dihasilkan dalam kehidupan manusia. Manakala ekonomi masyarakat, agama dan
keyakinan, politik, pemerintahan, fisik manusia, kesehatan, perkembangan teknologi dan
sebagainya adalah ruang studi bagi ilmu antropolgi itu sendiri.7
Adapun setelah ilmu filsafat, antropologilah yang secara sistematis mempelajari tentang
perilaku manusia. Awalnya mereka hanya mempelajari perilaku-perilaku manusia dalam
kelompok-kelompok etnik primitif. Antropologi yang menghasilkan penelitian yang berpengaruh
terhadap psikologi.8Adanya hubungan yaitu dengan menggunakan analisa psikologi, maka ilmu
antropologi dapat menganalisa secara mendalam apa saja yang terjadi dimasa lalu.
6
Adnan Achiruddin Saleh, Pengantar Psikologi, Penerbit Aksara Timur, h. 31
7
Antrropologi-FIB-UGM, https://fib.ugm.ac.id/akademik/program-sarjana/antropolgi
8
Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, Rajawali Pers 2009, h. 11
3
telah berkembang berbagai penelitian antropologi yang alam analisisnya menggunakan banyak
konsep psikologi.9
Psikologi dan cabang cabang psikologi adalah sebuah ilmu tentang jiwa atau ilmu yang
secara khusus mempelajari tentang gejala dari kejiwaan manusia. Sementara filsafat merupakan
sekumpulan masalah langsung yang bisa mendapatkan perhatian dari manusia dan akan
ditemukan jawaban jawabannya dari para ahli filsafat. Psikologi dan juga filsafat sendiri
memiliki hubungan erat sebab filsafat sebetulnya merupakan akar dari psikologi dan psikologi
merupakan salah satu cabang dari filsafat meski sekarang psikologi sudah berdiri sendiri dan
terpisah dari ilmu filsafat. Hubungan utama dari filsafat dengan psikologi adalah ilmu
pengetahuan dimana subjek psikologi adalah manusia dan mempelajari tingkah laku dari
manusia berhubungan dengan kehendak, akal dan juga pengetahuan. Sementara filsafat juga
mengulas tentang tingkah laku manusia namun membutuhkan data dari ilmu.
Kontribusi filsafat dalam psikologi yang pertama adalah untuk menegaskan akar historis.
Psikologi dan ilmu ilmu lainnya adalah pecahan dari filsafat dan dalam filsafat sendiri juga bisa
ditemukan refleksi yang mendalam mengenai konsep jiwa dan juga perilaku manusia. Refleksi
refleksi inilah yang nantinya bisa ditemukan dalam teks kuno filsafat atau teks filsafat modern.
Dengan mempelajari tentang ini, maka psikolog bisa semakin paham tentang akar historis dari
ilmu yang mereka miliki dan juga tentang perdebatan yang sedang terjadi didalamnya. Jika
membaca tentang beberapa teks kuno Aristoteles dan Thomas Aquinas mengenai konsep jiwa
dan manusia, maka beberapa teks kuno tersebut akan memberikan sudut pandang dan juga
pemikiran yang baru untuk perkembangan ilmu psikologi.
Selain itu, jiika dilihat secara khusus, fungsi filsafat dalam psikologi juga bisa
memberikan kerangka berpikir yang sistematis, logis sekaligus rasional untuk para psikolog baik
praktisi dan juga akademisi. Dengan menggunakan ilmu logika yang menjadi salah satu cabang
filsafat, psikolog juga akan dibekali dengan kerangka berpikir yang bisa digunakan dalam kerja
mereka. Semua ilmu pengetahuan dibangun atas dasar logika begitu juga dengan psikologi.
9
M. Lutfy Sofyan Sani, Hubungan Ilmu Antopologi dengan Ilmu Psikologi, akademia.edu,
https://www.academia.edu/30241614/HUBUNGAN _ILMU_ANTROPOLOGI_DENGAN_ILMU_PSIKOLOGI
4
Metode pendekatan dan juga penarikan kesimpulan secara menyeluruh akan diambil atas dasar
prinsip logika sehingga dengan belajar logika secara sistematis, para psikolog nantinya bisa
mengembangkan ilmu psikologi secara sistematis, rasional dan juga logis.
Filsafat juga mempunyai cabang yang cukup penting dalam perkembangan ilmu
psikologi yakni etika. Yang dimaksud dengan etika dalam hal ini adalah mengenai moral dan
moral disini mengartikan semua yang berhubungan dengan baik atau buruk. Sementara dalam
praktek ilmiah, ilmuwan juga membutuhkan etika untuk panduan agar penelitian tidak sampai
melanggar nilai moral dasar seperti hak asasi manusia dan juga kebebasan. Sebagai praktisi,
seorang psikolog juga akan membutuhkan panduan etis dalam kerja mereka dan panduan etis
umumnya akan diterjemahkan dalam bentuk kode etik profesi psikologi.
Salah satu dari cabang cabang filsafat yang berpengaruh dalam psikologi adalah
eksistensialisme. Beberapa tokoh yang berhubungan dalam hal ini diantaranya adalah Friedrich
Nietzsche, Viktor Frankl, Soren Kierkegaard, Jean Paul Sartre dan juga Rollo May.
Eksistensialisme merupakan cabang filsafat yang merefleksikan manusia dimana akan selalu
bereksistensi dalam hidup sehingga manusia akan dipandang sebagai individu yang akan terus
berproses untuk mendapatkan makna dan tujuan dalam hidup. Eksistensialisme nantinya akan
merefleksikan masalah manusia sebagai individu mengenai kecemasan, makna, otentisitas dan
juga tujuan hidup dari manusia sebagai fungsi filsafat manusia dalam psikologi dan kehidupan
manusia.
Hubungan filsafat dengan psikologi selanjutnya adalah ilmu filsafat yang bisa
mengangkat asumsi dalam ilmu psikologi. Filsafat juga berguna untuk fungsi kritik pada asumsi
dan kritik disini bukan mengartikan sebuah kritik yang menghancurkan namun kritik yang
konstruktif agar ilmu psikologi nantinya bisa berkembang menuju arah yang jauh lebih
manusiawi dan bisa memahami realitas kehidupan dari manusia dimana asumsi tersebut bisa
dibagi menjadi tiga yakni antroplogis, epistemologis dan juga metafisis.10
10
15 Hubungan Psikologi Dengan Filsafat - DosenPsikologi.com, https://dosenpsikologi.com/hubungan-
psikologi-dengan-filsafat
5
Dari beberapa kontribusi filsafat diatas sudah menjelaskan secara terang jka hubungan psikologi
dengan filsafat sangatlah erat dan terkadang saling berhubungan namun terkadang juga bisa
saling melengkapi antara satu dengan yang lain sehingga tidak bisa saling terpisahkan.
Agama menurut Abdul A’la Maududi mempunyai empat pengertian yaitu: penyerahan
diri terhadap Sang Kuasa, penghambaan seseorang yang lemah terhadap yang lebih kuat,
pertarungan yang wajib dipatuhi dan perhitungan, pembalasan dari perbuatan manusia. Adapun
menurut Budiman, agama mempunyai dua dimensi yang meliputi kepercayaan, percaya kepada
yang ghoib serta adanya hari akhir dan merupakan sesuatu yang mempengaruhi hidup manusia
sehingga agama ini identik kaitannya dengan budaya.11
Agama merupakan fenomena yang terus menerus eksis dalam kehidupan manusia yang ia
merupakan fakta dan tidak dapat dipungkiri oleh siapapun. Seiring dengan eksistensi dan
perkembangan manusia di dalam dunia ini maka berbagi kajian tentang agama dan kehidupan
bergama tetap eksis dan terus berkembang. Dari sisi agama, walaupun ia sangat kompleks namun
usaha-usaha untuk mendefinisikan agama telah dilakukan dan berbagai defenisi telah
dihasilkan.12
Kedua bidang ini memiliki banyak perbedaan, namun mereka juga saling berhubungan
dengan cara yang menarik. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa cara di mana psikologi dan
agama saling berinteraksi. Psikologi dapat membantu orang memahami bagaimana agama
berfungsi dalam kehidupan mereka. Psikologi dapat membantu mereka mengidentifikasi
bagaimana agama memengaruhi perasaan, pikiran, dan tindakan mereka. Ini dapat membantu
orang memahami hubungan mereka dengan Tuhan dan meningkatkan pemahaman mereka
tentang agama.
11
Fahmi Malik Rabbani, Agama, https://mahasiswa.yai.ac.id
12
Drs. Suprayetno, Psikologi Islam, Citapustaka Media Perintis (Bandung:2009), h. 1
6
Selain itu, psikologi dapat membantu orang menemukan cara untuk menangani masalah
yang berkaitan dengan agama. Psikologi dapat membantu orang memahami alasan di balik
tindakan dan reaksi mereka terhadap sikap agama tertentu. Mereka dapat membantu orang
menemukan cara untuk mengatasi masalah dan memanfaatkan cara-cara yang positif untuk
menjaga stabilitas emosional.
Maka dari semua hal ini, jelas bahwa psikologi dan agama sangat berhubungan. Psikologi
dapat membantu orang memahami bagaimana agama memengaruhi kehidupan mereka dan
menemukan cara untuk menangani masalah yang berkaitan dengan agama. Psikologi juga dapat
membantu orang menemukan cara untuk meningkatkan hubungan mereka dengan Tuhan dan
mencapai tujuan hidup mereka. Dengan menggabungkan psikologi dan agama, orang dapat
mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi.13
13
Hubungan antara Psikologi dan Agama, Universitas Islam n-Nur Lampung, https://an-
nur.ac.id/hubungan-antara-psikologi-danagama/
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hakikat ilmu sebenarnya dari satu sumber, kemudian untuk memperdalam bahasanya
dibagilah ilmuilmu tersebut. Namun, pembagian itu tidak boleh dikatakan sebagai dikotomi antar
ilmu pengetahuan. bahkan, untuk menguatkan dan mendukung serta menopang ilmu-ilmu untuk
digunakan kepada kebaikan manusia.
Psikologi dengan ilmu lain sangat berkaitan dan bersifat timbal-balik. Perilaku manusia tidak
hanya dipelajari oleh psikologi, tetapi juga oleh Antropologi, Kedokteran, Sosiologi, manajemen
dan beberapa cabang Linguistik. Semua ini. Yang membedakan Psikologi dari ilmu-ilmu prilaku
lain adalah bahwa psikologi lebih menaruh perhatian pada perilaku manusia sebagai individu,
sedang antropologi, sosiologi dan manajemen lebih pada perilaku manusia sebagai kelompok.
8
DAFTAR PUSTAKA
Antrropologi-FIB-UGM, https://fib.ugm.ac.id/akademik/program-sarjana/antropolgi
Hubungan antara Psikologi dan Agama, Universitas Islam n-Nur Lampung, https://an-
nur.ac.id/hubungan-antara-psikologi-danagama/